Anda di halaman 1dari 4

Peran dan Fungsi Orang tua sebagai Literasi Digital pada Anak Di Masa

Pademi Covid-19
Muhammad Faisal Zam
Prodi Manajemen ,Pascasarjana Universitas Riau
Surel :faisalzam01@gmail.com
Abstrak
Pembuatan penilitan ini bertujuan untuk memaparkan pengaruh literasi digital yang berdampak
baik dan buruk pada anak dan remaja dalam proses belajar pada masa pandemic covid-19.Objek
dalam penilitian ini adalah jurnal jurnal,artikel artikel yang dimuat pada situs google
scholar.Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1)apa saja jenis jenis media yang digunakan
pada proses belajar anak dan remaja pada masa pandemic covid-19 (2) peran dan fungsi orang tua
sebagai pengarah anak-anaknya dalam menggunakan media digital di era digital di tengah
pandemic covid-19.

Kata kunci :pengaruh,literasi digital,media,dampak baik dan buruk anak dan remaja.

Pendahuluan

Pada saat ini memdapatkan informasi sangatlah mudah.Sarana media digital memudahkan
setiap user/penggunanya untuk saling berbagi informasi.Informasi bisa didapatkan dari sumber
darimana saja.Era digital tidak dapat dipungkiri lagi keberadaannya.Siapapun orangnya mau anak-
anak,remaja dan sampai orang dewasa dapat dengan mudah memanfaatkanya dengan baik,namun
tidak jarang juga dapat menghancurkan sesesorang.Ketidakpahaman atau kurangnya literasi yang
didapatkan masyarakat terhadap media digital membuat ada penyalahgunaan yang berakit terhadap
kehidupan pribadi dan social orang tersebut.Di Indonesia didominasi dikalangan anak-anak dan
remaja sehingga dampaknya sangat banyak dirasakan oleh anak-anak dan remaja.Penggunaan
media digital yang baik dapat meningkatkan prestasi,dan sebaliknya penggunaan yang buruk dapat
berakibat negative terhadap diri anak dan remaja.Media social hadir sebagai bagian dari
perkembangan internet.Keberadaanya menawarkan cara berkomunikasi,berinteraksi,dan
bersosialiasi yang mudah dan baru dengan dukungan fitur yang menarik.

Masalah yang muncul berkaitan dengan literasi digital dan perkembangan anak dan
remaja.Penggunaan media social seperti facebook sebagai media sosialiasi digital merupakan cara
orang memenuhi kebutuhan sosialnya.Pada anak-anak dan remaja memiliki kebutuhan untuk
memliki dan bersama dalam jaringan sosailnya serta hubungan untuk mengaktualisasikan
diri.Kebutuhan seseorang untuk mempersentasikan diri dipenuhi dengan cara membangun sebuah
pandangan yang baik.Media social facebook benar-benar memberikan ruang bagi anak-anak dan
remaja untuk memperlihatkan dirinya dihadapan orang banyak.Pada akun facebooknya mereka
menuangkan apa yang mereka ingnkan dengan cara menuliskan kata-kata
bijak,mengkritik,menunjukkan kelbihan,menyampai aktivitas yang sedang mereka lakukan lewat
video maupun foto dan sebagainya.

Contohnya saja pada saat ini banyak terjadi kasus terkait pencemaran nama
baik,penghinaan,prostitusi,penculikan,bullying yang dapat merusak psikologi anak dan
remaja.Karena kemudahaan dalam menyebarkan informasi baik yang positif maupun negative
hingga seluruh dunia dan diketahui oleh pengguna media social membuat anak dan remaja
malu,takut,dan sakit hati.Fenomena-fenomena ini menjukkan penggunaan internet di Indonesia
belum paham karena kurang nya literasi digital untuk menggunakan internet dengan baik dan
benar.Di satu sisi ada sekelompok orang yang mengakses internet,namun belum memahami
seutuhnya konsekuensi media digital,Jadi,walaupun telah menguasai baca tulis,namun tidak cukup
sampai disitu pengguna internet di Indonesia belum sepenuhnya memilik kemampuan literasi
digital.(Pratiwi & Pritanova, 2017)

Kita percaya anak-anak generasi yang lahir bersamaan dengan media digital mampu
otomatis menguasainya.Ternyata kemahiran menggunakan media digital oleh anak dan remaja ini
ditentukan oleh berbagai factor.Faktor-faktornya antara lain terpaan teknologi digital,tingkat
pendidikan si anak dan remaja maupun tingkat pendidkan orang tua mereka,dan tinkat ekonomi
keluarganya.Anak-anak dan remaja yang lahir di keluarga kelas ekonomi dan social menengah
cenderung lebih mahir,produktif dan memahami keamanan teknologi digital dibandingkan anak-
anak kelas bawah yang hanya diajari gawai untuk permainan dan hiburan.Apalagi tidak ada
pemahaman yang diberikan oleh orang tua tentang teknologi media digital yang digunakan.

Sebaigamana anak-anak dan remaja membutuhkan bimbingan dan arahan dari orang tua
dalam menggunakan media digital dengan bijaksana.Orang tua itu sendiri harus memahami nilai
utama dunia digital yang menyetir kehidupan kita saat ini.Ada tiga nilai penting
:kreatifitas,kolabrasi,dan kritis.Anak bukan hanya anugerah terindah yang diberikan oleh Sang
Pencipta,anak adalah titipan kepada orang tua yang siap untuk mendidik dan layak untuk anak
tersebut.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kepustakaan(library
research). Metode analisis yang digunakan kajian literasi bersifat analisis deskripsi melalui kajian
kepustakaan melalui google scholar dalam memperkuat analisis yang didukung dari berbagai sumber
yang memiliki kedalaman teori.Melalui pendekatan analisis kajian keputusan dapat dijadikan dasr
dalam memperdalam dan mengembangkan Pendidikan karakter,dalam keilmuan aspek teoritas
dapat dijadikan acuan di dalam mengahapi perkembangan zaman yang terus berkembang khususnya
dalam Pendidikan anak dan remaja yang juga mempengaruhi pola pikir pada era saat ini.

Hakikat dan Peran Orang Tua dalam Literasi Digital di Era Digital

Orang tua sebagai orang yang pertama sebagai pendidik dan mempunyai peran utama dan
fungsi yang sentral dalam mendidik dan membentuk kepribadian seorang anak.Pembentukan
kepribadian anak tersebut terjadi pertama kali di lingkungan keluarga.Keluarga adalah orang tua dan
anak-anak yang memiliki keterikatan anak,kasih saying dan usaha-usaha alami dari orang
tua.Disinilah sasaran dan tugas-tugas orang tua adalah membesarkan anak-anak serta
memperhatikan kebutuhan sehari harinya.

Pola Asuh Orang Tua Sebagai Pengajar Literasi Digital

Orang tua memiliki tanggung jawab sejak seorang anak dalam kandungan sampai dewasanya
berinteraksi pada anak untuk mendukung perkembangan fisik,emosi,social,intelektual dan
spiritualnya.Maka berarti pola asuh merupakan pola interaksi antara anak dengan orang tua yang
meliputi pemenuhan kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis,serta norma-norma yang berlaku di
masyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan sekitarnya.(Fatmawati, 2019)

Gerakan Literasi Digital pada Masa Pandemi Covid-19

Pada masa pandemic covid-19 yang sedang mengancam kehidupan social dan masyarakat
yang mengharuskan masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah sebagai salah satu langkah
pencegahan covid-19.Oleh karena itu gerakan literasi digital ini harus pertama kali dilakukan oleh
orang tua sendiri.Karena adanya pandemic covid-19 ini sebagian besar aktivitas masyrakat dilakukan
di rumah mulai dari belajar di rumah,bekerja di rumah,beribadah dari rumah.Dengan ini peran
orang tua sebagai pengajar literasi digital kepada anak dipandang penting untuk mengarahkan anak-
anak dan remaja kearah yang bijak dalam menggunakan media digital.(Sutrisna, 2020)

Gerakan Orang Tua sebagai pengajar Literasi Digital pada Anak

Tujuan utama dari penguatan budaya literasi digital terutama dalam lingkungan keluarga
bagi anak-anak adalah untuk membuat kemampuan berpikir anak positif dalam menggunakan media
digital dalam sehari-hari.Selain itu,penguatan budaya literasi digital di dalam lingkungan keluarga
juga meningkatkan kemampuan anak secara spefisik pada masa pandemic covid-19 dengan cara
sebagai berikut :

1) Peningkatan jumlah dan ragam bahan bacaan bertema teknlogi informasi dan berkaitan
dengan pencegahaan covid-19 dalam bentuk komik,gambar berseri dan dalam bentuk
salinan lunak yang dapat diakses melalui komputer dan handphone.
2) Pemilihan acara televisi dan radio yang edukatif bagi anggota keluarga terutama pada
anak agar dapat menjadi sumber pengetahuan dalam menggunakan media digital.
3) Pemilihan situs dan aplikasi yang edukatif sebagai sumber belajar,seperti ruang
guru,zenius,youtube yang kontennya membahas tentang ilmu pengetahuan.Anak dapat
membuka situs dan aplikasi untuk menambah pengetahuan anak dan mengasah
kreativitasnya.(Sutrisna, 2020)

Penutup

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan di atas,adapun simpulan dari ariker ini adalah
sebagai berikut.

1) Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media


digital,alat-alat komunikasi,atau mengevaluasi,menggunakan,dan memanfaatkan
informasi secara sehat,bijaksana,cerdas dalam kehidupan sehari-hari.
2) Pada masa covid-19 ini penggunaan media digital terutama dalam proes belajar anak
sangat penting maka dari itu perlunya gerakan literasi digital dari sisi keluarga yaitu
teruama dari orang tua sendiri.
3) Untuk mencegah penyebaran pandemic covid-19 ini perlu adanya cermat dalam
menggunakan media digital terutama media social karena disana terdapat banyak berita
hoaks.Dan disamping itu masyarakat harus bijaksana dalam menggunakan media social
dan disaring sebelum disharing kepada orang lain lagi.

Berdasarkan uraian di atas,adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai
berikut.
1) Kepada semua masyarakat yang telah menerapkan literasi digital dengan baik dan benar
agar terhindar dari penyeberan berita hoaks pada masa pademi covid-19.
2) Kepada pemerintah yang sebagai pemangku kepentingan di masyrakat agar lebih
menggalakkan gerakan literasi digital di masyrakat dengan menyediakan sarana dan
prasarana antara lain wifi internet di tempat umum,seperti taman bacaan di lingkungan
desa dan mengedukasi masyarakat agar bijaksana dala menggunakan media sosial
3) Kepada para orang tua agar lebih dapat mengarahkan anak-anak dalam penggunaan
media digital untuk kepentingan yang edukatif sehingga proses belajar dari rumah
terlaksanakan dengan baik.
4) Tulisan ini hanya menawarkan konsep pemikiran literasi digital,perlu diadakan penelitian
lanjutan terkati literasi digital dalam kehidupan social masyarakat ditengah pandemic
covid-19.

Daftar Pustaka
Fatmawati, N. I. (2019). Literasi Digital, Mendidik Anak di Era Digital Bagi Orang Tua Milenial.
Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 11(2), 119–138.
Pratiwi, N., & Pritanova, N. (2017). Pengaruh Literasi Digital Terhadap Psikologis Anak Dan
Remaja. Semantik, 6(1), 11. https://doi.org/10.22460/semantik.v6i1p11.250
Sutrisna, I. P. G. (2020). Gerakan Literasi Digital Pada Masa Pandemi Covid-19. Stilistika:
Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Seni, 8(2), 268–283.
https://doi.org/10.5281/zenodo.3884420

Anda mungkin juga menyukai