Modul2 - Praktek - SK-1 Kelompok 3
Modul2 - Praktek - SK-1 Kelompok 3
MATLAB MODUL 2
Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
NAMA NIM
1. Cantika Triana : 061730310149
2. Ahmad Aditya : 061730310150
3. Gusfarandi : 061730310155
4. Surya Handoko : 061730310173
2019/2020
MODUL 2. ANALISA PERALIHAN TANPA DAN DENGAN
PENGENDALI
2.1Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah pratikan mampu memahami pengaruh
pengendali proporsional (P), pengendali integral (I) dan pengendali diferensial (D) terhadap
tanggapan peralihan dari suatu sistem kendali
2.2Peralatan Percobaan
Adapun peralatan percobaan yang dibutuhkan adalah satu set komputer dengan
spesifikasi sebagai berikut
a. Sistem operasi minimum Windows XP atau lebih tinggi
b. Memori minimum 512 MB atau lebih besar
c. Prosesor Intel 1.60 Ghz ata lebih tinggi
d. Perangkat lunak Matlab versi 7.10 atau lebih tinggi
Pada Gambar 2.1 dimana G s = sys . Adapun sintaks yang digunakan adalah
- pidtool(sys,type) - pidtool(sys,Cbase) - pidtool(sys) - pidtool
Adapun penjelasan dari masing – masing sintaks adalah pidtool(sys,type) digunakan untuk
perancangan pengendali dengan mendefinisikan langsung jenis pengendali yang
dipergunakan. pidtool(sys,Cbase) digunakan untuk perancangan pengendali dengan dengan
pidtool dimana pengendali yang dirancang mempuyai bentuk dan tipe yang sama dengan
pengendali Cbase. pidtool(sys) digunakan untuk perancangan pengendali dengan
mengunakan pengendali jenis proporsional integral (PI) yang terhubung secara paralel.
pidtool digunakan untuk perancangan pengendali dengan sistem yang akan dikendalikan
yang dinyatakan dengan 1 dan pengendali jenis proporsional dengan konstanta proporsional
dengan nilai 1.
sys merupakan representasi sistem yang akan dikendalikan yang bersifat satu masukan satu
keluaran dengan beberapa hal diantaranya yang perlu diperhatikan bahwa sistem yang akan
dikendalikan direpresentasikan dalam bentuk persamaan keadaan atau fungsi alih atau zero -
pole - gain atau model tanggapan frekwensi (response frequency model), representasi sistem
yang akan dikendalikan bisa juga didapatkan dari pemodelan dan identifikasi dengan
menggunakan identification toolbox. Selain itu sistem yang akan dikendalikan bisa bersifat
stabil atau tidak stabil dan sistem yang akan dikendalikan juga bisa mengandung waktu tunda
dan biasanya sistem yang mempuyai waktu tunda yang lama mungkin tidak akan mencapai
performansi yang baik jika menggunakan pengendali PID.
Type merupakan representasi tipe pengendali yang dirancang. Adapun pengendali yang
digunakan terhubung secara paralel. Representasi dari tipe – tipe pengendali yang dirancang
diperlihatkan pada Tabel 2.1 berikut
s
‘pd’ Proporsional Diferensial (PD) Kp K sd
Proporsional Diferensial dengan filter orde Ks
‘pdf’ pertama pada bagian diferensial (PDF) Kp d
T s +1f
K
‘pid’ Proporsional Integral Diferensial (PID) Kp i Kd
s
Proporsional Integral Diferensial dengan K Ks
‘pidf’ filter orde pertama pada bagian diferensial Kp i
(PIDF) s T s +1f
Cbase merupakan representasi tipe pengendali yang digunakan sebagai panduan dengan tipe
pengendali yang dirancang dengan pidtool. Pengendali yang digunakan sebagai panduan ini
mempuyai bentuk paralel. Selain itu untuk tipe pengendali bentuk paralel, sintak matlab yang
digunakan adalah -C = pid(Kp,Ki,Kd,tf)
- C = pid(sys) -C = pid(Kp) - C = pid(Kp,Ki) - C = pid(Kp,Ki,Kd) -C =
pid
Representasi pengendali bentuk paralel dinyatakan dalam bentuk persamaan (2.1) berikut
Ki K sd
(2.1) C = Kp
s T s +1f
dimana
KP : konstanta proporsional
Ki : konstanta integral
Kd : konstanta diferensial
Tf : konstanta waktu filter
Adapun penjelasan dari masing – masing sintaks adalah
C=pid(Kp,Ki,Kd,Tf) digunakan untuk perancangan pengendali tipe Proporsional Integral
Diferensial dengan filter orde satu pada bagian derivatif (PIDF) dalam bentuk paralel seperti
yang dinyatakan oleh persamaan (8.1).
C=pid(sys) digunakan untuk konversi sistem dinamik menjadi pengendali tipe Proporsional
Integral Diferensial (PID) dalam bentuk paralel.
C=pid(Kp) digunakan untuk perancangan pengendali tipe proporsional (P) dimana nilai K 0i
, Kd 0dan T = 0f
C=pid(Kp,Ki) digunakan untuk perancangan pengendali tipe proporsional integral (PI)
dimana nilai Kd 0dan T = 0f .
C=pid(Kp,Ki,Kd) digunakan untuk perancangan pengendali tipe Proporsional Integral
Diferensial (PID) dimana nilai T = 0f .
C=pid digunakan untuk perancangan pengendali tipe Proporsional (P) dengan nilai K =1P
2.4Simulasi Percobaan
Bagian ini menjelaskan simulasi – simulasi percobaan yang dilakukan. Simulasi
percobaan yang dilakukan terdiri dari beberapa topik diantaranya
a. Simulasi untuk analisa tanggapan peralihan tanpa pengendali
b. Simulasi untuk analisa tanggapan peralihan dengan pengendali Proporsional (P)
c. Simulasi untuk analisa tanggapan peralihan dengan pengendali Integral (I)
d. Simulasi untuk analisa tanggapan peralihan dengan pengendali Proporsional Integral
(PI)
e. Simulasi untuk analisa tanggapan peralihan dengan pengendali Proporsional Diferensial
(PD)
f. Simulasi untuk analisa tanggapan peralihan dengan pengendali Proporsional Integral
Diferensial (PID)
Adapun simulasi untuk masing – masing topik sebagai berikut
H(s)
Gambar 2.2Diagram Blok Sistem Lingkar Tertutup
G s = s + 10s + 5s + 2 3 2 (2.2)
H s = 1 (2.3)
Adapun parameter yang diamati adalah waktu naik, waktu
puncak, waktu keadaan mantap, nilai puncak dan nilai lewatan maksimum. Adapun kode
Matlab untuk penentuan nilai - nilai parameter peralihan sebagai berikut
clc clear all
close all close
all hidden
%
% Fungsi Alih Lingkar Terbuka num_ol
= [ 0 0 0 5]; den_ol = [
1 10 5 2]; sys_ol =
tf(num_ol,den_ol)
%
% Fungsi Alih Lingkar Tertutup
[num_cl,den_cl] = cloop(num_ol,den_ol,-1); sys_cl
= tf(num_cl,den_cl)
%
% Informasi Tanggapan Peralihan
p = stepinfo(sys_cl);
Tr = p.RiseTime;
Tp = p.PeakTime;
Ts = p.SettlingTime;
N_p = p.Peak;
Mp = p.Overshoot;
%
fprintf('Nilai Waktu Naik = %10.5g detik\n',Tr)
fprintf('Nilai Waktu Puncak = %10.5g detik\n',Tp)
fprintf('Nilai Waktu Keadaan Mantap = %10.5g detik\n',Ts)
fprintf('Nilai Puncak = %10.5g \n',N_p)
fprintf('Nilai Lewatan Maksimum = %10.5g \n',Mp)
%
% Tanggapan Peralihan Terhadap Masukan Undak Satuan step(sys_cl)
title('Tanggapan Peralihan Terhadap Masukan Undak Satuan')
grid on ylabel('Keluaran') xlabel('Waktu')
Berdasarkan hasil program isikan nilai – nilai parameter peralihan pada Tabel 2.2 berikut
Tabel 2.2 Nilai Parameter Peralihan Sistem Pada Diagram Blok 2.2
Parameter Nilai
Nilai Waktu Naik (detik) 1,5016 detik
Nilai Waktu Puncak (detik) 3,9177 detik
Nilai Waktu Keadaan Mantap (detik) 16,5 detik
Nilai Puncak 1,0186
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 42,603
Selain itu gambarkan grafik tanggapan peralihan terhadap masukan undak satuan.
Bode Diagram
50
0
Magnitude (dB)
-50
-100
-150
-200
0
-90
Phase (deg)
-180
-270
-2 -1 0 1 2 3
10 10 Frequency
10 (rad/sec)
10 10 10
Berdasarkan hasil program isikan nilai – nilai parameter peralihan terhadap perubahan nilai
konstanta Proporsional (P) pada Tabel 2.3 berikut
Tabel 2.3 Nilai Parameter Peralihan Terhadap Perubahan Konstanta Proporsional (P)
Konstanta Proporsional
Parameter
1.50 2.00 2.50 3.00 3.50
Nilai Waktu Naik (detik) 1,2434 1,073 0,96591 0,8796 0,8114
7
Nilai Waktu Puncak (detik) 3,3023 3,0673 2,7933 2,6056 2,4363
Nilai Waktu Keadaan Mantap (detik) 17,258 20,088 21,251 22,16 24,946
Nilai Puncak 1,189 1,3041 1,3928 1,4615 1,5204
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 50,609 56,487 61,563 65,634 69,412
Analisa perubahan nilai parameter peralihan terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional
(P) dari 1.50 s/d 3.50. Adapun analisa – analisa yang dilakukan sebagai berikut
a. Bagaimana perubahan nilai waktu naik terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional
(P) tersebut
b. Bagaimana perubahan nilai waktu puncak terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional (P) tersebut.
c. Bagaimana perubahan nilai waktu keadaan mantap terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional (P) tersebut
d. Bagaimana perubahan nilai puncak terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional
(P) tersebut.
e. Bagaimana perubahan nilai lewatan maksimum terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional (P) tersebut.
f. Gambarkan tanggapan peralihan fungsi alih lingkar tertutup sistem pada diagram blok
Gambar 2.2 dengan perubahan nilai konstanta Proporsional (P) terhadap masukan
undak satuan.
Berdasarkan hasil program isikan nilai – nilai parameter peralihan terhadap perubahan nilai
konstanta Integral (I) pada Tabel 2.4 berikut
Tabel 2.4 Nilai Parameter Peralihan Terhadap Perubahan Konstanta Integral (I)
Konstanta Proporsional
Parameter
0.50 1.00 1.50 2.00 2.50
Nilai Waktu Naik (detik) - - - - -
Nilai Waktu Puncak (detik) - - - - -
Nilai Waktu Keadaan Mantap (detik) - - - - -
Nilai Puncak - - - - -
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) - - - - -
Analisa perubahan nilai parameter peralihan terhadap perubahan nilai konstanta Integral (I).
dari 0.50 s/d 2.50. Adapun analisa – analisa yang dilakukan sebagai berikut
a. Bagaimana perubahan nilai waktu naik terhadap perubahan nilai konstanta Integral (I)
tersebut.
b. Bagaimana perubahan nilai waktu puncak terhadap perubahan nilai konstanta Integral
(I) tersebut.
c. Bagaimana perubahan nilai waktu keadaan mantap terhadap perubahan nilai konstanta
Integral (I) tersebut.
d. Bagaimana perubahan nilai puncak terhadap perubahan nilai konstanta Integral (I)
tersebut.
e. Bagaimana perubahan nilai lewatan maksimum terhadap perubahan nilai konstanta
Integral (I) tersebut.
f. Gambarkan tanggapan peralihan fungsi alih lingkar tertutup sistem pada diagram blok
Gambar 2.2 dengan perubahan nilai konstanta Integral (I) tersebut terhadap masukan
undak satuan.
2.4.4 Simulasi Untuk Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional Integral
(PI)
Pada bagian ini dilakukan simulasi untuk analisa tanggapan peralihan sistem pada
diagram blok Gambar 2.2 tanpa dan dengan pengendali Proporsional Integral (PI). Adapun
kode Matlab untuk simulasi sebagai berikut
clear all
close all close
all hidden
%
% Data Pengendali Proporsional Integral (PI)
Kp = [ 0.40 0.42 0.44 0.46 0.48];
Ki = [ 0.08 0.09 0.10 0.11 0.12];
%
% Data Fungsi Alih Lingkar Terbuka
num_ol = [ 0 0 0 5]; den_ol
= [ 1 10 5 2];
%
% Fungsi Alih Lingkar Terbuka
sys_ol = tf(num_ol,den_ol);
%
% Fungsi Alih Lingkar Tertutup
[num_cl,den_cl] = cloop(num_ol,den_ol,-1); sys_cl
= tf(num_cl,den_cl);
%
% Informasi Tanggapan Peralihan Tanpa dan Dengan Pengendali
Proporsional Integral (PI)
disp('Informasi Tanggapan Peralihan Tanpa Pengendali Proporsional
Integral (PI)') p = stepinfo(sys_cl);
Tr = p.RiseTime;
Tp = p.PeakTime;
Ts = p.SettlingTime;
N_p = p.Peak;
Mp = p.Overshoot;
%
fprintf('Nilai Waktu Naik = %10.5g detik\n',Tr)
fprintf('Nilai Waktu Puncak = %10.5g detik\n',Tp)
fprintf('Nilai Waktu Keadaan Mantap = %10.5g detik\n',Ts)
fprintf('Nilai Puncak = %10.5g \n',N_p)
fprintf('Nilai Lewatan Maksimum = %10.5g \n',Mp)
%
for i = 1 : length(Kp) for
j = 1 : length(Ki)
%
% Pengendali Proporsional Integral (PI)
C_pi = pid(Kp(i),Ki(j),0,0);
%
% Fungsi Alih Lingkar Terbuka Dengan Pengendali Proporsional
Integral (PI)
sys_ol_pi = sys_ol*C_pi;
%
% Fungsi Alih Lingkar Tertutup Dengan Pengendali Proporsional
Integral (PI) sys_ol_pi = sys_ol* C_pi; sys_cl_pi =
feedback(sys_ol_pi,1);
H(:,:,i,j) = sys_cl_pi;
%
disp('Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional
Integral (PI)')
p_pi = stepinfo(sys_cl_pi);
Tr_pi = p_pi.RiseTime;
Tp_pi = p_pi.PeakTime;
Ts_pi = p_pi.SettlingTime;
N_p_pi = p_pi.Peak;
Mp_pi = p_pi.Overshoot;
%
fprintf('Nilai Konstanta Proporsional (P) = %10.5g \n',Kp(i))
fprintf('Nilai Konstanta Integral (I) = %10.5g \n',Ki(j))
fprintf('Nilai Waktu Naik = %10.5g
detik\n',Tr_pi)
fprintf('Nilai Waktu Puncak = %10.5g
detik\n',Tp_pi)
fprintf('Nilai Waktu Keadaan Mantap = %10.5g
detik\n',Ts_pi)
fprintf('Nilai Puncak = %10.5g \n',N_p_pi)
fprintf('Nilai Lewatan Maksimum = %10.5g \n',Mp_pi) end
end %
% Tanggapan Peralihan Terhadap Masukan Undak Satuan
step(sys_cl,'-',H,'--')
title('Tanggapan Peralihan Terhadap Masukan Undak Satuan') grid
on
hleg = legend('Tanpa Pengendali Proporsional Integral (PI)','Dengan
Pengendali Proporsional Integral (PI) ');
Berdasarkan hasil program isikan nilai – nilai parameter peralihan terhadap perubahan nilai
konstanta Proporsional (P) dan konstanta Integral (I) pada Tabel 2.5 berikut
Tabel 2.5 Nilai Parameter Peralihan Terhadap Perubahan Konstanta Proporsional Integral (PI)
Nilai Konstanta Proporsional (KP) = 0.40
Parameter
0.08 0.09 0.10 0.11 0.12
Nilai Waktu Naik (detik) 3.8932 3.6045 3.4115 3.2512 3.1288
Nilai Waktu Puncak (detik) 61.126 46.5 6.0996 6.072 6.3063
Nilai Waktu Keadaan Mantap (detik) 26.889 25.046 24.246 23.86 23.744
Nilai Puncak 0.9995 0.99872 1.0213 1.0558 1.0899
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 0 0 2.1284 5.5767 8.9943
Nilai Konstanta Proporsional (KP) = 0.42
Nilai Waktu Naik (detik) 3.77 3.5039 3.3298 3.185 3.062
Nilai Waktu Puncak (detik) 58.775 55.383 5.9606 5.9662 5.9241
Nilai Waktu Keadaan Mantap (detik) 27.383 24.988 24.115 23.681 23.509
Nilai Puncak 0.99923 0.99949 1.0233 1.0568 1.0891
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 0 0 2.3315 5.6817 8.9058
Nilai Konstanta Proporsional (KP) = 0.44
Nilai Waktu Naik (detik) 3.6367 3.4113 3.244 3.1154 3.0001
Nilai Waktu Puncak (detik) 73.583 60.881 5.801 5.8418 5.8505
Nilai Waktu Keadaan Mantap (detik) 29.619 24.946 23.987 23.506 23.287
Nilai Puncak 0.99981 0.9997 1.0256 1.0582 1.0899
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 0 0 2.5642 5.8231 8.9875
Nilai Konstanta Proporsional (KP) = 0.46
Nilai Waktu Naik (detik) 3.5193 3.315 3.151 3.0406 2.9402
Nilai Waktu Puncak (detik) 84.656 58.716 5.972 5.6988 5.784
Nilai Waktu Keadaan Mantap (detik) 31.016 24.936 23.859 23.334 23.075
Nilai Puncak 0.99993 0.99955 1.0281 1.0599 1.0911
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 0 0 2.8067 5.9934 9.105
Nilai Konstanta Proporsional (KP) = 0.48
Nilai Waktu Naik (detik) 3.4124 3.2387 3.09 2.975 2.8809
Nilai Waktu Puncak (detik) 87.014 5.6728 5.7813 5.863 5.6301
Nilai Waktu Keadaan Mantap (detik) 31.562 24.973 23.742 23.168 22.873
Nilai Puncak 0.99993 1.0022 1.0324 1.0617 1.0922
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 0 0.21683 3.2394 6.1684 9.2166
Analisa perubahan nilai parameter peralihan terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional
(P) dari 0.40 s/d 0.48 dan nilai Integral (I) dari 0.08 s/d 0.12. Adapun analisa – analisa yang
dilakukan sebagai berikut
a. Bagaimana perubahan nilai waktu naik terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional
(P) dan nilai konstanta Integral (I) tersebut.
b. Bagaimana perubahan nilai waktu puncak terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional (P) dan nilai konstanta Integral (I) tersebut.
c. Bagaimana perubahan nilai waktu keadaan mantap terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional (P) dan nilai konstanta Integral (I) tersebut.
d. Bagaimana perubahan nilai puncak terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional (P)
dan nilai konstanta Integral (I) tersebut
e. Bagaimana perubahan nilai lewatan maksimum terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional (P) dan nilai konstanta Integral (I) tersebut.
f. Gambarkan tanggapan peralihan fungsi alih lingkar tertutup sistem pada diagram blok
Gambar 2.2 dengan perubahan nilai konstanta Proporsional (P) dan nilai konstanta
Integral (I) terhadap masukan undak satuan.
2.4.5 Simulasi Untuk Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional Diferensial
(PD)
Pada bagian ini dilakukan simulasi untuk analisa tanggapan peralihan sistem pada
diagram blok Gambar 2.2 tanpa dan dengan pengendali Proporsional Diferensial (PD).
Adapun kode Matlab untuk simulasi sebagai berikut
clc clear all
close all close
all hidden
%
% Data Pengendali Proporsional Diferensial (PD)
Kp = [ 7.00 7.50 8.00 8.50 9.00];
Kd = [ 7.25 7.50 7.75 8.00 8.25];
%
% Data Fungsi Alih Lingkar Terbuka
num_ol = [ 0 0 0 5]; den_ol
= [ 1 10 5 2];
%
% Fungsi Alih Lingkar Terbuka sys_ol
= tf(num_ol,den_ol);
%
% Fungsi Alih Lingkar Tertutup
[num_cl,den_cl] = cloop(num_ol,den_ol,-1); sys_cl
= tf(num_cl,den_cl);
%
% Informasi Tanggapan Peralihan Tanpa dan Dengan Pengendali
Proporsional Diferensial (PD)
disp('Informasi Tanggapan Peralihan Tanpa Pengendali Proporsional
Diferensial (PD))') p = stepinfo(sys_cl);
Tr = p.RiseTime;
Tp = p.PeakTime;
Ts = p.SettlingTime;
N_p = p.Peak;
Mp = p.Overshoot;
%
fprintf('Nilai Waktu Naik = %10.5g detik\n',Tr)
fprintf('Nilai Waktu Puncak = %10.5g detik\n',Tp)
fprintf('Nilai Waktu Keadaan Mantap = %10.5g detik\n',Ts)
fprintf('Nilai Puncak = %10.5g \n',N_p)
fprintf('Nilai Lewatan Maksimum = %10.5g \n',Mp)
%
for i = 1 : length(Kp) for
j = 1 : length(Kd)
%
% Pengendali Proporsional Diferensial (PD)
C_pd = pid(Kp(i),0,Kd(j),0);
%
% Fungsi Alih Lingkar Terbuka Dengan Pengendali Proporsional
Diferensial (PD) sys_ol_pd = sys_ol*C_pd;
%
% Fungsi Alih Lingkar Tertutup Dengan Pengendali Proporsional
Diferensial (PD) sys_ol_pd = sys_ol* C_pd; sys_cl_pd =
feedback(sys_ol_pd,1);
H(:,:,i,j) = sys_cl_pd;
%
disp('Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional
Diferensial (PD)') p_pd = stepinfo(sys_cl_pd);
Tr_pd = p_pd.RiseTime;
Tp_pd = p_pd.PeakTime;
Ts_pd = p_pd.SettlingTime;
N_p_pd = p_pd.Peak;
Mp_pd = p_pd.Overshoot;
%
fprintf('Nilai Konstanta Proporsional (P) = %10.5g \n',Kp(i))
fprintf('Nilai Konstanta Diferensial (D) = %10.5g \n',Kd(j))
fprintf('Nilai Waktu Naik = %10.5g
detik\n',Tr_pd)
fprintf('Nilai Waktu Puncak = %10.5g
detik\n',Tp_pd)
fprintf('Nilai Waktu Keadaan Mantap = %10.5g
detik\n',Ts_pd)
fprintf('Nilai Puncak = %10.5g \n',N_p_pd)
fprintf('Nilai Lewatan Maksimum = %10.5g \n',Mp_pd)
end end %
% Tanggapan Peralihan Terhadap Masukan Undak Satuan
step(sys_cl,'-',H,'--')
title('Tanggapan Peralihan Terhadap Masukan Undak Satuan') grid
on
hleg = legend('Tanpa Pengendali Proporsional Diferensial
(PD)','Dengan Pengendali Proporsional Diferensial (PD) ');
Berdasarkan hasil program isikan nilai – nilai parameter peralihan terhadap perubahan nilai
konstanta Proporsional (P) dan konstanta Diferensial (D) pada Tabel 2.5 berikut
Tabel 2.6 Nilai Parameter Peralihan Terhadap Perubahan Konstanta Proporsional Diferensial (PD)
Parameter Nilai Konstanta Proporsional (KP) = 7.00
7.25 7.50 7.75 8.00 8.25
Nilai Waktu Naik (detik) 0,32324 0,31568 0,30874 0,30199 0,29534
Nilai Waktu Puncak (detik) 0,7752 0,7695 0,7439 0,71924 0,6952
1 4 3
Nilai Waktu Keadaan Mantap 2,3872 2,3933 2,3961 2,3959 2,393
(detik)
Nilai Puncak 1,0891 1,0866 1,0846 1,083 1,0817
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 15,133 14,872 14,658 14,488 14,355
Nilai Konstanta Proporsional (KP) = 7.50
Nilai Waktu Naik (detik) 0,32025 0,31327 0,30646 0,29977 0,29341
Nilai Waktu Puncak (detik) 0,786 0,7580 0,73151 0,726278 0,70201
6
Nilai Waktu Keadaan Mantap 2,2937 2,3041 2,3108 2,3142 2,3145
(detik)
Nilai Puncak 1,1016 1,0986 1,0961 1,0941 1,0925
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 16,031 15,722 15,458 15,241 15,078
Nilai Konstanta Proporsional (KP) = 8.00
Nilai Waktu Naik (detik) 0,31751 0,31062 0,30388 0,29756 0,29154
Nilai Waktu Puncak (detik) 0,77641 0,74696 0,74042 0,71388 0,68836
Nilai Waktu Keadaan Mantap 2,2033 2,2178 2,2288 2,2363 2,402
(detik)
Nilai Puncak 1,1137 1,1103 1,1075 1,1051 1,103
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 16,938 16,578 16,285 16,034 15,817
Nilai Konstanta Proporsional (KP) = 8.50
Nilai Waktu Naik (detik) 0,31441 0,3078 0,30152 0,29542 0,29542
Nilai Waktu Puncak (detik) 0,76755 0,75792 0,72868 0,72233 0,72233
Nilai Waktu Keadaan Mantap 2.1154 2,1336 2,1488 2,1605 2,1605
(detik)
Nilai Puncak 1,1255 1,1218 1,1186 1,1158 1,1158
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 17,85 17,461 17,124 16,829 16,829
Nilai Konstanta Proporsional (KP) = 9.00
Nilai Waktu Naik (detik) 0,31167 0,30528 0,29908 0,29305 0,28715
Nilai Waktu Puncak (detik) 0,7596 0,7408 0,7389 0,70996 0,70383
2 9 6
Nilai Waktu Keadaan Mantap 2,0299 2,0508 2,0699 2,0858 2,0982
(detik)
Nilai Puncak 1,1371 1,1331 1,1295 1,1264 1,1237
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 18,764 18,348 17,965 17,65 17,359
Analisa perubahan nilai parameter peralihan terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional
(P) dari 7.00 s/d 9.00 dan nilai Diferensial (D) dari 7.25 s/d 8.25. Adapun analisa – analisa
yang dilakukan sebagai berikut
a. Bagaimana perubahan nilai waktu naik terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional
(P) dan nilai konstanta Diferensial (D) tersebut.
b. Bagaimana perubahan nilai waktu puncak terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional (P) dan nilai konstanta Diferensial (D) tersebut.
c. Bagaimana perubahan nilai waktu keadaan mantap terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional (P) dan nilai konstanta Diferensial (D) tersebut.
d. Bagaimana perubahan nilai puncak terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional (P)
dan nilai konstanta Diferensial (D) tersebut.
e. Bagaimana perubahan nilai lewatan maksimum terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional (P) dan nilai konstanta Diferensial (D) tersebut
f. Gambarkan tanggapan peralihan fungsi alih lingkar tertutup sistem pada diagram blok
Gambar 2.2 dengan perubahan nilai konstanta Proporsional (P) dan nilai konstanta
Diferensial (D) terhadap masukan undak satuan.
2.4.6 Simulasi Untuk Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional Integral
Diferensial (PID)
Pada bagian ini dilakukan simulasi untuk analisa tanggapan peralihan sistem pada
diagram blok Gambar 2.2 tanpa dan dengan pengendali Proporsional Integral Diferensial
(PID). Adapun kode Matlab untuk simulasi sebagai berikut
clc clear all
close all close
all hidden
%
% Data Pengendali Proporsional Integral Diferensial (PID)
Kp = [ 0.50 1.10 1.15 1.20 1.25];
Ki = [ 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40];
Kd = [ 0.90 0.95 1.00 1.05 1.10];
%
% Data Fungsi Alih Lingkar Terbuka
num_ol = [ 0 0 0 5]; den_ol
= [ 1 10 5 2];
%
% Fungsi Alih Lingkar Terbuka sys_ol
= tf(num_ol,den_ol);
%
% Fungsi Alih Lingkar Tertutup
[num_cl,den_cl] = cloop(num_ol,den_ol,-1); sys_cl
= tf(num_cl,den_cl);
%
% Informasi Tanggapan Peralihan Tanpa dan Dengan Pengendali
Proporsional Integral Diferensial (PID)
disp('Informasi Tanggapan Peralihan Tanpa Pengendali Proporsional
Integral Diferensial (PID)') p
= stepinfo(sys_cl);
Tr = p.RiseTime;
Tp = p.PeakTime;
Ts = p.SettlingTime;
N_p = p.Peak;
Mp = p.Overshoot;
%
fprintf('Nilai Waktu Naik = %10.5g detik\n',Tr)
fprintf('Nilai Waktu Puncak = %10.5g detik\n',Tp)
fprintf('Nilai Waktu Keadaan Mantap = %10.5g detik\n',Ts)
fprintf('Nilai Puncak = %10.5g \n',N_p)
fprintf('Nilai Lewatan Maksimum = %10.5g \n',Mp)
%
for i = 1 : length(Kp) for
j = 1 : length(Ki) for k =
1 : length(Kd)
%
% Pengendali Proporsional Integral Diferensial (PID)
C_pid = pid(Kp(i),Ki(j),Kd(k),0);
%
% Fungsi Alih Lingkar Terbuka Dengan Pengendali Proporsional
Integral Diferensial (PID) sys_ol_pid = sys_ol*C_pid;
%
% Fungsi Alih Lingkar Tertutup Dengan Pengendali Proporsional
Integral Diferensial (PID) sys_ol_pid = sys_ol* C_pid;
sys_cl_pid = feedback(sys_ol_pid,1);
H(:,:,i,j,k) = sys_cl_pid;
%
disp('Informasi Tanggapan Peralihan Dengan Pengendali Proporsional
Integral Diferensial (PID)') p_pid = stepinfo(sys_cl_pid);
Tr_pid = p_pid.RiseTime;
Tp_pid = p_pid.PeakTime;
Ts_pid = p_pid.SettlingTime;
N_p_pid = p_pid.Peak;
Mp_pid = p_pid.Overshoot;
%
fprintf('Nilai Konstanta Proporsional (P) = %10.5g \n',Kp(i))
fprintf('Nilai Konstanta Integral (I) = %10.5g \n',Ki(j))
fprintf('Nilai Konstanta Diferensial (D) = %10.5g \n',Kd(k))
fprintf('Nilai Waktu Naik = %10.5g
detik\n',Tr_pid)
fprintf('Nilai Waktu Puncak = %10.5g
detik\n',Tp_pid)
fprintf('Nilai Waktu Keadaan Mantap = %10.5g
detik\n',Ts_pid)
fprintf('Nilai Puncak = %10.5g \n',N_p_pid)
fprintf('Nilai Lewatan Maksimum = %10.5g \n',Mp_pid)
end end end %
% Tanggapan Peralihan Terhadap Masukan Undak Satuan
step(sys_cl,'-',H,'--')
title('Tanggapan Peralihan Terhadap Masukan Undak Satuan') grid
on
hleg = legend('Tanpa Pengendali Proporsional Integral Diferensial
(PID)','Dengan Pengendali Proporsional Integral Diferensial (PID)');
Berdasarkan hasil program isikan nilai – nilai parameter peralihan terhadap perubahan nilai
konstanta Proporsional (P), konsntanta Integral (I) dan konstanta Diferensial (D) pada Tabel
2.7 berikut
Tabel 2.7 Nilai Parameter Peralihan Terhadap Perubahan Konstanta Proporsional Integral Diferensial
(PID)
Nilai Konstanta KP = 0.50, Ki = 0.20
Parameter
0.90 0.95 1.00 1.05 1.10
Nilai Waktu Naik (detik) 3.8912 4.041 4.2143 4.411 3.5513
Nilai Waktu Puncak (detik) 19.459 17.408 16.178 14.608 8.4792
Nilai Waktu Keadaan Mantap (detik) 7.415 8.0743 8.4225 8.6454 9.7292
Nilai Puncak 1.0005 1.0002 1.008 1.0023 1.0237
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 0.053341 0.023342 0.075068 0.22656 2.37
Nilai Konstanta KP = 0.50, Ki = 0.25
Nilai Waktu Naik (detik) 3.2428 3,309 3,3834 3,4637 3,5513
Nilai Waktu Puncak (detik) 6.8375 7,0899 7,4351 7,8592 8,4792
Nilai Waktu Keadaan Mantap (detik) 8,9485 9,0759 9,2322 9,438 9,7292
Nilai Puncak 1,042 1,0351 1,0297 1,0259 1,0237
Nilai Lewatan Maksimum (Persen) 4,196 3,5057 2,9685 2,5917 2,37
Nilai Konstanta KP = 0.50, Ki = 0.30
Nilai Waktu Naik (detik) 2,9025 2,9431 2,9864 3,0314 3,0805
Analisa perubahan nilai parameter peralihan terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional
(P) dari 0.50 s/d 1.25, nilai konstanta Integral (I) dari 0.20 s/d 0.40 dan nilai Diferensial (D)
dari 0.90 s/d 1.10. Adapun analisa – analisa yang dilakukan sebagai berikut
a. Bagaimana perubahan nilai waktu naik terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional
(P) dan nilai konstanta Diferensial (D) tersebut.
b. Bagaimana perubahan nilai waktu puncak terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional (P) dan nilai konstanta Diferensial (D) tersebut.
c. Bagaimana perubahan nilai waktu keadaan mantap terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional (P) dan nilai konstanta Diferensial (D) tersebut.
d. Bagaimana perubahan nilai puncak terhadap perubahan nilai konstanta Proporsional (P)
dan nilai konstanta Diferensial (D) tersebut.
e. Bagaimana perubahan nilai lewatan maksimum terhadap perubahan nilai konstanta
Proporsional (P) dan nilai konstanta Diferensial (D) tersebut
f. Gambarkan tanggapan peralihan fungsi alih lingkar tertutup sistem pada diagram blok
Gambar 2.2 dengan perubahan nilai konstanta Proporsional (P) dan nilai konstanta
Diferensial (D) terhadap masukan undak satuan.
2.5Tugas Pendahuluan
1. Bagaimana pengaruh konstanta proporsional terhadap parameter – parameter tanggapan
peralihan terutama waktu naik, lewatan maksimum, waktu turun dan kesalahan keadaan
mantap
2. Bagaimana pengaruh konstanta integral terhadap parameter – parameter tanggapan
peralihan terutama waktu naik, lewatan maksimum, waktu turun dan kesalahan keadaan
mantap
3. Bagaimana pengaruh konstanta diferensial terhadap parameter – parameter tanggapan
peralihan terutama waktu naik, lewatan maksimum, waktu turun dan kesalahan keadaan
mantap
4. Coba sebutkan beberapa metoda (minimal 3) pendekatan yang digunakan untuk
menghitung konstanta proporsional, konstanta integral dan konstanta diferensial