Anda di halaman 1dari 2

Arneta Dwitasya K 181210168

Alysha Biantari P 181210173

Raynaldi Kurniawan 181210179

Metha Melinda 181210181

Hana Alamanda 181210184

Kecakapan profesional  merupakan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan auditor
untuk dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama, dengan selalu mengikuti
perkembangan mutakhir terhadap aturan-aturan yang berlaku.

Perkembangan dunia usaha telah memperluas jenis jasa atau tugas yang dapat dilakukan oleh para
akuntan. Klien yang kompleksitas bidang usahanya bevariasi memerlukan akuntan yang memiliki
keahlian dan pengetahuan yang hanya bisa diperoleh melalui pengalaman atau studi kasus.  Jika Seorang
akuntan menerima suatu penugasan untuk melaksanakan jasa profesional atau dalam pekerjaannya,
pemberi tugas akan mempunyai persepsi bahwa akuntan itu dan/atau kantor akuntan publiknya, jika ia
mewakili kantornya, adalah kompeten secara profesional untuk melaksanakan tugasnya.  

Kode Etik Akuntan Indonesia melarang akuntan publik menerima pekerjaan jika ia atau kantornya
diperkirakan tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan kompetensi profesional.
Akuntan publik dapat dikatakan memiliki kompetensi profesional jika ia mampu melaksanakan
pekerjaan auditnya sesuai dengan standar auditing, mampu melaksanakan pelaksanaan pekerjaan
atastasinya sesuai dengan standar atestasinya mampu melaksanakan pekerjaaan jasa konsultan sesuai
dengan standar konsultasi

PENGATURAN DALAM KODE ETIK INSTITUT AKUNTAN INDONESIA


1.  seorang anggota harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar profesi yang
relevan
2. Setiap anggota harus meningkatkan kecakapan profesionalnya, agar mampu
memberikan manfaat optimal dalam pelaksanaan tugasnya
3. Setiap anggota harus menolak setiap penugasan yang tidak akan dapat diselesaikannya
atau tidak sesuai dengan keahlian profesionalnya.  
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah anggota yang tidak mempunyai keahlian profesional dibidang
tertentu, namun memaksakan diri menerima penugasan walaupun penugasan dapat diselesaikan,
namun hasilnya jauh dari memuaskan

PETUNJUK PELAKSANAAN
Kecakapan profesional seorang akuntan bisa dibagi menjadi dua tahap :
      1.  Perolehan Kecakapan Profesional
           Perolehan (attainment) kecakapan profesional membutuhkan pendidikan formal yang relevan,
diikuti dengan pendidikan khusus, pelatihan atau ujian dalam subjek profesional yang relevan  dan
pengalaman kerja. Tahap ini adalah pola pengembangan kecakapan profesional yang normal bagi setiap
akuntan
     2.  Peningkatan Kecakapan Profesional
          a. Peningkatan kecakapan profesional membutuhkan kesadaran untuk mengikuti perkembangan
dalam profesi akuntan, termasuk publikasi Standar Akuntansi Keuangan, Standar Profesi, dan bidang
relevan lainnya, baik di Indonesia maupun Internasional.
         b. Anggota yang berpraktik sebagai auditor independen harus menerapkan program
pengendalian mutu sesuai dengan Pernyataan Standar Auditing yang relevan dengan jenis
penugasannya.

Pernyataan ini tidak bertujuan untuk memberikan petunjuk tentang jenis dan tingkat kedalaman
pengetahuan yang dibutuhkan, atau standar dan kondisi pendidikan dan pelatihan profesional yang
memadai.

Anggota harus memperhatikan standar teknik profesi dan etika dan berupaya terus untuk meningkatkan
kemampuan, kualitas pelayanan, dan pelaksanaan tanggung jawab profesional untuk mendapatkan
kemampuan anggota yang baik.
1. Kecakapan (due care) mengharapkan anggota melaksanakan tanggung jawab
profesional dengan kecakapan dan ketekunan. Hal ini memperlihatkan suatu kewajiban dalam
pengadaan dan pelayanan yang profesional untuk mendapatkan kemampuan anggota yang
memperhatikan kepentingan utama dari setiap pelayanan/jasa yang diadakan dan konsisten
dengan tanggung jawab profesi bagi masyarakat.
2. Kemampuan/kompetensi didapatkan dari perpaduan pendidikan dan pengalaman.
3. Kemampuan adalah suatu pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pengertian dan
pengetahuan yang dapat memungkinkan anggota memberikan pelayanan dengan cakap dan
baik.
4. Semua anggota harus tekun dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap klien,
pekerjaan, dan masyarakat.
5. Kecakapan Profesional meminta anggota merencanakan dan mengawasi dengan cukup
aktivitas profesional untuk pertanggungjawaban mereka.

akuntan publik diwajibkan untuk senantiasa memelihara dan meningkatkan kecakapan profesionalnya,
agar jasa yang dihasilkan senantiasa relevan dengan kebutuhan pemakai jasanya. Pemeliharaan dan
peningkatan kecakapan profesional auditor dilaksanakan melalui progam pendidikan profesional
berkelanjutan yang diselenggarakan oleh IAI.

Sumber:

Sukrisno Agoes, I Cenik Ardana, 2011,  Etika Bisnis dan Profesi Tantangan Membangun Manusia
Seutuhnya,  Jakarta, Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai