ABSTRAK
Natrium diklofenak merupakan golongan non-steroidal anti-inflamatory drug umumnya
digunakan pada pengobatan rheumatoid arthritis.Formulasi Na diklofenakdalam
sediaan fast disintegrating tablet merupakan alternatif yang tepat
untukmeningkatkankenyamanandancepathancur di mulut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengoptimasi formula FDT natrium diklofenak menggunakan Primojel®
,Primellose®dan komponen effervescent menggunakan metode simplex lattice
design.Daerah optimum ditentukan dengan metode simplex lattice design denganrespon
kekerasan, kerapuhan,wetting time, waktuhancurin vitro dan in vivo, jumlahobat yang
terlepaspadamenit 1 dan dissolution efficiencyselama 5 menit menggunakan software
Design Expert. Hasil penelitian menunjukkan komponen effervescentmemberikan
pengaruh bermakna terhadap peningkatan wetting time, waktu hancur in vitro dan in
vivo, dan pelepasan obat. Primojel® memberikan pengaruh dominan terhadap
peningkatan kerapuhan dan Primellose® memberikan pengaruh dominan terhadap
peningkatan kekerasan. Formula optimum diperoleh pada komposisi Primojel® 11,12
mg,Primellose® 2,88 mg dan komponen effervescent8,00 mg.
39
CHMK PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 2 NOMOR 1, APRIL 2019
ABSTRACT
Diclofenac sodium is a non steroidal anti-inflamation drug that generally has been used
as rheumatoid arthritis treatment. Formulation of diclofenac sodium in fast
disintegrating tablet dosage form is an appropiate alternative to enhance patient
compliance and rapidly disintegrated in the mouth. This research was aimed to optimize
the formulation of diclofenac sodium fast disintegrating tablet using Primojel,
Primellose, and effervescent component by simplex lattice design method.Optimum
region was determined by simplex lattice design with several responses i.e. hardness,
friability, wetting time, in vitro and in vivo disintegration time, amount of drug released
at 1 min and dissolution efficiency during 5 min using Design Expert software. The
results showed that effervescent components significantly affected on an increase
wetting time, in vitro and in vivo disintegration time, and the drug release. Primojel was
the most dominant component affected on an increase friability, meanwhile Primellose
affected on an increase hardness. The most optimum formula was obtained on Primojel
11,12 mg, Primellose 2,88 mg and effevescent components 8,00 mg.
40
CHMK PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 2 NOMOR 1, APRIL 2019
41
CHMK PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 2 NOMOR 1, APRIL 2019
42
CHMK PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 2 NOMOR 1, APRIL 2019
dan sudut diam), sehingga perbedaan digunakan tidak mempengaruhi waktu alir
komposisi superdisintegrant yang dan sudut diam.
B. Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet
Tabel 6. Sifat fisik fast disintegrating tabletnatrium diklofenak
Hasil pemeriksaan
Formula Wetting time Kekerasan Kerapuhan Waktu hancur Waktu hancur
(detik) (N) (%) in vitro(detik) in vivo (detik)
F1 45,67±0,68 21,35±3,60 0,52±0,04 29,95±2,45 58,42±5,62
F2 47,33±8,65 30,98±4,61 0,40±0,09 43,17±5,20 72,00±11,09
F3 54,76±8,80 26,55±8,19 0,50±0,02 25,00±4,70 57,58±9,17
F4 54,08±3,24 24,01±4,18 0,44±0,11 36,03±2,20 61,58±14,09
F5 60,27±0,18 29,70±4,36 0,34±0,05 49,46±10,44 59,67±5,74
F6 55,99±4,17 32,14±3,13 0,33±0,07 47,13±4,45 63,58±10,02
F7 53,03±11,16 24,60±8,80 0,43±0,01 39,56±5,21 60,42±3,15
F8 52,17±13,40 28,04±2,91 0,40±0,09 39,47±6,04 59,67±4,68
F9 48,91±5,90 33,02±3,45 0,37±0,11 43,67±3,37 62,25±8,00
F10 53,47±5,54 27,77±3,79 0,41±0,16 39,86±4,28 58,17±7,27
F11 47,42±7,23 21,67±2,20 0,50±0,00 28,53±2,82 59,67±4,54
F12 52,29±9,45 33,30±4,22 0,40±0,09 40,74±3,12 71,50±12,51
F13 54,88±7,91 26,70±8,03 0,50±0,02 26,69±4,70 62,67±9,53
1. Kekerasan konsentrasi Primojel akan meningkatkan
Primojel (mg)
12
2
nilai kerapuhan. Nilai kerapuhan yang
rendah didapatkan pada kombinasi
23.7338 Primellose dan komponen effervescent,
25.4753
dan kombinasi Primojel dan komponen
effervescent. Nilai kerapuhan paling tinggi
27.2169
8 2
29.6987
didominasi pada konsentrasi Primojel,
28.9584
semakin tinggi konsentrasi Primojel akan
29.6987
menaikkan kerapuhan. Interaksi yang
28.9584
30.6999
27.2169
dominan ditunjukan pada campuran 3
2
10 4 16
2 komponen.
Primojel (mg)
Primellose (mg) Komponen Effervescent (mg) 12
2
Kekerasan (N)
0.476
Gambar 9. Contour plot persamaan kekerasan
dengan pendekatan simplex lattice design
0.446
Contour plot persamaan kekerasan
menunjukkan bahwa semakin tinggi 0.356
8 2
konsentrasi Primellose akan 0.386
0.416
meningkatkan nilai kekerasan dan
semakin tinggi konsentrasi Primojel akan 0.386
0.416
menurunkan nilai kekerasan. Interaksi 0.356 0.446
2 2
yang paling dominan didapatkan dengan 10
Primellose (mg)
4 16
Komponen Effervescent (mg)
kenaikan konsentrasi komponen Kerapuhan (%)
effervescentyang memberikan nilai Gambar 10. Contour plot persamaan
kekerasan yang semakin rendah. Nilai kerapuhandengan pendekatan simplex lattice
kekerasan semakin meningkat dengan design
peningkatan konsentrasi Primellose.
3. Wetting time
2. Kerapuhan
Countor plot persamaan wetting
Contour plotpersamaan kerapuhan
time dapat dilihat pada Gambar 11.
menunjukkan bahwa semakin tinggi
43
CHMK PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 2 NOMOR 1, APRIL 2019
Primojel (mg)
12
2
effervescent atau semakin tinggi
49.3684
konsentrasi Primojel akan menurunkan
51.8597
waktu hancur in vitro.
Countor plot persamaan waktu
hancur in vivodapat dilihat pada Gambar
52.635
8
51.8597
2
13.
52.635 58.8493 Primojel (mg)
54.1088 56.4791 12
2
59.2136
56.4791
2 2 58.9735
10 4 16
Primellose (mg) Komponen Effervescent (mg)
W etting time (detik)
8 59.2136 2
Gambar 11. Contour plotpersamaan wetting
time dengan pendekatan simplex lattice design.
59.9234
61.6161
63.8286
Contour plotpersamaan wetting 67.2959
44
CHMK PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 2 NOMOR 1, APRIL 2019
Gambar 15. Profil disolusi FDT natrium diklofenak dalam medium dapar phospat pH 6,8
Primojel (mg)
Perbandingan profil disolusi pada 12
2
34.8616
formula fastdisintegrating tabletnatrium
diklofenak dapat dilihat dari nilai
dissolution efficiency (DE). Perbedaan
profil pelepasan obat secara bermakna 46.8821
40.8719
34.8616
8 2
dapat dilihat pada pelepasan obat selama 5 28.8513
45
CHMK PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 2 NOMOR 1, APRIL 2019
Primojel (mg)
12
Terdapat dua daerah optimum,
2
daerah pertama Primojel 11-12
mg,Primellose 2 – 3 mg dan komponen
effervescent8 – 9 mg, sedangkan daerah
kedua Primojel 5 - 6 mg,Primellose 2 – 3
8
76.8329
2
mg, dan komponen effervescent15 - 16
71.4754 66.1179
mg. Titik paling optimum didapatkan
komposisi Primojel 11,120 mg,Primellose
60.7604
2,880 mg, dan komponen
55.403
effervescent8,000 mg.
2 2
10 4 16 SIMPULAN
Primellose (mg) Komponen Effervescent (mg)
DE5menit (%) Hasil penelitian menunjukkan
Gambar 16. Contour plot persamaan pelepasan komponen effervescentmemberikan
obat padaQ1 dan DE5 dengan pengaruh bermakna terhadap peningkatan
pendekatansimplex lattice design wetting time, waktu hancur in vitro dan in
vivo, dan pelepasan obat. Primojel®
Hasil Q1 dan DE5 diperoleh dengan memberikan pengaruh dominan terhadap
simplex lattice designpada contour peningkatan kerapuhan dan Primellose®
plotpersamaan pelepasan obat pada memberikan pengaruh dominan terhadap
Gambar 16 menunjukkan bahwa interaksi peningkatan kekerasan. Formula optimum
antara Primojel dan Primellose akan diperoleh pada komposisi Primojel® 11,12
meningkatkan pelepasan obat pada Q1 dan mg,Primellose® 2,88 mg dan komponen
DE5 daninteraksi antara Primellose dan effervescent8,00 mg.
komponen effervescentakan DAFTAR PUSTAKA
menurunkanpelepasan obat pada Q1 dan Armstrong, N.A. 2009. Pharmaceutical
DE5.. Interaksi yang dominan pada Experimental Design and
pelepasan obat Q1yaitu interaksi antara Interpretation 2nd Ed. New York :
Primellose dan komponen effervescent, Taylor & Francis Group, LLC.
sedangkan interaksi yang dominan pada Hlm 83-91.
DE5 ditunjukkan pada interaksi ketiga (Anonim). 1995. Farmakope Indonesia,
variabel yaitu menurunkan pelepasan Edisi IV. Jakarta: Departemen
obat. Kesehatan Republik Indonesia.
C. Penentuan Formula Optimum Hlm 175, 449, 488-489, 449-515.
Primojel (mg)
1.000
2 Bhowmik, D. Chiranjib, B., Krishnakanth,
Pankaj, & Chandira, R.M.
2009.Fast Dissolving Tablet: An
Overview.J. Chem. and Pharm
0.000 0.000
Res1(1).163177.
WH in vitro: 40 Bolton, S., Bon, C. 2004. Pharmaceutical
WH in vivo: 60 Statistics Practical and Clinical
WH in vitro: 40 Application 4th Ed. Marcel Dekker.
2 2
New York. Hlm 523-530.
1.000
Primellose (mg)
0.000 1.000
Komponen Effervescent (mg)
Chuasuwan, B., Binjesoh, V., Polli, J.E.,
Overlay Plot Zhang, H., Amidon, G.L.,
Gambar 21. Superimposedcountour plot Junginger, H.E., Midha, K.K.,
parameter optimumFDT natrium Shah, V.P., Stavchansky, S.,
diklofenak
Dressman, J.B., Barends, D.M.
Biowaier monographs for
46
CHMK PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 2 NOMOR 1, APRIL 2019
47