Anda di halaman 1dari 2

DIVERSIFIKASI,

STRATEGI UNTUK MENGELOLA SEBUAH KELOMPOK BISNIS

Untuk membuat strategi korporasi bagi suatu perusahaan yang melakukan diversifikasi
mencakup 4 bidang, yakni:
1. Mengambil industri baru untuk dimasuki dan memutuskan dengan apa memasukinya
2. Mengawali tindakan untuk mendorong kombinasi kinerja bisnis perusahaan
3. Mengejar kesempatan untuk mempengaruhi hubungan rantai nilai semua bisnis yang
ada dan mencocokkan strategi dengan keunggulan bersaing
4. Membuat prioritas investasi dan mengendalikan sumberdaya korporasi ke dalam unit
bisnis yang paling menarik.

Kapan melakukan diversifikasi?


 Jika kesempatan tumbuh bisnis perusahaan mulai mereda
 Jika perusahaan memiliki tenaga ahli bidang teknologi, core competence, dan
kekuatan-kekuatan sumberdaya yang unik dan baik, cocok untuk bersaing secara
sukses di industri lain.

Membangun nilai shareholder: justifikasi akhir dari diversifikasi.


3 test untuk menilai gerakan diversifikasi:
1. The Industries attractiveness test
2. The cost of entry test
3. The better off test

Memilih jalur diversifikasi:


1. Diversifikasi pada bisnis terkait, opsi strategi:
Membangun nilai shareholder dengan mendapatkan kecocokan strategi semua
bisnis:
a. Mentransfer skill dan kapabilitas dari satu bisnis ke bisnis lainnya
b. Membagi fasilitas-fasilitas atau sumberdaya-sumberdaya untuk menurunkan biaya
c. Mengkombinasikan sumberdaya keseluruh kekuatan-kekuatan dan kemampuan-
kemampuan bersaing baru
2. Diversifikasi pada bisnis tak terkait, opsi strategi:
a. Menyebarkan resiko keseluruh bisnis yang berbeda
b. Membangun nilai shareholder dengan melakukan kerja yang superior dari bisnis
yg dipilih ke dalam diversifikasi dan mengelola kumpulan seluruh bisnis dalam
portofolio perusahaan.
3. Diversifikasi pada bisnis yang terkait dan tak terkait

Strategi pada bisnis terkait:


Strategic fit ada pada saat satu atau lebih kegiatan bertemu dalam rantai nilai pada
bisnis yang berbeda, cukup memiliki kesempatan yang sama untuk:
1. Mentransfer ahli yang bernilai atau teknologi know-how atau kemampuan-
kemampuan dari satu bisnis ke bisnis lainnya secara kompetitif
2. Mengkombinasikan aktifitas-aktifitas yang berhubungan dari bisnis yang terpisah ke
dalam satu operasi untuk mencapai biaya yang lebih rendah.
3. Mengeksploitasi penggunaan brand name yang sudah dikenal.
4. Kolaborasi antar bisnis untuk menciptakan kekuatan dan kapabilitas sumberdaya
yang bernilai secara kompetitif.

Hal.-1
Strategi diversifikasi pada bisnis yang tak terkait:
Waktu dan usaha banyak dilakukan untuk menemukan dan menyaring calon-calon yang
diakuisisi, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Apakah bisnis dapat memenuhi target ROI dan profit korporasi
2. Apakah bisnis baru akan memerlukan suntikan modal yang penting untuk mengganti
peralatan yang sudah usang, dana ekspansi, dan menyediakan modal kerja.
3. Apakah bisnis cukup besar untuk memberi kontribusi secara sigbificant pada
perusahaan induk
4. Apakah ada potensi kesulitan-kesulitan penggabungan atau aturan-aturan
pemerintah yang tidak cocok sehubungan dengan keamanan produk atau lingkungan
5. Apakah industri mudah terkena resesi, inflasi, tingkat bunga yang tinggi, atau
perubahan kebijakan pemerintah

Keuntungan dan kerugian diversifikasi tak terkait:


1. Resiko bisnis disebar kebeberapa industri yang berbeda
2. Sumberdaya keuangan perusahaan dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan
maksimum dengan menginvestasikan dalam industri apa saja yang menawarkan
prospek keuntungan terbaik
3. Keuntungan perusahaan mungkin terdukung untuk lebih stabil karena masa sulit satu
industri mungkin ditutup oleh industri lainnya yang sangat bagus.
4. Untuk pengembangan, manager korporasi lebih lihay pada saat menempatkan
tawaran harga perusahaan dengan potensi keuntungan besar, kesejahteraan
shareholder dapat dicapai.

Kombinasi strategi diversifikasi pada bisnis yang terkait dan tak terkait:
1. Beberapa perusahaan melakukan diversifikasi dengan keadaan:
2. Benar-benar sebagai perusahaan bisnis dominan dimana satu dari core bisnis
utamanya menyumbangkan 50% sampai 80% penghasilan dan sisanya dari bisnis
yang terkait dan tak terkait.
3. Beberapa perusahaan diversifikasi sempit dimana 2 atau lebih bisnis terkait dan tak
terkait.
4. Beberapa diversifikasi luas dimana perusahaan memiliki bisnis terkait dan tak terkait
sangat banyak.
5. Beberapa perusahaan multibisnis dimana perusahaan memiliki diversifikasi portofolio
yang berisi beberapa kelompok yang tidak berhubungan dari bisnis yang
berhubungan.

Strategi memasuki bisnis baru:


1. Akuisisi dari bisnis yang telah ada
2. Internal star-up
3. Joint venture /strategic partnership

Opsi strategi untuk perusahaan yang sudah diversifikasi:


1. Memperluas dasar bisnis perusahaan dengan mendiversifikasikan ke dalam bisnis
tambahan
2. Mempersempit dasar diversifikasi dengan melepas beberapa bisnis yang ada.
3. Staregi turnaround dan restrukturisasi korporasi
4. Strategi diversifikasi multinasional.

Hal.-2

Anda mungkin juga menyukai