Anda di halaman 1dari 6

FMEA (FAILURE MODE AND EFECT

ANALYSIS)

No. :
Dokumen /SOP/C/PTS/I/2021

No. Revisi : 01
SOP
Tanggal
: Januari 2021
Terbit

Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS
Eko Budi Santoso, SKM.MPH
TANJUNG HULU NIP. 198109072005011008

1. Pengertian Failure mode and effects analysis (FMEA) adalah suatu alat
manajemen resiko untuk mengkaji suatu prosedur secara rinci, dan
mengenali model-model adanya kegagalan atau kesalahan pada suatu
prosedur, melakukan penilaian terhadap tiap model kesalahan /
kegagalan, dengan mencari penyebab terjadinya, mengenali akibat
dari kesalahan/kegagalan, dan mencari solusi dengan melakukan
perubahan desain/prosedur.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
FMEA.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan
Masyarakat Tambelan Sampit
Nomor : /SK/PTS/I/2021
tentang Penerapan Manajemen Resiko
4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur dan 1. Kepala Puskesmas membentuk Tim FMEA
Langkah-Langkah 2. Tim FMEA menetapkan tujuan, keterbatasan, dan jadwal Tim
3. Tim FMEA menetapkan peran dari tiap anggota tim
4. Tim FMEA mengumpulkan SOP yang akan dilakukan FMEA
5. Tim FMEA menentukan SOP yang mempunyai resiko tinggi
(prioritas)
6. Tim FMEA menggambarkan alur proses yang ada sekarang
7. Tim FMEA mengidentifikasi modus kegagalan
8. Tim FMEA mengidentifikasi penyebab terjadinya modus kegagalan
9. Tim FMEA melakukan identifikasi akibat yang ditimbulkan
10. Tim FMEA menetapkan kemungkinan terjadinya (occurrence)

1
11. Tim FMEA menentukan tingkat keparahan (severity)
12. Tim FMEA menentukan kemudahan dideteksi (detectability)
13. Tim FMEA menentukan Risk priority Number (RPN) = OxSxD dan
mengurutkan hasil RPN
14. Tim FMEA menentukan cut off point 80% untuk menentukan solusi
15. Tim FMEA membuat rancangan ulang SOP baru
16. Tim FMEA menentukan indikator untuk mengukur keberhasilan
SOP baru
17. Tim FMEA melakukan implementasi dan monitoring rancangan
ulang desain baru
18. Tim FMEA melakukan evaluasi desain baru apakah ada penurunan
tingkat keparahan, tingkat keseringan, tingkat deteksi
19. Tim FMEA melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
FMEA

6. Diagram Alir
Kepala Puskesmas Tim FMEA menetapkan Tim FMEA
membentuk Tim tujuan, keterbatasan, menetapkan peran
FMEA dan jadwal Tim dari tiap anggota tim

Tim FMEA
menggambarka Tim FMEA menentukan Tim FMEA
n alur proses SOP yang mempunyai mengumpulkan SOP
yang ada resiko tinggi (prioritas) yang akan dilakukan
) FMEA
sekarang

Tim FMEA Tim FMEA


Tim FMEA mengidentifikasi
mengidentifikasi modus melakukan
penyebab identifikasi akibat
kegagalan terjadinya modus yang ditimbulkan
kegagalan

Tim FMEA Tim FMEA Tim FMEA menetapkan


menentukan menentukan kemungkinan terjadinya
kemudahan tingkat (occurrence)
dideteksi keparahan
(detectability) (severity)

Tim FMEA
Tim FMEA menentukan cut off Tim FMEA membuat
menentukan Risk point 80% untuk rancangan ulang
priority Number menentukan solusi SOP baru
(RPN) = OxSxD dan
mengurutkan hasil
RPN

Tim FMEA Tim FMEA Tim FMEA


melakukan evaluasi melakukan menentukan indicator
desain baru apakah implementasi dan untuk mengukur
ada penurunan monitoring keberhasilan SOP
tingkat keparahan, rancangan ulang baru
tingkat keseringan, desain baru
tingkat deteksi

Tim FMEA melakukan


pencatatan dan pelaporan
2
hasil kegiatan FMEA
7. Hal-Hal yang perlu 1. Penyusunan FMEA melibatkan unit layanan terkait
diperhatikan 2. Hasil FMEA disosialisasikan
3. Hasil FMEA dilakukan pengendalian dokumen

8. Unit Terkait 1. Kepala Puskesmas


2. Tim Keselamatan Pasien
3. Tim FMEA
4. Unit Layanan di Puskesmas
9. Dokumen Terkait 1. Buku Register Risiko
2. Buku Insiden Risiko
3. Hasil RCA
4. SOP Pengendalian Dokumen

3
10.Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

4
5
FMEA (FAILURE MODE AND EFECT ANALYSIS)
No. : / DT/C/PTS/I/2020
dokumen
DAFTAR No. : 01
TILIK Revisi
UPT PUSKESMAS
Tgl. Mulai : Januari 2021
TAMBELAN SAMPIT
Berlaku
Halaman : 1/1

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Kepala Puskesmas membentuk Tim FMEA
2. Apakah Tim FMEA menetapkan tujuan, keterbatasan, dan jadwal
Tim
3. Apakah Tim FMEA menetapkan peran dari tiap anggota tim
4. Apakah Tim FMEA mengumpulkan SOP yang akan dilakukan
FMEA
5. Apakah Tim FMEA menentukan SOP yang mempunyai resiko
tinggi (prioritas)
6. Apakah Tim FMEA menggambarkan alur proses yang ada
sekarang
7. Apakah Tim FMEA mengidentifikasi modus kegagalan
8. Apakah Tim FMEA mengidentifikasi penyebab terjadinya modus
kegagalan
9. Apakah Tim FMEA melakukan identifikasi akibat yang ditimbulkan
10. Apakah Tim FMEA menetapkan kemungkinan terjadinya
(occurrence)
11. Apakah Tim FMEA menentukan tingkat keparahan (severity)
12. Apakah Tim FMEA menentukan kemudahan dideteksi
(detectability)
13. Apakah Tim FMEA menentukan Risk priority Number (RPN) =
OxSxD dan mengurutkan hasil RPN
14. Apakah Tim FMEA menentukan cut off point 80% untuk
menentukan solusi
15. Apakah Tim FMEA membuat rancangan ulang SOP baru
16. Apakah Tim FMEA menentukan indicator untuk mengukur
keberhasilan SOP baru
17. Apakah Tim FMEA melakukan implementasi dan monitoring
rancangan ulang desain baru
18. Apakah Tim FMEA melakukan evaluasi desain baru apakah ada
penurunan tingkat keparahan, tingkat keseringan, tingkat
deteksi
19. Apakah Tim FMEA melakukan pencatatan dan pelaporan hasil
kegiatan FMEA

CR : …………………………%
Pontianak,,………………..
Pelaksana / Auditor

(…………………..)

Anda mungkin juga menyukai