Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH SISTEM PENGHANTARAN OBAT

FAST DISINTEGRATING TABLET (FDT)

Disusun Oleh :

1. Wiwi Widyanti Utami (1508010002)


2. Fifi Silviana R (1508010004)
3. Radita Nocika Sari (1508010006)
4. Dondi Pangestu (1508010010)
5. Tri Fatimatul H (1508010016)
6. Nosecca Hary P (1508010090)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2018
BAB I

PENDAHULUAN

Saat ini terdapat bentuk penghantaran baru sediaan oral yaitu Fast Disintegrating Tablets
(FDT) yang juga dikenal dengan sebutan Orally Disintegrating Tablets (ODT), mouth dissolving
tablets, dan orodispersible tablets. FDT didesain untuk dapat hancur dengan cepat tanpa
dikunyah dan tanpa memerlukan air minum serta memiliki rasa yang enak dimulut. Waktu
hancur sediaan FDT adalah 30 detik atau kurang (CDER 2008) sedangkan menurut British
Pharmacopoeia adalah 3 menit atau kurang (Eryani et al, 2014). Tablet ini utamanya ditujukan
bagi pasien yang mengalami kesulitan dalam menelan obat, seperti pasien pediatrik dan geriatrik
karena FDT cepat terdisintegrasi. Ada beberapa kriteria FDT ideal, yaitu :

a) Tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak untuk dapat terdisintegrasi atau terdispersi

b) Memiliki rasa yang menyenangkan

c) Memiliki kekerasan yang cukup tetapi tidak rapuh

d) Tidak sensitif terhadap kondisi lingkungan

e) Dapat dibuat dengan metode pembuatan tablet konvensional

f) Mudah dikemas dan cost effective (Taher dan Sengupta, 2013)

FDT yang baik dapat dihasilkan dengan cara melakukan optimasi pada bahan dan metode
pembuatannya. Banyak metode yang dapat digunakan untuk membuat sediaan FDT, antara lain
adalah :

a. Freeze drying

Metode ini obat (zat aktif) diselimuti matrik yang larut air bertujuan untuk meningkatkan
waktu hancur tablet dalam beberapa detik ketika dimasukkan ke dalam mulut. Kekurangan dari
metodeini membutuhkan biaya yang tinggi dan memiliki keterbatasan dalam penyesuaian dosis.
Metode ini dapat digunakan untuk zat aktif yang secara kimia stabil, tidak larut air, dan memiliki
ukuran partikel kurang dari 50 µm. Dosis tablet dengan metode freeze-dryinghanya terbatas
hingga 60 mg, semakin besar ukuran partikel akan mengakibatkan sedimentasi selama proses
produksinya (Kundu dan Sahoo, 2008).

b. Moulding

Moulding dilakukan dengan dua cara, yaitu mouldingdengan pemberian tekanan dan
mouldingdengan pemberian pemanasan. Mouldingdengan pemberian tekanan dilakukan dengan
cara campuran bahan yang telah dicampur, dibasahkan dengan pelarut (biasanya air atau etanol)
di dalam plat sehingga membentuk massalembab. Moulding dengan pemanasan, obat dilarutkan
dengan matrik yang mudah meleleh. Produk yang dihasilkan dengan metode ini berupa dispersi
padat yang memiliki keuntungan mudah larut dalam waktu 5-15 detik dan dapat dibuat dengan
dosis tinggi. Kekurangan metode ini yaitu memiliki kestabilan obat yang rendah, memiliki
kekerasan tablet yang rendah, dan membutuhkan banyak biaya (Kundu dan Sahoo, 2008).

c. Metode Kempa Langsung (Direct Compression)

Metode ini digunakan untuk bahan aktif dengan sifat mudah mengalir atau sifat kohesif
tinggi sehingga memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam mesin tablet tanpa
memerlukan granulasi basah dan kering. Bahan-bahan yang dapat dikempa langsung harus baik
sifat alirnya dan kompresibilitasnya, harus inert, tidak berasa, dapat dikerjakan kembali, bisa
pecah dan murah. Keuntungan yang utama dari tabletisasi langsung adalah untuk bahan obat
yang peka lembab dan panas serta untuk bahan obat yang stabilitasnya terganggu akibat proses
granulasi, dapat dibuat menjadi tablet. Selain itu metode pembuatan tablet secara kempa
langsung merupakan metode yang sangat disenangi, hal ini karena kempa langsung memberi
beberapa keuntungan diantaranya: tahapan produksinya sangat singkat (hanya pencampuran dan
pengempaan), peralatan yang dibutuhkan tidak banyak, ruangan yang dibutuhkan kecil dan tidak
banyak, tenaga yang mengerjakan dibutuhkan lebih sedikit karena prosesnya singkat maka
stabilitasnya tetap terjaga (dapat meningkatkan stabilitas produk) (Sulaiman, 2007).

d. Granulasi Basah (wet granulation)

Metode ini merupakan yang terluas digunakan orang dalam memproduksi tablet
kompresi. Granulasi basah adalah metode yang konvensional dalam mengubah serbuk kedalam
butiran halus, mudah mengalir, dan memiliki kekompakkan sehingga bentuk tablet bagus.
Larutan bahan pengikat biasanya digunakan secukupnya agar ikatan partikelnya minimal. Jika
partikel-partikel serbuk dibasahi pada tingkat permukaan, suatu lapisan cairan akan terbentuk
pada permukaannya dan dapat bergabung membuat jembatan cairan pada titik kontak, hal ini
berpengaruh pada kekompakkan tablet. Metode ini digunakan untuk obat-obat yang tahan
terhadap pemanasan dan yang tidak mudah terurai oleh air. Keuntungan dari metode ini antara
lain menaikkan koneksitas dan kompresibilitas serbuk. Sehingga tablet yang akan dibuat dengan
mengempa sejumlah granul pada tekanan kompresi tertentu diperoleh massa yang kompak dalam
arti bentuk tablet bagus, keras dan tidak rapuh. Kekurangan dari metode ini yaitu perlu banyak
tenaga, memerlukan material yang harus dipertimbangkan dan ditangani banyak orang untuk
memproses langkah-langkah tersebut dan mahal (Van Kamp, 1987).
BAB II

ISI

1. Preformulasi

Penimbangan (mg)
Bahan (mg/tablet)
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5
Kompleks NaDCF-BSD 94,02 94,02 94,02 94,02 94,02
setara 25 mg Na-DCF
Crospovidone 4 7 10 13 16
MCC PH 102 86 83 80 77 74
Aspartam 5,98 5,98 5,98 5,98 5,98
PEG 4000 10 10 10 10 10
Total 200 200 200 200 200

a) Definisi Sediaan
Tablet terdisintegrasi atau FDT (Fast Disintegrating Tablet) merupakan tablet yang ketika
diletakkan pada lidah akan terdisintegrasi secara instan serta melepaskan obat dengan bantuan
saliva. Teknologi ini dapat memecahkan permasalahan pemberian obat secra oral pada pasien-
pasien pediatric, geriatric, ataupun pada keadaan dimana pasiennya tidak dapat menelan tablet secra
konvensional dengan bantuan air.
b) Latar Belakang
Secara umum bentuk pengobatan menggunakan tablet lebih disukai karena bersih , praktis
dan efisien. Bentuk sediaan tablet memiliki suatu keunggulan jika dibandingkan dengan bentuk
sediaan liquid, karena kompak sehingga lebih mudah disimpan dan dibawa. Kerugian tablet yaitu
pasien memrlukan air untuk mengkonsumsinya dan juga waktu disintegrasi dan waktu disolusi
tablet jika tidak memenuhi syarat akan mengakibatkan sasaran obat dalam plasma tidak tercapai.
Kesulitan tersebut sering terjadi pada pasien pediatric maupun geriatric dengan gangguan
menelan. Kesulitan ini dapat diatasi dengan pembuatan sediaan tablet yang mudah terdisintigras
atau yang disebut Fast disintegrating tablet atau yang sering disebut FDT. Sediaan FDT dapat
mempermudahpengkonsumsian obat kepada anak-anak karena sangat nyaman dikonsumsi
walaupun sedang berada diperjalanan. Hal ini dikarenakan FDT terdisintegrasi atau larut dalam air
liur dengan cepat tanpa perlu menggunakan air, serta memiliki waktu disintegrasi umumnya kurang
dari satu menit. Waktu disintegrasi tablet yang cepat dapat menunjang terjadinya mula
proses disolusi menjadi lebih cepat. Kondisi ini dapat menghasilkan onset aksi obat yang
lebih cepat dan bioavailaibilitas obat yang lebih tinggi dibandingkan tablet konvensional
Keuntungan lain penggunaan sediaan FDT (fast disintegrating tablet) adalah tablet yang
terdisintegrasi secara cepat dapat menghasilkan suspensi partikel obat yang sangat halus.
Kondisi ini akan berdampak pada meningkatnya disolusi obat (Kumare et al., 2013).
c) Keunggulan dan Kelemahan Sediaan
FDT (fast disintegrating tablet) memiliki semua kelebihan dari bentuk sediaan solid,
antara lain ketepatan dosis, kemudahan produksi dan praktis dibawa bepergian. FDT (fast
disintegrating tablet) juga memiliki kelebihan lain seperti kemudahan penggunaan obat,
tidak ada resiko sesak nafas (tersedak) akibat obstruksi fisik bentuk solid di tenggorokan,
kecepatan absorpsi dan onset kerja obat yang cepat, serta ketersediaan hayati yang tinggi
serta rasa yang enak pada mulut sehingga membantu untuk mengubah persepsi bahwa obat
itu pahit pada anak-anak.
Kelemahan utama dari tablet jenis ini adalah membutuhkan suatu sistem pengemasan
yang lebih pada tingkat perlindungannya, hal ini berkaitan dengan kekerasan dan
kerapuhan tablet yang lebih rendah serta sangat porous (Sulaiman, 2007).

Anda mungkin juga menyukai