Npm : 1804105010079
PENDAHULUAN
Contoh Rumusan Masalah – Dalam artikel ini akan membahas rumusan masalah, contoh
rumusan masalah, pengertian, jenis, dan fungsi dari rumusan masalah. Bagi kamu yang saat ini
sedang sekolah atau kuliah, pasti menyusun sebuah makalah, proposal, atau penelitian menjadi
kegiatanmu sehari-hari. Untuk membuat proposal atau karya ilmiah pasti awalnya kamu harus
membuat sebuah rumusan masalah terlebih dahulu. Mungkin diantara kita sudah ada yang
mengerti tentang pengertian dan fungsi dari rumusan masalah. Tapi dalam tugas kali ini,mungkin
saya akan mencoba menjelaskan tentang pengertian rumusan masalah.
Menyusun penelitian apapun jenisnya selalu diawali dengan penulisan rumusan masalah. Dalam
penulisannya, rumusan masalah ditulis berupa kalimat tanya, diawali dengan kata tanya dan
diakhiri dengan tanda tanya. Letak atau posisi penulisan rumusan masalah ini berada di bagian
pendahuluan setelah latar belakang masalah. Rumusan masalah yang ditulis tersebut berasal dari
permasalahan atau gejala alam yang muncul di lingkungan sekitar. Perumusan masalah ini
berguna untuk membatasi objek penelitian yang akan dilakukan nantinya. Membuat contoh
rumusan masalah sebenarnya tidak terlalu sulit asalkan tahu trik dan dasar penulisannya.
Dalam menyusun dan menuliskan rumusan masalah baik untuk penelitian, eksperimen maupun
makalah, perlu sekali memperhatikan hubungan antar variabel, minimal terdiri dari variabel
bebas dan variabel terikat. Masalah yang akan diteliti tersebut harus dirumuskan secara jelas dan
lengkap agar dapat dicari jalan penyelesaian atau solusi dengan tepat. Perlu dihindari penulisan
rumusan masalah yang tidak jelas dan tidak ada jawaban analisanya.rumusan masalah biasanya
dibuat dengan membuat pertanyaan dari hal-hal yang diteliti, dengan disertai beberapa kata tanya
seperti apakah, bagaimana, mengapa dan lainnya.
Dalam membuat contoh rumusan masalah yang baik dan benar hendaknya memperhatikan
beberapa ketentuan dasar, yaitu objektif, menunjukkan dimensi tempat dan waktu, menunjukkan
dimensi subjek yang spesifik, mempunyai keunikan / spesifikasi. Sedangkan untuk rumusan
permasalahan yang baik memiliki beberapa persyaratan, beberapa yang penting di ataranya
adalah menggunakan kalimat tanya, menyatakan dua variabel atau lebih, variabel yang
dinyatakan tersebut harus dapat diukur, serta rumusan masalah hendaknya dinyatakan secara
gamblang, singkat dan jelas.
Rumusan masalah adalah tahapan dari beberapa tahapan untuk membuat sebuah karya
ilmiah penelitian atau lainnya. Rumusan masalah memiliki posisi yang sangat penting di dalam
kegiatan sebuah penelitian. Apabila sebuah penelitian tidak ada maka penelitian yang nantinya
dilakukan akan sia-sia, karena nantinya akan bingung apa saja yang perlu dilakukan dalam
penelitiannya.
Rumusan masalah atau research questions atau sering disebut juga research problem,
memiliki arti sebuah rumusan yang menanyakan suatu kejadian atau fenomena yang ada, baik itu
kedudukannya mandiri, atau pun kejadian atau fenomena yang saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya. Baik itu sebab atau akibat. Sampai pentingnya rumusan masalah ini pada
sebuah penelitian, hingga menjadikan rumusan masalah ini adalah setengah dari penelitian itu
sendiri.
Pengertian dari rumusan masalah adalah bagian dari sebuah karya tulis ilmiah, makalah,
atau skripsi yang sangat mendasar. Di dalam rumusan masalah yang kita susun nantinya akan
menjadikan karya tulis kita menentukan arah pembahasannya akan menuju kemana. Di dalam
rumusan masalah ini terdapat pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan dijawab setelah
penelitian selesai dilakukan.
Semua poin-poin yang ada di dalam karya tulis baik itu metodologi, teori-teori, semua itu
mengacu pada rumusan masalah yang kita buat. Oleh sebab itu, rumusan makalah merupakan
fokus utama yang menentukan arah sebuah karya ilmiah.
1. Sebuah masalah yang telah terjadi jika seseorang berusaha dan mencoba tujuannya atau
mencoba percobaan perdananya untuk mencapai tujuannya sampai berhasil (Pariata
Westra).
2. Sebuah masalah merupakan kejadian yang membentuk pertanyaan kenapa dan kenapa
( Sutrisno Hadi)
3. Rumusan masalah adalah sebuah pertanyaan yang dicari jawabanya dengan
mengumpulkan data dalam bentuk berbagai rumusan masalah berdasarkan penelitian
berdasarkan tingkat eksplanasi (Sugiyonno)
Rumusan masalah mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam sebuah penelitian.
Berikut penjelasannya :
1. Rumusan masalah merupakan titik sentral dalam sebuah penelitian. Maksudnya adalah
rumusan masalah sebagai pedoman dalam sebuah penelitian. Sebagai pedoman, penentu
arah atau fokus dari suatu penelitian Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan
tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan.
2. Rumusan masalah mampu memberikan sebuah solusi atau sebagai penentu. Sebagai
penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis
data apa tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana
yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui
perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan
dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya. Rumusan
masalah pada umumnya berbentuk sebuah pertanyaan yang mengulas sebuah
permasalahan. Oleh karena itu, dapat dikatakan rumusan masalah adalah sebuah solusi
yang belum terwujud. Bagaimana untuk mewujudkannya ? Dengan penelitian itu tadi.
3. Rumusan masalah mampu membuka pikiran kita terhadap suatu permasalahan. Ketika
tujuan dan arah dari suatu permasalah sudah jelas, maka kita tinggal berfokus pada solusi
yang akan kita capai untuk masalah tersebut.
4. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian. Sebagai pendorong suatu kegiatan
penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan
penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.
Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah di
dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian.
Rumusan masalah yang baik dan benar mempunyai ciri-ciri dibawah ini :
3. Dapat memberikan petunjuk atau sebagai titik sentral dalam sebuah proses penelitian
agar memungkinkan menampung data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dalam sebuah rumusan masalah.
Pertama, pada perumusan masalah kriteria pertama bentuknya berupa kalimat interogatif
atau kalimat tanya, baik itu pertanyaan yang perlu jawaban eksplanatoris atau jawaban yag
deskriftif. Eksplanatoris sendiri adalah menghubungkan dua atau pun lebih gejala atau fenomena
dalam kehidupan manusia.
Ada beberapa alternatif untuk menentukan sebuah rumusa masalah di dalam sistematika
penulisan :
1. Ada yang menempatkan rumusan masalah diletakan di bagian awal dari sistematika penelitian.
2. Ada juga yang menempatkan rumusan masalahnya sesudah latar belakang atau bersamaan
dengan latar belakang.
Dimana saja tempat dari sebuah rumusan masalah sebenarnya tidak terlalu begitu penting dan
tidak akan menggangu penelitian yang akan dilakukan. Akan tetapi yang paling penting adalah
bagaimana merumuskan masalah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh sebab itu, antara
judul penelitian harus sinkron dengan rumusan masalah yang dibuat.
Hal pertama kali ketika akan membuat rumusan masalah adalah menentukan topik. Dari
topik yang sudah ditentukan ini kemuian fokuskan ke bagaia yang lebih spesifik lagi atau lebih
melebar lagi pembahasannya. Ketika cakupan sudah ditentukan, baru dari sini bisa menentukan
permasalahannya.
5. Uji So What
Tidak hanya memperhatikan kriteria diatas. Kita juga harus memperhatikan bagaimana caranya
membuat formulasi sebuah permasalahan yang baik. Berikut adalah penjelasannya :
1. Dengan menurunkan masalah dari teori yang sudah ada, seperti permasalahan pada
penelitian eksperimental.
2. Dari observasi langsung dilapangan, seperti yang sering dilakukan oleh para ahli
sosiologi. Jika masalah sudah dapat diperoleh dilapangan, maka sebaiknya kamu juga
harus menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya.
Karena ada kalanya penelitian tersebut bisa menghasilkan dalil-dalil dan dapat
membentuk sebuah teori yang baru.
1. Masalah deskriftif
Masalah deskriftif merupakan yang berkaitan dengan pernyataan bagi adanya variabel
mandiri, baik itu satu atau lebih variabel. Jadi dalam rumusan masalah peniliti tak perlu
membandingkan variabel pada sampel lain, dan juga mencari hubungan variabel dengan variabel
lainnya.
2. Masalah komparatif
3. Masalah asosiatif
Masalah asosiatif ialah pertanyaan pada sebuah penelitian yang sifatnya memiliki
hubungan antar dua variabel atau pun lebih. Bisa dengan hubungan timbal balik, kausal, atau
simetris.
Hubungan timbal balik yaitu hubungan yang mempengaruhi satu sama lain. Di sini tidak
diketahui antara variabel independen dan variabel dependen.
Contoh rumusan masalah hubungan timbal balik, hubungan antara memilik motivasi
tinggi dan prestasi gemilang. Pada hal ini dapat dinyatakan bahwa motivasi berpengaruh
terhadap prestasi dan sebaliknya.
b. Hubungan kausal
Rumusan masalah kausal yaitu memiliki sifat sebab dan akibat. Di dalamnya terdapat
variabel bebas (independen) dan variabel dependen. Di sini variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Contoh rumusan masalah hubungan kausal, Apakah ada pengaruhnya antara sistem
penggajian dengan kinerja kerja?, Seberapa besarkah tata ruang kota terhadap
kebahagiaan penduduknya?, Adakah pengaruhnya antara pendidikan yang dilakukan oleh
orang tua dengan prestasi belajar terhadap anak?
c. Hubugan simetris
Hubungan simetris yaitu hubungan diantara dua variabel atau bisa lebih kebetulan
nampak secara bersama.
Contoh rumusan masalah hubungan simetris, Adakah hubungannya antara banyak semut
di pohon dengan kemanisan buah ?, Apakah ada hubungannya antara jumlah
pengangguran dengan tingkat criminal ?
DAFTAR PUSTAKA
1. www.sahabatnesia.com
2. https://pastiguna.com
3. www.luthfan.com
4. Metodologi Penelitian, Pendekatan Praktis dan Aplikatif, Dr. Ir. Masyhuri, MP dan Dr.
M. Zainuddin, MA
5.