Dwi Rahmawati Fkik
Dwi Rahmawati Fkik
Skripsi
Oleh:
DWI RAHMAWATI
1111101000090
JAKARTA
2015
i
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HHIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN GIZI
ABSTRAK
ii
ISLAMIC STATE UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM
SPECIALIZATION OF NUTRITION
ABSTRACT
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Jakarta Pusat
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Email : dwirahmawati1993@gmail.com
Telepon : 08567583395
Riwayat Pendidikan
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini tepat pada
waktunya. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang
berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan
Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.
Dalam pembuatan skripsi ini, saya ingin menjelaskan tentang distribusi
obesitas sentral dan faktor – faktor apa saja yang berhubungan dengan obesitas
sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas doa, dukungan, dan bimbingan
yang diberikan. Ucapan terima kasih saya berikan kepada :
1. Bapak H. Anes dan Ibu Hj. Nurjanah, selaku kedua orang tua yang selalu
memberikan doa dan dukungan, baik moril maupun materil dalam
penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Fajar Ariyanti, SKM, M.Kes, Ph.D, selaku Kepala Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidyatullah Jakarta.
3. Ibu Febrianti, M.Si dan Ibu Raihana Nadra Alkaff, SKM, MMA, selaku
dosen pembimbing skripsi, yang senatiasa memberikan waktu, dukungan,
dan bimbingannya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Hoirun Nisa, M.Kes, Ph.D, Ibu Dewi Utami Iriani, M.Kes, Ph.D, dan
Hera Nurlita, S.Si.T, M.Kes, selaku dosen penguji skripsi, yang telah
memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Kakak dan adikku yang juga selalu memberikan doa dan semangat dalam
segala hal.
6. Sahabat-sahabatku tercinta: Harum, Renita, dan Yarra yang telah
memberikan semangat selama kuliah.
vii
7. Dan teman- teman seperjuangan angkatan 2011 yang tidak dapat ku
sebutkan satu per satu. Terima kasih atas semangat dan dukungan kalian.
Semoga kita dapat lulus bersama – sama.
Akhir kata, saya menyadari bahwa pembuatan skripsi ini masih jauh dari
sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran,
kritik dan petunjuk dari berbagai pihak untuk pembuatan skripsi ini menjadi lebih
baik dikemudian hari.
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
ix
B. Definisi Operasional ............................................................................. 39
C. Hipotesis ............................................................................................... 42
BAB IV METODE PENELITIAN...................................................................... 44
x
K. Gambaran Asupan Vitamin D pada Mahasiswa Program Studi
Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan
2012-2014 ............................................................................................. 65
L. Gambaran Asupan Kalsium pada Mahasiswa Program Studi
Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan
2012-2014 ........................................................................................... 66
M. Hubungan Umur dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program
Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012-2014 ............................................................................. 67
N. Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 67
O. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Angkatan 2012-2014 .............................................................. 68
P. Hubungan Kondisi Mental Emosional dengan Obesitas Sentral pada
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014. .......................................... 69
Q. Hubungan Asupan Energi dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 70
R. Hubungan Asupan Karbohidrat Sederhana dengan Obesitas Sentral
pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 ........................................... 70
S. Hubungan Asupan Protein dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 71
T. Hubungan Asupan Lemak dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 71
xi
U. Hubungan Asupan Serat dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Angkatan 2012-2014 . .............................................................. 72
V. Hubungan Asupan Vitamin D dengan Obesitas Sentral pada
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014. .......................................... 72
W. Hubungan Asupan Kalsium dengan Obesitas Sentral pada
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 ........................................... 73
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 74
xii
I. Hubungan Asupan Protein dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 88
J. Hubungan Asupan Lemak dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 90
K. Hubungan Asupan Serat dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012-2014 ............................................................................. 92
L. Hubungan Asupan Vitamin D dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012-2014 ............................................................................. 94
M. Hubungan Asupan Kalsium dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012-2014 ............................................................................. 95
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 98
A. SIMPULAN .......................................................................................... 98
B. SARAN ............................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 102
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
xiv
Tabel 5.9 Distribusi Asupan Karbohidrat Sederhana pada Mahasiswa Program
Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan
2012-2014 ............................................................................................. 62
Tabel 5.10 Distribusi Asupan Protein pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan
Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .... 63
Tabel 5.11 Distribusi Asupan Lemak pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan
Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .... 64
Tabel 5.12 Distribusi Asupan Serat pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan
Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .... 65
Tabel 5.13 Distribusi Asupan Vitamin D pada Mahasiswa Program Studi
Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan
2012-2014 ............................................................................................. 65
Tabel 5.14 Distribusi Asupan Kalsium pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan
Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .... 66
Tabel 5.15 Hubungan Umur dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program
Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan
2012-2014 ............................................................................................. 67
Tabel 5.16 Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 68
Tabel 5.17 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 68
Tabel 5.18 Hubungan Kondisi Mental Emosional dengan Obesitas Sentral pada
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .......................................... 69
Tabel 5.19 Hubungan Asupan Energi dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 70
Tabel 5.20 Hubungan Asupan Karbohidrat Sederhana dengan Obesitas Sentral
pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .......................................... 70
xv
Tabel 5.21 Hubungan Asupan Protein dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 71
Tabel 5.22 Hubungan Asupan Lemak dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 71
Tabel 5.23 Hubungan Asupan Serat dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 72
Tabel 5.24 Hubungan Asupan Vitamin D dengan Obesitas Sentral pada
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .......................................... 73
Tabel 5.25 Hubungan Asupan Kalsium dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 73
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagian perut. Penumpukan lemak ini diakibatkan oleh jumlah lemak berlebih
pada jaringan lemak subkutan dan lemak viseral perut. Penumpukkan lemak
fisik.
hubungan antara asupan energi, asupan lemak, dan asupan protein dengan
asupan protein yang tinggi. Selain itu, penelitian Harikedua dan Naomi
karbohidrat sederhana dan asupan rendah serat. Selain itu, penelitian Lenders
1
2
penurunan yang cukup besar pada jaringan lemak dalam tubuh seseorang
(Tchernof dan Despres, 2013). Hal ini disebabkan aktivitas fisik dapat
lemak. Pada penelitian Pujiati (2010) diketahui bahwa aktivitas fisik memiliki
hubungan dengan obesitas sentral pada orang dewasa. Selain itu, pada
banyak terjadi pada seseorang yang tidak memiliki aktivitas fisik berat.
umur (Tchernof dan Despres, 2013). Umur merupakan faktor prediksi dari
Pada umur 20-30 tahun diketahui terjadi penurunan pada massa jaringan
bebas lemak dan peningkatan pada massa jaringan lemak (Tchernof dan
2009).
3
yang dapat terjadi di dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang.
prevalensi obesitas sentral pada penduduk Inggris usia >18 tahun mengalami
obesitas sentral tahun 1998 baik laki-laki maupun perempuan ialah 19,2 %
dan 23,8 %, sedangkan prevalensi obesitas sentral tahun 2008 pada laki-laki
obesitas sentral pada penduduk usia ≥15 tahun di Indonesia juga mengalami
peningkatan sebesar 7,8 % dari tahun 2007 sampai 2013. Pada tahun 2007,
Ghana ialah 9,8 %. Dalam penelitian tersebut, obesitas sentral terjadi pada
minuman beralkohol serta mengonsumsi kopi. Selain itu, pada penelitian Eka
dkk (2012) juga ditemukan kasus obesitas sentral pada mahasiswa di Fakultas
B. Rumusan Masalah
yang dapat terjadi di dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang.
protein, asupan lemak, asupan rendah serat, asupan vitamin D, dan asupan
tahun 2015.
6
C. Pertanyaan Penelitian
2012-2014?
2012-2014?
angkatan 2012-2014?
2012-2014?
10. Apakah ada hubungan antara obesitas sentral dengan aktivitas fisik
11. Apakah ada hubungan antara obesitas sentral dengan asupan gizi
angkatan 2012-2014?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2012-2014.
angkatan 2012-2014.
2012-2014.
2012-2014.
E. Manfaat Penelitian
Jakarta
2. Mahasiswa
akan dilakukan pada bulan April - Mei 2015 menggunakan desain penelitian
responden, serta melakukan food recall 1x24 jam yang dilakukan sebanyak 3
A. Obesitas Sentral
dan berfungsi sebagai pelapis organ dalam tubuh (Tchernof dan Despres,
2013).
atau fenotip, yaitu obesitas viseral dan obesitas perifer (Mccance dan
Sue, 2014). Menurut Tchernof dan Despres (2013), obesitas viseral atau
atau bagian atas tubuh. Obesitas viseral ini biasanya dihasilkan bentuk
11
12
lemak berlebih pada jaringan lemak subkutan dan lemak viseral perut.
bagian - bagian tubuh yang tidak diinginkan, seperti hati, jantung, ginjal,
dkk, 2012). Akan tetapi, IMT ini tidak dapat digunakan dalam mengukur
antara bagian atas puncak tulang panggul dengan tulang rusuk terakhir,
obesitas sentral ialah RLPP > 0,85 untuk perempuan dan RLPP > 0,90
2013). Hal ini dikarenakan lingkar pinggang baik pada laki-laki maupun
apabila memiliki sedikitnya tiga dari lima kriteria dalam NCEP-ATP III
kenaikan kadar gula puasa dan kenaikan tekanan darah (Hartono, 2006).
yang menyerang usus besar dan rektum, yaitu bagian kecil dari usus
besar sebelum anus. Selain itu, obesitas sentral juga berhubungan dengan
bahwa tingginya prevalensi obesitas sentral pada sampel yang bestatus cerai
dikarenakan stres yang dialami ketika bercerai. Seseorang yang telah cerai
mengalami kondisi stres yang dapat menyebabkan gaya hidup yang tidak
prevalensi obesitas sentral lebih banyak ditemukan pada sampel yang tidak
Selain itu, perokok juga diketahui memiliki rangsangan lapar yang lebih
jumlah energi yang besar untuk kehidupan organisme (Watson dkk, 2013).
hormon, genetik, ras, stres, asupan gizi, dan aktivitas fisik (Tchernof dan
pituitari yang tidak normal, atau adanya gangguan dari sinyal perifer yang
Despres, 2013). Jika seseorang berasal dari keluarga yang obesitas sentral,
kali dibandingkan berasal dari keluraga yang tidak obesitas (Soegih dan
hubungan dengan obesitas sentral. Wanita kulit hitam memiliki risiko lebih
rendah terkena obesitas sentral dibandingkan wanita kulit putih (Despres dkk,
2000). Hal ini dikarenakan, pada wanita kulit hitam memiliki kadar HDL
yang tinggi, trigliserida rendah dan penumpkan lemak viseral yang lebih
dan asupan kalsium. Pada penelitian Lenders dkk (2009) diketahui bahwa
1. Umur
sentral.
perubahan dalam komposisi tubuh, dimana pada usia 20-30 tahun terjadi
penurunan pada massa bebas lemak dan peningkatan pada massa lemak.
2. Jenis Kelamin
lemak pada wanita lebih banyak pada bagian bawah tubuh, seperti pada
total lemak tubuh, sedangkan pada wanita, lemak viseral ini kurang
2013). Estimasi lemak tubuh viseral yang dimiliki laki-laki ialah 5,23 ±
19
2,39 liter, sedangkan perempuan ialah 3,61 ± 1,91 liter (Tchernof dkk,
2013).
dkk tersebut tidak sejalan dengan penelitian Veghari dan Howel. Pada
pada penduduk dewasa usia > 18 tahun dalam survei nasional Inggris
sentral pada usia > 15 tahun juga banyak dialami oleh perempuan, yaitu
3. Aktivitas Fisik
5 hari atau lebih dalam seminggu selama minimal 30 menit per hari
sedang dan berat selama 5 hari atau lebih dan memiliki minimal
<20kg.
berat 3 hari atau lebih dalam seminggu atau memiliki minimal 1500
melakukan aktivitas fisik sedang atau berat setiap hari atau minimal
21
WHO, 2014).
yang cukup besar pada jaringan lemak, bahkan tanpa adanya penurunan
berat badan (Tchernof dan Despres, 2013). Hal ini dikarenakan olahraga
dihasilkan nilai p<0,05 dan orang yang memiliki aktivitas fisik kurang
berisiko obesitas sentral sebesar 1,2 kali atau OR=1,202 (Pujiati, 2010).
obesitas sentral sebesar 26,4% dan orang yang melakukan aktivitas fisik
tubuh seseorang.
5. Asupan Gizi
a. Asupan Energi
usia 16-18 tahun pada laki-laki dan perempuan ialah 2675 kkal dan
2125 kkal, sedangkan untuk usia 19-29 tahun pada laki-laki dan
perempuan ialah 2725 kkal dan 2250 kkal (Kemenkes RI, 2013).
(Almatsier, 2010).
Jaime dkk (2006), dimana tidak ada hubungan antara asupan energi
obesitas sentral.
c. Asupan Protein
ini merupakan zat gizi yang terbesar kedua yang berada dalam
d. Asupan Lemak
asupan lemak yang berlebih atau kombinasi antara zat-zat gizi lain,
2013).
e. Asupan Serat
khusunya serat larut air. Serat larut air ini dapat menumpulkan
f. Asupan Vitamin D
proses adipogeesis.
yaitu kuning telur, hati, krim, mentega, dan minyak hati ikan.
g. Asupan Kalsium
tubuh, yaitu 1,5-2% berat badan orang dewasa atau kurang lebih
C. Kerangka Teori
Kerangka teori penelitian dapat dilihat pada gambar 2.1. Berikut ini
2. Bowen dkk (2015) menjelaskan bahwa asupan energi, asupan lemak, dan
Aktivitas Fisik
Asupan Makanan dan Gizi: Status
Asupan Energi
Asupan Karbohidrat Sederhana Perkawinan
Ketidakseimbangan Asupan Protein
Asupan Lemak
Enenrgi Asupan Serat Kondisi mental
Stres
Asupan Vitamin D
emosional
Asupan Kalsium
Minuman beralkohol
Sumber : Tchernof dan Despres (2013), Bowen dkk (2015), Harikedua dan Naomi (2012), Sugianti dkk (2009), Lenders dkk (2009) dan Zemel dkk (2000)
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep berasal dari adaptasi antara kerangka teori Tchernof dan
Despres (2013), Bowen dkk (2015), Harikedua dan Naomi (2012), Sugianti
dkk (2009), Lenders dkk (2009) dan Zemel dkk (2000). Berikut ini variabel
Umur
Jenis Kelamin
OBESITAS
Aktivitas Fisik
SENTRAL
Asupan Energi
Asupan Karbohidrat
Sederhana
Asupan Protein
Asupan Lemak
Asupan Serat
Asupan Vitamin D
Asupan Kalsium
33
34
1. Umur
2. Jenis kelamin
daerah abdominal atau perut. Selain itu, variabel ini juga digunakan
3. Aktivitas fisik
Variabel aktivitas fisik akan diteliti karena variabel ini berperan dalam
emosional.
5. Asupan energi
asupan energi yang berlebih, maka kelebihan energi tersebut akan diubah
obesitas sentral ialah seseorang yang memiliki asupan energi yang tinggi
atau berlebih.
7. Asupan protein
tubuh akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam tubuh. Seseorang
obesitas sentral.
8. Asupan lemak
9. Asupan serat
Variabel asupan serat akan diteliti karena variabel ini diketahui memiliki
akhir kolesterol) dan lemak dari dalam tubuh. Semakin tinggi asupan
serat, maka semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan
yang terdapat dalam kerangka teori menjadi variabel dalam penelitian ini. Hal
kedalam ras yang sama, yaitu memiliki warna kulit yang sama, yaitu
indeks kepemilikan.
3. Variabel genetik
4. Variabel hormon
B. Definisi Operasional
Definisi Skala
No Variabel Cara Ukur Alat Ukur Skor
Operasional Ukur
Variabel Dependen
1 Obesitas Sentral Ukuran lingkar Pengukuran Pita ukur seca 1. Obesitas sentral, jika LP Ordinal
pinggang (LP) pada lingkar > 80 cm pada
mahasiswa Program pinggang perempuan dan LP > 90
Studi Kesehatan cm pada laki-laki
Masyarakat 2. Tidak obesitas sentral,
Angkatan 2012- jika LP ≤ 80 cm pada
2014. perempuan dan LP ≤ 90
cm pada laki-laki
(WHO, 2008)
Variabel Independen
2. Umur Lamanya waktu Wawancara Kuesioner 1. Berisiko (umur ≥ 20 Ordinal
hidup mahasiswa tahun)
dalam tahun yang 2. Tidak berisiko (umur <
dimulai sejak 20 tahun)
dilahirkan sampai (Tchernof dan Despres,
dengan waktu 2013)
penelitian ini
berlangsung.
3. Jenis Kelamin Karakteristik yang Wawancara Kuesioner 1. laki –laki Nominal
dimiliki mahasiswa, 2. Perempuan
terdiri dari laki –
laki dan perempuan
40
4. Kondisi Mental Keadaan mental Wawancara Kuesioner Self 1. Terganggu, jika Ordinal
Emosional emosional Reporting menjawab ya ≥ 6
responden dalam Questionnare (SRQ) pertanyaan
satu bulan terakhir 2. Normal, jika menjawab
dari pengukuran. pertanyaan < 6
pertanyaan
(Balitbangkes, 2013)
5. Aktivitas Fisik Jumlah energi yang Wawancara Kuesioner IPAQ 1. Ringan, jika METs- Ordinal
dikeluarkan tubuh (International min/minggu < 600
per menit-nya Physical Activity 2. Sedang, jika METs-
dalam satu minggu. Questionnaire) min/minggu 600 -
<1500
3. Berat, jika METs-
min/minggu ≥1500
(Patterson, 2010)
6. Asupan Energi Jumlah rata-rata Wawancara Food Recall 1 x 24 Jumlah rata-rata asupan Rasio
dari asupan energi yang dilakukan jam energi dalam kilokalori
pada makanan atau sebanyak 3 kali (kkal)
minuman yang dalam 3 hari
dikonsumsi yang berbeda
mahasiswa per
harinya
7. Asupan Jumlah rata-rata Wawancara Food Recall 1 x 24 Jumlah rata-rata asupan Rasio
Karbohidrat dari karbohidrat yang dilakukan jam Karbohidrat sederhana
Sederhana sederhana pada sebanyak 3 kali dalam gram (gr)
makanan atau dalam 3 hari
minuman yang yang berbeda
dikonsumsi
mahasiswa per
harinya
41
8. Asupan Protein Jumlah rata-rata Wawancara Food Recall 1 x 24 Jumlah asupan protein Rasio
protein yang yang dilakukan jam dalam gram (gr)
dikonsumsi sebanyak 3 kali
mahasiswa per dalam 3 hari
harinya yang berbeda
9. Asupan lemak Jumlah rata-rata Wawancara Food Recall 1 x 24 Jumlah asupan lemak Rasio
lemak yang yang dilakukan jam dalam gram (gr)
dikonsumsi sebanyak 3 kali
mahasiswa per dalam 3 hari
harinya yang berbeda
10. Asupan Serat Jumlah rata-rata Wawancara Food Recall 1 x 24 Jumlah asupan serat dalam Rasio
serat yang yang dilakukan jam gram (gr)
dikonsumsi sebanyak 3 kali
mahasiswa per dalam 3 hari
harinya yang berbeda
11. Asupan Vitamin Jumlah rata-rata Wawancara Food Recall 1 x 24 Jumlah asupan vitamin D Rasio
D vitamin D yang yang dilakukan jam dalam gram (gr)
dikonsumsi sebanyak 3 kali
mahasiswa per dalam 3 hari
harinya yang berbeda
12. Asupan Kalsium Jumlah rata-rata Wawancara Food Recall 1 x 24 Jumlah asupan kalsium Rasio
kalsium yang yang dilakukan jam dalam gram (gr)
dikonsumsi sebanyak 3 kali
mahasiswa per dalam 3 hari
harinya yang berbeda
42
C. Hipotesis
Angkatan 2012-2014.
10. Ada hubungan antara asupan vitamin D dengan obesitas sentral pada
11. Ada hubungan antara asupan kalsium dengan obesitas sentral pada
A. Desain Penelitian
secara bersamaan. Variabel dependen pada penelitian ini ialah obesitas sentral
penelitian ini ialah umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi mental
1. Populasi
44
45
2. Sampel
estimasi proporsi pada sampel acak sederhana dengan presisi mutlak dan
rumus besar sampel untuk uji hipotesis beda dua proporsi. Penggunaan
asupan kalsium).
dengan presisi mutlak dan rumus hipotesis uji beda dua proporsi:
mutlak :
n = Z2(1-α/2) P (1-P) N
Keterangan:
n = {Z(1-α/2)√ + Z(1-β/2) √ }2
(P1-P2)2
Keterangan:
yang diharapkan
P : (P1+P2)/2
Variabel P1 P2 n Sumber
Umur 35,6 % 12,8% 55 (Janssen dkk, 2011)
Jenis Kelamin 11% 31% 64 (Almajed dkk, 2011)
Kondisi 67,1% 21,6% 14 (Purnamasari dkk, 2013)
Mental
Emosional
Aktivitas fisik 68,7% 31,3% 27 (Trisna dan Sudihati, 2009)
Asupan 67 % 31 % 30 (Trisna dan Sudihati, 2009)
Energi
Asupan 76% 54% 73 (Harikedua dan Naomi, 2012)
Karbohidrat
Sederhana
Asupan 92 % 48 % 16 (Harikedua dan Naomi, 2012)
Protein
Asupan 83% 37% 17 (Harikedua dan Naomi, 2012)
Lemak
Asupan Serat 75% 55% 93 (Harikedua dan Naomi, 2012)
47
besar sampel yang digunakan ialah besar sampel terbesar, yaitu 93 orang.
terdapat responden yang tidak bersedia, maka akan di drop out dan
Masyarakat :
Angkatan Jumlah
2012 102/298x93 = 32
2013 92/298x93 = 29
2014 104/298x93 = 32
Total Sampel 93
48
D. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan
angkatan 2012-2014.
variabel yang ingin diteliti. Berikut ini instrumen yang digunakan dan
paling buncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut lagi. Langkah-
b. Variabel Umur
kesioner IPAQ Short Forms. Kuesioner IPAQ ini telah valid dan
Patterson (2010):
kognitif terdapat pada nomor 8, 12, dan 13. Gejala somatik terdapat
52
terdapat pada pertanyaan nomor 8, 11, 12, 13, 18, dan 20.
ialah food recall 1x24 jam yang dilakukan sebanyak 3 kali. Lembar
food recall ini diperoleh dari kuesioner Riskesdas tahun 2010 untuk
E. Manajemen Data
Proses manajemen data dalam penelitian ini terdiri dari editing, koding,
entri, koreksi (cleaning). Berikut ini urutan kegiatan dalam manajemen data :
1. Editing
antara jawaban yang satu dengan jawaban lainnya). Dalam penelitian ini,
2. Koding
3. Entri
Yaitu proses pemasukkan data yang telah terkumpul sesuai dengan kode
yang telah ditentukan untuk masing – masing variabel kedalam tabel atau
penelitian.
4. Cleaning
mengetahui ada atau tidaknya kesalahan pada saat proses entri data dengan
F. Analisa Data
1. Analisa Univariat
asupan kalsium).
2. Analisa Bivariat
vitamin D, dan asupan kalsium). Uji yang digunakan dalam penelitian ini
Uji lain yang digunakan dalam penelitian ini ialah Uji Chi-Square. Uji
dihasilkan nilai Pvalue < 0,05 dan tidak ada hubungan apabila Pvalue
Chi-square, maka nilai data kedua variabel dapat disajikan dalam bentuk
Variabel 2 Jumlah
Variabel 1
Ya Tidak
Ya A B A+B
Tidak C D C+D
Jumlah A+C B+D N
BAB V
HASIL
tahun 2015:
Obesitas Sentral
Angkatan Obesitas Tidak Obesitas
Masuk Sentral Sentral
n % n %
2012 13 40,6 19 59,4
2013 10 34,5 19 65,5
2014 9 28,1 23 71,9
Jumlah 32 34,4 61 65,6
56
57
2014:
58
Pada hasil analisis diketahui bahwa aktivitas fisik yang paling banyak
bahwa aktivitas fisik yang paling banyak dimiliki oleh responden laki-laki
ialah aktivitas fisik berat. Sedangkan, aktivitas fisik yang paling banyak
Angkatan 2012-2014:
Angkatan 2012-2014:
50, 10
0 0
25, 10
0 0
0,0 10
0
96, 10
4 0
85,
2 10
40, 0
0 10
30, 0
0 10
7,7 0
10
0
10
0
oleh mahasiswa ialah gejala depresi. Berikut ini distribusi gejala depresi
Gejala Depresi
Angkatan
Masuk Tidak Ada Gejala 1 Gejala 2 Gejala 3 Gejala 4-7 Gejala
n % n % n % n % n %
2012 23 71,9 6 18,8 2 6,2 0 0,0 1 3,1
2013 19 65,5 7 24,1 2 6,9 1 3,4 0 0,0
2014 16 50,0 13 40,6 0 0,0 3 9,4 0 0,0
Jumlah 58 62,4 26 28,0 4 4,3 4 4,3 1 1,1
emosional yang paling banyak dialami oleh mahasiswa ialah gejala depresi.
Pada hasil analisis, diketahui bahwa gejala depresi paling banyak dialami oleh
mahasiswa angkatan 2014. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa
(AKG) di Indonesia. Selain itu, terdapat pula mahasiswa perempuan baik usia
16-18 tahun maupun usia 19-22 tahun yang memiliki asupan energi melebihi
AKG di Indonesia.
Angkatan 2012-2014:
yaitu 10% dari total asupan energi. Selain itu, terdapat pula mahasiswa
perempuan baik usia 16-18 tahun maupun usia 19-22 tahun yang memiliki
protein, baik pada mahasiswa laki-laki usia 16-18 tahun maupun usia 19-22
tahun dan perempuan usia 19-22 tahun melebihi Angka Kecukupan Gizi
64
(AKG) di Indonesia. Selain itu, terdapat pula mahasiswa perempuan usia 16-
lemak pada mahasiswa laki-laki usia 16-18 tahun, perempuan usia 16-18
tahun, dan perempuan usia 19-22 tahun melebihi Angka Kecukupan Gizi
(AKG) di Indonesia. Selain itu, terdapat pula mahasiswa laki-laki usia 19-22
Angkatan 2012-2014 ialah 14,4 gram. Hasil analisis asupan serat berdasarkan
umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa rata-rata asupan serat pada
semua mahasiswa lebih rendah atau tidak mencapai Angka Kecukupan Gizi
(AKG) di Indonesia.
asupan vitamin D pada semua mahasiswa lebih rendah atau belum mencapai
Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia. Akan tetapi, pada hasil analisis
kalsium pada semua mahasiswa lebih rendah atau belum mencapai Angka
Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia. Akan tetapi, pada hasil analisis diketahui
67
bahwa terdapat mahasiswa perempuan usia 19-22 tahun yang memiliki asupan
Obesitas Sentral
Obesitas Tidak Obesitas Total
Umur Pvalue
Sentral Sentral
n % n % n %
Berisiko (≥ 20 tahun) 13 31,0 29 69,0 42 100
0,524
Tidak Berisiko (< 20 tahun) 19 37,3 32 62,7 51 100
Jumlah 32 34,4 61 65,6 93 100
Berikut ini hubungan anatar jenis kelamin dengan obesitas sentral pada
Obesitas Sentral
Total
Jenis Kelamin Obesitas Sentral Tidak Obesitas Sentral Pvalue
n % n % n %
Laki – Laki 1 7,1 13 92,9 14 100
0,030
Perempuan 31 39,2 48 60,8 79 100
Jumlah 32 34,4 61 65,6 93 100
Berikut ini hubungan anatar aktivitas fisik dengan obesitas sentral pada
Obesitas Sentral
Aktivitas Obesitas Tidak Obesitas Total
Pvalue
Fisik Sentral Sentral
n % n % n %
Ringan 8 61,5 5 38,5 13 100
0,000
Sedang 22 59,5 15 40,5 37 100
69
mahasiswa yang memiliki aktivitas fisik sedang dan ringan. Selain itu, pada
hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik
Obesitas Sentral
Kondisi Mental Obesitas Tidak Obesitas Total
Pvalue
Emosional Sentral Sentral
n % n % n %
Terganggu 11 33,3 22 66,7 33 100
1,000
Normal 21 35,0 39 65,0 60 100
Jumlah 32 34,4 61 65,6 93 100
Berikut ini hubungan anatar asupan energi dengan obesitas sentral pada
dengan mahasiswa yang tidak obesitas sentral. Berdasarkan hasil uji statistik
obesitas sentral.
Berikut ini hubungan antar asupan lemak dengan obesitas sentral pada
Berikut ini hubungan anatar asupan serat dengan obesitas sentral pada
Berikut ini hubungan antar asupan kalsium dengan obesitas sentral pada
signifikan antara asupan kalsium dengan obesitas sentral. Akan tetapi, hasil
A. Keterbatasan Penelitian
lingkar pinggang ini merupakan salah satu alat ukur yang dapat
74
75
makanan saja, sedangkan vitamin D ini juga dapat diperoleh dari sinar
obesitas sentral ialah 34,4 %. Selain itu, prevalensi obesitas sentral paling
bahwa prevalensi obesitas sentral pada penelitian ini lebih besar dibandingkan
dengan penelitian Victor dkk. Selain itu, pada penelitian Almajed dkk (2011)
kanker, sleep apnea, dan sindrom metabolik (Tchernof dan Despres, 2013).
adiponektin. Tingginya kadar NEFA ini akan membebani otot dan hati
dengan obesitas sentral ialah kanker kolorektal atau kanker yang menyerang
usus besar dan rektum, yaitu bagian kecil dari usus besar sebelum anus.
sleep apnea (OSA). OSA terjadi karena adanya penumpukkan lemak pada
aliran udara pada hidung dan mulut walaupun dengan usaha nafas
77
lebih banyak terjadi pada orang dewasa. Semakin meningkatnya umur, maka
prediksi dari terjadinya obesitas sentral (Veghari dkk, 2010). Perubahan umur
usia 20-30 tahun terjadi penurunan pada massa bebas lemak dan peningkatan
Angkatan 2012-2014. Hal ini dikarenakan pada hasil analisis diketahui bahwa
78
berjenis kelamin laki-laki. Pada uji statistik diperoleh nilai p = 0,030, dimana
Jakarta Angkatan 2012-2014. Selain itu, pada analisis juga diperoleh nilai
lebih banyak terdapat pada bagian atas tubuh, seperti bagian abdominal atau
perut, sedangkan proporsi lemak pada wanita lebih banyak pada bagian
Pada hasil penelitian juga diketahui bahwa obesitas sentral lebih banyak
lemak subkutan perut yang lebih besar dibandingkan laki-laki (Power dan
Jay, 2008). Faktor lain, seperti hormon estrogen dan kurangnya aktivitas fisik
(Pujiati, 2010).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Veghari dan Howel. Pada
penelitian Veghari dkk (2010) terhadap 2471 penduduk dewasa di Iran bagian
utara, diketahui bahwa 57,2% wanita dan 15,8% laki-laki mengalami obesitas
sentral. Hasil penelitian Howel (2012) pada penduduk dewasa usia > 18 tahun
35,7% laki-laki dan 43,9% perempuan mengalami obesitas sentral. Selain itu,
prevalensi obesitas sentral di Indonesia pada usia > 15 tahun juga lebih
diketahui tidak sejalan, baik dengan hasil penelitian ini, maupun hasil
penelitian Veghari dan Howel. Hal ini dikarenakan pada penelitian Eka dkk
Pada hasil analisis diketahui bahwa aktivitas fisik yang paling banyak
bahwa aktivitas fisik yang paling banyak dimiliki oleh mahasiswa ialah
aktivitas fisik berat. Sedangkan, aktivitas fisik yang paling banyak dimiliki
oleh mahasiswi ialah aktivitas fisik sedang. Berdasarkan hasil uji statistik
terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas sentral pada orang
dewasa. Pada penelitian ini juga diketahui bahwa orang yang memiliki
aktivitas fisik kurang berisiko mengalami obesitas sentral sebesar 1,2 kali
atau OR=1,202. Selain itu, pada penelitian Sugianti dkk (2009) juga
menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara aktivitas fisik berat dengan
obesitas sentral, dimana orang yang tidak memiliki aktivitas fisk berat,
Aktivitas fisik/ olahraga yang rutin dapat mendorong penurunan yang cukup
besar pada jaringan lemak, bahkan tanpa adanya penurunan berat badan
sedang sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 30 menit atau senam aerobik
(Haskell dkk, 2007). Selain itu, anjuran aktivitas fisik berat dan sedang untuk
orang dewasa juga dapat berupa jalan cepat sebanyak 2 kali dalam seminggu
hari lainnya.
(Idaiani dkk, 2009). Pada analisis univariat diketahui bahwa sebagian besar
2012-2014.
emosional yang paling banyak dialami oleh mahasiswa ialah gejala depresi.
Pada hasil analisis, diketahui bahwa gejala depresi paling banyak dialami oleh
jenis stress. Apabila seseorang mengalami stress akut, maka akan terjadi
perubahan psikologi pada orang tersebut, dimana hal ini dapat menurunkan
yang mengalami stres akan mengirimkan stimulus ke otak dan kemudian otak
dan gula murni juga merupakan bahan makanan sumber energi (Almatsier,
2010).
kebutuhan energi juga dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. Pada hasil
ialah 2047,4 kkal. Hasil analisis asupan energi berdasarkan umur dan jenis
terdapat pula mahasiswa perempuan baik usia 16-18 tahun maupun usia 19-
Indonesia, kebutuhan energi total sehari untuk usia 16-18 tahun pada laki-laki
dan perempuan ialah 2675 kkal dan 2125 kkal, sedangkan untuk usia 19-29
84
tahun pada laki-laki dan perempuan ialah 2725 kkal dan 2250 kkal
mengandung sumber karbohidrat, protein, dan lemak. Hal ini dibuktikan oleh
hasil uji korelasi yang menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat dan
berpola positif antara asupan energi dengan asupan karbohidrat, protein, dan
hubungan antara asupan energi dengan obesitas sentral. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Bowen dkk (2015), dimana ada hubungan antara
tersebut memiliki asupan energi yang tinggi. Akan tetapi, hasil penelitian
tersebut berbeda dengan penelitian Jaime dkk (2006), dimana tidak ada
Jaime dkk menunjukkan bahwa sampel yang memiliki asupan tinggi energi
berlebih. Rata-rata asupan energi berlebih yang dimiliki oleh mahasiswa ialah
centong nasi per hari atau setara dengan 125 gram nasi.
85
Seseorang memiliki berat badan yang normal atau ideal apabila asupan
obesitas.
271,8 gram. Hasil analisis antara asupan karbohidrat menurut jenis kelamin
Indonesia, dan hanya mahasiswa laki-laki umur 16-18 tahun yang memiliki
pada sirkulasi darah dalam bentuk glukosa, sebagian pada hati dan jaringan
otot dalam bentuk glikogen, dan sebagian lagi diubah menjadi lemak untuk
kuat dan berpola positif antara asupan energi dengan asupan karbohidrat
4,2 kali lebih tinggi terhadapi obesitas sentral apabila dikonsumsi >50 g/hari
(Burhan dkk, 2013). Asupan karbohidrat yang dimaksud dalam penelitian ini
karbohidrat sederhana mahasiswa usia 16-18 tahun melebihi 10% total asupan
87
energi pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia. Selain itu, terdapat
pula mahasiswi baik usia 16-18 tahun maupun usia 19-22 tahun yang
penelitian ini diperoleh dari 10% total asupan energi pada Angka Kecukupan
66,875 gram/hari bagi laki – laki usia 16-18 tahun, 68,125 gram/hari bagi
laki-laki usia 19-29 tahun, 53,125 gram bagi perempuan usia 16-18 tahun,
dan 56,25 gram bagi pada perempuan usia 19-29 tahun. Selain itu, pada
berlebih mahasiswa ialah 11,6 gram. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
mengurangi 1 sendok makan gula pasir atau setara dengan 13 gram gula pasir.
Sugianti dkk (2009), dimana prevalensi obesitas sentral lebih tinggi pada
hubungan antara lingkar perut dengan makanan manis (Burhan dkk, 2013).
protein, baik pada mahasiswa laki-laki usia 16-18 tahun maupun usia 19-22
tahun dan perempuan usia 19-22 tahun melebihi Angka Kecukupan Gizi
(AKG) di Indonesia. Selain itu, terdapat pula mahasiswa perempuan usia 16-
Kecukupan Gizi untuk protein yang dianjurkan di Indonesia untuk usia 16-18
serta jaringan tubuh (Almatsier, 2010). Protein ini merupakan zat gizi yang
terbesar kedua yang berada dalam tubuh setelah air. Asupan protein yang
89
daging, ayam, telur, keju, dll) dan protein nabati (sayur-sayuran, kacang-
kacangan, tahu, tempe, dll) sebanyak 3 – 4 porsi per hari (Kemenkes RI,
2015).
obesitas sentral memiliki rata-rata asupan protein yang lebih tinggi. Selain itu,
hubungan yang kuat dan positif dengan asupan energi dan lemak. Hubungan
yang kuat dan berpola positif tersebut berarti semakin tinggi asupan protein,
maka semakin tinggi asupan energi dan asupan lemak mahasiswa. Oleh
mahasiswa.
terdapat hubungan antara asupan protein mahasiswa obesitas sentral. Hasil ini
bahwa ada hubungan antara asupan protein dengan obesitas sentral. Akan
tetapi, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Merchant dkk,
obesitas sentral. Pada penelitian Merchant dkk (2005), apabila asupan protein
bahwa diet tinggi protein lebih baik dibandingkan diet tinggi karbohidrat
lemak pada mahasiswa dan mahasiswi usia 16-18 tahun, serta mahasiswi usia
19-22 tahun melebihi Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia. Selain itu,
terdapat pula mahasiswa usia 19-22 tahun yang memiliki asupan lemak
lemak berlebih yang dimiliki oleh mahasiswa ialah 28,4 gram. Berdasarkan
minyak per hari atau setara dengan dua porsi makanan yang digoreng.
risiko dari obesitas sentral (Burhan dkk, 2013). Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Pujiati dan Burhan. Pada penelitian Pujiati (2010) dan
91
diketahui bahwa responden dengan asupan lemak tinggi memiliki risiko 9,3
lemak rendah. Selain itu, terdapat pula penelitian Sugianti dkk (2009) yang
menunjukkan bahwa prevalensi obesitas sentral lebih tinggi pada orang yang
cadangan energi terbesar tubuh (Burhan dkk, 2013). Simpanan lemak didalam
tubuh berasal dari asupan lemak yang berlebih atau kombinasi antara zat-zat
Dalam tubuh, lemak disimpan pada beberapa tempat, yaitu 50% lemak dalam
jaringan bawah kulit (subkutan), 45% disekeliling organ dalam rongga perut,
lemak yang dianjurkan di Indonesia untuk usia 16-18 tahun bagi laki-laki dan
(Pujiati, 2010). Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan serat
angka kecukupan serat yang dianjurkan di Indonesia untuk laki-laki usia 16-
sedangkan perempuan usia 16-18 tahun dan usia 19-29 tahun ialah 30 dan 32
gram/hari.
serat pada semua mahasiswa lebih rendah atau tidak mencapai Angka
kacangan, tahu, tempe, dll) sebanyak 3 – 4 porsi per hari dan mengonsumsi
sentral. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Harikedua dan Naomi
melalui dampaknya pada sensitivitas insulin, khusunya serat larut air. Serat
2003).
Selain itu, dalam saluran pencernaan, serat larut air mengikat asam
(Burhan dkk, 2013). Berdasarkan hal tersebut, semakin tinggi konsumsi serat
larut air, maka semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan
asupan vitamin D pada semua mahasiswa lebih rendah atau belum mencapai
Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia. Akan tetapi, pada hasil analisis
laki dan perempuan baik usia 16-18 tahun maupun usia 19-29 tahun ialah 15
mikrogram per hari (Kemenkes RI, 2013). Pada hasil analisis juga diketahui
sentral. Selain itu, berdasarkan hasil uji Mann-Whiney diketahui bahwa tidak
secara pasti. Akan tetapi, pada penelitian Lenders dkk (2009), status vitamin
Paparan sinar matahari pada daerah tropis merupakan sumber utama dari
tangan minimal selama 15 menit dan apabila menggunakan tabir surya SPF-
vitamin D (Wolpowitz dan Barbara, 2006). Pada penelitian ini diketahui rata-
mentega, dan minyak hati ikan (Almatsier, 2010). Dalam mencukupi status
vitamin D.
untuk laki-laki dan perempuan usia 16-18 tahun ialah 1200 miligram/hari,
96
sedangkan untuk laki-laki dan perempuan usia 19-29 tahun ialah 1100
kalsium pada semua mahasiswa lebih rendah atau belum mencapai Angka
kalsitropik dan hormon paratiroid ini dapat meningkatkan laju lipogenesis dan
yang berpola positif tersebut berarti semakin tinggi asupan kalsium, maka
kalsium dapat mengurangi risiko obesitas sentral (Zemel dkk, 2000). Kalsium
pada hari berikutnya (Rosenblum dkk, 2012). Pada penelitian tersebut juga
A. SIMPULAN
mahasiswa perempuan.
98
99
gram; 62,2 gram; 76,1 gram; 14,4 gram; 1,7 µg; dan 500,2 mg. Rata-
Indonesia.
B. SARAN
responden untuk:
sebanyak 1-3 porsi per hari, dan menambah konsumsi susu sebanyak
20 menit.
(DEXA).
Indonesia.
Republik Indonesia.
Republik Indonesia
Republik Indonesia.
Bowen, Liza dkk. 2015. Associations between diet, physical activity and body fat
Burhan, F. Z., Sirajuddin, S., dan Indriasari, R. 2013. Pola Konsumsi Terhadap
102
103
Cordido, F., Buela, J. U. G., Alvarellos, S. S., dkk. 2010. The Decreased Growth
Widiasarana Indonesia.
Despres, Jean-Pierre, Charles Couillard, Jacques Gagnon, Jean Bergon dkk. 2000.
Activity in Men and Women: The Health, Risk Factors, Exercise Training,
Vol.4, No.3.
Harikedua, Veri T. dan Naomi M. Tando. 2012. Aktivitas Fisik Dan Pola Makan
Dengan Obesitas Sentral Pada Tokoh Agama Di Kota Manado. Gizido. 4:1.
Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit Ed 2. Jakarta: EGC.
104
Haskel, William L dkk. 2007. Physical Activity and Public Health: Updated
Idaiani, Sri, Suhardi, dan Antonius Yudi Kristanto. 2009. Analisis Gejala
Jaime, Patricia Constante dkk. 2006. Central obesity and dietary intake in
397-405.
Khiqmah, A. N. dan Sulchan, M. 2014. Asupan Gula Sederhana Dan Serat Serta
78:719-727.
Lenders, Carine M dkk. 2009. Relation of body fat indexes to vitamin D status
Nutrition.Vol.90: 459-67.
135: 1196–1201.
Parikh, Shamik J dan Jack A Yanovski. 2003. Calcium intake and adiposity. The
Patterson, Emma. 2010. Guidelines for Data Processing and Analysis of the
Power, Michael L dan Jay Schulkin. 2008. Sex differences in fat storage, fat
metabolism, and the health risks from obesity: possible evolutionary origins.
Pujiati, S. 2010. Prevalensi Dan Faktor Risiko Obesitas Sentral Pada Penduduk
Romanzini, Marcelo, Andreia Pelegrini, dan Edio Luiz Petroski. 2011. Prevalence
Pediatr. 29: 4.
Pada Orang Dewasa Di DKI Jakarta: Analisis Lanjut Data Riskesdas 2007.
Sunarti dan Maryani, E. 2013. Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul Dengan
Supariasa, I. D. N., Bakri, B. dan Fajar, I. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta:
EGC.
Tamer, Gonca dkk. 2012. Is vitamin D deficiency an independent risk factor for
Torres, Márcia Regina Simas Gonçalves dkk. 2010. Dietary calcium intake and its
Nutrition.
Torres, Susan J and Caryl A. Nowson. 2007. Relationship between stress, eating
Trisna, Ida dan Sudihati Hamid. 2009. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan
Victor, Mogre, Aleyira S dan Nyaba R. 2013. Factors associated with central
Watson, Ronald Ross, Victor R. Preedy dan Sherma Zibadi. 2013. Alcohol,
Wolpowitz, Deon dan Barbara A Gilchrest. 2006. The vitamin D questions: How
much do you need and how should you get it?. J Am Acad Dermatol,
54:301-17.
Organization.
http://www.who.int/dietphysicalactivity/physical_activity_intensity/en/
J 2000;14:1132–8.
109
LAMPIRAN
Assalamualaikum Wr.Wb,
Hormat Saya
Peneliti
(Dwi Rahmawati)
110
Saya telah membaca dan memahami penjelasan dari peneliti mengenai penelitian
yang berjudul “Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Angkatan 2012-2014”. Saya yakin bahwa peneliti akan menjaga
kerahasiaan identitas dan jawaban saya sebagai responden. Oleh karena itu, saya
menyatakan secara sukarela berpartisipasi dalam penelitian ini dan akan
memberikan informasi yang sejujur-jujurnya.
Tangerang, ...../......2015
Responden
( )
111
Jawaban mohon diisi dengan jelas dan lengkap untuk pertanyaan pilihan,
silahkan pada memilih 1 pilihan yang anda inginkan.
Tgl/bln/thn :
A. Karakteristik Responden
b. Perempuan
4. No Hp ………………….
5. Angkatan/Peminatan ...........................
B. Pengukuran Antropometri
Saya ingin mengetahui berbagai aktivitas fisik yang dikerjakan anda sebagai
bagian dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaan berikut akan menanyakan kepada
anda tentang waktu yang akan anda habiskan untuk aktif secara fisik selama 7 hari
terakhir. Jawablah tiap-tiap pertanyaan meskipun anda tidak menganggap diri
anda sebagai orang yang aktif.
Pikirkanlah segala aktivitas fisik berat maupun sedang yang anda kerjakan dalam
7 hari terakhir.
Dalam menjawab kuesioner dibawah ini, perhatikan bahwa:
Aktivitas fisik berat merupakan aktivitas yang membutuhkan tenaga fisik
yang kuat dan membuat tarikan nafas anda lebih cepat dari normal.
Aktivitas fisik sedang merupakan aktivitas yang membuat kekuatan fisik
sedang dan membuat tarikan nafas anda sedikit lebih cepat daripada
normal.
1. Selama 7 hari terakhir, Berapa hari anda melakukan aktivitas fisik berat,
contohnya : mengangkat barang berat (>20 Kg), menyekop/ menggali,
senam aerobik, bersepeda cepat, berlari, berenang cepat, bertanding
olahraga (sepakbola, voli, basket).
Pikirkan hanya aktivitas fisik yang anda kerjakan minimal 10 menit
sekali waktu.
a) Ya, ......... hari per minggu
b) Tidak Lanjut ke no 3
2. Jika ya, Berapa lama waktu biasanya anda habiskan dalam sehari untuk
melakukan aktivitas fisik berat tersebut ?
……jam ...... menit
3. Lagi, pikirkanlah hanya aktivitas fisik yang anda kerjakan selama
paling tidak 10 menit sekali waktu.
Selama 7 hari terakhir, Berapa hari anda melakukan aktivitas fisik
113
Petunjuk Pengisian
Saudara diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda silang ( √ ) pada
salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Saudara selama 1 bulan
terakhir ini. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah sesuai
dengan keadaan diri Saudara yang sesungguhnya.
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda sering menderita sakit kepala ?
2 Apakah Anda tidak nafsu makan ?
3 Apakah Anda sulit tidur ?
4 Apakah Anda mudah takut ?
5 Apakah Anda merasa tegang, cemas, atau kuatir ?
6 Apakah tangan Anda gemetar ?
7 Apakah pencernaan Anda terganggu/ buruk ?
8 Apakah Anda sulit untuk berpikir jernih ?
9 Apakah Anda merasa tidak bahagia ?
10 Apakah Anda menangis lebih sering ?
Apakah Anda merasa sulit untuk menikmati kegiatan sehari-
11
hari ?
12 Apakah Anda sulit untuk mengambil keputusan ?
13 Apakah pekerjaan Anda sehari-hari terganggu?
Apakah Anda tidak mampu malakukan hal-hal yang
14
bermanfaat dalam hidup ?
15 Apakah Anda kehilangan minat pada berbagai hal ?
16 Apakah Anda merasa tidak bahagia ?
17 Apakah Anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup ?
18 Apakah Anda merasa lelah sepanjang waktu ?
19 Apakah Anda mengalami rasa tidak enak di perut ?
20 Apakah Anda mudah lelah ?
115
Selingan
Pagi
Siang
Selingan
Sore
Malam
116
117
Obesitas Sentral
Statistics
Obes_sentral
N Valid 93
Missing 0
Obes_sentral
tidak obesitas
obesitas sentral sentral Total
2013 Count 10 19 29
2014 Count 9 23 32
Total Count 32 61 93
Umur
Statistics
kat_age
N Valid 93
Missing 0
kat_age
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Obes_sentral
Total Count 32 61 93
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 93
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.45.
Jenis Kelamin
Statistics
jenis_kelamin
N Valid 93
Missing 0
jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Obes_sentral
Perempuan Count 31 48 79
Total Count 32 61 93
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 93
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.82.
Risk Estimate
N of Valid Cases 93
123
Aktivitas Fisik
Statistics
aktv_fisik
N Valid 93
Missing 0
aktv_fisik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
aktv_fisik
perempuan Count 13 34 32 79
Total Count 13 37 43 93
Obes_sentral
tidak obesitas
obesitas sentral sentral Total
sedang Count 22 15 37
berat Count 2 41 43
Total Count 32 61 93
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 93
a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 4.47.
Statistics
kondisi_mental
N Valid 93
Missing 0
kondisi_mental
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Terganggu 33 35.5 35.5 35.5
tidak terganggu 60 64.5 64.5 100.0
Total 93 100.0 100.0
125
kondisi_mental
1 gejala Count 13 14 27
2 gejala Count 7 5 12
3 gejala Count 4 0 4
Total Count 33 60 93
kondisi_mental
1 gejala Count 13 13 26
2 gejala Count 15 9 24
3 gejala Count 3 1 4
Total Count 33 60 93
kondisi_mental
1 gejala Count 16 10 26
2 gejala Count 3 1 4
3 gejala Count 3 1 4
4 - 7 gejala Count 1 0 1
Total Count 33 60 93
kondisi_mental
1 gejala Count 6 24 30
2 gejala Count 8 8 16
3 gejala Count 12 4 16
4 gejala Count 5 0 5
Total Count 33 60 93
kondisi_mental
% within
14.8% 85.2% 100.0%
gejala_penurunan_energi
2 gejala Count 9 6 15
% within
60.0% 40.0% 100.0%
gejala_penurunan_energi
3 gejala Count 7 3 10
% within
70.0% 30.0% 100.0%
gejala_penurunan_energi
% within
92.3% 7.7% 100.0%
gejala_penurunan_energi
Total Count 33 60 93
% within
35.5% 64.5% 100.0%
gejala_penurunan_energi
Obes_sentral
Total Count 32 61 93
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 93
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.35.
Risk Estimate
N of Valid Cases 93
129
Asupan Energi
Cases
Descriptives
Median 2.0114E3
Variance 8.041E4
Minimum 1420.30
Maximum 2795.10
Range 1374.80
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistics
asup_energi
N Valid 1
Missing 0
Mean 2.6863E3
Median 2.6863E3
Minimum 2686.30
Maximum 2686.30
Cases
Descriptives
Median 2.3317E3
Variance 6.324E4
Minimum 1821.27
Maximum 2642.97
Range 821.70
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 1.8704E3
Variance 4.993E4
Minimum 1420.30
Maximum 2334.27
Range 913.97
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 2.0033E3
Variance 7.016E4
Minimum 1663.37
Maximum 2795.10
Range 1131.73
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 93
Test Statisticsa
asup_energi
Mann-Whitney U 274.000
Wilcoxon W 2165.000
Z -5.677
Uji Korelasi antara Asupan Energi dengan Asupan Karbohidrat, Protein, dan Lemak
Correlations
asup_energi asup_karbo
N 93 93
N 93 93
Correlations
asup_energi asup_protein
N 93 93
N 93 93
Correlations
asup_energi asup_lemak
N 93 93
N 93 93
Asupan Karbohidrat
Descriptives
Median 2.7180E2
Variance 2.183E3
Minimum 200.37
Maximum 412.90
Range 212.53
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
asup_karbo
N Valid 1
Missing 0
Mean 3.7770E2
Median 3.7770E2
Mode 377.70
Minimum 377.70
Maximum 377.70
136
asup_karbo
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Descriptives
Median 3.3240E2
Variance 2.169E3
Minimum 240.10
Maximum 412.90
Range 172.80
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Median 2.5673E2
Variance 1.605E3
Minimum 206.37
Maximum 338.10
Range 131.73
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Median 2.6726E2
Variance 1.640E3
138
Minimum 200.37
Maximum 354.70
Range 154.33
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
asup_energi asup_sukrosa
N 93 93
N 93 93
Cases
Descriptives
Median 48.8700
Variance 236.648
Minimum 16.63
Maximum 85.90
Range 69.27
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistics
asup_sukrosa
N Valid 1
Missing 0
Mean 70.2300
Median 70.2300
Minimum 70.23
Maximum 70.23
140
Cases
Descriptives
Median 56.4300
Variance 124.659
Minimum 37.03
Maximum 65.73
Range 28.70
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 48.8700
Variance 202.991
Minimum 22.77
Maximum 79.93
Range 57.16
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 47.8300
Variance 274.579
Minimum 16.63
Maximum 85.90
Range 69.27
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 93
Test Statisticsa
asup_sukrosa
Mann-Whitney U 161.000
Wilcoxon W 2052.000
Z -6.591
Asupan Protein
Cases
Descriptives
Median 60.3000
Variance 127.225
Minimum 34.60
Maximum 105.97
Range 71.37
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
asup_protein
N Valid 1
Missing 0
Mean 72.3300
Median 72.3300
Minimum 72.33
Maximum 72.33
Cases
Descriptives
Median 65.2000
Variance 89.741
Minimum 53.08
Maximum 85.57
Range 32.49
Group Statistics
146
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 57.8300
Variance 120.334
Minimum 34.60
Maximum 76.33
Range 41.73
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 60.8000
Variance 124.642
Minimum 44.63
Maximum 105.97
Range 61.34
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Group Statistics
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
asup_protein asup_energi
N 93 93
N 93 93
asup_protein asup_lemak
N 93 93
N 93 93
Asupan Lemak
Cases
Descriptives
Median 76.1000
Variance 147.388
Minimum 48.70
Maximum 108.57
Range 59.87
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistics
asup_lemak
N Valid 1
Missing 0
Mean 99.3700
Median 99.3700
Minimum 99.37
Maximum 99.37
Cases
Descriptives
Median 82.2000
Variance 132.387
Minimum 67.13
Maximum 108.13
Range 41.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 69.1700
Variance 71.325
Minimum 48.70
Maximum 86.60
Range 37.90
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 76.1850
Variance 158.804
Minimum 58.60
Maximum 108.57
Range 49.97
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 93
Test Statisticsa
asup_lemak
Mann-Whitney U 278.000
Wilcoxon W 2169.000
Z -5.645
Asupan Serat
Cases
Descriptives
Median 14.0700
Variance 10.615
Minimum 4.70
Maximum 21.90
Range 17.20
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
asup_serat
N Valid 1
Missing 0
Mean 13.0300
Median 13.0300
Minimum 13.03
Maximum 13.03
156
Median 18.0300
Variance 7.866
Minimum 12.90
Maximum 21.90
Range 9.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Median 12.7300
157
Variance 2.075
Minimum 10.47
Maximum 15.77
Range 5.30
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Median 14.2500
Variance 10.629
Minimum 4.70
Maximum 21.30
Range 16.60
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 93
Test Statisticsa
asup_serat
Mann-Whitney U 65.000
Wilcoxon W 593.000
Z -7.368
Asupan Vitamin D
Case Processing Summary
Cases
Descriptives
Median 1.7000
Variance 4.451
Minimum .10
Maximum 15.77
Range 15.67
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
asup_vitD
N Valid 1
Missing 0
Mean 3.8300
Median 3.8300
Minimum 3.83
Maximum 3.83
Cases
Descriptives
Median 1.3000
Variance 1.623
Minimum .13
Maximum 4.80
Range 4.67
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 1.0700
Variance 1.163
Minimum .40
Maximum 4.03
Range 3.63
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 2.1350
Variance 5.858
Minimum .10
Maximum 15.77
Range 15.67
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 93
Test Statisticsa
asup_vitD
Mann-Whitney U 819.500
Wilcoxon W 2710.500
Z -1.266
Asupan Kalsium
Case Processing Summary
Cases
Descriptives
Median 5.0017E2
Variance 5.499E4
Minimum 174.63
Maximum 1375.43
Range 1200.80
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
asup_kalsium
N Valid 1
Missing 0
Mean 5.4577E2
Median 5.4577E2
Minimum 545.77
Maximum 545.77
Cases
Descriptives
Median 5.2773E2
Variance 4.706E4
Minimum 349.20
Maximum 1094.10
Range 744.90
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 5.1660E2
Variance 2.859E4
Minimum 248.53
Maximum 834.10
Range 585.57
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 4.8335E2
Variance 6.828E4
Minimum 174.63
Maximum 1375.43
Range 1200.80
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Group Statistics
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Sig. Std. Error
Difference
(2- Mean Differenc
F Sig. t df tailed) Difference e Lower Upper
asup_ Equal
kalsiu variances 7.550 .007 2.762 91 .007 136.54810 49.43475 38.35203 234.74417
m assumed
Equal
variances not 2.472 47.061 .017 136.54810 55.24570 25.41192 247.68428
assumed
169
Korelasi antara asupan kalsium dengan asupan energi dan asupan karbohidrat sederhana
Correlations
asup_kalsium asup_energi
N 93 93
N 93 93
Correlations
asup_kalsium asup_sukrosa
N 93 93
N 93 93