ISSN : 2087-2879
KANKER SERVIKS WANITA USIA SUBUR
Cervical Cancer in Productive Women
Darmawati
1
Bidang Keilmuan Keperawatan Maternitas dan Anak, Program Studi Ilmu Keperawatan,
Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
1
Maternity and Pediatric Nursing Department, School of Nursing, Faculty of Medicine,
Syiah Kuala University, Banda Aceh.
Email: darmawati_dar@yahoo.co.id
ABSTRAK
Persoalan kesehatan reproduksi tidak hanya menyangkut wanita usia subur tetapi mencakup setiap tahap
perkembangan wanita mulai dari kanak-kanak, remaja, dewasa sampai dengan lanjut usia. Salah satu masalah
kesehatan reproduksi saat ini yang paling tinggi prevalensinya adalah kanker serviks. Banyak wanita yang
tidak memahami tentang resiko dan penyebab dari kanker serviks sehingga hampir rata-rata wanita yang
terkena datang ke pelayanan kesehatan dengan kondisi stadium lanjut. Sebenarnya kanker serviks dapat
diketahui sejak dini dengan beberapa pemeriksaan awal untuk mendeteksinya seperti Inspeculo visual asetat
(IVA) dan Pap smear sehingga yang hal tersebut dapat menugurangi terjadi kanker serviks stadium lanjut.
Diharapkan dengan tulisan ini masyarakat khususnya wanita usia subur dapat mengetahui sedini mungkin
tentang kanker serviks dan cara penanggulangannya. Peran perawat sebagai tenaga kesehatan sangat penting
untuk mensosialisasi dengan kegiatan penyuluhan kesehatan agar masyarakat luas khususnya wanita dapat
mengetahui informasi yang berhubungan dengan kanker serviks.
ABSTRACT
Reproduction health issue is not only about reproductive age women, but also includes all of women
developmental phases which start from child, teenager, adult, and elder. One of the highest prevalent health
reproduction problems today is cervical cancer. Many women do not understand about the risks and causes
of cervical cancer so that almost averages of them visit the health services when suffering end stage of
cancer. Actually, cervical cancer can be recognized earlier by some examinations to detect it such as
Inspeculo Visual Asetat (IVA) and Pap smear that can lower the prevalence of end stage of cervical cancer.
It is expected that community especially reproductive age women know about cervical cancer and its
treatment by reading this paper. Nurse role as health provider is very important to socialize it by conducting
health education so that community especially reproductive age women obtain information related to
cervical cancer.
9
Idea Nursing Journal Vol. I No. 1
10
Idea Nursing Journal Vol. 1 No. 1
11
Idea Nursing Journal Vol. I No. 1
vagina dengan anti septik tidak dilakukan mendeteksi adanya kelainan pada leher
secara rutin, kecuali bila ada indikasi infeksi rahim merupakan lompatan raksasa di
yang membutuhkan pencucian dengan bidang ilmu kedokteran, karena tingkat
antiseptik. Obat tersebut dapat membunuh penyembuhan dan penanggulangan kanker
kuman, termasuk kuman bacillus doderlain serviks telah mencapai 80 persen (Elizabeth
di vagina yang mempertahankan pH vagina, 2001).
(4) Jangan pernah menaburi talk pada vagina Ada pun cara metode-metode dalam
yang terasa gatal atau kemerahan, deteksi dini pada Kanker serviks antara lain
dikhawatirkan serbuk talk tersebut akan yaitu: (1) Pap smear merupakan salah satu
terserap masuk ke dalam vagina dan lama cara deteksi dini Kanker serviks, test ini
kelamaan berkumpul kemudian mengendap mendeteksi adanya perubahan-perubahan sel
menjadi benda asing yang bisa berubah leher rahim yang abnormal, yaitu suatu
menjadi sel kanker, (5) Diet rendah lemak. pemeriksaan dengan mengambil cairan pada
Diketahui bahwa timbulnya kanker leher rahim dengan spatula kemudian
berkaitan erat dengan pola makan, lemak dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop.
memproduksi hormon estrogen, dan Pap smear hanyalah sebatas skrining, bukan
endometrium yang sering bersinggungan diagnosis adanya kanker serviks. Jika
dengan hormon estrogen mudah berubah ditemukan hasil pap smear yang abnormal,
menjadi kanker, (6) Memenuhi kecukupan maka dilakukan pemeriksaan standar berupa
gizi tubuh terutama betakaroten, vitamin C, kolposkopi. Kolposkopi merupakan
dan asam folat. Ketiga zat ini dapat pemeriksaan dengan pembesaran (seperti
memperbaiki dan memperkuat mukosa mikroskop) yang digunakan untuk
kanker serviks. Oleh karena itu, rajinlah mengamati secara langsung permukaan
mengkonsumsi wortel, buah-buahan yang Kanker serviks dan bagian Kanker serviks
mengandung vitamin C dan makanan hasil yang abnormal. Dengan kolposkopi akan
laut, (7) Hubungan seks terlalu dini, tampak jelas lesi-lesi pada permukaan leher
idealnya hubungan seks dilakukan setelah rahim, kemudian dilakukan biopsy pada lesi-
perempuan benar-benar matang. Ukuran lesi tersebut, (2) Biopsi ini dilakukan untuk
pematangan bukan hanya dilihat dari melengkapi hasil pap smear. Teknik yang
datangnya menstruasi, tetapi juga biasa dilakukan adalah punch biopsy yang
bergantung pada pematangan sel-sel mukosa tidak memerlukan anestesi dan teknik cone
yang terdapat di selaput kulit bagian dalam biopsy yang menggunakan anestesi. Biopsi
rongga tubuh. Sel-sel mukosa akan matang dilakukan untuk mengetahui kelainan yang
setelah perempuan berusia 20 tahun ke atas, ada pada kanker serviks. Jaringan yang
maka hendaknya perempuan yang berumur diambil dari daerah bawah kanal servikal.
di bawah 16 tahun tidak melakukan Hasil biopsi akan memperjelas apakah yang
hubungan seks, meskipun sudah menikah, terjadi itu kanker invasif atau hanya tumor
(8) Menghindari berganti-ganti pasangan saja (Prayetni, 2007), (3) Inspeksi Visual
karena berisiko kemungkinan tertularnya Asam Asetat (IVA) tes merupakan alternatif
penyakit kelamin semakin besar, (9) skrining untuk kanker serviks. Tes sangat
Penggunaan estrogen, risiko terkena kanker mudah dan praktis dilaksanakan, sehingga
serviks juga dialami oleh perempuan yang tenaga kesehatan non dokter ginekologi,
terlambat menopause. Sebab rangsangan bidan praktek dan lain-lain. Prosedur
terhadap endometrium lebih lama, sehingga pemeriksaannya sangat sederhana skrining
endometrium sering terkena estrogen dan untuk kanker serviks. Tes sangat mudah dan
kemungkinan munculnya kanker rahim, (10) praktis dilaksanakan, sehingga tenaga
Sosial Ekonomi, masalah Kanker kesehatan non dokter ginekologi, bidan
serviks banyak dijumpai pada golongan praktek dan lain-lain. Prosedur
sosial ekonomi rendah, hal ini karena faktor pemeriksaannya sangat sederhana,
sosial ekonomi ada kaitannya dengan gizi permukaan leher rahim diolesi dengan asam
dan imun tubuh (Yatim. F, 2005). asetat, akan tampak bercak-bercak putih
pada permukaan Kanker serviks yang tidak
Deteksi Dini pada Kanker Serviks normal (Elizabeth 2001).
Metode pemeriksaan deteksi dini yang Wanita Usia Subur (WUS) adalah
ditemukan oleh para ahli yang mampu wanita pada masa atau periode di mana
12
Idea Nursing Journal Vol. 1 No. 1
dapat mengalami proses reproduksi ditandai Hartanto. (2003). Karakteristik aseptor KB.
masih mengalami menstruasi. Alat Diperoleh pada tanggal 07 Desember
reproduksinya sudah dapat berfungsi dengan 2003, dari: http://www.repository.usu.
baik, wanita tersebut umumnya memiliki oc.id.
tingkat kesuburan yang baik (umur 15-49
tahun). Persoalan kanker serviks menjadi Harahap, E. R. (2008). Neoplasia intra epitel
beban bagi wanita usia subur baik secara (NIS) pada serviks. Diperoleh pada
fisik maupun secara psikologis. Saat ini tanggal 20 Mei 2008, dari:
kejadian kanker serviks yang menduduki http://www.repository.usu.ac.id.
peringkat kedua setelah kanker payudara.
Kanker serviks dimulai dengan Nofa. (2003). Kanker leher rahim bisa
adanya suatu perubahan dari sel leher rahim dicegah. Diperoleh pada tanggal 01
normal menjadi sel abnormal yang Juli 2003, dari: http://www.seksfile
kemudian membelah diri tanpa terkendali. wordpres.com.
Sel leher rahim yang abnormal ini dapat
berkumpul menjadi tumor. Beberapa faktor Prayetni. (2007). Gambaran umum kanker
predisposisi yang dihubungkan dengan leher rahim. Diperoleh pada tanggal
kejadian kanker servik antara lain HPV 10 Juni 2008, dari:
(Human Papilloma Virus), merokok, http://www.masdanang.co.cc.
hubungan seksual pertama dilakukan pada
usia dini, berganti-ganti pasangan seksual, Ramli, dkk. (2000). Deteksi dini kanker.
pemakaian pil KB, dan suami yang tidak Jakarta: FKUI.
disirkumsisi. Tanda dan Gejala dari kanker
serviks yaitu Fluor albus (keputihan) Rasjidi, I. (2007). Vaksin human papilloma
merupakan gejala yang sering ditemukan virus dan eradikasi Kanker mulut
getah yang keluar dari vagina ini makin rahim. Surabaya: FKU Brawijaya.
lama akan berbau busuk akibat infeksi dan
nekrosis jaringan, perdarahan yang dialami Saifuddin, A. B. (2003). Buku panduan
segera setelah bersenggama (perdarahan praktis pelayanan kontrasepsi.
kontak). Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Upaya pencegahan yang paling utama Sarwono Prawirohardjo.
adalah menghindarkan diri dari faktor risiko
seperti penggunaan kondom bila Yatim, F. (2005). Penyakit kandungan.
berhubungan seks, menghindari merokok, Myoma, Kanker Rahim/Leher Rahim
menghindari mencuci vagina dengan anti dan Indung Telur, Kista, serta
septik tidak dilakukan secara rutin, jangan gangguan lain. Jakarta: Pustaka
pernah menaburi talk pada vagina yang Populer Obor.
terasa gatal atau kemerahan, diet rendah
lemak, meningkatkan konsumsi Vitamin Wiknjosastro, H. (2005). Ilmu kebidanan.
terutama betakaroten, vitamin C, dan asam Jakarta: YBPSP.
folat, hubungan seks terlalu dini, berganti-
ganti pasangan, penggunaan estrogen dalam
jangka waktu yang lama, dan kondisi sosial
ekonomi individu. Deteksi dini yang dapat
dilakukan pada kanker serviks antara lain
dilakukan dengan cara Pap smear, Biopsi
dan pemeriksaan dengan IVA (Inspeksi
Visual Asam Asetat) yang juga merupakan
alternatif skrining untuk kanker serviks.
KEPUSTAKAAN
Elizabeth. (2001). Cegah kanker pada
wanita. Jakarta: EGC.
13
Idea Nursing Journal Vol. I No. 1
14