Adapun yang menjadi masalah utama dalam ilmu ekonomi ini adalah
bagaimana caranya dapat memenuhi kebutuhan yang jumlahnya tidak
terbatas sementara pada saat itu alat (faktor-faktor produksi) yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut jumlahnya terbatas. Maka dari itu
sering terjadinya kelangkaan (scarcity).
3. Masalah pengangguran
(Pendapatan Nasional)
a. Pendekatan pengeluaran,
b. Pendekatan pendapatan,
c. Pendekatan produksi,
a) Pendekatan Pengeluaran
2. Investasi swasta
Merupakan pembelian terhadap barang-barang maupun modal untuk
meningkatkan jumlah produksi barang, seperti: membeli alat-alat atau mesin,
membangun pabrik, dll.
3. Pengeluaran pemerintah
Merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah guna kepentingan
masyarakatnya, seperti: membangun jalan, membangun jembatan, gaji pegawai,
dll.
2. Pertambangan,
3. Industri,
5. Bangunan,
6. Perdagangan,
9. Jasa-jasa.
Y = {(Q1 x P1 ) + (Q2 x P2) + (Q3 x P3) +………… (Qn x Pn)}
Dimana,
Y = pendapatan nasional
r = rent (sewa)
w = wages (upah)
i = interest (bunga modal)
p = profit (laba pengusaha)
5.Personal Income
Merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat yang
benar-benar sampai ke tangan masyarakat.
6. Disposable Income (DI)
Merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat yang sudah siap
untuk dibelanjakan.
1.Teori Klasik
Teori inflasi klasik berpendapat bahwa tingkat harga ditentukan oleh jumlah
uang beredar. Bila pertambahan jumlah uang lebih cepat dari pertambahan
barang maka nilai uang akan merosot sehingga harga-harga akan naik dan
terjadilah inflasi. Teori yang juga dikenal dengan toeri kuantitas uang (Irving
Fisher) dapat dijelaskan dengan rumus:
MV = P.T
Dimana :
M = Money / Jumlah Uang Beredar
V = Velocity / Kecepatan Peredaran Uang
P = Price / Harga
T = Trade / Laju Perdagangan
2. Teori Keynes
Menurut keynes, kuantitas uang tidak berpengaruh terhadap tingkat
permintaan total. Inflasi masih dapat terjadi walaupun tingkat kuantitas uang
konstan (kebalikan dari teori klasik). Keynes berpendapat bahwa inflasi lebih
disebabkan oleh pengeluaran pemerintah.
3.Teori Monetarisme
Teori inflasi monetarisme berpendapat bahwa inflasi timbul karena disebabkan
oleh kebijaksanaan moneter dan fiskal yang ekspansif sehingga jumlah uang
beredar di masyarakat sangat berlebihan.
4. Teori Ekspektasi
Teori ini menjelaskan bahwa inflasi dipengaruhi oleh ramalan atau harapan para
pelaku ekonomi mengenai perkembangan harga di masa yang akan datang.
6. Deflator PDB, merupakan besarnya perubahan harga dari semua barang baru,
barang produksi lokal, barang jadi dan jasa.
2. Politik Fiskal
(Pengangguran)
Ket:
(Uang)
Sebelum dikenalnya sistem uang, terlebih dahulu dikenal dengan
sistem barter. Sistem barter adalah system perekonomian dengan cara saling
tukar-menukar barang dengan yang sedang dibutuhkan. Namun sistem barter ini
ditemui banyak kesulitan. Adapun kesulitan dari sistem barter antara lain:
1. Sulit menentukan orang yang memiliki kebutuhan yang sesuai pada waktu
yang bersamaan.
Kemudian system barter diganti dengan sisyem uang barang. Yakni dengan
menggunakan benda-benda, seperti: pisau, garam, kulit binatang, gigi binatang,
perak, dll. Namun system ini juga mengalami kesulitan sehingga munculnya
system pembayaran dengan menggunakan uang.
Uang adalah benda yang disetujui oleh masyarakat umum sebagai alat
pembayaran atau perantara tukar-menukar dalam perdagangan. Ada beberapa
syarat sebuah benda dapat dikatakan sebagai uang, yakni:
1. Harus ada jaminan dari pemerintah,
2. Nilainya stabil
6. Tahan lama
9. Praktis
Fungsi uang dalam perkonomian dibedakan menjadi dua, yaitu: fungsi asli dan
fungsi turunan.
1. Fungsi Asli
a.Sebagai alat tukar-menukar
Dengan adanya uang, nilai suatu barang atau jasa akan lebih mudah dinyatakan,
yakni dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh
barang tersebut.
2. Fungsi Turunan
a. Sebagai alat menimbun kekayaaan
c. Uang internasional, yakni uang yang diakui oleh ngara-negara lain sebagai
pembayaran secara internasional, mis:dollar amerika
3. Berdasarkan nilainya:
a. Uang yang nilainya penuh, yakni uang yang nilai nominalnya sama dengan
nilai intrinsik, mis: uang logam
b. Uang yang nilainyan tidak penuh, yakni uang yang nilai intrinsiknya lebih
rendah dari nilai nominalnya, mis: uamg kertas
4. Berdasarkan bahannya:
a. Uang kertas
b. Uang logam
Ada dua jenis nilai uang, yakni nilai uang jika dilihat dari bahan
pembuatannya serta nilai uang jika dilihat dari penggunannya:
1. Jika dilihat dari bahan pembuatannya:
a. Nilai intrinsik uang, yakni nilai uang berdasarkan bahan pembuatanya
b. Nilai nominal uang, yakni nilai uang yang tertera pada setiap mata uang yang
bersangkutan.
M = Money (JUB)
P = Price (harga)
Y = Income (pendapatan)
Jumlah Uang Beredar (JUB) adalah semua jenis uang yang berada dalam
suatu perekonomian, yakni seluru jumlah uang kartal serta uang giral yang ada
dalam bank umum.. JUB dapat dibagi menjadi 2, yakni JUB dalam arti sempit
(M1) dan JUB dalam arti luas (M2).
JUB dalam arti sempit adalah jumlah uang kartal dan uang giral yang berada
dalam suatu perekonomian. M1 = Uang kartal ditambah uang giral. JUB dalam
arti luas adalah jumlah uang kartal dan uang giral ditambah dengan uang kuasi
yamg berada dalam suatu perekonomia. Uang kuasi adalah unag dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan dan valuta asing milik swasta. M2 = M1 + Uang
Kuasi.
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi JUB, antara lain:
a. Standar emas
Suatu sistem moneter dimana jumlah uang yang beredar diukur berdasarkan
seberat emas tertentu.
b. Standar kembar
Suatu standar moneter dimana uang yang beredar diukur nilainya berdasarkan
emas dan perak
2. Standar kepercayaan
Suatu sistem moneter dimana uang yang beredar tidak diukur berdasarkan
seberat logam atau emas melainkan berdasarkan kepercayaan
Ket:
Gambar atau kurva Mrp di atas merupakan gambar dari kurva permintaan uang
untuk transaksi dan berjaga-jaga. Dari gambar dapat dijelaskan bahwa
permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga dipengaruhi oleh pendapatan
nasiuonal atau pendapatan masyarakat. Semakin tinggi pendapatan maka
permintaan unag akan semakin meningkat pula. Dari grafik dapat dilihat bahwa
pergerakan kurva dari kiri bawah ke kanan atas mengikuti peningkatan
pendapatan (Y).
Gambar 2 Grafik Permintaan Uang untuk spekulasi
Ket:
2. Kedua, pinjaman bank sentral kepada perbankan atau kredit likuiditas (kita
mengenalnya dengan KLBI dan BLBI). Mekanismenya adalah bank sentral
memberikan kredit likuiditas kepada perbankan (bisa dengan penambahan saldo
giro atau rekening milik perbankan). Lalu perbankan menggunakan kredit
liukuiditas ini umtuk disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau
kredit. Kemudian masyarakat menggunakan pinjaman atau kredit untuk
kegiatan perekonomian sehingga mengakibatkan jumlah beredar meningkat.
3. Ketiga, melalui kegiatan ekspor dan impor. Mekanismenya bahwa
pertambahan ataua penurunan JUB tergantung kepada surplus atau defisit dalam
transaksi ekspor dan impor. Apabila terjadi surplus maka JUB naik dan begitu
juga sebaliknya.
-JUB akan naik jika terjadi penemuan cadangan emas yang baru. JUB turun jika
terjadi defisit dalam perdagangan.
-Karena emas merupakan alat pembayaran maka jika harga emas naik akan
menyebabkan harga-harga barang maupun jasa turun.
Secara umum, ada dua teoti tingkat bunga, yakni: teori klasik dan teori Keynes.
Berikut penjelasannya:
1. Teori Klasik
-Teori ini mendefinisikan bunga sebagai harga dari loanable fund (dana yang
tersedia untuk dipinjamkan.
-Pandangan klasik menekankan bahwa tingkat bunga timbul karena uang adalah
sesuatu yang produktif, artinya bahwa dengan uang yang dimiliki seoran
pengusaha dapat menambah alat produksinya (modal) sehingga bisa
menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.
2. Teori Keynes
-Dalam teori Keynes, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran
uang melalui tiga motifnya, yakni: transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Teori
ini dapat dijelaskna lebih lanjut melalui kurva berikut ini:
Gambar:
Ket.
1. Politik diskonto
2. Politik pasar terbuka
3. Politik cadangan kas
4. Kebijkan kredit selektif
5. Kebijakan sanering
(kebijakan BS untuk mengurangi laju idengan melakukan pengguntingan atau
pemotongan nilai nominal uang. Kebijakan ini pernah terjadi di Indonesia
tahun1950, 1959, dan 1965.
6. Kebijakan Revaluasi dan Devaluasi,
kebijakan devaluasi adalah kebijkan Bank Sentral untuk menurunkan nikai mata
uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing. Kebijkan revaluasi adalah
kebijkan bank sentarl untuk menaikkan kembali nilai matau uang dalam negeri
terhadap nilai mata uang asing.
Adapun tujuan dari kebijakan moneter adalah:
1. Menurut fungsinya:
a. Bank Sentral, merupakan bank yang berfungsi sebagai bank sirkulasi dan
sebagai induk dari bank-bank lainnya (Banker’s of bank). Adapun tugas pokok
dari bank sentral adalah:
1. Bank sentral sebagai bank pemerintah
3. Bank sentral sebagai pengawas kegiatan bank umum dan lembaga keuangan
lainnya.
2. Bank umum dapat dapat menciptakan daya beli baru dalam perekonomian,
artinya bank umum dapat menciptakan uang giral.
c. Bank Perkreditan Rakyat, yakni bank yang hanya menerima suimpanan
dalam bentuk tabungan dan deposito. Adapun usaha yang biasa dilakukan oleh
Bank Perkreditan Rakyat adalah:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simapanan dan tabungan
b. Giro, yakni simpanan yang penarikannya bias dilakukan kapan saja namun
harus menggunakan cek atau giro bilyet
a. Kredit rekening Koran, yakni produk pemberian kredit dari bank kepada
nasabah dengan ketentuan kredit bias diambil sesuai dengan kebutuhan.
b. Kredit akseptasi, yakni pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan cara
mengeluyarkan wesel dan dapat diperdagangkan oleh pemegangnya.
c.L/C, yakni pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk membantu proses
pembayaran atas barang-barang yang diimpor dari luar negeri.
d. Melakukan Bankers Orders
e. Melakukan jual beli cek perjalanan
b. Waktu
c. Risiko
d. Imbalan
3. Menurut jaminannya:
a. Kredit blanko (berdasarkan kepercayaan)
b. Kredit pembeli
c. Kredit bank
d. Kredit pemerintah
5. Menurut prioritasnya:
a. Kredit berprioritas tinggi (biasnya diberikann oleh bank sentral untuk
program-program pemerintah).
Ket:
Ket.
(Teori Konsumsi)
b. Lamanya seseorang itu akan terus hidup jika sudah tidak bekerja lagi
-Menurut friedman, tingkat konsumsi seseorang atau suatu rumah tangga pada
suatu waktu bukan ditentukan oleh pendapatan yang sebenarnya diterima pada
waktu tersebut akan tetapi ditentukan oleh pendapatan permanent pada waktu
tersebut.
(Pengeluaran Pemerintah)
1. Adolf Wagner
-Terkenal dengan hokum Wagner “hokum pengeluaran yang selalu meningkat”
dimana pengeluaran pemerintah akan meningkat setiap tahunnya. Adapun yang
yang menyebabkan pengeluaran pemerintah meningkat setiap tahunnya adalah:
d. Terjadinya ineffisiensi dalam birokrat.
2. Rostow dan Musgrave
-Menurut mereka, pengeluaran pemerintah berhubungan dengan tahap-tahap
pembangunan.
3.Kualitas atau mutu suatu negara dibandingkan dengan mutu hasil produksi
lain.
(Teori Investasi)
b. Suku bunga
d. Kemajuan teknologi
(Pajak)
Pajak adalah iuran wajib rakyat atau masyarakat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang yang berlaku yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat
balas jasa (kontraprestasi) secara langsung yang digunakan untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran pemerintah.
Pajak memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan suatu negara.
Berikut merupakan empat fungsi utama pajak dalam pembangunan ekonomi
suatu negara, yaitu:
1.Prinsip kesamaan (Equility)
Pemungutan pajak harus adil disesuaikan dengan kemampuan wajib pajak.
2.Prinsip Kepastian (Certainly)
Dalam pemungutan pajak harus jelas, tegas, dan pasti sehinggga dipahami wajib
pajak dan akan memudahkan dalam penghitungan dan pengadministrasian.
3.Prinsip kelayakan (Convenience)
Pemungutan pajak jangan sekali-kali memberatkan wajib pajak. Misalnya,
seseorang yang sedang mengalami kerugian usaha sebaiknya tidak dibebani
pajak yang tinggi sehingga usahanya dapat dipertahankan.
4.Prinsip ekonomi (Economy)
Dalam melaksanakan pemungutan pajak hendaknya diperhatikan prinsip
ekonomi. Misalnya, harus mempertimbangkan bahwa biaya pemungutan tidak
melebihi hasil pemungutan pajak.
1).Pajak Perseorangan
2)Pajak Badan
1).Pajak luar negeri, yaitu pajak yang dipungut terhadap orang-orang asing yang
menpunyai penghasilan di Indonesia.
2).Pajak dalam negeri, yaitu pajak yang dipungut kepada setiap warga negara
yang tinggal di Indonesia.
Tarif pajak adalah dasar pengenaan besarnya pajak yang dibebankan kepada
wajib pajak,biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Ketentuan besarnya
tarif pajak biasanya diatur dalam undang-undang perpajakan yang disesuailan
dengan jenis-jenis pajak. Adapun macam-macam tarif pajak pada umumnya
adalah sebagai berikut:
a).Tarif tunggal (tarif pajak yang hanya menggunakan satu macam tarif
saja)
1).Tarif tetap, yaitu tarif yang jumlahnya tetap tidak bergantung pada besar-
kecil objek pajak. Contohnya pajak materai
2).Tarif proporsional, yaitu tarif pajak yang menggunakan persentase tetap,
berapapun jumlah objek pajaknya.Contohnya,tarif PBB adalah sama yaitu 0,5
%.
b).Tarif tidak tunggal (tarif pajak yang menggunakan lebih dari satu
macam tarif)
1).Tarif progresif, yaitu tarif pajak yang apabila penghasilan objek pajak
semakin tinggi, tarif (%) pajaknya juga semakin tinggi dan sebaliknya.
Contohnya, tarif pajak penghasilan untuk Pendapatan Kena Pajak (PKP).
a).Rp 0,00 s.d Rp 25.000.000,00 = 10 %
(Neraca Pembayaran)
Neraca pembayaran merupakan suatu catatan aliran keuangan yang
menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di
antara suatu negara dengan negara lain dalam suatu tahun tertentu. Neraca
pembayaran dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu: neraca berjalan dan
neraca modal.
1. Neraca berjalan, meliputi:
a. Nilai ekspor dan impor barang tampak. Transaksi ini meliputi hasil-hasil
pertanian, barang-barang industri, pertambangan dan hasil-hasil yang tampak
lainnya
b. Nilai ekspor dan impor barang tak tampak. Transaksi ini meliputi
pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang tampak yang
diekspor atau diimpor, pendapatan investasi (seperti laba, bunga, deviden), dan
lain-lain.
a. Aliran modal jangka panjang. Dalam transaksi ini ada terdapat dua jenis,
yakni: aliran modal resmi dan investasi langsung. Aliran modal resmi adalah
pinjaman dan pembayaran diantara badan-badan pemerintah di suatu negara
dengan negara lain. Sementara investasi langsung dapat berupa pendirian
perusahaan-perusahaan.
2. Inflasi, Jika Inflasi naik maka harga naik. Naiknya harga membuat importir
membeli barang di luar negeri (M naik) sehingga permintaan valas naik.
3. Tingkat bunga, naiknya suku bunga membuat rupiah menguat karena uang
lebih banyak ditabung sehingga valas turun.
1. Harga dalam negeri, jika harga dalam negeri lebih rendah dari harga di luar
negeri maka eksportir akan menjual produknya ke pasar luar negeri sehingga
akan meningkatkan penawaran terhadap valas.
Pasar valuta asing merupakan tempat bertemunya antara pembeli dan penjual
utnuk melakukan transaksi jual-beli antar mata uang. Fungsi pasar valas adalah
sebagai berikut:
1. Mentransfer daya beli dari suatu mata uang dengan mata uang lainnya.
Pasar valas terbagi dua. yakni: pasar spot dan forward market. Pasar spot
adalah suatu pasar valas dimana kurs yang dipakai adalah kurs pada saat
transaksi terjadi dan barangnya langsung diterima pada saat itu juga atau
mempunyai tenggang waktu yang relative singkat (1 sampai 3 hari). Sedangkan
forward market adalah suatu pasar valas dimana kurs yang berlaku tidak
dipengaruhi oleh tingkat bunga suatu negara.
Revaluasi adalah kebijakan menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap
nilai mata uang asing. Devaluasi adsalah kebijakan menurunkan nilai mata
uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing.
(Perdagangan Internasional)
Dalam era perekonomian terbuka seperti saat ini, maka perdagangan
internasional memiliki pernan yang sangat penting dalam sebuah perekonomian
di suatu negara. Berikut ini adalah pentingmya perdagangan internasional bagi
suatu negara, yakni:
1. Dapat memperoleh barang yang tidak dihasilkan di dalam negeri.
4. Memperoleh barang modal yang lebih baik, dana modal yang lebih banyak,
sereta tenaga kerja dan keahlian yang lebih baik dari negara lain.
1.Teosi Klasik
a) Teori Keuntungan Absolut
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. Dasar dari teori ini adalah bahwa
suatu negara akan melakukan perdagangan internasional dan spesialisasi pada
suatu jenis barang tertentu apabila negara tersebut memiliki keuntungan absolut
pada barang yang diperdagangkannya (diekspor). Atau suatu negara tidak akan
mengekspor atau mengimpor suatu barang jika negara tersebut dapat ( tidak
dapat ) memproduksinya lebih efisien atau lebih murah dibandingkan dengan
negara lain. Dengan kata lain, suatu negara akan mendapatkan keuntungan
absolut dengan melakukan spesialisasi dan mengekspor barang-barang yang
mempunyai nilai lebih efisien dibandingkan dengan negara lain
4).Strategi yang digunakan oleh perusahaan atau industri yang bersangkutan dan
tingkat persaingan antar indusitri atau perusahaan.
Keempat kondisi tersebut harus dimilki oleh suatu negara terhadap
produk yang dihasilkan jika ingin ungggul dalam perdagangan internasional.
Salah satu saja dari empat kondisi tersebut tidak terpenuhi,maka produk yang
diproduksi tidak akan mempunyai keunggulan kompetitif dalam perdagangan
internasional.
(Pertumbuhan Ekonomi)
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam
menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang
hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh suatu negara atau
suatu daerah. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuham apabila produksi
barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan demikian,
pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat
menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan pada periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami peningkatan berarti
menggambarkan bahwa perkonomian negara atau wilayah tersebut berkembang
dengan baik.
Pada saat ini manusia sudah mulai mengenal sistem bertani dan tempat tinggal
mereka sudah mulai tetap.
Pada masa ini, selain bertani manusia juga sudah mulai membuat kerajinan yang
ada hubungannya dengan pertanian, seperti pandai besi.
Kehidupan masyarakat dalam tahap ini masih sangat sederhana dimana mereka
melakukan proses produksi untuk diri sendiri.
1).Pra kapitalisme
Pada tahap ini belum dikenal adanya kaum kapitalis. Masyarakat melakukan
kegiatan produksi hanya untuk diri mereka sendiri.
Pada zaman ini mulai muncul kaum sosialis yang mengiginkan kesejahteraan
bersama. Ciri-ciri perekonomian pada zaman ini adalah mulainya campur
tangan pemerintah dalam perekonomian
Pendapat Ricardo sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Malthus yang
mengatakan bahwa bahan makanan akan bertambah menurut deret hitung
sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur sehingga pada suatu
saat perekonomian akan berada pada tahap subsisten atau kemandegan.
c).Robert Sollow
Teori ini menekankan perhatiannya kepada pertumbuhan output yang akan
terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama, yaitu modal dan tenaga kerja.
Sementara faktor teknologi diasumsikan sebagai faktor yang konstan. Dalam
menghasilkan sejumlah output diperlukan faktor modal dan tenaga kerja
sehingga bisa dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
Q = f (C.L)
Q = Jumlah output yang dihasilkan
f = fungsi
3).Proses imitasi inovasi, artinya penemuan baru tersebut akan ditiru oleh
pengusaha-pengusaha lain sehingga seluruh pengusaha akan dapat
meningkatkan hasil produksi baik secara kuantitatif maupun secara kualitati
b. Barang pelengkap
Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang pelengkap selalu sejalan
dengan perubahan permintaan barang yang dilengkapi, misalnya dalam kasus
kopi dan gula. Jika permintaan terhadap kopi meningkat maka otomatis
permintaan terhadap gula juga meningkat, begitu sebaliknya.
3. Pendapatan masyarakat
Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan
terhadap barang dan jasa. Berdasarkan sifat perubahan permintan yang berlaku
apabila pendapatan berubah, maka barang dapat digolongkan menjadi empat,
yakni: barang inferior, barang essensial, barang normal, dan barang
mewah.
a. Barang inferior
Merupakan barang yang banyak diminta oleh masyarakat yang berpendapatan
rendah. Jika pendapatan bertambah, maka permintaan terhadap barang ini akan
berkurang karena masyarakat cenderung untuk memilih barang yang mutunyta
lebih baik.
b. Barang essensial
Merupakan barang yang sangat penting peranannya dalam kebutuhan sehari-
hari, seperti beras, gula, kopi, dan lain-lain. Permintaan terhadap barang ini
tidak akan berubah walaupun terjadi kenaikan pendapatan.
c. Barang normal
Merupakan barang yang jika pendapatan naik maka permintaan terhadap barang
ini juga naik, misalnya pakaian, sepatu, peralatan rumah tangga, dan lain-lain.
d. Barang mewah
Merupakan barang-barang yang baru dibeli apabila kebutuhan pokok sudah
terpenuhi dengan baik.
4. Distribusi pendapatan
Jika corak distribusi pendapatan diubah maka akan mempengarruji permintaan.
Misalnya, jika pajak untuk orang-orang kaya dinaikkan dan kenaikan pajak ini
digunakan untuk meningkatkan pendapatan orang-orang yang berpenghasilan
rendah maka akan terjadi perubahan permintaan terhadap beberapa barang.
4. Tujuan perusahaan
Tujuan peruasahaan untuk mencari keuntungan juga dapat
mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan.
5. Tingkat teknologi
Tingkat teknologi memiliki peranan yang sangat penting dalam
menentukan banyaknya jumlah barang yang dapat ditawarkan. Apabila
teknologi yang digunakan modern maka akan dapat meningkatkan jumlah
barang atau jasa yang ditawarkan.
Kurva permintaan merupakan gambar atau kurva yang menghubungkan antara
jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga tertentu.
Kebaikannya:
1. Persaingan sempurna dapat memaksimumkan efisiensi
2. Persaingan sempurna dapat memberi kebebasan bertindak dan memilih.
Keburukannya:
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna ini teknologi dapat dicontoh
dengan mudah oleh perusahaan lain. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan
tidak terdorong untuk mengembangkan teknologi atau inovasi-inovasi lainnya .
2. Persaingan sempurna ada kalnya menimbulkan biaya social
Biaya sosial ini bisa berupa kerusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh perusahaan itu sendiri.
3. Membatasi pilihan konsumen
Oleh karena barang-barang yang dihasilkan sama 100 % maka
konsumun tidak mempunyai pilihan lain untuk memilih barang lain guna
pemenuhan kebutuhannya sendiri.
4. Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5. Distribusi pendapatan tidak selalu merata
(Pasar Monopoli)
Merupakan suatu bentuk pasar diman hanya terdapat satu perusahaan
saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang
pengganti yang sangat dekat. Adapun cirri-ciri pasar monopoli ini adalah
sebagai berikut:
1. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli di tempat
lain. Para pembeli tidak memiliki pilihan lain, kalau mereka menginginkan
barang tersebut mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut.
2. tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh
barang lain yang yang ada dalam pasar. Barng tersebut merupakan satu-satunya
jenis barang dan tidak terdapat barang yang dapat menggantikan barang
tersebut.
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pasar monopoli, antara
lain:
1. Perusahaan monopoli mempunyai sumber daya tertentu yang unik dan tidak
dimiliki oelh perusahaan lain.
(Pasar Oligopoli)
Pasar oligopoli adalah pasar barang yang terdiri dari hanya beberapa perusahaan
yang mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar dan barang yang
dihasilkan bersifat berbeda corak atau barang serupa. Adapun ciri-ciri dari pasar
oligopoly adalah sebagai berikut:
3. Perseroan Terbatas
Selain itu, ada juga bentuk organisasi lainnya, yakni perusahaan milik negara
dan perusahaan koperasi
Dalam teori produksi juga mengenal kurva biaya sama (Isoquant) dan garis
biaya sama (isocost). Isoquant adalah kurva yang mengambarkan gabungan
tenaga kerja dan modal untuk menghasilkan satu tingkat proiduksi tertentu.
Berikut adalah bentuk tabel dan kurvanya:
Isocost adalah garis yang menggambarkan gabungan faktor-faktor produkasi
yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Berikut
adalah bentuk kurva isocost: