Anda di halaman 1dari 19

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM

KESADAHAN AIR

OLEH :

NAMA : INSAN KAMIL

STAMBUK :15020160020

KELAS :C1

KELOMPOK :2

ASISTEN :WIDYAWATI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2016
KESADAHAN AIR
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan unsur penting utama bagi hidup kita di planet bumi
ini. Dalam bidang kehidupan ekonomi modern kita, air juga merupakan
hal utama untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik,
dan transportasi. Air sangat penting di dalam mendukung kehidupan
manusia, air juga mempunyai potensi yang sangat besar jika air
tersebut tercemar, dalam menularkan atau mentransmisikan berbagai
penyakit . Air merupakan sumber daya yang paling penting dalam
kehidupan manusia maupun makhluk hidup lainnya. Meningkatnya
jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah mengakibatkan
kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain pihak, ketersediaan air
dirasa semakin terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi
kekeringan. Hal itu semua terjadi sebagai akibat dari kualitas lingkungan
hidup yang menurun, seperti pencemaran, penggundulan hutan,
berubahnya tata guna lahan, dan lain-lain
Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam
kalsium dan magnesium, air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-
ion Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa asam karbohidrat pada
sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih.
Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut dalam
air, sehingga senyawa-senyawa ini cenderung untuk memisah dari
larutan dalam bentuk endapan atau precipitation yang kemudian
melekat pada logam (wadah) dan menjadi keras

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR
1.2 Maksud Praktikum
Untuk menentukan kesadahan air dengan metode
volumetric(kompleksometri).
1.3 Tujuan praktikum
1. Mengetahui kesadahan suatu sumber air
2. Menegtahui reaksi-reaksi kompleksometri
3. Menentukan titik akhir suatu titrasi
4. Menentukan kadar kalsium dan magnesium dalam air

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Kesadahan air adalah kandungan mineral-minera tertentu di dalam
air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk
garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar
mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar
mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab
kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam
bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan
kaedahan air adaah dengan sabun. Dalam air lunak sabun akan
menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah sabun tidak akan
menghasilkan buasa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Cara yang
lebih kompleks adalah melalui titrasi. Kesadahan air total dinyatakan
dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3(Day, 1992).
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk iminum, namun dapat
menyebabkan beberapa masaah. Air sadah dapat menyebabkan
pengendapan minera yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air
sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga dan air
sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan scum yang
sukar dihilangkan. Dalam industri kesadahan air yang digunakan
diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan
kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia ataupun dengan
menggunakan resin penukar ion(Kristo, 2002).
Air sadah digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jenis anion
yang diikat oleh kation (Ca2+ atau Mg2+) yaitu air sadah sementara dan
air sadah tetap. Air sadah sementara adalah air sadah yang
mengandung ion bikarbonat (HCO3-) atau boleh jadi air tersebut
mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR
magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau
senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena
kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air
tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+ dengan jalan
pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendapkan pada
dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah(Chang, 2003):
Ca(HCO3)2 → CaCO3 + H2O + CO2
Air sadah sementara mengandung garam hidrokarbonat seperti
Ca(HCO3)2 dan atau Mg(HCO3)2. Air sadah sementara dapat
dihilangkan kesadahannya dengan cara memanaskan air tersebut
sehingga garam karbonatnya mengendap, reaksinya:
Ca(HCO3)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
Mg (HCO3)2 (aq) MgCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
Selain dengan memanaskan air, sadah sementara juga dapat
dihilangkan kesadahannya dengan mereaksikan larutan yang
mengandung Ca(HCO3)2 atau Mg (HCO3)2 dengan kapur (Ca(OH)2)
(Chang ,2003):
Ca(HCO3)2 (aq) + Ca(OH)2 (aq) –> 2CaCO3 (s) + 2H2O (l)
Air sadah tetap adalah air sadah yang mengandung anion selain
ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti
senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsiu klorida (CaCl2), kalsium
nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2),
magnesium nitrat (Mg(NO3)2) dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang
mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap,
karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara
pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan harus
dilakukan dengan cara kimia yaitu dengan mereaksikan air tersebut
dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR
karbonat, yaitu Na2CO3 atau K2CO3. Penambahan larutan karbonat
dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2 + dan atau Mg2+(Rompas ,
1998)
CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3 + 2NaCl
Mg(NO3)2 + K2CO3 → MgCO3 + 2KNO3
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air
tersebut telah terbebas dari ion Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain
air tersebut telah terbebas dari kesadahan.
Air sadah tetap mengandung garam sulfat (CaSO4 atau MgSO4)
terkadang juga mengandung garam klorida (CaCl2 atau MgCl2). Air
sadah tetap dapat dihilangkan kesadahannya menggunakan cara
mereaksikan dengan soda Na2CO3 dan kapur Ca(OH) 2, supaya
terbentuk endapan garam karbonat dan atau hidroksida(Chang, 2003):
CaSO4 (aq) + Na2CO3 (aq) –> CaCO3 (s) +Na2SO4 (aq)
Proses Zeolit Dengan natrium zeolit (suatu silikat) maka
kedudukan akan digantikan ion kalsium dan ion magnesium atau
kalsium zeolit(Fardiaz,1992).
Titrasi kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi
reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul
netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar
terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Selain
titrasi komplek biasa seperti di atas, dikenal pula kompleksometri yang
dikenal sebagai titrasi kelatometri, seperti yang menyangkut
penggunaan EDTA. Gugus-yang terikat pada ion pusat, disebut ligan,
dan dalam larutan air, reaksi dapat dinyatakan oleh persamaan :
M(H2O)n + L = M(H2O)(n-1) L + H2O

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR
Eriochrome Black T (EBT) adalah indikator kompleksometri yang
merupakan bagian dari pengompleksian,contohnya proses determinasi
kesadahan air. Di dalam bentuk protonate EBT berwarna biru. Lalu
berubah menjadi warna merah ketika membentuk komplek dengan
kalsium,magnesium, dan ion logam lainnya. Nama lain dari Eriochrome
Black T adalah,Solochrome Black T atau EBT. Suatu kelemahan EBT
adalah larutannya tidak stabil. Bila disimpan akan terjadi penguraian
secara lambat,sehingga setelah jangka waktu tertentu indikator tidak
berfungsi lagi. Sebagai gantinya dapat diganti dengan indikator
Calmagite Indikator ini stabil dan dalam kebanyakan sifatnya sama
dengan Erio T (Harjadi,1993).
EDTA adalah singkatan dari Ethylene Diamine Tetra Acid, yaitu
asam amino yang dibentuk dari protein makanan. Zat ini sangat kuat
menarik ion logam berat (termasuk kalsium) dalam jaringan tubuh dan
melarutkannya, untuk kemudian dibuang melalui urine. EDTA
sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan
suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya
atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua atom
koordinasi per molekul, misalnya asam 1,2-diamino etana tetra asetat
(asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom
nitrogen penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam
molekul(Khopkar, 1990).

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR
1.1 Uraian Bahan
1 Air Suling (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : Aqua Destillata
Sinonim : Air Suling
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur : H-O-H
Kelarutan :-
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa
Berat Molekul : 18,02gr/mol
Bobot Jenis       :-
Kegunaan : Pelarut
2 EBT (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : Hitam Mordat II
Nama Lain : Hitam Eriokromat
RM : C20H12N3O7SNa
BM : 461,38
Pemerian : Serbuk, hitam kecoklatan
Kelarutan : Larut dalam air panas, dalam etanol ( 95
% ) P dan dalam metanol P
Kegunaan : Sebagai indikator
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR
3 Natrium Hidroksida (Ditjen POM,1979)
Nama resmi : Natrii hidroksidium
Sinonim : Natrium hidroksida
Rumus molekul : NaOH
Berat molekul : 40
Pemerian : Bentuk batang,butiran,masa hablur atau
keping, kering keras rapuh dan
menunjukan susunan hablur.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan etanol 95%
Kegunaan : Sebagai pereaksi
4 Natrium – EDTA(Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : DINATRIUM ADESAT
Nama Lain : Diantium Etilen Diaminterta Asetat
RM : C10H16N2O8
BM : 372,24
Pemerian : cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau
Kelarutan : Larut dalam air
Kegunaan : Sebagai titran
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
5 Mureksin (Ditjen POM,1979)
Nama resmi : Amonium purpurate
Sinonim : Mureksid
Pemerian : Serbuk ungu
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai indikator

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR
2.3 Prosedur kerja(Anonim, 2016)
1. Pembuatan larutan
a. Pembuatan larutan EDTA 0,01 M
 Larutan 2,723 garam natrium EDTA dengan air suling dalam
labu ukur 1000 ml.
 Tambahkan air suling sampai tepat pada tanda tera
alat,sehingga 1 ml larutan EDTA 0,01 M setara dengan
0,4008 mg Ca atau 1,0008 mg CaCO3

b. Larutan buffer (penahan) pH = 10,0


Larutan 1,179 g garam dinatrium EDTA p.a dan 780 mg
MgSO4.7H2O atau 644 mg MgCl2. 6H2O dalam + 50 ml air suling.
Tambahkan 16,9 g NH4Cl dan 143 ml kocok dan encerkan
dengan air suling hingga 250 ml. Simpan dan tutup dengan
baik.
NH4OH pekat yang berada dalam labu ukur 250 ml. Simpan dan
tutup dengan baik.
c. Pembuatan indikator
1. Campurkan 200 mg EBT dengan 100 g NaCL kering dan
digerus sampai halus. Simpan dalam botol tutup dengan baik.
2. Mureksid
Campurkan 250 mg mureksid dengan 100 g NaCL kering
kemudian digerus sampai halus dan simpan dalam botol dan
simpan dengan baik.

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR
2. Prosedur penetapan kesadahan total
a. Ambil 50 ml air contoh masukkan kedalam labu erlemeyer 250
ml.
b. Tambahkan 1-2 ml larutan penyangga pH 10 dan 50 mg indikator
EBT.
c. Titrasi dengan larutan EDTA 0,01 MM sambil diaduk//kocok
sampai terjadi perubahan warna dari kemerah-merahan menjadi
biru laut.
d. catat ml larutan EDTA yang digunakan.
e. Jika larutan EDTA yang diperlukan lebih banyak dari 15 ml,
encerkan contoh dengan air suling dan ulangi percobaan hingga
dari 15 ml.
3. Prosedur penetapan kalsium
a. Ambil 50 ml air contoh masukkan kedalam labu erlemeyer 250
ml.
b. Tambahkan larutan NaOH 0,1 N sampai pH 12-13
c. Jika terjadi endapan tambahkan larutan KCN 10% 2-3 ml.
d. Tambahkan 5 tetes (50 mg) indikator mureksid.
e. Titrasi dengan larutann EDTA 0,01 M sambil diaduk hingga terjadi
perubahan warna dari merah muda menjadi ungu.
f. Catat ml larutan baku EDTA yang diigunakan.
g. Buat dua kali percobaan ini hingga perbedaan tidak lebih dari 0,1
ml

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat praktikum
Alat pratikum yang digunakan pada pratikum ini yaitu buret 50
ml,erlemeyer 250 ml,pipet volume 50 ml,pipet skala/gelas ukur 100 ml.
3.1 Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada pratikum ini yaitu larutan EDTA 0,01
M, larutan buffer pH 10,0,air contoh,NaOH 0,1 N,KCN 10%,indikator
mureksid,dan indikator EBT.
3.2 Cara kerja
Siapkan alat dan bahan, untuk penetapan kadar kalsium. Diambil
air terjun pelangi sebagai air contohnya, sebanyak 50 ml menggunakan
pipet volume, masukkan kedalam erlemeyer 250 ml,setelah itu
ditambahkan NaOH 0,1 M sampai pH 12-13. Timbang dan tambahkan
50 mg indikator mureksid,sehingga warnanya berubah menjadi ping.
Sampel tersebut di titrasi dengan EDTA,sehingga warna yang dihasilkan
yaitu berubah menjadi ungu. Dan dicatat volume titrasinya. Ulangi
prosedur kerja tersebut sehingga dapat menghasilkan 2 data. Untuk
penetapan total, diambil air sumur parangloe sebagai air contohnya
sebanyak 50 ml dengan menggunakan pipet volume, masukkan
kedalam erlemeyer 250 ml tambahkan 1-2 ml larutan penyangga pH 10.
Ditambahkan indikator EBT NaCL,warna berubah menjadi ping. Titrasi
dengan larutan EDTA,sehingga warna yang dihasilkan yaitu berubah
menjadi biru tua (gelap) dan di catat volume titrasinya. Ulangi prosedur
kerja tersebut sehingga dapat menghasilkan 2 data.

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Volume Air Volume EDTA Indikator Perubahan
Warna
Air Sumur
50 ml 3ml Mureksid Merah muda-
50 ml 1ml Mureksid ungu
Merah muda-
ungu
50 ml 14,5ml EBT Ungu-Biru tua
50 ml 10ml EBT Ungu-Biru tua
Air Pantai
50 ml 41ml Mureksid Merah muda-
50 ml 10ml Mureksid Ungu
Merah muda-
Ungu
50 ml Tidak EBT -
50 ml teridentifikasi EBT -
Tidak
teridentifikasi
4.2 Perhitungan
a. Kesadahan total mg/CaCO3(indicator EBT)
A × B ×1000
C 1=
ml contoh
12 ×1,0008 ×1000
C 1=
50
C 1=240,192ml=0,2 l
A × B ×1000
C 2=
ml contoh

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR
45,5× 1,0008× 1000
C 2=
50
C 2=910,728 ml=0,9l

b. Kadar Ca dalam air sebagai CaCO3(mg/l) (indicator mureksid)


A × B × 1000
D 1=
ml contoh
2× 1.0008× 1000
D 1=
50
D 1=40,032ml=0,04 l
A × B× 1000
D 2=
ml contoh
25,5× 1.0008 ×1000
D 2=
50
D 2=510,408 ml=0,5 l

c. Kadar mg dalam mg/l mg¿ ( C 1−D 1 ) ×0,243=¿0,03mg


d. Kadar mg dalam mg/l mg¿ ( C 2−D 2 ) ×0,243=¿0,09mg

Dimana:
A= ml larutan baku EDTA 0,01M yang digunakan
B= ml CaCO3 setara dengan 1,00 ml larutan EDTA (1,0008=B)
C= Kesadahan total sebagai mg/l CaCO3 diambil dari perhitungan
point (a)

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR
D = Kesadahan kalsium sebagai mg/l CaCO3 diambil dari
perhitungan point (b)
4.3 Pembahasan
Kesadahan air adalah kandungan mineral-minera tertentu di dalam
air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk
garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar
mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar
mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab
kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam
bikarbonat dan sulfat
Metode paling sederhana untuk menentukan kaedahan air adaah
dengan sabun. Dalam air lunak sabun akan menghasilkan busa yang
banyak. Pada air sadah sabun tidak akan menghasilkan buasa atau
menghasilkan sedikit sekali busa. Cara yang lebih kompleks adalah
melalui titrasi. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat
per volume.
Adapun tujuan praktikum ini adalah mengetahui kesadahan suatu
sumber air mengetahui reaksi-reaksi kompleksiometri menentukan titik
akhir suatu titrasi menentukan kadar kalsium dan magnesium dalam air
Adapun cara kerja dari praktikum ini adalah Siapkan alat dan
bahan, untuk penetapan kadar kalsium. Diambil air terjun pelangi
sebagai air contohnya, sebanyak 50 ml menggunakan pipet volume,
masukkan kedalam erlemeyer 250 ml,setelah itu ditambahkan NaOH
0,1 M sampai pH 12-13. Timbang dan tambahkan 50 mg indikator
mureksid,sehingga warnanya berubah menjadi ping. Sampel tersebut di
titrasi dengan EDTA,sehingga warna yang dihasilkan yaitu berubah
menjadi ungu. Dan dicatat volume titrasinya. Ulangi prosedur kerja
tersebut sehingga dapat menghasilkan 2 data. Untuk penetapan total,

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR
diambil air sumur parangloe sebagai air contohnya sebanyak 50 ml
dengan menggunakan pipet volume, masukkan kedalam erlemeyer 250
ml tambahkan 1-2 ml larutan penyangga pH 10. Ditambahkan indikator
EBT NaCL,warna berubah menjadi ping. Titrasi dengan larutan
EDTA,sehingga warna yang dihasilkan yaitu berubah menjadi biru tua
(gelap) dan di catat volume titrasinya. Ulangi prosedur kerja tersebut
sehingga dapat menghasilkan 2 data.
Adapaun hasil kerja dari praktikum ini adalah kadar Mg adalah
102.06
Adapun kesalah dari praktikum ini adalah kurang teliti dalam
menimbang bahan ,kurangnya penambahan larutan buffer yang
seharusnya larutan hingga ph10 pada percobaan menggunakan air
pantai, kurangnya kebersihan pada alat praktikum, bahan yang belum
disiapkkan hingga membuat praktikum berjalan lama.
Penggunaan EDT dan EDTA adalah Eriochrom black T
( Eriochrom hitam T )/ EBT adalah sejenis indikator yang berwarna
merah muda bila berada dalam larutan yang mengandung ion calsium
dan ion magnesium dengan pH 10,0 ± 0,1.
Sejenis molekul lain yaitu asam etilendiamin tetraesetat dan
garam-garam natriumnya ( EDTA ),Dapat membuat pasangan kimiawi
( chelated complex ) dengan ion-ion kesadahan dan beberapa jenis ion
lain
Penguunaan buffer hingga pH 10 dan Ph 12 adalah agar di titrasi
dengan EDTA berlangsung agak cepat, tidak memakan waktu,agar
dapat diidentifikasi

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


4.3 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini Kesadahan Totalnya adalah390,312
dan Kadar Ca=810,648 dan Kadar Mg 102,06.
4.4 Saran
Untuk laboratorium diharapakan alatnya dalam kondisi bersih dan
bahannya dalam keadaan siap untuk dipakai.Untuk Asisten adalah
menuntun praktikan agar dapat praktikum berjalan lancar.

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2016., Penuntun dan Laporan Praktikum kimia umum, Universitas


Muslim Indonesia, Makassar
Chang, Rymond.2003, Edisi Ketiga. Kimia Dasar.Erlangga, Jakarta.

Day dan Underwood, 1992, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta

Fardiaz,1992, Analisis Kimia ,Erlangga,Jakarta

Harjadi, W, 1993, Ilmu Kimia Analitik Dasar ,Gramedia.,Jakarta

Khopkar, S. M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI-Prees, Jakarta

Kristanto, Philip,2002,Ekologi Industri. Andi Offset,Yogyakarta

Mifbahuddin, 2010. Pengaruh Ketebalan Karbon Aktif Sebagai Media Filter

Terhadap Penurunan Kesadahan Air Sumur Artetis,

Erlangga,Jakarta

Rompas,Rizald,1998, Kimia ingkungan , Farito, Bandung.

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI
KESADAHAN AIR

LAMPIRAN
GAMBAR

Air pantai air sumur btp

INSAN KAMIL
15020160020 WIDYAWATI

Anda mungkin juga menyukai