Anda di halaman 1dari 6

FORMULASI KRIM ANTI-AGING DARI EKSTRAK KULIT JERUK

BALI (Citrus maxima (Burm). Merr) DAN SARI BUAH MANGGA


MANALAGI (Mangifera indica. L)

Eka Margareta Sinaga, S.Pd., M.Pd., Dra. Siti Nurbaya, M.Si., Apt
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia

ABSTRAK

Proses penuaan merupakan proses alami yang akan dialami setiap orang. Kulit
Jeruk Bali mengandung beberapa senyawa kimia yaitu: alkaloid, flavanoid, likopen,
vitamin C, serta pektin dan tannin yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan.
Memformulasikan ekstrak kulit Jeruk Bali dalam bentuk sediaan krim dengan tipe emulsi
minyak dalam air dan mengetahui efektivitasnya sebagai anti-aging.
Serbuk kulit Jeruk Bali diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 96%,
maserat yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator. Ekstrak kulit Jeruk Bali
diformulasikan dalam bentuk sediaan krim dengan konsentrasi 2,5%; 5%; 7,5%; dan
10%. Selanjutnya sediaan krim diperiksa homogenitasnya, tipe emulsi, pengukuran pH,
dan evaluasi stabilitasnya serta uji iritasi dan efektivitasnya dengan menggunakan alat
Skin analyzer. Pembuktian kemampuan sedian anti-aging meliputi beberapa parameter
yaitu kadar air (moisture), pori (pore), keriput (wrinkle).
Hasil evaluasi sediaan krim ekstrak kulit Jeruk Bali stabil dalam penyimpanan
10 minggu pada suhu kamar yaitu tidak mengalami perubahan warna, bau, dan
pemisahan fase. Sediaan krim homogen, krim dengan tipe emulsi minyak dalam air m/a,
pH sediaan krim 6,99 tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Hasil pemeriksaan sediaan
krim ekstrak kulit Jeruk Bali menunjukkan efektivitasnya sebagai anti-aging yang baik
setelah perawatan 4 minggu. Efektivitas paling baik sebagai anti-aging adalah krim 10%
yang mampu meningkatkan kelembaban kulit, pori-pori semakin kecil, dan keriput
berkurang.
Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor dari dalam maupun dari luar
tubuh. Radikal bebas sering dikaitkan sebagai penyebab faktor-faktor penuaan.
Senyawa yang dapat menangkal radikal bebas adalah antioksidan. Penggunaan
kosmetika yang mengandung antioksidan seperti krim menjadi pilihan untuk
mengatasi penuaan dini. Salah satu bahan alam yang mengandung senyawa yang
beraktifitas sebagai antioksidan adalah buah mangga manalagi, karena
mengandung senyawa flavonoid, beta karoten, saponin, serta vitamin C dan E.
Konsentrat sari buah mangga manalagi dibuat dengan cara di juicer dan
di freeze dryer, kemudian diformulasikan dalam sediaan krim dengan konsentrasi
1%, 3%, 5%, 7% dan 9%. Pengujian krim meliputi uji homogenitas, tipe emulsi,
pH, iritasi kulit, stabilitas penyimpan dalam suhu kamar selama 10 minggu dan
uji efektifitas sediaan sebagai anti-aging.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua formulasi krim konsentrat
sari buah mangga manalagi dapat diformulasikan menjadi sediaan krim anti-
aging. Uji homogenitas menunjukkan bahwa sediaan krim yang dihasilkan adalah
homogen. Hasil pengukuran pH krim rata-rata adalah 5-6 dan semua
menunjukkan hasil yang baik selama 10. Hasil uji efektivitas anti-aging
menunjukkan perubahan kondisi kulit dari dehidrasi menjadi normal, pori besar
menjadi sedang dan berkeriput menjadi tidak berkeriput. Efektivitas yang paling
baik sebagai anti-aging adalah krim konsentrat sari buah mangga manalagi 9%.
Kata Kunci: Ekstrak kulit Jeruk Bali (Citrus maxima (Burm). Merr), Konsentrat sari
buah mangga manalagi, skin analyzer krim anti-aging.

PENDAHULUAN proses penuaan yang gejalanya


terlihat jelas pada kulit seperti
1.1 Latar Belakang Masalah keriput, kulit kasar, serta noda-noda
Kulit manusia berfungsi gelap. Adapun keriput dapat
untuk menutupi dan melindungi diartikan sebagai penyebab
permukaan tubuh serta merupakan menurunnya jumlah kolagen dermis
pembungkus elastis yang melindungi (Jaelani, 2009).
tubuh terhadap pengaruh lingkungan. Antioksidan berfungsi
Kulit juga merupakan komponen mengatasi atau menetralisir radikal
penyusun tubuh yang paling berat, bebas dan melindungi tubuh dari
yakni sekitar 15% dari berat badan. beragam penyakit termasuk penyakit
Rata-rata tebal kulit manusia 1-2 degeneratif pada usia lanjut seperti
mm. Kulit manusia yang paling tebal arteriosklerosis, demensia, penyakit
terletak di telapak tangan dan kaki, alzheimer serta membantu menekan
yaitu 6 mm. Kulit yang tipis terdapat proses tua (Kosasih dkk, 1995).
di daerah wajah, kulit yang lembut Krim adalah sediaan setengah
banyak berada di daerah leher dan padat, berupa emulsi yang
badan, kulit yang berambut dan kasar mengandung air tidak kurang dari
terdapat pada kepala, dan yang 60% dan dimaksudkan untuk
paling tipis di daerah kemaluan pria pemakaian luar. Ada dua tipe krim,
(Santosa dan Didik, 2001). krim tipe minyak-air dan krim tipe
Secara alamiah setiap air-minyak (Ditjen POM, 1979).
makhluk hidup atau organisme akan Jeruk Bali merupakan
sampai pada proses menjadi tua. tanaman buah yang mengandung
Proses tua tersebut memang normal banyak komponen nutrisi yang
terjadi dan tak dapat dihindari. terkandung didalamnya. Sebagian
Menjadi tua adalah tahap dimana sel besar komponen jeruk bali terdapat
organ tubuh menjadi rusak, dan pada kulitnya, diantaranya terdapat
bahkan tidak mampu berfungsi lagi. senyawa alkaloid, flavanoid, likopen,
Proses tua ini mengenai semua organ vitaamin (C, A, dan B) minyak atsiri,
tubuh. Proses ini pasti akan datang, serta pektin dan tanin yang bersifat
tetapi sulit dipastikan kapan sebagai antioksidan (Rafsanjani dkk,
mulainya. Gejala awal yang bisa 2015).
dikenali adalah mulai munculnya Mangga manalagi merupakan
kemunduran fungsi organ. salah satu buah yang banyak
Kemunduran itu membuat orang mengandung antioksidan.
menjadi tidak nyaman misal karena Kemampuan antioksidan dari buah
penampilannya yang tidak nyaman mangga manalagi dihasilkan oleh
dan penampilannya tidak menarik berbagai senyawa yang terdapat di
lagi (Kosasih dkk, 1995). dalamnya, yaitu beta karoten,
Anti-aging atau antipenuaan saponin, flavonoid serta vitamin C
adalah sediaan untuk mencegah dan E. Senyawa-senyawa tersebut
proses degeneratif. Dalam hal ini, dapat melindungi tubuh dari
kerusakan akibat radikal bebas Jeruk Bali dan Mangga Manalagi
(Hernani dan Raharjo, 2005). agar dapat diolah menjadi bahan
Berdasarkan uraian di atas, baku kosmetik yang bernilai, dan
maka peneliti membuat sediaan dapat meningkatkan perekonomian
kosmetik dalam bentuk sediaan krim petani Jeruk Bali dan Mangga
dengan menambahkan ekstrak kulit Manalagi di Indonesia dan membuat
Jeruk Bali dan Sari Buah Mangga sediaan krim anti-aging dari Ekstrak
Manalagi sebagai anti aging. Kulit Jeruk Bali dan konsentrat sari
buah mangga manalagi yang
1.2 Rumusan Masalah merupakan bahan alami dalam
Berdasarkan latar belakang di sediaan kosmetik.
atas, maka perumusan masalah pada
penelitian ini: METODOLOGI PENELITIAN
a. Apakah ekstrak kulit Jeruk Bali
(Citrus maxima(Burm). Merr) dan Pemeriksaan terhadap sediaan
konsentrat sari buah mangga uji (uji homogenitas, uji pH,
manalagi dapat diformulasikan penentuan tipe emulsi, uji stabilitas
dalam sediaan krim dengan tipe sediaan, uji iritasi), pengelompokan
emulsi minyak dalam air? sukarelawan, dan pembuktian
b. Apakah krim yang mengandung kemampuan sediaan sebagai anti-
ekstrak kulit Jeruk Bali (Citrus aging.
maxima (Burm). Merr) dan
konsentrat sari buah mangga Desain Penelitian
manalagi mampu memberikan Metode yang digunakan
efek anti aging pada kulit? adalah metode eksperimental.
Penelitian ini meliputi pengumpulan
1.3 Tujuan Penelitian sampel, pembuatan ekstrak kulit
Berdasarkan Hipotesis di jeruk bali, pembuatan sari buah
atas, maka tujuan dari mangga manalagi, pembuatan
penelitian ini adalah: sediaan krim anti-aging
a. Untuk mengetahui ekstrak kulit menggunakan ekstrak kulit jeruk bali
Jeruk Bali (Citrus maxima dengan konsentrasi 2,5%; 5%; 7,5%;
(Burm.) Merr) dan konsentrat sari dan 10%, pembuatan sediaan krim
buah mangga manalagi dapat anti-aging menggunakan sari buah
diformulasikan dalam sediaan mangga manalagi dengan konsentrasi
krim dengan tipe emulsi minyak 1%, 3%, 5%, 7%, 9 %, dan
dalam air. pemeriksaan terhadap sediaan uji.
b. Untuk mengetahui krim yang
mengandung ekstrak kulit Jeruk Populasi dan Sampel Penelitian
Bali (Citrus maxima (Burm). Pengumpulan sampel
Merr) dan konsentrat sari buah dilakukan secara purposif yaitu tanpa
mangga manalagi yang terbaik membandingkan dengan sampel dari
yang mampu memberikan efek daerah lain. Bahan penelitian adalah
anti-aging pada kulit. kulit Jeruk Bali (Citrus maxima
(Burm).Merr.) yang diperoleh dari
1.4 Manfaat Penelitian Berastagi Supermarket Medan dan
Manfaat penelitian ini adalah buah mangga manalagi yang
untuk meningkatkan sumber daya diperoleh dari Desa Peunaron baru,
Aceh Timur.. Pemilihan sukarelawan minggu selama 4 minggu dengan
dilakukan di Fakultas Farmasi menggunakan alat skin analyzer.
Universitas Sari Mutiara Indonesia Data hasil penelitian
yaitu 18 orang mahasiswi berusia dianalisis dengan menggunakan
sekitar 20-35 tahun yang terlebih program SPSS (Statistic Product and
dahulu diukur kulitnya, tidak Service Smirnov). Data terlebih
memiliki riwayat alergi pada kulit dahulu dianalisis kenormalannya
dan telah dikondisikan tidak menggunakan Kolmogorov-Smirnov
menggunakan krim lain selama 4 untuk menentukan homogenitas dan
minggu untuk terapi anti-aging. normalitasnya. Selanjutnya data
Relawan bersedia mengikuti dianalisis menggunakan metode
penelitian sampai selesai dan metode Kruskal-Wallis lalu
bersedia dilakukan uji iritasi dan uji dilanjutkan dengan uji Mann-
efektivitas sediaan krim sebagai anti- Whitney untuk melihat perbedaan
aging selama penelitian berlangsung. antar formula.
Adapun parameter pengujinya adalah
kadar air (moisture), besar pori HASIL DAN PEMBAHASAN
(pore), dan keriput (wrinkle).
Grafik menunjukkan
Lokasi dan Waktu Penelitian bahwa krim anti-aging dari
konsentrat sari buah mangga
Waktu Penelitian manalagi kelompok formula 5 paling
Penelitian ini dilakukan di baik dalam menurunkan jumlah
Laboratorium Farmasi Sari Mutiara keriput dibandingkan dengan krim
Indonesia pada bulan Desember 2015 formula 1, 2, 3 dan 4 serta formula 5
– Mei 2016. memiliki persentase yang hampir
sama dengan formula 6.
Pengujian Aktivitas Ekstrak Kulit Data yang ddiperoleh
Jeruk Bali selanjutnya dianalisis menggunakan
Data hasil penelitian uji Kruskal Wallis dan diperoleh
dianalisis dengan menggunakan (nilai p<0,05) yang menunjukkan
program SPSS (Statistical Product bahwa adanya perbedaan yang
and Service Smirnov) 21. Data signifikan antar formula dalam
dianalisis dengan menggunakan mengurangi keriput pada kulit
metode Kruskal-Wallis lalu sukarelawan pada minggu keempat.
dilanjutkan dengan uji Mann- Kemudian data diuji menggunakan
Whitney untuk melihat perbedaan Mann-Whitney untuk mengetahui
antar formula. Pengujian ini formula mana yang berbeda.
dilakukan terhadap semua perlakuan
dari minggu ke-1 sampai minggu ke- KESIMPULAN
4.
Pemakaian krim dilakukan Berdasarkan hasil penelitian
dengan mengoleskan krim ke kulit dapat disimpulkan bahwa:
punggung tangan hingga merata. a. Ekstrak kulit Jeruk Bali dapat
Krim digunakan dua kali sehari, diformulasikan ke dalam sediaan
yaitu pada pagi dan malam hari krim anti-aging dengan
setiap hari selama 4 minggu. konsentrasi 2,5%; 5%; 7,5%; dan
Perubahan kondisi kulit diukur setiap 10% merupakan krim yang
homogen dengan tipe emulsi
minyak dalam air (m/a), pH 6,99 Jogjakarta: Buku Biru.
tidak menimbulkan iritasi pada Halaman 16, 17,25-27.
kulit dan stabil dalam Dalimartha, S., Felix, A. (2013).
penyimpanan selama 10 minggu Fakta Ilmiah Buah Sayur.
pada suhu kamar. Cetakan pertama. Jakarta:
b. Krim ekstrak kulit Jeruk Bali Penebar Swadaya. Halaman
mampu memberikan efektivitas 37
sebagai anti-aging. Efektivitas Djuanda, Edwin. (2004). Anti Aging
paling baik sebagai anti-aging Rahasia Awet Muda. Jakarta:
adalah krim yang mengandung Fakultas Kedokteran
ekstrak kulit Jeruk Bali 10% yang Universitas Indonesia.
mampu meningkatkan Halaman 16-38, 50.
kelembaban kulit, mengurangi Ditjen POM (1979). Farmakope
besar pori, serta mengurangi Indonesia. Edisi Ketiga.
keriput. Jakarta: Departemen
c. Konsentrat sari buah mangga Kesehatan Republik
manalagi (Mangifera indica L.) Indonesia. Halaman 8.
dapat diformulasikan menjadi Ditjen POM (1985). Formularium
sediaan krim anti-aging. Kosmetika Indonesia.Jakarta:
Berdasarkan uji mutu fisik Departemen
sediaan bahwa metil biru larut Kesehatan Republik
dalam krim, bersifat homogen, Indonesia. Halaman 29.
tetap stabil setelah penyimpanan Ditjen POM (2000). Parameter
selama 10 minggu dan memiliki Standar Umum Ekstrak
pH yang sesuai dengan pH kulit Tumbuhan Obat. Cetakan I.
serta tidak mengiritasi kulit. Jakarta: Departemen
d. Krim yang mengandung Kesehatan RI. Halaman 10-
konsentrat sari buah mangga 11.
manalagi (Mangifera indica L.) Jaelani.(2009). Ensiklopedia
pada konsentrasi 9% paling baik Kosmetika Nabati. Edisi Pertama.
dari fomula lain dalam Jakarta: Pustaka Populer Obor.
memperbaiki kondisi kulit Halaman 153-154.
punggung tangan sukarelawan Kosasih, E.N., Tony, Setiabudhi.,
mulai dehidrasi menjadi normal, Hendro, H. (2004). Peran
pori besar menjadi sedang, dan Antioksidan Pada Lanjut
berkeriput menjadi tidak Usia. Jakarta: Penerbit Pusat
berkeriput. Kajian Nasional Masalah
Lanjut Usia. Halaman 14,
DAFTAR PUSTAKA 40,42, 56.
Rafsanjani, M.K. dan Putri, W.D.R.
Aramo. (2012). Skin and Hair (2015).Karakteristik Ekstrak
Diagnosis System. Sungnam: Kulit Jeruk Bali
Aram Huvis Korea Ltd. Menggunakan Metode
Halaman 1-10. Ultrasonic Bath (Kajian
Bogadenta, Aryo. (2012). Antisipasi Perbedaan Pelarut Dari
Gejala Penuaan Dini dengan Lama
Kesaktian Ramuan Ekstraksi).Jurnal Pangan dan
Herbal. Cetakan Pertama.
Agroindustri. ISSN 1473- Sebagai Krim Anti Aging.
1480 3(4). Skripsi. Fakultas Farmasi.
Rukmana, Rahmat. (2005). Jeruk Universitas Sumatera Utara.
Besar Potensi dan Medan. Halaman 9- 11, 17-
Prospeknya.Cetakan 20.
pertama. Yogyakarta: Tranggono, R.I., dan Latifah. (2007).
Kanisius. Halaman 13,14,31- Buku Pegangan Dasar
32, 49, 50-51. Kosmetologi. Edisi Kedua.
Rohman, S. D. Formulasi Krim Jakarta: Penerbit PT
Sarang Burung Walet Putih Gramedia Pustaka Utama.
(Aerodramus fuciphagus) Halaman 11-14, 42- 43.
Dengan Basis Tipe A/m Wasitaatmadja, S. M. (1997).
Sebagai Pencerah Kulit PenuntunIlmu Kosmetik
Wajah. Skripsi. Medik. Cetakan Pertama.
Fakultas Kedokteran Jakatra: Penerbit Universutas
Universitas Tanjung Pura. Indonesia (UI Press).
Pontianak. Halaman 3, 26-27.
Rostamailis.(2005). Penggunaan Young, A. (1972). Practical
Kosmetik Dasar Kecantikan Cosmetic Science. London:
dan Berbusana Yang Mills and Boon Limited.
Sesuai. Cetakan Pertama. Halaman 40.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Halaman 16-17.
Santosa, D., Didik, G. (2001).
Ramuan Tradisoinal Untuk
Penyakit Kulit. Cetakan
Kedua. Jakarta:
Penebar Swadaya. Halaman
1, 3-4.
Setiawan, I.A. (1993). Usaha
Pembudidayaan Jeruk Besar.
Cetakan Pertama. Jakarta:
Penebar Swadaya. Halaman
9-12, 13.
Smart, Aqila.(2010). Sehat dan Awet
Muda dengan Metode
Tradisional. Cetakan
Pertama. Jogjakarta: Kata
Hati. Halaman 12.
Syamsuni, H. A. (2012). Ilmu Resep.
Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Halaman 74, 242-243.
Tobing, T. Y. (2016). Karakterisasi
Simplisia dan Formulasi
Ekstrak Etanol
Rumput Laut Merah
(Eucheuma spinosum)

Anda mungkin juga menyukai