Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019

HUBUNGAN KADAR ASAM URAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA IBU DAN
LANSIA DI POSYANDU GUYUP RUKUN KELURAHAN PENANGGUNGAN MALANG

Novita Dewi
*
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
e-mail : novita1unitri@gmail.com

ABSTRAK

Asam urat berperan sebagai oksidatif dan sekaligus destruktif. Kadar asam urat yang
meningkat berupa hiperurisemia berperan penting dalam proses inflamasi sehingga dapat
menyebakan kenaikan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kadar
asam urat darah dengan tekanan darah pada ibu dan lansia di Posyandu Guyup Rukun
Penanggungan Malang. Penelitian bersifat ini bersifat analitik korelatif menggunakan
pendekatan crossectional pada sampel 25 orang menggunakan purposive sampling.
Pengambilan data menggunakan pemeriksaan asam urat dan tekanan darah kemudian
dianalisis memakai SPSS uji chi square hasilnya (p=0,034) Hasil penelitian dihasilkan
bahwa hampir seluruhnya responden mengalami hiperurisemia, dan hampir seluruhnya
mengalami hipertensi. Terdapat hubungan yang signifikan pada hubungan asam urat
dengan tekanan darah pada ibu dan lansia di Posyandu Guyup rukun Penanggungan
Malang. Rekomendasi penelitian berikutnya untuk meneliti faktor asupan makanan dan
konsumsi cairan.

Kata kunci: asam urat, tekanan darah

ABSTRACT

Uric acid acts as both oxidative and destructive. Increased uric acid in the form of
hyperuricemia plays an important role in the inflammatory process so that it can cause an
increase in blood pressure. This study aims to determine the relationship of blood uric acid
levels with blood pressure in mothers and the elderly in Posyandu Guyup Rukun
Penanggungan Malang. This is a correlative analytic study using a cross-sectional approach
on a sample of 25 people using purposive sampling. Retrieval of data using examination of
uric acid and blood pressure then analyzed using SPSS chi square test results (p = 0.034)
The results showed that almost all respondents had hyperuricemia, and almost all had
hypertension. There is a significant relationship in the relationship of gout with blood
pressure in mothers and the elderly in Posyandu Guyup in the Malang Penanggungan. The
next research recommendation is to examine the factors of food intake and fluid
consumption.

Keywords: gout, blood pressure

25
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019

PENDAHULUAN termasuk sepuluh jenis penyakit terbanyak


Hiperurisemia merupakah kondisi di Puskesmas berupa sebanyak 8,339 jiwa.
peningkatan asam urat melebihi batas Data Puskesmas Rumbai Pesisir Kota
normalnya dalam darah, batas normalnya Pekanbaru (2017), prevalensi gout arthritis
kadar asam urat pada laki-laki yaitu >7 adalah 105 orang dan terdapat 46 orang
mg/dl dan perempuan > 6 mg/dl pada tahun (2018) pada bulan Januari-
dipergunakan sebagai standart (Putra TR, April. Jumlah total kejadian gout arthritis
2009). Kebiasaan mengkonsumsi daging sampai saat ini sebanyak 151 orang.
merupakan salah satu bahan makanan Namun, mengalami peningkatan pada
berupa meningkat kadar purinnya (Rotty L. tahun 2016 gout arthritis peringkat kedua
1999). Makanan yang yang tinggi purinnya setelah penyakit hipertensi.
dapat mengakibatkan tingginya kadar Hiperurisemia adalah kondisi
asam urat dalam darah/ hiperurisemia. peningkatan kandungan asam urat diatas
Prevalensi hiperurisemia yang kondisi normal. Hiperurisemia bisa terjadi
terjadi pada pria dewasa muda berupa karena peningkatan metabolisme asam
sebesar 34,40% dan wanita 23,31%.8, urat (over production), penurunan
Prevalensi hiperurisemia pada orang pengeluaran asam urat urin (under
dewasa di Amerika Serikat adalah 21,4%, exretion), atau gabungan keduanya (W,
yaitu sekitar 43,3 juta orang dengan rincian Sudoyono, 2016). Akhir-akhir tahun ini
prevalensi hiperurisemia yang terjadi pada terjadi peningkatan prevalensi
pria berupa 21,2% (20,7 juta) dan pada hiperurisemia dan gout dapat dilihat pada
wanita 21,6% (22,6 juta). Prevalensi studi epidemiologi, sehingga keduanya
hiperurisemia. Meningkat berdasarkan menjadi masalah serius perlu diatasi
usia, adalah prevalensi terbesar pada usia secepatnya. Peningkatan insiden gout
70-79 tahun 17,5%, usia 60-69 tahun arthritis disebabkan oleh berbagai faktor
15,5%, usia 50-59 tahun 14,5% dan usia resiko salahsatunya asupan purin, dan
40-49 tahun 10,6%. Penelitian ini penyakit penyerta seperti hipertensi dan
menggunakan kriteria inklusi batasan usia diabetes melitus. Asupan purin meliputi
lansia menurut Depkes tahun 2012. konsumsi makanan yang mengandung
Hiperurisemia berlanjut menjadi gout jika purin. Asupan purin berdampak terjadinya
tidak terkontrol. gout arthritis dan akan menjadi parah
Menurut WHO (2017) prevalensi apabila disertai dengan pola konsumsi
gout arthritis di dunia ada 34,2%. Gout yang tidak balance.
arthritis terjadi di negara maju salah Asam urat dikenal juga sebagai
satunya Amerika. sebesar 26,3% dari antioksidan dan dapat menghentikan kerja
seluruh penduduknya. Peningkatan kasus aktivitas superoxide. Hipotesis bahwa
gout arthritis, peningkatan juga terjadi di asam urat merupakan antioksidan versus
negara berkembang, salah satunya di dengan hipotesis bahwa asam urat sebagai
negara Indonesia (Kumar & Lenert, 2016). faktor resiko hipertensi. Studi observasi
Prevalensi gout arthritis di Indonesia pada pasien multiple sclerosis dan
semakin mengalami peningkatan. Tahun parkinson didapatkan asam urat di dalam
2013 kejadian gout arthritis sebesar 11,9% darah yang rendah. Asam urat rendah
(Kemenkes RI, 2013). Dinkes Prov Riau diduga sebagai proses hilangnya aktifitas
(2015) menyatakan prevalensi gout arthritis antioksidan pada kedua penyakit tersebut.
bersumberkan data masyarakat berkunjung Studi lain Kottgen membuktikan hipotesis
ke Puskesmas yaitu sebesar 3,74%. pada asam urat yang memiliki peranan
Dinkes Kota Pekanbaru (2017) berupa antioksidan dan penyebab
menyatakan kejadian gout arthritis hipertensi berbeda hipotesis tersebut

26
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019

diduga berhubungan antara perbedaan besar terhadap kesehatan dimasa


mekanisme asam urat yang menyebabkan mendatang. Kecenderungan mengalami
penyakit gout maupun mekanisme asam pingsan akan menurun seiring dengan
urat penyebab disfungsi vaskuler. bertambahnya usia, mengakibatkan
Beberapa studi terbaru masih dibutuhkan hilangnya kesadaran mendadak pada
dalam menguatkan hipotesis bahwa orang tua kemungkinan memiliki penyebab
peningkatan kadar asam urat lain dan memerlukan pemeriksaan lebih
mempengaruhi tekanan darah (Johnson et detail (Semple, 1996: 24).
al., 2013). Hipertensi seringkali tidak
Tekanan darah tinggi sangat umum memberikan keluhan dan gejala yang
terjadi (satu dari sepuluh manusia dewasa spesifik sehingga sering tidak disadari.
mengalami hipertensi). Hipertensi baru Hipertensi dianggap bertanggung jawab
diketahui saat menjalani cek rutin tensi/ terhadap kerusakan di berbagai organ
pemeriksaan medis lain yang berhubungan target. Prevalensi hipertensi dari tahun ke
mengenai pekerjaannya (Semple, 1996: 1- tahun terus meningkat. Faktor resiko
2). Pasien yang mengalami hipertensi, hipertensi salah satunya adalah kenaikan
beresiko kemungkinan mengalami asam urat akan tetapi studi lain
serangan jantung sebanyak tiga kali, menyatakan bahwa asam urat bersifat
beresiko mengalami kegagalan fungsi antioksidatif karena itulah peneliti ingin
jantung sebanyak lima kali mengalami menggali hubungan hiperuresemia dengan
serangan stroke dibandingkan dengan tekanan darah di Posyandu Guyup Rukun
pasien yang mengalami tekanan darah di RW 5 Penanggungan Malang.
normal. Tekanan Darah
Tekanan darah menjadi turun Tekanan darah merupakan gaya
karena perdarahan atau serangan jantung yang dihasilkan oleh darah dengan satuan
dan penurunan tekanan darah yang luas dari dinding pembuluh darah tubuh
mendadak berakibat hilangnya kesadaran. (Wulangi: 237). Tekanan darah sistolik
Bertentangan pendapat umum, hampir memiliki nilai normal berupa 120 mmHg
tidak terjadi kondisi tensi rendah/hipotensi yang berupa tekanan maksimal dalam
menahun yang sebanding dengan penyakit mendorong darah. Nilai normalnya tekanan
/ hipertensi. Tekanan darah secara darah diastolik berupa 80 mmHg yang
umumnya semakin rendah, maka semakin berupa tekanan darah minimal, terjadi pada
rendah resiko kematian dini, seperti akhir diastolik. Perbedaan diantara
serangan stroke, jantung dan penyakit keduanya yaitu tekanan nadi, yang
arteri lain. Beberapa orang mengalami tergantung : 1. Curah jantung, 2. Tahanan
kondisi saraf mekanisme tubuh perifer. Tekanan arteri rata-rata berupa
mempertahankan tekanan pada saat tekanan diastolik ditambahkan sepertiga
berdiri sehingga tidak berfungsi dengan tekanan nadinya (tekanan darah diastolik
benar sehingga muncul rasa pusing dan dikurangi tekanan darah sistolik. Tekanan
kemudian orang tersebut jatuh pingsan. arteri diukur memakai osilotonometer
Akan tetapi hal ini jarang terjadi dan secara otomatis (Muhimin, 2004: 23).
mudah dibedakan dari kondisi pada Tekanan darah arterial merupakan
umumnya yang tidak berbahaya contohnya kekuatan tekanan darah terhadap
pingsan biasa. Pingsan lebih sering dialami dindingnya pembuluh darah saat
oleh orang muda dan cenderung menampungnya. Tekanan darah ini dapat
diakibatkan berdiri lama sekali di naik-turun ketika terjadi pada tahapan
lingkungan yang panas atau rasa takut dan siklus jantung. Periode selama sistol
emosi. Hal tersebut tidak berpengaruh ventrikuler, saat ventrikuler kiri mendorong

27
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019

darah masuk kedalam aorta, akibatnya Tekanan diastolik /Td 80 mmHg, sehingga
tekanan naik hingga puncaknya yang Tekanan Darah Rata-rata /TDR berupa 96
dikenal sebagai tekanan sistolik. Selama mmHg. Tekanan inilah yang adalah hasil
periode diastol tekanan turun. Nilai perkalian ‘cardiac out put’ atau curah
terendah yang didapat dikenal sebagai jantung dan tahanan di perifer. Nilai tensi
tekanan diastolik. ini bisa berubah tergantung pada faktor
Tekanan darah sistolik diperoleh yang mempengaruhinya contohnya isi
dari otot jantung yang memaksa isi sekuncup, tahanan perifer curah jantung,
ventrikel masuk ke dalam arteri menjadi dan denyut jantung pada keadaan
terganggu. Selama periode diastol arteri berolahraga, jenis kelamin, usia lanjut, iklim
masih tetap mengembung akibat tekanan suku bangsa, dan penyakit atau pembuluh
periferi dari berbagai arteriol menghambat darahnya dan jantung (Masud, 2007: 112).
semua darah mengalir kedalam jaringan. Klasifikasi Tekanan Darah
Tekanan darah maka dengan demikian 1. Tekanan Darah Rendah
sebagian tergantung pada kekuatan dan Tensi normal berupa 120/80 mmHg.
volume darah dipompakan dari jantung, Tekanan darah rendah jika sejak awal di
dan sebagian yang lain pada kontraksi otot bawah 120/80 mmHg (hypotension)
pada dinding arteriol (Pearce, 2006: 141). (Nadesul, 2008: 181-182). Tekanan darah
Tekanan darah adalah faktor yang sangat rendah sama berbahanya jika
sangat penting dalam sistem sirkulasi. tekanan darah sangat tinggi. Stroke dan
Penurunan atau peningkatan tekanan penyakit jantung koroner bisa diakibatkan
darah yang rata-rata menjadi berpengaruh berbagai faktor tensi yang sangat tinggi,
terhadap homeostasis pada tubuh. terpicu juga akibat tekanan darah yang
Sirkulasi darah jika tidak mencukupi lagi, sangat turun. Darah tidak deras mengalir
maka mengakibatkan hambatan sistem ke dalam otak dan dalam pembuluh darah
transportasi karbondioksida, oksigen dan koroner di jantung (Nadesul, 2008: 185).
berbagai hasil metabolisme yang lainnya. 2. Tensi Tinggi (Hipertensi)
Fungsi berbagai organ tubuh dilain pihak Definisi hipertensi adalah tekanan
akan terjadi gangguan contohnya darahnya sistolik 140 mmHg atau lebih
gangguan pada proses pembentukan urin atau tekanannya darah diastolik 90 mmHg
pada ginjal maupun pembentukan cairan atau lebih atau dalam masa pengobatan
serebrospinalis dan lain-lainnya. antihipertensi (Susalit, et al. 2001: 453).
Mengakibatkan mekanisme pengontrolan Sedangkan oleh Joint National Committee
tekanan darah menjadi penting dalam hal on Detection, Evaluation and Treatment of
memeliharanya dalam batas normal, yang High Blood Pressure (JIVC) hipertensi
berakibat bisa mempertahankan adanya adalah tekanan melebihi 140/90 mmHg
sistem sirkulasi pada tubuh manusia diklasifikasikan disesuaikan derajat
(Masud, 2007: 116). Tensi rata-rata/sering keparahannya, rentang dari tekanan darah
dikenal sebagai MAP atau Mean Arterial (TD) normal tinggi hingga hipertensi
Pressure merupakan tekanan rata-rata maligna (Ruhyanudin, 2007 : 138). Tiga di
keseluruhan sistem arteri di siklus jantung. antara empat faktor utama pencetus
Tekanan Darah Rata-Rata/TDR didapatkan hipertensi terkait dengan makanan (Diehl,
dengan menghitung hasil pembagian 1999: 87).
tekanan nadi dan angka tiga dan Hipertensi berdasarkan
ditambahkannya pada tekanan penyebabnya dibagi menjadi 2 hal berupa
diastoliknya. Adapun rumus tersebut hipertensi primer berupa belum diketahui
mempergunakan: TDR = 1/3 (Ts-Td) + Td. penyebabnya /idiopatik dan hipertensi
Tekanan sistolik /Ts normal 120 mmHg, sekunder berupa hipertensi yang

28
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019

diakibatkan oleh jenis penyakit yang purposive sampling dan telah lolos kriteria
lainnya (Susalit, et al. 2001: 453) insklusi. Sampel yang diambil adalah
1. Hipertensi primer merupakan hipertensi populasi laki-laki dan perempuan dengan
yang penyebabnya belum diketahui. umur lebih dari 18 tahun yang ditusuk
Dialami 90 % pasien hipertensi. Hipertensi ujung jarinya untuk melihat tingkat asam
primer kemungkinan diakibatkan beberapa urat diwaktu yang sama dengan
perubahan pada jantung dan pada pengukuran tekanan darah.
pembuluh darah mungkin bersamaan Analisis data menggunakan SPSS
mengakibatkan peningkatan tekanan darah uji chi square hasilnya (p=0,034) sebagai
(Ruhyanudin, 2007 : 142). uji korelasi dua variabel nominal.
2. Hipertensi sekunder menjadi sembuh
sendiri sesudah penyakit yang utama HASIL PENELITIAN
terjadinya hipertensi sudah teratasi Asam Urat
(Susalit, et al.2001:454). Ruhyanudin (2007 Penelitian dilakukan di Posyandu Guyup
: 142) menyatakan hipertensi sekunder Rukun pada bulan April 2018. Asam urat
didefinisikan berupa belum diketahuinya darah didistribusikan pada tabel 1.
penyebabnya. Sekitar 5-10 % penderita Tabel 1. Asam urat pada ibu dan lansia di
hipertensi diketahui penyebabnya Posyandu Guyup Rukun April
merupakan penyakit ginjal. Sekitar 1-2 %, 2018
etiologi berupa kelainan hormonal atau Kadar asam urat Frekuensi %
memakai obat jenis tertentu contohnya (pil Kadar asam urat 7 28
KB). normal
3. Menurut Nadesul (2008: 190-191) Hiperurisemia 18 72
Hipertensi primer berbeda, belum tahu TOTAL 25 100
akibat apa sebabnya maka tidak bisa Sumber : Data primer (2019)
sembuh bila tidak mengkonsumsi obat, Hasil penelitian asam urat yang di
hipertensi sekunder dapat sembuh sendiri. distribusikan hampir seluruhnya pada
Hipertensi sekunder, obat tak usah responden 72% (18 orang) mengalami
dilanjutkan dan tensinya pada umumnya hiperuresemia.
kembali normal pasca penyakit yang Tekanan Darah
mendasarinya teratasi. Upaya penanganan Penelitian dilakukan di Posyandu Guyup
hipertensi primer lebih dapat diprioritaskan. Rukun pada bulan April 2018. Kadar asam
Penelitian banyak dilakukan pada urat darah selanjutnya didistribusikan pada
hipertensi primer berupa pathogenesis dan tabel 2.
pengobatannya (Susalit, et al.2001: 454). Tabel 2. Tekanan darah pada ibu dan
lansia di Posyandu Guyup Rukun
METODE PENELITIAN April 2018
Penelitian ini dilakukan dengan desain Tekanan darah Frekuensi %
observasional analitik memakai Tekanan darah tinggi 6 24
pendekatan bersifat cross sectional, berupa Tekanan darah tahap I 0
penelitian yang mempelajari hubungan Tekanan darah tahap II 16 64
faktor resiko dengan efek dengan Krisis hipertensi 3 12
pendekatan pengumpulan data sekaligus TOTAL 25 100
dalam satu waktu (Notoadmojo, 2012). Sumber : Data primer (2019)
Penelitian dilakukan di Posyandu Guyup Hasil penelitian tekanan darah yang
Rukun RW 5 Penanggungan. Sampel di distribusikan lebih dari separuhnya
penelitian menggunakan sampling

29
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019

responden 64% (16 orang) mengalami (0,07%), dengan demikian bahwa umur
tekanan darah tahap II. semakin bertambah maka resiko
Hubungan asam urat dengan tekanan hiperuresemia semakin meningkat. Hasil ini
darah. disebabkan oleh adanya penurunan fungsi
Sampel yang berjumlah 25 sampel ginjal yang menyebabkan ekskresi asam
lalu di data hasil cek stik asam urat seperti urat menurun sehingga terjadi peningkatan
pada tabel 3. insiden hiperurisemia diusia melebihi 65
Tabel 3. Hubungan asam urat dengan tahun. Kemungkinan hiperurisemia
tekanan darah pada ibu dan tersebut disebabkan ibu dan lansia
lansia di Posyandu Guyup Rukun mengkonsumsi asupan purin yang berlebih.
April 2018 Masyarakat tersebut memiliki beberapa
Kadar Tekanan Tekanan Krisis kegiatan yang berupa jamuan makan yang
asam darah darah hiperten bergiliran pada saat acara keagamaan.
urat tinggi tahap I,II si Konsumsi beragam salahsatunya berupa
darah F % F % F % jenis makanan jeroan (ginjal, hati, jantung,
otak, paru), udang, kerang, sarden, dan
Kadar 3 50 4 25 1 33 daging sapi. Jenis makanan berupa
asam golongan A berupa kandungan purin yang
urat sangat tinggi yaitu 150-1000 mg
normal purin/100g. Golongan B memiliki yang
Hiperuri 3 50 12 75 2 67 terkandung purin tinggi /50-100 mg
semia purin/100g, jenis makanan berupa tahu,
jumlah 6 100 16 10 3 100 tempe, kacang-kacangan, jamur, bayam,
0 kembang kol, kangkung dan daun singkong
Sumber : Data primer (2019) (Dewi & Asnita, 2016). Penelitian ini sesuai
Berdasarkan data dari tabel 3 dengan hasilnya penelitian Lestari,
diketahui bahwa kelompok dengan Maryanto dan Paundrianagari (2012),
hiperurisemia yang mengalami hipertensi bahwa sampel yang
sebanyak 14 sampel (56%), sedangkan mengkonsumsi purin yang tinggi sejumlah
kelompok hiperurisemia yang bukan 52,1%, cukup berupa 32,1% dan kategori
hipertensi sebanyak 11 sampel (34%). kurang berupa 15,5%. Terdapat 39,4%
Kelompok dengan kadar asam urat normal responden mempunyai asam urat dalam
ditemukan pada 3 sampel bukan hipertensi normal dan 60,6% sampel mempunyai
(12%). hiperurisemia, p value =0,001 (p < α).
Terdapat hubungan mengkonsumsi
PEMBAHASAN makanan yang sumber purin dengan kadar
Hubungan Kadar Asam Urat dengan asam urat darah.
Tekanan darah Selain konsumsi purin yang dapat
Berdasarkan hasil penelitian meningkatkan kadar asam urat, konsumsi
responden mengalami hiperurisemia lainnya berupa susu dan olahannya.
hampir seluruhnya Hasil penelitian tersebut Penelitian Novianti, Ulfi dan Hartanti (2019)
sesuai dengan penelitian Ruggiero, et al menyatakan ada hubungan mengkonsumsi
yang mengambil 1453 sampel dengan susu dan aneka olahannya dengan adanya
rentang umur 20–102 tahun. Penelitian kadar asam urat menggunakan uji kolerasi
pada kelompok yang hiperurisemia chi-square p=0,0001,pada 76 sampel di
merupakan kelompok umur melebihi 65 Puskesmas Ciponas. Penelitian ini meneliti
tahun, sampel sebanyak 113 responden bahwa seringnya mengkonsumsi susu dan
olahnya dapat bermanfaat menjaga dan

30
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019

memprotektif kadar asam urat, hal ini (Johnson et.al., 2002: Purwanto, 2009).
terjadi karena kandungan kasein dan Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil
lactoalbumin menurunkan efek uricosuria penelitian pada 41 responden laki-laki
protein (Kemenkes, 2015). dengan 12 responden perempuan
Factor lain yang menyebabkan (Monikasari, Ardiaria, dan Widyastuti,
kenaikan kadar asam urat, adalah faktor 2017) berbeda dengan penelitian Novianti,
status gizi pada ibu dan lansia tersebut. Ulfi dan Hartanti (2019) didapatkan hasil
Status gizi diduga kenaikan asam urat chi-Square p = 0,204 artinya tidak ada
adalah hormon leptin yang berfungsi kolerasi antara jenis kelamin dan kadar
meregulasi kadar asam urat dalam darah asam urat, terdapat responden 11 laki-laki
(Sari, D. S. 2015). Kadar leptin yang tinggi dan 65 perempuan lansia.
pada orang obesitas dapat mengakibatkan Budaya, kebiasaan konsumsi suku
resistensi urin dapat menjadi gangguan bangsa berpengaruh terjadinya suatu
diuresis retensi urin, dapat menyebabkan penyakit tertentu. Lingga (2012)
gangguan pengeluaran asam urat dengan mengatakan suku bangsa mempunyai
melalui urin (Wulandari, D. 2015). kebiasaan mengkonsumsi purin lebih
Pernyataan ini sesuai dengan penelitian banyak dibandingkan dengan rerata
yang dilakukan Novianti, Ulfi dan Hartanti dialami secara populasi luas. Suku bangsa
(2019) bahwa ada hubungan status gizi itu akan berkecenderungan lebih
dengan kadar asam urat sebanyak mengalami gout arthriti. Kebiasaan, pola
p=0,007. Setara dengan penelitian konsumsi suatu suku bangsa berdampak
Monikasari, (2017) bahwa rata-rata asam pada suatu penyakit tertentu.
urat remaja obesitas laki-laki sebesar Hasil penelitian ini didapatkan
4,897±1,223 mg/dL dan remaja obesitas kenaikan tekanan darah /hipertensi.
wanita 4,841±0,883 mg/dL pada 53 Hipertensi ini dipengaruhi oleh beberapa
responden di kota Semarang. Penderita faktor, salahsatunya jenis kelamin.
gout sebagian besar mengalami kelebihan peningkatan angka kejadian hipertensi
berat badan pada studi epidemilogi. pada data tersebut sejalan dengan
Penderita obesitas beresiko mengalami penelitian Huang, et al (2014) tersebut
hiperurisemia. Obesitas terkait dengan ada ditemukan 1842 kasus hipertensi pada laki-
kenaikan kadar asam urat endogen dan laki dan perempuan. Kasus hipertensi pada
penurunan ekskresi asam urat yang penderita laki-laki ditemukan terbanyak
dilakukan ginjal (Novianti, Ulfi dan Hartanti, pada kelompok umur lebih dari 65 tahun
2019). (29,8%).
Faktor kenaikan asam urat lainnya Hasil penelitian kenaikan kadar
adalah jenis kelamin. Responden dari 25 asam urat dengan terjadinya kenaikan
orang hanya 1 orang saja yang berjenis tensi /hipertensi yaitu sebanyak 14 sampel
kelamin laki-laki. Jenis kelamin wanita (56 %) hipertensi memiliki kenaikan asam
menjadi bias seleksi karena dasarnya urat. Hasil ini setara dengan penelitian
bahwa efek estrogen di WUS/ Wanita Usia Assob, et al (2014) yang mengkategorikan
Subur berefek pada metabolisme asam variabel menjadi hipertensi, pre hipertensi
urat. Hormon estrogen bersifat dan normotensi. Penelitian tersebut tidak
uricasiolsiaric yang mengakibatkan kadar ditemukan sampel dengan tekanan darah
asam urat agak lebih tinggi di urin. normal mengalami hiperurisemia, namun
Estrogen memiliki sifat anti-ROS yang pada 48 sampel (49,5%) yang merupakan
berakibat menghambat NF-kB kasus hipertensi dan 50 sampel (49,5%)
menyebabkan pembentukan beberapa merupakan pre hipertensi ditemukan
sitokin proinflamasi juga dapat dihambat hiperurisemia. Hiperurisemia yang

31
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019

mengakibatkan hipertensi ini dikaitkan oleh vaskuler pada ginjal (Hening dan Johnson,
pengaruh asam urat terhadap kenaikan 2006: Feig et al., 2008).
stress oksidatif dan pengaktifan sistem Asam urat mempunyai sifat
renin-angiotensin, dimana hal tersebut antioksidan karena asam urat
akan menstimulus disfungsi endothel dan menghambat degradasi SOD dan dapat
vasokontriksi pembuluh perifer mengikat peroxynitrit, maka konsentrasi
menyebabkan terjadinya hipertensi. NO menjadi tetap stabil dan lapisan
Faktor lain yang dimungkinkan endotel bisa melaksanakan fungsi secara
mempengaruhi kenaikan kadar asam urat normal. Kadar asam urat apabila lebih 5.5
dan tensi adalah DM tipe 2 dan obesitas. mg/dl didukung kadar antioksidan yang
Hal ini dikarenakan kadar lemak tubuh lainnya rendah, maka asam urast justru
pada obesitas yang tinggi menyebabkan berubah sifat menjadi prooksidatif (Johnson
peningkatan reabsorbsi natrium ginjal et al., 2003: Wisesa dan Suastika, 2006).
(Aneja et al., 2004). Kondisi hiperglikemia Sifat prooksidatif dari asam urat
DM tipe 2 menyebabkan disfungsi endotel berawal dari O2; superoksida merupakan
mengakibatkan menurunnya NO/ Nitric produk sampingan aktivitas xantin
Oxide) maka tekanan arteri menjadi oksidase. Asam urat yasng kadarnya
meningkat (Syahid and Mahboob, 2009). berlebihan mengakibatkan semakin
Penelitian ini tidak meretriksi kedua factor banyaknya O2 yang dihasilkan. Sedangkan
tersebut agar lebih banyak menjadi sampel anion superoksida akan langsung
penelitian. mengaktifkan NO melewati reaksi cepat
Hasil penelitian ini menunjukkan yang menimbulkan peroxynitrit. Hal ini
kenaikan kadar asam urat menjadu salah menyebabkan menurunkan jumlah dan
satu kenaikan tekanan darah. Hal ini bioavaibilitas NO. Turunnya NO terjadi
berdasarkan studi epidemiologi, sesuai akibat terhambatnya produksi akibat
dengan penelitian Vedercchin et al (2000). peroxynitrit, yang bisa mengoksidasi BH4
Bahwa kadar asam urat pada kuartil menurun. Defisensi dari BH4 / L-arginin
keempat (>6.2 mg/dl di pria) dikaitkan mengakibatkan eNOS dikondisi uncoupled,
dengan kenaikan resiko kardiovaskuler (RR akibat eNOS yang sebagai enzim utama
1.73: 95% CI 1.01.-3.00). Hasil penelitian cytochrome P-450 dimana mempunyai
yang sama tetapi beda desain pada aktivitas NADH oksidase, pada keadaan
penelitian Heinig dan Johnson (2006) pada uncoupled inilah yang mengakibatkan
jenis eksperimental laboratorium pada tikus eNOS menghasilkan peroxynitrit dan
yang diberi axonic acid, yaitu inhibitor superoksida. Kombinasi dari kenaikan ROS
uricase. Saat uricase dihambat maka asam dan turunnya bioavailabilitas dan
uric acid tidak mampu diubah jadi allantoin jumlahnya mengakibatkan disfungsi
yang bersifat larut dan diekskresikan lewat endotel (Johnson et al., 2003: Lawrence,
urin. Setelah beberapa minggu 3-5 minggu 2010).
terjadi kenaikan tekanan darah tikus. Asam urat kadarnya yang berlebih
Menurut prinsip ontology, hipertensi merangsang juga terjadinya oksidasi LDL
pada keadaan hiperuresemia jalur lewat jalan stimulasi lipid peroxidase,
utamanya disebabkan oleh disfungsi diduga ini mempunyai peran pada
lapisan endotel disebabkan produksi ROS penebalan lapisan tunika intimamedia
yang berlebih dan menurunnya jumlah NO. pembuluh darah di kasus artherosklerosis
hiperurisemia mengakibatkan inflamasi (Waring, 2000: Alderman, 2007). Plak
vaskuler, meningkatkan produksi renin, arterosklerosis akibat akumulasi kristal urat
ploiferasi dari otot polos, dan adanya lesi yang sudah terbentuk membuat aktif
komplemen lewat jalur klasik. Komplemen

32
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019

yang teraktivasi menyebabkan banyak efek angiotensin II mempunyai aktivitas-aktivitas


biologis contohnya kemotaksis, inflamasi, yang merugikan: membuat aktif NADPH
opsonisasi, dan aktivitas dari sitolitik. oksidase berakibat produksi O2- dan
Aktivitas ROS dan komplemen yang degradasi dari NO yang berlebih, dan
berlebih mengakibatkan rusaknya sel mengakibatkan MCP-1 dan NF-kB
akibatnya terbentuk debris. Debris dapat melewati jalur oxidant dependent.
membuat aktif TLR4 dengan melepas Angiotensin II mengakibatkan stress
ikatan NF-kB dari IgB. Makrofag distimulasi oksidatif juga menstimulus gp91phox
oleh NF-kB untuk mengeksperikannya vaskuler, merupakan suatu NADPH pada
sitokin proinflamasi contohnya TGF-βI, dan bagian membrane sel berfungsi
IL-8, TNF-α1, IL-6, dan IL-1β. Asam urat mempromosi hipertrofi dari sel otot polos
akan menstimulus juga sintesis MCP-1 sekaligus meremodeling (Johnson et al.,
(monocyte Chemoattractant protein-1) di 2003: Purwanto, 2009: Lawrence, 2010).
otot polos dengan cara mengaktivasi p38 Kondisi lebih dalam lagi kenaikan
MAP kinase, AP1. NDF-kB. MCP-1 adalah asam urat mengakibatkan terjadinya
kemokin yang memiliki peran penting pada perubahan mikrovaskuler di ginjal yang
penyakit artherosklerosis dan vaskuler, serupa dengan arterosklerosis di hipertensi
mengakibatkan produksi sitokin esensial, diakibatkan terjadinya proliferasi
proinflamasi, meningkat (Bratawidjaja, dari otot polos, stress oksidatif dan
2002: Johnson et al, Purwanto, 2009: inflamasi. Lesi di vaskuler ginjal ini akan
Lawrence, 2010). memicu adanya salt sensitive hypertension
Otot polos mengalami proliferasi merupakan kenaikan tensi yang lebih tinggi
pada saat terjadi kenaikan kadar asam urat saat mengkonsumsi natrium yang sama.
disebabkan disfungsi endotel yang Hal ini menetap walaupun hiperurisemia
merupakan akibat dari aktivasi mitogen sudah dikoreksi sekaligus dilakukan diet
yang spesifik dari asam urat sekaligus rendah garam (Johnson et al., 2003: Heinig
gangguan modulasi pertumbuhan sel. and Johnson, 2006: Feig et al., 2008). \
Asam urat meskipun tidak mempunyai Penelitian ini bertentangan dengan
reseptor namun dapat masuk ke sel Mustafiza, P V, (2010) bahwa tidak
dengan pertolongan OAT/ Organic Anion terdapat hubungan yang bermakna
Transporter. Sesudah masuk dalam sel obesitas dengan hipertensi (p=1.00). Hal ini
otot polos, maka asam urat membuat aktif bermakna obesitas tidak merupakan factor
protein Kinase (Erk 1/2). Kemudian Erk ½ berpengaruh terjadinya hipertensi. Namun
menginduksikan sintesis de-novo di COX-2 berbeda penelitian Aneja et al., (2004)
dan tromboksan lokal juga mengatur up bahwa obesitas mengakibatkan beberapa
regulation platelet derived growth factor A)/ gangguan adaptasi secara sinergis dan
PDGF A. Hasil proses tersebut berupa individual berperan pada terjadinya
aktivasi mitogen yang spesifik maka hipertensi dan beberapa penyakit vaskuler
mengakibatkan proliferasi sel (Johnson et lainnya. Hal ini memang terjadi perbedaan
al., 2003). observasi dan parameter yang telah
Hiperurisemia juga membuat digunakan. Perbedaan ini berupa pada
meningkat produksi renin. Peningkatan penelitian ini memakai IMT/ Index Masa
tersebut diakibatkan disfungsi endotel Tubuh yang bersifat menentu obes secara
mengakibatkan tekanan pada arteri general, sedangkan pada Aneja et al
menjadi meningkat dan aliran darah menggunakan rasio lingkar perut pinggul.
menuju ginjal menjadi rendah. Kemudian Padahal obesitas yang abdominal terkait
renin disekresi dan system renin lebih kuat mendasari terjadinya penyakit-
angiotensin aldosteran/SRAA. Sedangkan penyakit daripada obesitas tipe lain.

33
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019

Penumpukan lemak pada abdominal pembentukan asam urat. Berakibat asam


memicu perkembangan faktor resiko dari urat serum menjadi semakin meningkat
kardiometabolik (Aneja et al., 2004: (Vedercchia et al., 2000; Johnson et al.,
Janghorbani et al., 2008). 2003).
Kemungkinan penelitian ini memiliki Penelitian ini berdasarkan prinsip
hasil yang berbeda pada variabel axiology, menyumbangkan informasi ilmiah
terjadinya perancu DMT2. Penelitian ini tentang molekular hiperurisemia dan
bertentang dengan Mustafiza, P V, (2010) hipertensi. Terbukti adanya hubungan
bahwa hiperurisemia tidak signifikan hiperurisemia dengan hipertensi menjadi
berhubungan dengan DMT2 dengan tensi. harapan kesadaran untuk mengendalikan
Bertentangan dengan penelitian Mitchell et kadar asam urat dan tensi, sehingga
al (2000) yang menyatakan adanya insiden hiperurisemia dan hipertensi
hubungan yang signifikan antara DM maupun komplikasinya.
dengan hipertensi. pada pria (OR 4.00,
p<0.001) dan wanita (OR 2.78, p<0.001). KESIMPULAN
Perbedaan ini terjadi pada hubungan Kesimpulan penelitian ini yaitu dari
keluarga dan jumlah sampel. Penelitian 25 sampel, 14 sampel hipertensi memiliki
yang melibatkan 1431 orang yang berasal kadar asam urat yang tinggi. Hal tersebut
dari 42 keluarga, sehingga inilah variabel membuktikan bahwa terdapat hubungan
perancu berupa faktor genetik Mitchell et al yang signifikan asam urat dengan tekanan
(2000). darah hasilnya (p=0,034).
Penelitian ini ada kolerasi antara
hiperuresemia dengan tekanan darah DAFTAR PUSTAKA
dengan p value 0.024 yang berarti kolerasi Alderman, MH. 2007. Uric Acid and
yang kuat. Berbeda dengan penelitian Feig Cardiovascular Disease.
et al (2008) yang menyebutkan terdapat Circulation, pp:880-83.
kolerasi signifikan kadar asam urat sistolik Aneja A, El-Atat F, Mc Farlane SI, Sowers
dan diastole (r=0.269, p=0.001), (r=0.153, AJR. 2004. Hypertension and
p=0.046). Hubungan tersebut sesuai teori Obesity.Endojournals, pp: 169-205.
tentang peningkatan darah seperti pada Bratawidjaja KG. 2002. Imunologi Dasar.
hipertensi akan menyebabkan turunnya Jakarta: FKUI, pp: 44-53.
aliran darah menuju ginjal. Aliran yang Feig DI, Kang DH, Johnson RJ. 2008. Uric
rendah pada ginjal akan menstimulus Acid and Cardiovascular Risk. N
reabsorbsi asam urat. Selain itu tekanan EngJ Med, pp: 1811-21.
darah yang semakin meninggi memperkuat Dewi, A. P & Asnita, L. 2016. Buku Ajar
resiko penyakit pada mikrovaskuler Perawatan Lansia Penderita Nyeri
sehingga memicu adanya iskemia jaringan. Sendi Dalam Keluarga dan
Iskemia mengakibatkan meningkatnya Masyarakat. Riau: Ur Press
produksi asam urat dan pelepasan laktat. Dinas Kesehatan Provinsi Riau. 2015.
Laktat bersifat menghalangi sekresi asam Profil kesehatan provinsi riau 2015.
urat di tubulus distal melalui memblok Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. 2017.
organic ion transporter. Menurunnya asam Profil kesehatan Kota Pekanbaru
urat diakibatkan karena berkurangnya 2017. Pekanbaru: Dinas Kesehatan
jumlah dari asam urat yang dihantarkan ke Kotapekanbaru.
tubulus sekretori ginjal. Meningkatnya Djojodibroto, Darmanto. 2003. Seluk Beluk
produksi asam urat akibat iskemia Pemeriksaan Kesehatan. Jakarta :
mengakibatkan pemecahan ATP ke Pustaka Populer Obor.
adenosine dan xantin yaitu produk awalan

34
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019

Diehl, Hans. 1999. Waspadai Diabetes, Lingga, L. 2012. Bebas penyakit asam urat
Kolesterol, dan Hipertensi. Terj. tanpa obat. Jakarta: PT. Agro Media
Budiati, Winarni. Bandung : Pusaka.
Indonesia Publishing House. Masud, Ibnu. 2007. Dasar - Dasar Fisiologi
Helmi, Z. N. 2012. Buku Ajar Gangguan Kardiovaskuler. Jakarta : EGC.
Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Muhimin, Muhardi. Dahlan, Ruswan.
Medika. Sunatrio, S dan Thaib Roesli 2004.
Heinig M and RJ Johnson. 2006. Role of Anestesiologi.Jakarta: Infomedika.
Uric Acid in Hypertension, Renal Nadesul, Handrawan. 2008. Sehat Itu
Disease, and Metabolic Syndrome. Murah. Jakarta : PT Kompas Media
Cleveland Clinic Journal of Nusantara.
Medicine, pp: 1059-64. Novianti, Ulfi dan Hartanti. 2019.
Janghorbani M, Amini M, Rezvanian H, Hubungan jenis kelamin, status gizi,
Gouya MM, Delavari A, Alikhani S, konsumsi susu dan olahannya
Mahdavi A. 2008. Association of dengan kadar asam urat pada
body mass index and abdominal lansia. Jurnal Gizi Indonesia., (The
obesitywith marital status in aduts. Indonesian Journal of Nutrition) Vol.
Arch Iranian Med 11:274-81. 7, No. 2,
Johnson, R.J., Laura, G., Mazzali, M, et al., Notoadmodjo, S. 2012 Metodologi
2013. What Are the Key Arguments Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Against Uric Acid as A True Risk Rineka Cipta.
Factor for Hypertension. Mitchell BD, Almasy LA, Rainwater DL,
Hypertension. 61: 948-951 Schneider JL, Blangero J, Stern
Kumar, B & Linert, P. 2016. Gout and MP,
African American reducing MacCluer JW. 2000. Diabetes and
dispaties. Amerika: Clevaland Clinic Hypertension in Mexican American
Jurnl of Medicine. Families: Relation to Cardiovascular
Kemenkes, RI. 2013 Gambaran Kesehatan Risk. American Journal of
Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta: Epidemiology, pp: 1047-56.
Pusat data dan Informasi Monikasari, 2017 hubungan kadar asam
Kemenkes RI. 2013.Kemenkes RI. 2017 urat dengan tekanan darah pada
Profil kesehatan remaja obesitas di kota semarang
indonesia tahun 2016. Jakarta: skripsi. Universitas diponegoro
Kementrian Kesehataan Republik Mustafiza, P.V 2010 Hubungan antara
Indonesia. hiperurisemia dengan hipertensi
Lawrence GS. 2010. Implikasi Klinis skripsi universitas sebelas maret
Disfungsi Endotel dan Radikal Pearce C. Evelyn. 2006. Anatomi dan
Bebas.Makassar: FK UNHAS. Fisiologi untuk Paramedis.Terj.
Lestari, E., Maryanto, S., & Paundrianagari, Handoyo, Yuliani Sri. Jakarta :
M, D. 2013. Hubungan konsumsi Gramedia.
makanan sumber purin dengan Putra TR. Hiperurisemia. Dalam: Sudoyo
kadar asam urat pada wanita WA, Sutiyohadi B, Alwi I,
usia45-59 tahun di desa Simandibrata K.M, Setiati S, editor.
Sanggrahan Kecamatan Kranggan Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid
Kabupaten Temanggung, III. Ed 5, Jakarta EGC; 2009. p.
Temanggung: Program Studi Gizi 2550-2555
STIKes Ngudi Waluyo. Purwanto, Bambang. 2009. Pathogenesis,
Etiology, and Management of

35
Jurnal Keperawatan Florence Vol 4 No 1 Oktober 2019

Hypertension and Nefrotoxic Susalit, E. Kapojos .E.J. Lubis .H.R. 2001.


Agents. Disampaikan pada Half Day Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi
Simposium: Renal Disease Induced ke-3. FKUI : Jakarta
by Nefrotoxic Agents. Surakarta. Tjahjono, H. D & Astuti, S. T. W. 2014.
Puskesmas Rumbai Pesisir Kota Faktor-faktor yang mempengaruhi
pekanbaru. kadar asam urat (gout) pada laki-
(2017). Profil kesehatan Rumbai laki dewasa di RT 04 RW 03
Pesisir 2017. Pekanbaru: Simomulyo baru. Surabaya.
Puskesmas Verdecchia P, Schillaci G, Reboldi G,
Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Santeusanio F, Brunetti P. 2000.
Rotty L. Gambaran Asam Urat Pada Suku Relation between Serum Uric Acid
Minahasa Usia Dewasa Muda. and Risk of Cardiovascular Disease
Bagian Ilmu Penyakit Dalam. in Essential
Manado: Fakultas Kedokteran Hypertension. The PIUMA Study
Universitas Sam Ratulangi. Thesis; Hypertension, pp: 1072-78.
1999 Waring WS, Webb DJ, Maxwell SR. 2000.
Ruhyanudin, Faqih. 2007. Asuhan Uric Acid as A Risk Factor for
Keperawatan Pada Klien Dengan Cardiovascular Disease. QJ Med,
Gangguan Sistem Kardiovaskular. pp: 7007-713
Malang : Universitas Wisesa IBN, Suastika K. 2009. Hubungan
Muhammadiyah Malang Press. antara Konsentrasi Asam Urat
Rui Liu, C. H. Prevalence of Hyperuricemia Serum dengan Resistensi Insulin
and Gout in Mainland China from pada Penduduk Suku Bali Asli di
2000 to 2014 : A Systematic Review Dusun Tenganan Pegrisingan
and Meta-Analysis. Biomed Karangasem. J Peny Dalam vol 10,
Research International.2015 pp: 110-19.
Umami h. R. Hubungan antara Wulandari, D. 2015 ubungan Lingkar
peningkatan kadar asam urat darah Pinggang dan Indeks Massa Tubuh
dengan kejadian hipertensi di rsud dengan Kadar Asam Urat Wanita
sukoharjo. Skripsi universitas Usia Di Atas 50 Tahun. Journal of
Muhammadiyah Surakarta. Nutrition College.. 4(2); 508-513.
Sari, D. S. 2015. Hubungan Asupan Wulangi S Kartolo. 1993. Prinsip-prinsip
Protein Nabati Dengan Kadar Asam Fisiologi Hewan. Jakarta: Proyek
Urat di PuskesmasBanjarnegara. Pembinaan Tenaga Kependidikan
Journal of Nutrition College. 4(2); Pendidikan Tinggi.
416-422. World Health Organization (WHO). (2017).
Shahid SM, Mahboob T. 2009. Diabetes WHO methods and data sources
and Hypertension: Correlation global burden of diasese estimates
Between Glycosylated Hemoglobin 2000-2015.
(HbA1c) and Serum Nitric Oxide
(NO).Australian Journal of Basic
and Applied Sciences, pp : 1323-27.
Semple, Peter. 1996. Tekanan Darah
Tinggi. Terj. Tjandrasa Meitasari
Jakarta: Arcan.
Sudoyo, A. W. Buku Ajar ilmu Penyakit
Dalam edisi VI. Jakarta: Ilmu
Penyakit Dalam FKUI. 2016

36

Anda mungkin juga menyukai