Industri Padat Karya Minta Penangguhan Upah
Kompas, Rabu 8 Januari 2014,
hlm. 17.
JAKARTA, KOMPAS- Langkah
pemerintah daerah manaikkan
upah minimum drastis mulai
berdampak pada kegiatan
produksi industri padat karya,
seperti tekstil, alas kaki, dan
mainan. Sebanyak 417 peru-
sahaan mengajukan permohonan
penangguhan upah minimum
provinsi tahun 2014 agar tetap
bisa berproduksi tanpa mengu--
rangi jumlah buruh.
Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Muhaimin Iskandar
di Jakarta, Selasa (7/1) meminta
gubernur dan dinas tenaga kerja
menjaga kesinambungan perusa-
haan dan pekerjaan. Pemerintah
memberi perhatian penuh kepda
sedikitnya 2.510 perusahaan
tekstil dan produk tekstil, alas
kaki, dan mainan yang mem-
pekerjakan 1.593.792 buruh.
“Pemohon penangguhan upah
minimum tahun ini turun drastis
dari tahun 2013 yang mencapai
949 perusahaan dan yang disetu-
jui gubernur sebanyak 289 per-
usahaan. Kami tetap meminta
para gubernur dan dinas-dinas
tenaga kerja untuk mendata,
memverifikasi, dan mengecek
persyaratan penangguhan de-
ngan cermat sebelum mengam-
bil keputusan” kata Muhaimin.
Perusahaan yang tidak mampu
membayar buruh sesuai upah
minimum provinsi yang naik se-
tiap awal tahun bisa mengajukan
penangguhan kepada gubernur
sesuai Keputusan Menakertrans
Nomor 231 Tahun 2003. Permo-
honan wajib diajukan selambat-
lambatnya 10 hari sebelum
tanggal berlaku upah minimum
yang biasanya pada 1 Januari.
Sebanyak 417 perusahaan ter-
sebut di Jawa Barat (214
perusahaan), Banten (101), DKI
Jakarta (50), dan Jawa Timur
(46). Sementara itu di Daerah
Istimewa Yogyakarta ada enam
permohonan penangguhan pe-
laksanaan upah minimum dan
empat telah disetujui gubernur.
Muhaimin meminta agar pe-
merintah daerah menjaga benar
Sofyan mengatakan, industri
kesinambungan perusahaan dan
padat karya sangat membutuhkan
pekerjaan tersebut. Menurut
kelonggaran itu agar mereka
Muhaimin, gubernur harus men-
tetap dapat berproduksi dan ber-
jaga agar tidak terjadi pemutusan
saing dengan produk serupa dari
hubungan kerja terhadap buruh di
luar negri yang juga membanjiri
daerahnya.
pasar. Sofyan menerima tembus-
“Permohonan penangguhan harus
an surat dari Duta Besar Korea
berdasarkan kesepakatan tertulis
Selatan (Dubes Korsel) Kun
antara pengusaha dan buruh atau
Yeong-Seon kepada Gubernur
serikat buruh melalui kesepakat-
DKI Joko Widodo, Gubernur
an bipartit. Persyaratan lain
Jawa Barat Ahmad Heryawan,
seperti neraca keuangan perusa-
dan Gubernur Jatim Soekarwo.
haan selama dua tahun terakhir
Dubes Korsel tersebut memin-
juga harus dilampirkan” kata
ta kelonggaran penangguhan
Muhaimin.
pembayaran upah minimum ter-
Kondisi perekonomian global
hadap industri-industri padat
yang lesu dan persaingan dengan
karya milik investor Korsel di
barang impor memang membuat
ketiga provinsi tersebut. Investor
industri padat karya tertekan.
Korsel yang bertahun-tahun
Ketua Umum Asosiasi Pengusa-
berinvestasi diindustri tekstil dan
ha Indonesia (Apindo) Sofyan
produk tekstil sertaalas kaki di
Wanandi meminta gubernur
Indonesia terancam angkat kaki/
memberikan dispensasi penang-
“Dari 2,5 juta pencari kerja setiap
guhan pembayaran upah minim-
tahun, maksimal hanya 1,5 juta
um kepda industri padat karya
orang yang terserap di sektor
tersebut.
formal sehingga sisanya
menganggur.” Kata Sofyan
(HAM)