Anda di halaman 1dari 31

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN

DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

DIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH


DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2017
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI


NOMOR 31 TAHUN 2016
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD
TAHUN ANGGARAN 2017
PRINSIP PENYUSUNAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI APBD

Sesuai Dengan Kebutuhan Penyelenggaraan Pemerintahan


Daerah Berdasarkan Urusan Dan Kewenangannya

Tertib, taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan, efisien,


ekonomis, efektif, bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat

Tepat Waktu

Transparan

Partisipatif

Tidak Bertentangan Dengan Kepentingan Umum, Peraturan


Yang Lebih Tinggi Dan Peraturan Daerah Lainnya
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD
PENDAPATAN DAERAH

LAIN-LAIN
DANA PENDAPATAN
PAD DAERAH YANG
PERIMBANGAN
SAH

5
PENDAPATAN DAERAH

Dana Perimbangan

Penganggaran

DBH DAU

DAK
6
DANA BAGI HASIL (DBH)
Penganggaran

Pendapatan dari DBH-Pajak yang terdiri atas DBH-Pajak Bumi dan Bangunan
(DBH-PBB) selain PBB Perkotaan dan Perdesaan, dan DBH-Pajak Penghasilan
(DBH-PPh) dan DBH-CHT dianggarkan sesuai Perpres mengenai Rincian
APBN TA 2017 atau PMK mengenai Alokasi DBH-Pajak TA 2017.
Apabila Perpres atau PMK dimaksud belum ditetapkan, penganggaran
pendapatan dari DBH-Pajak dan DBH-CHT didasarkan pada:

 Realisasi pendapatan DBH-


 Informasi resmi dari
Pajak 3 (tiga) tahun terakhir
Kementerian Keuangan
yaitu Tahun Anggaran 2015,
mengenai daftar alokasi
Tahun Anggaran 2014 dan
transfer ke daerah TA 2017.
Tahun Anggaran 2013; atau
7
Lanjutan ….

Dalam hal Perpres atau PMK mengenai


Alokasi DBH-Pajak TA 2017 terdapat
perubahan dan ditetapkan setelah Perda
tentang APBD TA 2017 ditetapkan, Pemda
harus menyesuaikan alokasi DBH-Pajak
pada Perda ttg Perubahan APBD TA
2017 atau dicantumkan dalam Laporan
Realisasi Anggaran (LRA) bagi Pemda
yang tidak melakukan Perubahan APBD
TA 2017.
8
Lanjutan ….
Dalam hal Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2017 atau
Peraturan Menteri Keuangan mengenai Rincian DBH-CHT menurut
provinsi/kabupaten/kota Tahun Anggaran 2017 terdapat perubahan dan ditetapkan
setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2017 ditetapkan, pemerintah
daerah harus menyesuaikan alokasi DBH-CHT dimaksud dengan terlebih dahulu
melakukan perubahan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD Tahun
Anggaran 2017 dengan pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya
ditampung dalam peraturan daerah tentang perubahan APBD TA 2017 atau
dicantumkan dalam LRA bagi pemda yang tidak melakukan Perubahan APBD TA 2017.

Penggunaan DBH-CHT diarahkan untuk meningkatkan kualitas


bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial,
sosialisasi ketentuan dibidang cukai dan/atau pemberantasan
barang kena cukai palsu (cukai illegal) sesuai dengan amanat
dalam Pasal 66C Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang
Cukai dan Peraturan Menteri Keuangan yang dijabarkan dengan
keputusan gubernur.
9
Lanjutan ….
Penganggaran

Pendapatan DBH-SDA, yang terdiri dari DBH-Kehutanan, DBH-Pertambangan


Mineral dan Batubara, DBH-Perikanan, DBH-Minyak Bumi, DBH-Gas Bumi,
dan DBH-Pengusahaan Panas Bumi dianggarkan sesuai Peraturan Presiden
mengenai Rincian APBN Tahun 2017 atau Peraturan Menteri Keuangan
m e n g e n a i A l o k a s i D B H - S D A Ta h u n A n g g a r a n 2 0 1 7 .
Apabila Peraturan Menteri Keuangan dimaksud belum ditetapkan,
penganggaran pendapatan dari DBH-SDA didasarkan pada:

 Realisasi pendapatan DBH-SDA 3 tahun terakhir, yaitu TA 2015, TA 2014 dan TA 2013,
dengan mengantisipasi kemungkinan tidak stabilnya harga dan hasil produksi (lifting)
minyak bumi dan gas bumi TA 2017;
 Informasi resmi dari Kementerian Keuangan mengenai daftar alokasi transfer ke
daerah Tahun Anggaran 2017.

10
Lanjutan ….
Dalam hal Peraturan Presiden atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi
DBH-SDA diluar Dana Reboisasi yang merupakan bagian dari DBH-Kehutanan
dimaksud terdapat perubahan dan ditetapkan setelah peraturan daerah tentang
APBD TA 2017 ditetapkan, Pemda harus menyesuaikan alokasi DBH-SDA
dimaksud pada peraturan daerah tentang P-APBD TA 2017 atau
dicantumkan dalam LRA bagi pemerintah daerah yang tidak melakukan P-
APBD TA 2017

Apabila terdapat pendapatan lebih DBH-SDA diluar Dana Reboisasi TA 2017


seperti pendapatan kurang salur tahun-tahun sebelumnya atau selisih pendapatan
TA 2016, pendapatan lebih tersebut dianggarkan dalam peraturan daerah tentang
P-APBD TA 2017 atau dicantumkan dalam LRA bagi pemerintah daerah yang tidak
melakukan P-APBD TA 2017 dengan terlebih dahulu melakukan perubahan
peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD TA 2017, untuk selanjutnya
diberitahukan kepada Pimpinan DPRD.

Dalam rangka optimalisasi penggunaan DBH-DR tahun-tahun anggaran sebelumnya


yang belum dimanfaatkan dan masih ada di rekening kas umum daerah kabupaten/kota
sampai dengan akhir TA 2016, Pemerintah Kabupaten/Kota menganggarkan kembali
dalam Peraturan daerah tentang APBD TA 2017 atau Peraturan daerah tentang P-APBD
TA 2017 untuk menunjang program dan kegiatan yang terkait dengan rehabilitasi hutan
dan lahan dengan berpedoman pada peraturan per-UU-an.
11
ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN DBH
DALAM APBD TA 2018

• Dana Transfer Umum (DBH dan DAU) diarahkan penggunaannya, yaitu


sekurang-kurangnya-kurangnya 25% (dua puluh lima persen) untuk
belanja infrastruktur daerah yang langsung terkait dengan percepatan
pembangunan fasilitas pelayanan publik dan ekonomi dalam rangka
meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan, dan
mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah.
• UU No. 18 Tahun 2016 tentang APBN TA 2017
ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN DBH
DALAM APBD TA 2018

• Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari DBH dapat


dianggarkan di bawah besaran/jumlah yang ditetapkan dalam Perpres
tentang Rincian Alokasi APBN untuk mengantisipasi fluktuasi penerimaan
Negara dan indikator/asumsi makro Indonesia Crude Price/harga komoditas
SDA dan kemampuan hasil produksi (lifting) Minyak Bumi dan Gas Bumi
masing-masing daerah penghasil pada Tahun Anggaran 2018
• Mengakomodir usulan Pemda agar Pemerintah membuat aturan yang
memberi keleluasaan bagi daerah untuk menganggarkan DBH dalam APBD
tidak harus 100% dari besaran/jumlah dalam Perpres tentang Rincian
alokasi APBN, untuk mengantisipasi fluktuasi penerimaan negara dan
indikator/asumsi makro seperti: ICP/harga komoditas SDA, Kurs, Lifting,
Cost Recovery).
ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN DBH
DALAM APBD TA 2018
• DBH Kehutanan khusus Dana Reboisasi (DR) yang sebelumnya
disalurkan ke Kab/Kota mulai tahun 2017 disalurkan ke provinsi
penghasil untuk membiayai kegiatan reboisasi dan rehabilitasi hutan
di wilayah Provinsi tersebut.
• UU No. 18 Tahun 2016 tentang APBN TA 2017
• UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemda
ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN DBH
DALAM APBD TA 2018

• Pengaturan penggunaan DBH yang bersifat earmarked (DBH


CHT dan DBH DR) penggunaannya tidak perlu diatur rinci
cukup disebutkan “penggunaannya berpedoman pada
peraturan perundang-undangan”
• Disesuaikan dengan kebijakan yang diatur dalam APBN TA
2018
DANA ALOKASI UMUM (DAU)

DAU
Perpres
belum
ditetapkan
Penganggaran
sesuai dengan :

Perpres tentang DAU


Daerah Provinsi,
Kabupaten, dan Kota
TA 2017

16
Lanjutan…

Perpres atau
Informasi
Kemenkeu
belum terbit

DAU
Perpres atau
Informasi
Kemenkeu
terbit setelah
Perda APBD

17
ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAU
DALAM APBD TA 2018

• Pagu DAU nasional dalam APBN tidak bersifat final atau dapat
berubah sesuai perubahan PDN neto dalam Perubahan APBN.
• Apabila pagu DAU Nasional dalam APBN Perubahan mengalami
perubahan baik kenaikan maupun penurunan, Pemerintah Daerah
perlu mengantisipasi perubahan tersebut dalam APBD Perubahan dan
daerah dapat menyesuaikan hal-hal yang terkait dengan perubahan
tersebut antara lain alokasi dana desa dan kontrak-kontrak dengan
pihak ketiga
ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN TRANSFER UMUM
DALAM APBD TA 2018

Transfer ke Daerah yang penggunaannya bersifat umum setelah dikurangi


Alokasi Dana Desa dialokasikan untuk belanja infrastruktur Daerah.
Dana Transfer Umum (DBH dan DAU) diarahkan penggunaannya, yaitu
sekurang-kurangnya-kurangnya 25% (dua puluh lima persen) untuk
belanja infrastruktur daerah yang langsung terkait dengan percepatan
pembangunan fasilitas pelayanan publik dan ekonomi dalam rangka
meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan, dan
mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah.
Dalam rangka pengawasan terhadap ketentuan ini, Daerah wajib
menyampaikan laporan Belanja Infrastruktur Daerah yang bersumber dari
Dana Transfer Umum
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
DAK dan/atau DAK Tambahan
didasarkan
(Perpres mengenai Rincian APBN TA 2017 atau
PMK mengenai Alokasi DAK TA 2017)
Perpres atau Perpres atau
PMK PMK
Belum terbit setelah
Ditetapkan Perda

Pemda harus menyesuaikan alokasi DAK


Alokasi DAK daerah provinsi, dimaksud dengan melakukan perubahan
kabupaten dan kota TA 2017 yang Perkada tentang penjabaran APBD TA
diinformasikan secara resmi oleh 2017 dengan pemberitahuan kepada
Kementerian Keuangan setelah RUU Pimpinan DPRD, untuk ditampung
tentang APBN TA 2017 disetujui dalam Perda tentang P-APBD TA 2017
atau dicantumkan dalam LRA bagi
bersama antara Pemerintah dan
pemda yang tidak melakukan P-APBD
DPR-RI TA 2017.

20
ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAK
DALAM APBD TA 2018

Paragraf 1: penghapusan “Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi DAK TA 2018” karena
Alokasi DAK Fisik cukup diatur dalam Perpres tentang Rincian APBN 2018 dan tidak ada
aturan turunan Permenkeu tentang Alokasi DAK TA 2018. Kecuali ada perubahan pengaturan.

Paragraf 2: tidak perlu diatur “dengan diinformasikan oleh Kemenkeu” karena Permendagri
dimaksud harusnya berdasarkan Perpres tentang Rincian APBN 2018 bukan “informasi”
walaupun pada prakteknya website DJPK meng upload rincian DAK TA 2018 dengan tujuan
kemudahan penyusunan APBD. Sehingga dikuatirkan Perda APBD yang merupakan produk
hukum menjadi tidak valid karena hanya berdasarkan informasi Kemenkeu walaupun Alokasi
DAK yang di upload merupakan materi dari Perpres tentang
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

Perpres atau
Dana Otsus PMK belum
ditetapkan

didasarkan

Perpres mengenai Perpres atau PMK


rincian APBN TA 2017 terbit setelah
atau PMK mengenai perda ditetapkan
Pedoman Umum dan
Alokasi Dana Otsus TA
2017

22
Lanjutan ....

Perpres atau
PMK
Belum
DANA DESA Ditetapkan

Pemda harus menyesuaikan alokasi


Dana Desa dengan terlebih dahulu
Perpres atau melakukan perubahan Perkada tentang
PMK terbit penjabaran APBD TA 2017 dengan
didasarkan
setelah perda
pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD,
ditetapkan
untuk selanjutnya ditampung dalam
Perpres mengenai Rincian Perda tentang P-APBD TA 2017 atau
APBN TA 2017 atau PMK dicantumkan dalam LRA bagi pemda
mengenai Alokasi Dana Desa yang tidak melakukan P-APBD TA 2017.
TA 2017

23
Lanjutan ....
Pemda harus menyesuaikan alokasi
DANA Dana Transfer Lainnya dengan
Perpres atau terlebih dahulu melakukan
TRANSFER PMK terbit perubahan Perkada tentang
LAINNYA setelah perda
penjabaran APBD TA 2017 dengan
ditetapkan
pemberitahuan kepada Pimpinan
DPRD, untuk selanjutnya
didasarkan ditampung dalam Perda tentang P-
APBD TA 2017 atau dicantumkan
Perpres mengenai Rincian dalam LRA bagi pemda yang tidak
APBN TA 2017 atau PMK melakukan P-APBD TA 2017.
mengenai Pedoman
Umum dan Alokasi Dana
Transfer Lainnya TA 2017

Penggunaan

Pendapatan Pemerintah Prov/Kab/Kota yang bersumber dari dana transfer


lainnya, penggunaannya harus berpedoman pada masing-masing
Peraturan/Petunjuk Teknis yang melandasi penerimaan dana transfer
lainnya dimaksud.
24
Percepatan Pelaksanaan
Krn Keterlambatan Pagu & Juknis

Program dan kegiatan yang dibiayai dari DBH-CHT, DBH-DR, DAK, Dana
BOS, Dana Otonomi Khusus, Dana Infrastruktur untuk Provinsi Papua dan
Papua Barat, Dana Insentif Daerah, Dana Darurat, dan dana transfer lainnya
yang sudah jelas peruntukannya serta pelaksanaan kegiatan dalam
keadaan darurat dan/atau mendesak lainnya yang belum cukup tersedia
dan/atau belum dianggarkan dalam APBD, dapat dilaksanakan mendahului
penetapan perda P-APBD (Permendagri No.31/2016)
dengan cara
Menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang Perubahan
A
Penjabaran APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan DPRD
APBD-P
Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasar
pelaksanaan kegiatan BAPBD-P

Lebih lanjut, ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan


C APBD, atau dicantumkan dalam LRA, apabila pemerintah daerah
telah menetapkan P-APBD atau tidak melakukan P-APBD
25
Teknis Penganggaran

Dalam kolom penjelasan pada perkada tentang penjabaran


APBD/P-APBD dicantumkan lokasi kegiatan untuk kelompok
belanja langsung.
Khusus untuk kegiatan yang pendanaannya bersumber dari
DBH Dana Reboisasi (DBH-DR), DAK, Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus, Hibah, Bantuan Keuangan yang bersifat
khusus, Pinjaman Daerah serta sumber pendanaan lainnya
yang kegiatannya telah ditentukan, juga dicantumkan sumber
pendanaannya. APBD-P

Selain itu, untuk penganggaran kegiatan tahun jamak agar


dicantumkan jangka waktu pelaksanaannya sesuai nota
kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD dalam kolom
penjelasan pada perkada tentang penjabaran APBD TA 2017.
26
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PENDAPATAN DAERAH
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%

0%
Jawa Timur
DKI Jakarta
Banten

PAD
Bali
Jawa Tengah
Jawa Barat
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
Kalimantan Timur
Sumatera Utara
Riau
Lampung
Sumatera Barat

DANA PERIMBANGAN
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
D.I.Yogyakarta
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Utara
Jambi
Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2016

Kepulauan Riau
Bengkulu
Sulawesi Tengah
Bangka Belitung
Nusa Tenggara Timur
PROPORSI KOMPONEN PENDAPATAN DAERAH

Maluku
AGREGAT APBD PROVINSI SE-INDONESIA TA 2016

Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Aceh
Sulawesi Barat
Kalimantan Utara
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

Maluku Utara
Papua
Papua Barat
STRUKTUR PENDAPATAN
APBD PROVINSI SE-INDONESIA TA 2016
miliar rupiah 42.000
40.000
38.000
36.000
Total Pendapatan: 282,079.40 34.000
32.000
30.000
28.000
PAD 26.000
24.000
4.090,45 22.000
20.000
18.000
16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
Lain- 1.244,24 6.000
Lain 2.961,77 4.000
PD DAPER 2.000
Yang -

Kepulauan Riau

Bangka Belitung

Kalimantan Barat
Jambi

Kalimantan Timur

Papua
Kalimantan Utara
Aceh

Sulawesi Utara
Lampung

Papua Barat
Riau

Gorontalo

Sulawesi Tenggara

Nusa Tenggara Timur


Sumatera Selatan

DKI Jakarta

Jawa Tengah

Maluku
Jawa Barat
Banten

D.I. Yogyakarta
Jawa Timur

Bali
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Selatan

Maluku Utara
Sumatera Barat

Kalimantan Selatan

Sulawesi Tengah
Sumatera Utara

Bengkulu

Kalimantan Tengah

Sulawesi Barat
Sah

Rata-Rata Provinsi Se-Indonesia

PAD DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDPTAN DRH YG SAH

Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2016
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%

Jawa Timur 67,27%


DKI Jakarta 66,64%
Banten 65,49%
Bali 62,85%
Jawa Tengah 62,70%
Jawa Barat 60,36%
Kalimantan Selatan 58,37%
Sulawesi Selatan 51,25%
Kalimantan Timur 49,43%
Sumatera Utara 46,43%
Riau 46,06%
Lampung 45,71%
Sumatera Barat 41,23%
Kalimantan Barat 40,39%
Kalimantan Tengah 40,09%
D.I. Yogyakarta 39,61%
Sumatera Selatan 38,84%
Nusa Tenggara Barat 38,71%
Rasio PAD thdp Total Pendapatan

Sulawesi Utara 38,02%


Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2016

Jambi 37,01%
Kepulauan Riau 36,64%
Bengkulu 30,84%
Sulawesi Tengah 30,32%
rata-rata
DERAJAT OTONOMI FISKAL PROVINSI

Bangka Belitung 28,16%


Nusa Tenggara Timur 24,94%
Maluku 21,27%
Sulawesi Tenggara 21,14%
Gorontalo 20,76%
(PROPORSI PAD TERHADAP TOTAL PENDAPATAN TA 2016)

Aceh 16,39%
Sulawesi Barat 16,34%
Kalimantan Utara 16,18%
Maluku Utara 12,63%
Papua 8,82%
Rata-Rata = 37.82%

Papua Barat 5,13%


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai