Anda di halaman 1dari 9

CHEMISTRY, Vol 05 No 03 Desember 2007

PENETAPAN KADAR KALSIUM DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN


DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL

Wiranti Sri Rahayu*, Asmiyenti Djaliasrin Djalil, Esti Damayanti


Jurusan Kimia Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh, PO
Box 202, Purwokerto 53182

ABSTRAK

2+
Penetapan kadar Ca dengan spektrofotometri UV-Vis berdasarkan reaksi komplek
dengan mureksid, yang dimonitor pada panjang gelombang 509 nm. Kurva kalibrasi mempunyai
rentang 0,2-1 ppm dengan kondisi optimum. Koefisien regresi linear mempunyai nilai 0,9963,
limit deteksi 0,009 ppm dan nilai recovery 112,63%.
Kata kunci: spektrofotometri UV-Vis, Ca

ABSTRACT

2+
Determination of Ca with spectrophotometry UV-Vis based on its complex reaction with
mureksid, which its absorbance is monitored at 509 nm. A calibration curve for Ca (II) over the
range 0,2-1 ppm under optimized condition is reported. Linear regression coefisient is 0.9963.
Detection limit is 0.099 ppm and recovery is 112.63%. Coefisient variation in this experiment is
0.924%.
Key words: spectrophotometry UV-Vis, Ca

PENDAHULUAN yang komplek menjadikan penentuan


Umumnya produk multivitamin kadar mineral menjadi sulit karena
dan mineral mengandung berbagai jenis adanya gangguan senyawa lain, sehingga
vitamin dan mineral dalam satu macam proses jaminan kualitas dalam hal ini
produk. Sebagian besar produk adalah penetapan kadar dan
multivitamin dan mineral mengandung keseragaman kadar sulit dilaksanakan.
vitamin dengan jumlah lebih besar Penetapan mineral dengan kadar
dibanding mineral. Kadar mineral yang relatif kecil dan terdapat dalam matrik
relatif kecil dan terdapat dalam matrik komplek memerlukan metode yang

131
CHEMISTRY, Vol 05 No 03 Desember 2007

spesifik dan sensitif. Metode penetapan Alat


kadar mineral yang spesifik dan sensitif Spektrofotometer UV-Vis
salah satunya adalah menggunakan Shimadzu A 1601, neraca analitik
spektrofotometri serapan atom, karena Shimadzu AY 220, penangas air, kertas
untuk satu logam digunakan lampu saring Whatman, kompor listrik, dan alat-
logam tertentu sebagai sumber cahaya. alat gelas yang lazim digunakan pada
Tetapi sebelumnya harus dilakukan laboratorium Kimia Analisis.
preparasi sample apalagi bentuk sediaan Jalannya Penelitian
adalah tablet salut gula. Larutan uji
Penetapan kadar kalsium Ditimbang 10 tablet dan dicari bobot
memakai metode spektrofotometri UV- rata-ratanya menurut FI III. Sample tablet
Vis berdasarkan pada reaksi kompleks digerus halus hingga homogen, kemudian
antara kalsium dengan mureksid ditimbang seksama kurang lebih 500,0
membentuk warna ungu kemerahan mg, ditambah 25 ml asam klorida pekat.
karena terbentuk kompleks kalsium Dipanaskan selama ± 15 menit, kemudian
2+ -
mureksid (Ca (Mu )2). Ikatan komplek disaring ke dalam labu takar 50 ml dan

yang terbentuk menyebabkan larutan dicukupkan sampai tanda dengan

berubah warna dari merah menjadi ungu akuabides.


2+
kemerahan (Atay & Varnali, 2002). Larutan Standar Ca
2+
Larutan standar Ca dalam
bentuk larutan dengan konsentrasi 10
METODOLOGI PENELITIAN ppm.
Bahan Prosedur Kerja
Asam klorida, baku kalsium Penentuan panjang gelombang
maksimum
CaCl2.2H2O, etanol, mureksid, natrium
2+
hidroksida, kesemuanya berderajat p.a. Larutan standar Ca dengan
dan berasal dari Merck. Akuabides konsentrasi 10 ppm, dipipet sebanyak 1
(Otsuka), tablet multivitamin dan ml diencerkan dengan akuabides hingga
mineral. 50 ml. Pada labu takar tersebut
ditambahkan 1 ml larutan mureksid dan
akuabides secukupnya. Setelah itu

194
CHEMISTRY, Vol 05 No 03 Desember 2007

ditambahkan 2 ml NaOH 0,1 N dan hingga 50 ml. Larutan dikocok sampai


volumenya dicukupkan hingga 50 ml homogen kemudian dimasukkan ke
dengan akuabides. Larutan dikocok dalam kuvet dan dibaca absorbansinya
sampai homogen kemudian dimasukkan pada maksimum.
ke dalam kuvet dan dibaca absorbansinya Penetapan kadar
pada panjang gelombang 400-700 nm. Larutan uji diambil 1 ml lalu
dinetralkan dengan NaOH. Volume
Penentuan operating time larutan dicukupkan sampai 10 ml. Dari
2+
Larutan standar Ca dengan larutan yang netral diambil 1 ml,

konsentrasi 10 ppm, dipipet sebanyak 5 dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml,

ml diencerkan dengan akuabides hingga ditambah 1 ml larutan mureksid, dan


50 ml. Pada labu takar tersebut akuabides secukupnya serta 2 ml NaOH
ditambahkan 1 ml larutan mureksid dan 0,1 N. Volume larutan dicukupkan
akuabides secukupnya. Setelah itu sampai 25 ml dengan akuabides. Larutan
ditambahkan 2 ml NaOH 0,1 N dan dikocok sampai homogen kemudian
volumenya dicukupkan hingga 50 ml dimasukkan ke dalam kuvet dan dibaca
dengan akuabides. Larutan dikocok absorbansinya pada maksimum.
sampai homogen kemudian dimasukkan Penentuan recovery
ke dalam kuvet dan setiap menit dibaca Sampel ditimbang dengan bobot
absorbansinya pada panjang gelombang 500,0 mg secara duplo, salah satunya
maksimum sampai diperoleh absorbansi 2+
ditambah standar Ca yaitu 1000 ppm
yang konstan.
sebanyak 2,0 ml keduanya dilarutkan
Penentuan koefisien korelasi kurva baku
2+ dengan asam klorida sebanyak 25,0 ml,
Ca
Larutan stok standar dengan dipanaskan selama 15 menit, disaring.
kadar 10 ppm dipipet sebanyak 1,0; 2,0; Filtrat dimasukkan labu takar 50 ml dan
3,0; 4,0; dan 5,0 ml, masing-masing dicukupkan dengan akuabides. Larutan
dimasukkan dalam labu ukur 50 ml lalu diambil 1 ml lalu dinetralkan dengan
ditambah 1 ml larutan m ureksid NaOH. Volume larutan dicukupkan 10

kemudian ditambah akuabides sampai ml dengan akuabides. Dari larutan yang

tanda. Setelah itu ditambah 2 ml NaOH netral diambil 1 ml dimasukkan labu

0,1 N kemudian volumenya dicukupkan takar 25 ml, ditambah 1 ml larutan

195
CHEMISTRY, Vol 05 No 03 Desember 2007

mureksid, akuabides secukupnya serta 2 kemudian dibaca absorbansinya pada


ml NaOH 0,1 N. Volume larutan maksimum. Replikasi dilakukan
dicukupkan hingga 25 ml dengan sebanyak enam kali dengan dihitung
akuabides. Larutan dikocok sampai koefisien variasinya.
homogen kemudian dibaca
absorbansinya pada maksimum.
Penentuan presisi HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari larutan baku kalsium 10 ppm, Penentuan panjang gelombang
maksimum
diambil sebanyak 4 ml dan dimasukkan
Dalam penelitian ini panjang
labu takar 50 ml. Ditambahkan 1 ml
gelombang maksimum diukur pada
larutan mureksid dan akuabides
rentang 400-700 nm. Hasil menunjukkan
secukupnya setelah itu ditambah 2 ml
bahwa panjang gelombang maksimum
NaOH 0,1 N dan dicukupkan hingga 50
hasil reaksi komplek antara mureksid dan
ml. Larutan dikocok sampai homogen
kalsium adalah pada 509 nm.

509 nm

Gambar 1. Hasil scanning panjang gelombang Ca (II) konsentrasi 0,2 ppm

196
CHEMISTRY, Vol 05 No 03 Desember 2007

Tabel 1. Hasil penetapan operating time

Waktu (menit) Absorbansi

0 0,547

1 0,547

2 0,547

3 0,547

4 0,546

5 0,544

6 0,543

7 0,543

8 0,543

Penentuan operating time Pembuatan kurva baku


Hasil penetapan operating time Hasil yang diperoleh adalah y =
diambil dari absorbansi yang stabil yaitu 0,2645x + 0,2927 koefisein korelasi yang
0-3 menit, sehingga adanya perubahan diperoleh adalah r = 0,9963 dan
absorbansi bukan disebabkan perbedaan = 14,82°. Nilai r tabel adalah 0,878
waktu mereaksikan. Operating time yang dengan taraf kepercayaan 95%, nilai
digunakan adalah 2 menit. rhitung > dari harga rtabel sehingga dapat
dikatakan linier (De Muth, 1999).

132
CHEMISTRY, Vol 05 No 03 Desember 2007

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
konsentrasi baku kalsium ppm

Gambar 2. Hubungan antara konsentrasi Ca (II) dan absorbansi

Tabel 2. Data hasil penetapan kadar Cu (II) dalam sample tablet multivitamin

Ulangan Berat sample Pengenceran Absorbansi Kadar

(mg) (mg/tablet)

1 500 250 x 0,453 7,789

2 500 250x 0,452 7,742

3 500 250x 0,417 6,039

4 500 250x 0,408 5,603

5 500 250x 0,460 8,129

Rata-rata 7,061

197
CHEMISTRY, Vol 05 No 03 Desember 2007

Penetapan kadar kalsium pada sampel Penentuan recovery


dengan metode spektrofotometri UV-Vis Recovery merupakan indikator
Hasil yang diperoleh bahwa kadar untuk penentuan akurasi metode. Akurasi
rata-rata kalsium dalam tablet adalah merupakan ukuran kedekatan hasil
7,061 mg/tablet dapat dilihat pada Tabel dengan nilai kadar yang sebenarnya
2. Dalam hal ini yang ditetapkan adalah dengan menggunakan metode
kalsium total karena kalsium juga dapat spektrofotometri UV-Vis. Dalam
digunakan sebagai bahan tambahan penelitian ini digunakan metode adisi
pembuatan obat yaitu sebagai diluent, pada uji recovery. Metode adisi
anticaking, dan glidant (Wade & Weller, dilakukan dengan menambahkan standar
1994). kalsium pada sampel. Metode ini dipilih
Limit of detection karena matriks sampel tidak diketahui
LOD adalah konsentrasi terkecil sehingga sulit menggunakan metode
yang menghasilkan signal berbeda dari plasebo.
noise dengan nilai signal noise to ratio Berdasarkan hasil uji recovery
3/1. Perhitungan LOD menghasilkan nilai pada Tabel 3, diperoleh nilai recovery
-4
LOD adalah 0,099 ppm atau 1,24 x 10 rata-rata yaitu 112,63%. Nilai tersebut
mg/tablet. Hasil pada Tabel 2 memenuhi persyaratan uji recovery yaitu
menunjukkan nilai kadar kalsium berada antara 80-120%, sehingga mempunyai
diatas LOD. Jadi bisa dipastikan bahwa metode ini dikatakan mempunyai akurasi
sinyal yang berupa absorbansi bukan yang cukup baik (Mulja & Suharman,
berasal dari noise alat tetapi dari analit. 1994).

Tabel 3. Hasil uji recovery

Bobot sampel Pengenceran Absorbansi Recovery

500 + larutan baku Ca 1000 ppm 2 ml 250 kali 0,504 112,63%

500 + larutan baku Ca 1000 ppm 2 ml 250 kali 0,504 112,63%

500 + larutan baku Ca 1000 ppm 2 ml 250 kali 0,504 112,63%

Rata-rata 112,63%

198
CHEMISTRY, Vol 05 No 03 Desember 2007

Tabel 4. Hasil uji presisi menggunakan larutan baku Cu(NO 3)2 dengan konsentrasi 0,8 ppm

Ulangan ke Absorbansi
1 0,490
2 0,491
3 0,483
4 0,481
5 0,489
SD 0,005
RSD 0,924%

Penentuan presisi mempunyai nilai RSD 0,924% (<2%)


Hasil penentuan presisi dapat dan akurasi mempunyai nilai recovery
dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan hasil 112,63%.
perhitungan didapatkan harga standart
deviation (SD) yaitu 0,005 dan harga
relative standar deviation (RSD) yaitu DAFTAR PUSTAKA
0,924%. Menurut Harminta (2004) harga Atay, N. Z. & Varnali, T., 2002, A semi
empirical study on metal
SD< 2 dan harga RSD < 2% dapat ion/murexide complexation,
dikatakan mempunyai harga ketelitian Turk. J. Chem. 26: 303-309
yang baik.
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
KESIMPULAN Departemen Kesehatan RI,
Berdasarkan hasil penelitian Jakarta

diatas, dapat dikatakan bahwa metode


De Muth, J.E., 1999, Basic Statistic and
spektrofotometri UV-Vis dapat Pharmaceutical Statistical
digunakan untuk menetapkan kadar Applications, 585, University
of Wisconsin Madison, Marcel
kalsium dalam tablet multivitamin Dekker Inc.,New York.
dengan kadar rata-rata 7,06 mg/tablet.
Harminta, 2004, Petunjuk Pelaksanaan
Nilai koefisien korelasi r = 0,996
Validasi Metode dan Cara
(>0,878); LOD = 0,099 ppm; uji presisi Perhitungannnya, Majalah

199
CHEMISTRY, Vol 05 No 03 Desember 2007

Ilmu Farmasi, Volume 1 (3):


117-135 Wade, A. & Weller, P.J., 1994,
Handbook of Pharmaceutical
Mulja, M., Suharman, 1995, Analisis Excipients, Second edition,
Instrumental Teknis London, The Pharmaceutical
Spektroskopis, Surabaya: Press
Airlangga University Press

200

Anda mungkin juga menyukai