Anda di halaman 1dari 16

1

KESETIMBANGAN ASAM-BASA

1. Teori asam-basa Bronsted-Lowry


Menurut teori Bronsted-Lowry; peristiwa pelarutan, ionisasi dan/atau hidrolisis
suatu zat elektrolit dalam air dapat dianggap sebagai reaksi asam-basa dengan adanya
perpindahan proton dari satu spesi ke spesi lain. Spesi yang memberikan proton
disebut asam dan spesi yang dihasilkan setelah pelepasan proton disebut: basa
konjugasi. Di lain pihak, spesi yang menerima proton dari asam disebut sebagai basa,
dan spesi yang dihasilkan setelah penerimaan proton disebut sebagai asam konjugasi.
Dalam peristiwa ionisasi dan/atau hidrolisis suatu zat elektrolit akan dijumpai
sejumlah ion positif (kation), ion negatif (anion) dan sejumlah molekul zat elektrolit
yang tidak mengalami ionisasi maupun yang tidak mengalami hidrolisis. Molekul
yang tidak mengalami ionisasi maupun yang tidak mengalami hidrolisis akan
berkesetimbangan dengan ion-ion positif dan ion negatif yang dihasilkan.
2. Persamaan Keseimbangan; Massa, Muatan dan Proton
Konsentrasi dari spesies ionik maupun spesies molekul yang ada dalam suatu
larutan yang berisi asam maupun basa berhubungan erat dengan persamaan
keseimbangan; massa, muatan dan proton. Dalam banyak contoh persamaan
keseimbangan muatan sama dengan persamaan keseimbangan proton. Dalam suatu
larutan yang berisi satu jenis elektrolit atau lebih, muatan positif di dalam larutan
harus sama dengan muatan negatifnya.
Contoh Soal 1
Asam asetat (CH3COOH) adalah termasuk asam Bronsted yang dalam air mengalami
disosiasi sebagai berikut:
CH3COOH(aq) + H2O(l)  H3O+(aq) + CH3COO-(aq)
Secara singkat dapat ditulis:
CH3COOH(aq)  H+(aq) + CH3COO-(aq)
Tuliskan persamaan; keseimbangan massa, keseimbangan muatan dan keseimbangan
proton dalam larutan tersebut!
Pembahasan:
2

Spesies asetat dalam larutan asam asetat dikenal dalam bentuk CH3COOH dan
CH3COO-. Misalkan konsentrasi analitik larutan asam asetat adalah CA mol/liter.
Menurut persamaan keseimbangan massa (Mass Balance Equation, MBE):
CA = [CH3COOH] + [CH3COO-]
Muatan positif dalam larutan asam asetat adalah H+ yang berasal dari ionisasi
CH3COOH sebagai zat terlarut dan H+ yang berasal ionisasi H2O sebagai pelarut.
Sementara muatan negatif adalah CH3COO- yang berasal dari ionisasi CH3COOH
sebagai zat terlarut dan OH- yang berasal ionisasi H2O sebagai pelarut Persamaan
keseimbangan muatan (Charge Balance Equation, CBE) adalah:
[H+] = [CH3COO-] + [OH-]
Spesies CH3COO- akan menangkap satu proton (H+) untuk membentuk spesies
CH3COOH dan spesies H2O akan melepaskan satu proton membentuk spesies OH-.
Persamaan keseimbangan proton (Proton Balance Equation, PBE) dalam larutan asam
asetat yang dinyatakan sebagai [H+]total adalah merupakan jumlah [H+] yang dilepaskan
H2O dengan [H+] yang dilepaskan oleh CH3COOH:
[H+] = [OH-] + [CH3COO-]
Contoh Soal 2
Natrium asetat (CH3COONa) adalah termasuk basa Bronsted yang dalam air
mengalami hidrolisis sebagai berikut:
CH3COONa(aq)  Na+(aq) + CH3COO-(aq)
CH3COO-(aq) + H2O(l)  + CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Tuliskan persamaan; keseimbangan massa, keseimbangan muatan dan keseimbangan
proton dalam larutan tersebut!
Pembahasan:
Misalkan konsentrasi analitik larutan natrium asetat adalah CB mol/liter. Persamaan
keseimbangan massa (MBE):
CB = [Na+]
CB = [CH3COOH] + [CH3COO-]
Persamaan keseimbangan muatan (CBE) dari larutan CH3COONa:
[H+] + [Na+] = [CH3COO-] + [OH-]
Spesies CH3COO- akan menangkap satu proton (H+) untuk membentuk spesies
CH3COOH dan spesies H2O akan melepaskan satu proton membentuk spesies OH-.
3

Persamaan keseimbangan proton (Proton Balance Equation, PBE) dalam larutan


natrium asetat yang dinyatakan sebagai [H+]total adalah merupakan [H+] yang
dilepaskan H2O dikurangi dengan [H+] yang ditangkap oleh CH3COO-:
[H+] = [OH-] - [CH3COO-]
Contoh Soal 3
Tuliskan persamaan; keseimbangan massa, keseimbangan muatan dan keseimbangan
proton dalam larutan NaH2PO4
Pembahasan:
Misalkan konsentrasi analitik dari larutan NaH2PO4 adalah CB mol/liter. Spesies fosfat
dalam larutan dikenal dalam bentuk; H3PO4, H2PO4-, HPO42- dan PO43-. Persamaan
keseimbangan massa (MBE) adalah:
CB = [Na+]
CB = [H3PO4] + [H2PO4-] + [HPO42-] + [PO43-]
Persamaan keseimbangan muatan (CBE) adalah:
[H+] + [Na+] = [OH-] + [H2PO4-] + 2[HPO42-] + 3[PO43-]
Spesies H2PO4- akan menangkap satu proton (H+) untuk membentuk spesies H3PO4,
akan melepaskan satu proton untuk membentuk spesies HPO 42-, dan akan melepaskan
dua proton untuk membentuk spesies PO43-, sementara spesies H2O akan melepaskan
satu proton membentuk spesies OH-. Persamaan keseimbangan proton (Proton
Balance Equation, PBE) dalam larutan NaH2PO4 yang dinyatakan sebagai [H+]total
adalah merupakan jumlah [H+] yang dilepaskan H2O dengan [H+] yang dilepaskan
H2PO4- dikurangi dengan [H+] yang ditangkap oleh H2PO4-:
[H+] = [OH-] + [HPO42-] + 2[PO43-] - [H3PO4]
Contoh Soal 4
Tuliskan persamaan; keseimbangan massa, keseimbangan muatan dan keseimbangan
proton dalam larutan Na3PO4
Pembahasan:
Misalkan konsentrasi analitik dari larutan Na3PO4 adalah CB mol/liter. Spesies fosfat
dalam larutan dikenal dalam bentuk; H3PO4, H2PO4-, HPO42- dan PO43-. Persamaan
keseimbangan massa (MBE) adalah:
CB = 3.[Na+]
CB = [H3PO4] + [H2PO4-] + [HPO42-] + [PO43-]
4

Persamaan keseimbangan muatan (CBE) adalah:


[H+] + [Na+] = [OH-] + [H2PO4-] + 2[HPO42-] + 3[PO43-]
Spesies PO43- akan menangkap satu proton (H+) untuk membentuk spesies HPO42-,
menangkap dua proton untuk membentuk spesies H2PO4-, dan menangkap tiga proton
untuk membentuk spesies H3PO4, sementara spesies H2O akan melepaskan satu proton
membentuk spesies OH-. Persamaan keseimbangan proton (Proton Balance Equation,
PBE) dalam larutan NaH2PO4 yang dinyatakan sebagai [H+]total adalah merupakan [H+]
yang dilepaskan H2O dikurangi dengan [H+] yang ditangkap oleh PO43-:
[H+] = [OH-] - [HPO42-] - 2[H2PO4-] - 3[H3PO4]
3. Derajat keasaman (pH)
A. Air
Air adalah pelarut yang umum digunakan untuk melarutkan zat elektrolit dan
termasuk elektrolit sangat lemah karena dapat menghasilkan sejumlah ion H + dan ion
OH- walaupun jumlahnya sangat kecil ( 10-7 M). Pembentukan ion H+ dan ion OH-
terjadi karena reaksi asam-basa antar molekul-molekul air. Atau dengan perkataan
lain, air mengalami autoionisasi menurut reaksi: 2H2O(l)  H3O+(aq) + OH-(aq). Oleh
karena sifat kimia ion hidronium (H3O+) adalah sama dengan ion hidrogen (H+), reaksi
autoionisasi air ditulis dengan singkat: H2O(l)  H+(aq) + OH-(aq)
Tetapan Kesetimbangan ionisasi air (Kw)
[ H  ][OH  ]
K atau K .[ H 2O]  [ H  ].[OH  ] atau
[ H 2O]

K w  [ H  ][OH  ] …..……………………………….……….... (1)


Dalam air murni Pada suhu kamar (250C) [H+] = [OH-] = 10-7 M, sehingga Kw air =
10-14.
Menurut Soren Sorensen (Biokimiawan Denmark) derajat keasaman (pH)
suatu larutan yang bersifat elektrolit adalah merupakan negatif logaritma dari
konsentrasi ion H+ yang terdapat dalam larutannya (pH = -log [H+]). Analog dengan
pernyataan tersebut, jika ruas kiri dan ruas kanan dari persamaan (1) dikali dengan
negatif logaritma akan diperoleh persamaan:
pK w  pH  pOH ..........................……………..……. (2)
Dalam air murni pada suhu 250C Kw air adalah 10-14, maka persamaan (2) dapat diubah
menjadi:
5
pH  pOH  14 ..........................………………..…. (3)
Oleh karena dalam peristiwa pelarutan elektrolit oleh air merupakan reaksi asam-basa,
maka perhitungan keasaman dari suatu asam, basa maupun garam dihitung
berdasarkan persamaan (3). Larutan yang bersifat asam memiliki [H+] > 10-7 M
(pH<7), sedang larutan yang bersifat basa [H+] < 10-7 M (pH>7) dan larutan yang
bersifat netral [H+] = 10-7 M (pH=7). Derajat keasaman (pH) dari suatu larutan
elektrolit berkaitan erat dengan sistem kesetimbangan yang dihasilkan.
B. Asam Kuat Atau Basa kuat
Asam kuat maupun basa kuat adalah termasuk elektrolit kuat karena kedua zat
tersebut dianggap terionisasi sempurna dalam air. Derajat keasaman dari masing-
masing zat tergantung pada konsentrasi ion H+ maupun ion OH- dari persamaan
stoikhiometri ionisasinya.
Contoh Soal 5
Hitunglah pH dari larutan HClO4 2,0 x 10-3 M
Pembahasan:
HClO4 termasuk asam kuat, sehingga konsentrasi ion H+ larutan dihitung dari
persamaan stoikhiometri ionisasinya
[H+] = 2,0 x 10-3
pH = -log [H+] = -log (2,0 x 10-3) = 2,70
Persamaan untuk [H+] adalah perkiraan dari persamaan keseimbangan muatan (CBE)
CBE: [H+] = [OH-] + [ClO4-]
Kw
[H  ]  
 2,0 x10  3
[H ]

dimana [OH-] <<< 2,0 x 10-3


Contoh Soal 6
Hitunglah pH dari larutan NaOH 5,00 x 10-8 M
Pembahasan:
   Kw
CBE: [ Na ]  [ H ]  [OH ] 
[H  ]

1,00 x1014
5,00 x10  8  [ H  ] 
[H  ]
[H+]2 + 5,00 x 10-8[H+] – 1,00 x 10-14 = 0
6

 5,00 x108  ( 25,0 x1016  4,00 x1014 )1 / 2


[H  ] 
2
[H+] = 7,81 x 10-8
pH = 7,11
C. Asam Lemah Atau Basa Lemah Monovalen
Konsentrasi ion H+ dan konsentrasi spesi lain yang terlibat dalam suatu sistem
kesetimbangan ionisasi asam lemah tergantung pada tetapan ionisasi dan persen
ionisasi (derajat ionisasi, ) dari asam lemah tersebut. Misalkan asam lemah
monovalen dinyatakan dengan rumus; HA. Jika konsentrasi analitik asam HA adalah
CA mol/L
Ionisasi : HA + H2O  H3O+ + A-
Tetapan ionisasi asam (Ka) dinyatakan dengan persamaan:
[ H  ][ A ]
Ka  ...............…..
[ HA]

………………................................... (4)
Konsentrasi analitik asam HA = CA
MBE: CA = [HA]+ [A-] ...............…..………………................................... (5)
CBE: [H+] = [OH-]+ [A-] ...............…..………………................................... (6)
Substitusi [A-] dari persamaan (6) dan [HA] dari persamaan (5) ke dalam persamaan
(4) akan menghasilkan persamaan
[ H  ] x ([ H  ]  [OH  ])
Ka  ...............…..
C A  [ H  ]  [OH  ]

………................................... (7)
Persamaan (7) dapat disederhanakan menjadi:
[ H  ]2
Ka  ...............…..………................................... (8)
CA  [H  ]

jika [OH-] << [H+]


[ H  ]2
Ka  ...............…..………................................... (9)
CA

jika [H+] << CA dan [OH-] << [H+]


K a C A  [ H  ]([ H  ]  [OH  ])

jika ([H+] - [OH-]) << CA


7

[ H  ]  ( Ka C A  Kw)1 / 2 ...............…..………................................... (10)


Dengan cara yang sama untuk basa lemah dengan konsentrasi analitik adalah C B
mol/L, akan berlaku persamaan:
[OH  ] x ([OH  ]  [ H  ])
Kb  ...…..………................................... (11)
CB  [OH  ]  [ H  ]

[OH  ]2
Kb  ...............…..………................................... (12)
CB  [OH  ]

jika [H+] << [OH-]


[OH  ]2
Kb  ...............…..………................................... (13)
CB

jika [OH-] << CB dan [H+] << [OH-]


[OH  ]  ( Kb CB  Kw)1 / 2 ...............…..………................................... (14)
jika ([OH-] - [H+]) << CB
Contoh Soal 7
Hitung pH dari larutan asam asetat 1,00 x 10-4 M jika diketahui pKa = 4,72
Pembahasan:
Asam asetat termasuk asam lemah monovalen. Dengan menggunakan persamaan (9)
[ H  ] perkiraan  ( Ka C A  Kw)1 / 2

 (104 , 72 x 104  1x10 14 )1 / 2

 10 4, 36
[H+]perkiraan = 4,36 x 10-5 M
Kw 1x1014
[OH  ] perkiraan    10  9, 64
[ H  ] 4,36 x10 5

Oleh karena [OH-]perkiraan << [H+]perkiraan, akan tetapi [H+]perkiraan > 10% x CA yaitu;
[H+]perkiraan > 1,00 x 10-5, pH larutan asam asetat dihitung dengan menggunakan
persamaan (8)
[ H  ]2
Ka 
CA  [H  ]

[ H  ]2
10  4 , 72 
1,00 x10  4  [ H  ]

[H+]2 + 10-4,72[H+] –10-8,72 = 0


8

 1,905x105  (2,884 x1010  7,622 x109 )1 / 2


[H  ] 
2
[H+] = 3,49 x 10-5
pH = 4,46
D. Asam Lemah Polivalen
Asam lemah polivalen (diprotik, triprotik dan tetraprotik) akan menghasilkan
lebih dari satu ion hidrogen per molekul oleh karena proton lepas satu per satu dari
setiap spesinya. Untuk menetapkan konsentrasi masing-masing spesi yang ada dalam
sistem kesetimbanganya harus menggunakan dua atau lebih tetapan dissosiasi (tetapan
ionisasi). Secara umum untuk asam poliprotik, tetapan ionisasi pada masing-masing
tahapan ionisasi adalah Ka1, Ka2,…Kan. Tetapan ionisasi dari seluruh tahapan ionisasi
yang dilalui (Ka) merupakan perkalian antara tetapan ionisasi spesi yang dilalui
sebelumnya (Ka = Ka1 x Ka2 x … x Kan). Untuk asam tertentu, tetapan ionisasi pertama
jauh lebih besar dari pada tetapan ionisasi kedua dan seterusnya. Apabila tetapan
ionisasi dari suatu asam lemah polivalen semakin meningkat maka kekuatan asam
akan semakin meningkat.
Contoh Soal 8
Hitung pH dari larutan H2S 0,05 M, jika diketahui Ka1 dan Ka2 berturut-turut adalah
1,0.10-8 dan 1,2.10-14.
Pembahasan:
Oleh karena Ka2 << Ka1, disosiasi tahap kedua dapat diabaikan bila dibandingkan
dengan disosiasi tahap pertama. Dengan menggunakan persamaan (9)
[ H  ] perkiraan  ( Ka C A  Kw)1 / 2

 (1,0 x108 x 0,05  1x1014 )1 / 2

[H+]perkiraan = 2,24 x 10-5 M


Kw 1x1014
[OH  ] perkiraan    4,46 x1010
[ H  ] 2,24 x10 5

Oleh karena [OH-]perkiraan << [H+]perkiraan, persamaan (9) dapat digunakan untuk
menentukan pH.
pH = 4,65
[ H  ]2 [ S 2  ]
K a1.K a 2 
[H 2S ]
9

[ H  ]2 [ S 2  ]
K a1.K a 2 
[H 2S ]

[2,24 x10 5 ]2 [ S 2  ]
1,2 x10  22 
0,05

[ S 2  ]  1,2 x1014 M

Contoh Soal 9
Hitung pH dari larutan H2A 0,02 M, jika diketahui Ka1 dan Ka2 berturut-turut adalah
2,0.10-3 dan 1,0.10-4.
Pembahasan:
Dengan menggunakan persamaan (9)
[ H  ] perkiraan  ( Ka C A  Kw)1 / 2

 ( 2,0 x10 3 x 0,02  1x10 14 )1 / 2

[H+]perkiraan = 6,32 x 10-3 M


Perkiraan bahwa [H+] << 0,02 tidak sesuai, sehingga untuk menentukan [H+]
digunakan persamaan (8)
[ H  ]2
K a1 
CA  [H  ]

[ H  ]2
2,0 x10 3 
0,02  [ H  ]

[H+]2 + 2,0 x 10-3[H+] – 4,0 x 10-5 = 0


 2,0 x103  ( 4,0 x10 6  16,0 x105 )1 / 2
[H  ] 
2
= 5,4 x 10-3 M
Perkiraan kedua bahwa konsentrasi ion H+ yang dihasilkan oleh dissosiasi tahap 2,
tidak mempengaruhi pH
[ H  ][ A2  ]
Ka2 
[ HA ]

Pada tahap 1, [H+] = [HA-], maka [A2-] = 1,0 x 10-4


Oleh karena [H+] yang berasal dari dissosiasi tahap 2, hampir sama dengan 1,0 x 10-4
M, konsentrasi ion H+ dihitung dengan persamaan:

4 ([ H  ]1  [ H  ]2 ) x([ H  ]2
1,0 x10 
([ H  ]1  [ H  ]2 )
10

(5,4 x103  [ H  ]2 ) x ([ H  ]2
1,0 x10 4 
(5,4 x10 3  [ H  ]2 )
[H+]22 + 5,5 x 10-3[H+]2 – 5,4 x 10-7 = 0
 5,5 x10 3  (30,25 x106  21,6 x10 7 )1 / 2
[ H  ]2 
2
[H+]2 = 0,95 x 10-4 M
[H+]total = [H+]1 + [H+]2 = (5,4 x 10-3 + 0,95 x 10-4) = 5,5 x 10-3
pH = 2,26
Oleh karena Ka1 dan Ka2 hampir sama, [H+]total dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:
[H+]total = [H+]1 + Ka2 ...............…..………................................... (15)

E. Garam Bersifat Asam Atau Basa


Garam bersifat asam adalah garam yang berasal dari asam kuat dengan basa
lemah, sedang garam yang bersifat basa adalah garam yang berasal dari asam lemah
dengan basa kuat. Garam yang bersifat asam atau garam bersifat basa, dalam air akan
mengalami ionisasi dan hidrolisis. Reaksi hidrolisis yang terjadi pada masing-masing
garam tersebut dapat dipandang sebagai reaksi asam-basa menurut teori Bronsted-
Lowry. Misalkan CH3COONa dengan konsentrasi analitik CB mol/L dalam air akan
mengalami ionisasi dan hidrolisis sebagai berikut:
CH3COONa (aq)  Na+(aq) + CH3COO-(aq) (ionisasi sempurna)

CH3COO-(aq) + H2O(l)  CH3COOH(aq) + OH-(aq) (hidrolisis sebagian)


Tetapan hidrolisis (Kb)

[CH 3COOH ][OH  ] K w


Kb   ...............…..
[CH 3COO  ] Ka
………................................... (16)

MBE: CB = [CH3COOH] + [CH3COO-] ...............…..………................................... (17)

CBE: [H+] + [Na+] = [CH3COO-] + [OH-] ...............…..………................................... (18)


Oleh karena [Na+] = [CH3COO-] + [OH-] dan [H+] + [CH3COOH] = [OH-]
11

[OH  ] x ([OH  ]  [ H  ])
Kb  ...............…..
C B  [OH  ]  [ H  ]

………................................... (19)
[OH  ]2
Kb  ...............…..………................................... (20)
C B  [OH  ]

jika [H+] << [OH-]


[OH  ]2
Kb  ...............…..………................................... (21)
CB

jika [OH-] << CB dan [H+] << [OH-]


[OH  ]  ( Kb CB  Kw)1 / 2 ...............…..………................................... (22)
jika ([OH-] - [H+]) << CB
F. Larutan Amfoter (Amfolit)
Sisa asam dari garam asam yang berasal dari asam lemah polivalen dengan basa
kuat dalam air dapat bertindak sebagai asam maupun basa (bersifat amfoter). Derajat
keasaman (pH) dari garam asam tersebut tergantung pada konsentrasi masing-masing
spesies yang ada dalam reaksi asam-basa yang dijalani oleh sisa asam. Sebagai
contoh: Natrium bikarbonat (NaHCO3). Menurut teori asam-basa Bronsted-Lowry,
sisa asam HCO3- dalam air dapat bertindak sebagai asam maupun basa dengan reaksi
sebagai berikut:
HCO3-(aq) + H2O(l)  CO32-(aq) + H3O+(aq)
HCO3-(aq) + H2O(l)  H2CO3(aq) + OH-(aq)
H2O(l)  H+(aq) + OH-(aq)
Secara ringkas reaksi sisa HCO3- dapat ditulis menjadi
HCO3-(aq)  CO32-(aq) + H+(aq)
HCO3-(aq) + H+(aq)  H2CO3(aq)
Berdasarkan reaksi-reaksi yang mungkin terjadi, dalam larutan akan dijumpai
sejumlah spesies karbonat berupa; H2CO3, HCO3- dan CO32-. Keberadaan dari ketiga
spesies karbonat tersebut dapat dianalogikan dengan reaksi ionisasi asam karbonat
secara bertahap.
Ionisasi tahap 1: H2CO3(aq)  HCO3-(aq) + H+(aq)
12

[ H  ][ HCO3 ]
K a1  ...............…..………................................... (23)
[ H 2CO3 ]
Ionisasi tahap 2: HCO3-(aq)  CO32-(aq) + H+(aq)
2
[ H  ][CO3 ]
Ka2   ...............…..………................................... (24)
[ HCO3 ]
MBE: CB = [Na+] = [H2CO3] + [HCO3-] + [CO32-] ................................ (25)
CBE: [Na+] + [H+] = [OH-] + [HCO3-] + 2[CO32-] ................................ (26)
Substitusi persamaan (25) ke persamaan (26)
[H2CO3] + [HCO3-] + [CO32-] + [H+] = [OH-] + [HCO3-] + 2[CO32-]
[H2CO3] + [H+] = [OH-] + [CO32-] ..…..………................................... (27)
Substitusi persamaan (23), (24) ke persamaan (27)
 
[ H  ][ HCO3 ] K K [ HCO ]
 [ H  ]  w  a 2  3
K a1 [H ] [H ]

 2K .K [ HCO3 ]  K a1.K w
[ H ]  a1 a 2  ...…..
K a1  [ HCO3 ]
………................................... (28)
Dalam beberapa larutan yang bersifat amfoter, jika Ka1.Kw << Ka1.Ka2.[HCO3-] dan Ka1
<< [HCO3-], persamaan (28) dapat disederhanakan menjadi:
[ H  ]2  K a1.K a 2 ...…..………................................... (29)
Contoh Soal 10.
Hitung pH dari larutan NaHCO3 1,0.10-3 M, bila diketahui Ka1 dan Ka2 H2CO3 berturut-
turut adalah 4,5.10-7 dan 5,6.10-11.
Pembahasan:
Sesuai dengan persamaan (28):
4,5.10 7.5,6.10 11.1.10 3  4,5.10 7.1.10 14
[ H  ]2 
4,5.10 7  1.10 3

[H+] = 5,45.10-9 M.
pH larutan NaHCO3 = 8,26.
G. Larutan Buffer
13

Larutan buffer adalah larutan yang terdiri dari campuran asam lemah dengan
garamnya atau campuran basa lemah dengan garamnya. Larutan buffer dapat dibuat
dengan dua cara yaitu:
1. Mencampurkan asam lemah dengan basa konjugasinya atau
mencampurkan basa lemah dengan asam konjugasinya
2. Menetralisasi sebagian asam lemah dengan basa kuat atau menetralisasi
sebagian basa lemah dengan asam kuat.
Sebagai contoh larutan buffer; campuran CH 3COOH dan CH3COONa dengan
konsentrasi analitik berturut-turut adalah CA dan CB mol/L.
MBE: CA + CB = [CH3COOH] + [CH3COO-] ................................ (30)
MBE: CB = [Na+] ........................................................ (31)
CBE: [Na+] + [H+] = [OH-] + [CH3COO-] ................................ (32)
Substitusi persamaan (30), (31) ke persamaan (32)
[CH3COOH] + [CH3COO-] - CA + [H+] = [OH-] + [CH3COO-]
[CH3COOH] = CA - [H+] + [OH-] ........................................................ (33)
Substitusi persamaan (33) ke persamaan (30)
[CH3COO-] = CB + [H+] - [OH-] ........................................................ (34)
Sistem kesetimbangan dalam campuran: CH3COOH dan CH3COONa adalah:
CH3COOH(aq)  H+(aq) +CH3COO-(aq)
[ H  ][CH 3COO  ]
Ka  ......................................................
[CH 3COOH ]

.. (35)
Substitusi persamaan (33), (34) ke persamaan (35)
[ H  ].(C B  [ H  ]  [OH  ])
Ka  …………………………………… (36)
C A  [ H  ]  [OH  ]

[ H  ].(C B  [ H  ])
Ka  ......................................................
CA  [H  ]
.. (37)
jika [OH-] << [H+]
[ H  ].(C B  [OH  ])
Ka  ........................................................ (38)
C A  [OH  ]
14

jika [H+] << [OH-]


Dalam persamaan dengan bentuk sederhana
C B .[ H  ]
Ka  ......................................................
CA

.. (39)
Contoh Soal 11
Hitung pH campuran; larutan CH3COOH 1,00 x 10-4 M dengan larutan CH3COONa
2,00 x 10-5 M, jika diketahui Ka CH3COOH = 1,80 x 10-5)
Pembahasan:
Dengan menggunakan persamaan (39):
C B .[ H  ]
Ka 
CA

2,00 x10 5.[ H  ]


1,80 x105 
1,00 x10 4

[H+] = 9,00.10-5 M
Oleh karena besaran CA dan CB hampir sama dengan konsentrasi ion H+, konsentrasi
ion H+ dicari dengan persamaan (37):
[ H  ].(C B  [ H  ])
Ka 
CA  [H  ]

[ H  ].(2,00 x105  [ H  ])
1,80 x10 5 
1,00 x10 4  [ H  ]

[H+]2 + 3,80 x 10-5[H+] - 1,80 x 10-9 = 0


 3,80 x105  (14,44 x1010  7,20 x109 )1 / 2
[H  ] 
2
= 2,75 x 10-5 M
pH = 4,56
4. Konsentrasi Fraksional (nilai α)
Konsentrasi molar dari HA dan A- di dalam larutan yang berisi asam lemah
atau basa lemah adalah merupakan fungsi dari; konsentrasi analitik dari asam atau
basa, pH larutan dan tetapan dissosiasi (Ka). Sebagai contoh dalam larutan yang berisi
asam lemah HA dengan konsentrasi CA mol/L, konsentrasi fraksional dari HA dan A-
adalah sebagai berikut:
15

[ HA] [ HA] 1 [H  ]
o     ..............................
CA [ HA]  [ A ] 1  [ A ] /[ HA] [ H  ]  K a

.. (40)
[ A ] [ A ] 1 Ka
1   
 
  ..............................
CA [ HA]  [ A ] [ HA] /[ A ]  1 [ H ]  K a

.. (41)
αo + α1 = 1 .................................................................... (42)
Jika Ka >> [H+], persamaan (40) dapat disederhanakan menjadi:
[H  ]
o 
Ka

log αo = log [H+] – log Ka


log αo = -pH + pKa .................................................................... (43)

Contoh Soal 12
Hitung konsentrasi asam asetat dan ion asetat yang ada dalam larutan asam asetat
0,10M dengan pH dipertahankan 4,50 (pKa asam asetat = 4,76)
Pembahasan:
Dengan menggunakan persamaan (40)
[ HA] 10 4,5
 4,5
0,10 10  10 4, 76

[HA] = 0,064 M
[A-] = (0,10 - 0,064) M = 0,036 M
Contoh Soal 12
Hitung konsentrasi H2A, HA- dan A2- yang ada dalam larutan H2A 0,01 M (pK1 = 3,0
dan pK2 = 5,0) pada pH dipertahankan 6,0
Pembahasan:
[ H 2 A] [ H 2 A] [ H  ]2
o   
CA [ H 2 A]  [ HA ]  [ A2 ] [ H  ]2  K1.[ H  ]  K1.K 2

[ HA ] [ HA ] K1.[ H  ]


1   
CA [ H 2 A]  [ HA ]  [ A2 ] [ H  ]2  K1.[ H  ]  K1.K 2
16

[ A2 ] [ A2 ] K1.K 2


2   
CA [ H 2 A]  [ HA ]  [ A ] [ H ]  K1.[ H  ]  K1.K 2
 2  2

[ H  ]2 1012
[ H 2 A]  C A (  2 
)  0,01 x 8
 9,1x107 M
[ H ]  K1.[ H ]  K1.K 2 1,1x10

K1.[ H  ] 10 9
[ HA ]  C A (  2 
)  0,01x 8
 9,1x104 M
[ H ]  K1.[ H ]  K1.K 2 1,1x10

K1.K 2 10 8
[ A 2 ]  C A ( )  0,01x  9,1x10 3 M
[ H  ]2  K1.[ H  ]  K1.K 2 1,1x10 8

Anda mungkin juga menyukai