Anda di halaman 1dari 2

 

    Sistem Ekskresi


Sistem ekskresi pada reptil (kadal kebun) pada umumnya berupa ginjal, paru-
paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan
zat-zat hasil metabolisme. Reptil (kadal kebun) yang hidup di darat sisa hasil
metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah
padat berwarna putih. Sedangkan jika pada hasil metabolismenya bercampur
berwarna gelap (hitam, coklat, dsb), umumnya itu merupakan hasil metabolisme yang
tidak sempurna dari apa yang telah dimakan oleh hewan ini.
Ginjal kadal, sama sepeti halnya pada burung dan mamalia, di kenal sebagai
metanefros, sedangkan ginjal pada saat embrio adalah pronefros dan metanefros.
metanefros pada dasarnya serupa dengan mesonefros tetapi lebih ringkas dan memuat
jumlah lebih banyak unit-unit renal,ada saluran menuju tubulus dan akhirnya menyatu
disebut ureter.perkembangan tipe ginjal adalah untuk efisiensi ekskretori akibat
meningkatnya aktivitas).Ginjal berwarna kecoklat-coklatan dan terdiri atas sepasang,
terletak di daerah sacrum dan merupakan benda yang retroperitronial dan terdiri atas
lobus anteriordan lobus posterior. Dari masing-masing ren terdapat ureter yakni ureter
sinesta dan dextra. Pada hewan jantan sebelum bermuara di kloaka ureter itu bersatu
dahulu dengan vase deverensia, sedang pada hewan betina langsung ke kloaka.
Vasica urinaria yang merupakan kantung tipis yang terletak di dekat kloaka dan
bermuara sebelum ventralnya, berfungsi sebagai kumpulan urine sementara .Ada
kandung kemih, tetapi kotoran/ekskret bersifat semisolid (setengah keras) seperti
pada burung, dan di keluarkan langsung melalui kloaka bersama tinja. Ekskret itu
mengandung urat, bagian dari air kencing, yaitu bahan berwarna putih, biasanya
sebagai garam Na dan mengandung zat kapur.
2. tokek

Sistem ekskresi
Pada sistem ekskresinya, terdapat kandung kemih tetapi kotoran/ekskret
bersifat semisolid (setengah keras) seperti pada burung dan dikeluarkan langsung
melalui kloaka bersama tinja. Ekskret itu mengandung urat, bagian dari air kencing,
yaitu bahan berwarna putih dan biasanya sebagai garam Na dan mengandung zat
kapur (Brotowidjojo, 1989).
Sistem ekskresi pada reptilia dalam hal ini Tokek (Gecko gecko) adalah metanefros.
Pada saat embrio reptilia memiliki ginjal tipe pronefros, kemudian pada saat dewasa
berubah menjadi mesonefros hingga metanefros. Hasil ekskresi pada reptilia adalah asam
urat. Asam urat ini tidak terlalu toksik jika dibandingkan dengan amon ia yang dihasilkan
oleh mamalia. Asam urat dapat juga diekskresikan tanpa disertai air dalam volume yang
besar. Asam urat tersebut dapat diekskresikan dalam bentuk pasta berwarna putih.
Beberapa jenis reptil menghasilkan amonia seperti buaya dan kura-kura. Ular tidak memiliki
kandung kemih sehingga asam urat yang dihasilkan ginjalnya keluar bersama feses melalui
kloaka.
3. ular

   Sistem ekskresi
Pada sistem ekskresinya, terdapat kandung kemih tetapi kotoran/ekskret
bersifat semisolid (setengah keras) seperti pada burung dan dikeluarkan langsung
melalui kloaka bersama tinja. Ekskret itu mengandung urat, bagian dari air kencing,
yaitu bahan berwarna putih dan biasanya sebagai garam Na dan mengandung zat
kapur (Brotowidjojo, 1989).
Sistem ekskresi pada reptilia dalam hal ini Ular Pyton adalah metanefros. Pada saat embrio
reptilia memiliki ginjal tipe pronefros, kemudian pada saat dewasa berubah menjadi
mesonefros hingga metanefros. Hasil ekskresi pada reptilia adalah asam urat. Asam urat ini
tidak terlalu toksik jika dibandingkan dengan amon ia yang dihasilkan oleh mamalia. Asam
urat dapat juga diekskresikan tanpa disertai air dalam volume yang besar. Asam urat
tersebut dapat diekskresikan dalam bentuk pasta berwarna putih. Beberapa jenis reptil
menghasilkan amonia seperti buaya dan kura-kura. Ular tidak memiliki kandung kemih
sehingga asam urat yang dihasilkan ginjalnya keluar bersama feses melalui kloaka.

Anda mungkin juga menyukai