Anda di halaman 1dari 10

F60-F69 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa

Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa

Mencakup kondisi klinis dan pola perilaku yang cenderung menetap, ekspresi dari pola hidup yang khas dari seseorang dan cara berhubungan dengan diri
sendiri maupun orang lain. Kondisi dan pola perilaku ini berkembang sejak dini dari masa pertumbuhan dan perkembangan sebagai hasil dari interaksi dan
pengalaman hidup. Sedangkan yang lainnya didapat pada masa kehidupan selanjutnya.

1. Gangguan Pengertian Suatu gangguan berat dalam karakteriologis dan kecenderungan perilaku dari seseorang, meliputi bidang kepribadian
kepribadian dan selalu berhubungan dengan kesulitan pribadi dan sosial.
khas
Pedoman  Disharmoni (ketidakselarasan ) sikap dan perilaku yang cukup berat
Dx  Berlangsung lama dan tidak terbatas
 Perilakunya bersifat pervasif (mendalam) dan maladaptif
 Onset pada masa kanak / remaja dan berlanjut hingga dewasa
 Menyebabkan personal distress, jika berlanjut
 Berkaitan dengan masalah dalam pekerjaan dan kinerja sosial
Macam Paranoid Pedoman  Kepekaan yang lebih terhadap kegagalan dan penolakan
Dx  Kecenderungan menyimpan dendam
 Kecurigaan yang berlebihan walaupun tindakan orang lain bersifat netral /
bersahabat
 Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi
 Kecurigaan yang berulang tanpa sadar
 Kecenderungan untuk merasa dirinya lebih penting
 Preokupasi (pikiran yang terus-menerus) terhadap penjelasan yang menyangkut
dirinya sendiri maupun dunia pada umumnya
Skizoid Pedoman  Sedikit aktivitas yang memberikan kesenangan
Dx  Emosi dingin, afek datar, tak peduli
 Kurang mampu bersosialisasi
 Tidak peduli terhadap pujian atau kecaman
 Kurang tertarik menjalin relasi heteroseksual
 Cenderung bekerja secara individu
 Preokupasi dengan fantasi dan introspeksi yang berlebihan
 Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab
 Tidak peduli terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku

Dissosial Pedoman dx
 Tidak peduli perasaan orang lain,
 Tidak bertanggung jawab yang bersifat persistent, tidak peduli norma / aturan,
 Tidak mampu memelihara suatu hubungan
 Bersifat agresif
 Tidak mampu menerima kesalahan / belajar dari pengalaman / hukuman
 Menyalahkan orang lain, banyak alasan, pembohong
Emosional tak Pedoman dx
stabil
 Bertindak impulsif tanpa memperhitungkan konsekuensi bersamaan dengan emosional yang
tidak stabil.
Histrionik Pedoman dx
 Emosi yang dibuat-buat
 Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi
 Keadaan afektif dangkal dan labil
 Terus menerus mencari kegairahan, penghargaan dari orang lain dan aktifitas
dimana dapat menjadi pusat perhatian,
 Penampilan dan perilaku berlebihan
 Terlalu peduli dengan daya tarik fisik
Anankastik Pedoman dx
 Ragu-ragu dan hati-hati yang berlebihan
 Preokupasi pada aturan / rincian / jadwal
 Perfeksionisme yang mempengaruhi penyelesaian tugas
 Ketelitian yang berlebihan
 Keterpakuan dan keterkaitan yang berlebihan
 Kaku, keras kepala
 Memaksa orang lain mengikuti caranya
 Mencampur adukan pikiran atau dorongan yang memaksa dan yang enggan

Cemas Pedoman dx
(menghindar)  Rasa tegang dan takut yang menetap
 Merasa tidak mampu / tidak menarik
 Khawatir berlebihan terhadap kritik dan penolakan
 keengganan terlibat dengan orang lain
 Membatasi gaya hidup
 Menghindari aktifitas sosial / pekerjaan yang banyak berhubungan dengan orang lain

Pedoman dx
Dependen  Membiarkan orang lain mengambil keputusan penting hidupnya
 Meletakkan kebutuhan diri lebih rendah
 Keengganan menuntut / meminta pada orang yang digantungkan
 Merasa tidak berdaya sendirian, takut tak mampu mengurus diri
 Ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya
 Kemampuan membuat keputusan sehari-hari terbatas tanpa nasihat / diyakinkan orang lain
2 Gangguan Macam Gangguan kepribadian campuran
kepribadian Pedoman dx
campuran  Dengan gambaran berupa gangguan pada F60.- tetapi tanpa suatu kumpulan gejala yang dominan yang
dan Lainnya memungkinkan suatu diagnosis yang lebih khas

Gangguan kepribadian yang bermasalah


Pedoman dx
 Tidak dapat diklasifikasi pada F60.- atau F62. dan dianggap sebagai sekunder terhadap suatu diagnosis utama
berupa suatu gangguan afektif atau anxietas yang ada secara bersamaan

3 Perubahan Pengertian  Berkembang setelah terjadinya katastrofik atau stres berat yang berkepanjangan atau penyakit jiwa berat, pada
kepribadian orang tanpa gangguan kepribadian sebelumnya. Diagnosis dibuat bila terdapat bukti yang mengakibatkan
yang adanya perubahan yang berlangsung lama pada pola seseorang dalam menerima, berhubungan dan berpikir
berlangsung mengenai diri dan lingkungannya.
lama yang
tidak Macam Perubahan kepribadian yang berlangsung lama setelah mengalami katastrofa
diakibatkan Pedoman dx
oleh  Perubahan kepribadian berlangsung lama > perilaku maladaptif kepada hubungan interpersonal, sosial dan
kerusakan pekerjaan yang dipastikan dari orang terdekatnya.
atau penyakit  Untuk menegakkan diagnosis, memantapkan adanya gambaran berikut :
otak

a. Sikap bermusuhan, tidak percaya terhadap semua orang


b. Menarik diri dari masyarakat
c. Merasa kosong dan putus asa
d. Merasa terpojok dan terancam
e. Terus-menerus merasa terasingkan

Perubahan kepribadian yang berlangsung lama setelah menderita gangguan jiwa


Pedoman dx
 Sikap tergantung dan menuntut pada orang lain yang berlebihan
 Merasa diri berubah / cacat sehingga tidak mampu berhubungan pribadi yang dekat serta isolasi sosial
 Pasif, minat menurun dalam aktivitas rekreasi
 Selalu mengeluh sakit
 Disforia (tidak bahagia, gelisah), perasaan labil
 Hendaya dalam fungsi sosial dan pekerjaan

4 Gangguan Pengertian  Ditandai oleh tindakan berulang yang tidak mempunyai motivasi rasional dan jelas yang umumnya merugikan
kebiasaan dan kepentingan sendiri dan orang lain. Perilakunya dikaitkan dengan impuls yang tidak dapat dikendalikan dan
impuls terdapat periode prodromal ( ketegangan dengan perasaan lega ketika sudah melakukan tindakan tersebut )

Judi patologis
Macam Pedoman dx
 Berjudi secara berulang dan menetap, yang berlanjut dan seringkali meningkat meskipun ada konsekuensi yang
dapat merugikan (ekonomi, keluarga, kehidupan pribadi)

Bakar patologis (piromania)


 Berulang melakukan pembakaran tanpa motif yang jelas
 Senang menonton peristiwa kebakaran
 Merasa tegang sebelum kejadian dan puas setelah melaksanakan
Curi patologis (kleptomania)
Pedoman dx
 Merasa tegang sebelum beraksi, merasa puas pada saat dan setelah melakukan aksinya.
 Tidak setiap kesempatan yang ada digunakan untuk menyembunyikan barang
 Beraksi sendiri tanpa pembantunya
 Individu merasa bersalah tapi tidak mengurungkan niatnya untuk mencuri kembali

Trikotilomania
Pedoman dx
 Kerontokan rambut kepala akibat berulangkali gagal menahan impuls untuk mencabut rambut
 Pencabutan rambut biasanya didahului oleh perasaantegang dan setelahnya diikuti perasaan senang / lega / puas

5 Gangguan Macam Transseksualisme


identitas jenis Pedoman dx
kelamin  Menetap > 2 tahun dan tidak merupakan gejala dari gangguan jiwa lain.
 Hasrat untuk hidup dan diterima sebagai anggota dari kelompok lawan jenisnya.
 Merasa tidak sesuai dengan anatomi seksualnya.
 Ingin diterapi ( obat / hormonal, pembedahan )Untuk membuat tubuhnya mirip dengan jenis kelamin yang
diinginkan.

Transvestisme peran ganda


Pedoman dx
 Memakai pakaian lawan jenis untuk menikmati pengalaman sebagai anggota lawan jenis.
 Tidak berhasrat merubah jenis kelamin.

Gangguan identitas jenis kelamin masa kanak


Pedoman dx
 Keinginan anak yang mendalam (pervasive) dan menetap (persistent) untuk menjadi jenis kelamin lawan
jenisnya disertai penolakan terhadap perilaku, atribut dan atau pakaian yang sesuai untuk jenis kelaminnya
 Manifestasi pertama timbul saat usia pra-sekolah dan nampak sebelum pubertas
 Terdapat penyangkalan struktur anatomi jenis kelaminnya sendiri (jarang terjadi)
 Menyangkal bahwa dirinya terganggu

6 Gangguan Macam
preferensi
seksual Fetishisme
 Mengandalkan benda mati ( pakaian, sepatu ) sebagai sumber paling penting untuk membangkitkan gairah seksual dan
memberikan kepuasan seksual.
 Diagnosis ditegakkan apabila objek fetish benar-benar merupakan sumber utama dari rangsangan seksual
 Fantasi fetishistik adalah lazim kecuali menjadi suatu gangguan yang menjurus pada suatu ritual yang begitu memaksa dan
mengganggu hubungan seksual dan penderitaan bagi individu
 Fetishisme terbatas hampir pada pria saja

Transvestisme fetihistik
 Memakai pakaian lawan jenis untuk mencapai kepuasan seksual.
 Gangguan ini harus dibedakan dari fetishisme F65.0 dimana pakaian sebagai objek bukan hanya sekedar dipakai, tetapi juga
untuk menciptakan penampilan
 Gangguan ini dibedakan dari transvestisme transsexual adanya hubungan bangkitnya gairah seksual dan keinginan/ hasrat
 Riwayat transvestisme fetishistik merupakan fase awal oleh para penderita transseksualisme

Ekshibisionisme
 Memamerkan alat kelamin kepada lawan jenis atau pada orang banyak ditempat umum tanpa ajakan / niat untuk berhubungan
lebihakrab.
 Hampir sama sekali terbatas pada laki-laki heteroseksual
 Merupakan satu-satunya penyaluran seksual
 Mendapat kesulitan dalam mengendalikan dorongan tersebut dan dorongan ini bersifat Ego-alien (suatu benda asing bagi
dirinya)
Voyeurisme
 Kecenderungan yang berulang dan menetap untuk melihat orang berhubungan seksual atau berperilaku intim lain
( buka baju, mandi ) yang diikuti pemuasan seksual / masturbasi, tanpa disadari oleh yang diintip.

Pedofilia
 Preferensi seksual pada anak-anak ( prapubertas, awal pubertas )
 Jarang ditemukan pada perempuan
 Preferensi (kencenderungan) harus berulang dan menetap

Sadomasokisme
 Preferensi terhadap aktivitas seksual yang meliputi pengikatan atau menimbulkan rasa sakit atau penghinaan.

Macam
7 Gangguan
psikologis dan Gangguan maturitas seksual
perilaku yang  Menderita karena ketidakpastian tentang identitas jenis kelamin atau orientasi seksualnya, yang menimbulkan kecemasan atau
berhubungan depresi.
dengan
 Paling sering terjadi pada remaja yang tidak tahu pasti mereka homoseksual, heteroseksual, atau biseksual dalam orientasi
perkembanga
seksualnya.
n dan
orientasi
seksual
Orientasi seksual edodistonik
 Identitas jenis kelamin tidak diragukan tetapi individu mengharapkan yang lain disebabkan ganguan psikologis dan perilaku
serta mencari pengobatan untuk mengubahnya

Gangguan jalinan seksual


 Kelainan dalam identitas jenis kelamin atau preferensi seksual yang merupakan penyebab sulitnya dalam menjalin dengan
mitra seksual
Macam

8 Gangguan Elaborasi gejala fisik karena alasan Psikologis


kepribadian  Gejala fisik yang sesuai dan semula disebabkan oleh gangguan fisik, penyakit atau disabilitas menjadi berlebihan dan
dan perilaku berkepanjangan disebabkan kondisi psikologis pasien.
masa dewasa  Ketidakpuasan terhadap hasil terapi atau pemeriksaan merupakan suatu faktor motivasi (untuk mengelaborasi gejala)
lainnya

Kesengajaan atau berpura-pura membuat gejala atau disabilitas, baik fisik maupun psikologis (gangguan buatan)
 Individu berpura-pura mempunyai gejala sakit secara berulang dan konsisten seperti (melukai diri sendiri, menyuntik diri
dengan bahan beracun)
 Peniruan nyeri dan penekanan adanya perdarahan dapat begitu menyakinkan sehingga menyebabkan pemeriksaan berulang
meskipun hasilnya berulang negatif
 Individu dengan pola perilaku demikian biasanya menunjukan tanda dari kelainan yang berat lainnya dari kepribadian dan
hubungan dengan lingkungannya

Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa lainnya YDT


 Untuk setiap gangguan khas dari kepribadian dan perilaku dewasa yang tidak dapat diklasifikasi dalam semua kategori
terdahulu

 Digunakan sebagai jalan terakhir jika ada suatu gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa dapat diterima tetapi
informasi untuk menegakkan diagnosisnya tidak ada
9 Gangguan
kepribadian
dan perilaku
masa dewasa
YTT

Anda mungkin juga menyukai