Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Auditing 1


Kode Mata Kuliah : EKSI4308
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Sakina Nusarifa Tantri
Nama Penelaah : Sakina Nusarifa Tantri
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2021
Edisi Ke- : 3

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Seorang auditor yang ditugaskan oleh Kantor 25 Modul 4 Kegiatan
Akuntan Publik untuk mengaudit PT X diminta Belajar 1
oleh atasannya untuk memberikan opini wajar
tanpa pengecualian padahal auditor tersebut
mengetahui bahwa terdapat salah saji yang
material pada laporan keuangan. Pimpinan KAP
merasa tidak tega karena PT X sedang
mengalami kesulitan finansial, sehingga PT X
ingin memperlihatkan bahwa laporan
keuangannya baik supaya bisa menarik investor
dan kreyyditur. Sebagai seorang auditor, apakah
tindakan untuk memberikan opini wajar tersebut
etis menurut anda? Jelaskan argumen anda!
2 Sebutkan dan jelaskan enam prinsip etika yang 25 Modul 4 Kegiatan
terdapat dalam kode etik akuntan publik! Belajar 2
3 Dalam pelaporan audit, terdapat istilah dual 25 Modul 5 Kegiatan
dating, apakah maksud dari dual dating? Belajar 1
Jelaskan!
4 Apakah yang melatarbelakangi auditor membuat 25 Modul 5 Kegiatan
pernyatana tidak memberikan pendapat pada Belajar 2
suatu laporan keuangan?
* coret yang tidak sesuai
MATA KULIAH: AUDITING EKSI4308
NAMA : PAULINA RISKI
NIM : 030924516
UPBJJ/PRODI : PONTIANAK/AKUNTASI/83

1. Seorang auditor yang ditugaskan oleh Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit
PT X diminta oleh atasannya untuk memberikan opini wajar tanpa pengecualian
padahal auditor tersebut mengetahui bahwa terdapat salah saji yang material
pada laporan keuangan. Pimpinan KAP merasa tidak tega karena PT X sedang
mengalami kesulitan finansial, sehingga PT X ingin memperlihatkan bahwa
laporan keuangannya baik supaya bisa menarik investor dan kreditur. Sebagai
seorang auditor, apakah tindakan untuk memberikan opini wajar tersebut etis
menurut anda? Jelaskan argumen anda!
Jawab:
Sebagaimana kasus diatas diungkapkan, bahwa seorang akuntan Publik
diminta oleh atasannya yaitu pipinan KAP untuk memberikan opini wajar tanpa
pengecualian padahal auditor tersebut mengetahui bahwa terdapat salah saji
yang material pada laporan keuangan.
Pada kasus ini seorang auditor sedang menhadapi sebuah dilemma etika
dalam membuat hasil sebuah laporan auditnya, karena bukanlah sebuah
perilaku yang etis bagi seorang auditor jika membuat hasil laporan auditnya
tidak sesuai dengan pedomannya sedangkan dalam konsep dasarnya
dilakukan audit terhadap sebuah laporan keuangan untuk mengurangi resiko
informasi, dimana kemungkinan ketidakduratan suatu informasi yang dapat
menyebabkan atau berdampak terhadap kesalahan dalam pengambilan
keputusan sehingga dalam kasus ini auditor telah melanggar Penyataan
standar Auditing ( PSA) merupakan pedoman kerja yang paling utama bagi
auditor, dianggap sebagai ketentuan yang memiliki nilai hukum karena setiap
orang dalam profesi ini wajib memenuhi sesuai aplikasinya, namun tidak harus
menyebabkan auditor mematuhinya secara kaku, karena auditor juga berhak
mencari alternatif lainnya.
Pernyatan standar Auditing yang bersifat individual dan berkaitan dengan
persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya adalah Standar umum, yang terdiri
dari 3 bagian, Yaitu:
a) Standar Umun 1
“Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau yang meiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auitor”
Yang menekankan arti penting kualitas probadi yang dimiliki seorang
auditor, memiliki latar belakang Pendidikan formal auditing dan akuntansi,
pengalaman lrja yang cukup dalam profesi yang ditekuninya, dan
slalumengikuti Pendidikan-pendidikan profesi berkelanjutan. Serang
akuntan public yangberhal menandatangani audit report haru memiliki
nomor register akuntan dan harus mempunyai predikat bersetifikat
akuntan Publik (BAP).
b) Standar Umum 2
“semua hal yang berhubungan dengan perikatan, indepedensi dan sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor”
Yang mengharuskan seorang auditor, tidak mudah dipengaruhi, karena
pekerjaannya untuk keprntingan umum,profesi akuntan public telah
menetgapkan dalam kode etik akuntansi Indonesia, agar anggota profesi
menjaga dirinya dari kehilangan persepsi independesi dari masyarakat.
c) Standar Umum 3:
“Pada pelaksanaan audit dan peyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama”
Auditor dituntut memiliki skeptisme profesinal dan keyakinan yang
memadai dalam mengevaluasi bukti audit. Skeptisme professional adalah
sikap yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan
melakukan evaluadi secara kritis bukti audit.
Suatu Profesi akuntan memiliki kode etik, yang menjadi pedoman dalam
menyelesaikan konflik etis maupun mencegah munculnya potensi konflik
etis. Namun diungkapakan (Arens et al.,2008) “Dilema etika dapat
didefinisikan sebagai situasi yang dihadapi seseorng yang ia harus
mengambil keptusan atas Tindakan yang tepat” Dalam setiap
pengambilan keputusan yang memiliki suatu konsesuensi bagi diri sendiri
dan orang lain terkadang menghadapi suatu dilema etika. (sumner: modul
3 eksi4308 ha: 3.5 – 3.9 modul4 hal 4.4)

2. Sebutkan dan jelaskan enam prinsip etika yang terdapat dalam kode etik
akuntan publik!
Jawab:
a) Tanggung Jawab
Dalam Melaksanakan tanggung jawabnya secara professional, angggota
harus melatih sensitive professional dan moral judgmens dalam setiap
aktivitas. Kode berada dalam tiga aera yaitu: untuk meningkatkan art of
accounting, untuk menjaga kepercayaan public, dan untuk membawa
tanggung jawab professional dalam pelaksanaan,
b) Melyani kepentingan publik.
Anggota harus menerima kewajiban untuk melayani kepentingan publik,
menghormati kepercayan public dan menunjukan komitmen pada
profesinalisme.
c) Integritas.
Untuk meemlihara dan meningkat kepercayaan public setiap anggota
harus memenuhi tanggung jawab profesinal dengan integritas setinggi
mungkin. Integritsas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur
dan berterusterang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa.
d) Objektivitas.
Anggota harus menjaga objektivitas dan bebas dari konflik kepentungan
dalam melaksanakan tanggung jawabnya, harus Independence in fact dan
independence in appereance Ketika memberikan jasa audit dan jasa
atesasi lainnya.
e) Kecermatan ( due care).
Anggota harus mengaati teknikal profesi dan standar etik, bekerja keras
secara terus menerus untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas
pelayanan dan menunjukan tanggung jawab sebagai kemampuan
anggota yang terbaik.
f) Lingkup dan sifat jasa.
Anggota dalam praktiknya harus mengikuti prinsip code of conduct
profesianal dalam menentukan lingkup dan bentuk jasa ang diberikan.
(sumber:modul 4 eksi4308 hal:4.28-4.34, 4.53-4.54)

3. Dalam pelaporan audit, terdapat istilah dual dating, apakah maksud dari dual
dating? Jelaskan!
Jawab:
Dikenal juga dengan istilah tanggal ganda yang merupakan peristiwa kemudian
dalam hal terjadi dua tanggal laporan keuangan. Kejadian semacam ini dalam
PSA NO. 46 SA 560 paragraf 01 disebut peristiwa kemudian (Subsequent
events) dan atas akibat material dan pengaryhnya pada laporan keuangan, maka
diperluan penyesuaian atau pengunggkapan dalam laporan-laporan
tersebut.Pada laporan auditor dapat mempunyai dua tanggalatau biasa disebut
yang petama tanggal selesainay pemeriksan lapangan dan yang kedua tanggal
terjadinya peristiwa penting tersebut. (Sumber modul5 eksi4308 hal:5.19-5.20)

4. Apakah yang melatar belakangi auditor membuat pernyatana tidak memberikan


pendapat pada suatu laporan keuangan?
Jawab:
Karena Auditor tidak dapat merumuskan suatu pendapat tentang
kewajaran laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Dengan memberikan alas an substatif yang mendukung pernyataan
tersebut. (Sumber: modul5 eksi 4308 hal 5.10)

Anda mungkin juga menyukai