Anda di halaman 1dari 4

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No.

01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493

PERBANDINGAN HASIL PENETAPAN KADAR VITAMIN C


MANGGA DODOL DENGAN MENGGUNAKAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DAN IODOMETRI

Monalisa Karinda, Fatimawali, Gayatri Citraningtyas


Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado

ABSTRACT

Vitamin C is one of the nutrients that role as antioxidant and effectively overcome the free
radicals that can damage cells or tissue. Fruit is a good source of vitamin C, such as the
mango fruit. This study aimed to determine the levels of vitamin C in the mango fruit using
UV-Vis spectrophotometry method and Iodimetry method, and compare the results of both
methods. Samples were identified as ripe mango. In this study, the levels of vitamin C were
analyzed by using UV-Vis spectrophotometry and Iodimetry. The results of the analysis of
vitamin C in the mango dodol by using UV-Vis spectrophotometry is 15.88 g/100g, whereas
the content of vitamin C by using Iodimetry was 3.5 g/100g. From these results, showed the
levels of vitamin c by using the spektrofotometry uv-vis method is higher than the iodimetry
method.
Keywords: Vitamin C, mango, UV-Vis Spectrophotometry, Iodimetry.

ABSTRAK

Vitamin C adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan dan efektif mengatasi
radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan. Buah-buahan merupakan sumber vitamin
C, diantaranya yaitu buah mangga. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar vitamin
C dalam buah mangga menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dan Iodimetri, serta
membandingkan hasil dari kedua metode tersebut. Sampel yang diidentifikasi yaitu buah
mangga yang sudah matang. Pada penelitian ini kadar vitamin C dianalisis dengan
menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dan Iodimetri. Hasil analisis vitamin C pada
buah mangga dodol dengan menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis yaitu 15,88
g/100g, sedangkan kandungan vitamin C dengan menggunakan metode Iodimetri yaitu 3,5
g/100g. Dari hasil tersebut, menujukkan bahwa kadar vitamin C dengan menggunakan
metode spektrofotometri UV-Vis lebih tinggi dibandingkan dengan metode iodimetri.
Kata Kunci : Vitamin C, Mangga, Spektrofotometri UV-Vis, Iodimetri.

86
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN Ratulangi Manado dan di Balai Teknik


Vitamin C (Taylor, 1993) adalah Kesehatan Lingkungan (BTKL).
salah satu zat gizi yang berperan sebagai Alat dan Bahan
antioksidan dan efektif mengatasi radikal Spektrofotometer UV-Vis, alat-alat
bebas yang dapat merusak sel atau gelas, timbangan analitik, corong pendek,
jaringan, termasuk melindungi lensa dari buret, blender, alumunium foil, kertas
kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh saring, asam askorbat, KIO3, Na2S2O3, I2,
radiasi. Status vitamin C seseorang sangat H2SO4, larutan amilum, aquabides, dan
tergantung dari usia, jenis kelamin, asupan buah mangga dodol masak yang terdapat
vitamin C harian, kemampuan absorpsi di pasaran kota Manado.
dan ekskresi, serta adanya penyakit Prosedur Kerja Spektrofotometri UV-
tertentu (Schetman, 1989). Rendahnya Vis
asupan serat dapat mempengaruhi asupan Pembuatan Larutan Induk Vitamin C
vitamin C karena bahan makanan sumber 100 ppm
serat dan buah-buahan juga merupakan Asam askorbat ditimbang sebanyak
sumber vitamin C (Narins, 1996). 50 mg kemudian dimasukkan ke dalam
Penelitian yang saya lakukan labu ukur 500 ml dan dilarutkan dengan
sebelumnya yaitu membandingkan kadar aquabides sampai tanda batas (Wardani,
vitamin C pada 6 jenis mangga, yaitu 2012).
mangga arumanis, golek, telur, dodol, Penentuan Panjang Gelombang
kweni, dan mangga madu. Hasilnya Maksimum Larutan Vitamin C
terdapat perbedaan kadar vitamin C pada Dipipet 1 ml larutan vitamin C 100
keenam jenis mangga tersebut. Mangga ppm dan dimasukkan kedalam labu
dodol merupakan mangga yang paling tentukur 50 ml (konsentrasi 2 ppm). Lalu
banyak mengandung vitamin C, sedangkan ditambahkan aquabides sampai tanda batas
mangga kweni paling sedikit mengandung dan dihomogenkan. Diukur serapan
vitamin C. maksimum pada panjang gelombang 200 –
Ada beberapa metode yang 400 nm dengan menggunakan blanko
dikembangkan untuk penentuan kadar aquabides.
vitamin C diantaranya adalah metode Pembuatan Kurva Kalibrasi
spektrofotometri UV-Vis dan metode Dipipet larutan vitamin C 100 ppm
iodimetri. Metode spektrofotometri dapat kedalam labu ukur 50 ml masing-masing
digunakan untuk penetapan kadar sebesar 2 ml, 4 ml, 6 ml, dan 8 ml (4 ppm,
campuran dengan spektrum yang tumpang 8 ppm, 12 ppm, dan 16 ppm). Kemudian
tindih tanpa pemisahan terlebih dahulu. ditambahkan aquabides hingga tanda batas
Karena perangkat lunaknya mudah lalu dihomogenkan, lalu diukur serapannya
digunakan untuk instrumentasi analisis dan pada panjang gelombang maksimum yang
mikrokomputer, spektrofotometri banyak diperoleh (Wardani, 2012).
digunakan di berbagai bidang analisis Penentuan Kadar Sampel
kimia terutama farmasi. Sedangkan Buah mangga dikupas dan dicuci
metode iodimetri merupakan metode yang bersih, dipotong kecil-kecil kemudian
sederhana dan mudah diterapkan dalam diblender. Setelah diblender, diambil
suatu penelitian (Munson, 1991). larutannya lalu disaring kemudian
ditimbang sebanyak 50 g. Setelah itu
filtratnya dimasukkan ke dalam labu ukur
METODOLOGI
100 ml lalu ditambahkan aquabides sampai
Waktu dan Tempat
tanda batas kemudian dihomogenkan.
Penelitian dilakukan pada bulan
Selanjutnya, diukur serapannya pada
November - Januari 2013 di laboratorium
panjang gelombang maksimum yang
Analisis Farmasi Fakultas Matematika dan
didapat.
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam
87
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493

Prosedur Kerja Iodimetri Selanjutnya ditambahkan beberapa tetes


Pembuatan larutan standar primer larutan amilum 1% lalu dititrasi dengan
KIO3 0,1 N larutan Na2S2O3 sampai warna biru hilang.
Ditimbang 0,3567 g kristal KIO3,
dimasukkan dalam labu takar 100 ml, Standarisasi larutan I2 dengan larutan
kemudian ditambah aquabides sampai standar Na2S2O3 0,03 N
tanda batas lalu dihomogenkan. Dipipet 10 ml larutan I2, lalu
dititrasi dengan larutan Na2S2O3 sampai
Pembuatan larutan standar Iodium warna kuning muda. Kemudian
0,1N ditambahkan beberapa tetes larutan
Ditimbang 2,5 g kristal KI lalu amilum, selanjutnya dititrasi dengan
dilarutkan dalam 25 ml aquabides. larutan Na2S2O3 sampai warna birunya
Kemudian ditimbang 12,7 g kristal I2 dan hilang.
dimasukkan dalam larutan KI sedikit demi
sedikit sampai semuanya larut Penetapan kadar Vitamin C dalam
(dimasukkan dalam botol tertutup dan larutan dengan larutan Iodium standar
dikocok). Kemudian ditambahkan Dipipet 50 ml larutan sampel
aquabides sampai 1000 ml. mangga, lalu dimasukkan kedalam
erlenmeyer. Kemudian ditambahkan 6 ml
Pembuatan larutan Na2S2O3 0,1 N larutan H2SO4 10%, ditambahkan beberapa
Ditimbang kira-kira 9,9268 g tetes larutan amilum 1% dan dititrasi
kristal Na2S203 lalu dimasukkan kedalam dengan larutan I2 standar sampai berwarna
beaker glass. Setelah itu ditambahkan biru.
aquades 400 ml lalu diaduk sampai
homogen HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan larutan amilum 1% Hasil Metode Spektrofotometri UV-Vis
Ditimbang 1 g amilum, lalu Penelitian dimulai dengan
dilarutkan kedalam 100 ml aquades. membuat deret larutan standar untuk
menentukan kurva kalibrasi larutan standar
Pembuatan KI 10% vitamin C. Dari deret larutan standar
Ditimbang kristal kalium iodida tersebut, kemudian diukur absorbansinya
sebanyak 50 g, lalu dilarutkan dalam pada panjang gelombang maksimum yang
aquades sampai 500 ml kemudian didapat. Panjang gelombang optimum
dihomogenkan. dengan menggunakan spektrofotometri
UV-Vis dilakukan terhadap larutan standar
Pembuatan larutan H2SO4 10% vitamin C pada rentang 200-400 nm. Dari
Ditimbang larutan H2SO4 sebanyak hasil yang diperoleh, panjang gelombang
1,031 ml, lalu dimasukkan ke dalam maksimum larutan standar vitamin C yaitu
beaker glass dan tambahkan sebanyak 100 267 nm. Berdasarkan hasil tersebut,
ml aquabides. konsentrasi standar dari larutan standar
vitamin C dengan pelarut aquabides dapat
Standarisasi larutan Na2S2O3 dengan dilihat pada lampiran 1.
larutan KIO3 0,1 N Dari hasil perhitungan persamaan
Dipipet 10 ml larutan KIO3 0,1 N, regresi kurva diperoleh persamaan garis y
kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer. = 0.215x + 0.015 dengan koefisien
Setelah itu, ditambahkan 5 ml larutan KI korelasi (r) sebesar 0,999. Dari hasil
10%, lalu ditambahkan 2 ml larutan H2SO4 tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat
dan dititrasi dengan larutan Na2S2O3 korelasi yang positif antara kadar dan
sampai berwarna kuning muda. serapan. Artinya, dengan meningkatnya

88
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493

konsentrasi, maka absorbansi juga akan KESIMPULAN


meningkat. Hal ini berarti bahwa terdapat 1. Hasil yang didapat dengan metode
99,9% data yang memiliki hubungan spektrofotometri UV-Vis yaitu
linier. mangga dodol sebanyak 15,88
Pada penentuan uji sampel g/100g. Sedangkan hasil pada metode
dilakukan dengan cara dipreparasi mangga iodimetri yaitu mangga dodol
yang akan diteliti. Setelah itu filtrat yang sebanyak 3,5 mg/100g.
terbentuk dibaca pada alat 2. Berdasarkan hasil yang didapat, bisa
spektrofotometri UV-Vis dengan panjang dilihat bahwa hasil metode
gelombang maksimum yang didapat yaitu spektrofotometri UV-Vis lebih besar
267 nm. Setelah dibaca dengan daripada hasil dengan menggunakan
menggunakan alat spektrofotometri UV- metode iodimetri. Jadi terdapat
Vis maka mangga dodol memiliki perbedaan yang nyata antara metode
absorbansi sebesar 0,1857 nm dan spektrofotometri UV-Vis dengan
kandungan vitamin C yang terkandung metode iodimetri.
dalam mangga dodol yaitu 15,88 g/100g. DAFTAR PUSTAKA
Munson, J.W. 1991. Analisis Farmasi
Hasil Metode Iodimetri Metode Modern. Parwa B.
Sampel ditimbang sebanyak 50 g diterjemahkan oleh Harjana.
disesuaikan dengan penimbangan pada Surabaya: Airlangga University
metode spektrofotometri UV-Vis dan Press. hal.334-89.
diencerkan dengan aquabides sampai tanda Narins, D.M.C. 1996. Vitamin Dalam
batas. Setelah sampel ditimbang dan Krause’s Food, Nutrition and Diet
diencerkan, kemudian ditambahkan larutan Therapy. Mahlan, L.K, hal 110-
H2SO4 10% dan ditambahkan beberapa 114.
tetes larutan amilum 1% sebagai indikator. Schetman, G. 1989. The Influence of
Setelah itu dititrasi dengan larutan iodium Smoking on Vitamin C Status In
sampai larutan sampel berwarna biru. Adult. Am. J. Public Health. 79,
Sampai titik akhir titrasi, mangga dodol 158-162.
membutuhkan volume sebanyak 22,3 ml Taylor, A. 1993. Relationships Between
sehingga larutan berubah menjadi warna Nutrition and Oxidation. J. Am.
biru. Warna biru yang dihasilkan Coll. Nutr. 12, 138-146.
merupakan iod-amilum yang menandakan Wardani, L.A. 2012. Validasi Metode
bahwa proses titrasi telah mencapai titik Analisis dan Penentuan Kadar
akhir. Setelah dihitung, kadar vitamin C Vitamin C Pada Minuman Buah
yang terdapat dalam larutan sampel Kemasan Dengan Spektrofotometri
mangga dodol yaitu 3,5 g/100g. UV-Visibel. FMIPA. Depok.

LAMPIRAN
Lmpiran 1. Konsentrasi Standar Vitamin C
Konsentrasi Absorbansi Panjang Gelombang
(ppm) (nm) Maksimum (nm)
0 0 0
4 0.852 264
8 1.785 264
12 2.625 265
16 3.414 267

89

Anda mungkin juga menyukai