Anda di halaman 1dari 7

PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,

Volume 8 Nomor 3 Agustus 2019

PENETAPAN KADAR AKRILAMIDA PADA KENTANG GORENG YANG


BEREDAR DI RESTORAN CEPAT SAJI DI KOTA MANADO DENGAN
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Leobernard Butue 1), Fatimawali1), Defny S. Wewengkang1)


1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT
Acrylamide has been classified as a cancer causing compound or potentially carcinogenic in
humans. Acrylamide is produced from foods that contain high carbohydrates with
temperatures over 1200C in processing. One of foods that are popular and potentially
produce acrylamide compounds was fried potato. This study aims to determine the levels of
acrylamide contained in french fries using UV-Vis Spectrophotometry method. Samples were
obtained from 3 fast food restaurants in the City of Manado. In this study the analysis of
acrylamide compounds from 3 samples were carried out at 267 nm wavelength using an
aquadest blank with 2 repetitions. The estimated result of three samples are K samples of
0.69 µg/g, M of 0.58 µg/g, and T samples of 0.67 µg/g. The three samples did not contain
acrylamide because the levels obtained were still below the detection limit (LOD) of 1.54
µg/g.

Keywords: Acrylamide, French Fries, UV-Vis Spectrophotometry, Fast Food Restaurants in


Manado.

ABSTRAK
Akrilamida telah diklasifikasikan sebagai senyawa yang menyebabkan kanker atau berpotensi
sebagai karsinogenik pada manusia. Akrilamida dihasilkan dari makanan yang mengandung
karbohidrat tinggi dengan suhu lebih dari 1200C pada pengolahannya. Makanan yang banyak
digemari serta berpotensi menghasilkan senyawa akrilamida salah satunya adalah kentang
goreng. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar akrilamida yang terkandung dalam
kentang goreng dengan menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Sampel diperoleh
dari 3 restoran cepat saji di Kota Manado. Pada penelitian ini analisis senyawa akrilamida
dari 3 sampel dilakukan pada panjang gelombang 267 nm menggunakan blanko aquadest
dengan 2 kali pengulangan. Hasil perhitungan dari ketiga sampel adalah sampel K sebesar
0,69 µg/g, M sebesar 0,58 µg/g, dan sampel T sebesar 0,67 µg/g. Ketiga sampel tidak
mengandung akrilamida karena kadar yang didapat masih berada di bawah batas deteksi
(LOD) yang didapat yaitu 1,54 µg/g.

Kata Kunci: Akrilamida, Kentang Goreng, Spektrofotometri UV-Vis, Restoran cepat saji di
Manado

612
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 3 Agustus 2019

PENDAHULUAN oleh cairan tubuh dan dapat menembus


membran plasenta. Senyawa ini juga
Kentang goreng adalah salah satu neurotoksik (toksik terhadap sel saraf) dan
makanan olahan dari kentang yang banyak secara oral dapat meningkatkan resiko
di minati semua kalangan terutama anak- kanker skrotal, tiroid, tumor adrenal pada
anak dan remaja. Kentang goreng banyak tikus jantan serta meningkatkan resiko
tersedia direstoran-restoran cepat saji, kedai kanker mammae, tiroid dan tumor uterin
kopi dan kafe. Makanan ini banyak minati pada tikus betina. Environmental Protection
karena memiliki rasa yang gurih dan harga Agency (EPA) pada tahun 1992,
yang terjangkau. Makanan yang goreng mengklasifikasikan akrilamida sebagai
seperti kentang juga dapat menjadi senyawa yang kemungkinan bersifat
penyebab berbagai macam penyakit seperti, karsinogenik terhadap manusia. World Healt
meningkatnya kadar kolesterol, stroke, Organization (WHO) menyatakan bahwa
penyakit jantung koroner, bahkan dapat pada populasi umum, rata-rata asupan
menjadi pemicu kanker. Salah satu senyawa akrilamida melalui makanan berada pada
pemicu kanker yang di temukan pada rentang 0,3-0.8 µg/kg BB/hari (FDA,
kentang goreng adalah akrilamida (Dewi, 2004).
2010). Penelitian tentang akrilamida telah di
Akrilamida (sinonim : 2-propenamida, lakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya,
etilen karboksiamida, akrilik amida, asam di antaranya oleh Hermanto dan Adawiyah
propeonik amida, vinil amida) ialah senyawa (2010) tentang akrilamida yang terdapat
kimia yang biasa di gunakan manusia dalam dalam sediaan roti kering yaitu 0,0541 ±
kehidupan sehari-hari untuk memproduksi 0,0270; 0,0850 ± 0,062; dan 0,3445 ±
plastik. Zat ini juga biasanya di gunakan 0,2539 µg/g. Selanjutnya penelitian di
dalam pengolahan dan penjernihan air lakukan oleh Tandi (2012) kadar akrilamida
(BPOM, 2004). Akrilamida merupakan dalam pisang goreng yang beredar di Kota
senyawa toksik dalam bentuk monomer, Manado sebesar 39,65-1789,52 µg/kg.
sedangkan poliakrilamida yang merupakan Berdasarkan uraian di atas dan akhir-
polimernya tidak lagi bersifat toksik akhir ini restoran cepat saji di Manado
(Sulistyawati, 2010). Akrilamida terdapat semakin meningkat maka penelitian ini di
dalam makanan bukan karena cemaran dari lakukan untuk mengetahui kadar akrilamida
luar, tetapi di sebabkan oleh pemanasan yang terkandung pada kentang goreng yang
asam amino dan gula yang terdapat dalam beredar direstoran-restoran cepat saji Kota
makanan pada suhu tinggi. Asparagin yang Manado dengan menggunakan metode
merupakan asam amino utama dalam Spektrofotometri UV-Vis. Sampel kentang
kentang dan memiliki struktur mirip dengan goreng di pilih karena menjadi salah satu
akrilamida di duga sebagai senyawa yang makanan yang banyak di gemari semua
paling berperan dalam pembentukan kalangan serta berpotensi menghasilkan
akrilamida (Harahap, 2006). senyawa karsinogenik yaitu akrilamida.
World Health Organization (WHO)
pada tahun 2002, memutuskan bahwa METODOLOGI PENILITIAN
akrilamida bersifat karsinogenik (toksik
dalam materi genetik dalam sel). Akrilamida Waktu dan Tempat Penelitian
dapat di absorpsi pada saluran Penelitian ini di lakukan pada bulan
gastrointestinal, di distribusikan secara luas Februari – April 2018 dilaboratorium
613
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 3 Agustus 2019

Analisis Farmasi Fakultas Matematika dan sehingga di peroleh kurva standar berupa
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas garis lurus.
Samratulangi Manado.
Alat Batas Deteksi (LOD) dan Batas
Seperangkat alat Spektrofotometri UV Kuantitasi (LOQ)
– Vis (Shimadzu 00780), alat-alat gelas, Batas deteksi dan batas kuantitasi
mortar, mikro pipet (Ecopippete), vortex dihitung secara statistik melalui garis regresi
(Mixer Hwashin) dan timbangan analitik linear dari kurva kalibrasi.
(ADAM). a. Batas deteksi (LOD)
LOD =
Bahan
b. Batas kuantitasi (LOQ)
Bahan yang di gunakan dalam
penelitian antara lain diklormetan, aquadest, LOQ =
akrilamida (p.a), kertas saring dan kentang
goreng sebagai sampel yang di ambil dari Pembuatan Larutan Sampel
tiga restoran cepat saji di Kota Manado. Sampel yang telah di pilih di haluskan
dengan mortar kemudian timbang masing-
Pembuatan Larutan Standar masing sebanyak 2 gram selanjutnya di
Timbang sebanyak 0.1 gram larutkan dengan diklormetan 25 mL dan di
akrilamida, kemudian di masukan ke dalam vortex selama 30 menit. Setelah larutan
labu ukur 100 mL. Kemudian di encerkan menjadi homogen, larutan selanjutnya di
menjadi 100 ppm dengan aquadest sampai saring dengan kertas saring sebanyak 2 kali
tanda batas. Selanjutnya, di buat larutan dan di tambahkan dengan aquadest sebanyak
standar akrlamida dengan konsentrasi 2,5 ; 5 10 mL. Selanjutnya, larutan di uapkan pada
; 7,5 ; 10 ; 12,5 dan 15 ppm. suhu 700C sampai diklormetan menguap
seluruhnya (Harahap, 2005).
Penentuan Panjang Gelombang
Maksimum Akrilamida Analisis Kadar Akrilamida
Larutan standar akrilamida dengan Ambil masing-masing larutan sampel
konsentrasi 15 ppm di buat, di ukur sebanyak 1 mL ke dalam labu ukur 25 mL
serapannya pada panjang gelombang 200- kemudian di larutkan dengan aquadest
400 nm secara Spektrofotometri UV-Vis dan sampai tanda batas. Masing-masing sampel
di tentukan panjang gelombang maksimum di baca dengan Spektrofotometri UV-Vis
akrilamida. sebanyak 2 kali pengulangan dengan blanko
aquadest pada panjang gelombang 267 nm.
Pembuatan Kurva Standar Kadar akrilamida dalam sampel di hitung
Di ambil larutan standar Akrilamida dengan menggunakan persamaan kurva
dengan masing-masing konsentrasi, lalu di kalibrasi.
amati absorbansinya pada panjang
gelombang 267 nm menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
Spektrofotometri UV – Vis dengan blanko
aquadest. Kemudian dari data yang di Sampel Kentang Goreng
peroleh di buat kurva hubungan antara Tiga sampel yang telah di analisis di
konsentrasi (C) versus absorbansi (A) ambil dari tiga restoran cepat saji yang
berbeda dikota Manado dan merupakan
614
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 3 Agustus 2019

restoran yang ramai di kunjungi oleh dengan konsentrasi akrilamida sebesar 15


masyarakat Kota Manado. Tiga sampel di ppm dan di ukur pada rentang panjang
beri kode label berturut sampel K, M dan T. gelombang 200-400 nm menggunakan
pelarut aquadest.
Panjang Gelombang Maksimum
Panjang gelombang yang di gunakan Kurva Kalibrasi Larutan Baku
untuk analisis akrilamida adalah 267 nm. Persamaan regresi
Pengukuran panjang gelombang Y = 0,0448x + 0,0473.
menggunakan Spektrofotometri UV-Vis Koefisien korelasi (r) : 0,99.

0.7

0.6
y = 0.0448x + 0.0473
0.5 r =0,99
absorbansi

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 2 4 6 8 10 12 14
konsentrasi

Gambar 1. Kurva kalibrasi regresi linear akrilamida baku


Batas deteksi (LOD) dan Batas kuantitasi 3. Kadar rata-rata akrilamida dalam
(LOQ). sampel T adalah 0,67 µg/g.
Batas deteksi (LOD) Seperti diketahui akrilamida secara
LOD = nyata di temukan dalam makanan tertentu
yang dalam proses dan pembuatannya (di
LOD = = 1,54 goreng, di panggang dan di bakar)
Batas kuantitasi (LOQ) menggunakan suhu lebih dari 1200C. Kadar
LOQ = akrilamida akan meningkat dengan
meningkatnya suhu pemanasan dan
LOQ = = 5,14 bertambahnya waktu.
Penelitian ini bertujuan untuk
Kadar Akrilamida dalam Sampel menentukan kadar akrilamida yang terdapat
Kadar akrilamida dalam sampel di dalam kentang goreng dengan menggunakan
hitung dengan persamaan kurva kalibrasi. metode Spektrofotometri UV-Vis. Pada
1. Kadar rata-rata akrilamida dalam penelitian sebelumnya telah di lakukan
sampel K adalah 0,69 µg/g. analisis akrilamida dalam makanan dan
2. Kadar rata-rata akrilamida dalam berhasil mendeteksi sejumlah akrilamida di
sampel M adalah 0,58 µg/g. dalamnya. Oleh karena itu, penelitian
615
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 3 Agustus 2019

tersebut di lanjutkan dengan menganalisis untuk menarik senyawa akrilamida dari


akrilamida menggunakan Spektrofotometri sampel kentang goreng di karenakan
UV-Vis pada kentang goreng agar hasilnya banyaknya senyawa polar yang mungkin
kemudian dapat di gunakan sebagai ikut terekstraksi bersama akrilamida
informasi kepada masyarakat guna menekan sehingga akan mengganggu analisis.
efek karsinogenik yang mungkin di Selanjutnya, kelarutan akrilamida yang
timbulkan. Metode Spektrofotometri UV- tinggi dalam air di manfaatkan untuk
Vis di pilih karena cara kerjanya lebih menarik akrilamida dari diklormetan tanpa
sederhana, waktu analisisnya cepat dan terbawanya senyawa organik yang tidak
biaya yang relatif murah. larut dalam pelarut polar. Adanya
Penelitian di mulai dengan kemungkinan bahwa tidak seluruh
menentukan panjang gelombang untuk akrilamida tertarik ke dalam fase air, maka
analisis akrilamida, di lihat pada panjang fase diklormetan akan di uapkan sehingga
gelombang berapa akrilamida memberi akrilamida yang tertinggal akan larut ke
serapan menggunakan Spektrofotometri dalam fase air. Penguapan di lakukan pada
UV-Vis. Akrilamida dapat di deteksi dengan suhu 700C, di bawah titik didih air dan di
Spektrofotometri UV-Vis karena atas titik didih diklormetan.
mempunyai gugus kromofor dan Analisis senyawa akrilamida masing-
auksokrom. Panjang gelombang akrilamida masing sampel di lakukan dengan
yang di peroleh adalah 267 nm, dengan Spektrofotometri UV-Vis pada panjang
konsentrasi larutan baku 15 ppm. gelombang 267 nm. Perhitungan pada hasil
Selanjutnya pada panjang gelombang 267 di analisis sampel kentang goreng dilakukan
gunakan untuk menganalisis kadar dengan menggunakan persamaan regresi
akrilamida dalam kentang goreng. Sebelum linear yaitu Y = ax + b. Hasil yang didapat
sampel di analisis, sampel terlebih dahulu di dari ke tiga sampel dari tinggi ke rendah
ekstraksi yang bertujuan untuk menarik adalah sampel K sebesar 0,69 µg/g, T
senyawa akrilamida dari ke tiga sampel sebesar 0,67 µg/g, dan M sebesar 0,58 µg/g.
kentang goreng. Sampel yang telah di pilih Berdasarkan hasil perhitungan batas deteksi
dan di haluskan dengan mortar kemudian (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ) yang
timbang masing-masing sebanyak 2 gram didapat yaitu 1,54 untuk LOD dan 5,14
selanjutnya di larutkan dengan diklormetan untuk LOQ, menunjukan bahwa semua
25 ml dan di vortex selama 30 menit. sampel yang dianalisis tidak terdeteksi
Setelah larutan menjadi homogen, larutan senyawa akrilamida karena kadar yang
selanjutnya di saring dengan kertas saring didapat dari sampel K, M, dan T tidak
sebanyak 2 kali dan di tambahkan dengan melebihi dari batas deteksi yang didapat.
aquadest sebanyak 10 ml. Selanjutnya, Akrilamida tidak terbentuk dalam
larutan di panaskan pada suhu 700C sampai makanan yang pengolahannya di bawah
diklormetan menguap (Harahap, 2005). 1200C. Mekanisme terbentuknya belum
Penggunaan diklormetan dalam proses dapat di ketahui dengan pasti, diperkirakan
ekstraksi karena di ketahui bahwa meliputi reaksi dari berbagai macam
diklormetan dapat menarik senyawa kandungan dalam makanan seperti
akrilamida dari sampel kentang goreng. karbohidrat, lemak, protein dan asam amino
Akrilamida sebenarnya memiliki kelarutan serta berbagai macam komponen lainnya
yang tinggi dalam air, namun dalam dalam jumlah yang kecil. Akrilamida di
ekstraksi tidak langsung menggunakan air anggap reaksi samping dari reaksi Maillard,
616
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 3 Agustus 2019

yakni reaksi yang berlangsung antara asam produksi akrilamida melalui mekanisme
amino dengan gula pereduksi (glukosa, degradasi Strecker reaksi Maillard. Selain
fruktosa, ribose dan lain-lain). Asparagin asparagin, asam amino glutamin juga dapat
merupakan asam amino yang terkandung mengakibatkan pembentukan akrilamida
dalam makanan seperti kentang yang meskipun kekuatannya jauh lebih rendah.
merupakan komponen penting dalam

Gambar 2. Reaksi pembentukan akrilamida melalui reaksi Maillard


KESIMPULAN Hasil perhitungan dari ke tiga sampel
Berdasarkan penelitian yang telah di kentang goreng adalah sampel K sebesar
lakukan ditarik kesimpulan bahwa ketiga 0,69 µg/g, T sebesar 0,67 µg/g dan M
sampel yang di peroleh dari 3 restoran cepat sebesar 0,58 µg/g. ketiga sampel tersebut
saji dikota Manado ketiganya tidak tidak mengandung akrilamida karena kadar
terdeteksi mengandung senyawa akrilamida.
617
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 3 Agustus 2019

yang didapat masih berada di bawah batas Kering Secara KCKT [skripsi].
deteksi (LOD) yang didapat yaitu 1,54 µg/g. Fakultas Sains dan Teknologi UIN,
Jakarta.
SARAN
Penelitian selanjutnya diharapkan
Sulistyawati, E. 2010. Polimerisasi
dapat mengidentifikasi senyawa akrilamida
Akrilamida dengan Metode Mixed
pada olahan kentang lainnya.
Solvent Precipitation Menggunakan
Inisiator Kalium Persulfat.
DAFTAR PUSTAKA
Yokyakarta.
BPOM. 2004. Akrilamida dalam Makanan:
Dapatkah Menyebabkan Kanker. Info
Tandi, D. 2012. Analisis Kandungan
POM. Vol. 5. No. 6: Hal 6.
Akrilamida dalam Pisang Goreng
yang Beredar Di Kota Manado
Dewi, P. S. 2010. Penetapan Akrilamida Menggunakan Kromatografi Cair
dalam Kentang Goreng pada Restoran Kinerja Tinggi [skripsi]. FMIPA
Cepat Saji di Kota Medan Secara UNSRAT, Manado.
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
[skripsi]. Fakultas Farmasi USU,
U.S. Food and Drug Administration (FDA,
Medan.
2004) Acrylamide Questions and
Answera. Center for Food Safety and
Harahap, Y. 2006. Pembentukan Akrilamida Applied Nutrition 2003.
dalam Makanan dan Analisisnya.
Majalah Ilmu Kefarmasian. Jurnal
WHO, 2002. Health Implication of
Ilmiah Sains Vol. III. No. 3. Hal: 107
Acrylamide in Food: Report of a Joint
– 116.
FAO/WHO Consultation. Geneve,
Swiss: World Health Organization
Hermanto, S., R, Adawiyah. 2010. Analisis (WHO).
Akrilamida dalam Sediaan Roti

618

Anda mungkin juga menyukai