Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum, Salam sejahtera untuk kita semua.

Syukur kita ucapkan atas


nikmat kesehatan dan kesempatan yang Allah berikan kepada kita, sehingga kita
bisa berkumpul dalam perkuliahan online siang ini. Pada kesempatan kali ini
saya ade fitri selaku moderator beserta rekan-rekan saya yaitu mba syntia dewi,
mas agung gumelar, dan mba ismatul maula akan menyampaikan materi
presentasi yang memiliki slogan mengatasi masalah tanpa masalah yang tidak
lain konsep dari pegadaian syariah.

Sebelumnya saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada bapak yahdi


selaku dosen mata kuliah ini yang sudah memberikan kesempatan kepada kami
untuk tampil menjabarkan materi presentasi ini secara singkat. Baiklah pada
kesempatan kali ini kami akan membahas 4 pembahasan yaitu sejarah dan
perkembangan dari pegadaian syariah, dasar hukum pegadaian syariah,
produk2 dari pegadaian syariah, serta system tentang pegadaian syariah.

Pendirian Pegadaian Syariah tidak terlepas dari keinginan untuk mencegah


ijon, rentenir dan pinjaman tidak wajar lainnya. Selain itu juga adanya
keinginan untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat yang ekonomi
menengah kebawah serta mendukung program pemerintah dibidang ekonomi
dan pembangunan nasional masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama
Islam untuk menjalankan syariat Islam dalam kehidupan, salah satunya
transaksi gadai. Masyarakat ingin melakukan transaksi gadai sesuai dengan
prinsip syariah, selain itu juga didukung oleh kebijakan pemerintah dalam
mengembangkan lembaga keuangan berbasis syariah.

Selain itu, perlu temen2 ketahui bahwasannya Pegadaian Syariah merupakan


sebuah lembaga yang relatif baru di Indonesia. Konsep operasi pegadaian
syariah mengacu pada sistem administrasi modern. implementasi operasi
Pegadaian Syariah hampir sama dengan pegadaian Konvensional. Seperti
halnya Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah juga menyalurkan uang
pinjaman dengan jaminan barang bergerak.

Pegadaian Syariah pertama kali berdiri di Jakarta dengan nama Unit


Layanan Gadai Syariah (ULGS) cabang Dewi Sartika di bulan Januari tahun
2003. Menyusul kemudian pendirian ULGS di Surabaya, Makassar,
Semarang, Surakarta dan Yogyakarta ditahun yang sama hingga September
2003. Masih ditahun yang sama pula 4 kantor cabang Pegadaian di Aceh di
konversi menjadi Pegadaian Syariah (Soemitra, 2010:393). Tetapi, pada saat
ini Pegadaian Syariah telah berbentuk sebagai lembaga sendiri dibawah
naungan PT. Pegadaian (Persero) dan sepenuhnya dikelola oleh PT.
Pegadaian (Persero). Dengan dikelola oleh PT. Pegadaian diharapkan gadai
syariah pada Pegadaian Syariah dapat meningkatkan kinerja, memudahkan
operasional dan mengembangkan usahanya sehingga dapat mengalami
peningkatan setiap tahunnya baik dari segi jumlah nasabah untuk
pembiayaan serta produk lain yang ditawarkan, jumlah kantor cabang
syariah dan jumlah unit pegadaian syariah di Indonesia

gadai-menggadai sudah merupakan kebiasaan sejak zaman dahulu kala dan sudah dikenal
dalam adat kebiasaan. Gadai sendiri telah ada sejak zaman Rasulullah Saw. dan Rasulullah
sendiri pun telah mempraktikkannya. Dasar hukum yang menjadi landasan gadai syariah adalah
ayatayat Al-qur’an, hadis Nabi Muhammad saw, ijma’ ulama dan fatwa MUI.
sistem kerja Pegadaian Syariah itu menggunakan prinsip syariah yang bernama Rahn dan
memiliki arti tetap atau lama. Prinsip Rahn ini menjadikan barang-barang berharga yang kita
miliki menjadi punya nilai yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang-piutang.
prinsip-prinsip syariah dalam akad rahn pada lembaga Pegadaian Syariah secara
substantif, Pegadaian Syariah memiliki 3 (tiga) prinsip yang bersumber pada kajian ekonomi
Islam. Prinsip pengembangan ekonomi tidak saja mengacu pada proses di mana masyarakat dari
suatu negara memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan kenaikan produksi
barang dan jasa secara terus-menerus. Akan tetapi, Islam memiliki prinsip-prinsip
pengembangan yang dibingkai dengan kerangka hubungan dengan Allah dan menyeimbangkan
antar-kehidupan di dunia dan di akhirat, yaitu : prinsip tauhid (Keimanan), prinsip ta’awun
(tolong-menolong), dan prinsip bisnis (Tijarah).

alhamdulillah. sekian presentasi dari kami, terimakasih atas partisipasinya.


jika dalam presentasi kami ada kekurangan silahkan teman teman bisa
menambahkan nih dengan referensi yang lainnya tapi kalau kalian
merasakan manfaat dan lebihnya silahkan untuk bisa dishare ke teman
teman yang membutuhkan, akhir kata wassalammualaikum. have a nice day
epribadii

Anda mungkin juga menyukai