Anda di halaman 1dari 51

Bahan-bahan Ujian Komprehensif 

(Pengertian Ilmu Ekonomi)

Ilmu ekonomi merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari


tingkah laku manusia, baik secara individu (mikro) maupun secara menyeluruh
atau agregat (makro) dalam menggunakan semua faktor produksi yang dimiliki,
yaitu tanah, modal, tenaga kerja, dan teknologi yang jumlahnya terbatas dengan
tujuan untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhannya yang
tidak terbatas.

Adapun yang menjadi masalah utama dalam ilmu ekonomi ini adalah
bagaimana caranya dapat memenuhi kebutuhan yang jumlahnya tidak
terbatas sementara pada saat itu alat (faktor-faktor produksi) yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut jumlahnya terbatas. Maka dari itu
sering terjadinya kelangkaan (scarcity).

Secara umum, ilmu ekonomi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,


yaitu: ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Ilmu ekonomi
mikro adalah suatu bidang ilmu ekonomi yang membahas dan mengkaji
perilaku ekonomi individual atau pelaku ekonomi seperti rumah tangga dan
perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya yang dimilki untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pokok-pokok bahasan yang dikaji dalam ilmu ekonomi
mikro antara lain: produksi masing-masing pelaku ekonomi (dalam hal ini
adalah rumah tangga dan perusahaan), harga masing-masing produk atau jasa
yang dihasilkan, upah, biaya produksi, jumlah tenaga kerja, dan lain-lain. Dari
pengertian di atas, maka ada tiga masalah utama dalam ilmu ekonomi mikro,
yakni:

1. Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksi?

2. Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai barang dan jasa yang


dibutuhkan tersebut?

3. Untuk siapakah berbagai jenis barang dan jasa tersebut diproduksi?

Sedangkan ilmu ekonomi makro adalah suatu bidang ilmu ekonomi yang


mempelajari perilaku ekonomi secara keseluruhan (agregat) dalam kegiatan
ekonomi. Pengertian keseluruhan dalam hal ini menunjukkan bahwa yang
dibahas dalam ilmu ekonomi makro adalah variabel-variabel ekonomi secara
total atau keseluruhan, misalnya seperti: pendapatan nasional (Y), konsumsi
masyarakat (C), tabungan total (S), investasi (I), ekspor dan impor (X dan M),
tingkat upah (W), dan sebagainya. Termasuk juga cakupan ilmu ekonomi makro
yaitu ekonomi moneter, ekonomi pembangunan, ekonomi publik serta lainnya.
Dari pengertian di atas, maka ada beberapa masalah yamg menjadi masalah
utama dalam ekonomi makro, yakni:
1. Masalah pertumbuhan ekonomi

2. Masalah ketidakstabilan ekonomi

3. Masalah pengangguran

4. Masalah kenaikan harga-harga (inflasi)

5. Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran

(Pendapatan Nasional)

Pendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan masyarakat suatu negara


dalam periode tertentu, dan biasanya satu tahun. Untuk mengetahui atau
menghitung pendapatan nasional suatu negara digunakan dua tolak ukur,
yakni Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB).
PDB  adalah nilai pasar atau nilai guna dari barang-barang atau jasa-jasa yang
dihasilkan oleh semua warga baik itu WNI maupun WNA yang sedang berada
dalam negara tersebut dalam periode tertentu. Sedangkan PNB adalah nilai
pasar atau nilai guna dari barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh
semua warga, baik itu WNI, WNA, maupun warga yang sedang berada di luar
negeri pada suatu negara dalam periode tertentu.
Untuk menghitung  pendapatan nasional ini digunakan tiga macam pendekatan,
yakni:

a. Pendekatan pengeluaran,

b. Pendekatan pendapatan,

c. Pendekatan produksi,

a) Pendekatan Pengeluaran

                Merupakan suatu cara penghitungan pendapatan nasional dengan cara


menjumlahkan seluruh pengeluaran masyarakat atas barang jadi atau jasa-jasa
yang diproduksi di suatu perekonomian atau negara dalam periode tertentu,
biasanya satu tahun. Pendekatan ini mengkategorikan pengeluaran barang atau
jasa ke dalam empat komponen utama ekonomi, yakni: pengeluaran konsumsi
rumah tangga (C), pengeluaran perusahaan atau pembentukan modal atau
investasi swasta (I), pengeluaran pemerintah (G) serta selisih antara ekspor dan
impor (X-M).

1. Pengeluaran atau konsumsi rumah tangga (C)


Merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti: membeli makanan, pakaian, biaya
sekolah, transportasi, dll.

2. Investasi swasta
Merupakan pembelian terhadap barang-barang maupun modal untuk
meningkatkan jumlah produksi barang, seperti: membeli alat-alat atau mesin,
membangun pabrik, dll.

3. Pengeluaran pemerintah
Merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah guna kepentingan
masyarakatnya, seperti: membangun jalan, membangun jembatan, gaji pegawai,
dll.

4. Ekspor dan impor


Y = C + I + G + (X-M)
b) Pendekatan Produksi

           Merupakan suatu cara penghitungan pendapatan nasional dengan


menjumlahkan nilai tambah atau nilai dari semua sektor produksi yang terdapat
di suatu perekonomian atau negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.
Ada sembilan sektor produksi yang dihitung, yakni:
1. Pertanian,

2. Pertambangan,

3. Industri,

4. Listrik, gas, dan air,

5. Bangunan,

6. Perdagangan,

7. Transportasi dan komunikasi,

8. Keuangan dan perbankan dan

9. Jasa-jasa.
Y = {(Q1 x P1 ) + (Q2 x P2) + (Q3 x P3) +………… (Qn x Pn)}

c). Pendekatan Pendapatan


                Merupakan suatu cara penghitungan pendapatan nasional dengan
menjumlahkan balas jasa dari faktor-faktor yang digunakan di suatu
perekonomian atau negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Adapun
yang dihitung antara lain: gaji dan upah, keuntungan atau laba perusahaan,
deviden, bunga, sewa, dan royalti.
Y = r  + w  + i + p

Dimana,               

Y = pendapatan nasional
r = rent (sewa)
w = wages (upah)
i = interest (bunga modal)
p = profit (laba pengusaha)

Berdasarkan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, pendapatan nasional


terbagi atas:

1. Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB)


Merupakan nilai barang atau jasa yang dihasilkan oleh seluruh masyarakat (baik
WNI dan WNA) di suatu negara dalam periode tertentu. Adapun barang atau
jasa yang dihasilkan oleh masyarakat yang sedang berada di luar negeri tidak
hitung.

2. Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB)


Merupakan nilai barang atau jasa yang dihasilkan oleh seluruh masyarakat di
suatu negara dalam periode tertentu, temasuk di dalamnya barang maupun jasa
yang dihasilkan masyarakat negara tersebut yang sedang berada di luar negeri.

3. Netto National Product (NNP) atau Produk Nasional Bersih


Merupakan jumlah barang maupun jasa yang dihasilkan masyarakat di suatu
negara dalam periode tertentu setelah dikurangi dengan penyusutan.

4. Netto National Income (NNI) atau pendapatan nasional bersih


Merupakan jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat di suatu
negara pada periode tertentu setelah dikurangi pajak tidak langsung.

5.Personal Income
Merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat yang
benar-benar sampai ke tangan masyarakat.
6. Disposable Income (DI)
Merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat yang sudah siap
untuk dibelanjakan.

Selain pendapatan nasional, juga dikenal pendapatan per kapita.


Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara
dalam periode tertentu atau pendapatan nasional dibagi dengan jumlah
penduduk.
(Inflasi)

                Inflasi adalah suatu keadaan atau kondisi dimana harga-harga barang


atau jasa secara umum mengalami peningkatan dan kondisi ini berlangsung
secara terus-menerus. Apabila dikaitkan dengan nilai mata uang, maka arti
inflasi menjadi suatu keadaan atau kondisi turunnya nilai mata uang akibat tidak
terjadi keseimbangan antara arus uang dan arus barang. Artinya bahwa jumlah
uang yang beredar lebih banyak jika dibandingkan jumlah barang yang berada
dalam perekonomian.
Dari pengertian di atas, maka didapatklah ciri-ciri telah terjadinya inflasi, yakni:

1. Harga-harga barang pada umumnya dalam keadaan naik terus-menerus.

2. Jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan

3. Jumlah barang relatif sedikit

4. Nilai uang atau daya beli uang turun

Inflasi dapat digolongkan berdasarkan sebab-sebab timbulnya, berdasarkan


parah atau tidaknya serta berdasarkan asalnya. Berikut adalah pembagian jenis-
jenis inflasi:

1. Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi dibagi menjadi:

a. Inflasi ringan, yakni inflasi yang persentasenya di bawah 10%.

b. Inflasi sedang, yakni inflasi yang persentasenya berkisar antara 10%-30%.

c. Infasi berat, yakni inflasi yang persentasenya berkisar antara 50%-100%.

d. Hiperinflasi, yakni inflasi yang persentasenya di atas 100 %.


2. Berdasakan asalnya inflasi dibagi menjadi:
a. Domestic Inflation, yakni inflasi yang penyebabnya berasal dari dalam
negeri, seperti keadaan politik, keadaan ekonomi dalam negeri, maupun dari
pemerintah yang salah dalam mengambil kebijakan
b. Imported Inflation, yakni inflasi yang penyebabnya berasal dari negara lain,
seperti naiknya harga barang di luar negeri.
3. Berdasarkan penyebab terjadinya, inflasi dibagi menjadi:

a. Demand Pull Inflation adalah inflasi yang diakibatkan oleh tarikan


permintaan. Inflasi ini terjadi karena permintaan agregat masyarakat terhadap
barang terus meningkat sementara tingginya permintaan ini tidak diimbangi
oleh pemawaran sehingga mendorong terjadinya kenaikan harga. Berikut adalah
kurvanya:

b. Cost Push inflation adalah inflasi yang disebaakan oleh kenaikan ongkos


produksi. Inflasi ini biasanya ditandai dengan naiknya harga barang yang
diseretai dengan turunnya jumlah produksi. Jadi, jenis inflasi ini adalah inflasi
yang biasanya diikuti oleh resei atau kelesuan ekonomi. Awal terjadinya inflasi
biasanya diawali dengan berkurangnya penawaran terhadap barang dan jasa/.
Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos produksi, seperti naiknya upah
buruh dan bahan baku. Naiknya ongkos produksi ini membuat produsen
mengurangi jumlah output sehingga penawaran agregat turun. Dengan asumsi
bahwa permintaan agregat tetap sementara penawaran terus berkurang amaka
harga-hargapun naik. Berikut kurvanya:

Secara umum, ada empat macam teori mengenai inflasi, yakni:

1.Teori Klasik
Teori inflasi klasik berpendapat bahwa tingkat harga ditentukan oleh jumlah
uang beredar. Bila pertambahan jumlah uang lebih cepat dari pertambahan
barang maka nilai uang akan merosot sehingga harga-harga akan naik dan
terjadilah inflasi. Teori yang juga dikenal dengan toeri kuantitas uang (Irving
Fisher) dapat dijelaskan dengan rumus:

MV = P.T              
Dimana :              
M = Money / Jumlah Uang Beredar
V = Velocity / Kecepatan Peredaran Uang
P = Price / Harga
T = Trade / Laju Perdagangan

2. Teori Keynes
                Menurut keynes, kuantitas uang tidak berpengaruh terhadap tingkat
permintaan total. Inflasi masih dapat terjadi walaupun tingkat kuantitas uang
konstan (kebalikan dari teori klasik). Keynes berpendapat bahwa inflasi lebih
disebabkan oleh pengeluaran pemerintah.

3.Teori Monetarisme 
Teori inflasi monetarisme berpendapat bahwa inflasi timbul karena disebabkan
oleh kebijaksanaan moneter dan fiskal yang ekspansif sehingga jumlah uang
beredar di masyarakat sangat berlebihan.

4. Teori Ekspektasi
Teori ini menjelaskan bahwa inflasi dipengaruhi oleh ramalan atau harapan para
pelaku ekonomi mengenai perkembangan harga di masa yang akan datang.

Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase  sebuah indeks


harga. Indeks harga tersebut diantaranya:

1. Indeks Harga Konsumen (IHK), merupakan indeks yang mengukur harga


rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.

2. Indeks Biaya Hidup.

3. Indeks Harga Produsen, merupakan indeks yang mengukur harga rata-rata


dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses
produksi.

4. Indeks Harga Komoditas, merupakan indeks yang mengukur harga dari


komoditas-komoditas tertentu.

5. Indeks harga barang-barang modal.

6. Deflator PDB, merupakan besarnya perubahan harga dari semua barang baru,
barang produksi lokal, barang jadi dan jasa.

Adapun pengaruh buruk yang diakibatkan oleh inflasi, antara lain:

1. Dampaknya terhadap perekonomian suatu negara

a. Menghambat penanaman modal atau investasi.

b. Tingginya tingkat suku bunga.

c. Menyebabkan tidak adanya kepastian ekonomi di masa yang akan datang

2. Dampaknya terhadap efisiensi terhadap individu atau masyarakat


a. Akan membuat distribusi pendapatan menjadi tidak merata karena ada
masyarakat yang dirugikan namun ada pula yang diuntungkan. Adapun yang
dirugikan adalah masyarakat yang berpendapatan tetap karena turunnya nilai
uang atau daya beli uang. Inflasi juga akan merugikan orang-orang yang
menyimpan uangnya dalam bentuk cash atau yang menyimpan uangnya di
rumah. Sedangkan yang diuntungkan , antara lain: orang-orang yang persentase
kenaikan pendapatannya melebihi persentase kenaikan inflasi. Lalu orang-orang
yang menyimpan uangnya dalam bentuk barang atau emas.

b. Pendapatan rill akan meurun karena biasanya kenaikan hrga mendahului


kenaikan pendapatan

c. Nilai tabungan rill akan menurun.

Berikut adalah kebijakan yang diambil untuk mengatasi inflasi:

1. Politik Uang Ketat

a. Politik diskonto, yaitu mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara


menaikkan tingkat suku bunga yang berlaku bagi bank umum.
b. Politik pasar terbuka (open market operation), yaitu politik dari bank
sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menjual surat-surat
berharga, berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
c. Cash ratio (cadangan kas), yaitu menaikkan tingkat cadangan kas minimum
yang harus ditaati oleh bank umum sehingga uang yang diedarkan oleh bank
umum menjadi berkurang.
d. Kredit selektif, yaitu politik dari bank sentral untuk mengurangi jumlah
uang yang beredar dengan cara mempersulit atau memperkecil syarat-syarat
pemberian kredit.

2. Politik Fiskal

Pemerintah juga dapat mengatasi inflasi melalui kebijakan di bidang pajak


(fiskal),  yaitu dengan cara menentukan tarif pajak yang tinggi dengan harapan
masyarakat menyetor uang lebih banyak kepada pemerintah sebagai
pembayaran pajak sehingga dapat mengurangi junlah uang yang beredar

(Pengangguran)

                Pengangguran merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang


tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan namunn belum
dapat memperolehnya. Jenis-jenis pengangguran dapat digolongkan
berdasarkan penyebabnya dan berdasarkan ciri-cirinya.
1. Berdasarkan penyebabnya, digolongkan menjadi:

a. Pengangguran normal atau friksional, merupakan pengangguran yang


terjadi karena perekonomian sudah mencapai kesempatan kerja penuh.
b. Pengangguran struktural, merupakan pengangguran yang disebabkan oleh
berubahnya struktur ekonomi di suatu negara.
c. Pengangguran siklikal, merupakan pengangguran yang disebabkan oleh
perkembangan ekonomi yang sangat lambat atau terjadinya kemerosotan
ekonomi.
d. Pengangguran teknologi, merupakan pengangguran yang disebakan oleh
berkembang atau semakin majunya teknologi.
2. Berdasarkan ciri-cirinya, digolongkan menjadi:

a. Pengangguran terbuka, merupakan pengangguran yang tercipta sebagai


akibat dari pertambahan lowongan atau kesempatan kerja yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan pertambahan tenaga kerja.
b. Pengangguran tersembunyi, merupakan pengangguran yang yang tidak
secara nyata dapat dilihat dan berlaku pada kegiatan yang jumlah pekerjaan
melebihi dari yang diperlukan
c. Pengangguran bermusim, pengangguran yang tidak berlaku sepanjang
waktu tetapi hanya terjadi ketika kegiatan ekonomi yang dijalankan sedang
dalam keadaan tidak sibuk atau sedang tidak menjalankan sembarang kegiatan
d. Setengah menganggur, merupakan tenaga kerja yang melkaukan kerja atau
jam kerja yang jauh lebih rendah dari masa kerja yang lazim dilakukan dalam
sehari atau seminggu.
Ada bebarapa tujuan kebijakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran,
yakni:

1. Tujuan yang bersifat ekonomi, seperti:

a. Menyediakan lowongan pekerjaan

b. Meningkatkan taraf kemakmuran rakyat

c. Memperbaiki pembagian pendapatan

2. Tujuan yang bersifat sosial dan politik

a. Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga

b. Menghindari masalah kejahatan

c. Mewujudkan kestabilan politik.


Hubungan antara inflasi dan penggangguran sangat erat sekali. Jika suatu
Negara berusaha menghentikan laju inflasi inflasi yang tinggi, biasanya diikuti
juga dengan bertambahnya pengangguran. Berikut adalah gambar kurva
Philips”

Ket:

a. Kurva Philips adalah kurva yang menggambarkan hubungan yang negative


antara tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran pada saat full employment.
b. Pada titik E, kurva Philips (PC) menunjukkan angka nol saat inflasi nol
ketika tingkat pengangguran berada pada tingkat full employment.
c. Pada titik A kurva Philips memperlihatkan pada tingkat pengangguran yang
lebih tinggi sedangkan laju inflasi adalah negative.

d. Pada titik B, kurva Philips memperlihatkan pada tingkat pengangguran yang


lebih rendah, sedangkan laju inflasi adalah positif.

 (Uang)
                Sebelum dikenalnya sistem uang, terlebih dahulu dikenal dengan
sistem barter. Sistem barter adalah system perekonomian dengan cara saling
tukar-menukar barang dengan yang sedang dibutuhkan. Namun sistem barter ini
ditemui banyak kesulitan. Adapun kesulitan dari sistem barter antara lain:
1. Sulit menentukan orang yang memiliki kebutuhan yang sesuai pada waktu
yang bersamaan.

2. Sulit untuk melakukan transaksi secara tepat.

3. Sulit untuk mengukur nilainya.

Kemudian system barter diganti dengan sisyem uang barang. Yakni dengan
menggunakan benda-benda, seperti: pisau, garam, kulit binatang, gigi binatang,
perak, dll. Namun system ini juga mengalami kesulitan sehingga munculnya
system pembayaran dengan menggunakan uang.

                Uang adalah benda yang disetujui oleh masyarakat umum sebagai alat
pembayaran atau perantara tukar-menukar dalam perdagangan. Ada beberapa
syarat sebuah benda dapat dikatakan sebagai uang, yakni:
1. Harus ada jaminan dari pemerintah,

2. Nilainya stabil

3. Tidak mudah rusak dan ditiru

4. Disukai oleh semua orang atau umum


5. Dapat dibagi-bagi

6. Tahan lama

7. Jumlahnya sedikit, langka, dan sulit diperoleh

8. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya

9. Praktis

10. Mutunya relatif sama

Fungsi uang dalam perkonomian dibedakan menjadi dua, yaitu: fungsi asli dan
fungsi turunan.

1. Fungsi Asli
a.Sebagai alat tukar-menukar

Dengan adanya uang, kegiatan tukar-menukar akan lebih mudah dijalankan


daripada sistem barter.

b. Sebagai satuan hitung atau satuan nilai

Dengan adanya uang, nilai suatu barang atau jasa akan lebih mudah dinyatakan,
yakni dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh
barang tersebut.

2. Fungsi Turunan
a. Sebagai alat menimbun kekayaaan

Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang dapat disimpan dalam


bentuk uang.

b. Sebagai alat pembayaran tertunda (hutang)

Transaksi-transakasi dalam perekonomian yang sudah berkembang saat ini


banyak yang dilakukan dengan pembayaran yang tertunda atau secara kredit.
Dengan uang, maka pembayaran ini dapat dengan mudah dilakukan.

Adapun beberapa jenis pembagian uang:

1. Berdasarkan kawasannya, uang dibagi menjadi:


a. Uang lokal yakni uang yang hnya beredar atau berlaku di suatu ngara, mis:
rupiah.
b. Uang regional, yakni uang yabg beredar atau berlaku dalam satu kawasan
saja, mis: euro.

c. Uang internasional, yakni uang yang diakui oleh ngara-negara lain sebagai
pembayaran secara internasional, mis:dollar amerika

2. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan:


a. Uang kartal oleh Bank Sentral

b. Uang Giral oleh Bank Umum

3. Berdasarkan nilainya:
a. Uang yang nilainya penuh, yakni uang yang nilai nominalnya sama dengan
nilai intrinsik, mis: uang logam

b. Uang yang nilainyan tidak penuh, yakni uang yang nilai intrinsiknya lebih
rendah dari nilai nominalnya, mis: uamg kertas

4. Berdasarkan bahannya:
a. Uang kertas

b. Uang logam

Ada dua jenis nilai uang, yakni nilai uang jika dilihat dari bahan
pembuatannya serta nilai uang jika dilihat dari penggunannya:
1. Jika dilihat dari bahan pembuatannya:
a. Nilai intrinsik uang, yakni nilai uang berdasarkan bahan pembuatanya

b. Nilai nominal uang, yakni nilai uang yang tertera pada setiap mata uang yang
bersangkutan.

2. Jika dilihat dari penggunannya:


a. Nilai internal uang, yakni kemampuan suatu mata uang untuk ditukarkan
dengan barang.

b. Nilai eksternal uang, yakni kemampuan uang dalam negeri apabila


dibandingkan dengan mata uang asing

Secara umum, ada tiga macam teori mengenai uang, yakni:

1. Teori Kuantitas Uang oleh Irving Fisher


Menurut teori ini, perubahan jumlah uang beredar akan menimbulkan
perubahan harga pada umumnya atau lebih dikenal dengan rumus
MV=P.T
2. Teori Persediaan Kas (Alfred Marshal)
Menurut teori ini, tinggi rendahnya nilai uang bergantung pada jumlah uang
yang disimpan masyarakat untuk persediaan kas atau dekenal dengan rumus M
= k.P.Y
Dimana,

M = Money (JUB)

k = koefisien (keinginan utnuk menahan uang sebagai sebagai persediaan kas).

P = Price (harga)

Y = Income (pendapatan)

3. Teori pendapatan oleh Keynes


Menurut Keynes, ada tiga alas an seseorang memgang uang tunai, yakni :untuk
bertransaksi, untuk berjaga-jaga, dan untuk berspekulasi.

Jumlah Uang Beredar (JUB) adalah semua jenis uang yang berada dalam
suatu perekonomian, yakni seluru jumlah uang kartal serta uang giral yang ada
dalam bank umum.. JUB dapat dibagi menjadi 2, yakni JUB dalam arti sempit
(M1) dan JUB dalam arti luas (M2).
JUB dalam arti sempit adalah jumlah uang kartal dan uang giral yang berada
dalam suatu perekonomian. M1 = Uang kartal ditambah uang giral. JUB dalam
arti luas adalah jumlah uang kartal dan uang giral ditambah dengan uang kuasi
yamg berada dalam suatu perekonomia. Uang kuasi adalah unag dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan dan valuta asing milik swasta. M2 = M1 + Uang
Kuasi.
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi JUB, antara lain:

1. Peran Lembaga Keuangan dan Pemerintah


a. Bank Sentral

1. Politik diskonto (menaikkan atau menurunkan suku bunga)

2. Politik pasar terbuka (memperjualbelikan surat beharga)

3. Politik cash ratio (menaikkan atau menurunkan cadangan kas untuk bank


umum)
4. Politik kredit selektif (pengaturan pemberian kredit)

b. Bank Umum, dengan menciptakan uang giral


c. Pemerintah, dengan mencetak uang kartal

2. Tingkat pendapatan masyarakat, dimana semakin tinggi pendapatan


masyarakat maka semakin tinggi pula JUB.
3. Tingkat suku bunga, jika suku bunga tinggi maka orang akan lebih memilih
menabung sehingga JUB berkurabg sedangkan jika suku bunga rendah maka
orang akan enggan untuk menabung sehingga JUB bertambah
4. Harga-harga barang, Jika harga barang mahal maka masyarakat dituntut
untuk memiliki uang yang lebih banyak sehingga menyebabkan JUB
bertambah. Namun, apabila harga-harga murah, maka orang akan lebih memilih
meyimpan kelebihan unag tersebut sehingga JUB berkurang.
5. Selera masyarakat, jika selera masyarakat tinggi terhadap suatu barang akan
menyebabkan permintaan dan berakibat harga naik sehingga JUB bertambah,
dan sebaliknya.
Standard moneter adalah suatu sistem moneter dimana jumlah uang yang
beredar diukur nilainya. Ada dua macam standar moneter, yakni standar barang
dan standar kepercayaan.
1. Standar barang, terdiri dari dari standar emas dan standar kembar.

a. Standar emas

Suatu sistem moneter dimana jumlah uang yang beredar diukur berdasarkan
seberat emas tertentu.

b. Standar kembar

Suatu standar moneter dimana uang yang beredar diukur nilainya berdasarkan
emas dan perak

2. Standar kepercayaan

Suatu sistem moneter dimana uang yang beredar tidak diukur berdasarkan
seberat logam atau emas melainkan berdasarkan kepercayaan

(Teori Permintaan Uang)


Permintaan uang merupakan sejumlah uang yang diminta oleh masyarakat
dengan tujuan untuk kegiatan transaksi, berjaga-jaga, dan untuk spekulasi. Ada
dua teori mengenai permintaan uang, yakni teori klasik dan teori keynes.
Menurut klasik, ada 2 motif atau tujuan seseorang meminta uang, yakni: untuk
transaksi dan untuk berjaga-jaga. Sedangkan menurut Keynes, ada tiga motif
atau tujuan seseorang meminta uang, yakni: untuk transaksi, untuk berjaga-jaga,
dan untuk spekulasi. Berikut adalah grafik sekaligus penjelasan dari motif atau
tujuan seseorang meminta uang, yakni:
Gambar 1 Grafik Permintaan Uang Untuk transaksi dan berjaga-jaga

Ket:

Gambar atau kurva Mrp di atas merupakan gambar dari kurva permintaan uang
untuk transaksi dan berjaga-jaga. Dari gambar dapat dijelaskan bahwa
permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga dipengaruhi oleh pendapatan
nasiuonal atau pendapatan masyarakat. Semakin tinggi pendapatan maka
permintaan unag akan semakin meningkat pula. Dari grafik dapat dilihat bahwa
pergerakan kurva dari kiri bawah ke kanan atas mengikuti peningkatan
pendapatan (Y).
Gambar 2 Grafik Permintaan Uang untuk spekulasi

Ket:

Gambar atau kurva Msp  menunjukkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi.


Garis grafik yang bergerak dari kiri atas ke kanan bawah menunjukkan bahwa
semakin tinggi tingkat suku bunga (r) maka permintaan uang untuk spekulasi
semakin rendah karena orang lebih memilih untuk menabung begitu sebaliknya.

(Teori Penawaran Uang)

                Teori penawaran uang merupakan sebuah terori yang menjelaskan


bagaimana uang bias beredar atau tercipta. Ada tiga macam prosesdari
penciptaan uang inti yang yang masing-masing dilakukan oleh para pelaku
pasar uang, yakni:

1. Pertama, penciptaan uang baru oleh otoritas moneter. Menurut Keynes,


proses ini tercipta saat terjadi deficit anggaran. Mekanismenya adalah
pemerintah sebagai otoritas moneter menjual surat-surat beharga kepada bank
sentral. Lalu Bank Sentral membeli surat-surat beharga tersebut melalui
pencetakan uang baru. Kemudian pemerintah menggunakan uang dari penjualan
surat-surat beharga tersebut untuk menutup defisit anggaran. Defisit anggaran
ini digunakan untu belanja Negara. Melalui belanja Negara inilah uang beredar
kepada masyakat.

2. Kedua, pinjaman bank sentral kepada perbankan atau kredit likuiditas (kita
mengenalnya dengan KLBI dan BLBI). Mekanismenya adalah bank sentral
memberikan kredit likuiditas kepada perbankan (bisa dengan penambahan saldo
giro atau rekening milik perbankan). Lalu perbankan menggunakan kredit
liukuiditas ini umtuk disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau
kredit. Kemudian masyarakat menggunakan pinjaman atau kredit untuk
kegiatan perekonomian sehingga mengakibatkan jumlah beredar meningkat.
3. Ketiga, melalui kegiatan ekspor dan impor. Mekanismenya bahwa
pertambahan ataua penurunan JUB tergantung kepada surplus atau defisit dalam
transaksi ekspor dan impor. Apabila terjadi surplus maka JUB naik dan begitu
juga sebaliknya.

Ada lima teori penawaran uang, yakni:

1. Teori penawaran uang merkantilis


-Ciri-cirinya pada saat itu belum mengenal adanya bank.

-Masih menggunakan standar emas.

-JUB tergantung kepada tersedianya emas dalam mesyarakat.

-JUB akan naik jika terjadi penemuan cadangan emas yang baru. JUB turun jika
terjadi defisit dalam perdagangan.

-Karena emas merupakan alat pembayaran maka jika harga emas naik akan
menyebabkan harga-harga barang maupun jasa turun.

2. Teori penawaran uang klasik


-Masih menggunakan standar emas.
-Alfred Marshal melihat bahwa proses bagaimana tambahan uang sampai ke
tangan masyarakat akan sangat mempengaruhi proses atau mekanisme
kenaiakan harga. Mis, jika tambahan emas naik maka tingkat bunga akan turun.
Hal ini akan menyebabkan meningkatnya kegiatan spekulasi sehingga akan
meningkatkan harga barang maupun jasa.

3. Teori penawaran uang Keynes


-Keynes berpendapat bahwa penawaran uang terjadi melalu pasar uang dimana
JUB atau penawaran uang langsung terjadi di pasar uang
-Defisit anggaran dibiayai oleh penciptaan uang baru yang langsung
dibelanjakan oleh pemerintah sehingga sampai  ke tangan masyarakat

4. Teori Penawaran Uang Modern


-Sudah menggunakan standar kertas dalam perekonomian.
-Sunber terciptanya uang beredar adalah melaui otoritas moneter (Bank Sentral
dan Pemerintah) dan Lembaga Keuangan (LKB dan LKBB).
-Otooritas merupakan penyedia atau penyuplai uang primer atau unag inti
sedangkan LKB dan LKBB menciptakan uang sekunder.
-Teori yang sangat terkenal dalam teori penawaran uang modern ini adalah
Teori Penyesuaian Portofolio. Teori ini membicarakan tentang proses
penyesuaian berupa tindakan yang dilakukan para pelaku di pasar uang untuk
mengubah struktur dan komposisi kekayaan yang akan dipegang atau dimiliki
menjadi struktu dan komposisi kekayaan yang akan diinginkan.

(Teori Tingkat Bunga atau Suku Bunga)

                Tingkat bunga sangat memegang peranan penting dalam


perekonomian konvensional (non-islam) yang menggunakan unag sebagai alat
penyimpan nilai. Tingkat bunga merupakan harga dari penggunaan uang untuk
jangka waktu tertentu. Atau juga dapat diartikan sebagai harga yang harus
dibayar karena terjadinya pertukaran yang memiliki dimensi perbedaan waktu.
Pengertian ini dari contoh kasus berikut: Mis, tingka suku bunga tabungan di
Bank X sebesar 8 % per tahun, maka artinya jika si A menyimpan uang
sekarang sebesar Rp 1.000, maka tahun depan si A akan menerima jumlan uang
sebesar Rp 1.080 (berarti bahwa bank X membayar sebesar Rp 80. Jika bank X
meminjamkan uang kepada si B sebesar Rp 1.000 dengan bunga pinjaman
sebesar 10 %, maka tahun depan si B harus mengembalikan pinjaman tersebut
menjadi Rp 1.100).

Secara umum, ada dua teoti tingkat bunga, yakni: teori klasik dan teori Keynes.
Berikut penjelasannya:

1. Teori Klasik
-Teori ini mendefinisikan bunga sebagai harga dari loanable fund (dana yang
tersedia untuk dipinjamkan.
-Pandangan klasik menekankan bahwa tingkat bunga timbul karena uang adalah
sesuatu yang produktif, artinya bahwa dengan uang yang dimiliki seoran
pengusaha dapat menambah alat produksinya (modal) sehingga bisa
menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

2. Teori Keynes
-Dalam teori Keynes, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran
uang melalui tiga motifnya, yakni: transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Teori
ini dapat dijelaskna lebih lanjut melalui kurva berikut ini:

Gambar:

Ket.

-Grafik A menggambarkan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga.


Oleh karena permintaan uang tidak ditentukan oleh suku bunga maka bentuk
kurvanya tidak elastis sempurna (tegak lurus) sedangkan gambar B
menunjukkan permintaan uang untuk spekulasi, dimana jika tingkat suku bunga
turun maka permintaan uang untuk spekulasi juga turun..
(Kebijakan Fiskal dan Kebijakan moneter)
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam mengatur penerimaan dan
pengeluaran negara agar sesuai dengan arah dan tujuan nasional dan biasanya
kebijakan ini berhubungan dengan penerimaan dari sektor pajak.

Kebijakan moneter adalah suatau kebijkana yang dimabil oleh pemerintah


dalam halk ini Bank Indonesia untuk menambah atau mengurangi jumlah uang
yang beredar. Adapun beberapa bentuk dari kebijakan moneter ini adalah:

1. Politik diskonto
2. Politik pasar terbuka
3. Politik cadangan kas
4. Kebijkan kredit selektif
5. Kebijakan sanering 
(kebijakan BS untuk mengurangi laju idengan melakukan pengguntingan atau
pemotongan nilai nominal uang. Kebijakan ini pernah terjadi di Indonesia
tahun1950, 1959, dan 1965.
6. Kebijakan Revaluasi dan Devaluasi,
kebijakan devaluasi adalah kebijkan Bank Sentral untuk menurunkan nikai mata
uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing. Kebijkan revaluasi adalah
kebijkan bank sentarl untuk menaikkan kembali nilai matau uang dalam negeri
terhadap nilai mata uang asing.
Adapun tujuan dari kebijakan moneter adalah:

a. Untuk menajaga stabilitas ekonomi

b. Menjaga stabilitas dan keseimbangan harga

c. Meningkatkan kesempatan kerja

d. Memperbaiki neraca perdagangan internasional

(Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan Lembaga Keuangan Bukan Bank


(LKBB)
                Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang bertugas
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian
menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dengan tujuan untuk
meningkatkan taraf hidup orang banyak. Sedangkan LKBB merupakan lembaga
keuangan yang hanya bertugas menghimpun dana saja atau menyalurkan dana
saja, seperti: perusahaan asuransi, leasing, pegadaian, pasar modal, dll.
Adapun Fungsi dari Bank adalah sbb:
1. Sebagai penerima kredit dari masyarakat dalam bentuk simpanan atau
tabungan biasa, deposito atau tabungan berjangka, dan simpanan dalam bentuk
giro atau rekening Koran

2. Sebagai pemberi kredit kepada masyarakat

3. Sebagai perantara dalam lalu lintas pembayaran

Berikut adalah jenis-jenis bank:

1. Menurut fungsinya:
a. Bank Sentral, merupakan bank yang berfungsi sebagai bank sirkulasi dan
sebagai induk dari bank-bank lainnya (Banker’s of bank). Adapun tugas pokok
dari bank sentral adalah:
1. Bank sentral sebagai bank pemerintah

2. Bank sentral sebagai bank dari bank umum

3. Bank sentral sebagai pengawas kegiatan bank  umum dan lembaga keuangan
lainnya.

4. Bank sentral sebagai pengawas kegiatan perdagangan luar negeri dalam


rangka menjaga kestabilan nilai matau uang dalam negeri.

5. Bank sentral sebagai pencetak uang dan penjamin ketersediaan uang.

b. Bank Umum, merupakan bank yang bertuga menghimpun dana dari


masyarakat, memberi pinjaman kepada masyarakat, dan memberikan jasa
melalui mekanisme keuangan kepada masyarakat. Adapun usaha-usaha yang
dilakukan oleh bank umum, diantaranya:
1. Memberi pinjaman dan menerima pinjaman dari masyarakat atau perusahaan
lainnya

2. Menerima titipan barang beharga

3. Melayani jasa pengiriman antar bank

4. Melakukan giro dan inkaso antarbank

5. Melakukan kegiatan dalam valuta asing

6. Tidak boleh melakukan usaha asuransi, namun boleh menirikan anak


perusahaan yang melakukan usaha asuransi.
Berikut ini adalah keistimewaan dari Bank Umum, yakni:
1. Bank umum dapat menciptakan tabungan yang sewaktu-waktu dapat diambil
dengan cek atau giro.

2. Bank umum dapat dapat menciptakan daya beli baru dalam perekonomian,
artinya bank umum dapat menciptakan uang giral.

3. Bank umum dapat memberikan pinjaman dalam jangka pendek.

    c. Bank Perkreditan Rakyat, yakni bank yang hanya menerima suimpanan
dalam bentuk tabungan dan deposito. Adapun usaha yang biasa dilakukan oleh
Bank Perkreditan Rakyat adalah:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simapanan dan tabungan

2. Memberikan pinjaman kepada masyarakat, dan

3. Menyediakan fasilitas pertukaran valuta asing.

    d. Bank syariah, merupakan bank yang dalam kegiatan usahanya


berdasarkan syariat islam
b. Jenis bank menurut kepemilikannya, terbagi atas:
a. Bank milik Negara, yakni bank yang modalnya berasal dari kekayaan
Negara yang dipisahkan, contohnya: BRI, BNI 46, dan Bank Mandiri.
b. Bank milik swasta, yakni bank yang modalnya berasal dari perorangan atau
perusahaan, contohnya: BCA, Bank Danamon, Bank Panin dll.
c. Bank Koperasi, yakni bank yang modalnya berasal dari perkumpulan
koperasi, cotohnya Bukopin.
c. Jenis bank menurut bentuk hukumnya, yakni:
a. Bank yang berbentuk PT

b. Bank yang berbentuk firma

c. Bank yang berbentuk badan usaha perorangan

d. Bank yang berbentuk koperasi

d. Jenis bank menurut oraganisasinya, yakni:


a. Unit banking, yakni bank yang hanya mempunyai satu organisasi dan tidak
mempunyai cabang di daerah lain.
                b. Branch banking, yakni bank yang mempunyai cabag di daerah
lain.
c. Crrespondency banking, yakni bank yang dapat melakukan pemeriksaan
dokumen ekspo-impor, dan mempunyai kegiatan utama di luar negeri
Berikut adalah beberapa bentuk dari produk-produk bank:
1. Produk yang tergolong kredit pasif, seperti:

a. Tabungan, yakni simpanan yang penyimpanan dan penarikannya tidak terikat


jangka waktu.

b. Giro, yakni simpanan yang penarikannya bias dilakukan kapan saja namun
harus menggunakan cek atau giro bilyet

c. Deposit berjangka (Time Deposit), yakni simpanan yang penarikannya hanya


bias dilakukan pada jangka waktu tertentu, seperti satu bulan, tiga bulan, 6
bulan, dan 12 bulan.
d. Sertifikat deposito, yakni salah satui bentuk deposito berjangka yang surat
buktinya dapat diperjualbelikan

e. Deposits on Call, yakni simpanan yang tetap di bank


f. Loan Deposits, yaknijpinjaman yang dititipkan lagi di bank dan dapat diambil
sewaktu-waktu.
2. Produk Perbankan yang termasuk kredit aktif

a. Kredit rekening Koran, yakni produk pemberian kredit dari bank kepada
nasabah dengan ketentuan kredit bias diambil sesuai dengan kebutuhan.

b. Kredit akseptasi, yakni pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan cara
mengeluyarkan wesel dan dapat diperdagangkan oleh pemegangnya.

c.L/C, yakni pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk membantu proses
pembayaran atas barang-barang yang diimpor dari luar negeri.

2. Produk perbankan yang berupa jasa lalu lintas moneter

a. Pengiriman uang atau transfer

b. Melakukan inkaso, yakni memberikan jasa penagihan utang yang dimiliki


nasabahnya atas nasabah lain

c. Melakukan diskonto, yakni berupa pembelian dan penjualan surat-surat


beharga.

d. Melakukan Bankers Orders
e. Melakukan jual beli cek perjalanan

f. Melakukan jual beli valuta asing

g. Mengeluarkan kartu kredit


h. Menyediakan jaminan bank

i. Melakukan transaksi jual beli surat-surat beharga

        Kredit adalah penyediaan uanag atau tagihan berdsarkan persetujuan atau


kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumlah bunga, imbalan, atau pemabian hasil keuntungan. Berdasarkan
definisi ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam kredit tergantung unsur-
unsur sbb:
a. Kepercayaan

b. Waktu

c. Risiko

d. Imbalan

Adapun syarat-syarat kredit dikenal dengan istilah 5 C dan 3 R, seperti:


Syarat 5 C
a. Character, dimana sifat debitur harus diperhatikan apakah dia suka
berbohong atau tidak, suka ingkar janji atau tida dlll
b. Capacity, yakni apakah debitur memiliki kemampuan untuk mengembalikan
pinjamnnya atau tidak.
c. Collateral, yakni jaminan apa yang mapu disediakan oleh debitur.
d. Capital, yakni berapa jumlah modal yang dimilki oleh debitur.
e. Condition of Economy, yakni situasi dan kondisi ekonomi disekitar tempat
tinggal debitur.
Syarat 3 R
a. Returns, yakni melihat bagimanakah perkembangan usaha yang dilakukan
oleh debitur setelah pinjaman dikucurkan, apakah mengalami perkembangan
atau tidak.
b. Repayment, yakni juga dipertimbangkan mengenai kemampuan, jadwal, serta
jangka waktu pengembalian kredit yang tepat.
c. Risk and Bearing Ability, yakni daya tahan debitur untu menaggung resiko
jika nantinya usaha yang dijalankan gagal.
Jenis-jenis kredit:
1. Menurut jangka waktu, yakni:
a. Kredit jamgka pendek (1 tahun atau kurang)

b. Kredit jangka panjang (1- 3 tahun)

2. Menurut tujuan penggunaannya:


a. Kredit produktif, kredit untuk peniongkayan kapasitas produkdsi.

b. Kredit konsumtif, yakni kredit untuk kegiatan yang bersifat konsumtif.

3. Menurut jaminannya:
a. Kredit blanko (berdasarkan kepercayaan)

b.Kredit dengan jaminan

4. Menurut subjek pemberi kredit:


a. Kredit penjual

b. Kredit pembeli

c. Kredit bank

d. Kredit pemerintah

e. Kredit luar negeri

5. Menurut prioritasnya:
a. Kredit berprioritas tinggi (biasnya diberikann oleh bank sentral untuk
program-program pemerintah).

b. Kredit yang tidak berprioritas tinggi

Fungsi dan peranan kredit dalam perekonomian:


a. Dapat meningkatkan daya guna uang

b. Dapat meningkatkan daya guna barang

c. Dapat meningkatkan kecepatan peredaran uang

d. Dapat meningkatkan gairah berusaha bagi para investor

e. Dapat memperlancar arus perdagangan

f. Mempercepat hubungan internasional

Dampak positif kredit:


a. Dapat meningkatkan produktivitas uang dan modal

b. Dapat memperlancar transaksi tukar-menukar


c. Dapat memperlancar arus peredaran barang

Dampak negatif kredit:


a. Dapat mendorong seseorang hidup konsumtif

b. Dapat menyebabkan inflasi akibat banyaknya JUB

c. Dapat menimbulkan oroduksi yang berlebihan.

Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor

        Adapun yang dimaksud dengan perekonomian dua sektor adalah


perekonomian yang hanya terdiri dari dua pelaku ekonomi, yakni dari sektor
rumah tangga dan dari sektor perusahaan. Ini berarti bahwa dalam
perekonomian tersebut tidak terdapat peran dari pemerintah maupun masyarakat
luar negeri. Perekonomian 2 sektor dapat ditulis dengan rumus Y = C + I.
Berikut ini adalah gambar perekonomian dua sektor, yakni:

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki


oleh rumah tangga (modal, tanah, tenaga kerja, teknologi). Lalu, faktor-
faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa, gaji, upah, bunga
dan laba.
2. Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan
untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan.
3. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi
akan ditabung dalam institusi keuangan
4. Pengusaha yang ingin melakukan investas akan meminjam tabungan
rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.

(Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor)

                Adapun pengertian perekonomian tiga sektor adalah perekonomian


yang terdiri atas sektor rumah tangga, perusahaan , dan pemerintah. Dengan
demikian, dalam menganalisis perekonomian tiga sektor pada hakikatnya akan
diperhatikan peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian
suatu Negara. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian suatu Negara
dapat menimbulkan dua perubahan penting dalam proses penentuan
keseimbnagan pendapatan nasional, yaitu:
a. Pungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah akan mengurangi
pengeluaran agregat melalui pengurangan atas konsumsi rumah tangga.

b. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan pengeluaran dan hal ini akan


menaikkan pengeluaran agregat.

Berikut adalah bentuk dari aliran pendapatan perekonomian tiga sektor:

Ket:

1. Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi


dua jenis, yaitu: pembayaran kepada sektor rumah tangga sebagai
pendapatan kepada faktor-faktor produksi, dan pembayaran pajak
pendapatan perusahaan kepada pemerintah.
2. Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang bersal dari dua sumber;
dari pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga, dan untung oleh perusahaan,
dan dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah.
3. Pemerintah menerima pendapatan berupa pajak dari perusahaan dan
rumah tangga. Pendapatan tersebut akan digunakan untuk membayar gaji
dan upah pegawai-pegawai dan untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa.
4. pendapatan yang diterima oleh rumah tangga (Y) akan digunakan untuk
memenuhi tiga kebutuhan: membayar dan membiayai pengeluaran konsumsi
(C), disimpan sebagai tabungan dan membayar pajak pendapatan rumah
tangga.
5. Dalam ganbaran tersebut tetap dimisalkan bahwa tabungan rumah tangga
dipinjamkan oleh lembaga-lembaga keuangan kepada para pengusaha yang
menanam modal.
6. Pengeluaran agregat telah menjadi banyak jenisnya, yakni pengeluaran
konsumsi (C), Investasi (I), dan pengeluaran pemerintah (G).

(Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor / Terbuka)

Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah


tangga, perusahaan, pemrintah, dan sektor masyarakat luar negeri (ekspor dan
impora). (ekspor dan impora). Berikut ini adalah bentuk aliran pendapatan
perekonomian terbuka.

Ket.

1. Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan akan


mewujudkan aliran pendapatan ke sektor rumah tangga. Aliran pendapatan
tersebut berupa gaji dan upah, sewa, bunga, dan keuntungan (Aliran 1).
2. Aliran pendapatan ini telah dikurangi oleh pajak keuntungan perusahaan
(aliran 2), tetapi belum dikurangi oleh pajak pendapatan perseorangan atau
individu.
3. Membayar pajak pendapatahn individu kepada pemerintah (aliran 3).
4. Pendapatan disposible yang diterima rumah tangga terutama akan
digunakan untuk membeli barang dan jasa yang akan diproduksi di dalam
negeri (aliran 4).
5. Mengimpor barang-barang yang diproduksi di negara-negara lain (aliran
5).
6. Menabung sisa pendapatan yang tidak digunakan ke dalam institusi atau
lembaga keuangan, sepertti bank perdagangan, bank tabungan, dan institusi
penabungan lainnya.
7. Lembaga institusi memberikan pinjaman modal kepada penanam modal
(aliran 7)
8. Investasi perusahaan (aliran 8)
9. Pengeluaran pemerintah (aliran 9)
10. Dalam perekonomian terbuka, pengeluaran atas barang dalam negeri akan
bertambah sebagai akibat dari ekspor (aliran 10).

(Teori Konsumsi)

                Konsumsi merupakan penggunaan atau pembelian rumah tangga atas


barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk memnuhi kebutuhan
rumah tangganya. Tingkat konsumsi seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh
tingka pendapatan. Jika pendapatan tinngi maka konsumsi juga akan tinggi dan
begitu sebaliknya.
Ada beberapa teori mengenai konsumsi, yakni:

1. Teori konsumsi pendapatan absolut


-Dikemukakan oleh Keynes.

-Menurutnya, faktor utama yang menentukan konsumsi rumah tangga adalah


pendapatan absolutnya. Pada pendapatana yang sangat rendah, konsumsi akan
melebihi pendapatan sehingga kelebihan konsumsi ini akan dibiayai oleh
tabungan di masa lalau atau utang.

-Selain pendapatan absolut, konsumsi juga dipengaruhi oleh kekayaan,n


ekspektasi, jumlah penduduk, dan tingkat suku bunga.

2. Teori konsumsi Kuznets


-Teori ini muncul sebagai bantahan dari teori yang disampaikan oleh Keynes.
-Menurut Kuznets, kecenderungan konsumsi rata-rata masyrakat tidak akan
turun dan kecenderungan menabung rata-rata juga tidak akan naik ketika
pendapatan naik.

3. Teori konsumsi hipotesis siklus hidup


-Dikemukakan oleh Franco Modiglani

-Menurutnya, konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh dua faktor, yakni:

a. Pendapatan yanag akan diterima sepanjang hidupnya

b. Lamanya seseorang itu akan terus hidup jika sudah tidak bekerja lagi

-Dalam teori ini digunakan beberapa asumsi, yakni:

a. Pendapatan tahunan seseorang untuk sepanjang masa kerjanya dianggap tetap

b. Suku bunga dari tabunga adalah nol

c. Pemilikan kekayaan terdiri: dapat warisan dan tidak ada warisan

d. Konsumsi mulai kerja sampai akhit hayat adalah tetap

e. Tidak akan meninggalkan warisan pada anak cucu.

4. Teori konsumsi pendapatan permanen


-Dikemukakan oleh Friedman

-Menurut friedman, tingkat konsumsi seseorang atau suatu rumah tangga pada
suatu waktu bukan ditentukan oleh pendapatan yang sebenarnya diterima pada
waktu tersebut akan tetapi ditentukan oleh pendapatan permanent pada waktu
tersebut.

5. Teori konsumsi pendapatan relatif


-Dikemukakan oleh James. S. Duesenberry.

-Menurutnya, konsumsi sesorang atau rumah tangga tidak tergantung kepada


pendapatan tertinggi yang pernah dicapai seseorang atau suatu rumah tangga.

(Pengeluaran Pemerintah)

                Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu aspek penggunaan


sumber daya ekonomi yang secara langsung dikuasai dan dimiliki Negara dan
secara tidak langsung dimilki oleh masyarakat melalui pembayaran pajak. Di
Indonesia, pengeluaran dibedakan menjadi dua klasifikasi, yakni:

1. Pengeluaran rutin, yakni pengeluaran untuk pemeliharaan atau


penyelenggaraan pemerintah sehari-hari, sepert: belanja pegawai, belanja
barang, subsidi daerah otonom, cicilan hutang, dll.
2. Pengeluaran pembangunan, yaitu pengeluaran untuk pembangunan baik di
bidang fisik maupun non-fisik, seperti: jalan, jembatan, gedung-gedung,
pembelian kendaraan, pengadaah kursus atau pelatihan.
Ada beberapa tokoh yang menjelaskan mengenai teori pengeluaran pemerintah,
seperti:

1. Adolf Wagner
-Terkenal dengan hokum Wagner “hokum pengeluaran yang selalu meningkat”
dimana pengeluaran pemerintah akan meningkat setiap tahunnya. Adapun yang
yang menyebabkan pengeluaran pemerintah meningkat setiap tahunnya adalah:

a. Adanya tuntutan perlindungan keamanan dan ketahanan.

b. Adanya kenaikan pendapatan masyarakat.

c. Terjadinya urbanisasi akibat pertumbuhan ekonomi

d. Terjadinya ineffisiensi dalam birokrat.
2. Rostow dan Musgrave
-Menurut mereka, pengeluaran pemerintah berhubungan dengan tahap-tahap
pembangunan.

3. Peacock dan Wiesman


-Menurut mereka, pemerintah akan selalu meningkatkan pengeluaran dengan
mengandalkan penerimaan dari sektor pajak.

(Ekspor dan Impor)

Ekspor menunjukkan penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan


suatu negara di dalam negeri ke negara lain yang membutuhkannya. Menurut
Krugman (1997), ekspor merupakan salah satu bentuk perdagangan luar negeri
yang dapat memberikan keuntungan bagi suatu negara. Nopirin (1995)
menyatakan bahwa ekspor suatu negara adalah impor dari negara lain. Menurut
Gilarso (1992), faktor-faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya ekspor suatu
negara adalah:
1.Jumlah produksi yang mampu dihasilkan suatu negara.
2.Permintaan dari luar negeri

3.Kualitas atau mutu suatu negara dibandingkan dengan mutu hasil produksi
lain.

4.Nilai tukar yang berlaku

Impor adalah pembelian barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan negara


lain oleh masyarakat dalam negeri, atau memasukkan barang-barang atau jasa
dari luar negeri ke dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
dalam negeri.
Impor merupakan salah satu variabel ekonomi makro yang sangat penting untuk
diperhatikan. Beberapa alasan yang dapat dikemukakan tentang pentingnya
perhatian terhadap impor, yaitu:

1.Impor dapat menyebabkan defisit neraca perdagangan.

2.Impor dapat meningkatkan utang luar negeri

3. Impor dapat mempengaruhi pertumbuhan dalam negeri

4. Impor dapat melemahkan nilai tukar mata uang suatu negara

5. Impor dapat meningkatkan inflasi dalam negeri

6. Impor dapat meningkatkan produktivitas perekonomian,dan

7. Impor dapat memenuhi keinginan konsumen dalam negeri terhadap produk


luar negeri.

Dilihat dari pengaruhnya terhadap perekonomian, di satu sisi impor dibutuhkan


untuk menunjang pembangunan namun di sisi lain impor juga merugikan
pembangunan itu sendiri sehingga hal itu menjadi dilema tersendiri bagi negara-
negara berkembang.

(Teori Investasi)

                Investasi, yang lazim juga disebut dengan penanaman modal


merupakan merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran
agregat. Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran-pengeluaran penanaman
modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-
perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi baraang-
baranh dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Adapun faktor-faktor  yang mempengaruhi tingkat investasi adalah sebagai
berikut:

a. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh

b. Suku bunga

c. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa yang akan datang

d. Kemajuan teknologi

e. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya

f. Keuntungan yang akan diperoleh peusahaan-perusahaan

Menurut Schumpeter, investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:


a. Induced investmen, yaitu investasi yang dipengaruhi oleh perubahan dalam
pendapatan nasional, volume penjualan, laba perusahaan, dan lain-lain.
b. Autonomous Investment, yakni investasi yang dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan jangka panjang, seperti adanya penemuan-penemuan baru,
perkembangan teknologi, dan lain-lain.
Berdasarkan bentuknya, investasi dapat dibagi menjadi:
a. Investasi riil (investasi barang modal), yaitu investasi yang ditujukan untuk
barang-barang tahan lama yang akan digunakan untuk kegiatan atau proses
produksi. Investasi rill terbagi atas:

1. Investasi tetap perusahaan

2. Investasi untuk perumahan

3. Investasi perubahan bersih persediaan perusahaan

b. Investasi financial, yaitu investasi terhadap surat-surat beharga, seperti


saham, obligasi, dan lain-lain.

(Pajak)

Pajak adalah iuran wajib rakyat atau masyarakat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang yang berlaku yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat
balas jasa (kontraprestasi) secara langsung yang digunakan untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran pemerintah.
Pajak memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan suatu negara.
Berikut merupakan empat fungsi utama pajak dalam pembangunan ekonomi
suatu negara, yaitu:

1.Fungsi Budgeter (Sumber Utama Kas Negara)


Dalam hal ini pajak sangat diandalkan sebagai sumber utama penerimaan
pemerintah yang berasal dari dalam negeri. Hal ini terlihat di dalam APBN
dimana pajak merupakan penyumbang terbesar bagi penerimaan negara.

2.Fungsi alokasi (Sumber Pembiayaan Pembangunan)


Pajak yang sudah dihimpun oleh negara untuk mengisi kas negara tidak
dibiarkan begitu saja mengendap di dalam kas negara akan tetapi harus
dialokasikan untuk pembiayaan pembanguan di segala bidang.

3.Fungsi Distribusi (Alat Pemerataan Pendapatan)


Pajak yang dipungut oleh pemerintah dari wajib pajak digunakan untuk
membiayai pembangunan di segala bidang. Penggunaan pajak untuk biaya
pembangunan harus merata ke seluruh pelosok tanah air sehingga seluruh warga
masyarakat, baik kaya maupun miskin dapat menikmati hasil pembangunan
yang dibiayai dari hasil pajak tersebut.
4.Fungsi Regulasi (Alat Pengatur Kegiatan Ekonomi)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan pajak.
Dengan fungsi pajak sebagai pengatur,pajak dapat digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan.

Dalam setiap pemungutan pajak maka harus diperhatikan prinsip-prinsip atau


asas-asas pemungutan pajak yang memacu pada prinsip pemungutan pajak,
yaitu sebagai berikut:

1.Prinsip kesamaan (Equility)
Pemungutan pajak harus adil disesuaikan dengan kemampuan wajib pajak.

2.Prinsip Kepastian (Certainly)
Dalam pemungutan pajak harus jelas, tegas, dan pasti sehinggga dipahami wajib
pajak dan akan memudahkan dalam penghitungan dan pengadministrasian.

3.Prinsip kelayakan (Convenience)
Pemungutan pajak jangan sekali-kali memberatkan wajib pajak. Misalnya,
seseorang yang sedang mengalami kerugian usaha sebaiknya tidak dibebani
pajak yang tinggi sehingga usahanya dapat dipertahankan.

4.Prinsip ekonomi (Economy)
Dalam melaksanakan pemungutan pajak hendaknya diperhatikan prinsip
ekonomi. Misalnya, harus mempertimbangkan bahwa biaya pemungutan tidak
melebihi hasil pemungutan pajak.

Jenis-jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah terhadap masyarakat dapat


dikelompokkan menurut sifatnya, instansi yang memungutnya, objek dan subjek
pajaknya, serta menurut asalnya. Adapun pembagian jenis-jenis pajak adalah
sebagai berikut:

a.Jenis Pajak Menurut Sifatnya


Menurut sifatnya, pajak dibagi menjadi pajak langsung dan pajak tidak
langsung. Pajak langsung adalah pajak yang dipungut berdasarkan surat
ketetapan pajak dimana pemungutannya dilakukan setahun sekali dan tidak bisa
dilimpahkan kepada orang lain, contohnya: PPh dan PBB.Pajak tidak langsung
adalah pajak yang tidak memiliki surat ketetapan pajak dimana pemungutannya
dilakukan setiap terjadi transakasi dan bisa dilimpahkan kepada orang lain,
contohnya: PPN.
b.Jenis Pajak Menurut Instansi Yang Memungutnya
1).Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut langsung oleh pemerintah pusat dan
pengelolaannya dilakukan oleh kantor pelayanan pajak, misalnya: PPh dan
PPN.
2).Pajak Daerah, yaitu pajak yang wewenang pemungutannya dilakukan oleh
pemerintah daerah tingkat I dan II, misalnya Pajak Kendaraan Bermotor dan
pajak tontonan.
c.Jenis Pajak Menurut Objek Pajaknya
Pembagian jenis pajak ini didasarkan kepada objek yang dikenakan pajak, yaitu:

1).Objek pajak kejadian, seperti bea masuk dan bea keluar

2).Objek pajak perbuatan, seperti: PPN

3).Objek pajak keadaan, misalnya: PPh dan PBB

4).Objek pajak pemakaian, misalnya: bea materai dan cukai

d).Jenis Pajak Menurut Subjeknya


Pembagian pajak ini didasarkan kepada siapa yang harus membayar pajak,
yaitu:

1).Pajak Perseorangan

2)Pajak Badan

e).Jenis Pajak Menurut Asalnya


Menurut asalnya,pajak dibedakan menjadi:

1).Pajak luar negeri, yaitu pajak yang dipungut terhadap orang-orang asing yang
menpunyai penghasilan di Indonesia.

2).Pajak dalam negeri, yaitu pajak yang dipungut kepada setiap warga negara
yang tinggal di Indonesia.

Tarif pajak adalah dasar pengenaan besarnya pajak yang dibebankan kepada
wajib pajak,biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Ketentuan besarnya
tarif pajak biasanya diatur dalam undang-undang perpajakan yang disesuailan
dengan jenis-jenis pajak. Adapun macam-macam tarif pajak pada umumnya
adalah sebagai berikut:

a).Tarif tunggal (tarif pajak yang hanya menggunakan satu macam tarif
saja)
1).Tarif tetap, yaitu tarif yang jumlahnya tetap tidak bergantung pada besar-
kecil objek pajak. Contohnya pajak materai
2).Tarif proporsional, yaitu tarif pajak yang menggunakan persentase tetap,
berapapun jumlah objek pajaknya.Contohnya,tarif PBB adalah sama yaitu 0,5
%.
b).Tarif tidak tunggal (tarif pajak yang menggunakan lebih dari satu
macam tarif)
1).Tarif progresif, yaitu tarif pajak yang apabila penghasilan objek pajak
semakin tinggi, tarif (%) pajaknya juga semakin tinggi dan sebaliknya.
Contohnya, tarif pajak penghasilan untuk Pendapatan Kena Pajak (PKP).
a).Rp 0,00 s.d Rp 25.000.000,00 = 10 %

b).Rp 25.000.000,00 s,d rp 50.000.000,00 = 15 %

c).rp 50.000.000,00 ke atas = 30 %

2).Tarif degresif / regresif, yaitu tarif pajak yang apabila penghasilan objek


pajak makin tinggi,justru tarif pajaknya (persentase pajaknya) makin turun dan
sebaliknya. Contoh:
a).Objek pajak Rp 1.000.000,00, tarifnya = 10 %

b).Objek pajak Rp 2.000.000,00, tarifnya = 9 %

c).Objek pajak Rp 3.000.000,00, tarifnya = 8 % dan seterusnya

(Neraca Pembayaran)
                Neraca pembayaran merupakan suatu catatan aliran keuangan yang
menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di
antara suatu negara dengan negara lain dalam suatu tahun tertentu. Neraca
pembayaran dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu: neraca berjalan dan
neraca modal.
1. Neraca berjalan, meliputi:

a. Nilai ekspor dan impor barang tampak. Transaksi ini meliputi hasil-hasil
pertanian, barang-barang industri, pertambangan dan hasil-hasil yang tampak
lainnya

b. Nilai ekspor dan impor barang tak tampak. Transaksi ini meliputi
pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang tampak yang
diekspor atau diimpor, pendapatan investasi (seperti laba, bunga, deviden), dan
lain-lain.

c. Pembayaran pindahan. Transaksi ini meliputi pembayaran dimana


penerimanya tidak perlu membayar dalam bentuk uang atau jasa. Contohya
bantuan modal negara-negara arab ke afghanisyan, bantuan bahan makanan AS
untuk penderita kelaparan di afrika, dll.

2. Neraca modal, meliputi:

a. Aliran  modal jangka panjang. Dalam transaksi ini ada terdapat dua jenis,
yakni: aliran modal resmi dan investasi langsung. Aliran modal resmi adalah
pinjaman dan pembayaran diantara badan-badan pemerintah di suatu negara
dengan negara lain. Sementara investasi langsung dapat berupa pendirian
perusahaan-perusahaan.

b. Modal swasta, merupakan aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan atau


investasi keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta
yang asal atau valuta lainnya. Aliran keuangan ini selalu dinamakan dengan “
Hot Money”.
(Kurs Valuta Asing)
                Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau
nilai mata uang sesuatu Negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang negara
lain. Kurs valuta asing dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang domestic
yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh
satu unit mata uang asing. Mis, kurs yang menunjukkan US$1.00 sama dengan
Rp 8.400. hal ini berarti bahwa untuk memperoleh 1 dollar AS dibutuhkan Rp
8.400. Pada dasarnya, terdapat dua cara di dalam menentukan kurs valuta asing,
yakni:
1. Berdasarkan permintan dan penawaran mata uang asing dalam pasar
bebas.
a. faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan valas
1. Naiknya pendapatan nasional, Jika Y naik maka M naik sehingga valas juga
naik, begitu sebaliknya.

2. Inflasi, Jika Inflasi naik maka harga naik. Naiknya harga membuat importir
membeli barang di luar negeri (M naik) sehingga permintaan valas naik.

3. Tingkat bunga, naiknya suku bunga membuat rupiah menguat karena uang
lebih banyak ditabung sehingga valas turun.

b. faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran valas

1. Harga dalam negeri, jika harga dalam negeri lebih rendah dari harga di luar
negeri maka eksportir akan menjual produknya ke pasar luar negeri sehingga
akan meningkatkan penawaran terhadap valas.

2. Tingkat bunga, penurunan suku bunga menyebabkan meningkatnya investasi


yang dapat meningkatkan produksi. Hal ini membuat ekspor meningkat
sehingga valas juga meningkat.

2. Ditentukan oleh pemerintah


Ada dua macam system kurs, yakni kurs yang berunah-ubah dan kurs yang
tetap, berikut penjelasannya:

1. Kurs yang berubah-ubah (fleksible exchange rate)


                Merupakan nilai mata uang suatu negara dengan negara lain yang
sifatnya berubah-ubah akibat dipengaruhi oleh faktor permintaan dan
penawaran. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain:
pendapatan, peraturan pemerintah, harga, dan tingkat bunga.
Kebaikan dari kurs yang berubah-ubah ini, sbb:

a. Tingkat keseimbangan pada pasar valas selalu tercapai.

b. Pemerintah tidak perlu menyediakan dana untuk mengatur keseimbangan


pasar valas.

Keburukan dari kurs yang berubah-ubah ini, sbb:

a. Tingkat keseimbangan yang dicapai membutuhkan waktu yang lama sehingga


menimbulkan biaya-biaya lain sebelum terjadinya keseimbangan.

b. Akan menyulitkan pemerintah untuk mengambil keputusan atak


kebijaksanaan dalam pembangunan.

2. Kurs Tetap (Fixed Exchannge Rate)


                Merupakan nilai tukar suatu mata uang dengan mata uang lainnya
yang ditentukan oleh pemerintah. Untuk menjaga kestabilan kurs tetap ini,
biasanya pemerintah akan membeli valas di pasar uang untuk mencegah
turunnya kurs.
Kebaikan dari kurs tetap, sbb:

a. Pemerintah mudah mengambil keputusan karena dapat diketahui jelas


cadangan devisa yang dibutuhkan.

b. Tidak mungkin timbul spekulasi dalam perdagangan valas karena masyarakat


sudah mengetahui mengenai harga kurs atas dan kurs bawah.

Keburukan kurs tetap, sbb:

a. pemerintah harus menyediakan dana untuk memperbaiki ketidakseimbangan


pasar valas.

b. Selalu terjadi ketidakseimbangan valas.

Pasar valuta asing merupakan tempat bertemunya antara pembeli dan penjual
utnuk melakukan transaksi jual-beli antar mata uang. Fungsi pasar valas adalah
sebagai berikut:

1. Mentransfer daya beli dari suatu mata uang dengan mata uang lainnya.

2. Untuk memberi kredit bagi perdagangan LN.

3. Untuk menghindari kerugian akibat perubahan kurs

Pasar valas terbagi dua. yakni: pasar spot dan forward market. Pasar spot
adalah suatu pasar valas dimana kurs yang dipakai adalah kurs pada saat
transaksi terjadi dan barangnya langsung diterima pada saat itu juga atau
mempunyai tenggang waktu yang relative singkat (1 sampai 3 hari). Sedangkan
forward market adalah suatu pasar valas dimana kurs yang berlaku tidak
dipengaruhi oleh tingkat bunga suatu negara.
Revaluasi adalah kebijakan menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap
nilai mata uang asing. Devaluasi adsalah kebijakan menurunkan nilai mata
uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing.
(Perdagangan Internasional)
Dalam era perekonomian terbuka seperti saat ini, maka perdagangan
internasional memiliki pernan yang sangat penting dalam sebuah perekonomian
di suatu negara. Berikut ini adalah pentingmya perdagangan internasional bagi
suatu negara, yakni:
1. Dapat memperoleh barang yang tidak dihasilkan di dalam negeri.

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui spesialisasi

3. Memperluas pasaran barang-barang domestic

4. Memperoleh barang modal yang lebih baik, dana modal yang lebih banyak,
sereta tenaga kerja dan keahlian yang lebih baik dari negara lain.

Berikut penjelasan mengenai teori perdagangan internasional:

1.Teosi Klasik
a) Teori Keuntungan Absolut
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. Dasar dari teori ini adalah bahwa
suatu negara akan melakukan perdagangan internasional dan spesialisasi pada
suatu jenis barang tertentu apabila negara tersebut memiliki keuntungan absolut
pada barang yang diperdagangkannya (diekspor). Atau suatu negara tidak akan
mengekspor atau mengimpor suatu barang jika negara tersebut dapat ( tidak
dapat ) memproduksinya lebih efisien atau lebih murah dibandingkan dengan
negara lain. Dengan kata lain, suatu negara akan mendapatkan keuntungan
absolut dengan melakukan spesialisasi dan mengekspor barang-barang yang
mempunyai nilai lebih efisien dibandingkan dengan negara lain

b).Teori Keuntungan Komparatif


Teori ini dikemukakan oleh John Stuart Mill.Menurut teori ini,perdagangan
internasional (ekspor dan impor) akan dilakukan oleh suatu negara apabila
negara tersebut memiliki keuntungan komperatif. Artinya, suatu negara akan
melakukan spesialisasi dan mengekspor suatu barang apabila negara tersebut
dapat memproduksinya dengan lebih murah atau memiliki keuntungan
komperatif terbesar dan mengimpor suatu barang apabila biaya untuk
memproduksi sendiri barang tersebut lebih tinggi dibandingkan jika
mengimpornya dari negara lain

c).Teori Biaya Komperatif


Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya perdagangan antar dua
negara akan terjadi apabila masing-masing negara dapat memproduksi suaut
barang dengan biaya yang relatif rendah untuk jenis barang yang berbeda.
Dengan demikian perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan
efisiensi relatif antar negara dalam memproduksi dua atau lebih jenis barang.
Dalam teori ini, penilaian terhadap daya saing atau keunggulan suatu negara
pada jenis barang ditentukan oleh pada nilai barang atau tingkat efisiensi atau
produktivitas penggunaan tenaga kerja.
Menurut Ricardo, suatu negara akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi
dalam menghasilkan barang yang memiliki harga relatif rendah diabandingkan
dengan harga barang yang diproduksi negara lain. Dengan demikian
perdagangan antar negara akan terjadi apabila masing-masing negara
memiliki comperatif cost yang terkecil.
2).Teori Modern
a).Teori Faktor Proporsi Hecksher-Ohlin (Teori H-O)
Teori ini berpendapat bahwa,perdagangan internasional antar dua negara atau
lebih terjadi karena opportunity cost yang berbeda antar negara tersebut. Jika
dalam teori klasik faktor produksi tenaga kerja  merupakan satu-satunya faktor
input, maka dalam teori H-O penilaian keunggulan atau daya saing negara
dalam perdagangan suatu barang bukan didasarkan pada faktor produksi tenaga
kerja saja tetapi didasarkan kepada harga gabungan antara faktor produksi
seperti tenaga keja, tingkat bunga dan sebagainya.
b).Teori Permintaan dan Penawaran
Teori ini didasarkan pada permintaan dan penawaran. Ekspor dan impor terjadi
karena adanya perbedaan permintaan dan penawaran dalam suatu negara. Oleh
karena adanya perbedaan pendapatan dan selera, maka negara yang mempunyai
pendapatan yang lebih tinggi akan menimbulkan permintaan terhadap suatu
barang di negara lain yang mempunyai kelebihan penawaran akibat rendahnya
permintaan.

c).Teori Keuntungan Kompetitif


Teori imi dikemukakan oleh Michael E. Poerter. Teori ini menjelaskan bahwa
keunggulan suatu negara dalam perdagangan internasional selain ditentukan
oleh keunggulan komperatif juga ditentukan oleh keunggulan kompetitif. Suatu
negara mendapat keunggulan kompetitif karena empat kondisi atau faktor yang
menguntungkan perdagangan internasional negara yang bersangkutan. Empat
kondisi atau faktor yang menguntungkan tersebut yaitu:

1).Kondisi faktor-faktor produksi yang dimilki,

2).Kondisi permintaan dan tuntutan kualitas tertentu,

3).Eksistensi industri terkait dan pendukung yang memiliki kompetitif secara


internasional.

4).Strategi yang digunakan oleh perusahaan atau industri yang bersangkutan dan
tingkat persaingan antar indusitri atau perusahaan.

                Keempat kondisi tersebut harus dimilki oleh suatu negara terhadap
produk yang dihasilkan jika ingin ungggul dalam perdagangan internasional.
Salah satu saja dari empat kondisi tersebut tidak terpenuhi,maka produk yang
diproduksi tidak akan mempunyai keunggulan kompetitif dalam perdagangan
internasional.
(Pertumbuhan Ekonomi)
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam
menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang
hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh suatu negara atau
suatu daerah. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuham apabila produksi
barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan demikian,
pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat
menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan pada periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi yang terus  mengalami peningkatan berarti
menggambarkan bahwa perkonomian negara atau wilayah tersebut berkembang
dengan baik.

Menurut Gerardo (1991), pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai


peningkatan kapasitas suatu bangsa dalam jangka panjang untuk memproduksi
barang dan jasa bagi rakyatnya. Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah
proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang yang sangat
menekankan pada tiga aspek, yaitu proses,o utput per kapita dan jangka
panjang. Jadi, inti pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses bagaimana suatu
perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada sumber daya


alam, sumber daya manusia, modal, usaha,teknologi dan sebagainya yang ke
semuanya tergabung ke dalam faktor-faktor produksi. Para ahli ekonomi
menganggap bahwa faktor ekonomi merupakan kekuatan utama dalam
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Artinya, naik atau turunnya
pertumbuhan ekonomi di suatu negara bergantung pada peubahan yang terjadi
dalam faktor ekonomi tersebut.

Ada beberapa macam teori mengenai pertumbuhan ekonomi. Berikut adalah


penjelasan mengenai teori pertumbuhan ekonomi yang terbagi dua yaitu teori
pertumbuhan ekonomi historis serta teori pertumbuhan klasik dan neo-klasik:

1).Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis

a)Frederich List (1789-1846)


Frederich List mengatakan bahwa ada empat tahapan-tahapan dalam
pertumbuhan ekonomi, yaitu:

1).Tahapan I (masa berburu dan mengembara)


Pada masa ini manusia sangat bergantung pada alam dalam pemenuhan
kebutuhannya sehari-hari dan tempat tinggal mereka masih belum tetap atau
berpindah-pindah.

2).Tahap II (masa berternak dan bertani)

Pada saat ini manusia sudah mulai mengenal sistem bertani dan tempat tinggal
mereka sudah mulai tetap.

3).Tahap III (masa bertani dan kerajinan)

Pada masa ini, selain bertani manusia juga sudah mulai membuat kerajinan yang
ada hubungannya dengan pertanian, seperti pandai besi.

4).Tahap IV (masa kerajinan,industri dan perdagangan)

Pada masa ini,masyarakat memandang bahwa kerajinan bukan lagi sebagai


sampingan untuk mengisi waktu luang,akan tetapi sudah di jual ke pasar
sehingga industri berkembang dari industri kerajinan tangan menjadi industri
besar.

b).Karl Bucher (1847-1930)


Karl Bucher membagi tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi masyarakat
berdasarkan hubungan antar produsen dan konsumen dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Adapun tahapan pertumbuhannya adalah:

1).Rumah Tangga Tertutup

Kehidupan masyarakat dalam tahap ini masih sangat sederhana dimana mereka
melakukan proses produksi untuk diri sendiri.

2).Rumah Tangga Kota

Pada tahapann ini,masyarakat mulai berhubungan dengan kelompok masyarakat


lainnya dalam satu kota.

3).Rumah Tangga Bangsa

Runah tangga kota yang berkembang terus-menerus sehingga pertukaran antar


penduduk satu kota tidak dapat lagi saling memenuhi. Hal ini menuntut
terjadinya pertukaran antar kota dalam satu negara.

4)Rumah Tangga Dunia


Pada tahapan ini,sitim pertukaran tidak hanya terbatas di dalam negeri saja teatp
juga untuk diekspor ke luar negeri.

c).Werner Sombnart (1863-1947)


Tokoh ini membagi tahap pertumbuhan ekonomi menjadi empat tahap, yaitu:

1).Pra kapitalisme

Pada tahap ini belum dikenal adanya kaum kapitalis. Masyarakat melakukan
kegiatan produksi hanya untuk diri mereka sendiri.

2).Zaman Kapitalis Madya

Pada zaman ini, kehidupan masyarakat sudah mulai memikirkan keuntungan


dan keinginan untuk memupuk kekayaan.

3).Zaman Kapitalis Raya

Pada zaman ini, kehidupan masyrakat sudah mengarah untuk mencari


keuntungan setinggi-tinginya.

4).Zaman Kapitalis Akhir

Pada zaman ini mulai muncul kaum sosialis yang mengiginkan kesejahteraan
bersama. Ciri-ciri perekonomian pada zaman ini adalah mulainya campur
tangan pemerintah dalam perekonomian

d).Walt Whiteman Rostow (1916-1979)


Rostow mmembagi pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahapan, yaitu:

1).Masa Tradisional (The Traditional Society)


Pada tahap ini,kehidupan masyarakat masih sangat sederhana. Cara-cara
produksi masih menggunakan peralatan tradisional. Mereka sama sekali belum
mengenal teknologi dan masih terikat dengan hukum adat.

2).Persyaratan Untuk Lepas Landas (Precondition for take Off)


Pada masa ini, masyarakat mulai sadar terhadap pentingnya pembaharuan.
Mereka mulai mengenal teknologi,menerima inovasi-inovasi baru, melakukan
perubahan-perubahan cara berproduksi, dan mulai melepaskan adat kebiasaan
yang turun-temurun.

3).Lepas Landas (Take off)


Pada tahap ini, perekonomian menunjukkan pertumbuhan yang cepat,ditandai
dengan penemuan-penemuan cara baru di dalam berproduksi.
4).Perekonomian yang Matang / Dewasa (Maturity of Economic)
Pada masa ini, masyarakat sudah selektif di dalam menggunakan teknologi
modern sehingga penggunaannya berjalan secara efektif dan efisien. Ciri-ciri
lainnya adalah struktur dan keahlian tenaga kerja bergeser menjadi tenaga-
tenaga yang profesional di bidang-bidang industri.

5).Masyarakat Ekonomi Konsumsi Tinggi (High Mass Consumption)


Pada masa ini, pola masyarakat sudah memikirkan konsumsi. Mereka akan
lebih memikirkan bagaimana mengalokasikan uang yang melimpah dari pada
memikirkan sumber penghasilan.

2).Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik dan Neo-klasik


Adapum tokoh utama dari mahzab ekonomi klasik adalah Adam Smith, David
Ricardo dan T. R Malthus sedangkan yang berasal dari Neo-klasik adalah
Robert Sollow dan Harrod-domar.

a) Teori Pertumbuhan Adam Smith


Menurut Adam Smith, suatu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi
tercermin pada pertumbuhan output yang dihasilkan. Pertumbuhan output yang
dihasilkan bergantung pada jumlah penduduk. Dengan demikian, suatu negara
yang mengalami pertumbuhan ekonomi akan ditandai oleh dua faktor yang
saling berkaitan, yaitu pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan output total.

b).David Ricardo dan T.R Malthus


Menurut David Ricardo, faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar
hingga menjadi dua kali lipat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja yang
melimpah. Melimpahnya tenaga kerja mengakibatkan upah menjadi turun dan
hanya dapat digunakan untuk membiayai tingkat hidup minimum sehingga
perekonomian akan berada pada tahap subsisten.

Pendapat Ricardo sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Malthus yang
mengatakan bahwa bahan makanan akan bertambah menurut deret hitung
sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur sehingga pada suatu
saat perekonomian akan berada pada tahap subsisten atau kemandegan.

c).Robert Sollow
Teori ini menekankan perhatiannya kepada pertumbuhan output yang akan
terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama, yaitu modal dan tenaga kerja.
Sementara faktor teknologi diasumsikan sebagai faktor yang konstan. Dalam
menghasilkan sejumlah output diperlukan faktor modal dan tenaga kerja
sehingga bisa dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

Q = f (C.L)
Q = Jumlah output yang dihasilkan

f = fungsi

C = capital (sejumlah output modal)

L = Labour (tenaga kerja)

d).Harrod dan Domar


Menurut teori ini pertumbuhan ekonomi terjadi apabila ada peningkatan
produktivitas modal (Marginal Efisiency of capital) dan produktivitas tenaga
kerja.
e) Joseph Schumpeter
Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya
proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi)
yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi maka mustahil
pertumbuhan ekonomi akan terjadi. Proses inovasi terdiri dari tiga tahap berikut
ini:

1).Teknologi baru diperkenalkan

2).Inovasi menimbulkan keuntungan yang lebih

3).Proses imitasi inovasi, artinya penemuan baru tersebut akan ditiru oleh
pengusaha-pengusaha lain sehingga seluruh pengusaha akan dapat
meningkatkan hasil produksi baik secara kuantitatif maupun secara kualitati

(Permintaan dan Penawaran)


                Permintaan adalah keinginan konsumnen atau pembeli untuk
mendapatakan atau membeli barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya dimana konsumen mampu untuk membeli barang tersebut dan faktor-
faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Adapun bunyi hokum
permintaan adalah “ makin rendah harga suatu barang maka maikn banyak
permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu
barang makan makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut”.
                Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
terhadap suatu barang atau jasa:
1. harga barang itu sendiri
Hal ini sesuai dengan hukum permintaan yang telah dijelaskan tadi.

2. harga barang lain yang berkaitan erta dengan barang tersebut.


Hubungan suatu  barang dengan barang lainnya ini dapat digolongkan menjadi
dua macam, yakni: barang pengganti (substitusi), barang pelengkap
(komplementer).
a. Barang pengganti
Harga barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan barang yang
digantikannya, misalnya dapat dilihat dari hubungan antara kopi dan teh. Bila
harga kopi turun maka permintaan terhadap teh berkurang sedangkan jika harga
kopi naik maka permintaan terhadap teh akan meningkat

b. Barang pelengkap
Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang pelengkap selalu sejalan
dengan perubahan permintaan barang yang dilengkapi, misalnya dalam kasus
kopi dan gula. Jika permintaan terhadap kopi meningkat maka otomatis
permintaan terhadap gula juga meningkat, begitu sebaliknya.

3. Pendapatan masyarakat
Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan
terhadap barang dan jasa. Berdasarkan sifat perubahan permintan yang berlaku
apabila pendapatan berubah, maka barang dapat digolongkan menjadi empat,
yakni: barang inferior, barang essensial, barang normal, dan barang
mewah.
a. Barang inferior
Merupakan barang yang banyak diminta oleh masyarakat yang berpendapatan
rendah. Jika pendapatan bertambah, maka permintaan terhadap barang ini akan
berkurang karena masyarakat cenderung untuk memilih barang yang mutunyta
lebih baik.

b. Barang essensial
Merupakan barang yang sangat penting peranannya dalam kebutuhan sehari-
hari, seperti beras, gula, kopi, dan lain-lain. Permintaan terhadap barang ini
tidak akan berubah  walaupun terjadi kenaikan pendapatan.

c. Barang normal
Merupakan barang yang jika pendapatan naik maka permintaan terhadap barang
ini juga naik, misalnya pakaian, sepatu, peralatan rumah tangga, dan lain-lain.

d. Barang mewah
Merupakan barang-barang yang baru dibeli apabila kebutuhan pokok sudah
terpenuhi dengan baik.

4. Distribusi pendapatan
Jika corak distribusi pendapatan diubah maka akan mempengarruji permintaan.
Misalnya, jika pajak untuk orang-orang kaya dinaikkan dan kenaikan pajak ini
digunakan untuk meningkatkan pendapatan orang-orang yang berpenghasilan
rendah maka akan terjadi perubahan permintaan terhadap beberapa barang.

5. Cita rasa atau selera masyrakat


Cita rasa atau selera masyarakat juga berpengaruh terhadap permintan barang
atau jasa. Biasanya permintaan dipengaruhi oleh mode atau tren yang saat ini
sedang berkembang.
6. Jumlah penduduk
                Pertambahan penduduk dengan sendirinya akan meningkatkan
pendapatan.
7. Ekspektasi terhadap masa depan
Ramalan konsumen akan harga-harga yang akan meingkat di masa yang akan
dating turut mempengaruhi permintaan barang di masa sekarang, misalnya saat
adanya isu kenaikan BBM

Fungsi permintan adalah sebuah fungsi yang menyatakah hubungan antara


jumlah permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinnya.
f (d) = f (Px, Py, Y, Ydistribusi, , Selera, Jumlah penduduk, ekspektasi)
Kurva permintaan merupakan gambar atau kurva yang menghubungkan antara
jumlah permintaan pada berbagai tingkat harga tertentu.

Berikut adalah bentuk kurva permintaan:

Perubahan permintaan dipengaruhi oleh harga dapat dilihat melalui gerakan


sepanjang kurva permintaan (movement a long demand curve). Berikut bentuk
kurvanya:
Perubahan permintaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya dapat
membuat pergeseran kurva (shifting). Berikut adalah bentuk kurvanya sbb.
Penawaran  adalah sejumlah barang dan jasa yang produsen atau penjual ingin
tawarkan kepada konsumen pada berbagai tingkat harga dimana konsumen
memiliki kemampuan membeli barang atau jasa tersebut dan faktor-faktor yang
lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Adapun bunyi hukum penawaran
adalah “makin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumalh barang
tersebut yang akan ditawarkan oelh para penjual. sebaliknya, makin rendah
harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan”.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah sebagai berikut:

1. Harga barang itu sendiri


Hal ini sudah dijelaskan dalam hukum penawaran di atas.

 2. Harga barang lainnya


Hal ini juga sudah dijelaskan dalam teori permintaan. Misalnya dengan contoh;
oleh karena kenaikan biaya produksi di luar negeri maka buku tulis yang
diimpor bertambah mahal harganya. Beberapa konsumun buku tulis impor
sekarang lebih suka membeli buku tulis buatan dalam negeri dan menaikan
permintaannya.. kenaikan produsen ini akan memberi dorongan kepada
produsen dalam negeri untuk menaikkan produksi dan penawaran buku tulis.

3. Biaya untuk memperoleh faktor produksi


Pembayaran kepada faktor-faktor produksi merupakan pengeluaran yang sangat
penting dalam proses produksi berbagai perusahaan. Jika biaya untuk
memperoleh faktor produksi meningkat maka dengan senirinya akan
meningkatkan biaya produksi. Hal ini dapat mengurangi jumlah barang ang
ditawarkan oleh produsen dengan tujuan agar dapat menghindari kerugian.

4. Tujuan perusahaan
                Tujuan peruasahaan untuk mencari keuntungan juga dapat
mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan.
5. Tingkat teknologi
                Tingkat teknologi memiliki peranan yang sangat penting dalam
menentukan banyaknya jumlah barang yang dapat ditawarkan. Apabila
teknologi yang digunakan modern maka akan dapat meningkatkan jumlah
barang atau jasa yang ditawarkan.
Kurva permintaan merupakan gambar atau kurva yang menghubungkan antara
jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga tertentu.

Berikut adalah bentuk kurva penawaran:

Perubahan penawaran dipengaruhi oleh harga dapat dilihat melalui gerakan


sepanjang kurva penawaran. Berikut bentuk kurvanya:

Perubahan penawaran yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya dapat


membuat pergeseran kurva (shifting). Berikut adalah bentuk kurvanya:
(Pasar Persaingan Sempurna)
                Merupakan struktur pasar dimana terdapat banyak penjual dan
pembeli, dan setiap penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi
keadaan di pasar. Adapun ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah:

1. Perusahaan adalah pengambil harga


Pengambil harga atau price taker  berarti bahwa perusahaan yang ada dalam
pasar tidak dapat menentukan harga pasar. Harga barang di pasar dipengaruhi
oleh interaksi antara keseluruhan produsen dan konsumen
2. Setiap perusahaan mudah kelaur masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan  industri
tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan, begitu sebaliknya. Sama
sekali tidak ada hambatan dalam pasar ini yang dapat menyulitkan perusahaan.
3. Menghasilkan barang serupa
Adapun barang yang diperdagangkan dalam pasar ini hampir sama dimana tidak
terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan.

4. Terdapat banyak perusahaan di pasar


Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk
mengubah harga. Hal ini menyebabkan apapun yang dilakukan oleh perusahaan,
seperti menaikkan dan menurunkan harga atau menaikkan dan menurunkan
produksi tidak akan berpengaruh terhadap harga yang berlaku dalam pasar.

5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang pasar


Hal ini menyebabkan para produsen atau perusahan tidak dapat menjual
baranngya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.

Adapun kebaikan maupun keburukan pasar persainganh sempurna adalah sbb:

Kebaikannya:
1. Persaingan sempurna dapat memaksimumkan efisiensi
2. Persaingan sempurna dapat memberi kebebasan bertindak dan memilih.
Keburukannya:
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
                Dalam pasar persaingan sempurna ini teknologi dapat dicontoh
dengan mudah oleh perusahaan lain. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan
tidak terdorong untuk mengembangkan teknologi atau inovasi-inovasi lainnya .
2. Persaingan sempurna ada kalnya menimbulkan biaya social
                Biaya sosial ini bisa berupa kerusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh perusahaan itu sendiri.
3. Membatasi pilihan konsumen
                Oleh karena barang-barang yang dihasilkan sama 100 % maka
konsumun tidak mempunyai pilihan lain untuk memilih barang lain guna
pemenuhan kebutuhannya sendiri.
4. Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5. Distribusi pendapatan tidak selalu merata  
           
(Pasar Monopoli)
                Merupakan suatu bentuk pasar diman hanya terdapat satu perusahaan
saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang
pengganti yang sangat dekat. Adapun cirri-ciri pasar monopoli ini adalah
sebagai berikut:
1. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli di tempat
lain. Para pembeli tidak memiliki pilihan lain, kalau mereka menginginkan
barang tersebut mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut.
2. tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh
barang lain yang yang ada dalam pasar. Barng tersebut merupakan satu-satunya
jenis barang dan tidak terdapat barang yang dapat menggantikan barang
tersebut.

3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri


Hal inilah yang menjadi faktor pentimg terbentuknya pasar monopoli. Industri
lain memiliki hambatan yang sangat besar untuk masuk pasar ini. Adapun
hambatan itu bias bersifat legal (melalui UU), bersifat teknologi (berupa
teknologi yang sangat canggih), atau yang hambatan yang bersifat modal
(modal yang sangat besar).

4. Dapat mempengaruhi penentuan harga


Penentuan harga sangat dikuasai perusahaan monopoli karena mereka tidak
memiliki saingan.

5. Promosi iklan kurang diperlukan


Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam
industri maka mereka tidak perlu untuk mempromosikan barangnya dengan
menggunakan iklan.

Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pasar monopoli, antara
lain:

1. Perusahaan monopoli mempunyai sumber daya tertentu yang unik dan tidak
dimiliki oelh perusahaan lain.

2. Perusahaan monopoli pasa umumnya dapat menikmati skala ekonomi hingga


ke tingkat produksi yang sangat tinggi.

3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah


memberikan hak monopoli kepada perusahaan tersebut.

(Pasar Persaingan Monopolistis)


                Pasar persaingan monopolisitis pada dasarnya adalah pasar yang
berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan
monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsure-unsur sifat pasar
monopoli dan unsure-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar ini dapat
didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang yang berbeda corak. Adapun cirri-ciri pasar ini adalah
sebagai berikut:
1. terdapat banyak penjual
Terdapat cukup banyak penjual dalam dalam pasar ini walaupun tidak sebanyak
pasar persaingan sempurna.

2. barangnya bersifat berbeda corak


Hal ini dapat membedakan produksi dari perusahaan lainnya yang terdapat
dalam pasar ini.

3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga


                Walaupun kekuasaanya sedikit akan tetapi perusahaan dalam pasar ini
dapat mempengaruhi harga yang berlaku. Kekuasaan mempengaruhi harga ini
disebabkan karena barang yang bersifat berbeda corak.
4. Relatif lebih mudah bagi perusahaan lain jika ingin masuk ke dalam
pasar.
Hambatan yang dihadapi perusahaan yang inign masuk ke pasar ini tidak terlalu
sulit akan tidalk juga terlalu mudah seperti pada pasar persaingan sempurna

5. Persaingan mempromosi barang yang akan dijual sangat aktif


Hal ini disebabkan oleh barang yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga
mereka gencar untuk mempromosikan barang yang dihasilkan

(Pasar Oligopoli)

Pasar oligopoli adalah pasar barang yang terdiri dari hanya beberapa perusahaan
yang mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar dan barang yang
dihasilkan bersifat berbeda corak atau barang serupa. Adapun ciri-ciri dari pasar
oligopoly adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak.


                Ada kalnya perusahaan dalam pasar ini menghasilkan barang standar ,
seperti produsen bensin, industri baja dan aluminium, dan lain-lain Disamping
itu banyak juga perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang berbeda
corak, seperti industri mobil dan truk, industri rokok, industri sabun cuci dan
sabun mandi.
2. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya
tangguh.
Hal ini tergantung dari kerja sama perusahaan-perusahaan yang terdapat dala
pasar. Tanpa adanya kerja sama maka kekuasaan menentukan harga menjadi
lebih terbatas, begitu sebaliknya.

3. Pada umumnya perusahaan oligopoly perlu melakukan promosi secara


iklan
Iklan secara terus-menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak.

(Teori Produksi dan kegiatan perusahaan)


                Organisasi perusahaan dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk
organisasi yang pokok, yaitu perusahaan perseorangan, perusahaan perkongsian
(firma), dan perseroan terbatas.
1. Perusahaan perseorangan

Merupakan organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap


perkonomian. Namun, sumbangan mereka terhadap keseluruhan produksi
national tidak terlalu besar. Selain itu modalnya tidak terlalu besar begiru juga
dengan volume produksi. Contohnya: pedagang sate, pedagang kelontongan,
minuman, dan lain-lain.

2. Perusahaan perkongsian atau firma

Merupakan organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Mereka


sepakat untuk secara bersama-sama menjalankan usaha dan keuntungannya juga
dibagi rata sesuai perjanjian.

3. Perseroan Terbatas

Merupakan bentuk organisasi dari perusahaan-perusahaan yang sudah berskala


besar.

Selain itu, ada juga bentuk organisasi lainnya, yakni perusahaan milik negara
dan perusahaan koperasi

Dalam teori produksi juga mengenal kurva biaya sama (Isoquant) dan garis
biaya sama (isocost). Isoquant adalah kurva yang mengambarkan gabungan
tenaga kerja dan modal untuk menghasilkan satu tingkat proiduksi tertentu.
Berikut adalah bentuk tabel dan kurvanya:
Isocost adalah garis yang menggambarkan gabungan faktor-faktor produkasi
yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Berikut
adalah bentuk kurva isocost:

(Teori Biaya Produksi)

                Biaya produksi dapar diartikan sebagai semua pengeluaran yang


dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produkasi dan
bahan-bahan mentah yang akan digunakan utnuk menciptakan barang-barang
yang diproduksikan  Biaya produksi dapat dibagi ke dalam biaya jangka
pendek dan biaya jangka panjang.
1. Biaya jangka pendek, terdiri dari:
a. Biaya tetap (Fixed Cost)
                merupakan biaya yang dikeluarkan oloeh perusahaan yang bersifat
tetap dalam rangka operasional perusahaan, misalnya: biaya sewa gedung.
Berikut kurvanya:
b. Biaya berubah-ubah (variabel cost)
merupakan biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan banyak faktor produksi
yang digunakan serta besar-kecilnya unit produksi, misalnya gaji tenaga kerja.
Berikut kurvanya:

c. Biaya total (total cost)


                merupakan semua biaya yang harus dikeluarkan, baik tetap
maupun berubah-ubah yang harus dikeluarkan dalam rangka operasional
perusahaan. Berikut gambar kurvanya:
d. Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost)
merupakan rata-rata biaya tetap sehubungan dengan produksi per unit barang
oleh perusahaan. Makin besar produksi maka AFC akan semakin kecil (AFC =
FC / Q). Berikut gambar kurvanya:
e. Biaya berubah rata-rata (Average Variable Cost)
merupakan rata-rata biaya berubah sehubungan dengan hasil produksi dari
faktor produksi yang digunakan (AVC = VC / Q). Berikut gambar kurvanya:
f. Biaya rata-rata (Average Cost)
                merupakan rata-rata biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan,
baik bersifat tetap maupun variabel (AC = AFC + AVC). Berikut gambar
kurvanya:
g. Marginal Cost (MC)
merupakan biaya yang dikeluarkan oelh perusahaan sebagai akibat
bertambahnya faktor produksi dalam rangka menambah unit produksi. (MC
= Δ TC / Δ Q). Berikut gambar kurvanya:
2. Biaya Jangka Panjang
                Dalam teori ini hanya mengenal biaya rata-rata jangka panjang LRAC
(Long Run Average Cost) yang terdiri dari gabungan biaya rata-rata jangka
panjang yang sering juga disebut kurva amplop.

Anda mungkin juga menyukai