Anda di halaman 1dari 2

Pajak merupakan iuran yang wajib dibayarkan oleh setiap warga negara baik yang berstatus

sebagai pekerja ataupun sebagai pengusaha. Pajak telah diatur dalam Undang-Undang, dan salah
satunya menyebutkan bahwa pengusaha atau perusahaan yang telah memiliki omset di atas 4,8
milyar pertahun wajib mengurus pergantian status sebagai PKP atau pengusaha kena pajak dan
apabila omset anda masih kurang dari 4,8 milyar pertahun berarti Anda wajib mengurus
pergantian status sebagai NON PKP. Bukti bahwa seseorang/pengusaha/perusahaan berstatus
sebagai Non PKP dapat ditunjukkan melalui sebuah surat yang dinamakan surat Non PKP.
Surat Non PKP adalah surat yang menerangkan bahwa seseorang baik itu seorang pengusaha
ataupun atas nama perusahaan bukanlah Pengusaha Kena Pajak (PKP). Surat Non PKP
merupakan bukti legal formal yang harus diberi materai dan ditandatangani oleh pimpinan
perusahaan terkait.
Surat Non PKP digunakan apabila dalam suatu proses transaksi antara pihak penjual dan pihak
pembeli, dimana pihak penjual tidak berstatus PKP/Non PKP maka pihak penjual dapat
menerbitkan surat pernyataan Non PKP kepada klien. Surat Non PKP ini menjadi bukti bahwa
perusahaan pihak yang bersangkutan berstatus Non PKP dan tidak menerbitkan faktur pajak.
Dalam kasus seperti ini, faktur pajak dapat diganti dengan tanda bukti pembayaran.
Secara umum surat Non PKP tidak memiliki format baku, tetapi terdapat beberapa informasi
yang harus tercantum dalam surat Non PKP, seperti :
1. KOP Surat yang berisi keterangan dokumen “Syarat Keterangan Non PKP”.
2. Pernyataan “Yang bertandatangan di bawah ini”
3. Identitas pengusaha/perusahan Non PKP yang terdiri atas :
a. Nama. Berisi nama pihak yang mengajukan keterangan bahwa dirinya bukan
“Pengusaha Kena Pajak”.
b. Jabatan. Berisi keterangan atas jabatan pihak yang namanya tertulis di bagian atas
c. Perusahaan. Berisi nama perusahaan yang tidak termasuk kategori non PKP.
d. Alamat. Berisi alamat perusahaan
e. Kolom NPWP berisi Nomor Pokok Wajib Pajak perusahaan yang ingin diajukan.
4. Pernyataan bahwa penandatanganan bukan termasuk PKP sebagaimana yang diatur
dalam Undang-undang Pertambahan Nilai. Oleh karena itu pengusaha/perusahaan terkait
tidak bertanggung jawab atas penyerahan PPN terhadap penjualan/penyerahan BKP/JKP.
5. Tempat dan tanggal pembuatan surat
6. Tanda tangan pimpinan perusahaan dilengkapi dengan meterai
Berikut merupakan contoh surat Non PKP yang bisa Anda jadikan referensi dalam membuat
surat Non PKP dengan format yang benar :

[accordion multiopen="true"]
[toggle title="Contoh Surat Non PKP" state="opened"]
[box title="Contoh Surat Non PKP" border_width="1" border_style="solid" bg_color="#F8F8F8
"]

SURAT PERNYATAAN NON PKP

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Andy Susanto, SE.MM


Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. Bina Muda Perkasa
Alamat : Jalan Pahlawan No 09, Jakarta Pusat
NPWP : 1234567

Dengan ini menyatakan bahwa kami adalah bukan Pengusaha Kena Pajak sebagaimana
dimaksud pada Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai. Oleh karenanya terhadap
penjualan/penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang kami lakukan kepada
perusahaan Bapak/Ibu, kami tidak dapat menerbitkan Faktur Pajak.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan
sebagiamana mestinya.

Jakarta, 21 Oktober 2018


Yang Menyatakan,

Materai 6000

Andy Susanto, SE.MM

[/box]
[/toggle]
[/accordion]

Non PKP merupakan pengusaha yang melakukan penyerahan Barang/Jasa Tidak Kena Pajak.
Non PKP tidak dapat mencantumkan PPN layaknya pengusaha dengan satus PKP. Non PKP juga
dapat disebut sebagai status bagi pengusaha/perusahaan yang tidak wajib melakukan hal yang
dilakukan PKP seperti membayar dan melaporkan PPN dan PPnBM yang terutang serta
menerbitkan faktur pajak. Selain itu, pengusaha yang berstatus Non PKP juga tidak boleh
mengkreditkan pajak masukan yang diterima atas perolehan dari BKP dan JKP. Namun,
pengusaha/perusahaan dengan status non PKP wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
sebagai PKP jika sampai dengan satu tahun peredaran brutonya berhasil melebihi nilai sebesar
Rp 4.800.000.000. Kewajiban pelaporan ini harus dilakukan paling lambat akhir bulan
berikutnya setelah peredaran nilainya telah mencapai angka Rp 4.800.000.000.

Demikian contoh Surat Non PKP ini dibuat, semoga bisa menjadi referensi yang baik bagi Anda
yang membutuhkan. Mohon maaf apabila terdapat kesamaan nama/tempat/informasi lain karena
surat yang dibuat hanya bertujuan sebagai percontohan tanpa ada maksud apapun. Kami juga
mempersilakan bagi Anda yang ingin membagikan Artikel contoh surat non PKP ini kepada
rekan Anda yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai