DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM STUDI PGSD B.I KELAS B
2015.1
Kata pengantar
Puji dan syukur kehadirat allah swt kita panjatkan yg telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada umat manusia.sehingga penyusun dapat menyelaikan laporan ini
Dalama penyusunan resume ini penyusun mengucapkan terimkasih kepada bapak
asep sudrajatr ,se, S.pd m.Mpd yang telah memberikan bimbingan dan arahannya
sehiga resume ini dapat diselesaikan
Terimkasih kepada rekan rekan sejawat serta kepada dosen mata kuliah yg telah
memberikan bantuan dan arahannya. Akhirnya penyusun tidak lepas dari segala
kekurangan dalam penyusunan laporan dan penyusun mohon kritik serta saran
untuk memperbaiki selanjutnya.
A. latar belakang
Kemajuan dunia pendidikan dan ilmu penegetahuan dewasa ini
menuntut kualitas guru yang terbaik. Pendidikan IPS di sd merupakan salah
satu mata kuliah yang penting dalam resume ini membahas tentang
perkembangan kurikulum pendidikan IPS di SD .
Tujuan dan mafaat
1. Menjelaskan perkembangan dan tujuan pendidikan
2. Memberi cintoh keterkaitan anatra fakta konsep generalilasi nilai sikap
dan keterampilan intelektual dalam pendidikan IPS di SD kelas III dan
IV
3. Menguraikan keterkaitan antara fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap
dan keterampilan (intelektual, personal,sosial) dalam pendidikan IPS di
SD kelas V dan VI.
4. Menguraikan keterkaitan antara berbagai isu dan masalah budaya
5. Menjelaskan macam macam pendekatan pembelajaran IPS di SD
6. Menggunakan metode ,media dan pemanfaatan sumber belajar IPS
kelas II dan IV
7. Menggunakan metode ,media dan pemanfaatan
8. Merancang menyusun prosedur dan alat evaluasi pembelajaran IPS di
SD
9. Menerapkan nodel pembelajaran IPS terpadu
BAB II
PEMBAHASAN
MODUL 1
TINJAUAN PERKEMBANGAN KURIKULUM IPS SD
Kegiatan Belajar 1
Perkembangan kurikulum Pendidikan IPS SD
1. Kurikulum SD 1994
Membaca, menulis, dan berhitung
Muatan Lokal
IPTEK
Wawasan lingkungan
Pengembangan nilai
Pengembangan keterampilan
2. Kurikulum 2006
Kerangka dasar kurikulum (kelompok mata pelajaran)
Prinsip pengembangankurikulum
Prinsip pelaksanaan kurikulum
Stuktur kurikulum pendidikan umum dikembangkan berdasarkan standar
kompetensi lulusan
Stuktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu pendidikan selama enam tahun mulai kelas 1sapai kelas 6
Kegiatan Belajar 2
2. Sanusi (1993)
Studi social adalah semua pengetahuan dan penelaaahan gejala masalah
social di masyarakat yang ditinjau dari berbagai aspek kehidupan social,
dalam usaha mencari jalan dari masalah-masalah tersebuut.
Ruang Lingkup
Pada ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
1. Manusia, tempat dan lingkungan
2. Waktu, berkelanjutan dan perubahan
3. Sistem Sosian dan Budaya
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
MODUL 2
ESENSI KURIKULUM IPS SD TAHUN 2006 KELAS 3 DAN 4
Kegiatan Belajar 1
Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-ilmu Sosial dalam kurikulum
SD 2006 kelas 3 dan 4
Adapun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh mata pelajaran IPS
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungan
Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuilir, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan kompetensi dalam
masyarakat yang majemuk, baik ditingkat local, nasional, dan global.
Ruang Lingkup esensi materi dari Mata Pelajaran IPS menjadi aspek-
aspek :
1. Geografi meliputi manusia, tempat, dan lingkungan
2. Sejarah meliputi waktu, keberanjuran, dan perubahan
3. Sosiologi meliputi sistem sosial dan budaya
4. Ekonomi meliputi perilaku ekonomi dan kesejahteraan
A. PERISTIWA
Pengertian peristiwa dalam IPS secara sederhana adalah hal-hal yang
pernah terjadi. Peristiwa atau kejadian ada yang bersifat alamiah seperti gunung
meletus, tsunami, gempa bumi, gerhana matahari.
Peristiwa bersifat insaniah yakni peristiwa yang berkaitan dengan aktivitas umat
manusia seperti pembangunan jembatan, skandal korupsi, pemilu, krisis
moneter inflasi, reformasi dsb. Peristiwa yang telah diuji kebenarannya itulah
yang disebut fakta.
B. FAKTA
Secara harfiah kata ―fakta‖ berarti sesuatu yang telah diketahui atau telah
terjadi benar dan merupakan kenyataan, realitas yang real, benar dan juga
merupakan kenyataan yang nyata.
Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru, fakta juga merupakan
alasan untuk mempertajam rumus teori baru yang ada bahkan fakta dapat
mendorong untuk mempertajam rumusan teori yang telah ada.fakta bukan
tujuan akhir dari pelajaran IPS.
C. KONSEP
Konsep adalah suatu istilah pengungkapan abstrak yang digunakan untuk
tujuan mengklasifikasikan atau mengkatagorikan suatu kelompok dari suatu
benda, gagasan atau peristiwa. Konseptualisasi adalah proses meningkatkan,
mengiklasifikasi durian memberi nama pada sekelompok objek.
D. GENERALISASI
Schuneke (1988 : 16) mengemukankan bahwa generalisasi merupakan
abstraksi dan sangat terikt konsep. Car mempermudah memahami generalisasi
dalam hubungannya dengan konsep adalah dengan cara menelusuri proses
terbentuknya generalisai 2 konsep bias dari disiplin ilmu social atau disiplin dari
ilmu-ilmu sosial yang berbeda.
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa generalisasi menunjukn adanya
hubungn antara konsep dan berisi pernyataan bersifat umu, tidak terkait pda
situasi khusus.
1. Sosial
a. Sosial proses yang ditempuh individu untuk menjadi anggota
kelompoknya
b. Peran-peran yang dilakukan seseorang sebagai individu
c. Norma dan sanksi norma adalah ukuran/tata cara yang membimbing
perilaku, sedangkan sanksi adalah ganjaran/hukuman
d. Nilai aspek-aspek dari kehidupan masyarakat dan budaya yang dianggap
berharga
e. Gerakan nasional : gerakan yang dilakukan sejumlah besar orang untuk
memperbaiki atau melawan perubahan dimasyarakat
f. Masyarakat unit yang merdeka dan integrase dimana interaksi dan
komunikasi.
2. Ekonomi
a. Kelangkaan keinginan manusia terbatas
b. Produksi hasil proses pembuatan barang
c. Saling ketergantungan ada situasi saling memerlukan
d. Pembagian kerja berkenaan dengan pembagian garapan.
3. Geografi
a. Lokasi indentifikasi ruang dan tempat
b. Interksi spasi hubungan antara suatu tempat dengan lainnya
c. Pola special kota kedudukan kota sebagai pusat layanan
d. Difusi kebudayaan berkaitan dengan penyebab pengaruh kebudayaan,
Bahasa, pendidikan, etnik, agama, teknologi dll
4. Sejarah
a. Kontinuitas dan prubahan kejadian secara kronologis
b. Waktu lampau peristiwa sejarah terjadi di masa lalu
c. Kerjasama dan konflik proses proses timbulnya kerjasama manusia dalam
usaha mencapai tujuan
d. Nasionalisme wujud kepedulian masyarakat suatu Negara.
Kegiatan Belajar 2
NILAI DAN SIKAP SERTA KETERAMPILAN INTELEKTUAL/ KEMAMPUAN
ANALISA, PERSONAL DAN SOSIAL DALAM KURIKULUM IPS SD 2006 KELAS
3 DAN 4
Melalui proses kegiatan belajar mengajar yang tepat yang dikelola guru
dengan terencana dan terprogram diharapkan hasil belajar siswa juga
menghasilkan keterampilan-keterampilan sebagai berikut :
1. Keterampilan intelektual/ kemampuan analisis
Keterampilan intelektual dan kemampuan analisis dua hal yang tidak
dapat dipisahkan. Keterampilan dan kemampuan/ kecakapan ini
meliputi :
a. Keterampilan memperoleh pengetahuan dsan informasi
b. Keterampilan berfikir, menafsirkan menganalisis dan
mengoranisasikan informasi yang dipilih dari berbagai sumber
c. Kemampuan mengkritik informasi dan membedakan fakta dan opini
d. Kemampuan membuat keputusan
e. Keterampilan memecahkan masalah
f. Keterampilan menggunakan media
2. Keterampilan Personal
Keterampilan ini tidak dapat dipisahkan dari keterampilan
intelektual hanya pemahamannya ditekankan kepada keterampilan
yang sifatnya mandiri. Sifat-sifat tersebut antara lain :
a. Bersifat praktis atau keterampilan psikomotor
b. Keterampilan stdi dan kebiasaan kerja
c. Keterampilan bekerja dalam kelompok
d. Keterampilan akademik atau keterampilan belajar (continuing
learning skills)
e. Keterampilan lainnya, antara lain : 1) keterampilan fisik, 2)
keterampilan politik, 3) keterampilan pengembangan emosional
(motional growth)
3. Keterampilan Sosial
Keterampilan ini meliputi kehidupan dan kerjasama, belajar member
dan menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain,
membina kesadaran sosial. Dengan ni siswa diharapkan mampu
berkomnikasi dengan sesame manusia, lingkungannya di masyarakat
secara baik, hal ini merupakan realisasi dari penerapan IPS dalam
kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan Belajar 3
Kegiatan Belajar 1
Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-Ilmu Sosial Dalam Kurikulum
SD 2005 Kelas 5 dan 6
Peristiwa dan fakta harus diletakkan dalam hubungannya dengan konsep dan
generalisasi. Peristiwa dan fakta memberikan bahan baku utama bagi
pembentukkan konsep dan generalisasi.
Konsep dan generalisasi membantu kita untuk memperoleh pemahaman yang
komprehensif tentang kerangka berfikir IPS, agar kita memiliki cara yang teratur
untuk menerjemahkan apa yang terjadi didunia kita ini, didalam kehidupan
manusia ini.
SIKAP
Sikap memiliki pengertian yang rumit karena itu tedapat berbagai rumusan
tentang sikap yang dikemukakan para ahli, disebabkan adanya latar belakang
pemikiran dan konsep yang berbeda. Menurut Thursone adalah keseluruhan
dari kecenderungan perasaan, pemahaman, gagasan, dan rasa takut,
perasaan terancam, dan keyakinan-keyakinan tentang sesuatu hal.
Menurut Rochman Natawijaya (1984: 20) sikap adalah kesiapan seseorang
untuk memperlakukan sesuatu objek, didalam kesiapan itu ada aspek kognitif,
afektif, dan kecenderungan bertindak. Kesiapan sendiri merupakan penilaian
positif dan negatif dengan intensitas yang berbeda-beda untuk waktu tertentu,
kesiapan itu sendiri bias berubah-ubah.
Nilai itu merupakan konsep tentang kelayakan yang dimiliki seseorang atau
kelompok memiliki cara, tujuan, dan perbuatan yang dikehendakinya sesuai
dengan anggapannya bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Nilai yang
dimiliki seseorang dapat mengekspresikan mana yang lebih disukai mana
yang tidak. Dapat disimpulkan bahwa nilai menyebabkan sikap. Yang selalu
terjadi adalah satu sikap disebabkan oleh banyak nilai (values).
Didalam sikap telah terkandung aspek-aspek kognitif, afektif, dan
kecenderungan bertindak. Dapat disimpulkan terdapat kaitan antara nilai
dengan aspek-aspek kognitif, aspek afektif, dan kecenderungan bertindak.
Dari kajian para ahli dapat ditegaskan sebagai berikut :
o Adanya hubungan timbal-balik antara nilai dan kognitif
o Adanya hubungan timbal-balik antara afektif dengan kognitif
Kelas 5
Topik 1
Keragaman penampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di
Indonesia.
Nilai yang kita dapat kita petik dari bahan pegajaran ini atara lain :
1. Nilai Material
Siswa merasa telah dapat menikmati hasil-hasil pembangunan yang
sedang dan terus digalakan, antara lain karena dukungan sumber daya
alam tanah air kita yang melimpah.
2. Nilai Vital
Siswa diharapkan memiliki sifat-sifat seperti berikut ini :
a. Cermat (dalam meneliti informasi tentang yang diterimanya)
b. Tekun (dalam mempelajarinya)
c. Aktif (dalam mengumpulkan informasi dan dalam kegiatan
belajar pada umumnya)
d. Dan seterusnya.
3. Nilai Kerohanian
Siswa memiliki rasa seperti berikut :
a. Syukur kepada tuhan YME atas rahmat dan karunianya yang
telah memberikan kepada kita tanah air yang subur dan indah.
b. Menjunjung kebenaran sebagai syarat utama informasi
disampaikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
c. Menikmati keindahan alam yang diberikan tanah air kita.
d. Rasa tanggung jawab atas kelestarian ala mini (tanggapan
terhadap kelestarian alam)
e. Dst.
Sikap yang dapat diungkapkan, misalnya berikut ini :
a. Sikap yang bersyukur kepada tuhan YME disertai kecenderung
perilaku yang positif terhadap anugerah yang dilimpahkannya
kepada kita.
b. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
c. Kritis dalam menanggapi gejala-gejala alam.
d. Bertangggung jawab dalam melaksanakan tugas
e. Mencintai bangsa Indonesia
f. Dan seterusnya.
Keterampilan Personal
Keterampilan personal sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari
keterampilan intelektual. Namun, dalam pemahamannya, ditekankan
kepada keterampilan yang sifatnya mandiri.
Keterampilan ini ada yang bersifat praktis disebut juga keterampilan
psikomotor, seperti keterampilan berbuat. Berlatih serta
mengkoordinasi indera dan anggota badan. Keterampilan praktis ini
tampak dalam hal kemampuan siswa menggambar, membuat peta,
membuat model dan sebagainya.
Keterampilan studi dan kebiasaan kerja.
Keterampilan Sosial
Keteraampilan itu meliputi kehidupan dan kerja sama, belajar memberi
dan menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain,
membina kesadaran sosial. Siswa mampu berkomunikasi dengan
sesame manusia, lingkungan dimasyarakat secara baik, hal ini
merupakan realisasi dari penerapan IPS dalam kehidupan
bermasyarakat. Latihan dan pembinaan yang tampak dalam proses
belajar mengajar antara lain mampu melaksanakan dengan baik :
1. Berdiskusi dengan teman
2. Bertanya kepada siapapun
3. Menjawab pertanyaan orang lain
4. Menjelaskan perbuatan kepada orang lain
5. Membuat llaporan
6. Memerankan sesuatu, dan seterusnya. (Belen dan kawan-
kawan, 1990:348)
Disamping dilatih kemampuannya dalam berbagai kemampuan tersebut, yang
perlu dipertimbangkan guru adalah bagaimana guru mendorong siswa untuk
lebih gemar membaca, mencari dan mengolah informasi sesuai dengan
kemampuan siswa agar memiliki kebiasaan untuk memahami struktur bahan
pengajaran, mengerti istilah-istilah yang sulit/baru, mengikuti perkembangan
jaman, dan sebagainya.
Diharapkan akan tumbuh kesadaran dari mereka, tujuan mereka
membaca/mempelajari materi kajian. Bersikap kritis terhadap bahan kajian.
Bersikap kritis terhadap apa yang sudah dipelajarinya, sehimggaia merasa
memiliki kemampuan untuk memberikan kesimpulan dan keputusan.
Kegiatan Belajar 3
Contoh keterkaitan antara Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai,
Sikap dan Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis, Personal,
Sosial dalam Konteks Pendidikan IPS SD kelas 5 dan 6
Peristiwa, fakta,konsep dan generalisasi itu ada keterkaitan hubungan yang
tidak mungkin dipisahkan. Kesempatannya terpadu didalam struiktur IPS.
Melalui proses belajar mengajar IPS yang demilkian itu, juga dikembangkan
kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
(keterampilan) dalam KBM secara jelas kemampuan guru sebagai
pengembangan kurikulum di lapangan direalisasikan dan dapat diamati seara
faktual.
Contoh KBM yang dapat mmenunjukan adanya keterkaitan antara peristiwa,
fakta, konsep, generalisasi, nilai, dan keterampilan siswa.
Topik 1 : perjuangan para pejuang pada masa penjajahan Belanda dan
jepang.
KD : mendeskripsikan perjuang penjajahan Belanda dan Jepang.
Indikator : siswa mengenal arti pergerakan nasional dan arti Sumpah
Pemuda bagi
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Ranah kognitif, setelah mempelajari topiK ini siswa diharapkan dapat:
1. Menceritakan latar belakang timbulnya penrgerakan national, serta
tokoh-tokohnya.
2. Menerangkan peristiwa sumpah pemuda.
3. Menceritakan tokoh-tokoh yang berperan dalam sumpah pemuda.
4. Menunjukan arti pergerakkan nasional dan sumpah pemuda bagi
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Ranah afektif
1. Menghayati jasa para pelopor pergerakkan nasional.
2. Mengapresiasi jiwa sumpah pemuda.
Ranah psikomotor
1. Mencoba melakukan wawancara untuk memahami makna zaman
pergerakkan nasional dan tokoh-tokoh tertentu.
2. Memahami makna sumpah pemuda melalui proses diskusi kelas.
Peristiwa sebagai bahan kajian:
Peristiwa hari kebangkitan nasional dan sumpah pemuda
Fakta-fakta sebagai bahan kajian:
1. Gambar-gambardari tokoh-tokoh bersejarah
2. Naskah sumpah pemuda
3. Gambar gedung-gedung bersejarah bagi pergerakkan nasional
4. Gambaran suasana kota Jakarta pada zaman penjajahan.
Konsep:
1. Nasionalisme, imperialism, dan konolialisme
2. Kaum pergerakan, persatuan bangsa, kemerdekaan, dominasi asing,
patriotism, organisasi politik, HAM, dan seterusnya.
Generalisasi:
1. Setiap masyarakat manusia pasti mengalami perubahan
2. Penjajahan selalu menimbulkan konflik dan kesengsaraan.
Nilai:
Nilai material
Siswa merasa telah menikmati hasil kemerdekaan.
Nilai Vital:
1. Cermat dalam meneliti ulasan sejarah
2. Objektif dalam menilai informasi
3. Kreatif dalam memprediksi
Nilai Kerohanian
1. Bersyukur kepada Tuhan YME atas rahmat-Nya dan seterusnya
2. Rasional dalam berargumentasi.
3. Memiliki empati terhadap pengorbanan para pahlawan
4. Rasa tanggung jawab atas nikmat kemerdekaan dan seterusnya.
Sikap:
1. Bersyukur kepada Tuhan YME disertai rasa tanggung jawab
2. Tanggap terhadap perkembangan zaman
3. Bersikap terbuka dan toleransi terhadap pendapat orang lain
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan mencintai bangsa dan tanah
airnya dan seterusnya
Keterampilan personal:
1. Membaca peta, membuat denah, membuat peta, mengenal waktu, dan
kronologis, menterjemahkan konsep waktu, bekerja dalam kelompok
2. Keterampilan praktis (membuat peta dan lain-lain), belajar mandiri,
memimpin dalam diskusi, mengendalikan emosi dan lain-lain
Keterampilan sosial:
Berkontribusi memberikan gagasan, menjadi pendengar yang baik, mampu
menjelaskan, mampu mengadakan wawancara, mampu berperan dengan
baik, mampu bertanya dengan baik, dll.
MODUL 4
ISU DAN MASALAH SOSIAL BUDAYA DALAM PENGAJARAN IPS
Kegiatan Belajar 1
Tren Globalisasi dan Keragaman Budaya
A. Globalisasi
Globalisasi adalah suatu gejala dimana tata hubungan internasional
lebih disertakan lagi, terutama dalam menghadapi dan memecahkan
masalah-masalah dan isu-isu internasional yang bersifat lintas Negara dan
lintas budaya.
Masalah dan isu globalisasi adalah persoalan yang melanda dunia dan
dihadapioleh berbagai bangsa dan Negara. Masalah ini semakin dipacu oleh
kemajuan IPTEK. Contoh isu dan masalah yang bersifat global diantaranya
:Krisis energi, jarak antara Negara kaya dan miskin, kepadatan pendudukan,
populasi, perang nuklir, perdagangan internasional, kkomunikasi dan
perdagangan obat terlarang
Pengajaran globalisasi bertujuan membentuk warga Negara yang
memiliki kepedulian terhadap masalah dan isu global. Keanekaragaman
budaya merupakan ketidaksamaan budaya yang mengandung pengertian
setiap bangsa ataupun memiliki seperangkat gagasan, tindakan dan hasil
karya yang berbeda.
Masalah keanekaragaman budaya yang utama adalah pembauran
atau asimilasi. Pembauran adalah suatu proses social dari golongan-
golongan manusia yang berlatabelakang yang berbeda. Sikap toleran,
menghargai, dan menghormati sert peduli terhadap kelompok yang berbeda
adalah kunci berhasilnya pembauran.
Globalisasi dan keanekaragaman budaya sebagai suatu kenyataan,
mendorong perlunya memformulasikan kembali pendidikan IPS sebagai alat
untuk menumbuh kembangkan kesadaran pentingnya pendekatan
keanekaragaman budaya dalam memahami dan menyikapi globalisasi.
Kegiatan Belajar 2
Masalah – masalah Lingkungan dan Pendidikan Lingkungan
Lingkungan hidup (environment) menurut UU RI no 4 tahun 1982
tentang ketentuan-ketentuan pokok lingkungan hidup dapat didefinisikan
sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup termasuk didalamnya manusia dan prilaku yang mempengaruhi
kelangsungan prikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Kegiatan Belajar 3 :
Masalah – masalah Hukum Ketertiban dan Kesadaran Hukum
Masalah Hukum yaitu masalah yang timbul akibat terganggunya
kepentingan atau hak salah satu individu atau kelompok lain sehingga
diperlukan jalur keluar (solusi) yang bersifat mengikat kedua belah pihak.
Ketertiban yaitu suatu keadaan yang menunjukan adanya patokan,
aturan atau pedoman maupun petunjuk yang berlaku dan ditaati oleh setiap
individu didalam pergaulan antara pribadi atau golongan (masyarakat).
Kesadaran Hukum yaitu suatu sikap individu untuk menerima dengan
rela dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari peristiwa hokum yang
terjadi. Peristiwa hokum disini yaitu peristiwa yang dapat menimbulkan akibat
hukum.
Hubungan masalah hokum, ketertiban, dan kesadaran hokum dengan
pendidikan IPS yaitu sangat berhubungan karena diantaranya memberikan
kontribusi yang besar terhadap pembentukan warga Negara yang baik karena
pada hakikatnya IPS bertujuan membentuk warga Negara yang baik, melalui
pemahaman terhadap pengetahuan dan kemampuannya didalam berinteraksi
secara positif dan akti dengan lingkungannya. Didalam interaksi dengan
lingkungan itulah aspek-aspek tentang hokum, ketertiban dan kesadaran
hokum penting dimiliki oleh siswa sebagai anggota masyarakat.
Kegiatan Belajar 4 :
Masalah-masalah Kesadaran Hukum dan Pendidikan Kesadaran Hukum
Warga Negara
Manusia meripakan makhluk social artinya makhluk yang senantiasa
berhubungan dengan yang lainnya. Kedudukan manusia sebagai makhluk
social berimplikasi bahwa manusia tidak dapat hidup menyendiri. Dalam
interaksi dengan sesama, manusia akan terbentuk menjadi sebuah kelompok
yaitu masyarakat.
Dalam berinteraksi dengan lingkungan fisik maupun social, manusia
senantiasa ada aturan tersebut. Hukum ini perlu diterapkan agar tercapai
kehidupan yang tertib, aman, adil, serasi, seimbang dll.
Penanaman kesadaran hukum Negara dapat dilakukan melalui proses
pendidikan. Dalam proses pendidikan dilakukan dengan mengintegrasi atara
pengetahuan nilai dan skill pada diri siswa.
Apabila dikaitakan dengan pendidikan IPS, penanaman kesadaran hokum
dapat dilakukan dengan pendekatan multidisipliner. Kurikulum yang
diterapkan yaitu dengan pendekatan integrase dan korilasiterhadap
permasalahan-permasalahan sehari-hari yang dianggap oleh siswa. Dengan
demikian guru IPS harus memiliki pengetahuan yang luas.
MODUL 5
PENDEKATAN DALAM PENGAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR
Kegiatan Belajar 1
Pendekatan Kognitif dalam Pembelajaran IPS SD
Karakteristik pembelajaran di SD secara umum merupakan pendidikan
kognitif sebagai dasar persitifasi social. Artinya, pusat perhatian utama
pembelajaran IPS adalah pengembangan murid sebagai aktor sosial yang
cerdas. Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar 1994, esensi tujuan pengajaran
IPS di SD adalah kemampuan dan sikap rasional yang bermuara pada
pembentukkan individu sebagai aktor sosial yang cerdas. Aktor sosial yang
cerdas tidak lain dari anggota masyarakat yang matang secara rasional dan
secara emosional atau cerdas tidak lain secara rasional dan emosional.
Pendekatannya yaitu berorientasi pada proses penelitian dan proses
konseptualisasi.
Pendekatan yang berorientasi pada proses penelitian dikenal
sebagaipendekatan inquiri. Pendekatan yang berorientasi pada proses
pemahaman dan penggunaan factor, konsep, generalisasi dan teori. Proses
konseptualisasi ini erat kaitannya dengan proses asimilasi, akomodasi dan
ekuilibrasi dalam pikiran kita. Oleh karena itu seseorang akan dapat
meningkatkan isi dan dinamika schemata dalam pikirannya.
Proses penelitian dan proses konseptualisasi merupakandua
pendekatan kognitif,dimana satu laman lain mengisi. Proses konseptualisasi
di perlukan dalam proses penelitian pada saat melakukan deduksi dan
mendefinisikan istilah serta pada saat penarikan kesimpulan. Sebaliknya
proses konseptualisasi terutama pada saat penerusan generallisasi dan teori.
Kegiatan Belajar 2 :
Pendekatan Sosial, Personal dan Perilaku dalam Pembelajaran
IPS di SD
Emosi, nilai dan sikap serta perilaku social merupakan dimensi social
dan personal yang perlu dikembangkan dalam pengajaran IPS. Emosi pada
dasarnya bersifat peka dan saling melengkapi dengan rasio yang cenderung
bersifat teliti dan tanggap. Nilai merupakan sesuatu yang berharga dan
dipandang berharga sedangkan sikap adalah kecenderungan berbuat. Emosi,
nilai dan sikap serta perilaku social dapat dikembangkan dalam suasana
formal dan informal.
Dalam pembelajaran formal terdapat model-model pendekatan
transmisi nilai secara bebas terarah penamaan nilai, suri teladan, dan
klarifikasi terintegrasi struktur.
Pendekatan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS SD antara lain :
1. Pendekatan Ekspositori Berorientasi nilai
2. Pendekatan nalitik keteladanan
3. Pendekatan kajian nilai
4. Pendekatan integratif konsep dan nilai
Semua pendekatan social personal memiliki saling keterkaitan dengan
pendekatan kognitif.
MODUL 6
METODE, MEDIA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS KELAS 3
DAN 4
Kegiatan Belajar 1 :
Merancang dan Menetapkan Metode Pembelajaran IPS di SD Kelas 3 dan
4 dengan Pendekatan Kognitif
Metode Mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang
guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Dalam
memilih metode, perlu memperhatikan hal-hal berikut:
a. Tujuan pembelajaran
b. Kemampuan guru teerhadap materi dan metode yang akan dipilih
c. Kemampuan siswa yang belajar
d. Jumlah siswa yang belajar
e. Situasi atau kondisi saat belajar
f. Fasilitas yang dimiliki (media dan sumber belajar)
g. Evaluasi yang dipakai
Macam metode seperti metode ceramah, metode diskusi kelompok, panel
study kasus, metode brainstorming, diskusi formal, metode Tanya jawab,
metode kerja kelompok dll.
Media dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan sebagai berikut :
1. Media visual (visual dapat diproyeksikan, dan tidak dapat
diproyeksikan)
2. Media audio
3. Media audio visual
Pendekatan kognitif dalam proses belajar mengajar meliputi 3 aspek pokok
sebagai berikut:
1. Aspek pengetahuan (knowledge)
2. Aspek pemahaman (comprehension)
3. Aspek penerapan (application)
Selain tiga spek pokok tersebut, ada 3 aspek lain yang lebih tinggi, yaitu
analisi, sintesis dan evaluasi.
Kegiatan Belajar 3
Merancang dan menerapkan Metode Pembelajaran IPS di SD kelas 3 dan
4
Dengan Pendekatan personal
Pendekatan personal adalah pendekatan didalam belajar mengajar yang
berorientasi kepada perkembangan diri individu dan pembentukan pribadi.
Teori-teori yang menghasilkan model-model yang serumpun dengan
pendekatan personal adalah sebagai berikut:
1. Model pengajaran non direktif, oleh Varl Rogers
2. Model latihan kesabaran, oleh Frit Pers dan William Schultz
3. Model Sympatic oleh William Gordon
4. Model system konsepsional oleh David Hunt
5. Model pertemuan kelas oleh William Glasser
Glasser membedakan pertemuan kelas menjadi 3 tipe :
1. Tipe pertemuan Pemecahan Sosial
2. Tipe pertemuan Terbuka
3. Tipe pertemuan Terarah Terbuka
Dalam pertemuan kelas, tahap-tahap yang harus dilalui adalah sebagai
berikut:
1. Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan
2. Menyajikan masalah untuk diskusi
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
4. Mengidentifikasi alternative tindakan
5. Merumuskan kesepakatan
6. Perilaku tindak lanjut
Contoh penerapannya dikelas 4 semester 2, yaitu :
KD : kemampuan menggambar peta lingkungan setempat
Kegiatan Belajar 4
Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS di SD Kelas 3 dan
4
Pendekatan modifikasi perilaku adalah cara mengajar yang bertujuan
mengusahakan terjadinya perilaku siswa.
Pendekatan modifikasi perilaku dapat dibagi menjadi 6 yaitu:
1. Pengelolaan Kontingensi
2. Mawas diri atau pengendalian diri
3. Relaksasi
4. Reduksi stress
5. Assertive training
6. Direct training
Model mengajar pengendalian diri melalui 5 tahap berikut :
1. Pengenalan prinsip
2. Menetapkan data dasar
3. Menyiapkan program yang realistis
4. Pelaksanaan program
5. Evaluasi dan tindak lanjut
Contoh penerapan dikelas 4 semester 1 yaitu :
KD : Kemampuan menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam
serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat
(provinsi)
Kegiatan Belajar 5
Merancang dan Menerapakan Metode Pembelajaran IPS di SD Kelas 3
dan 4 yang berlandaskan Pendekatan Ekspositori
Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada
pengelolaan materi pelajaran yang telah jadi atau siap disampaikan kepada
siswa. Pendekatan ekspositori lebih menekankan pada kegiatan guru
(teacher centered)
Metode ceramah baik digunakan jika: bahan yang digunakan merupakan
bahan yang baru, jika jumlah siswa banyak, siswa dapat memahami informasi
yang disampaikan melalui kata-kata.
Contoh menerapkan pendekatan ekspositori dikelas 4:
KD: kemampuan menunjukkan jenis persebaran sumber daya alam dan
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat.
MODUL 7
METODE, MEDIA, DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS
DIKELAS 5 DAN 6
Kegiatan Belajar 1
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD
yang Berlandaskan Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif menekankan pada bagaimana individu merespons
rangsangan yang datang dengan menggunakan kemampuan intelektual yaitu
melalui mengorganisasi data, merumuskan masalah, dan membangun
konsep untuk memecahkan masalah denga symbol-symbol verbal dan
nonverbal.
Melaui penerapan metode inquiri diharapkan siswa memiliki keterampilan
dalam proses ilmiah, menguasai strategi penelitian secara kreatif.
Langkah-langkah motode inquiri yaitu:
1. Menyajikan masalah
2. Mengumpulkan data dan verivikasi data
3. Mengumpulkan unsur baru
4. Merumuskan penjelaskan
5. Menganalisis proses inquiri
Contohnya dikelas 6 semester 2 berikut:
KD : kemampuan memahami gejala alam dan sosial Negara Indonesia dan
Negara tetangga.
Indikatornya yang menjurus ke pendekatan kognitif : siswa bisa menunjukkan
letak peta, menyebutkan nama-nama Negara, membandingkan ciri gejala
sosial di Indonesia.
Kegiatan Belajar 2
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD
yang Berlandaskan Pendekatan Sosial
Pendekatan sosial menekankan kecakapan individu berhadapan dengan
orang lain (masyarakat), dan memusatkan perhatian pada gejala-gejala sosial
yang muncul. Metode inquiri sosial tepat untuk mengkaji gejala-gejala sosial.
Metode inquri sosial memungkinkan siswa berfikir dan mencari fakta-fakta,
informasi atau data yang mendukung pembuktian hipotesis dalam situasi
beban dan terarah.
Langkah – langkah metode inquri yaitu : orientasi, penyusunan hipotesis,
definisi, eksplorasi, pembuktian hipotesis dan generalisasi.
Contohnya dikelas 5 semester 1 sebagai berikut :
KD : kemampuan memahami keadaan penduduk dan pemerintahan di
Indonesia.
Kegiatan Belajar 3
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD
yang Berlandaskan Pendekatan Personal
Pendekatan personal adalah suatu pendekatan yang menekankan pada
usaha membantu siswa untuk menekankan pada setiap individu mempunyai
karakterristik yang berbeda. Oleh karena itu ,menuntut pendekatan yang
berbeda pula .Salah satu contoh pendekatan personal adalah metode
pertemuan kelas.
Langkah-langkah metode petemuan kelas adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan iklim yang mengandung keterlibatan
2. Menyajikan masalah untuk diskusi
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
4. Mengidentifikasi alternative tindakan
5. Merumuskan kesepakatan
6. Perilaku tidak lanjut
Kegiatan Belajar 4
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD
yang Berlandaskan Pendekatan Modifikasi Perilaku
Pendekatan modifikasi perilaku adalah cara mengajar yang bertujuan
mengusahakan terjadinya perilaku siswa.
Pendekatan modifikasi perilaku dapat dibagi menjadi 6 yaitu : pengelolaan,
kontingensi, mawas diri atau pengendalian diri, relaksasi, reduksi stress,
assertive training, direct training.
Model mengajar pengendalian diri melalui 5 tahap berikut:
1. Pengenalan prinsip tingkah laku
2. Menetapkan data dasar
3. Menyiapkan program yang realistis
4. Pelaksanaan program
5. Evaluasi dan tindak lanjut
Contoh penerapannya dikelas 5 semester 2 yaitu sebagai berikut :
KD : kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah
dn tokoh-tokoh pergerakan nasional.
Kegiatan Belajar 5
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD
yang Berlandaskan Pendekatan Ekspositori
Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada kegiatan
guru (teacher centered)
Metode ceramah baik digunakan jika : bahan yang digunakan merupakan
bahan yang baru, jika jumlah siswa banyak, siswa dapat memahami informasi
yang disampaikan melalui kata-kata.
Contoh menerapkan pendekatan ekspositori dikelas 6 semester 2 :
KD : kemampuan memahami gejala alam dan sosial Negara Indonesia dan
Negara Tetangga.
MODUL 8
EVALUASI PEMBELAJARAN
Kegiatan Belajar 1
Merancang dan Menyusun Alat Evaluasi secara Umum dalam Proses
Belajar IPS di SD
Kegiatan Belajar 2
Merancang dan Menyusun Alat Evaluasi secara Umum dalam Proses
Belajar IPS Aspek Kognitif
Aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar mempunyai 2 tingkatan sebagai
berikut :
Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah, meliputi hal-hal berikut ini :
a. Evaluasi yang mengungkap pengetahuan
b. Evaluasi yang mengungkap pemahaman
c. Evaluasi yang mengungkap penerapan
Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih tinggi, meliputi hal-hal berikut ini :
a. Analisis
b. Sintesis
c. Evaluasi
Aspek kognitif untuk siswa SD cukup tingkatan yang lebih rendah, yaitu yang
hanya mengungkapkan ingatan, pemahaman dan aplikasi.
Dalam rancangan alat evaluasi atau tes, perlu mempelajari kurikulum yang
berlaku yang meliputi hal-hal berikut ini:
a. Kompetensi Dasar
b. Materi pokok/hasil bahasan
c. Indikator Materi
d. Menyusun/membuat indicator untuk kisi-kisi soal
Kegiatan Belajar 3
Merancang dan Menyusun Alat Evaluasi dan Sikap Sosial
Nilai dan sikap sosial terjadi apabila ada interaksi sosial antara seseorang
dengan orang lain, dengan kelompok atau antar kelompok. Untuk dapat
terjadi interaksi sosial perlu ada kontak sosial dan komunikasi. Ada 3 macam
kontak sosial, yaitu antara orang perorang, orang dengan kelompok dan
kelompok dengan kelompok.
Dalam merancang alat evaluasi nilai dan sikap sosial, perlu
mempelajari hal-hal berikut:
a. Kompetensi dasar
b. Materi pokok
c. Hasil Belajar
d. Indicator Materi
e. Kisi-kisi tes
Alat yang tepat untuk mengukur nilai dan sikap sosial ranah afektifselain
daftar pertanyaan juga sebagai berikut : skala niali, daftar cek, laporan
pribadi, dan wawancara.
Kegiatan Belajar 4
Merancang dan Menyusun Alat Evaluasi Keterampilan IPS
Keterampilan—keterampilan IPS adalah beberapa kemampuan baik fisik
maupun mental dibidang Ilmu Pengetahuan Sosial.
Menurut Conny Semiawan dkk (1985) keterampilan-keterampilan mendasar
dalam proses berfikir dan berkarya dibidang ilmiah dapat dibagi menjadi 9
bagian, yaitu :
1. Mengorganisasi atau mengamati, termasuk didalamnya yaitu :
a. Menghitung
b. Mengukur
c. Mengklasifikasikan
d. Mencari hubungan ruang/waktu
2. Membuat hipotesis
3. Merencanakan penelitian/eksperimen
4. Mengendalikan variable
5. Menginterprestasi atau menafsirkan data
6. Menyusun kesimpulan sementara
7. Meramalkan (memprediksi)
8. Menerapkan (mengaplikasi)
9. Mengkomunikasikan
Cara merancang evaluasi keterampilan IPS di SD perlu dipelajari kurikulum
SD yang berlaku, khususnya mengenal hal-hal berikut :
1. Kompetensi Dasar
2. Materi Pokok
3. Hasil Belajar dan Indikator materi
Misalnya dalam KD kelas 5 semester 2 ini : kemampuan memahami
keragaman ketampakan alam dan buatan di Indonesia.
Cara menyusun alat evaluasi keterampilan IPS, misalnya untuk siswa kelas 5
semester 1 dengan materi pokok berikut : penduduk dan system
pemerintahan di Indonesia.
MODUL 9
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN IPS TERBARU
Kegiatan Belajar 1
Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan
Menggunakan Pendekatan Berorientasi Pemecahan Masalah
Masalah dapat diartikan setiap hal yang mengundang keraguan-keraguan,
ketidak pastian atau kesulitan yang harus diatasi dan diselesaikan. Masalah
sosial yaitu suatu situasi yang mempengaruhi banyak orang dan dianggap
sebagai sumber kesulitan atau ketidakpuasan yang menuntut untuk
dipecahkan.
Secara umum kita mengenal 3 cara pemecahan masalah, yaitu sebagai
berikut :
1. Pemecahan masalah secara otoritatif
2. Pemecahan masalah secara Ilmiah
3. Pemecahan masalah secara metafisik
Dalam rancangan model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah, seyogyanya berdasarkan pada pemikiran
kritis dan reflektif yang mengikuti proses kerja sebagai berikut :
1. Menyadari adanya masalah
2. Mencari petunjuk untuk pemecahannya
a. Pikiran kemungkinan pemecahannya dan pendekatannya
b. Ujilah kemungkinan-kemungkinan pemecahan tersebut dengan kriteria
tertentu
3. Penggunaan suatu pemecahan yang cocok dengan kriteria tertentu
dan tinggalkan kemungkinan pemecahan yang lain.
Dalam menerapankan model pembelajaran IPS terpadu dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah, yakni dari merumuskan
masalah sampai pada pemecahan masalah dengan menggunakan strategi
yang cocok.
Contoh penerapannya dikelas 5 semester 1 dengan KD : kemampuan
memahami keadaan penduduk dan pemerintahan di Indonesia.
Maka pengalaman belajar dengan menggunakan metode pemecahan
masalah bagi siswa adalah merangsang mereka untuk berfikir secara ilmiah
dan mengembangkan daya nalar mereka dalam menghadapi berbagai
masalah kehidupan yang menghadapi berbagai masalah kehidupan yang
menghadang didepannya.
Kegiatan Belajar 2
Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan
Menggunakan Pendekatan Humanistik (Wawasan Bidang Interkeilmuan)
Pendekatan humanistic adalah pendekatan dalam kegiatan belajar mengajar
yang menyoroti suatu topic/tema yang termasuk bidang ilmu lain yang relevan
(terkait) sehingga para murid melihat masalah/ topic tersebut lengkap dan
terpadu.
Tujuan pendekatan humanistic yaitu agar para murid dapat menelaah dan
memahami suatu masalah dari berbagai sudut pandang yang pada akhirnya
mereka dapat menarik kesimpulan secara terpadu dan menyeluruh.
Contoh penerapannya dikelas 5 semester 1 sebagai berikut :
KD : kemampuan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia.
Kegiatan Belajar 3
Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan
Menggunakan Pendekatan Wilayah (Geografi)
Pendekatan wilayah adalah pendekatan suatu masalah dengan menyoroti
dari berbagai aspek kehidupan secara mendetail diwilayah. Tujuannya untuk
memberikan pengertian pada murid secara terpadu mengenal suatu masalah
secara wilayah.
Dalam rancangan model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan
pendekatan wilayah perlu memperhatikan bahwa wilayah-wilayah atau gejala-
gejala yang terjadi dipermukaan bumi merupakan hasil interaksi antar
wilayah.
Contoh penerapannya dikelas 4 semester 1 dengan KD : kemampuan
menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya
untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat (provinsi).
Kegiatan Belajar 4
Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan
Menggunakan Pendekatan Metode Proyek
Metode proyek adalah suatu jenis kegiatan pemecahan masalah yang
dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kecil. Kegiatan belajar mengajar
yang menggunakan pendekatan metode proyek harus memperhatikan kriteria
metode proyek sebagai berikut :
Kegiatan Belajar 5
Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan
Menggunakan Pendekatan Kurun Waktu (Time Line)
Konsep waktu ditinjau dari segi ilmu filsafat yaitu masa lampau, masa kini dan
masa depan. Penerapan pendekatan waktu dalam kegiatan belajar mengajar,
berarti kita mempelajari sejarah. Didalam sejarah ada 3 konsep mengenai
waktu yang berdasarkan ruang, berdasarkan matematika dan berdasarkan
asosiasi.
Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan
pendekatan kurun waktu, berarti kita merancang model pembelajaran untuk
mengajarkan sejarah.
Dengan memahami kejadian masa lampau, kita dapat mengambil banyak
pelajaran, kemudian kita jadikan sebagai ―guru‖ untuk menghadapi masa
depan. Dalam berbekal pengalaman masa lampau kita diharapkan lebih
bijaksana dalam mengambil keputusan dan tidak mengulang
kesalahan/kegagalan yang pernah dialami.
Contoh penerapannya dikelas 6 semester 1 dan langkah-langkah selanjutnya
sebagai berikut :
1. Memahami KD
Kemampuan menganalisis peristiwa di sekitar proklamasi
2. Materi Pokok
Peristiwa sekitar proklamasi
3. Hasil Belajar
Mengurikan persiapan sampai dengan detik-detik proklamasi
4. Indikator Materi
Menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi
(peristiwa rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, detik-detik
proklamasi kemerdekaan) dan Indikator.
5. Menyampaikan materi pelajaran berdasarkan indicator materi diatas
dengan ceramah
6. Mengadakan Tanya jawab mengenai apa yang disampaikan beserta
mengamati bukti-bukti sejarah seperti foto-foto saat proklamasi.
7. Berikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan sejarah dimana
mereka tinggal, berdasarkan informasi dari narasumber setempat.
8. Menyimpulkan materi pelajaran secara garis besar
9. Mengadakan penilaian dan tindak lanjut.
DAFTAR PUSTAKA