Tepat Waktu
Transparan
Partisipatif
LAIN-LAIN
DANA PENDAPATAN
PAD DAERAH YANG
PERIMBANGAN
SAH
5
PENDAPATAN DAERAH
Dana Perimbangan
Penganggaran
DBH DAU
DAK
6
DANA BAGI HASIL (DBH)
Penganggaran
Pendapatan dari DBH-Pajak yang terdiri atas DBH-Pajak Bumi dan Bangunan
(DBH-PBB) selain PBB Perkotaan dan Perdesaan, dan DBH-Pajak Penghasilan
(DBH-PPh) dan DBH-CHT dianggarkan sesuai Perpres mengenai Rincian
APBN TA 2017 atau PMK mengenai Alokasi DBH-Pajak TA 2017.
Apabila Perpres atau PMK dimaksud belum ditetapkan, penganggaran
pendapatan dari DBH-Pajak dan DBH-CHT didasarkan pada:
Realisasi pendapatan DBH-SDA 3 tahun terakhir, yaitu TA 2015, TA 2014 dan TA 2013,
dengan mengantisipasi kemungkinan tidak stabilnya harga dan hasil produksi (lifting)
minyak bumi dan gas bumi TA 2017;
Informasi resmi dari Kementerian Keuangan mengenai daftar alokasi transfer ke
daerah Tahun Anggaran 2017.
10
Lanjutan ….
Dalam hal Peraturan Presiden atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi
DBH-SDA diluar Dana Reboisasi yang merupakan bagian dari DBH-Kehutanan
dimaksud terdapat perubahan dan ditetapkan setelah peraturan daerah tentang
APBD TA 2017 ditetapkan, Pemda harus menyesuaikan alokasi DBH-SDA
dimaksud pada peraturan daerah tentang P-APBD TA 2017 atau
dicantumkan dalam LRA bagi pemerintah daerah yang tidak melakukan P-
APBD TA 2017
DAU
Perpres
belum
ditetapkan
Penganggaran
sesuai dengan :
16
Lanjutan…
Perpres atau
Informasi
Kemenkeu
belum terbit
DAU
Perpres atau
Informasi
Kemenkeu
terbit setelah
Perda APBD
17
ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAU
DALAM APBD TA 2018
• Pagu DAU nasional dalam APBN tidak bersifat final atau dapat
berubah sesuai perubahan PDN neto dalam Perubahan APBN.
• Apabila pagu DAU Nasional dalam APBN Perubahan mengalami
perubahan baik kenaikan maupun penurunan, Pemerintah Daerah
perlu mengantisipasi perubahan tersebut dalam APBD Perubahan dan
daerah dapat menyesuaikan hal-hal yang terkait dengan perubahan
tersebut antara lain alokasi dana desa dan kontrak-kontrak dengan
pihak ketiga
ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN TRANSFER UMUM
DALAM APBD TA 2018
20
ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAK
DALAM APBD TA 2018
Paragraf 1: penghapusan “Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi DAK TA 2018” karena
Alokasi DAK Fisik cukup diatur dalam Perpres tentang Rincian APBN 2018 dan tidak ada
aturan turunan Permenkeu tentang Alokasi DAK TA 2018. Kecuali ada perubahan pengaturan.
Paragraf 2: tidak perlu diatur “dengan diinformasikan oleh Kemenkeu” karena Permendagri
dimaksud harusnya berdasarkan Perpres tentang Rincian APBN 2018 bukan “informasi”
walaupun pada prakteknya website DJPK meng upload rincian DAK TA 2018 dengan tujuan
kemudahan penyusunan APBD. Sehingga dikuatirkan Perda APBD yang merupakan produk
hukum menjadi tidak valid karena hanya berdasarkan informasi Kemenkeu walaupun Alokasi
DAK yang di upload merupakan materi dari Perpres tentang
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
Perpres atau
Dana Otsus PMK belum
ditetapkan
didasarkan
22
Lanjutan ....
Perpres atau
PMK
Belum
DANA DESA Ditetapkan
23
Lanjutan ....
Pemda harus menyesuaikan alokasi
DANA Dana Transfer Lainnya dengan
Perpres atau terlebih dahulu melakukan
TRANSFER PMK terbit perubahan Perkada tentang
LAINNYA setelah perda
penjabaran APBD TA 2017 dengan
ditetapkan
pemberitahuan kepada Pimpinan
DPRD, untuk selanjutnya
didasarkan ditampung dalam Perda tentang P-
APBD TA 2017 atau dicantumkan
Perpres mengenai Rincian dalam LRA bagi pemda yang tidak
APBN TA 2017 atau PMK melakukan P-APBD TA 2017.
mengenai Pedoman
Umum dan Alokasi Dana
Transfer Lainnya TA 2017
Penggunaan
Program dan kegiatan yang dibiayai dari DBH-CHT, DBH-DR, DAK, Dana
BOS, Dana Otonomi Khusus, Dana Infrastruktur untuk Provinsi Papua dan
Papua Barat, Dana Insentif Daerah, Dana Darurat, dan dana transfer lainnya
yang sudah jelas peruntukannya serta pelaksanaan kegiatan dalam
keadaan darurat dan/atau mendesak lainnya yang belum cukup tersedia
dan/atau belum dianggarkan dalam APBD, dapat dilaksanakan mendahului
penetapan perda P-APBD (Permendagri No.31/2016)
dengan cara
Menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang Perubahan
A
Penjabaran APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan DPRD
APBD-P
Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasar
pelaksanaan kegiatan BAPBD-P
PENDAPATAN DAERAH
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
0%
Jawa Timur
DKI Jakarta
Banten
PAD
Bali
Jawa Tengah
Jawa Barat
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
Kalimantan Timur
Sumatera Utara
Riau
Lampung
Sumatera Barat
DANA PERIMBANGAN
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
D.I.Yogyakarta
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Utara
Jambi
Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2016
Kepulauan Riau
Bengkulu
Sulawesi Tengah
Bangka Belitung
Nusa Tenggara Timur
PROPORSI KOMPONEN PENDAPATAN DAERAH
Maluku
AGREGAT APBD PROVINSI SE-INDONESIA TA 2016
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Aceh
Sulawesi Barat
Kalimantan Utara
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
STRUKTUR PENDAPATAN
APBD PROVINSI SE-INDONESIA TA 2016
miliar rupiah 42.000
40.000
38.000
36.000
Total Pendapatan: 282,079.40 34.000
32.000
30.000
28.000
PAD 26.000
24.000
4.090,45 22.000
20.000
18.000
16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
Lain- 1.244,24 6.000
Lain 2.961,77 4.000
PD DAPER 2.000
Yang -
Kepulauan Riau
Bangka Belitung
Kalimantan Barat
Jambi
Kalimantan Timur
Papua
Kalimantan Utara
Aceh
Sulawesi Utara
Lampung
Papua Barat
Riau
Gorontalo
Sulawesi Tenggara
DKI Jakarta
Jawa Tengah
Maluku
Jawa Barat
Banten
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Selatan
Maluku Utara
Sumatera Barat
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tengah
Sumatera Utara
Bengkulu
Kalimantan Tengah
Sulawesi Barat
Sah
Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2016
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
Jambi 37,01%
Kepulauan Riau 36,64%
Bengkulu 30,84%
Sulawesi Tengah 30,32%
rata-rata
DERAJAT OTONOMI FISKAL PROVINSI
Aceh 16,39%
Sulawesi Barat 16,34%
Kalimantan Utara 16,18%
Maluku Utara 12,63%
Papua 8,82%
Rata-Rata = 37.82%