Daddy Setyawan
Pusat Pengkajian Sistem Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir
Badan Pengawas Tenaga Nuklir
ABSTRAK
ANALISIS KORELASI EMPIRIS PERPINDAHAN PANAS RATA-RATA KONVEKSI
ALAMIAH UNTUK MODEL SILINDER VERTIKAL BERSELUBUNG APWR.
Terdapat beberapa sistem keselamatan pasif yang diberlakukan pada disain reaktor APWR.
Salah satu sistem keselamatan pasif tersebut adalah pendinginan dengan udara yang bersirkulasi
secara alamiah di permukaan dinding sungkup silinder berselubung. Karena kinerjanya yang
sangat penting bagi aspek keselamatan, karakteristik pendinginan dengan udara yang
bersirkulasi secara alamiah pada dinding sungkup silinder berselubung tersebut perlu dikaji.
Penelitian ini difokuskan pada kajian eksperimental karakteristik pendinginan udara yang
bersirkulasi secara alamiah pada dinding sungkup silinder berselubung APWR dengan
memvariasi fluks panas. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu perancangan
sungkup APWR untuk skala 1:40 dengan pedoman bilangan tuna dimensi (Gr*) dan similaritas,
perakitan model sungkup berselubung APWR beserta instrumentasi yang diperlukan, kalibrasi
alat dan pengambilan data. Pengambilan data dilakukan pada saat transient maupun steady state
dengan besar fluks panas antara 119 W/m2 sampai dengan 575 W/m2. Dari hasil percobaan
diperoleh korelasi empiris perpindahan panas rata-rata konveksi alamiah
untuk geometri silinder vertikal berselubung APWR. Nu L 0,008 Ra L*
0, 68
Kata kunci: sistem keselamatan pasif, dinding sungkup silinder berselubung, konveksi alamiah,
reaktor APWR, korelasi empiris.
ABSTRACT
ANALYSIS FOR AVERAGE HEAT TRANSFER EMPIRICAL CORRELATION OF
NATURAL CONVECTION ON THE CONCENTRIC VERTICAL CYLINDER
MODELLING OF APWR. There are several passive safety systems on APWR reactor design.
One of the passive safety system is the cooling system with natural circulation air on the surface
of concentric vertical cylinder containment wall. Since the natural circulation air performance
in the Passive Containment Cooling System (PCCS) application is related to safety, the cooling
characteristics of natural circulation air on concentric vertical cylinder containment wall
should be studied experimentally. This paper focuses on the experimental study of the heat
transfer coefficient of natural circulation air with heat flux level varied on the characteristics of
APWR concentric vertical cylinder containment wall. The procedure of this experimental study
is composed of 4 stages as follows: the design of APWR containment with scaling 1:40, the
assembling of APWR containment with its instrumentation, calibration and experimentation.
The experimentation was conducted in the transient and steady-state with the variation of heat
flux, from 119 W/m2 until 575 W/m2. From The experimentation result obtained average heat
transfer empirical correlation of natural convection Nu L 0,008 Ra L* 0, 68
for the concentric
vertical cylinder geometry modelling of APWR.
Keywords: passive safety system, concentric vertical cylinder containment wall, natural
convection, APWR reactor, empirical correlation.
1. Pendahuluan similaritas dengan bilangan tak
Sistem keselamatan pasif yang berdimensi ini akan dirancang suatu
sudah mulai diterapkan dalam rancang perangkat eksperimen dalam skala
bangun reaktor baru seperti reaktor laboratorium. Kaji eksperimental
APWR sangat menarik untuk dianalisis, dilakukan dengan menggunakan
terutama karakteristik sistem perangkat eksperimen yang dirancang
pendinginan pada dinding tangki khusus, kemudian data yang diperoleh
sungkup reaktor dengan menggunakan digunakan untuk analisis perpindahan
udara yang bersirkulasi secara alamiah. panas pada model sungkup berselubung
Analisis pengaruh selubung terhadap dan tanpa selubung APWR.
koefisien perpindahan panas konveksi
alamiah pada model sungkup APWR 2. Teori
merupakan topik utama dalam kajian 2.1. Sistem Pendingin Sungkup
ini. APWR secara Pasif
Secara khusus, tujuan yang ingin Sistem pasif juga dapat
dicapai dalam penelitian kali ini adalah berfungsi mencegah kenaikan tekanan
untuk mengetahui pengaruh uap dalam tangki penyungkup. Tekanan
penggunaan selubung terhadap uap dalam tangki tidak diizinkan naik
efektivitas pendinginan menggunakan karena dapat mengakibatkan pecahnya
udara yang bersirkulasi secara alamiah struktur tangki sehingga zat radioaktif
pada model sungkup berselubung lepas ke lingkungan. Kenaikan tekanan
dibandingkan dengan pendinginan pada disebabkan naiknya temperatur uap
model sungkup tanpa selubung. akibat pendidihan yang berkelanjutan di
Penelitian ini diawali dengan dalam teras reaktor. Untuk mencegah
dilakukannya pemodelan dengan uji pecahnya tangki sungkup reaktor, panas
similaritas dan penentuan bilangan tak pada strukturnya harus diserap. Untuk
berdimensi agar diperoleh korelasi yang menyerap panas ini digunakan sistem
sesuai antara pemodelan dengan pasif dengan menggunakan aliran udara
sungkup reaktor APWR real sebagai yang bersirkulasi secara alamiah di
langkah optimalisasi dalam permukaan luar tangki sungkup. Sistem
perancangan peralatan eksperimen. pendingin sungkup APWR secara pasif
Dengan mempertimbangkan hasil uji ini ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Sistem pendinginan sungkup APWR secara pasif
50
400 W
45 600 W
Temperatur ( o C)
700 W
40 900 W
1000 W
35 1200 W
1400 W
30 1600 W
2000 W
25
0 50 100 150 200
Waktu (menit)
Temperatur ( o C)
600 W
35 700 W
900 W
30 1000 W
25 1200 W
1400 W
20 1600 W
0 50 100 150 200
2000 W
Waktu (menit)
SS304 ( 3 mm)
T11/32 T10/31
T14/35
T12/33
T13/34
Rock Wool
sungkup. Gerakan udara yang disain PWR. Dimana pada disain PWR
bersirkulasi secara alamiah ini terjadi tidak menggunakan selubung.
karena adanya perbedaan panas antara
4.5. Koefisien Perpindahan Panas
kondisi udara diluar selubung dengan
Lokal
udara didalam selubung. Perbedaan
Di dalam perpindahan panas
panas ini terjadi karena adanya
konveksi alamiah, kemampuan
pemanasan yang dialami dinding
memindahkan panas bisa diwakili
sungkup dari bagian dalam sungkup AP
dengan besar nilai koefisien
1000. Dengan menambahkan dua
perpindahan panas. Semakin besar nilai
selubung pada disain sungkup APWR
koefisien perpindahan panas maka
diharapkan pendinginan secara pasif
semakin besar pula kemampuan disain
yang menggunakan udara yang
tersebut dalam memindahkan panas.
bersirkulasi secara alamiah dapat
Koefisien perpindahan panas terbagi
berfungsi secara optimal. Disain
menjadi dua koefisien perpindahan
penggunaan dua selubung adalah
panas lokal dan koefisien perpindahan
perbaikan dari disain sebelumnya yaitu
panas rata-rata. Besar koefisien
pepindahan panas lokal menunjukkan antara koefisien perpindahan panas
besar kemampuan memindahkan panas lokal dengan posisi titik pengukuran.
pada daerah lokal tertentu. Sedangkan Semakin tinggi posisi titik pengukuran
untuk koefisien perpindahan panas rata- maka semakin tinggi pula koefisien
rata menunjukkan kemampuan secara perpindahan panas lokal. Begitu halnya
rata-rata memindahkan panas suatu dengan fluks panas yang diberikan.
disain pada geometri tertentu dan pada Semakin tinggi fluks panas yang
daya tertentu. diberikan maka koefisien perpindahan
Pada Gambar 5 untuk silinder panas lokal juga relatif semakin
berselubung terlihat adanya hubungan meningkat.
gq" X 4
m (2)
hx X
C
kf k 2
f
gq"
m (3)
X 4m
hx C k
k 2 f X
f
hx C ' X 4 m1
(4)
m
gq"
C ' C k f
kf 2 (5)
hx dx
1 L
h
L 0
C ' L 4 m1
L 0
X dx
C ' L4 m
L 4m
m
C gq" 4m
kf L
k 2 4m
L f
m (6)
hL C gq" L4
kf 4m k f 2
Nu L
C
4m
Ra L* m (7)
Nu L 0,008 Ra L*
0, 68
model geometri silinder vertikal APWR Advanced Passive Plant,
berselubung APWR. Proceedings of ICAPP ‟03,
Cordoba, Spain, 4-7 Mei 2003,
6. Ucapan Terima Kasih Paper 3235, 2003
Segala puji dan syukur penulis [4] Incropera, F.P., dan DeWitt, D.P.,
panjatkan kehadirat Allah SWT yang Introduction to Heat Transfer, John
telah melimpahkan segala rahmat dan Wiley and Sons, 495-533, 2001
hidayah-Nya sehingga penulis dapat
[5] Laksmono, W., Kaji numerik
menyelesaikan makalah ini. Penulis
karakteristik sistem pendinginan
sangat berterima kasih kepada Prof. Dr.
pasif dengan udara secara konveksi
Aryadi Suwono, Dr. Ari Darmawan
alamiah pada penyungkup model
Pasek, Dr. Nathanael P. Tandian, dan
APWR, Tesis Program Magister
Dr. Efrizon Umar selaku dosen
Ilmu dan Rekayasa Nuklir, Institut
pembimbing atas bimbingan dan
Teknologi Bandung, 2009
arahannya kepada penulis sehingga
[6] Matzie, R.A., The APWR Reactor
makalah ini bisa diselesaikan.
Nuclear Renaissance Option,
Westinghouse, 2003.
7. Daftar Pustaka
[1] Adiwardoyo, Opsi Nuklir dalam [7] Umar, E., Studi Karakteristik
Kebijakan Energi Nasional, Sistem Pendinginan pada Model
Workshop Energi dan Prospek Sungkup APWR, Tesis Program
Energi Nuklir di Indonesia, Jurusan Magister Ilmu dan Rekayasa
Fisika ITB, Bandung,2006. Nuklir, Institut Teknologi Bandung,
[2] Alizadeh, A., Nuclear Power An 20-100,1993.
Improving Prospect., 2005
[3] Cummins, W.E., Corletti, M.M.,
dan Schulz, T.L.: Westinghouse