Anda di halaman 1dari 6

KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN

MENDUKUNG IBU MENYUSUI


Perlindungan Hak Anak Utk Mendapat ASI
di Indonesia
Semua bayi berhak UU No 34 thn 2009 Setiap org yg sengaja
mendapat ASI ttg Kesehatan menghalangi program ASI
eksklusif (psl.128) eksklusif dipidana penjara
plg lama 1 thn dan denda
Keluarga, pemerintah, plg banyak Rp 100 jt
masyarakat harus (psl. 200)
mendukung (psl.128) Korporasi yg menghalangi
Pemerintah bertanggung program ASI eksklusif,
jawab menetapkan pengurus dipidana penjara
kebijakan yang serta denda, dan korporasi
menjamin hak bayi dipidana denda dgn
(psl.129) pemberatan (psl. 201)
PP No 33 thn 2012 •Fasilitas Kesehatan harus mendukung
keberhasilan program ASI Eksklusif dengan
ttg Pemberian ASI berpedoman pada 10 Langkah Keberhasilan
Eksklusif menyusui
Permenkes No 15 thn 2014 ttg
Sanksi Penghambat ASI Eksklusif
■ Kewajiban tenaga Kesehatan melaksanakan upaya2
mendukung Ibu menyusui
■ Kewajiban tenaga Kesehatan terkait promosi dan pemberian
susu formula
■ Sanksi administratif bagi tenaga Kesehatan, penyelenggara
FasKes, satuan Pendidikan, pengurus organisasi profesi dan
produsen serta distributor: TEGURAN LISAN, TERTULIS, dan
atau PENCABUTAN IZIN
Organisasi profesi bidang kesehatan harus memberikan advokasi, motivasi,
dan inovasi untuk keberhasilan program pemberian ASI eksklusif melalui
pendidikan, pelayanan, dan penelitian
CODE tentang Penggunaan dan Distribusi
Susu Formula: Larangan Faskes

Memberikan Susu Menerima dan/atau Menyediakan pelayanan di


Formula Bayi dan/atau mempromosikan Susu bidang kesehatan atas biaya
Formula Bayi dan/atau yang disediakan oleh
produk bayi lainnya produk bayi lainnnya yang produsen atau distributor
tanpa adanya Indikasi dapat menghambat program Susu Formula Bayi dan/atau
medis pemberian ASI Eksklusif produk bayi lainnya

Menerima hadiah
Menerima pemberian
dan/atau bantuan dari
contoh produk Susu
produsen atau
Formula Bayi dan/atau
distributor Susu
produk bayi lainnya
Formula Bayi dan/atau
secara cuma-Cuma
produk bayi lainnya
TERIMA KASIH
“Primum Non Nocere, First Do No Harm
Child’s Well Being is a Priority”

Anda mungkin juga menyukai