Anda di halaman 1dari 30

BUKU PEDOMAN

Indieklusi
Indonesian Dissability Education and Inclusion
https://linktr.ee/Indieklusi Indieklusi @Indieklusi Indieklusi Channel
Chaneling Shadow Teacher

We Care For Special Needs


“I Wouldn't Change You For The World , But I Would Change The World For You”
Konsep pendidikan inklusi sangat banyak diilhami oleh gerakan
Pendidikan untuk semua ( Education For All) dan peningkatan
mutu sekolah yang lantang disuarakan oleh negara-negara
anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pendidikan inklusi adalah
sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan
dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk
mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan
pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada
umumnya. (Permendiknas Nomor 70 tahun 2009 pasal 1).
Saat ini, kami memahami bahwa banyak sekali orang tua yang
khawatir mengenai pendidikan anaknya. Di satu sisi, tidak
semua sekolah dapat beradaptasi dengan baik dalam
pembelajaran jarak jauh dan di sisi lain, sebagian jasa bimbel
tidak memiliki penawaran lebih dari sekadar "menutupi" apa
yang tidak didapatkan di sekolah.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, I n d i e k l u s i
(Indonesian Dissability Education and Inclusion) hadir sebagai
lembaga yang menaungi wadah komunitas guru pendamping
khusus (Shadow Teacher) yang telah didampingi oleh Psikolog

OUR BACKGROUND
,Pokja Inklusi dan para praktisi pendidikan khusus yang
berpengalaman dibidangnya dan memberikan peluang bagi guru
pendamping khusus (Shadow Teacher) untuk memberikan
kontribusi dan atensi terhadap anak berkebutuhan khusus lebih
Text Here Add Text Add Contents Title
dalam dengan private coaching. Dengan demikian pedoman
penanganan, administrasi dan pendidikan autisme di
I n d i e k l u s i (Indonesian Dissability Education and Inclusion)
mutlak dibutuhkan.
VISI & MISI
MISI
Menjadi lembaga Private Coaching / Guru Pendamping Khusus (Shadow
Teacher) yang kompeten, handal dan professional dalam pemberian
informasi, penanganan, pendampingan serta pengembangan kelebihan
dan potensi diri anak yang berbasis terapan pendidikan inklusi berkarakter.

VISI
01 Memberikan pelayanan jasa privat yang maksimal guna kepuasan mitra.

02 Memberikan perlindungan atas seluruh kerahasiaan mitra.

Memberikan pelatihan dan kesejahteraan bagi pengajar/ Guru Pendamping


03
Khusus (shadow teacher).

Indieklusi Special Needs


(Indonesian Dissability Education and Inclusion)
RUANG LINGKUP JASA We Care Special Need ( WeCare-SN)

Administrasi dan kepegawaian yang dilaksanakan sejak dari proses seleksi calon tenaga kerja

Administrasi personal (penggajian,cuti,THR,Insentif,Jamsostek,dll)

Pembinaan dan pengembangan ketenaga kerjaan melalui pelatihan baik internal maupun
eksternal.

Shadow
Teacher
Jenis Anak Berkebutuhan Khusus

Tunanetra/Anak yang mengalami Tunadaksa/mengalami kelainan


gangguan penglihatan angota tubuh/Gerakan

Attention Defict Hyperactive Disorder (ADHD) Anak dengan ganguan konsentrasi


(Attention Deficit Disorder/ADD)

Tunarungu/anak yang mengalami


Autis
gangguan pendengaran.

Anak yang mengalami


kesulitan belajar spesifik Asperger

Tunalaras/Anak yang Mengalami


Gangguan Emosi dan Perilaku. Lamban belajar (slow learner)

Tunagrahita
TUGAS GURU PENDAMPING
KHUSUS (Shadow Teacher)
SOP (Standard Operating Procedure)
Secara global Secara khusus
 Guru pendamping khusus (GPK)
mengisi absensi kehadiran.
Asesment Anak
 Guru pendamping khusus (GPK) hadir di
sekolah atau ruang kelas tepat waktu sesuai
jadwal yang sudah ditetapkan.

Membuat PPI  Guru pendamping khusus (GPK) menyapa dan


menanyakan kabar siswa (dapat dikembangkan
( program pemahaman individu) dengan inovasi masing-masing).

 Guru pendamping khusus (GPK) mengajak


siswa membaca doa memulai pelajaran.
( Buku Penghubung )  Guru pendamping khusus (GPK)
Menulis Buku Catatan Siswa Setiap hari mendampingi siswa dan tidak
meninggalkan siswa selama proses belajar
berlangsung.

 Guru pendamping khusus (GPK) melakukan


Membuat laporan PPI proses pendampingan sesuai prosedur dan
karakteristik siswa (menyiapkan program,
awal, tengah dan akhir semester. reward-punishment yang jelas, menggunakan
bahasa Indonesia yang baik, dengan tutur kata
yang baik, tegas dan menghindari bahasa
kasar dan mengancam dalam mengingatkan
siswa)
KEUNTUNGAN
KONTRAK
Mitra Indieklusi Special Needs Efisien karena yayasan terbebas dari :
1. Recruting tenaga kerja

2. Pelatihan tenaga kerja

3. Pembayaran upah tenaga kerja

4. Pemutusan hubungan kerja karyawan

5. Minimalisasi problem karyawan

6. Maksimalisasi pekerjaan tanpa tambahan biaya

7. Budget yang akurat periode tertentu


Komponen Pendidikan Inklusi

Input Peserta Didik.


Tenaga Pendidik (Guru).

Your Text Here


Evaluasi Pembelajaran Sarana-Prasarana.

Fleksibilitas Kurikulum (Bahan Ajar).

https://linktr.ee/Indieklusi Indieklusi @Indieklusi Indieklusi Channel


Model Pengembangan Kurikulum Inklusi
Model pengembangan kurikulum bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu model kurikulum reguler, model kurikulum
reguler dengan modifikasi, dan model kurikulum PPI.

Model kurikulum reguler.


01 Pada model kurikulum ini peserta didik yang berkebutuhan khusus
mengikuti kurikulum reguler sama seperti kawan-kawan lainnya di dalam kelas
yang sama. Program layanan khususnya lebih diberikan kepada proses
pembimbingan belajar, motivasi, dan ketekunan belajarnya. Model kurikulum
ini cocok untuk peserta didik tunanetra, tunarungu wicara, tunadaksa, dan
tunalaras. Alasannya peserta didik tersebut tidak mengalami hambatan
intelegensi.

Model kurikulum reguler dengan modifikasi.

02 kurikulum ini guru melakukan modifikasi pada strategi pembelajaran, jenis penilaian, maupun pada
program tambahan lainnya dengan tetap mengacu pada kebutuhan siswa (anak berkebutuhan khusus).
Di dalam model ini bisa terdapat siswa berkebutuhan khusus yang memiliki program pembelajaran
individual (PPI). Misal seorang siswa berkebutuhan khusus yang mengikuti 3 mata pelajaran berdasarkan
kurikulum reguler sedangkan mata pelajaran lainnya berdasarkan PPI.

03 Model kurikulum PPI.


Pada model kurikulum ini guru mempersiapkan program
pendidikan individual (PPI) yang dikembangkan
bersama tim pengembang yang melibatkan guru kelas,
guru pendidikan khusus, kepala sekolah, orang tua, dan
tenaga ahli lain yang terkait.
Implementasi Kurikulum
Inklusi di Sekolah Inklusi

Sumber daya yang menjadi pendukung keberhasilan implementasi


kurikulum meliputi:

(1) Manajemen sekolah

(2) Pemanfaatan sumber belajar

(3) Penggunaan media pembelajaran

(4) Penggunaan strategi dan model pembelajaran

(4) Kualitas kinerja guru

(5) dan Monitoring pelaksanaan kurikulum


(pembelajaran).
Sekolah inklusi yang berorientasi pada pengembangan kurikulum inklusi,
perlu memperhatikan ciri-ciri:

1. Sekolah harus menyediakan kondisi kelas yang


hangat, ramah, menerima keaneka-ragaman dan
menghargai perbedaan,
2. Sekolah harus siap mengelola kelas yang heterogen
dengan menerapkan kurikulum dan pembelajaran
yang bersifat individual,
3. Guru mampu membuat kurikulum adaptif yang
dimaknai dalam bentuk RPP adaptif
4. Guru harus menerapkan pembelajaran yang
interaktif,
5. Guru dituntut melakukan kolaborasi dengan profesi
atau sumberdaya lain dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi,
6. Guru dituntut melibatkan orang tua secara bermakna
dalam proses pendidikan, dan
7. Guru harus menggunakan media belajar dengan
mempertimbangkan kemampuan belajar anak
berkebutuhan khusus.
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi di Sekolah Reguler
Model Reguler/inklusi penuh, kegiatan pembelajaran di mana anak
berkebutuhan khusus dan anak yang tidak memiliki kebutuhan khusus
berada di kelas reguler yang sama dengan kurikulum yang sama

Model reguler dengan cluster kegiatan pembelajaran di mana anak


berkebutuhan khusus dan anak yang tidak memiliki kebutuhan khusus
dalam satu kelas reguler yang sama yang berada dalam sebuah
kelompok khusus

Model kelas reguler dengan pull out kegiatan pembelajaran di mana anak
berkebutuhan khusus dan anak yang tidak berkebutuhan khusus belajar
bersama di kelas reguler, namun adakalanya anak berkebutuhan khusus ditarik
dari kelas reguler ke kelas lain untuk belajar dengan guru pembimbing khusus.

Kelas reguler dengan cluster dan pull out, kegiatan pembelajaran di mana anak
berkebutuhan khusus dan anak yang tidak berkebutuhan khusus belajar
bersama di kelas reguler, dalam kelas khusus, dan ada kalanya pada waktu
tertentu anak berkebutuhan khusus ditarik dari kelas reguler tersebut untuk
belajar di ruang dengan guru pembimbing khusus

Kelas khusus dengan berbagai pengintegrasian, kegiatan pembelajaran di mana


anak berkebutuhan khusus belajar pada kelas /kelompok khusus dalam sekolah
reguler, namun pada bidang tertentu anak berkebutuhan khusus dapat belajar
bersama dengan anak yang tidak berkebutuhan khusus dalam kelas reguler

Kelas khusus penuh, , kegiatan pembelajaran di mana anak


berkebutuhan khusus belajar di kelas khusus pada sekolah reguler
Pembelajaran Inklusif
Model kurikulum bagi peserta didik berkebutuhan khusus dikelompokkan menjadi empat

Duplikasi Kurikulum

Modifikasi Kurikulum
BUS WECARE SN
Substitusi Kurikulum

Omisi Kurikulum
Apa yang perlu diperhatikan
dalam mengelola kelas inklusi ??

Siswa = Memahami dirinya


Materi = Apa yang akan diajarkan

Metode Mengajar = Bagaimana cara mengajar Guru = Memahami peran dan tugasnya
PERANAN SISWA NON ABK
Peer Tutoring (anak sebagai tutor) Peer Collaboration (kolaborasi sebaya)

Kompetensi keduanya berbeda Kompetensi keduanya sama


 Anak tanpa kebutuhan khusus membagikan ilmu dan  Anak berkebutuhan khusus dan tanpa
pengalamannya kepada anak dengan kebutuhan berkebutuhan khusus menghadapi
khusus permasalahan serupa yang harus dipecahkan
 Anak tanpa kebutuhan khusus menjadi model bagi bersama-sama
anak dengan kebutuhan khusus
 Atau Sebaliknya
KEWAJIBAN & TANTANGAN BAGI GURU
Persiapan Proses Pembelajaran
 Strategi mengajar (eksplorasi, drill, pedagogi)
 Pengelolaan kelas (pembagian kelompok,
pembagian guru)
 Metode penilaian di kelas (portofolio, tes, evaluasi
pembelajaran)

Pelayanan & Penanganan (treatment)


 Modifikasi kelas
 Modifikasi materi
 Kegiatan tambahan (vocational)

Dukungan Psikososial
 Hambatan anak (fisik, psikologis dan sosial)
 Kepribadian guru dan anak (kemandirian, harga
diri, self mastery)
 Dukungan sosial (dukungan guru, orang tua dan
sekolah)
 Sikap dan kepuasan (kepuasan orang tua)
METODE MENGAJAR
 Menciptakan kelas yang inklusif
 Menerima setiap siswa
 Memotivasi siswa
 Menyusun silabus & RPP yang sesuai
 Memberi pengertian semua siswa akan keberagaman
 Penugasan yang tepat
 Manajemen kelas Diskusi kelas Kerja kelompok
 Pembelajaran aktif Metode ceramah Menulis
 Asesmen
 Memberi feedback Sumber pembelajaran

WeCare Special Needs


AKOMODASI PEMBELAJARAN
01 Lingkungan Fisik Lingkungan Fisik Lingkungan Fisik Lingkungan Fisik

Jadwal dan tugas-tugas Mengurangi stimulasi Siswa ABK ditempatkan Menata kursi dan meja
harus dimengerti oleh dan faktor distruksi: di dekat siswa non-ABK dengan pola yang rileks
siswa tunarungu duduk paling yang bersedia
depan agar mudah ‘menemani’ peer tutor
membaca gerak bibir
guru. anak hiperaktif
duduk di tempat yang
tenang

02 Pemberian Intruksi Pemberian Intruksi Pemberian Intruksi Pemberian Intruksi

Pemberian instruksi Anak dengan gangguan Anak slow learner Intonasi dan gesture,
harus mengingat pendengaran instruksi instruksi dengan jelas diulang, sederhana,
keterbatasan anak. memanfaatkan tunggal, dengan
kemampuan visual bantuan visual, sering
anak mengingatkan tugas,
pancingan pertanyaan
AKOMODASI PEMBELAJARAN
03 Metode Kegiatan Metode Kegiatan Metode Kegiatan Metode Kegiatan

Mengatur jarak materi Memberi penugasan Mengajari siswa cara Tutor sebaya dan
satu dengan materi dengan lebih kreatif, mengatur dan Menerangkan hal
selanjutnya dengan jeda tidak melulu dengan menyelesaikan tugas abstrak dengan metode
sehingga tidak pertanyaan yang yang kongkrt, misalnya
membingungkan siswa. dijawab di kertas. : bermain peran.

Harapan terhadap performa Harapan terhadap performa


04Fasilitas Pembelajaran Fasilitas Pembelajaran 05 siswa siswa
Menggunakan Melibatkan guru
pembelajaran berbasis Menambah atau Mengurangi muatan
pendamping khusus jika mengurangi waktu materi dan tugas sesuai
MULTISENSORY diperlukan.
(visual, auditory, belajar sesuai dengan kemampuan
kinestetik, taktil) untuk ketahanan siswa siswa
alat peraga
pembelajaran. misalnya
: peraga benda real jika
memungkinkan, video,
audio, dsb
.
Mekanisme Pembuatan Program dan Laporan PPI
Guru pendamping / shadow teacher membuat profile
siswa sesuai dengan asesment dan observasi yang di No : 1
dapat selama mendampingi siswa anak berkebutuhan
khusus.
PPI
Aspek Non- Akademik
No : 2
Aspek Akademik
Buku Penghubung
No : 3
Profile Septian Maryanto
Our Team Psikolog
We Care Private Coaching

Psikolog Psikolog
Savira Anjani , M.Psi. Dhisty Azlia Firnady, M.Psi.
Alumni Universitas Indonesia Owner Ruang Mekar Azlia
Tutor Indieklusi For Special Needs
Thank You
Greetings From The Heart

Indieklusi Special Needs


“I Wouldn't Change You For The World , But I Would
Change The World For You”.
Alamat : Bukit Golf Cibubur Riverside - Arcadia Housing Blok
A4 No 3A Bojong Nangka,
Kec. Gn. Putri, Bogor, Jawa Barat 16963
Telp: 0896-2317-3520 / 0812-7899-6824
Email : wecare.sn@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai