A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan molecular docking (penambatan molekul)
menggunakan aplikasi Autodock 4.0
2. Mahasiwa dapat memprediksi aktivitas dan interaksi ligand obat dengan reseptornya
dari hasil uji molecular docking
B. Pendahuluan
Database informatika saat ini sangat berlimpah. Kita dapat mengakses dengan
mudah di internet dari database protein, database genomic dan sekuens, hingga sekuens
RNA-DNA. Terkhusus database protein, terdapat banyak software yang ditawarkan dan
bisa kita akses dengan mudah. Salah satu diantaranya Protein Data Bank (rcsb.org) yang
menyediakan informasi terkait protein (kode protein, macromolecule, small
molecule/ligand native, dsb). Database bank biologis ini bermanfaat tak hanya untuk
tujuan diagnostik (desain dan identifikasi genetik) tapi juga dapat dimanfaatkan untuk
desain obat (model interaksi ligan dan reseptor).
Dalam usaha menemukan obat baru, dibutuhkan waktu yang sangat lama. Dimulai
dari identifikasi penyakit, sintesis senyawa, uji preklinik, scale up dan formulasi, hingga
uji klinik dan akhirnya bisa dipasarkan menghabiskan waktu sekitar 23 tahun. Adanya
teknologi komputasi dalam desain sintesis obat dapat mengakselerasi penemuan obat
sehingga memangkas waktu menjadi lebih efektif dan efisien. Salah satu metode
komputasi yang banyak dikembangkan saat ini adalah molecular docking. Molecular
docking membantu kita dalam memprediksi afinitas ikatan antara satu ligan senyawa
dengan suatu molekul protein target.
Melihat realitas diatas, tantangan sekaligus peluang sintesis obat baru di masa
mendatang memicu para peneliti, intelektual dan tak terkecuali untuk turut serta
berupaya menguasai teknologi komputasi ini. Dalam upaya untuk menguasai teknologi
komputasional ini, maka dihadirkan praktikum molecular docking ini. Diharapkan dari
praktikum ini, mahasiswa dapat memahami teori sekaligus cara mengaplikasikan
molecular docking.
Ada banyak software yang bisa kita gunakan dalam molecular docking. Diantaranya
sebagai berikut
Beberapa format file yang perlu diketahui dalam software Autodock 4.0
PDBQT → Protein Data Bank, Partial Charge (Q), and Atom Type (T) format
C. Operasional
1. Alat
• Komputer/PC/laptop dengan operating system : Windows/MacOS/Linux
• Tetikus (mouse)
• Perangkat lunak (software)
o AutoDock : https://ccsb.scripps.edu/autodock/autodock4/
o MGLTools : https://ccsb.scripps.edu/mgltools/downloads/
o XQuartz : https://www.xquartz.org (dipasang jika akan menggunakan
MacOS)
o Marvin Sketch
2. Bahan
• Protein target (kode protein dari PDB)
• Struktur senyawa (ligand)
3. Cara Kerja
a) Instalasi perangkat lunak
3.
d) Validasi docking
Klik Yes
OK
4. Buka ligand native yang telah dipreparasi
Grid > Set Map Types > Open Ligand > S58.pdbqt >
Save
5. Pilih ligand
Grid > Set Map Types > Choose Ligand > klik S58 >
Select Ligand
6. Buat Grid Box Posisi Grid box di tengah ligand
Grid > Grid Box
Atur Grid box sehingga bergesar ke posisi tengah pada
ligand
Center > Center on ligand
Kemudian
File > Close saving current
Klik Accept
10. Pada opsi Search Parameters pilih Genetic Algorithm
Docking > Search Parameters > Genetic Algorithm >
Accept
11. Atur Output pada opsi Lamarckian GA (4.2) dan beri
nama file dengan 6cox.dpf
Docking > Output > Lamarckian GA (4.2) > 6cox.dpf >
Save
12. Jalankan AutoGrid Log Filename akan otomatis terisi
Run > AutoGrid
Ubah Program Pathname dan Parameter Filename
dengan file yang ada dalam direktori kerja kita, seperti
gambar dibawah ini
Klik Launch
Klik Launch
Klik OK
16. Lihat konformasi hasil docking dengan cara
Analyze > Conformations > Play
D. Tugas
Lakukan docking dengan menggunakan senyawa Aspirin dan Parasetamol. Bandingkan hasil
docking antara Ligand Native, Curcumin, Aspirin, dan Parasetamol.