Disusun Oleh:
ADE SEPTA ANGRENI 211FF04022
MATRIKULASI S1 FARMASI
I. TUJUAN
1.1 Kompetensi yang Dicapai:
Mahasiswa mampu melakukan simulasi molecular docking untuk mempelajari
interaksi antara suatu ligan dengan makromolekul (protein).
1.2 Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa mampu melakukan persiapan untuk melakukan molecular docking.
2. Mahasiswa mampu melakukan simulasi molecular docking menggunakan
parameter hasil validasi docking.
V. PROSEDUR KERJA
Tutorial :
1. Download file PDB struktur kristal protein AKR1C3 yang sudah
dalam bentuk kompleks dengan inhibitornya, yaitu ibuproten.
PDB ID : 6KAX
(http://www.rcsb.org/pdb/explore/explore.do?structureId=6KAX)
3. Buka hierarchy untuk melihat komponen yang ada pada file *.pdb
ini. Caranya klik View > Hierarchy (beri tanda centang pada
Hierarchy).
7. Buka file protein dengan cara File > Read Molecule. Kemudian
pilih file 6kax-protein.pdb.
8. File *.pdb ini tidak memiliki atom hidrogen, maka sebelum
melakukan simulasi, atom hidrogen harus ditambahkan terlebih
dahulu. Klik Edit > Hydrogens > Add. Kemudian akan muncul
dialog box seperti berikut.
Pilih Polar Only. Kemudian OK. Amati perubahan yang terjadi
pada visualisasi protein.
Pada bagian program Pathname, pilih Browse dan cari file aplikasi
autogrid(autogrid.exe). File aplikasi ini akan berada pada folder
system32 di tempat instalasi. Kemudian pada bagian parameter
file, pilih Browse dan pilih file *.gpf yang tadi sudah disiapkan.
Maka setelah memilih file *.gpf, secara otomatis akan muncul Log
Filename.
Di bagian Cmd, pastikan bahwa setelah nama file *.gpf, ada tanda
–l, kemudian berikutnya langsung nama log nya. Hapus tulisan
path yang ada di depannya (lihat pada contoh gambar di atas).
Klik Launch.
Akan muncul dialog box seperti gambar di atas. Hal ini menandakan
proses dockingsedang berlangsung. Tunggu hingga dialog box ini
menghilang secara otomatis, yang artinya proses telah selesai
dilakukan.
Jika proses sudah selesai, buka bagian kotak hitam AutoDock
Tools. Cek apakah proses berhasil atau tidak.
VII. PEMBAHASAN
Makromolekul diatur sedemikian rupa dengan menentukan gridbox. Pengaturan
grid box untuk menentukan ruang berikatan ligan yang akan di-docking. Ruang berikatan
ligan ditentukan dengan merujuk kepada ligan yang sudah berikatan dengan makromolekul
protein pada saat diunduh. Pengaturan pada grid box meliputi center_x, center_y, center_z,
untuk mengatur letak parameter box pada makromolekul protein, kemudian size_x, size_y,
size_z, untuk menentukan besar kecilnya grid box untuk ruang berikatan ligan tersebut.
Pada percobaan ini didapatkan grid point (x= 10 point; y = 22 point; z= 14 point). Parameter
docking, number of GA Runs 10; population size 150; maximum number of evals short
250000. Kemudian software akan memilihkan hasil dengan ΔGbind terbaik (terendah)
dengan nilai RMSD terkecil. RMSD merupakan nilai yang digunakan untuk menentukan
apakah prediksi modus ikatan tersebut berhasil dan penting untuk validasi program
docking. Nilai RMSD dikatakan baik jika < 2 Å. Dengan penyimpangan yang semakin
besar, semakin besar kesalahan pada prediksi interaksi ligan dengan protein (Brooijmans
2009; Fikry 2014).
ΔGbind merupakan energi yang dibutuhkan ligan untuk berinteraksi (ikatan)
dengan reseptor pada binding site. Semakin kecil harga ΔGbind maka semakin stabil ikatan
ligan dengan reseptor. Setiap ligan yang ditambatkan pada makromolekul protein, maka
menghasilkan konformasi ligan berdasarkan peringkat nilai ΔGbind dari terendah dengan
hasil yang paling baik (Fikry 2014). Berdasarkan hasil pengamatan pada senyawa 1,2,3,4
dan 5 tabel running ke- 1 RMSD sangat besar hal tersebut menunujukkan validasi metode
docking ini tidak valid dikarenakan nilai RMSD yang didapatkan lebih dari 2. Hal ini
terjadi dikarenakan kemungkinan terdapat kesalahan dalam pemilihan protein target
sehingga perlu dikaji ulang pemilihan protein target untuk studi docking. Senyawa turunan
curcumin yang digunakan memiliki target aktivasi antikanker, sedangkan protein yang
digunakan 6KAX adalah salah satu protein pada penyakit maag. Sehingga kemungkinan
gagal karena protein dan ligan tidak bekerja pada tempatnya.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan grid point x= 10 point; y = 22 point; z= 14 point,
binding energi sebesar lebih dari 2 dan RMSD sangat besar menunujukkan validasi metode
docking ini kurang baik (kurang valid) protein 6KAX dengan kelima (5) senyawa turunan
curcumin.