Bab 13 Siklus Konversi
Bab 13 Siklus Konversi
PENDAHULUAN
Di dalam perkembangan dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat
persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing
(competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan yang
terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu mempertahankan eksistensi
perusahaannya. Sebagian besar kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena
perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahaan, ditambah lagi
dengan kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan dan perusahaan tidak
dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini, hal ini menuntut adanya
efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
Dalam perusahaan, siklus konversi merupakan bagian yang penting demi mendukung
kemajuan perusahaan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Siklus konversi
perusahaan mengubah berbagai sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja,
dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk dijual. Siklus konversi tersebut
adalah yang paling formal dan tampak jelas dalam perusahaan manufaktur.
1
Dalam usaha untuk menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan ini, berbagai
produsen mulai melakukan bisnis dalam cara yang secara dramatis baru. Istilah kelas
dunia merujuk pada era bisnis yang baru ini.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
Memahami berbagai elemen dan prosedur dasar yang melintasi proses produksi
tradisional
Memahami arus data dan berbagai prosedur dalam sistem akuntansi biaya
tradisional
Mengenali berbagai pengendalian akuntansi yang terdapat dalam lingkungan
tradisional
Memahami berbagai fitur operasional, filosofi, dan teknologi yang merupakan ciri
dari perusahaan kelas dunia.
2
Memahami berbagai tujuan dari sistem just-in-time dan mengenali berbagai
implikasi mempertahankan persediaan yang berlebih di lingkungan global
Mengenali peran penting kualitas dalam lingkungan global
Memahami berbagai kelemahan dalam metode akuntansi tradisional di
lingkungan global
Mengenal berbagai karakteristik sistem informasi kelas dunia.
3
BAB II
ISI
Siklus konversi perusahaan mengubah (mengonversi) berbagai sumber daya input,
seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk
dijual. Siklus konversi tersebut adalah paling formal dan tampak jelas dalam
perusahaan manufaktur. Akan tetapi, siklus ini ada, secara konseptual, dalam berbagai
industri jas tertentu, seperti perawatan kesehatan, konsultasi, dan akuntan publik
(KAP). Dalam pembahasan mengenai siklus konversi in, kita akan mengasumsikan
lingkungan manufaktur.
Perusahan manufaktur di AS berada dalam periode transformasi yang dinamis.
Perubahan yang cepat dalam permintaan pelanggan, siklus hidup produk yang lebih
pendek, dan persaingan dengan pihak asing secara radikal telah merubah berbagai
aturan di pasar, dalam usaha untuk menyesuaikan diri dalam berbagai perubahan ini,
berbagai produsen mulai melakuka bisnis dalam cara yang secara dramatis baru. Istilah
kelas dunia merujuk pada era bisnis baru ini. Figur 7-1 menyajikan lingkungan
manufaktur sebagai sebuah kontinum (rangkaian kesatuan), denga perusahaan
tradisional di satu sisi dan perusahaan kelas dunia di sisi lainya. Titik di sepanjang garis
adalah berbagai perusahaan yang berada dalam berbagai tahapan informasi yang
berbeda dan yang bergerak menuju status kelas dunia.
4
2.2 PERUSAHAAN KELAS DUNIA
Perusahaan kelas dunia adalah perusahaan yang telah mencapai standar tinggi dan
yang telah mengalami berbagai perubahan fundamental dari bentuk serta manajemen
perusahaan tradisional.
Mencapai ststus kelas dunia membawa implikasi signifikan bagi akuntansi san sistem
informasi akuntansi. Informasi tradisional yang dihasilkan di bawah teknik akuntansi
konvensional tidak cukup mendukung kebutuhan perusahaan kelas dunia. Perusahaan
ini membutuhkan berbagai metode akuntansi baru dan sistem informasi baru yang :
Peran yang dimainkan oleh informasi akuntansi adalah determinan penting dalam
keberhasilan perusahan sebagai pesaing kelas dunia dan akan menjadi fokus dalam
bab ini.
5
Beberapa pendekatan metode produksi, antara lain:
Pemrosesan berkelanjutan
Pendekatan ini membuat produk yang sama melalui rangkaian berkelanjutan
berbagai prosedur standar. Biasanya perusahaan mencoba menyimapan
persediaan barang jadi pada tingkat yang dibutuhkan untuk memenuhi perkiraan
permintaan penjualan. Perkiraan penjualan bersama dengan informasi tingkat
persediaan saat ini adalah pemicu proses ini.
Pemrosesan Batch
Pemrosesan batch menghasilkan berbagai kelompok (batch) yang berbeda. Tiap
barang dalam batch hamper sama, yaitu membutuhkan bahan baku serta oprasi
yang sama. Mekanisme pemicu untuk proses ini adalah kebutuhan untuk
mempertahankan tingkat persediaan barang jadi sesuai dengan prediksi
kebutuhan penjualan.
Pemrosesan Berdasarkan Pesanan
Pendekatan ini melibatkan pembuatan berbagai produk yang berbeda sesuai
dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini dipicu oleh pesanan pelanggan bukan
oleh tingkat persediaan yang menurun.
6
Perintah kerja/perintah produksi (work order/production order) dibuat
berdasarkan BOM dan lembar proses kerja untuk menspesifikasikan bahan
baku dan produksi (mesin, perakitan, dan lain-lain) untuk tipa batch.
Lembar perpindahan (move ticket) mencatat pekerjaan yang dilakukan di tiap
tempat kerja serta mengotorisasi perpindahan pekerjaan atau batch dari satu
tempat kerja ke tempat kerja berikutnya.
Permintaan bahan baku (material requisition) mengotorisasi karyawan
gudang untuk mengeluarkan bahan baku (dan subperakitan) ke orang-orang
atau tempat kerja dalam proses produksi
7
Proses ini dimulai dari tahap perencanaan dan pengendalian produksi dalam system
tersebut. Tahap ini melibatkan 2 prosedur yaitu spesifikasi permintaan kebutuhan bahan
baku dan operasional (materials and operation requirement) serta penjadwalan
produksi.
Penjadwalan produk
Jadwal untuk operasi produksi dibuat didasarkan pada informasi yang diberikan
dalam BOM serta lembar proses kerja. Staf administrasi bagian penjadwalan
juga membuat perintah kerja, lembar perpindahan, dan pemintaan bahan baku
8
untuk tiap batch dalam operasi produksi. Sebelum mengeluarkan dokumen ini ke
berbagai atempat kerja, staf administrasi tersebut membuat file perintah kerja
terbuka dan mengirimkan sebuah salinan perintah kerja ke bagian akuntansi
biaya
Tahap selenjutnya dari sistem produksi adalah pengendalian persediaan, yang memiliki
tiga fungsi penting dalam proses produksi, yaitu:
Model EOQ didasarkan pada asumsi yang tidak selalu mencermikan kenyataan
ekonomi. Aumsi-asumsinya adalah:
9
membuat dokumen, menghubungi pemasok, memproses penerimaan
persediaan, memelihara rekening pemasok, dan menulis cek.
Biaya total pertahun untuk menyimpan persediaan (biaya penggudangan) adalah
biaya yang bervariasi yang akan meningkatkan sejalan dengan peningkatan
jumlah yang dipesan. Biaya-biaya ini meliputi biaya kesempatan dari dana yang
diinvestasikan, biaya penyimpanan, pajak property, dan asuransi.
Tidak ada diskon jumlah. Oleh karenanya, harga total pembelian persediaan
untuk tahun terkait adalah konstan.
Tujuan dari model EOQ adalah untuk mengurangi biaya persediaan. Parameter penting
dalam model ini adalah biaya penggudangan dan biaya pemesanan.
Biaya Tahunan
Kurva Biaya
Jumlah Pesanan
Jumlah Pesanan Optimal
10
antara kurva biaya pemesanan dengan kurva biaya penggudangan. Ini adalah yang
disebut dengan jumlah pemesanan ekonomi.
Reorder point (ROP) yaitu, batas/titik jumlah pemesanan kembali. ROP berguna untuk
mengetahui kapan suatu perusahaan mengadakan pemesanan. Terjadi apabila jumlah
persediaan yang terdapat dalam stock berkurang terus sehingga harus ditentukan
berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan sehingga
tidak terjadi kekurangan persediaan.
Jumlah yang diharapkan tersebut dihitung selama masa tenggang, ditambah dengan
persediaan pengaman (safety stock) yang biasanya mengacu kepada probabilitas atau
kemungkinan terjadinya kekurangan stok selama masa tenggang (lead time).
Untuk tingkat pelayanan dari siklus pemesanan, semakin besar tingkat permintaan atau
Waktumasa
Tunggutenggang menyebabkan jumlah safety stock harus lebih banyak sehingga dapat
memenuhi tingkat pelayanan yang diinginkan.
Permintaan Harian
Q Siklus Persediaan
Tingkat
Persediaan
ROP
Waktu (hari)
Sistem akuntansi biaya memberikan arus informasi dan pekerjaan yang umum dalam
sistem akuntansi biaya. Proses akuntansi biaya untuk suatu operasi produksi dimulai
ketika bagian perencanaan dan pengendalian mengirimkan sebuah salinan dari
perintah kerja yang asli ke bagian akuntansi biaya. Staf administrasi kemudian
11
membuat record biaya baru untuk batch yang memulai produksi dan menyimpannya
dalam file barang dalam proses. File ini bertindak sebagai buku pembantu bagi akun
pengendali barang dalam proses di buku besar.
Ketika bahan baku dan tenaga kerja ditambahkan di sepanjang proses produksi,
berbagai dokumen yang mencerminkan peristiwa-peristiwa ini mengalir masuk ke
bagian akuntansi biaya. Bagian pengendalian persediaan mengirimkan salinan
permintaan bahan baku, permintaan tambahan bahan baku, dan pengembalian bahan
baku. Tempat-tempat kerja akan mengirim lembar pekerjaan dan mengisi lembar
perpindahan. Dokumen-dokumen in, bersama dengan berbagai standar yang
ditetapkan oleh file biaya standar, memungkinkan stag administrasi bagian akuntansi
biaya untuk memperbarui akun WIP yang terpengaruh dengan biya standar untuk
tenaga kerja langsung, bahan baku dan overhead pabrik.
12
3. Permintaan bahan baku dan permintaan tambahan bahan baku
mengotorisasi staf gudang untuk mengeluarkan bahan baku ke berbagai
tempat kerja.
Pemisahan Tugas
Tujuan dari pemisahan tugas adalah untuk memisahkan berbagai pekerjaan
otorisasi transaksi dari pemrosesan transaksi dan memisahkan penyimpanan
catatan dengan penyimpanan aktiva.
Pemisahan tugas yang berlaku dalam siklus produksi tradisional adalah sebagai
berikut:
1. Pemeliharaan record akuntansi atas persediaan bahan baku dan barang
jadi oleh bagian pengendalian persediaan dipisahkan dari fungsi
penyimpanan bahan baku di gudang dan dari penggudangan barang jadi,
yang memiliki kewajiban penyimpanan untuk berbagai aktiva ini.
2. Fungsi akuntansi biaya untuk barang dalam proses seharusnya
dipisahkan dari tempat kerja dalam proses produksi
3. Departemen buku besar harus terpisah dari departemen yang mencatat
buku pembentu berbagai akun. Oleh karenanya departemen buku besar
secara organisasional terpisah dari pengendalian persediaan dan
akuntansi biaya.
Supervisi
Berikut ini adalah prosedur supervise yang berlaku dalam siklus konversi:
1. Supervisor dalam berbagai tempat kerja mengeawasi penggunaan bahan
baku dalam proses produksi. Hal ini membantu untuk memastikan bahwa
semua bahan baku yang dikeluarkan dari gudang memang digunakan
dalam produksi dan bahwa sisa yang terbuang dapat diminimalkan. Kartu
kerja karyawan dan lembar pekerjaan juga harus diperiksa
keakuratannya.
2. Supervisor juga mengamati dan melihat kembali aktivitas pencatatan
waktu kerja. Hal ini akan mendorong adanya kartu kerja dan ;embar
pekerjaan karyawan yang akurat.
Pengendalian Akses
Siklus konversi memungkinkan akses langsung dan tidak langsung ke aktiva
1. Akses langsung ke aktiva. Sifat dari produk fisik dan proses produksi
memengaruhi berbagai jenis pengendalian akses yang dibutuhkan.
13
• Perusahaan membatasi akses ke berbagai area sensitif seperti gudang,
tempat kerja produksi, dan gudang barang jadi. Metode pengendalian
yang digunakan meliputi kartu identifikasi, petugas keamanan, peralatan
keamanan dan berbagai sensor serta alarm elektronik.
• Penggunaan biaya standar memberikan suatu jenis pengendalian akses.
Dengan menetapkan jumlah bahan baku tenaga kerja yang diotorisasi
untuk tiap produk, perusahaan membatasi akses tidak sah ke berbagai
sumber daya tersebut. Untuk mendapatkan tambahan jumlah akan
membutuhkan otorisasi khusus dan dokumen formal.
2. Akses tidak langsung ke aktiva, berbgai dokumen uang penting meliputi
permintaan bahan baku, permintaan tambahan bahan baku, dan kartu kerja
karyawan harus ada pembatasan akses karena untuk menghindari
pemanipulasian kas dan persediaan. Metode pengendalian yang juga
mendukung jejak audit adalah penggunaan dokumen yang diberi nomor
telebih dahulu.
Pencatatan Akuntansi
Tujuan pencatatan akuntansi sebagai teknik pengendalian untuk membuat jejak
audit untuk tiap transaksi, mendeteksi kesalahan dalam produksi dan
pencatatan, mendeteksi batch yang yang hilang dan untuk melakukan audit
secara berkala.
Hal tersebut dicapai dengean penggunaan perintah kerja, lembar biaya, lembar
perpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, file WIP, dan file
persediaan barang jadi serta memberikan nomor terlebih dahulu ke dokumen
sumber dan menggunakannya sebagai referensi dalam record WIP.
Verifikasi Independen
berbagai tahapan verifikasi dalam siklus konversi sebagai berikut:
1. Bagian akuntansi biaya merekonsiliasi penggunaan bahan baku dan tenaga
kerja yang dioambil dari permintaan bahan baku dan lembar pekerjaan,
dengan standar yang telah ditetapkan. Personel bagian akuntansi biaya
kemudian dapat mengidentifikasi berbagai penyimpangan dari standar yang
telah ditetapkan, yang secara formal akan dilaporkan sebagai selisih
2. Bagian buku besar juga memiliki fungsi verifikasi yang pentoing melalui
pemeriksaan perpindahan total produk dan WIP hingga barang jadi. Hal ini
dilakukan dengan merekonsilasi voucher jurnal dari bagian akuntansi biaya
14
dengan ringkasan buku pembantupersediaan dari bagian pengendalian
persediaan.
3. Terakhir, auditor internal dan eksternal secara berkala akan memverifikasi
persediaan bahan baku dan perseediaan barang jadi yang dimiliki melalui
perhitungan fisik. Mereka akan membandingkan jumlah sesungguhnya
dengan record persediaan serta membuat penyesuaian record jika perlu.
15
ini membutuhkan banyak waktu penyetelan , biaya penyetelan harus
disebarkan dalam operasi produksi berjumlah besar.
Teknologi yang berdiri sendiri (island of technology)
Otomatisasi digambarkan dalam pulau-pulau yang terpisah-pisah dan yang
berdiri sendiri dalam lingkungan tradisional. Teknologi yang berdiri sendiri
ini dikendalikan oleh mesin numeric computer (CNC―computer numerical
controlled).
Penyederhanaan proses
Penyederhanaan proses berfokus pada kompleksitas tata letak fisik
produksi di lantai pabrik. Berbagai jenis mesin CNC diatur dalam sel (cell)
untuk menghasilkan sebuah bagian lengkap dari awal sampai akhir di satu
lokasi dan tidak ada keterlibatan manusia dalam sel.
16
ERP (Enterprise resources planning)
Sistem ERP dapat menghitung kebutuhan sumber daya, pembuatan
jadwal, dan mengelola perubahan konfigurasi produk. Selain itu, ERP
menyediakan fungsi entri pesanan, penerimaan kas, pengadaan dan
pengeluaran kas bersama dengan pelaporan keuangan serta
manajerial penuh.
EDI (electronic data interchange)
Perusahaan kelas dunia akan memiliki sistem ERP yang dapat
berkomunikasi secara eksternal dengan para pelanggan dan
pemasoknya melalui pertukaran data (EDI). Saluran komunikasi EDI
(melalui internet atau koneksi lngsung) akan memungkinkan
peusahaan secara elektronik menerima pesanan penjualan dan
menerima kas dari pelanggan serta mengirim dan menerima
dokumen pengiriman.
17
beberapa hari atau kadang hanya untuk beberapa jam karena persediaan menpunyai
beberapa sisi buruk, yaitu:
18
terlambat , bahan baku yang cacat, atau pesanan yang salah akan segera
menghentikan produksi. Tidak ada cadangan persediaan dalam JIT.
Sikap tim : JIT bergantung pada sikap tim yang dilibatkan dalam proses terbut.
Salah satu cara perusahaan dapat meningkatkan kualitas adalah dengan menempatkan
titik pengendaliandi sepanjang proses produksi untuk mengidentifikasi operasi yang
tidak terkendali ketika operasi tersebut terjadi.
Lingkungan produksi yang baru membawa banyak implikasi untuk akuntansi dan SIA
dalam dua area reformasi,yaitu:
19
Sistem akuntansi tradisional tidak secara akurat meneluri biaya ke produk
dan proses. Tanpa informasi biaya yang akurat perusahaan tidak dapat
berfokus pada pasar yang menguntungkan, melayani pelanggan yang
menguntungkan dan tidak dapat secara akurat mengukur biaya desain
produk dan desain proses.
Ketertinggalan waktu
Data akuntansi tradisional untuk pelaporan manajemen pada dasarnya
adalah data historis. Jadi, data tertinggal di belakang aktivitas produksi yang
sesungguhnya dengan asumsi bahwa pengendalian dapat diaplikasikan
setelah kejadian untuk memperbaiki masalah.
Orientasi keuangan
Orientasi informasi akuntansi tradisional tidak secara memadai
mengidentifikasi produk atau proses yang tidak benar
Penekanan pada biaya standar
Akuntansi yang konvensional menekankan pada biaya standard an analisis
varian. Tujuan yang mendasari konvensi ini tidak lagi relevan dalam
lingkungan manufaktur yang baru.
20
Dari figure tersebut digambarkan alokasi biaya overhead ke produk dalam
ABC. ABC mengalokasikan biaya ke produk secara lebih akurat daripada
metode tradisional. Melalui informasi biaya yang lebih baik, perusahaan dapat
secara lebih baik menganalisis keputusan yang penting seperti perhitungan
harga, bauran produk, desain produk, dan desain proses.
21
Membuat hubungan antara aktivitas utama
Kunci dari sistem informasi kelas dunia (world class information system―WCIS) adalah
integrasi semua komponen fungsi dan teknologi sistem.
Integrasi adalah perekaat yang mengikat berbagai sistem bersama dan meliputi aplikasi
akuntansi dasar, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, perencanaankebutuhan
bahan baku, perencanaan kapasitas, pengendalian persediaan, daftar kebutuhan
bahan baku, jadwal produksi induk, perkiraan, entri pesanan, CAD, CAM, dan saluran
komunikasi EDI.
Teknologi informasi yang digunakan oleh produsen tradisional biasanya akan terdiri
atas sebuah mainframe yang menangani berbagai fungsi utama akuntansi, seperti
pemrosesan penjualan, pemrosesan pembelian, dan penggajian. Aplikasi mainframe
terutama akan berorientasi pada batch, dan hanya ada sedikit sistem real time.
A. Financial
22
1. FI-Financial Accounting
2. CO-Controlling
Fungsi dari modul CO adalah untuk mendukung empat kegiatan operasional:
- Pengendalian capital investment
pembayaran
- Pengendalian pendanaan terhadap procurement, pengadaan dan penggunaan
Fungsi dari modul IM ini overlapping dengan fungsi yang dijalankan oleh modul
TR, namun modul IM lebih spesifik ditujukan untuk menganalisis kebijakan
investasi jangka panjang dan fixed assets dari perusahaan dan membantu
manajemen dalam membuat keputusan.
4. EC-Enterprise Controlling
Tujuan dari modul EC adalah untuk memberikan akses bagi Enterprise Controller
kepada Information Warehouse mengenai hal-hal berikut:
23
· Hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan
· Investasi
5. TR-Treasury
B. Logistics
1. LE-Logistics Execution
Modul LO juga merupakan modul yang terintegrasi dengan modul yang lainnya,
yaitu modul PP, EC, SD, MM, PM dan QM. Pada intinya, modul ini fokus pada
pengaturan logistik dari masa purchasing hingga distribusi. Dari purchase
requisition, good receipt hingga delivery.
2. SD-Sales Distribution
24
Desain dari modul SD ditekankan kepada penggunaan strategi penjualan yang
sensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar. Prioritas utama dari
penggunaan modul ini adalah untuk membuat struktur data yang mampu
merekam, menganalisis, dan mengontrol aktivitas untuk memberikan kepuasan
kepada pelanggan dan menghasilkan profit yang layak dalam periode akuntansi
yang akan datang.
3. MM-Materials Management
Fungsi utama dari modul MM adalah untuk membantu manajemen dalam aktivitas
sehari-hari dalam tipe bisnis apapun yang memerlukan konsumsi material,
termasuk energi dan servis.
4. PP-Production Planning
6. PM-Plant Maintenance
7. QM-Quality Management
8. PS-Project System
25
Modul PS dikonsentrasikan untuk mendukung kegiatan-kegiatan berikut ini:
· Perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value
dan servis
C. Human Resource
Berfungsi untuk:
manajemen karir
26
perhatian pada berbagai potensi risiko yang harus ditangani oleh pihak manajemen dan
akuntan.
Prosedur Pengendalian
Proses/Aktivitas Ancaman
yang dapat diterapkan
27
biaya
Data terinci mengenai
biaya jaminan dan
perbaikan
Perencanaan dan 2. Kelebihan produksi atau Sistem perencanaan
penjadwalan kekurangan produksi produksi yang lebih baik
3. Investasi yang tidak optimal Tinjau dan setujui
dalam aktiva tetap perolehan aktiva tetap;
pengendalian anggaran
Operasi produk 4. Pencurian atau perusakan Batasi akses fisik ke
persediaan dan aktiva tetap persediaan dan aktiva
tetap
Dokumentasikan semua
perpindahan persediaan
sepanjang proses
produksi
Identifikasi semuaaktiva
tetap
Dokumentasi yang
memadai dan tinjau
semua transaksi yang
melibatkan
pembuangan aktiva
tetap
Asuransi yang memadai
Akuntansi biaya 5. Kesalahan pencatatan dan Pengendalian edit entri
memasukkan data data;Penggunaan
mengakibatkan ddata biaya pemindai kode garis jika
yang tidak akurat memungkinkan;
rekonsiliasi jumlah yang
tercatat dengan
perhitungan fisik secara
periodic
Ancaman umum 6. Hilangnya data Buat cadangan dan
28
perencanaan pemulihan
dari bencana; batasi
akses ke data biaya
Pelaporan yang lebih
7. Kinerja yang kurang baik
baik dan tepat waktu
BAB III
STUDI KASUS
Kebutuhan Bisnis
Akhir tahun 1990-an merupakan masa-masa sulit bagi para produsen maupun
konsumen peralatan elektronik di Indonesia. Produk-produk elektronik murah dari
negara-negara Asia lainnya membanjiri pasar Indonesia. Hal ini menjadi fenomena
yang menarik bagi segmen konsumen yang relatif sensitif terhadap perubahan harga.
29
PT Panasonic (PT Nasional Gobel) adalah salah satu pemain utama di industri
elektronika yang pantang menyerah menghadapi tantangan tersebebut. Bahkan dalam
kurun waktu satu tahun, mereka berhasil meraih memperbesar pangsa pasarnya dari
10% menjadi 13%. Pada tahun 2002, PT Panasonic mampu mencapai pertumbuhan
sebesar 15%.
30
database mereka. Sistem-sistem ini terbukti berhasil mencapai misi utamanya, yaitu
meningkatkan efisiensi horizontal -- mulai dari tahap pembelian suplai hingga
pengiriman produk akhir.
Software suite CAD/CAE/CAM ini digunakan oleh ribuan industri besar maupun UKM di
seluruh dunia -- mulai dari pembuat komponen otomotifhingga industri penerbangan.
Pada tahun 2001, PT Panasonic membeli IBM CATIA versi terbaru dan mulai
menggunakannya secara lebih intensif untuk merancang produk-produk baru. Hal ini
bertujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan, sehingga PT Panasonic dapat
memenuhi preferensi pelanggan mereka secara lebih baik.
Selain adanya pertimbangan bahwa para insinyur kami tidak perlu mempelajari aplikasi
baru, keputusan untuk terus menggunakan CATIA adalah karena CATIA mudah untuk
digunakan, mudah di-install, serta mudah pengelolaanya disamping itu harganya pun
cukup kompetitif. Hal ini memungkinkan kami untuk menata ulang seluruh proses yang
31
ada serta mempersingkat proses bisnis kami ,” papar Heru Santoso. “Sebagai
perbandingan, di waktu yang lalu desain sketsa produk dibuat dengan komputer
Macintosh dan pembuatan dimensinya dilakukan dengan Adobe Illustrator sehingga
proses desain memakan waktu yang cukup lama, bahkan berbulan-bulan. CATIA
dengan sistem pengelolaannya yang mudah digunakan, membantu memperpendek
siklus desain ke dalam hitungan minggu.” Tutur Heru Santoso “Dengan fitur CATIA yang
berpusat pada proses, serta sistem pengelolaan CATIA yang cukup mudah, kami dapat
melakukan segalanya dengan tingkat pengintegrasian yang tinggi,” Heru Santoso
menambahkan.
PT Panasonic percaya bahwa solusi teknologi terintegrasi yang diberikan IBM dapat
lebih meningkatkan produktifitasnya sehingga mempercepat time to market. Solusi
CATIA 5 dari IBM membantu PT Panasonic dalam mengembangkan sistem protipe
yang memberikan nilai tambah bagi
PT Panasonic, sehingga PT Panasonic dapat lebih berinovasi dalam mengembangkan
produknya. CATIA, mempercepat proses time to market kami. Bagian Penelitian dan
Pengembangan kami tidak perlu melalui dua tahap dalam suatu siklus perancangan.
“Dulu, sebuah siklus yang lengkap terdiri dari tahap pembuatan sketsa, pembuatan
model lunak, pembuatan dimensi dan pembuatan mockup digital. Dengan CATIA, kita
dapat melompat langsung pada tahap pembuatan model lunak dan mockup digital.
Namun demikian, kami masih dapat menjamin konsistensi data antara bagian desain,
engineering dan pemanufakturan.”
32
Dengan siklus produksi yang lebih pendek, PT Panasonic memperoleh nilai tambah
bagi perkembangan bisnisnya seperti :
- dapat lebih responsif terhadap selera pasar yang terus berubah
- terhindar dari kemungkinan pemalsuan produk.
Kini, PT Panasonic dapat meluncurkan empat buah produk dengan desain baru
sekaligus -- sebuah pesawat televisi, sebuah kipas angin, sebuah radio kaset jinjing dan
sebuah lemari es. “Produk-produk ini bukan merupakan produk lama yang didaur ulang,
tetapi didesain dari nol,” Heru menegaskan. Solusi terintegrasi yang diberikan IBM
memberikan manfaat serta nilai bisnis bagi PT Panasonic. Biaya untuk
mengembangkan sebuah kipas angin baru, mulai dari perancangann hingga
pembuatan prototipe misalnya, dapat dipangkas hingga 50%. “Dengan akurasi desain
dan mockup digital, misalnya, kami dapat mengurangi jumlah cetakan yang harus
diubah dalam proses pemanufakturan,” tutur Heru . “Kini, kami dapat mengurangi
kebutuhan untuk modifikasi cetakan hingga dua kali per produk, hal ini tentu saja
meningkatkan keunggulan kompetitif bagi PT Panasonic .” Heru menambahkan bahwa
solusi dari IBM Catia membantu PT Panasonic hingga PT Panasonic dapat
meluncurkan lebih dari 25 produk baru setiap tahun.
33
dengan aset sebesar Rp 819 milyar dan pendapatan sebesar Rp 1.8 trilyun di tahun
2002. Kualitas produknya -- seperti radio, radio kaset, perangkat stereo, perangkat
stereo untuk mobil, televisi, lemari es, AC, kipas angin, setrika, pompa air, kotak
pengeras suara, dan mesin pres celana -- telah mendapatkaan kepercayaan
konsumen. Para pelanggan percaya bahwa setiap kali mereka membeli sebuah produk
merk National atau Panasonic, mereka akan mendapatkan produk yang bermutu.
Tentang IBM
IBM adalah perusahaan teknologi informasi dengan pengalaman selama 80 tahun
dalam membantu dunia bisnis berinovasi. Dengan dukungan sumber daya yang dimiliki
IBM dan mitra bisnis utamanya, IBM menawarkan berbagai layanan, solusi dan
teknologi yang memungkinkan pelanggan untuk menikmati seluruh manfaat era e-
business yang baru ini.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Siklus konversi mengubah sumber daya input (bahan baku, tenaga kerja, dan
modal) ke dalam berbagai produk dan jasa yang dapat dipasarkan
Untuk mencapai status kelas dunia membutuhkan berbagai perubahan signifikan
dari teknik akuntansi tradisional, perusahaan kelas sunia telah mengadopsi
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, yang memberikan alokasi biaya ke
produk secara lebih tepat dan akurat
Isu pengendalian dalam WCIS digunakan untuk mengarahkan perhatian
berbagai potensi resiko yang harus ditangani oleh pihak manajemen dan
akuntan
34
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James A. Accounting Information System, 3rd. 2001. South Western Publishing. USA
Romney, Marshal B. Paul John Steinbart. Accounting Information System, 9th edition. New
http://www.sap.com/index.epx
http://priandoyo.wordpress.com/2007/03/30/belajar-sap-r3-dari-mana/
35
36