Anda di halaman 1dari 30

URAIAN BAB XII

SPESIFIKASI TEKNIS
1
Halaman ke

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Keterangan:
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan ditetapkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
- Site Plan
- Denah, Potongan
- Detail-detail

* Pokja ULP menguraikan Spesifikasi Teknis dan Gambar yang diperlukan


dalam pelaksanaan pekerjaan.

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 2
Halaman ke

SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 01 PERATURAN DAN PERSYARATAN

Semua bahan, peralatan dan penyelenggaraan pekerjaan yang akan


dilaksanakan oleh Kontraktor sepenuhnya harus mengikuti RKS ini,dan
keduali bila disebutkan lain , harus mengikuti semua Standard dan
Peraturan yang dikeluarkan oleh Dewan Normalisasi Indonesia ,
Standard Industri Indonesia serts Peraturan/standard lain yang
dikeluarkan oleh Badan nasional atau setempat yang berwenang seperti
yang tercantum dalam :

1.1. Peraturan Bangunan Nasional (PBN) 1978


1.2. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (SKSNI) 1992
1.3. Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan
Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung, 1983
1.4. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia ( PUBI ), 1982
1.5. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI),1961 NI-5
1.6. Peraturan Cement Portland Indonesia, NI-3
1.7. Pedoman Plumbing Indonesia ,C-14,1979
1.8. Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUIL ), 1977
1.9. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung , 1983
1.10. Standard Industri Indonesia ,
1.11. Standard Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung (SNI 03-1727-2002)
1.12. Tata cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung SNI 1728-
1989-F.
1.13. Spesifikasi Bahan Bangunan SK SNIS-04-1989-F, SK SNIS-05-
1989-F dan SK SNIS-06-1989-F.
1.14. Tata cara pengecatan kayu SK SNI T-11-1990 F.
1.15. Tata cara pengecatan dinding tembok SK SNI T-11-1990 F.
1.16. Pada prinsipnya semua material, semua tata cara pelaksanaan
pekerjaan dan semua peralatan kerja harus mendapat persetujuan
direksi sebelum dipasang dan atau digunakan dalam proyek ini.
1.17. Petunjuk – petunjuk dari Pemilik/Pengawas Lapangan.

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 3
Halaman ke

PASAL 02 PENGGUNA BARANG/JASA, PENYEDIA BARANG/JASA, KEPALA


KANTOR, PEMIMPIN PROYEK, DAN PENGGUNA ANGGARAN

2.1. Pengguna Barang / Jasa adalah kepala kantor / satuan kerja /


pemimpin proyek / pemimpin bagian proyek / pengguna anggaran
Daerah / pejabat yang disamakan sebagai pemilik pekerjaan yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa
dalam lingkungan unit kerja / proyek tertentu.
2.2. Penyedia barang/jasa adalah badan usaha atau orang
perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan
barang/layanan jasa.
2.3. Rektor adalah pejabat struktural departemen/ lembaga yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang
dibiayai dari dana anggaran belanja pembangunan APBN.
2.4. Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang diangkat Rektor
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa
yang dibiayai dari anggaran belanja pembangunan APBN.

PASAL 03 PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

3.1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan
syarat-syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
(Aanwiizing).
3.2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS), maka yang mengikat /berlaku adalah ketentuan yang ada
dalam RKS. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang
lain, maka gambar yang mempunyai skala besar yang berlaku
3.3. Bila perbedaan-perbedaan tersebut menimbulkan keraguan-
keraguan sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan kesalahan,
maka kontraktor wajib menanyakan kepada konsultan pengawas /
Direksi dan kontraktor harus mengikuti keputusannya

PASAL 04 PERSIAPAN DI LAPANGAN

4.1. Dilapangan Pekerjaan Kontraktor wajib menyediakan Bangsal


Kerja tempat para staf Konsultan Pengawas / Direksi melakukan
tugasnya atas biaya kontraktor dengan menggunakan bahan-
bahan sederhana, pintu-pintu dapat dikunci dengan baik, lantai
papan, dinding papan/triplek dengan atap seng atau sejenisnya.
4.2. Perlengkapan Bangsal Kerja Konsultan Pengawas, terdiri dari kursi
3(tiga) set meja kerja dan kursinya, meja rapat dengan kapasitas
12 (dua belas) orang dan 1(satu) lemari terkunci serta
perlengkapan lainnya yang dibutuhkan

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 4
Halaman ke

4.3. Bangsal Kerja untuk kantor Kontraktor dan gudang penyimpanan


bahan untuk pekerjaan ditentukan sendiri oleh kontraktor, tetapi
letaknya harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan / Pemberi
Tugas. Pembuatan bangsal ini harus sesuai dengan syarat
konstruksi dan kesehatan.
4.4. Bahan bangunan yang sudah dipasang menjadi Bangsal Kerja
yang tertulis pada ayat 1 dan 3 tidak boleh lagi diambil untuk
keperluan konstruksi. Bahan bangunan tersebut menjadi milik
proyek / Pemberi tugas dan dibongkar oleh kontraktor setelah
serah terima pertama dan dibawa keluar lapangan

PASAL 05 JADWAL PELAKSANAAN

5.1. Sebelum memulai pekerjaan yang nyata di lapangan pekerjaan,


kontraktor wajib membuat rencana pekerjaan pelaksanaan dan
bagian-bagian pekerjaan berupa Bart-chart dan Curve “S” yang
telah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengelola Teknis
dan Direksi / Konsultan Pengawas
5.2. Kontraktor wajib memberikan salinan rencana kerja rangkap 4
(empat) kepada Direksi / Konsultan Pengawas. Satu salinan
dilapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan
(Prestasi Kerja) di lapangan
5.3. Konsultan pengawas / Direksi akan menilai prestasi pekerjaan
Kontraktor berdasarkan rencana kerja tersebut

PASAL 06 KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN

6.1. Dilapangan pekerjaan, kontraktor wajib menunjukan seorang kuasa


kontraktor atau biasa disebut PENANGGUNG JAWAB LAPANGAN
yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan di
lapangan dan mendapat kuasa penuh dari kontraktor,
berpendidikan minimum S1 Sipil/Arsitektur yang berpengalaman
minimal 12 tahun. Penunjukan atau penugasan tenaga ahli yang
bertugas di lapangan ditujukan kepada Pemberi Tugas dan
Pengelola Teknis serta Direksi sebagai tembusannya
6.2. Dengan adanya pelaksana lapangan, tidak berarti bahwa
kontraktor lepas tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan
kewajibannya
6.3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada pengelola
Teknis Proyek dan Direksi, nama dan jabatan pelaksana untuk
mendapat persetujuan
6.4. Bila kemudian hari, menurut pendapat Pengelola Proyek dan
Direksi pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin
pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada kontraktor secara
tertulis untuk mengganti pelaksana lapangan tersebut
Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana
Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 5
Halaman ke

6.5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat


Pemberitahuan, kontraktor harus sudah menunjuk pelaksana baru
atau kontraktor sendiri (penanggung jawab/direktur perusahaan)
yang akan memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan

PASAL 07 TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR

7.1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukannya kerja diluar jam kerja


(lembur) apabila terjadi hal-hal yang mendesak, kontraktor wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Pengelola Proyek dan
Direksi/ Pengawas
7.2. Alamat kontraktor atau pelaksana diharapkan tidak berpindah-
pindah selama pekerjaan. Bila terjadi perubahan alamat,
kontraktor/pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis.

PASAL 08 PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN

8.1. Kontraktor wajib menjaga keamanan di lapangan terhadap barang-


barang milik proyek, Direksi/Pengawas dan milik pihak ketiga yang
ada dilapangan.
8.2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah dipasang
atau belum, menjadi tanggung jawab kontraktor dan tidak
diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambahan.
8.3. Apabila terjadi kebakaran, kontraktor bertanggung jawab atas
akibatnya baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan
jiwa. Untuk itu kontraktor harus menyediakan alat-alat pemadam
kebakaran yang siap dipakai yang ditempat- kan pada tempat yang
mudah dijangkau.

PASAL 09 JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA

9.1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat obatan menurut syarat-


syarat pertolongan pertama pada kecalakaan (PPPK) yang selalu
dalam keadaan siap digunakan di lapangan untuk mengatasi
segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja di
lapangan
9.2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan
memenuhi syarat-syarat kesehatan dan air bersih, kamar mandi
dan WC yang layak bagi semua petugas dan pekerja yang ada di
lapangan membuat tempat penginapan didalam lapangan
pekerjaan untuk penjaga keamanan.
9.3. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan pada
pekerja wajib diberikan kontraktor sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 6
Halaman ke

PASAL 10 SITUASI DAN UKURAN

10.1. Situasi
10.1.1 Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan
tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal
lain yang dapat mempengaruhi harga penawarannya.
10.1.2 Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini
tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.
10.2. Ukuran
10.2.1 Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan
dalam cm, kecuali ukuran-ukuran untuk baja yang
dinyatakan dalam inch atau mm.
10.2.2 Pedoman titik duga lantai (permukaan atas lantai)  0.00
bangunan adalah sesuai dengan gambar kerja, atau
ditentukan kemudian oleh pengelola teknik dan Direksi atas
persetujuan kontraktor

PASAL 11 SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN

11.1. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi


syarat-syarat yang telah ditentukan
11.2. Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan kontraktor
wajib memberitahukan
11.3. Kontraktor wajib memperlihatkan contoh bahan sebelum
digunakan. Contoh-contoh ini harus mendapat persetujuan dari
pengawas
11.4. Bahan bangunan yang telah didatangkan kontraktor di lapangan
pekerjaan, tetapi ditolak pemakaiannya oleh pengawas, harus
segera dikeluarkan dan selanjutnya dibongkar atas biaya kontraktor
dalam waktu 2 x 24 jam, terhitung dari jam penolakan
11.5. Pekerja atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan kontraktor
tetapi ditolak oleh pengawas, maka pekerjaan tersebut harus
segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya kontraktor
dalam waktu yang telah ditetapkan oleh pengawas

PASAL 12 PEMERIKSAAN PEKERJAAN

12.1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutannya yang apabila pekerjaan ini


telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh pengawas,
kontraktor wajib meminta persetujuan kepada pengawas. Baru
apabila pengawas telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut,
kontraktor dapat meneruskan pekerjaan

12.2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung


dari diterima Surat Permohonan pemeriksaan, tidak dihitung hari
raya / libur) tidak dipenuhi oleh pengawas, kontraktor dapat

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 7
Halaman ke

meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa


dianggap telah setuju Pengawas minta perpanjangan waktu

12.3. Bila kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, pengawas berhak,


menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau
seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya pembongkaran dan
pemasangan kembali menjadi tanggung jawab kontraktor.

PASAL 13 PEKERJAAN TAMBAH KURANG DAN BONGKARAN

PEKERJAAN TAMBAH KURANG

13.1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan


dengan tertulis dalam buku harian oleh pengawas serta
persetujuan Pemberi Tugas
13.2. Pekerjaan tambah/kurang hanya berlaku bila memang nyata-
nyata ada perintah tertulis dari pengawas atau atas
persetujuan Pemberi Tugas
13.3. Biaya pekerjaan tambah/kurang akan diperhitungkan menurut
daftar Harga Satuan pekerjaan.
13.4. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum
dalam harga satuan yang dimasukkan dalam penawaran harga
satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh pengawas bersama-
sama kontraktor dengan persetujuan pemberi tugas
13.5. Adanya pekerjaan tambah tidak dapat dijadikan alasan penyebab
kelambatan penyerahan pekerjaan, tetapi pengawas dapat
mempertimbangkan perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan
tambah tersebut

PEKERJAAN BONGKARAN

13.6.Sebelum pekerjaan bongkaran dilaksanakan pelaksana harus


benar- benar memperhatikan gambar rencana renovasi yang
telah ada, agar tidak terjadi kesalahan dalam bongkaran .

13.7.Pelaksanaan pekerjaan pembongkaran tersebut haruslah


sedemikian rupa sehingga menjamin barang-barang berharga yang
berada di ruang yang akan di kerjakan tidak rusak. Bila terjadi
kerusakan maka biaya reparasi ditanggung oleh pihak kontraktor.

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 8
Halaman ke

II. SPESIFIKASI TEKNIS PELAKSANAAN

PASAL 14 URAIAN PEKERJAAN

14.1.Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pekerjaan Pembangunan Taman
Parkir Kridasana Tahun Anggaran 2016 yang meliputi :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

2. PEKERJAAN TAMAN DAN PARKIR


 Pekerjaan Timbunan Tanah
 Pekerjaan Urugan Pasir
 Pekerjaan Paving Mutu K-300
 Pekerjaan Kansteen dan Tutup Saluran
 Pekerjaan Jembatan
 Pekerjaan Penanaman Tanaman

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS
9
Halaman ke

A. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PARKIR DAN TAMAN

PASAL 15 PEKERJAAN PENDAHULUAN / PERSIAPAN

15.1. Pengukuran Tapak Kembali

a. Kontraktor harus mengukur dengan theodolite dan menandai


kembali hasil pekerjaan Tahap sebelumnya, sebelum
melaksanakan Pekerjaan dan melakukan pengukuran memakai
ahli ukur yang cukup berpengalaman. Pengukuran harus
dilakukan dengan cermat dan teliti serta disaksikan oleh
Konsultan Pengawas.Pengukuran yang dilakukan tanpa
disaksikan / sepengetahuan Konsultan Pengawas dianggap
tidak sah dan harus diulangi kembali.

b. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur yang diperlukan


seperti meteran panjang 50m & 5m sepanjang masa
pelaksanaan,

b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan


keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan
kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan kebenarannya.

c. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan


Kontraktor.

15.2. Memasang Bouwplank

a. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan


bouwplank,
dilaksanakan pada pekerjaan timbunan.

a. Pembuatan dan pemasangan bouwplank termasuk pekerjaan


kontraktor dimana ketepatan letak bangunan diukur dibawah
pengawasan Direksi dengan titik patok yang dipancang kuat-
kuat dan papan duga dari bahan kayu kelas III dengan
ketebalan 2 cm diketam rata bidang sisi atasnya dan yang tidak
berubah oleh cuaca. Pemasangan harus kuat dimana
permukaan atasnya harus rata

15.3. Pengadaan listrik dan Air Sementara

15.6.1 Pengadaan Listrik Sementara


Kontraktor harus mengadakan listrik sementara atas biaya
kontraktor untuk keperluan proyek, serta menyambungnya
ke tempat-tempat yang akan ditentukan oleh pengawas
lapangan.

15.6.2 Pengadaan Air Sementara

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS
10
Halaman ke

Kontraktor diharuskan untuk menyediakan air sementara


untuk pelaksanaan proyek atas biaya kontraktor baik dengan
membuat mur galian ataupun sumur pompa serta
mengalirkannya ke tempat-tempat yang ditentukan oleh
direksi lapangan.

PASAL 16. PEKERJAAN TANAH

16.1 Pekerjaan urugan dan Pemadatan

16.2.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan ba
han,peralatan dan alat Bantu yang dibutuhkan demi terlak
sananya pekerjaan ini dengan baik.

16.2.2. Bahan bahan

 Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail,maka


maksimum 10 Cm padat ( setelah disirami,diratakan dan
dipadatkan) di bagian atas dari urugan dibawah pelat
reservoir,beton rabat dan pondasi dangkal yang terdiri dari
urugan pasir padat.
 Konsultan pengawas mengharuskan agar semua urugan
hanya terdiri dari mutu terbaik yang dapat diperoleh.
 Tanah urugan harus bersih dari sisa sisa tumbuhan atau
bahan bahan yang dapat menimbulkan pelapukan
dikemudian hari.

16.2.3. Syarat syarat Pelaksanaan


 Semua bagian / daerah urugan dan timbunan harus diatur
berlapis sedemikian ,sehingga dicapai suatu lapisan setebal 15
cm atau sesuai dengan gambar dalam keadaan padat Tiap
lapis harus dipadatkan sebelum lapisan berikutnya diurug.
 Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan
dengan alat pemadat ( compactor vibrator type) yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas .Pemadatan dilakukan sampai
mencapai hasil kepadatan lapangan ,tidak kurang dari 95 %
dari kepadatan makdimum hasil laboratorium.
 Pengeringan/pengaliran air harus diperhatikan selama
pekerjaan tanah supaya daerah yang dikerjakan terjamin
pengaliran airnya.
 Apabila material urugan mengandung batu batu,tidak
dibenarkan batu batu yang besar bersarang menjadi satu,dan

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS
11
Halaman ke

semua pori pori harus diisi dengan batu batu kecil dan
tanah
yang dipadatkan.
 Kelebihan material galian harus dibuang oleh kontraktor ke
tempat pembuangan yang ditentukan oleh konsultan
Pengawas.

PASAL 17 PEKERJAAN BETON BERTULANG

17.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Struktur dan Lantai


Secara umum tahapan pekerjaan beton bertulang adalah sebagai
berikut:

- Penyediaan semua material pekerjaan beton.


- Pemotongan dan Perakitan Besi
- Persiapan dan pemasangan bekisting.
- Pengadukan beton.
- Pengecoran beton.
- Pemeliharaan, perbaikan, penyelesaian dan pengerjaan semua
pekerjaan tambahan, sehingga menghasilkan pekerjaan yang
sesuai dengan gambar rencana.
-
17.1 Standars Pekerjaan

Semua bahan apabila tidak diberi catatan khusus harus memenuhi


standar yang berlaku dan dipakai di Indonesia. Untuk beton struktur
digunakan mutu beton fc’= 22 Mpa (K.225). Dengan persetujuan
dari Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat melaksanakan
pekerjaan cor beton dengan menggunakan sistem beton dengan
adukan molen (mix concrete) yang terlebih dahulu memberikan
data – data spesifikasi mutu beton kepada Konsultan Pengawas
sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan.

17.2 Persyaratan Bahan

17.2.1 Tapak Pondasi, Sloof, Kolom dan Balok ukuran seperti


pada gambar dengan sistim penulangan dan diameter
tulangan besi sesuai gambar . Bahan dari besi, berkualitas
baik dan tidak cacat.

17.2.2 Portland Cement ( PC )


1. Semen yang dipakai harus portland semen yang telah
disetujui oleh Konsultan Perencana, dan memenuhi
syarat menurut standart Semen Indonesia (SNIS-04-
1989-F).

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 12
Halaman ke

2. Untuk seluruh pekerjaan beton harus menggunakan


mutu semen yang baik dari satu jenis merk atas
persetujuan Direksi/Pengawas.
3. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak
diperkenankan untuk dipergunakan.
4. Penyimpanan semen portland harus diusahakan
sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban
dimana gudang tempat penyimpanan mempunyai
ventilasi cukup dan tidak kena air, diletakkan pada
tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai.
Tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m
sesuai dengan syarat penumpukan semen dan setiap
pengiriman semen baru harus dipisahkan dari semen
yang lama dan diberi tanda dengan maksud agar
pemakaian semen dilakukan menurut urutan
pengirimannya.

17.2.3. Split / Pasir


1. Split dan pasir harus keras, tahan lama dan bersih
serta tidak mengandung bahan yang merusak dalam
bentuk ataupun jumlah yang cukup banyak, yang dapat
memperlemah kekuatan beton.
2. Split harus memenuhi syarat-syarat pada SNI 1734-
1989-F, atau daftar berikut ini :

Split Pasir
Ayakan % Lewat Ayakan % Lewat Ayakan
( Berat Kering ) Ayakan ( Berat Kering )
30 mm 100 10 mm 100
25 mm 90 - 100 5 mm 90 - 100
15 mm 25 - 60 2,5 mm 80 - 100
5 mm 0 - 10 1,2 mm 50 - 90
2.5 mm 0-5 0,6 mm 25 - 60
0,3 mm 10 - 30
0,15 mm 10

17.2.4. Air

Air harus bersih dan bebas dari bahan rganic, alkali,


garam dan kotoran lain dalam jumlah yang cukup besar.
Sebaiknya dipakai air yang dapat diminum.

17.3. Pekerjaan Penulangan Baja

17.3.1 Lingkup Pekerjaan


Kontraktor harus menyiapkan, membengkokkan dan
memasang tulangan baja sesuai dengan yang tercantum di

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 13
Halaman ke

dalam spesifikasi/gambar. Dalam pekerjaan penulangan


baja termasuk semua pemasangan kawat beton, kaki ayam
untuk penyangga beton tahu dan segala hal yang perlu serta
juga menghasilkan pekerjaan beton sesuai dengan
pengalaman teknik yang terbaik.

17.3.2. Gambar Kerja


Sebelum pekerjaan pembengkokan tulangan baja,
Kontraktor mempelajari gambar kerja.

17.3.3 Standarisasi
Detail dan pemasangan tulangan baja harus sesuai dengan
peraturan atau standar yang berlaku.

17.3.4 Spesifikasi Tulangan Baja


Khusus untuk beton struktur, besi baja tulangan yang
digunakan harus dari baja mutu U-24 menurut persyaratan
PBI 1971 atau Japaneese Standart Class SR-24 ataupun
British Standart, NI 785-1938.

17.3.5 Pekerjaan Pembengkokan Tulangan Baja


Pekerjaan pembengkokan tulangan baja harus dilaksanakan
dengan teliti sesuai dengan ukuran yang tertera pada
gambar. Tulangan baja tidak boleh dibengkokkan atau
diluruskan kembali sedemikian rupa sehingga menjadi rusak
atau cacat.
Dilarang membengkok tulangan baja dengan cara
pemanasan.

17.3.6 Syarat Pemasangan


a.Penulangan
Sebelum dipasang, tulangan baja harus bebas dari
sisa logam, karat dan lapisan yang dapat merusak
logam atau mengurangi daya ikat. Bila pengecoran
beton ditunda, tulangan baja harus diperiksa
kembali dan dibersihkan.

b.Pemasangan
Penulangan harus distel dengan cermat sesuai
dengan gambar dan diikat dengan kawat atau
jepitan yang sesuai dengan persilangan dan harus
ditunjang dengan penumpu beton atau logam dan
penggantung logam.

c.. Bilamana tidak ditentukan lain dalam gambar, maka


penulangan harus dipasang dengan celah untuk
beton tahu sebagai berikut :
1. Beton yang dicor pada tanah 8 cm
Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana
Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 14
Halaman ke

2. Semua bidang yang terkena air tanah 5 cm


3. Plat lantai, balok, kolom yang tidak terkena
tanah atau air 4 cm.
4. Bidang yang kena udara semua bidang interior
1.5 cm

d.. Persetujuan dari Konsultan Pengawas


Penulangan baja tersebut di atas harus diperiksa
oleh Konsultan Pengawas terlebih dahulu sebelum
dilakukan pengecoran. Konsultan Pengawas harus
diberitahu apabila pemasangan penulangan baja
sudah siap untuk diperiksa.

17.4. Pekerjaan Bekisting

17.4.1 Lingkup Pekerjaan


Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan
untuk membatasi adukan beton dan membentuk adukan
beton menurut garis dan permukaan yang diinginkan. Bila
bekisting membahayakan atau tidak memadai, maka
bekisting tersebut dapat ditolak oleh Konsultan Pengawas,
Kontraktor harus segera membongkar dan memindahkan
bekisting tersebut dari lokasi pekerjaan dan menggantinya
dengan yang baru.

17.4.2 Persyaratan Bahan


Semua bahan yang akan digunakan/dipasang harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Papan
Bekisting dapat digunakan dari papan Kelas III atau IV yang
permukaannya rata dan halus, untuk menghasilkan
permukaan yang sempurna. Bekisting harus kuat dan kaku
terhadap beban dan lendutan yang masih basah dan
getaran terhadap beban konstruksi dan angin. Bekisting
harus kedap air, sehingga dijamin tidak akan timbul sirip
atau adukan keluar pada sambungan.

17.4.3 Pelaksanaan :
1. Perencanaan :
a. Semua Bekisting harus dilaksanakan sesuai dengan
instruksi-instruksi yang diberikan oleh Direksi Teknik.
Gambar Rencana yang terinci yang menunjukkan
bentuk Bekisting harus disetujui oleh Direksi Teknik.
b. Bekisting harus direncanakan untuk menjamin bahwa
pembongkaran Bekisting Beton tidak akan merusak
beton atau perancah. Bekisting beton harus cukup
kuat untuk menahan getaran yang disebabkan oleh
alat getar. Penurunan antar dua perletakan tidak

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 15
Halaman ke

boleh melebihi satu per tiga ratus (1 / 300) bentang,


atau bagaimanapun juga penurunan tidak boleh lebih
dari 3 mm

2. Pemasangan Bekisting
a. Permukaan bagian dalam Bekisting harus diberi lapis
minyak, atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi
Teknik sedemikian sehingga permukaan Bekisting
dapat dilepaskan dengan mudah apabila beton telah
mengeras. Material harus dari suatu type yang tidak
mempengaruhi mutu beton dan tidak menyebabkan
noda warna pada permukaan beton dikemudian hari.

b. Minyak Bekisting harus dilapisi sebelum pemasangan


tulangan untuk menjamin agar minyak tersebut tidak
melekat pada permukaan baja tulangan dan
mengurangi ikatan antara baja dan beton.
Penggunaan kawat pengikat besi atau baja yang
akan tinggal tertanam pada beton harus disetujui oleh
Direksi Teknik.

c. Bekisting untuk dinding vertikal/bagian konstruksi


yang tipis yang selama operasi pengecoran akan
menyebabkan adukan tersebut jatuh lebih tinggi dari
satu setengah meter harus dilaksanakan sesuai
dengan salah satu dari metode-metode berikut :

o Salah satu dari sisi Bekisting harus dibuka dari


bawah ke atas yang akan ditutup berturut-turut
mengikuti kemajuan pengecoran dengan cara
sedemikian sehingga tinggi adukan beton yang
jatuh selama pengecoran tidak boleh melebihi dari
1.50 m
o Bekisting harus terdiri dari bagian-bagian yang
dapat dibuka, ukurannya tidak lebih tinggi dari
1.50 m dan tidak lebih dari 2 m
o Semua Bekisting harus tertutup rapat dan beton
dituang melalui sebuah pipa/corong, dengan ujung
dipegang dekat dengan permukaan beton segar
yang dituang. Pipa/corong tersebut harus selalu
dijaga agar penuh dengan beton selama bekerja.

d. Segera sebelum pekerjaan pengecoran, Bekisting


harus dibersihkan dari semua kotoran/material lepas,
serbuk gergaji, debu dan lain-lain. Kerusakan-
kerusakan seperti penurunan, deformasi dan lain-lain
harus diperbaiki segera. Apabila selama pekerjaan

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 16
Halaman ke

pengecoran, ternyata diamati ada perubahan bentuk


Bekisting, beton pada tempat yang bersangkutan
harus dibuang dulu dan Bekisting diperkuat sesuai
dengan instruksi Direksi Teknik

3. Pembongkaran Bekisting

Bekisting harus dibongkar dengan statis, tanpa


goncangan, getaran atau kerusakan pada beton.
Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah umur
beton telah mencapai umur yang disyaratkan sesuai
dengan mutu beton rencana ( dibuktikan dengan
pengujian beton pada umur tertentu ) dan dengan
persetujuan Konsultan Pengawas secara tertulis, atau
dengan pedoman sebagai berikut :

Bagian Waktu Pengerasan Normal


Kolom, dinding, dan sisi balok 4 hari
Plat 28 hari
Balok 28 hari

17.5. Pekerjaan Beton

17.5.1. Syarat Pengadukan Beton :


Semua beton harus memenuhi persyaratan-persyaratan
umum untuk perencanaan campuran seperti yang
diberikan dalam tabel dibawah ini.

Ukuran maximum
Jumlah Air
Agregat (mm)
Total semen
Kelas Perbandingan
Kg/m3 Berat
Kelas A Kelas B faktor air
Kg/m3
semen

K 350 425 25.00 19.00 180 0.42


K 275 400 25.00 19.00 170 0.42
K 225 350 37.00 25.00 160 0.46
K 175 300 37.00 25.00 150 0.50
K 125 250 50.00 25.00 130 0.52

Beton 400 37.50 25.00 atau 210 0.525


dalam air 19.00

Catatan :
Untuk beton mutu rendah (beton kurus) digunakan untuk pekerjaan yang
tidak struktural, setiap campuran yang dapat diterima digunakan atas
persetujuan Direksi Teknik disediakan bahwa perbandingan volume
agregat campuran (halus dan kasar) dengan semen tidak melebihi 6 : 1
Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana
Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 17
Halaman ke

- Campuran Percobaan
Kontraktor harus menegaskan perbandingan campuran dan material
yang diusulkannya dengan membuat dan melakukan pengujian
campuran percobaan, dengan disaksikan oleh Direksi Teknik
menggunakan tipe alat dan peralatan yang sama seperti yang akan
digunakan untuk pekerjaan. Percobaan campuran dianggap dapat
diterima asalkan hasil test memuaskan dan memenuhi semua
persyaratan-persyaratan proporsi campuran yang ditetapkan.

17.5.2. Pengadukan Beton

1. Pencampuran adukan harus dilakukan dengan mesin


pengaduk (beton molen). Kontraktor harus menyediakan
peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup
untuk menetapkan dan mengwasi dari masing-masing bahan
pembentuk beton. Perlengkapan - perlengkapan tersebut dan
cara pengerjaannya harus mendapat persetujuan dari direksi
lapangan.

2. Lama pengadukan beton dilakukan hingga campuran beton


tersebut benar-benar homogen hingga menghasilkan adukan
susunan kekentalan dan warna yang merata/seragam. Beton
harus seragam dalam komposisi dan konsintensi dari adukan
ke adukan. Pengadukan yang berlebihan (lamanya) yang
membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan
konsistensi beton yang dikehendaki, tidak dibenarkan.

3. Pengangkutan adukan beton dilakukan dengan gerobak


dorong atau alat bantu lainnya ke tempat pengecoran harus
diatur sedimikian rupa, sehingga waktu pengangkutan harus
diperhitungkan dengan cermat sehingga waktu antara
pengadukan dan pengecoran tidak lebih dari 1 jam dan tidak
terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara
beton yang sudah dicor dengan yang akan dicor.

17.5.3. Pengendalian Mutu Beton

Semua beton yang digunakan pada pekerjaan harus memenuhi


persyaratan kekuatan tekanan dan persyaratan Slump
(pengujian-turun abrams) yang ditetapkan sebagai berikut :

1. Pengujian Slump Beton

Metode persiapan dan pelaksanaan pengujian slump (slump


test) harus sesuai dengan spesifikasi PBI 1971 dan Bina
Marga PC 0101-76. Beton yang tidak memenuhi persyaratan
“slump tidak boleh digunakan dalam pekerjaan, kecuali

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 18
Halaman ke

Direksi Teknik dalam beberapa hal menyetujui


pemakaiannya secara terbatas beton semacam itu dalam
jumlah yang kecil pada bagian-bagian dengan tegangan
rendah pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Kemampuan untuk dapat dikerjakan dan susunan campuran


tersebut harus sedemikian sehingga dapat dicorkan pada
tempat pekerjaan tanpa ada formasi ruang atau celah-celah
yang kosong/berongga atau kosong udara atau gelembung
air, dan sedemikian sehingga pada pembongkaran acuan
dihasilkan suatu permukaan yang halus, seragam, dan
padat.

2. Kuat Tekan Beton

Kuat tekan (kg/cm2) t1 bk


Kelas Beton Contoh kubus berisi 15 cm
7 hari 28 hari

K 350 230 350


K 275 180 275
K 225 148 225
K 125 82 125
K 175 115 175
Untuk test kuat tekan yang menggunakan contoh
silinder, syarat kekuatan tekan dikurangi 17 %

Apabila hasil pengujian pada umur 7 hari kekuatannya


dibawah angka-angka yang ditentukan pada diatas, maka
kontraktor tidak boleh mengecor beton lebih jauh sampai
penyebab hasil kekuatan yang lebih rendah tersebut telah
ditemukan dan ia telah mengambil langkah yang akan
menjamin produksi beton yang sesuai dengan spesifikasi
sampai Direksi teknik merasa puas.
Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan umur 28 hari
yang telah ditetapkan akan dianggap tidak memuaskan dan
pekerjaan harus dibetulkan seperti yang ditetapkan berikut
ini Kekuatan beton akan dianggap memuaskan apabila :

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 19
Halaman ke

1. Tidak melebihi dari satu hasil percobaan diantara 20


hasil pemeriksaan benda uji kubus berturut-turut,
dengan nilai kurang dari kekuatan karasteristik yang
diberikan pada tabel diatas.

2. Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 4 hasil


pemeriksaan benda uji berturut-turut, terjadi dengan
nilai kurang dari (bk + 0.82 Sr), bk adalah kekuatan
karasteristik dan Sr adalah deviasi standard.

3. Selisih antara nilai tertinggi dan terendah diantara 4


hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut, ialah lebih
kecil dari 4.3 Sr adalah deviasi standard. Deviasi
standard akan ditentukan oleh Direksi Teknik
berdasarkan data pekerjaan beton sebelumnya yang
dilaksanakan oleh Kontraktor.

17.6 Pengecoran

 Pelaksanaan pengecoran menggunakan beton mixer yang


diaduk dengan molen.
 Pengecoran beton harus dengan ijin Konsultan Pengawas dan
dilaksanakan pada waktu Konsultan Pengawas ada di tempat.
 Adukan beton yang tidak memenuhi syarat dengan spesifikasi
yang ditetapkan harus ditolak dan segera dikeluarkan dari
tempat pekerjaan dengan biaya kontraktor.
 Beton tidak boleh dicor bilamana keadaan cuaca buruk( hujan
deras )
 Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melalui pembesian atau ke
dalam papan bekisting yang tinggi/dalam, yang dapat
menyebabkan terlepasnya kerikil/split dari adukan beton.
 Beton tidak boleh dicor dalam bekisting yang dapat
mengakibatkan penimbunan adukan pada permukaan bekisting
di atas beton yang sudah dicor. Untuk hal tersebut di atas harus
disiapkan corong untuk pengecoran agar dapat mencapai
tempatnya tanpa terlepas satu sama lain.
 Tinggi adukan beton tidak boleh melampaui 1.5 m di bawah
ujung corong saluran.
 Adukan beton harus dicor dengan merata.
 Tiap lapisan harus dicor pada waktu lapisan yang sebelumnya
masih lunak.

17.7 Pemadatan dan Penggetaran

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS
20
Halaman ke

 Setiap lapisan harus dipadatkan sampai kepadatan maksimum


sehingga bebas dari kantong/sarang kerikil dan menutup rapat
pada semua permukaan dari cetakan dan material yang
melekat.
 Menggunakan alat penggetar ( vibrator ).
 Melakukan pengetukan pada dinding bekisting sampai betul-
betul mengisi pada bekisting atau lubang galian dan menutupi
seluruh permukan bekisting
 Penggunaan vibrator harus dilakukan dengan benar atau
dengan petunjuk dari konsultan pengawas dan tidak boleh
mengenai bekisting maupun pembesian.

17.8. Perawatan Beton

 Beton yang selesai dicetak harus dijaga dalam keadaan basah


selama sekurang-kurangnya 14 hari setelah dicor, yaitu dengan
cara penyiraman air, karung goni basah atau cara-cara lain
yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
 Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar
matahari langsung paling sedikit 3 hari setelah pengecoran.
 Beton yang mempunyai keadaan seperti di bawah ini :
- Rusak
- Sejak semula cacat
- Cacat sebelum penyerahan pertama
- Menyimpang dari garis atau muka ketinggian yang telah
ditetapkan
- Tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS ).
- Harus diganti dengan beton baru dan semua biaya
ditanggung oleh Kontraktor.

PASAL 18 PEKERJAAN DINDING PASANGAN BATACO

18.1 Umum

Sebelum mengadakan pembelian, pengiriman, pemasangan


Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan pekerjaan
pasangan pada Direksi Lapangan untuk memperoleh
persetujuan.

18.2 Persyaratan Bahan

18.2.1.Bataco harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku.


Bidang-bidang sisinya harus datar, tidak menunjukkan retal-retak.
Ukurannya harus sama dengan yang lain dan harus memenuhi
persyaratan yang terdapat dalam NI-10 dan PUBI 1971

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS
21
Halaman ke

18.2.2. Bahan perekat terdiri dari semen, pasir dan air harus memenuhi
ketentuan dalam pekerjaan pasangan. Untuk pasangan Bataco 1
Pc : 4 Psr.

18.3. Syarat Pelaksanaan

18.3.1. Semua pekerjaan pasangan harus dipasang tegak dan


mengikuti garis.
18.3.2. Pekerjaan pasangan harus dipasang seragam. Satu bagian
tidak boleh dipasang lebih dari 1 meter diatas bagian bawahnya.
18.3.3. Bataco sebelum dipasang harus dibasahi terlebih dahulu dan
bersih dari kotoran. ( direndam dalam air sehingga buihnya habis
). Bataco harus dipasang tegak lurus dengan bentangan benang
yang sifatnya datar. Pemasangan bataco dilakukan dengan
adukan 1Pc:4 Ps kecuali :
Semua ujung-ujung dinding, sudut-sudut, pinggiran, lubang dan
beton dilakukan dengan adukan 1 Pc : 3 Ps
18.3.4. Pasangan dinding bataco dilaksanakan secara bertahap, setiap
tahap terdiri maksimum 24 lapis setiap hari, diikuti dengan cor
kolom praktis setiap 12 m². Semua angker, pipa-pipa, peralatan
dan lain-lain akan ditanam dalam dinding bataco harus
dipasangan pada saat pekerjaan pasangan bataco
18.3.5. Setiap pertemuan tegak lurus dari dinding bataco harus dicor
kolom praktis beton bertulang.
18.3.6. Semua bagian atau dinding batako harus diakhiri dengan ring
balok sesuai dengan ukuran pada gambar rencana.

PASAL 19 PEKERJAAN PLESTERAN

19.1 Lingkup Pekerjaan

Termasuk dalam pekerjaan plesteran dalam pasal ini yaitu


terdiri
dari : Plesteran Dinding (disesuaikan dengan gambar kerja):

19.2 Persyaratan Bahan

1. Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu


produk untuk seluruh pekerjaan)
2. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
3. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10

19.3. Penggunaan PlesteranPemakaian plesteran (adukan) harus


disesuaikan dengan jenis dan macam pekerjaan sesuai dengan
perbandingan
campuran adukan, yaitu : 1 Pc : 4 Ps

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS 22
Halaman ke

19.4 . Syarat-syarat Pelaksanaan

19.4.1 Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standard


spesifikasi dari bahan dan campuran yang digunakan
sesuai dengan petunjuk dari pengawas/direksi lapangan

19.4.2 Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana bidang


yang akan dikerjakan telah disetujui oleh pengawas. Dan
dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti pula
semua petunjuk dalam gambar arsitektur, terutama pada
gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran
tebal/tinggi peil dan bentuk profilnya

19.4.3. Semua jenis adukan tersebut, masing-masing harus


disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan
baik dan belum mengering. Campuran adukan tersebut
dapat diaduk memakai mesin pengaduk atau secara
manual sesuai dengan petunjuk pengawas dan
diusahakan agar jarak waktu percampuran dengan
pemasangan tidak melebihi 30 menit terutama untuk
pencampuran kedap air

19.4.4 Plesteran yang retak, bergelembung-gelembung, terjadi


pengotoran atau perubahan warna, tidak akan diterima.
Plesteran tersebut harus dibersihkan dan diganti dengan
adukan plesteran yang sesuai dengan spesifikasi dan
mendapat persetujuan dari pengawas. Tambalan tersebut
harus sesuai dengan tekstur dan warna hasil pekerjaan
yang ada semula

19.4.5 Untuk plesteran dinding batako harus betul-betul rata dan


rapi, untuk rangka kayu/kosen yang kena plesteran harus
diberi paku yang rapat untuk menghindari keretakan
plesteran. Tebal plesteran satu sisi minimal 1,5 cm

19.4.6 Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan


berlangsung wajar dan tidak telalu tiba-tiba, dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering
dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan
bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara
cepat

Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana


Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS
23
Halaman ke

PASAL 21 PEKERJAAN PAVING

Berdasarkan SNI 03-2403-1991 tentang Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci
untuk Permukaan Jalan, secara umum yang dimaksud dengan pekerjaan blok beton
terkunci ( paving blok ) adalah pemasangan paving baru, bongkaran paving lama,
perataan / leveling tanah dasar bawah lapisan pasir, penyediaan alat bantu, bahan,
tenaga kerja dan uji laboratorium dipandang perlu untuk mengetahui mutu kuat tekan
(kelas paving block). Pada proyek atau kegiatan yang berada di lingkungan
pemerintahan, contoh paving block yang dipergunakaan harus diserahkan kepada
Pengawas dan Direksi Teknis untuk disetujui terlebih dahulu sebelum didatangkan ke
lokasi kegiatan.

21.1. Pengiriman dan Penyimpanan

Semua bahan harus disimpan dengan baik dari kerusakan pada saat pengiriman unit
– unit paving blocks dijaga agar tidak terjadi retak, patah dan rusak pada sudut,
tepi/lingir, dan bersih.

Penyiapan bahan akan membantu pelaksanaan pekerjaan ini agar lancar dan
ekonomis, ikhwal yang berkaitan dengan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

 Penempatan material block terkunci ( paving block ), pasir alas, pasir


pengisi
harus dekat dengan lokasi pemasangan, bilamana paving blok disimpan
secara bertumpuk maka tinggi penumpukan jangan terlalu tinggi, maksimal 1,5
m;
 Pengadaan peralatan , bahan dan tenaga kerja harus sesuai dengan volume
pekerjaan;
 Untuk menghindari genangan air di musim hujan agar dibuatkan saluran
sementara;
 Plastik digunakan untuk penutup paving blok yang sudah terpasang tetapi
belum sempat terisi dengan pasir pengisi.

21.2. Peralatan dan Bahan

Peralatan utama yang diperlukan dalam pelaksanaan pemasangan blok beton


terkunci ( paving block ) adalah :

 Benang kasur atau benang Plastik ;


 Sapu lidi;
 Sikat ijuk;
 Gerobak barang seperti yang dipakai untuk mengangkut pasir ;
 Alat potong block mekanis atau hidrolis;
 Waterpass atau selang plastik transparan;
 Palu kayu;
 Pemadat pengetar ( vibro compactor );
 Potongan-potongan besi beton yang ujungnya telah dibuat pipih untuk
membantu menggeser-geserkan blok pada waktu penyesuaian celah;
 Jidar kayu panjang 2-3 m.
Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana
Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS
24
Halaman ke

Bahan

Klasifikasi Blok Beton terkunci ( paving block ) didasarkan atas bentuk, ketebalan,
kekuatan dan warna

 Klasifikasi berdasarkan bentuk

Bentuk paving blcok beton terkunci secara garis besar terbagi atas 2 macam, yaitu
block beton terkunci bentuk segi empat dan segi banyak. Dari segi permukaan atas,
semua block beton terkunci harus berpinggul dan pada tepi susunan block terkunci
biasanya ditutup dengan pasak yang berbentuk topi uskup.

 Klasifikasi berdasarkan ketebalan

Ketebalan block beton terkunci yaitu :

b. ketebalan 80 mm;

Pemilihan bentuk dan ketebalan dalam pemakaian harus disesuaikan dengan


rencana penggunaannya, dalam hal ini juga harus diperhatikan kuat tekan block
tersebut.

 Klasifikasi berdasarkan kekuatan

Pembagian kelas paving block beton berdasarkan mutu betonnya adalah :

a. mutu beton fc’ 37,35 MPa

 Klasifikasi berdasarkan warna

Warna yang tersedia dilapangan antara lain abu-abu, hitam, dan merah. Bloak yang
berwarna kecuali untuk menambah keindahan juga dapat digunakan untuk memberi
batas pada perkerasan seperti tempat parkir, tali air, dan lain-lain.

Pelaksanaan Pekerjaan

Pelaksanaan pemasangan paving blok dibagi dalam beberapa tahap, seperti


dibawah ini :

Pekerjaan Persiapan

1.1 Pemeriksaan Pondasi

Sebelum pelaksanaan pemasangan paving bloak perlu dilakukan pemeriksaan


terhadap pondasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

 Permukaaan pondasi yang berhubungan dengan pasir alas harus rata, tidak
bergelombang dan rapat; pasir alas tidak boleh digunakan untuk memperbaiki
ketidak-sempurnaan pondasi.
Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana
Tahun Anggaran 2016
URAIAN BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS
25
Halaman ke

 Permukaan pondasi untuk jalan kendaraan harus mempunyai kemiringan 2,5%


untuk trotoar 2%
 Lebar pondasi harus cukup sampai dibawah beton pembatas atau penyokong

1.2 Lokasi Titik Awal

 Titik awal ini penting diperhatikan khususnya lokasi dengantanah miring;


pemasangan ini harus berawal dari titik terendah agar paving bloak yang
telah
terpasang tidak bergeser;
 Pemasangan secara berurutan yang dimulai dari satu sisi; hindarkan
pemasangan secara acak.

1.3 Benang Pembantu

Agar pemasangan bisa dilaksankan secara baik dan cermat, maka perlu ada alat
pembantu yaitu benang pembantu. Benang pembantu dapat dipasang setiap jarak 4
m sampai 5 m. Bilamana pada lokasi pemasangan terdapat lubang saluran, bak
bunga atau konstruksi lain, maka harus ada benang pembantu tambahan agar pola
block terkunci tetap dapat dipertahankan.

Pemasangan Beton Pembatas Dan Beton Penyokong

Beton pembatas atau biasa disebut beton kanstin adalah salah satu bagian
perkerasan block beton terkunci yang fungsinya menjepit dan menahan lapisan
paving block agar tidak tergeser pada waktu menerima beban, sehingga blok tetap
saling mengunci. Beton pembatas harus terpasang sebelum penebaran pasir alas.
Bentuk beton pembatas bermacam-macam dan proses pembuatannya beraneka-
ragam ada yang dari beton pracetak, beton cor ditempat, baik secara manual atau
dengan alat slipform. Untuk perkerasan paving blok mutu beton pembatas yang
berhubungan dengan jalur lalu lintas kendaraan minimum fc’ 25,0 MPa. Bilamana
digunakan beton pembatas dari beton pracetak, beton pembatas harus dipasang di
atas beton penyokong agar terjadi ikatan yang baik antara beton pembatas dan
pondasisehingga tidak mudah tergeser. Untuk itu dilakukan hal sebagai berikut :

1. tebarkan selapis beton penyokong setebal minimum 7 cm;


2. pasang beton pembatas di atas beton penyokong tersebut sewaktu masih
dalam keadaan basah, sehingga ketinggian dan kelurusaan beton pembatas
sesuai dengan benang pembantu;
3. tambahkan adukan beton pada bagian belakang beton pembatas;
4. setelah beton penyokong dalam keadaan setengah kering, barulah ditimbun
dengan tanah, mutu beton penyokong minimum fc’ 17,5 MPA;
5. beton pembatas sering dikombinasikan dengan tali air dan mulut air sebagai
saluran untuk membuang air hujan; apabila pertemuan antara beton pembatas
dan lapisan blok tidak diberi tali air biasanya beton pembatas mudah terkena
gesekan roda kendaraan.Penebaran Pasir Alas
Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan tertentu sebagai alas perletakan
paving blok. Pasir alas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Butiran pasir alas adalah pasir kasar dengan besar butir maksimum 9,5
mm seperti pasir beton, tajam, keras dan bersih dari lumpur, garam atau
kotoran lain;
2. Pada saat penebaran harus dalam keadaan kering atau kadar air kurang
dari 10% dan bersifat gembur;
Dokumen Lelang Pekerjaan Pembangunan Taman Parkir Kridasana
Tahun Anggaran 2016

Anda mungkin juga menyukai