Anda di halaman 1dari 7

Journal Keperawatan (J-Kp) Volume 7 Nomor 2, November 2019 ISSN : 2302-1152

KEBIASAAN MAKAN MAKANAN TINGGI PURIN DENGAN KADAR


ASAM URAT DI PUSKESMAS
Veronica Flaurensia Magdalena Kussoy
Rina Kundre
Ferdinand Wowiling

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email : veronicakussoy@gmail.com
Abstract: Unhealthy community eating patterns by consuming high protein foods that contain
high purine levels causes the incidence of hyperuricemia to increase. Consuming high purine
foods will increase uric acid levels in the blood, which predisposes to gouty arthritis. The aim
was to determine the Corelation between high purine food eating habits with uric acid levels
in the working area of Remboken Community Health Center. The research design used
descriptive analytic with Cross Sectional Study approach. A sample of 51 respondents was
obtained using the Total Sampling technique. The results of statistical test studies using the
Fisher’s Exact Test at a significance level of 95%, obtained a significant value ρ = 0.034 <α
(0.05). The conclusion is that there is a relationship between eating habits of high purine
foods with uric acid levels.
Keywords : Purines, Gout, Eating habits

Abstrak : Pola makan masyarakat yang tidak sehat dengan mengkonsumsi makanan
berprotein tinggi yang mengandung kadar purin tinggi menyebabkan kejadian hiperurisemia
semakin meningkat. Mengkonsumsi makanan tinggi purin akan meningkatkan kadar asam
urat dalam darah, yang merupakan predisposisi terjadinya gout arthritis. Tujuan untuk
mengetahui hubungan kebiasaan makan makanan tinggi purin dengan kadar asam urat di
wilayah kerja puskesmas remboken. Desain penelitian yang digunakan yaitu Deskriptif
Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Sampel berjumlah 51 responden yang
didapat dengan menggunakan tehnik Total Sampling. Hasil penelitian uji statistik
menggunakan uji Fisher’s Exact Test pada tingkat kemaknaan 95%, didapatkan nilai
signifikan ρ = 0,034 < α (0,05). Kesimpulan ada hubungan antara kebiasaan makan makanan
tinggi purin dengan kadar asam urat.
Kata kunci : Purin, Asam Urat, Kebiasaan makan

PENDAHULUAN Menurut WHO asam urat adalah


Gout atau sering disebut dengan bagian dari metabolisme purin, namun
asam urat merupakan hasil metabolisme di apabila tidak berlangsung secara normal
dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh maka akan terjadi sebuah proses
berlebih. Setiap orang memiliki asam urat penumpukan kristal dari asam urat pada
di dalam tubuh, karena pada setiap persendian yang bisa mengakibatkan rasa
metabolisme normal dihasilkan asam urat. sakit yang cukup tinggi. Asam urat sudah
Asam urat merupakan hasil metabolisme ada pada tubuh kita dan bukan suatu
akhir dari purin yaitu salah satu komponen penyakit, asal asam urat tersebut dalam
asam nukleat yang terdapat dalam inti sel nilai yang normal. Pada keadaan normal
tubuh (Andri &Yudha, 2017). kadar asam urat serum pada laki-laki mulai
meningkat setelah pubertas. Pada

1
Journal Keperawatan (J-Kp) Volume 7 Nomor 2, November 2019 ISSN : 2302-1152

perempuan kadar asam urat tidak Asupan purin merupakan faktor risiko
meningkat sampai setelah menopause paling kuat yang berhubungan dengan
karena estrogen meningkatkan ekskresi kejadian hiperurisemia (Ningsih, 2014).
asam urat melalui ginjal. Setelah Kebiasaan makan adalah faktor
menopause, kadar urat serum meningkat penting yang berpengaruh kepada status
seperti pada pria (Fajarina, 2011). kesehatan dan kemampuan fisik seseorang.
Kadar asam urat tinggi atau Banyaknya makanan tinggi purin yang
hiperurisemia merupakan keadaan dikonsumsi akan semakin memperbesar
terjadinya peningkatan kadar asam urat di risiko terkena asam urat. Risiko terjadinya
atas normal dan juga merupakan suatu asam urat akan bertambah bila disertai
keadaan dimana konstentrasi monosodium dengan pola konsumsi makan yang tidak
berlebih dalam kelarutannya, dan lebih seimbang. Ada berbagai faktor yang dapat
banyak menyerang pria dari pada wanita meyebabkan kelebihan asam urat di dalam
(Andri & Yudha, 2017). Peningkatan kadar darah, tetapi asupan purin mempunyai
asam urat dapat mengakibatkan gangguan pengaruh paling besar (Fajarina, 2011).
pada tubuh manusia seperti perasaan linu- Survei pendahualuan pengambilan
linu di daerah persendian dan sering data awal pada bulan Juni 2019 di
disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat Puskesmas Kecamatan Remboken,
sangat bagi penderitannya Andry (2009). didapat jumlah total pasien yang telah
Prevalensi hiperurisemia berbeda-beda melakukan pemeriksaan sebelumnya pada
pada setiap golongan umur dan meningkat tiga bulan terakhir yaitu pada bulan Maret
pada usia 30 tahun pada pria dan usia 50 sampai dengan Mei adalah berjumlah 51
tahun pada wanita. pasien. Dari uraian-uraian diatas, maka
Hiperurisemia di Manado dan peneliti tertarik melakukan analisa tentang
Minahasa termasuk tinggi dibandigkan “Hubungan Kebiasaan Makan Makanan
dengan daerah lain di Indonesia karena Tinggi Purin Dengan Kadar Asam Urat”
kebiasaan makan ikan dan mengkonsumsi
alkohol. Angka kejadian hiperurisemia METODE PENELITIAN
pada tahun 1999 sebesar 34,30% pada pria Penelitian ini termasuk dalam jenis
dan 23,31% pada wanita usia dewasa penelitian kuantitatif dengan menganalisis
muda. Hal tersebut berhubungan dengan gambaran perbedaan antara kedua variabel
kondisi pria yang mempunyai kadar asam yaitu variabel independen (Kebiasaan
urat yang lebih tinggi dari pada Makan Tinggi Purin) dan variabel
perempuan, dan perempuan mempunyai dependen (Kadar Asam Urat). Penelitian
hormon esterogen yang ikut membuang ini menggunakan jenis penelitian
asam urat melalui urin dan juga ikut Observasional analitik, dengan pendekatan
terbuang bersamaan dengan darah haid cross sectional study. Penelitian ini
melalui siklus menstruasi (Ningsih, 2013). dilaksanakan di Puskesmas Remboken
Pola makan masyarakat yang tidak pada bulan Mei 2018-Juli 2019. Populasi
sehat dengan mengkonsumsi makanan pada penelitian ini adalah masyarakat yang
berprotein tinggi, terutama protein hewani melakukan pemeriksaan asam urat di
yang mengandung kadar purin tinggi Puskesmas Kecamatan Remboken.
menyebabkan kejadian hiperurisemia Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah
semakin meningkat. Mengkonsumsi masyarakat yang telah melakukan
makanan tinggi purin akan meningkatkan pemeriksaan asam urat pada bulan maret
kadar asam urat dalam darah, yang hingga bulan mei 2019 berjumlah 51
merupakan predisposisi terjadinya gout orang. Teknik pengambilan sampel dalam
arthritis dan batu ginjal. Kandungan purin penelitian ini menggunakan metode Total
yang tinggi terutama terdapat dalam Sampling dengan total 51 orang. Instrumen
jeroan, kerang, kepiting, dan ikan teri. penelitian yang digunakan untuk mengukur

2
Journal Keperawatan (J-Kp) Volume 7 Nomor 2, November 2019 ISSN : 2302-1152

variabel Kebiasan Makan Makanan Tinggi kelamin perempuan yaitu sebanyak 29


Purin metode Food Frequency responden (55,8%), sedangkan responden
Questionnaire (FFQ) (Hardiansyah, 2014) dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 23
dan pada variabel asam urat menggunakan responden (44,2%).
metode Standar Operasional Prosedur
(SOP) (Sucipto, 2014) dengan Tabel 2. Distribusi Responden
menggunakan pengukur kadar asam urat Berdasarkan Usia
digital yang terdiri dari autocheck, stick Usia n %
asam urat, jarum lancet, alcohol swab. 35-40 Tahun 3 5,9
Dengan Kriteria objektif Kadar asam urat 41-50 Tahun 13 25,5
tinggi >7 pada pria dan >5 pada wanita, 51-60 Tahun 17 33,3
>60 Tahun 18 35,3
dan terkontrol <7 pada pria dan <5 pada
Total 51 100
wanita.
Pengolahan data yang diperoleh
Hasil penelitian yang dilakukan
dari hasil penelitian ini diolah secara
pada 51 responden di dapatkan mayoritas
manual dengan mengelompokkan hasil
responden berusia > 60 tahun yaitu
observasi kemudian dilakukan
sebanyak 18 orang (35,3%), 51-60 tahun
penghitungan skor dan dianalisis
sebanyak 17 orang (33,3%), 41-50 tahun
menggunakan uji statistik melalui sistem
sebanyak 13 orang (25,5%) dan rentang
komuterisasi dengan beberapa tahap yaitu
usia paling sedikit yaitu 35-40 tahun
editing, coding, cleaning, tabulating
sebanyak 3 orang (5,9%). Hasil penelitian
(Notoatmodjo, 2010). Analisa bivariat
ini sejalan dengan penelitian yang
dalam penelitian ini yaitu untuk
dilakukan oleh Untari & Wijayanti (2017)
mengetahui Hubungan Kebiasaan Makan
dengan judul hubungan antara pola makan
Makanan Tinggi Purin Dengan Kadar
dengan penyakit gout didapatkan usia
Asam Urat. Peneliti menggunakan uji
responden mayoritas berusia > 60 tahun
statistic Chi-square dengan tingkat
kemaknaan 95% (α = 0,05).
2. Analisa Univariat
Tabel 3. Distribusi dan Presentase
HASIL dan PEMBAHASAN
Kebiasaan Makan Tinggi Purin
1. Karakteristik Responden
Kategori n %
Tabel 1. Distribusi Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin Sering 29 56,9
Jenis Kelamin n % Jarang 22 43,1
Laki-laki 22 43,1 Total 51 100
Perempuan 29 56,9
Total 51 100 Tabel 3 menunjukan hasil
penelitian yang dilakukan di Puskesmas
Berdasarkan hasil penelitian pada Remboken dengan jumlah responden 51
51 responden didapatkan bahwa mayoritas orang, sebanyak 29 responden (56,9%)
responden adalah berjenis kelamin memiliki kebiasaan makan tinggi purin
perempuan sebanyak 29 responden yang sering. Sedangkan 22 responden
(56,9%) sedangkan laki-laki sebanyak 22 (43,1%) dalam kategori jarang. Hal ini
responden (43,1%). Penelitian ini sejalan menandakan bahwa kebiasaan makan
dengan penelitian yang dilakukan oleh makanan tinggi purin di puskesmas
Husnah dan Chamayasinta (2013) yang remboken dalam keadaan yang sering
berjudul hubungan pengetahuan diet purin makan makanan tinggi purin yaitu
dengan kadar asam urat pasien gout dibuktikan dengan jawaban kuesioner para
arthritis dengan jumlah sampel 52 responden sering makan makanan seperti
responden dengan mayoritas berjenis daging ayam, daging babi, ikan mujair,
kacang kacangan serta sayur buncis

3
Journal Keperawatan (J-Kp) Volume 7 Nomor 2, November 2019 ISSN : 2302-1152

sebanyak hampir 3 kali per minggu. Hal ini Tabel 4. Distribusi dan Presentase Kadar
sejalan dengan penelitian Silviana, dkk, Asam Urat
(2014) yang berjudul Hubungan Status Kategori n %
Gizi, Asupan Bahan Makan Sumber Purin Tinggi 44 86,3
dengan Kadar Asam Urat pada Pasien Terkontrol 7 13,7
Hiperuresemia Rawat Jalan di Rumah Total 51 100
Sakit Tugurejo Semarang dengan jumlah
semua responden 22 (100,0%) orang dalam Berdasarkan hasil penelitian yang
kategori sering makan makanan tinggi dilakukan di Puskesmas Remboken dengan
purin. jumlah responden 51 orang, sebanyak 44
Hasil persentase penelitian di responden (86,3%) memiliki kadar asam
Puskesmas Remboken menunjukkan urat dalam kategori tinggi. Hal ini
kebiasaan makan tinggi purin sebanyak 29 menandakan bahwa kadar asam urat di
(56,9%) responden memiliki kebaisaan Wilayah Kerja Puskesmas Remboken
mengkonsumsi makanan tinggi purin yang masih banyak yang memiliki kadar asam
sering. Teori menyatakan bahwa kebiasaan urat yang tinggi. Hal ini sejalan dengan
mengkonsumsi makan makanan tinggi penelitian Silviana, dkk, (2014) yang
purin yang sering dapat meningkatkan berjudul Hubungan Status Gizi, Asupan
kadar asam urat dalam darah (Diantari, Bahan Makan Sumber Purin dengan Kadar
2012). Menurut Silviana, dkk, (2014) asam Asam Urat pada Pasien Hiperuresemia
purin yang terkandung dalam makanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Tugurejo
akan diubah menjadi asam urat. Purin Semarang dengan jumlah 16 (72,7%)
adalah salah satu senyawa basa organik responden dalam kategori kadar asam urat
yang menyusun asam nukleat atau inti dari yang tinggi/lebih, sedangkan 6 (27,3%)
sel yang termasuk dalam kelompok asam responden dalam kategori normal.
amino, unsur pembentuk protein. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Konsumsi makanan tinggi purin memicu mayoritas responden di Puskesmas
tingginya kadar asam urat didalam serum, Remboken memiliki Kadar Asam Urat
contoh makanan kaya purin yaitu makanan yang tinggi sebanyak 44 (86,3%)
laut, jeoran, dan kacang-kacangan responden di karenakan banyak
(Nursilmi, 2014). mengkonsumsi makanan yang tinggi purin.
Kebiasaan konsumsi makan Setiap orang memiliki asam urat di dalam
makanan yang kaya purin dalam penelitian tubuh karena pada setiap metabolisme
ini tidak diukur berapa jumlah (gram) normal dihasilkan asam urat. Asam urat
dalam sehari, akan tetapi pada saat yang terdapat dalam tubuh kita tentu saja
wawancara dan mengisi kuesioner peneliti kadarnya tidak boleh berlebihan. Asam
lebih menekankan kepada apakah pasien urat dapat berlebih disebabkan adanya
memiliki kebiasaan konsumsi makanan pemicu, yaitu makanan dan senyawa lain
tersebut. Pasien dalam penelitian ini yang yang banyak mengandung purin.
memiliki kebiasaan konsumsi makan Sesungguhnya tubuh menyediakan 85%
makanan tinggi purin tidak melakukan senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari,
kontrol batasan maksimum untuk hal ini berarti bahwa kebutuhan purin dari
mengonsumsinya. makanan hanya sekitar 15% (Artinawati,
2014).
Akibat dari asupan makanan yang
tinggi purin oleh para responden sehingga
terjadi kenaikan kadar asam urat di dalam
tubuh para. Kusumayanti, dkk, (2015)
menyebutkan bahwa kenaikan kadar asam
urat disebabkan tubuh kekurangan enzim

4
Journal Keperawatan (J-Kp) Volume 7 Nomor 2, November 2019 ISSN : 2302-1152

urikinase untuk mengubah asam urat kurang baik karena sering makan makanan
sebagai produk akhir metabolisme purin tinggi purin yaitu dibuktikan dengan
menjadi allantoin larut air, sehingga jawaban kuesioner para responden sering
berbagai penelitian menyebutkan bahwa makan makanan seperti daging ayam,
terdapat hubungan asupan purin dengan daging babi, ikan mujair, kacang kacangan
kadar asam urat. serta sayur buncis sebanyak hampir 3 kali
Penelitian ini juga didapatkan ada per minggu. Hasil penelitian ini sejalan
responden yang memiliki kadar asam urat dengan penelitian yang dilakukan oleh
terkontrol sebanyak 7 responden (13,7%) Silviana, dkk, (2014) yang berjudul
yang dikarenakan para responden sering Hubungan Status Gizi, Asupan Bahan
malaksanakan diet purin pada saat peneliti Makan Sumber Purin dengan Kadar Asam
melaksanakan penelitian. Selain hal itu, Urat, didapatkan hubungan antara
asam urat yang terkontrol juga hubungan antara asupan purin dengan
dikarenakan faktor usia yang berdasarkan kadar asam urat pada pasien.
dengan hasil penelitian, kebanyakan dari Penelitian ini juga didapatkan ada
responden merupakan lanjut usia. Di mana responden yang memiliki kadar asam urat
lansia merupakan usia yang rentan terkontrol sebanyak 1 orang (3,4%) tetapi
terserang penyakit asam urat sehingga sering makan makanan tinggi purin dan
kadar asam urat di dalam tubuh bisa ada juga yang memiliki kadar asam urat
terkontrol dan kadang juga bisa tidak yang tinggi sebanyak 16 orang (72,7%)
terkontrol di karenakan faktor risiko dari tetapi jarang mengkonsumsi makanan yang
penyakit asam urat (Silviana, dkk, 2014). tinggi purin. Hal ini disebabkan karena
berdasarkan dengan hasil penelitian,
3. Analisa Bivariat kebanyakan dari responden merupakan
Tabel 5. Hubungan Kebiasaan Makan lanjut usia. Di mana lansia merupakan usia
Tinggi Purin Dengan Kadar Asam Urat Di yang rentan terserang penyakit asam urat
Wilayah Kerja Puskesmas Remboken sehingga kadar asam urat di dalam tubuh
bisa terkontrol dan kadang juga bisa tidak
Kebia Kadar Asam Urat Total P terkontrol dikarenakan faktor risiko dari
saan
Maka
Tinggi Terkontr penyakit asam urat (Silviana, dkk, 2014).
ol Hal yang menyebabkan responden
n
n % n % n %
Tinggi memiliki kadar asam urat yang tinggi
Purin
Sering 28 96,6 1 3,4 29 100
tetapi jarang mengkonsumsi makanan
0,034 tinggi purin dikarenakan kadar asam urat
Jarang 16 72,7 6 27,3 22 100 yang tinggi tidak hanya disebabkan oleh
makanan tinggi purin akan tetapi banyak
Total 44 86,3 7 13,7 51 100
faktor risiko yang lain seperti faktor
keturunan atau riwayat kesehatan keluarga,
Berdasarkan hasil penelitian
berat badan yang berlebihan, dan tidak
terhadap 51 responden didapatkan hasil
menerapkan pola hidup yang sehat
hubungan antara kebiasaan makan tinggi
(Silviana, dkk, 2014).
purin dengan kadar asam urat yang tinggi
Hasil penelitian ini juga
karena kebiasaan sering makan makanan
didapatkan 6 responden (27,3%) memiliki
yang tinggi purin sebanyak 28 responden
kadar asam urat terkontrol dikarenakan
(96,6%). Dengan hasil uji statistik
kebiasaan makan tinggi purin yang jarang.
diperoleh nilai ρ = 0,034 maka dapat
Penelitian ini dibuktikan dari beberapa
disimpulkan bahwa ada hubungan antara
jawaban kuesioner dari responden ada
kebiasaan makan tinggi purin dengan
yang menjawab jarang makan makanan
kadar asam urat. Hal ini menandakan
yang mengandung tinggi purin seperti
bahwa kebiasaan makan tinggi purin di
jeroan, seafood, dan kacang-kacangan
puskesmas remboken dalam keadaan

5
Journal Keperawatan (J-Kp) Volume 7 Nomor 2, November 2019 ISSN : 2302-1152

dengan presentasi 1 kali dalam sebulan. darah terganggu yang menyebabkan


Tinggi rendahnya asam urat seseorang terjadinya peningkatan kadar asam urat
tergantung dari apa yang dikonsumsi dan (Annita & Handayani, 2017).
pola hidup yang tidak sehat, sehingga
seseorang yang mengalami asam urat dapat SIMPULAN
disebabkan oleh beberapa faktor salah Kebiasaan makan makanan tinggi purin
satunya adalah makanan yang di pada masayrakat di wilayah kerja
konsumsinya (Utami, 2009). puskesmas remboken adalah sering,
Peningkatan kadar asam urat sehingga kadar asam urat masyarakat yang
dengan cepat dapat terjadi, antara lain ada di wilayah kerja puskesmas remboken
karena asupan makanan yang tinggi purin. tinggi.
Dalam kehidupan sehari-hari, pembatasan
konsumsi makanan tinggi purin, seperti DAFTAR PUSTAKA
daging, jeroan, dan berbagai jenis sayuran Andry. (2009). Analisis faktor-faktor yang
dan kacang-kacangan yang mengandung mempengaruhi kadara asam urat
purin perlu dilakukan, teutama bagi pada pekerja kantor. Vol 3 Hal 52-
penderita kadar asam urat tinggi, karena 53
hal ini berpeluang meningkatkan
metabolisme purin didalam tubuh yang Andry dan Yudha. (2017). Distribusi
menghasilkan kadar asam urat berlebih faktor hiperurisemia terhadap
didalam darah. Hal ini dikarenakan tubuh pasien gout arthritis di poliklinik
telah menyediakan 85% senyawa purin penyakit dalam dan radiologi
untuk kebutuhan tubuh, sedangkan dari RSUD Meuraxa Banda Aceh. Vol 6
makanan hanya diperlukan 15% saja Hal 64
(Indriawan, 2009).
Hasil Penelitian ini juga Annita dan Handayani. (2017). Hubungan
menunjukkan besarnya pengaruh asupan Diet Purin Dengan Kadar Asam
purin terhadap kadar asam urat pada Urta Pada Penderita Gout Arthritis.
responden yang diteliti. Jadi semakin STIKES Syedza Saintika. Vol 6 Hal
tinggi asupan purin maka akan semakin 106
tinggi pula kadar asam urat. Selain itu,
Astuti dan Tjahjono (2014) juga Artinawati, S. (2014). Asuhan
menyebutkan bahwa terdapat pengaruh Keperawatan Gerontik. Jakarta : In
faktor diet tinggi purin terhadap kadar Media. Hal 52
asam urat (gout). Hasil penelitian ini juga
Astuti., dan Tjahjono. (2014). Faktor-
sesuai dengan hasil penelitian Diantari
Faktor Yang Mempengaruhi Kadar
(2012) yang menunjukkan bahwa ada
Asam Urat (Gout) Pada Laki-Laki
pengaruh positif asupan purin dengan
Dewasa. Jurnal Portal Garuda.
kadar asam urat (p < 0,05).
Vol 5 Hal 99-100
Purin merupakan satu senyawa
dimetabolisme di dalam tubuh dan Diantari, E. (2012). Pengaruh Asupan
menghasilkan produk akhir yaitu asam urat Purin Dan Cairan Terhadap Kadar
(Suiraoka, 2012). Sehingga jika terjadi Asam Urat Pada Wanita Usia 50-60
peningkatan sintesa purin dalam tubuh Tahun. Fakultas Kedokteran
akan mengakibatkan terjadi penumpukan universitas Diponegoro. Vol 4 Hal
kristal pada asam urat di dalam ruang sendi 74
dimana semakin sering memakan makanan
yang mengandung purin tinggi maka Fajarina, E. (2011). Analisa Pola
semakin tinggi nilai asam urat sehingga Konsumsi Dan Pola Aktivitas
keseimbangan asam urat yang ada dalam

6
Journal Keperawatan (J-Kp) Volume 7 Nomor 2, November 2019 ISSN : 2302-1152

Dengan Kadar Asam Urat Pada Sucipto. (2014). Asam Urat dan Penyakit
Lansia Di Bogor. Vol 4 Hal 43 Kronik Lainnya. Jakarta:
Agromedia Pustaka. Hal 95-96
Hardiansyah, (2014). Ilmu Gizi, Teori dan
Aplikasi. Jakarta : EGC Hal 58 Suiraoka. (2012). Mengenal, Mencegah
Dan Mengurangi Faktor Risiko 9
Husnah dan Chamayasinta. (2013). Penyakit Degeneratif. Yogyakarta :
Hubungan Pengetahuan Diet Purin Nuha medika. Hal 121
Dengan Kadar Asam Urat Pasien
Gout Arthritis. Fakultas Untari, D., Wijayanti, T. (2017).
Kedokteran Universitas Syiah Hubungan Pola makan Dengan
Kuala. Vol 4 Hal 93 Penyakit Gout. Stikes
Muhammadiyah Surakarta. Vol 5
Indriawan. (2019). Penyakit Asam urat / Hal 103
Gout. Unikom.ac.id. Vol 7 Hal 69
Utami, P., dkk. (2009). Solusi Sehat Asam
Kusumayanti, DGA., Wiardani, NK., Urat Dan Rematik. Jakarta:
Antarini, NAA. (2015). Pola Agromedia Pustaka. Vol 3 Hal 73
Konsumsi Purin Dan Kegemukan
Sebagai Faktor Resiko
Hiperurisemia Pada Masyarakat
Kota Denpasar. Jurnal Skala
Husada. Vol 6 Hal 85

Ningsih, S., W. (2014). Gambaran Asupan


Purin, Penyakit Arthritis Gout, Di
Kecamatan Tumalanrea. Vol 5 Hal
99

Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi


penelitian kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta. Hal 102

Nursilmi. (2013). Hubungan Pola


Konsumsi, Status Gizi Dan
Aktivitas Fisik Dengan Kadar
Asam Urat Lansia Wanita Peserta
Posbindu Sinarsari. Fakultas
Ekologi Manusia IPB. Vol 4 Hal
115-116

Silviana, H., Bintanah, S., Isworo, J. T.


(2014). Hubungan Status Gizi,
Asupan Bahan Makan Sumber
Purin dengan Kadar Asam Urat
pada Pasien Hiperuresemia Rawat
Jalan di Rumah Sakit Tugurejo
Semarang. Fakultas ilmu
Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Semarang. Vol 5
Hal 99

Anda mungkin juga menyukai