NIM : 201841067
Sistem Hidroponik Aeroponik
Teknik menanam tanaman dengan aeroponik berasal dari katanya “aero” yang berarti
udara, dan “phonic” yang berarti cara menanam. Jadi, aeroponik merupakan cara bertanam
dengan media perakarannya udara. Sistem Aeroponik merupakan cara bercocok tanam
dengan menyemprotkan nutrisi ke akar tanaman. Nutrisi yang disemprotkan mempunyai
bentuk seperti kabut. Aeroponik adalah suatu sistem penanaman sayuran yang paling baik
dengan menggunakan udara dan ekosistem air tanpa menggunakan tanah. Teknik ini
merupakan metode penanaman hidroponik dengan menggunakan bantuan teknologi. Desain
aeroponik merupakan desain yang paling canggih dari semua sistem hidroponik. Akar
tanaman menggantung ke dalam wadah dan hara disemprotkan terus menerus dengan
semburan bergantian secara kontinu (misalnya satu menit “on” ,satu menit “off”).
Proses pengkabutan berasal dari sebuah pompa air yang diletakkan di bak
penampungan dan disemprotkan dengan menggunakan nozzle, sehingga dengan begitu nutrisi
yang diberikan ke tanaman akan lebih cepat diserap akar tanaman yang menggantung. Sistem
aeroponik merupakan langkah yang tepat dan baik dalam pembudidayaan tanaman sebab dari
teknik ini tanaman akan mendapatkan dua hal yaitu nutrsi serta oksigen secara bersamaan.
Kualitas sayuran yang ditanam dengan teknik ini terbukti mempunyai kualitas yang baik,
higienis, segar, renyah, beraroma dan disertai juga dengan citarasa yang tinggi.
Prinsip Kerja Sistem Aeroponik:
Penggunaan sprinkler dapat menjamin ketepatan waktu penyiraman, jumlah air dan
keseragaman distribusi air dipermukaan akar tanaman secara terus-menerus selama
pertumbuhan dan perkembangan tanama. Cara tersebut dapat menciptakan uap air di udara
sekeliling tanaman serta memberikan lapisan air pada akar, sehingga menurunkan suhu
sekitar daun dan mengurangi evapotranspirasi. Sistem pancaran atau pengabutan dapat diatur
secara bergantiannyala-mati (on-off) bergantian menggunakan timer. Pemompaan dilakukan
selama 15 sampai 20 menit.