Abstrak
Ibuprofen merupakan zat aktif yang memiliki khasiat sebagai analgesik, antipiretik, mengobati
gejala rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan dysmenorrhea. Penelitian tentang formulasi
tablet ibuprofen bertujuan untuk memperoleh sediaan tablet ibuprofen menggunakan disintegran
SheffieldTM Tabletting System DTHV dan DTFD dengan metode kempa langsung yang
memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia dan United States Pharmacopeia. Tablet
ibuprofen dibuat dengan metode kempa langsung menggunakan SheffieldTM Tabletting System
DTHV dan DTFD serta Avicel PH 102 sebagai disintegran pembanding dengan variasi
konsentrasi masing-masing disintegran sebesar 50%, 55%, dan 60%. Evaluasi tablet meliputi
keseragaman bobot, diameter, ketebalan, kekerasan, friabilitas, keseragaman kadar, dan disolusi.
Pengujian disolusi in vitro menggunakan alat disolusi tipe II (dayung) dengan medium larutan
dapar fosfat (pH 7,2). Hasil pengujian waktu hancur dan disolusi tablet menunjukkan bahwa
pada tablet ibuprofen yang menggunakan SheffieldTM Tabletting System DTHV memiliki waktu
hancur dan zat aktif terlarut yang memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia dan United
States Pharmacopeia.
Kata Kunci: Avicel PH 102, Disintegran, SheffieldTM Tabletting System DTFD, SheffieldTM
Tabletting System DTHV, Tablet Ibuprofen.
Abstract
Ibuprofen is the active substance which has properties as an analgesic, antipyretic, treat the
symptoms of rheumatoid arthritis, osteoarthritis, and dysmenorrhea. Research on ibuprofen
tablet formulation has aims to obtain tablets of ibuprofen using SheffieldTM Tabletting System
DTF
D and DTHV by direct compression method that meets the requirements of the Indonesian
Pharmacopeia and the United States Pharmacopeia. Ibuprofen tablets prepared by direct
compression method using SheffieldTM Tabletting System DTFD and DTHV and Avicel PH 102
as well as the comparison disintegrant with the variation of the concentration. The
concentration of each disintegrant are 50%, 55%, and 60%. Evaluation of tablets include
weight uniformity, diameter, thickness, hardness, friability, content uniformity and dissolution.
In vitro dissolution test using a dissolution type II (paddle) with phosphate buffer solution
medium (pH 7.2). Tablet disintegration and dissolution testing results show ibuprofen tablet
that use SheffieldTM Tabletting System DTHV has disintegration time and active substance
dissolved meet the requirements of the Indonesian Pharmacopeia and the United States
Pharmacopeia.
Keyword: Avicel PH 102, Disintegrant, Ibuprofen tablet, SheffieldTM Tabletting System DTFD,
SheffieldTM Tabletting System DTHV.
35
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
36
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
Bahan Metode
Bahan-bahan yang digunakan dalam 1. Penyiapan Bahan Baku
penelitian ini adalah Ibuprofen (Holi Penyiapan zat aktif berdasarkan
Pharma), Laktosa (Brataco chemistry), literatur Farmakope Indonesia. Penyiapan
Magnesium Stearat (Brataco chemistry), zat tambahan berdasarkan literatur
SheffieldTM Tabletting System DTHV Handbook of Pharmaceutical Excipient.
TM
(Lawsim Zecha), Sheffield Tabletting 2. Formulasi Tablet
System DTFD (Lawsim Zecha), Avicel PH Pada penelitian ini dibuat sembilan
102 (Holi Pharma), Kalium dihidrogen formulasi tablet ibuprofen, yaitu tablet
fosfat (Quadran Lab), Natrium hidroksida ibuprofen dengan variasi konsentrasi Avicel
(Brataco chemistry), dan Aquadest. PH 102, SheffieldTM Tabletting System
DTFD, dan SheffieldTM Tabletting System
DTHV.
37
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
keluar dari alat tersebut dihitung laju dimulai pada saat tutup bagian bawah
alirannya dengan menghitung waktu yang corong dibuka hingga semua massa kempa
diperlukan oleh sejumlah serbuk untuk mengalir keluar dari alat. Hubungan antara
turun melalui corong alat penguji dengan laju aliran dengan sifat aliran serbuk dapat
menggunakan stopwatch. Penghitungan dilihat pada Tabel 2. (Aulton, 2002).
Timbunan Massa Kempa dapat antara sudut istirahat dengan sifat aliran
digunakan untuk menghitung sudut serbuk dapat dilihat di Tabel 3 (Aulton,
istirahat. Diameter rata-rata timbunan dan 2002).
tinggi puncak timbunan diukur. Hubungan
38
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
Tabel 4. Hubungan antara Sifat Aliran Serbuk dengan Kompresibilitas (Aulton, 2002)
Kompresibilitas (%) Sifat Aliran Serbuk
5 – 12 Sangat Baik
12 – 18 Baik
18 – 23 Cukup
23 – 28 Buruk
28 – 35 Sangat Buruk
> 38 Sangat buruk sekali
39
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
25±1 rpm. Biasanya tablet yang telah fosfat pH 7.2. Larutan ditetapkan kadarnya
ditimbang diletakkan di dalam alat itu, menggunakan alat spektrofotometer UV.
kemudian dijalankan sebanyak 100 putaran. Kecuali dinyatakan lain, tablet memenuhi
Tablet kemudian dibersihkan dan ditimbang syarat keseragaman kadar jika sepuluh
ulang. Kehilangan bobot yang diizinkan tablet yang diperiksa masing-masing
1.0% (USP 30, 2007). Tablet yang masih memberikan batas kadar antara 90%-110%
utuh ditimbang kemudian dihitung dari persyaratan rata-rata yang tertera pada
kehilangan bobotnya dan dinyatakan uraian masing-masing monografi. Jika
dalam presentase menggunakan rumus hanya satu tablet yang memberikan hasil di
sebagai berikut: luar batas, dilakukan penetapan
40
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
41
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
42
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
Gambar 2. Hasil Uji Laju Alir menghasilkan volume dan berat tablet yang
seragam.
Hasil uji laju alir massa kempa setiap
formula menunjukkan sifat alir sangat baik
43
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
44
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
45
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
c. Kekerasan
% Kekerasan (N)
Avicel PH 102 DTHV DTFD
50 73.1 70.1 84.05
55 72.75 93.9 118.95
60 79.45 95.1 96.7
d. Friabilitas
46
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
e. Waktu Hancur
f. Keseragaman kadar
47
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
Gambar 11. Profil Disolusi yang Gambar 13. Profil Disolusi yang
menggunakan 50% menggunakan 60%
disintegran disintegran
48
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
49
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.,II No.1, Januari 2013
50