Anda di halaman 1dari 3

Summary / Ringkasan Laporan

Audiensi dengan Wakil Menteri Tenaga Kerja RI

Inisiasi : DPK APINDO KAB.BOGOR


Hari/Tanggal : Kamis, 30 Maret 2023
Tempat : Ruang Rapat Kementerian Tenaga Kerja RI-Jakarta
Peserta : Wakil Menaker, Dirjen PHI, Dir.Pengupahan Kementerian Tenaga Kerja RI ,
DPK Apindo Kab. Bogor, Apindo Kab Purwakarta, Perwakilan Tenaga Kerja
Padat Karya di Kab Bogor dan Purwakarta
Topik : ”Penyelamatan Padat Karya Di Kab. Bogor dan Purwakarta
Terkait Permenaker No 5 tahun 2023”

1. MAKSUD & TUJUAN


• Melaksanakan Misi Apindo dengan :
- Melindungi dan memberdayakan seluruh pelaku
usaha
- Berperan aktif dalam meningkatan investasi

• Mengupayakan rekomendasi adanya aturan khusus


pengupahan bagi Perusahaan Padat Karya yang
permanen sehingga legal standing Perusahaan Padat
Karya diakui.

• Mengupayakan Permenaker No.005 tahun 2023


yang hanya berlaku 6 bulan ini dapat menjadi
berlaku selama 1 (satu) tahun

• Perlindungan Menyeluruh bagi Perusahaan dan


Pekerja Padat Karya khususnya di kab. Bogor &
Purwakarta dan Jawa Barat pada umumnya.

2. PEMBAHASAN
• Sejak tahun 2013-2014 di Kabupaten Bogor dan
beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Barat ) Karawang,
Purwakarta, Subang, Bekasi, Depok) terjadi lonjakan
kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)
yang sangat besar hingga mencapai 60-70%. saat
itulah perusahaan yang mempekerjakan banyak
tenaga kerja, khususnya tekstil dan produk tekstil
dan padat karya tidak mampu membayar UMK, dan
sejak saat itulah ada perjuanngan untuk
mendapatkan UMPK ( Upah Minimum Padat
Karya).
• Tahun 2016 dan 2017 diterbitkanlah SK UMPK oleh
Gubernur Jawa Barat. Akan tetapi tahun 2018
munculah penolakan atas UMPK oleh SP, sehingga
tahun 2018 tidak terbit UMPK. Dan tahun 2019
Gubernur Jabar menerrbitkan Upah Miimum Khusus
Perusahaan Tekstil dan Produk Tekstil (
UMKPTPT), dikarenakan perusahaan Padat Karya
semakin hilang dan berkurang akibat Tutup, tidak
beroperasi dan atau relokasi ke wilayah provinsi
lain.
• Tahun 2020 terbit UMK, Diktum 3 butir 7D ,
dimana diperbolehkan melakukan kesepakatan Upah
bagi perusahaan terdampak Covid-19
• Dengan jumlah perusahaan dan pekerja yang
demikian besar, maka sudah sangat jelas bahwa
industry padat karya ini SANGAT PENTING
keberadaannya bagi kabupaten Bogor Khususnya
dan Jawa Barat Umumnya.
• Perusahaan Padat Karya merupakan salah satu solusi
penting dalam menanggulangi masalah
pengangguran di Jawa Barat.
• Tingkat Pendidikan pekerja perusahaan padat karya
rata-rata rendah ( lulusan SMP), skil rata-rata hanya
menjahit, dan berusia diatas usia produktif, sehingga
akan sulit berkompetisi dengan tenaga kerja dari
industry lain jika seandainya terjadi PHK besar-
besaran dan kehilangan pekerjaan yang akan
berakibat pada meningkatnya angka pengangguran.
• Berdasarkan data sejak sebelum COVID sampai
April 2020 total PHK Industri TPT sudah mencapai
1,5 juta orang. Data sampai dengan kwartal pertama
tahun 2023, sudah 163 Pabrik TPT bangkrut dan
lebih seratus ribu kena PHK. Hal ini tentu
menambah deretan angka kemiskinan baru
• Kejatuhan TPT sudah alamiah karena efek dari
globalisasi. Secara struktural Industri TPT memang
tidak punya daya saing apapun terhadap produk
impor. Yang terjadi terhadap TPT di Indonesia pada
umumnya adalah ketika ekspor TPT meningkat,
dibarengi pula dengan impor yang meningkat. Nilai
tambahnya hanya pada daya serap angkatan kerja,
itupun dengan upah kesepakatan yang dibawah
UMK. Jika terjadi sedikit saja goncangan supply
chain global, maka industry menjadi tidak stabil dan
oleng. Akibat dan dampak terpahit yang terjadi
adalah adalah terjadinya PHK massal.
• Permenaker no. 005 Tahun 2023 yang dikeluarkan
kemenaker baik saat pandemi maupun saat ini tahun
2023 tentu ini sangat membantu, namun semuanya
bukan solusi permanen agar Perusahaan Padat Karya
ini dapat eksis yang saat ini memiliki pasaran ekspor
dan penyumbang devisa negara. (Data BKPM dan
Kemenprin dan Kemendag).
• Apindo memperjuangkan hal ini bukan semata
membela perusahaan tetapi juga menjaga stabilitas
penyerapan Tenaga Kerja dalam upaya mencegah
pengangguran yang pastinya menjadi persoalan baru.
Apindo, dan tentu juga pemerintah memiliki
tanggung jawab atas kelangsungan usaha yang sudah
bergulir dengan Tenaga Kerja puluhan ribu.
• Apindo secara organisasi, demikian pula mestinya
pemerintah, tidak dalam posisi menganjurkan atau
mengarahkan perusahaan Perusahaan Padat Karya
agar pindah lokasi cari upah murah, karena
memberikan dampak lain, antara lain biaya investasi
mendirikan pabrik baru, permasalahan tenaga kerja
dimana di beberapa lokasi yang UMK lebih rendah
sudah tidak ada pengangguran sehingga penyerapan
tenaga kerja akan sulit. Sementara kwalitas Tenaga
Kerja di Kab Bogor dan di Jawa Barat ini sangat
baik dan berkwalitas.

3. KESIMPULAN
• Bahwa Wakil Menteri Tenaga Kerja beserta jajaran
akan melaporkan hasil pertemuan tgl 30 Maret 2023
ini kepada Menteri Tenaga Kerja RI, dan akan
megupayakan secara maksimal agar Permenaker No.
005 tahun 2023 diperpanjang menjadi 1 (satu) tahun,
sehingga Perusahaan Padat Karya yang hanya
memiliki Order sampai dengan Akhir Tahun 2023
dapat tetap beroperasi dan tetap eksis demi
keberlangsungan hidup perusahaan dan tenaga
kerjanya ;
• Bahwa akan diupayakan dikeluarkannya Upah
Khusus bagi perusahaan padat karya khususnya Kab.
Bogor dan Purwakarta untuk kedepannya, agar tidak
terjadi pengurangan serapan tenaga kerja yang akan
berdampak pada meningkatnya angka pengangguran
akibat adanya PHK besar-besaran karena
berakhirnya PKWT yang tidak diperpanjang lagi ;
Hal ini ( diskresi) akan disampaikan kepada Dewan
Pengupahan Nasional untuk dijadikan sebagai
Rekomendasi kepada Menteri Tenaga Kerja RI ;
• Bahwa Kesepakatan Upah yang dilakukan oleh
Perusahaan dengan pekerjanya akan diakui secara
sah oleh Kementerian Tenaga Kerja dengan
mendaftarkan kesepakatan upah kepada Disnaker
dan mendapatkan legalisasi dari Disnakertrans Prov
Jabar, sehingga dapat berlaku sebagai legal standing
kepada buyer.

4. SARAN TINDAK LANJUT


• Bahwa Kementerian mengharapkan bilamana dalam
pertemuan terkait pengupahan agar APINDO
menyampaikan pendapat/tanggapan/ saran/keberatan
secara langsung, tidak menunggu sampai terjadinya
masalah di lapangan ( contohnya Permen 5/2023)
• Bahwa Kementerian akan memberikan kesempatan
kepada APINDO untuk menyampaikan aspirasi
pengusaha-pengusaha terkait penyelamatan industry
padat karya khususnya dan investasi pada umumnya.

Cibinong, 30 Maret 2023


DiCatat sebagai Laporan dari Ketua DPK Apindo kab. Bogor.

Yang Mencatat,
Sekretaris Eksekutif Apindo Kab. Bogor

Anda mungkin juga menyukai