HUBUNGAN KADAR ASAM URAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA IBU DAN
LANSIA DI POSYANDU GUYUP RUKUN KELURAHAN PENANGGUNGAN MALANG
Novita Dewi
*
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
e-mail : novita1unitri@gmail.com
ABSTRAK
Asam urat berperan sebagai oksidatif dan sekaligus destruktif. Kadar asam urat yang
meningkat berupa hiperurisemia berperan penting dalam proses inflamasi sehingga dapat
menyebakan kenaikan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kadar
asam urat darah dengan tekanan darah pada ibu dan lansia di Posyandu Guyup Rukun
Penanggungan Malang. Penelitian bersifat ini bersifat analitik korelatif menggunakan
pendekatan crossectional pada sampel 25 orang menggunakan purposive sampling.
Pengambilan data menggunakan pemeriksaan asam urat dan tekanan darah kemudian
dianalisis memakai SPSS uji chi square hasilnya (p=0,034) Hasil penelitian dihasilkan
bahwa hampir seluruhnya responden mengalami hiperurisemia, dan hampir seluruhnya
mengalami hipertensi. Terdapat hubungan yang signifikan pada hubungan asam urat
dengan tekanan darah pada ibu dan lansia di Posyandu Guyup rukun Penanggungan
Malang. Rekomendasi penelitian berikutnya untuk meneliti faktor asupan makanan dan
konsumsi cairan.
ABSTRACT
Uric acid acts as both oxidative and destructive. Increased uric acid in the form of
hyperuricemia plays an important role in the inflammatory process so that it can cause an
increase in blood pressure. This study aims to determine the relationship of blood uric acid
levels with blood pressure in mothers and the elderly in Posyandu Guyup Rukun
Penanggungan Malang. This is a correlative analytic study using a cross-sectional approach
on a sample of 25 people using purposive sampling. Retrieval of data using examination of
uric acid and blood pressure then analyzed using SPSS chi square test results (p = 0.034)
The results showed that almost all respondents had hyperuricemia, and almost all had
hypertension. There is a significant relationship in the relationship of gout with blood
pressure in mothers and the elderly in Posyandu Guyup in the Malang Penanggungan. The
next research recommendation is to examine the factors of food intake and fluid
consumption.
25
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019
26
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019
27
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019
darah masuk kedalam aorta, akibatnya Tekanan diastolik /Td 80 mmHg, sehingga
tekanan naik hingga puncaknya yang Tekanan Darah Rata-rata /TDR berupa 96
dikenal sebagai tekanan sistolik. Selama mmHg. Tekanan inilah yang adalah hasil
periode diastol tekanan turun. Nilai perkalian ‘cardiac out put’ atau curah
terendah yang didapat dikenal sebagai jantung dan tahanan di perifer. Nilai tensi
tekanan diastolik. ini bisa berubah tergantung pada faktor
Tekanan darah sistolik diperoleh yang mempengaruhinya contohnya isi
dari otot jantung yang memaksa isi sekuncup, tahanan perifer curah jantung,
ventrikel masuk ke dalam arteri menjadi dan denyut jantung pada keadaan
terganggu. Selama periode diastol arteri berolahraga, jenis kelamin, usia lanjut, iklim
masih tetap mengembung akibat tekanan suku bangsa, dan penyakit atau pembuluh
periferi dari berbagai arteriol menghambat darahnya dan jantung (Masud, 2007: 112).
semua darah mengalir kedalam jaringan. Klasifikasi Tekanan Darah
Tekanan darah maka dengan demikian 1. Tekanan Darah Rendah
sebagian tergantung pada kekuatan dan Tensi normal berupa 120/80 mmHg.
volume darah dipompakan dari jantung, Tekanan darah rendah jika sejak awal di
dan sebagian yang lain pada kontraksi otot bawah 120/80 mmHg (hypotension)
pada dinding arteriol (Pearce, 2006: 141). (Nadesul, 2008: 181-182). Tekanan darah
Tekanan darah adalah faktor yang sangat rendah sama berbahanya jika
sangat penting dalam sistem sirkulasi. tekanan darah sangat tinggi. Stroke dan
Penurunan atau peningkatan tekanan penyakit jantung koroner bisa diakibatkan
darah yang rata-rata menjadi berpengaruh berbagai faktor tensi yang sangat tinggi,
terhadap homeostasis pada tubuh. terpicu juga akibat tekanan darah yang
Sirkulasi darah jika tidak mencukupi lagi, sangat turun. Darah tidak deras mengalir
maka mengakibatkan hambatan sistem ke dalam otak dan dalam pembuluh darah
transportasi karbondioksida, oksigen dan koroner di jantung (Nadesul, 2008: 185).
berbagai hasil metabolisme yang lainnya. 2. Tensi Tinggi (Hipertensi)
Fungsi berbagai organ tubuh dilain pihak Definisi hipertensi adalah tekanan
akan terjadi gangguan contohnya darahnya sistolik 140 mmHg atau lebih
gangguan pada proses pembentukan urin atau tekanannya darah diastolik 90 mmHg
pada ginjal maupun pembentukan cairan atau lebih atau dalam masa pengobatan
serebrospinalis dan lain-lainnya. antihipertensi (Susalit, et al. 2001: 453).
Mengakibatkan mekanisme pengontrolan Sedangkan oleh Joint National Committee
tekanan darah menjadi penting dalam hal on Detection, Evaluation and Treatment of
memeliharanya dalam batas normal, yang High Blood Pressure (JIVC) hipertensi
berakibat bisa mempertahankan adanya adalah tekanan melebihi 140/90 mmHg
sistem sirkulasi pada tubuh manusia diklasifikasikan disesuaikan derajat
(Masud, 2007: 116). Tensi rata-rata/sering keparahannya, rentang dari tekanan darah
dikenal sebagai MAP atau Mean Arterial (TD) normal tinggi hingga hipertensi
Pressure merupakan tekanan rata-rata maligna (Ruhyanudin, 2007 : 138). Tiga di
keseluruhan sistem arteri di siklus jantung. antara empat faktor utama pencetus
Tekanan Darah Rata-Rata/TDR didapatkan hipertensi terkait dengan makanan (Diehl,
dengan menghitung hasil pembagian 1999: 87).
tekanan nadi dan angka tiga dan Hipertensi berdasarkan
ditambahkannya pada tekanan penyebabnya dibagi menjadi 2 hal berupa
diastoliknya. Adapun rumus tersebut hipertensi primer berupa belum diketahui
mempergunakan: TDR = 1/3 (Ts-Td) + Td. penyebabnya /idiopatik dan hipertensi
Tekanan sistolik /Ts normal 120 mmHg, sekunder berupa hipertensi yang
28
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019
diakibatkan oleh jenis penyakit yang purposive sampling dan telah lolos kriteria
lainnya (Susalit, et al. 2001: 453) insklusi. Sampel yang diambil adalah
1. Hipertensi primer merupakan hipertensi populasi laki-laki dan perempuan dengan
yang penyebabnya belum diketahui. umur lebih dari 18 tahun yang ditusuk
Dialami 90 % pasien hipertensi. Hipertensi ujung jarinya untuk melihat tingkat asam
primer kemungkinan diakibatkan beberapa urat diwaktu yang sama dengan
perubahan pada jantung dan pada pengukuran tekanan darah.
pembuluh darah mungkin bersamaan Analisis data menggunakan SPSS
mengakibatkan peningkatan tekanan darah uji chi square hasilnya (p=0,034) sebagai
(Ruhyanudin, 2007 : 142). uji korelasi dua variabel nominal.
2. Hipertensi sekunder menjadi sembuh
sendiri sesudah penyakit yang utama HASIL PENELITIAN
terjadinya hipertensi sudah teratasi Asam Urat
(Susalit, et al.2001:454). Ruhyanudin (2007 Penelitian dilakukan di Posyandu Guyup
: 142) menyatakan hipertensi sekunder Rukun pada bulan April 2018. Asam urat
didefinisikan berupa belum diketahuinya darah didistribusikan pada tabel 1.
penyebabnya. Sekitar 5-10 % penderita Tabel 1. Asam urat pada ibu dan lansia di
hipertensi diketahui penyebabnya Posyandu Guyup Rukun April
merupakan penyakit ginjal. Sekitar 1-2 %, 2018
etiologi berupa kelainan hormonal atau Kadar asam urat Frekuensi %
memakai obat jenis tertentu contohnya (pil Kadar asam urat 7 28
KB). normal
3. Menurut Nadesul (2008: 190-191) Hiperurisemia 18 72
Hipertensi primer berbeda, belum tahu TOTAL 25 100
akibat apa sebabnya maka tidak bisa Sumber : Data primer (2019)
sembuh bila tidak mengkonsumsi obat, Hasil penelitian asam urat yang di
hipertensi sekunder dapat sembuh sendiri. distribusikan hampir seluruhnya pada
Hipertensi sekunder, obat tak usah responden 72% (18 orang) mengalami
dilanjutkan dan tensinya pada umumnya hiperuresemia.
kembali normal pasca penyakit yang Tekanan Darah
mendasarinya teratasi. Upaya penanganan Penelitian dilakukan di Posyandu Guyup
hipertensi primer lebih dapat diprioritaskan. Rukun pada bulan April 2018. Kadar asam
Penelitian banyak dilakukan pada urat darah selanjutnya didistribusikan pada
hipertensi primer berupa pathogenesis dan tabel 2.
pengobatannya (Susalit, et al.2001: 454). Tabel 2. Tekanan darah pada ibu dan
lansia di Posyandu Guyup Rukun
METODE PENELITIAN April 2018
Penelitian ini dilakukan dengan desain Tekanan darah Frekuensi %
observasional analitik memakai Tekanan darah tinggi 6 24
pendekatan bersifat cross sectional, berupa Tekanan darah tahap I 0
penelitian yang mempelajari hubungan Tekanan darah tahap II 16 64
faktor resiko dengan efek dengan Krisis hipertensi 3 12
pendekatan pengumpulan data sekaligus TOTAL 25 100
dalam satu waktu (Notoadmojo, 2012). Sumber : Data primer (2019)
Penelitian dilakukan di Posyandu Guyup Hasil penelitian tekanan darah yang
Rukun RW 5 Penanggungan. Sampel di distribusikan lebih dari separuhnya
penelitian menggunakan sampling
29
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019
responden 64% (16 orang) mengalami (0,07%), dengan demikian bahwa umur
tekanan darah tahap II. semakin bertambah maka resiko
Hubungan asam urat dengan tekanan hiperuresemia semakin meningkat. Hasil ini
darah. disebabkan oleh adanya penurunan fungsi
Sampel yang berjumlah 25 sampel ginjal yang menyebabkan ekskresi asam
lalu di data hasil cek stik asam urat seperti urat menurun sehingga terjadi peningkatan
pada tabel 3. insiden hiperurisemia diusia melebihi 65
Tabel 3. Hubungan asam urat dengan tahun. Kemungkinan hiperurisemia
tekanan darah pada ibu dan tersebut disebabkan ibu dan lansia
lansia di Posyandu Guyup Rukun mengkonsumsi asupan purin yang berlebih.
April 2018 Masyarakat tersebut memiliki beberapa
Kadar Tekanan Tekanan Krisis kegiatan yang berupa jamuan makan yang
asam darah darah hiperten bergiliran pada saat acara keagamaan.
urat tinggi tahap I,II si Konsumsi beragam salahsatunya berupa
darah F % F % F % jenis makanan jeroan (ginjal, hati, jantung,
otak, paru), udang, kerang, sarden, dan
Kadar 3 50 4 25 1 33 daging sapi. Jenis makanan berupa
asam golongan A berupa kandungan purin yang
urat sangat tinggi yaitu 150-1000 mg
normal purin/100g. Golongan B memiliki yang
Hiperuri 3 50 12 75 2 67 terkandung purin tinggi /50-100 mg
semia purin/100g, jenis makanan berupa tahu,
jumlah 6 100 16 10 3 100 tempe, kacang-kacangan, jamur, bayam,
0 kembang kol, kangkung dan daun singkong
Sumber : Data primer (2019) (Dewi & Asnita, 2016). Penelitian ini sesuai
Berdasarkan data dari tabel 3 dengan hasilnya penelitian Lestari,
diketahui bahwa kelompok dengan Maryanto dan Paundrianagari (2012),
hiperurisemia yang mengalami hipertensi bahwa sampel yang
sebanyak 14 sampel (56%), sedangkan mengkonsumsi purin yang tinggi sejumlah
kelompok hiperurisemia yang bukan 52,1%, cukup berupa 32,1% dan kategori
hipertensi sebanyak 11 sampel (34%). kurang berupa 15,5%. Terdapat 39,4%
Kelompok dengan kadar asam urat normal responden mempunyai asam urat dalam
ditemukan pada 3 sampel bukan hipertensi normal dan 60,6% sampel mempunyai
(12%). hiperurisemia, p value =0,001 (p < α).
Terdapat hubungan mengkonsumsi
PEMBAHASAN makanan yang sumber purin dengan kadar
Hubungan Kadar Asam Urat dengan asam urat darah.
Tekanan darah Selain konsumsi purin yang dapat
Berdasarkan hasil penelitian meningkatkan kadar asam urat, konsumsi
responden mengalami hiperurisemia lainnya berupa susu dan olahannya.
hampir seluruhnya Hasil penelitian tersebut Penelitian Novianti, Ulfi dan Hartanti (2019)
sesuai dengan penelitian Ruggiero, et al menyatakan ada hubungan mengkonsumsi
yang mengambil 1453 sampel dengan susu dan aneka olahannya dengan adanya
rentang umur 20–102 tahun. Penelitian kadar asam urat menggunakan uji kolerasi
pada kelompok yang hiperurisemia chi-square p=0,0001,pada 76 sampel di
merupakan kelompok umur melebihi 65 Puskesmas Ciponas. Penelitian ini meneliti
tahun, sampel sebanyak 113 responden bahwa seringnya mengkonsumsi susu dan
olahnya dapat bermanfaat menjaga dan
30
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019
memprotektif kadar asam urat, hal ini (Johnson et.al., 2002: Purwanto, 2009).
terjadi karena kandungan kasein dan Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil
lactoalbumin menurunkan efek uricosuria penelitian pada 41 responden laki-laki
protein (Kemenkes, 2015). dengan 12 responden perempuan
Factor lain yang menyebabkan (Monikasari, Ardiaria, dan Widyastuti,
kenaikan kadar asam urat, adalah faktor 2017) berbeda dengan penelitian Novianti,
status gizi pada ibu dan lansia tersebut. Ulfi dan Hartanti (2019) didapatkan hasil
Status gizi diduga kenaikan asam urat chi-Square p = 0,204 artinya tidak ada
adalah hormon leptin yang berfungsi kolerasi antara jenis kelamin dan kadar
meregulasi kadar asam urat dalam darah asam urat, terdapat responden 11 laki-laki
(Sari, D. S. 2015). Kadar leptin yang tinggi dan 65 perempuan lansia.
pada orang obesitas dapat mengakibatkan Budaya, kebiasaan konsumsi suku
resistensi urin dapat menjadi gangguan bangsa berpengaruh terjadinya suatu
diuresis retensi urin, dapat menyebabkan penyakit tertentu. Lingga (2012)
gangguan pengeluaran asam urat dengan mengatakan suku bangsa mempunyai
melalui urin (Wulandari, D. 2015). kebiasaan mengkonsumsi purin lebih
Pernyataan ini sesuai dengan penelitian banyak dibandingkan dengan rerata
yang dilakukan Novianti, Ulfi dan Hartanti dialami secara populasi luas. Suku bangsa
(2019) bahwa ada hubungan status gizi itu akan berkecenderungan lebih
dengan kadar asam urat sebanyak mengalami gout arthriti. Kebiasaan, pola
p=0,007. Setara dengan penelitian konsumsi suatu suku bangsa berdampak
Monikasari, (2017) bahwa rata-rata asam pada suatu penyakit tertentu.
urat remaja obesitas laki-laki sebesar Hasil penelitian ini didapatkan
4,897±1,223 mg/dL dan remaja obesitas kenaikan tekanan darah /hipertensi.
wanita 4,841±0,883 mg/dL pada 53 Hipertensi ini dipengaruhi oleh beberapa
responden di kota Semarang. Penderita faktor, salahsatunya jenis kelamin.
gout sebagian besar mengalami kelebihan peningkatan angka kejadian hipertensi
berat badan pada studi epidemilogi. pada data tersebut sejalan dengan
Penderita obesitas beresiko mengalami penelitian Huang, et al (2014) tersebut
hiperurisemia. Obesitas terkait dengan ada ditemukan 1842 kasus hipertensi pada laki-
kenaikan kadar asam urat endogen dan laki dan perempuan. Kasus hipertensi pada
penurunan ekskresi asam urat yang penderita laki-laki ditemukan terbanyak
dilakukan ginjal (Novianti, Ulfi dan Hartanti, pada kelompok umur lebih dari 65 tahun
2019). (29,8%).
Faktor kenaikan asam urat lainnya Hasil penelitian kenaikan kadar
adalah jenis kelamin. Responden dari 25 asam urat dengan terjadinya kenaikan
orang hanya 1 orang saja yang berjenis tensi /hipertensi yaitu sebanyak 14 sampel
kelamin laki-laki. Jenis kelamin wanita (56 %) hipertensi memiliki kenaikan asam
menjadi bias seleksi karena dasarnya urat. Hasil ini setara dengan penelitian
bahwa efek estrogen di WUS/ Wanita Usia Assob, et al (2014) yang mengkategorikan
Subur berefek pada metabolisme asam variabel menjadi hipertensi, pre hipertensi
urat. Hormon estrogen bersifat dan normotensi. Penelitian tersebut tidak
uricasiolsiaric yang mengakibatkan kadar ditemukan sampel dengan tekanan darah
asam urat agak lebih tinggi di urin. normal mengalami hiperurisemia, namun
Estrogen memiliki sifat anti-ROS yang pada 48 sampel (49,5%) yang merupakan
berakibat menghambat NF-kB kasus hipertensi dan 50 sampel (49,5%)
menyebabkan pembentukan beberapa merupakan pre hipertensi ditemukan
sitokin proinflamasi juga dapat dihambat hiperurisemia. Hiperurisemia yang
31
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019
mengakibatkan hipertensi ini dikaitkan oleh vaskuler pada ginjal (Hening dan Johnson,
pengaruh asam urat terhadap kenaikan 2006: Feig et al., 2008).
stress oksidatif dan pengaktifan sistem Asam urat mempunyai sifat
renin-angiotensin, dimana hal tersebut antioksidan karena asam urat
akan menstimulus disfungsi endothel dan menghambat degradasi SOD dan dapat
vasokontriksi pembuluh perifer mengikat peroxynitrit, maka konsentrasi
menyebabkan terjadinya hipertensi. NO menjadi tetap stabil dan lapisan
Faktor lain yang dimungkinkan endotel bisa melaksanakan fungsi secara
mempengaruhi kenaikan kadar asam urat normal. Kadar asam urat apabila lebih 5.5
dan tensi adalah DM tipe 2 dan obesitas. mg/dl didukung kadar antioksidan yang
Hal ini dikarenakan kadar lemak tubuh lainnya rendah, maka asam urast justru
pada obesitas yang tinggi menyebabkan berubah sifat menjadi prooksidatif (Johnson
peningkatan reabsorbsi natrium ginjal et al., 2003: Wisesa dan Suastika, 2006).
(Aneja et al., 2004). Kondisi hiperglikemia Sifat prooksidatif dari asam urat
DM tipe 2 menyebabkan disfungsi endotel berawal dari O2; superoksida merupakan
mengakibatkan menurunnya NO/ Nitric produk sampingan aktivitas xantin
Oxide) maka tekanan arteri menjadi oksidase. Asam urat yasng kadarnya
meningkat (Syahid and Mahboob, 2009). berlebihan mengakibatkan semakin
Penelitian ini tidak meretriksi kedua factor banyaknya O2 yang dihasilkan. Sedangkan
tersebut agar lebih banyak menjadi sampel anion superoksida akan langsung
penelitian. mengaktifkan NO melewati reaksi cepat
Hasil penelitian ini menunjukkan yang menimbulkan peroxynitrit. Hal ini
kenaikan kadar asam urat menjadu salah menyebabkan menurunkan jumlah dan
satu kenaikan tekanan darah. Hal ini bioavaibilitas NO. Turunnya NO terjadi
berdasarkan studi epidemiologi, sesuai akibat terhambatnya produksi akibat
dengan penelitian Vedercchin et al (2000). peroxynitrit, yang bisa mengoksidasi BH4
Bahwa kadar asam urat pada kuartil menurun. Defisensi dari BH4 / L-arginin
keempat (>6.2 mg/dl di pria) dikaitkan mengakibatkan eNOS dikondisi uncoupled,
dengan kenaikan resiko kardiovaskuler (RR akibat eNOS yang sebagai enzim utama
1.73: 95% CI 1.01.-3.00). Hasil penelitian cytochrome P-450 dimana mempunyai
yang sama tetapi beda desain pada aktivitas NADH oksidase, pada keadaan
penelitian Heinig dan Johnson (2006) pada uncoupled inilah yang mengakibatkan
jenis eksperimental laboratorium pada tikus eNOS menghasilkan peroxynitrit dan
yang diberi axonic acid, yaitu inhibitor superoksida. Kombinasi dari kenaikan ROS
uricase. Saat uricase dihambat maka asam dan turunnya bioavailabilitas dan
uric acid tidak mampu diubah jadi allantoin jumlahnya mengakibatkan disfungsi
yang bersifat larut dan diekskresikan lewat endotel (Johnson et al., 2003: Lawrence,
urin. Setelah beberapa minggu 3-5 minggu 2010).
terjadi kenaikan tekanan darah tikus. Asam urat kadarnya yang berlebih
Menurut prinsip ontology, hipertensi merangsang juga terjadinya oksidasi LDL
pada keadaan hiperuresemia jalur lewat jalan stimulasi lipid peroxidase,
utamanya disebabkan oleh disfungsi diduga ini mempunyai peran pada
lapisan endotel disebabkan produksi ROS penebalan lapisan tunika intimamedia
yang berlebih dan menurunnya jumlah NO. pembuluh darah di kasus artherosklerosis
hiperurisemia mengakibatkan inflamasi (Waring, 2000: Alderman, 2007). Plak
vaskuler, meningkatkan produksi renin, arterosklerosis akibat akumulasi kristal urat
ploiferasi dari otot polos, dan adanya lesi yang sudah terbentuk membuat aktif
komplemen lewat jalur klasik. Komplemen
32
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019
33
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019
34
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019
Diehl, Hans. 1999. Waspadai Diabetes, Lingga, L. 2012. Bebas penyakit asam urat
Kolesterol, dan Hipertensi. Terj. tanpa obat. Jakarta: PT. Agro Media
Budiati, Winarni. Bandung : Pusaka.
Indonesia Publishing House. Masud, Ibnu. 2007. Dasar - Dasar Fisiologi
Helmi, Z. N. 2012. Buku Ajar Gangguan Kardiovaskuler. Jakarta : EGC.
Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Muhimin, Muhardi. Dahlan, Ruswan.
Medika. Sunatrio, S dan Thaib Roesli 2004.
Heinig M and RJ Johnson. 2006. Role of Anestesiologi.Jakarta: Infomedika.
Uric Acid in Hypertension, Renal Nadesul, Handrawan. 2008. Sehat Itu
Disease, and Metabolic Syndrome. Murah. Jakarta : PT Kompas Media
Cleveland Clinic Journal of Nusantara.
Medicine, pp: 1059-64. Novianti, Ulfi dan Hartanti. 2019.
Janghorbani M, Amini M, Rezvanian H, Hubungan jenis kelamin, status gizi,
Gouya MM, Delavari A, Alikhani S, konsumsi susu dan olahannya
Mahdavi A. 2008. Association of dengan kadar asam urat pada
body mass index and abdominal lansia. Jurnal Gizi Indonesia., (The
obesitywith marital status in aduts. Indonesian Journal of Nutrition) Vol.
Arch Iranian Med 11:274-81. 7, No. 2,
Johnson, R.J., Laura, G., Mazzali, M, et al., Notoadmodjo, S. 2012 Metodologi
2013. What Are the Key Arguments Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Against Uric Acid as A True Risk Rineka Cipta.
Factor for Hypertension. Mitchell BD, Almasy LA, Rainwater DL,
Hypertension. 61: 948-951 Schneider JL, Blangero J, Stern
Kumar, B & Linert, P. 2016. Gout and MP,
African American reducing MacCluer JW. 2000. Diabetes and
dispaties. Amerika: Clevaland Clinic Hypertension in Mexican American
Jurnl of Medicine. Families: Relation to Cardiovascular
Kemenkes, RI. 2013 Gambaran Kesehatan Risk. American Journal of
Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta: Epidemiology, pp: 1047-56.
Pusat data dan Informasi Monikasari, 2017 hubungan kadar asam
Kemenkes RI. 2013.Kemenkes RI. 2017 urat dengan tekanan darah pada
Profil kesehatan remaja obesitas di kota semarang
indonesia tahun 2016. Jakarta: skripsi. Universitas diponegoro
Kementrian Kesehataan Republik Mustafiza, P.V 2010 Hubungan antara
Indonesia. hiperurisemia dengan hipertensi
Lawrence GS. 2010. Implikasi Klinis skripsi universitas sebelas maret
Disfungsi Endotel dan Radikal Pearce C. Evelyn. 2006. Anatomi dan
Bebas.Makassar: FK UNHAS. Fisiologi untuk Paramedis.Terj.
Lestari, E., Maryanto, S., & Paundrianagari, Handoyo, Yuliani Sri. Jakarta :
M, D. 2013. Hubungan konsumsi Gramedia.
makanan sumber purin dengan Putra TR. Hiperurisemia. Dalam: Sudoyo
kadar asam urat pada wanita WA, Sutiyohadi B, Alwi I,
usia45-59 tahun di desa Simandibrata K.M, Setiati S, editor.
Sanggrahan Kecamatan Kranggan Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid
Kabupaten Temanggung, III. Ed 5, Jakarta EGC; 2009. p.
Temanggung: Program Studi Gizi 2550-2555
STIKes Ngudi Waluyo. Purwanto, Bambang. 2009. Pathogenesis,
Etiology, and Management of
35
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019
36