Panduan Dan SK Pengorganisasian Farmasi
Panduan Dan SK Pengorganisasian Farmasi
DINAS KESEHATAN
UPTD. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MUARA TEWEH
Jalan Yetro Sinseng Nomor 2, Telepon (0519) 21051-21528, Faximile (0519)
21528 Muara Teweh,
Provinsi Kalimantan Tengah – 73812, email:
rsud.muarateweh.kalteng@gmail.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH
Nomor : 800/017/ UPTD.RSUD/I/2018
Tentang
KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian
hari terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan akan dilakukan perbaikan
dan penyesuaian sebagaimana mestinya.
PANDUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Visi
“ Terwujudnya peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju
RSUD yang berstandar nasional.”
B. Misi
1. Pengendalian pendapatan
2. Meningkatkan mutu pelayanan.
3. Konsolidasi internal.
4. Mempercepat RSUD Muara Teweh sebagai rujukan DAS Barito.
C. Falsafah
1. Berazaskan Pancasila dan berlandaskan kepada UUD 1945.
2. Tunduk kepada Peraturan Perundang – Undangan Republik Indonesia
maupun Peraturan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan
Tengah dan tidak bertentangan dengan tata kehidupan yang berlaku wajar
dan umum di ndonesia.
3. Merupakan bagian dari upaya untuk melindungi kehidupan masyarakat
khusunya dibidang kesehatan bagi masyarakat.
4. Berorientasi sebagai lembaga yang bersifat sosio ekonomi.
D. Tujuan
1. Mendorong peningkatan cakupan upaya kesehatan masyarakat yang
terjangkau dan bermutu pada pelayanan kesehatan dasar,
pengembangandan penunjang
2. Mendorong kemampuan profesionalisme petugas medis dan paramedis
dalam memberikan pelayanan prima
3. Mendorong kedisiplinan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH
DIREKTUR
SMF-SMF KOMITE S
SP I
BAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN SUB BAGIAN
& KEPEGAWAIAN KEUANGAN PROGRAM
INSTALASI
Keterangan :
: Garis Koordinasi
: Garis Komando
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI
III
TANGGUNG JAWAB :
.
1. Ketepatan Menelaah atau mengkaji data-data dalam rangka penyiapan rencana
kegiatan kefarmasian
2. Ketepatan Membuat rencana kegiatan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan
kefarmasian
3. Ketepatan Menentukan jenis perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan perbekalan
farmasi
4. Ketepatan Menilai mutu dalam rangka pemilihan pemasok perbekalan farmasi
5. Ketepatan Menyusun rencana kebutuhan dalam rangka perencanaan perbekalan
farmasi
6. Ketepatan Membuat surat pesanan dalam rangka pembelian perbekalan farmasi
7. Ketepatan Mengembalikan perbekalan farmasi yang tidak sesuai dengan
persyaratan/spesifikasi dalam rangka pengadaan perbekalan farmasi melalui jalur
pembelian
8. Ketepatan Mengajukan usulan obat program dalam rangka pengadaan perbekalan
farmasi melalui jalur non pembelian
9. Ketepatan Mengembalikan perbekalan farmasi yang tidak sesuai dengan
persyaratan/spesifikasi dalam rangka pengadaan perbekalan farmasi melalui jalur
non pembelian
10. Ketepatan Menganalisis/mengkaji bahan baku dan metode pembuatan dalam rangka
menetapkan master formula sediaan farmasi
11. Ketepatan Merencanakan kegiatan dan kebutuhan bahan baku dalam rangka
produksi sediaan farmasi non steril
12. Ketepatan Mengolah bahan-bahan dalam rangka produksi sediaan farmasi non steril
13 Ketepatan Merencanakan kegiatan sterilisasi dan kebutuhan bahan-bahan dalam
rangka sterilisasi sentral
14 Keakuratan Uji sterilisasi dalam rangka dalam rangka sterilisasi sentral
15 Keakuratan Uji mutu secara organoleptis dalam rangka uji mutu bahan baku
16 Keakuratan Uji mutu secara organoleptis dalam rangka uji mutu sediaan obat jadi
17 Keakuratan Uji mutu dalam proses produksi secara organoleptis dalam rangka uji
mutu sediaan obat jadi
18 Ketepatan Memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka penerimaam perbekalan
farmasi
19 Ketepatan Mengelompokkan perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan
perbekalan farmasi
20 Ketepatan Mengkaji permintaan perbekalan farmasi dalam rangka pendistribusian
perbekalan farmasi
21 Ketepatan Membuat jadwal penghapusan dalam rangka penghapusan perbekalan
farmasi
22 Ketepatan Penyusunan laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi
23 Ketepatan Mengkaji resep dalam rangka Dispensing
24 Ketepatan Memeriksa obat dalam rangka dosis unit
25 Ketepatan Menghitung kebutuhan komponen dalam rangka sediaan nutrisi
parenteral total
26 Ketepatan Mengemas sediaan nutrisi parenteral total dalam rangka sediaan nutrisi
parenteral total
27 Ketepatan Mengemas obat dalam rangka sediaan sitostatika
28 Terlaksananya Visite ke ruang rawat
29 Terlaksananya Pelayanan informasi obat (PIO)
30 Terlaksananya Konseling obat
31 Terlaksananya Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
32 Ketepatan Mengumpulkan dan menganalisa data dalam rangka evaluasi penggunaan
obat
33 Ketepatan Mendokumentasikan hasil evaluasi dalam rangka evaluasi penggunaan
obat
34 Ketepatan Menelusuri catatan medik dalam rangka pemantauan penggunaan obat
35 Terlaksananya Pelayanan jarak jauh (Remote Service)
36 Terlaksananya Pelayanan di tempat tinggal (Home Care)
37 Terlaksananya Ambulatory services
38 Terlaksananya Swamedikasi
39 Terlaksananya Pelayanan paliatif.
40 Ketetapatan tugas berdasarkan SOP
IV
HASIL KERJA :
.
1. Hasil Menelaah atau mengkaji data-data dalam rangka penyiapan rencana kegiatan
kefarmasian
2. Hasil Membuat rencana kegiatan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan
kefarmasian
3. Hasil Menentukan jenis perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan perbekalan
farmasi
4. Hasil Menilai mutu dalam rangka pemilihan pemasok perbekalan farmasi
5. Hasil Menyusun rencana kebutuhan dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
6. Hasil Membuat surat pesanan dalam rangka pembelian perbekalan farmasi
7. Hasil Mengembalikan perbekalan farmasi yang tidak sesuai dengan
persyaratan/spesifikasi dalam rangka pengadaan perbekalan farmasi melalui jalur
pembelian
8. Hasil Mengajukan usulan obat program dalam rangka pengadaan perbekalan farmasi
melalui jalur non pembelian
9. Hasil Mengembalikan perbekalan farmasi yang tidak sesuai dengan
persyaratan/spesifikasi dalam rangka pengadaan perbekalan farmasi melalui jalur
non pembelian
10. Hasil Menganalisis/mengkaji bahan baku dan metode pembuatan dalam rangka
menetapkan master formula sediaan farmasi
11. Hasil Merencanakan kegiatan dan kebutuhan bahan baku dalam rangka produksi
sediaan farmasi non steril
12. Hasil Mengolah bahan-bahan dalam rangka produksi sediaan farmasi non steril
13 Hasil Merencanakan kegiatan sterilisasi dan kebutuhan bahan-bahan dalam rangka
sterilisasi sentral
14 Hasil Uji sterilisasi dalam rangka dalam rangka sterilisasi sentral
15 Hasil Uji mutu secara organoleptis dalam rangka uji mutu bahan baku
16 Hasil Uji mutu secara organoleptis dalam rangka uji mutu sediaan obat jadi
17 Hasil Uji mutu dalam proses produksi secara organoleptis dalam rangka uji mutu
sediaan obat jadi
18 Hasil Memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka penerimaam perbekalan farmasi
19 Hasil Mengelompokkan perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan
farmasi
20 Hasil Mengkaji permintaan perbekalan farmasi dalam rangka pendistribusian
perbekalan farmasi
21 Hasil Membuat jadwal penghapusan dalam rangka penghapusan perbekalan farmasi
22 Hasil Penyusunan laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi
23 Hasil Mengkaji resep dalam rangka Dispensing
24 Hasil Memeriksa obat dalam rangka dosis unit
25 Hasil Menghitung kebutuhan komponen dalam rangka sediaan nutrisi parenteral
total
26 Hasil Mengemas sediaan nutrisi parenteral total dalam rangka sediaan nutrisi
parenteral total
27 Hasil Mengemas obat dalam rangka sediaan sitostatika
28 Hasil Visite ke ruang rawat
29 Hasil Pelayanan informasi obat (PIO)
30 Hasil Konseling obat
31 Hasil Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
32 Hasil Mengumpulkan dan menganalisa data dalam rangka evaluasi penggunaan obat
33 Hasil Mendokumentasikan hasil evaluasi dalam rangka evaluasi penggunaan obat
34 Hasil Menelusuri catatan medik dalam rangka pemantauan penggunaan obat
35 Hasil Pelayanan jarak jauh (Remote Service)
36 Hasil Pelayanan di tempat tinggal (Home Care)
37 Hasil Ambulatory services
38 Hasil Swamedikasi
39 Hasil Pelayanan paliatif.
V. TINGKAT FAKTOR
FAKTOR : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (FK:
1 1-3=350)
1 Pengetahuan tentang prosedur, peraturan dan operasi yang
. membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
menyelesaikan masalah yang timbul.
2 Pengetahuan Apoteker berdasarkan peraturan apoteker
.
3 Pegawai diwajibkan mengikuti pelatihan untuk menduduki
. jabatan Apoteker Muda
III
TANGGUNG JAWAB :
.
1. Ketepatan dalam menyajikan rencana kegiatan dalam rangka penyiapan rencana
kegiatan kefarmasian
2. Ketepatan dalam menyajikan rancangan dalam rangka perencanaan perbekalan
farmasi
3. Ketepatan dalam menganalisis usulan pembelian dalam rangka pengadaan
perbekalan farmasi melalui jalur pembelian
4. Menilai barang droping/sumbangan dalam rangka pengadaan perbekalan farmasi
melalui jalur non pembelian
5. Uji coba formula dalam rangka menetapkan formula induk (Master Formula)
sediaan farmasi
6. Menganalisis/mengkaji bahan baku dan teknik pembuatan dalam rangka produksi
sediaan farmasi non steril
7. Memeriksa label/penandaan dalam rangka produksi sediaan farmasi non steril
8. Merencanakan kegiatan produksi dan kebutuhan bahan-bahan dalam rangka
produksi sediaan steril
9. Mengolah bahan baku dalam rangka produksi sediaan steril
10 Uji kualitatif bahan baku dalam rangka uji mutu bahan baku
11 Uji kuantitatif bahan baku dalam rangka uji mutu bahan baku
12 Uji kualitatif obat jadi dalam rangka uji mutu sediaan obat jadi
13 Uji kuantitatif obat jadi dalam rangka uji mutu sediaan obat jadi
14 Membuat rekomendasi uji mutu
15 Memeriksa catatan atau bukti perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan
perbekalan farmasi
16 Menganalisis daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka penghapusan
perbekalan farmasi
17 Evaluasi kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi
18 Memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka dispensing resep individual
19 Menyerahkan perbekalan farmasi dalam rangka dispensing resep individual
20 Menyerahkan obat dalam rangka dispensing dosis unit
21 Merekapitulasi rincian pemakaian obat dan biayanya dalam rangka dispensing dosis
unit
22 Meracik/mencampur komponen-komponen dalam rangka sediaan nutrisi parenteral
total
23 Membaca jadwal pemberian dan menghitung jumlah pelarutnya dalam rangka
sediaan intravena
24 Mengemas obat dalam rangka sediaan intravena
25 Membaca protokol kemoterapi dalam rangka sediaan sitostatika
26 Menghitung dosis sediaan farmasi dalam rangka sediaan sitostatika
27 Mengawasi proses pembuangan limbah dalam rangka sediaan sitostatika
28 Visite ke ruang rawat
29 Pelayanan informasi obat (PIO)
30 Konseling obat
31 Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
32 Mengidentifikasi skala prioritas dan menyusun indicator/kriteria dalam rangka
evaluasi penggunaan obat
33 Merekomendasikan rencana intervensi dalam rangka evaluasi penggunaan obat
34 Menganalisis, menyimpulkan dan merekomendasikan upaya intervensi dalam
rangka pemantauan penggunaan obat
35 Mengklarifikasi laporan efek samping obat dalam rangka monitoring efek samping
obat(MESO)
36 Menganalisis mekanisme kerja, memantau dan merekomendasikan upaya intervensi
dalam rangka monitoring efek samping obat (MESO)
37 Memeriksa kadar obat dalam rangka pemantauan kadar obat dalam darah
38 Mengidentifikasi skala prioritas dalam rangka menganalisis efektifitas biaya
39 Mengumpulkan, mengolah dan membandingkan data-data dalam rangka
menganalisis efektifitas biaya
40 Menyusun laporan kegiatan farmasi klinik
41 Pelayanan jarak jauh (Remote Services)
42 Pelayanan di tempat tinggal (Home Care)
43 Ambulatory services
44 Swamedikasi
45 Pelayanan paliatif
46 Ketetapatan tugas berdasarkan SOP
IV
HASIL KERJA :
.
1. Tersedianya rencana kegiatan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan
kefarmasian
2. Tersedianya rancangan dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
3. Hasil analisa usulan pembelian dalam rangka pengadaan perbekalan farmasi melalui
jalur pembelian
4. Hasil penilaian barang droping/sumbangan dalam rangka pengadaan perbekalan
farmasi melalui jalur non pembelian
5. Hasil uji coba formula dalam rangka menetapkan formula induk (Master Formula)
sediaan farmasi
6. Hasil menganalisis/mengkaji bahan baku dan teknik pembuatan dalam rangka
produksi sediaan farmasi non steril
7. Hasil memeriksa label/penandaan dalam rangka produksi sediaan farmasi non steril
8. Terlaksananya rencana kegiatan produksi dan kebutuhan bahan-bahan dalam rangka
produksi sediaan steril
9. Hasil mengolah bahan baku dalam rangka produksi sediaan steril
10. Hasil uji kualitatif bahan baku dalam rangka uji mutu bahan baku
11. Hasil uji kuantitatif bahan baku dalam rangka uji mutu bahan baku
12. Uji kualitatif obat jadi dalam rangka uji mutu sediaan obat jadi
13. Uji kuantitatif obat jadi dalam rangka uji mutu sediaan obat jadi
14. Terselesaikannya rekomendasi uji mutu
15 Hasil memeriksa catatan atau bukti perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan
perbekalan farmasi
16 Hasil analisis daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka penghapusan
perbekalan farmasi
17 Hasil evaluasi kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi
18 Hasil pemeriksaan perbekalan farmasi dalam rangka dispensing resep individual
19 Terlaksananya penyerahan perbekalan farmasi dalam rangka dispensing resep
individual
20 Menyerahkan obat dalam rangka dispensing dosis unit
21 Hasil rekapitulasi rincian pemakaian obat dan biayanya dalam rangka dispensing
dosis unit
22 Hasil meracik/mencampur komponen-komponen dalam rangka sediaan nutrisi
parenteral total
23 Hasil membaca jadwal pemberian dan menghitung jumlah pelarutnya dalam rangka
sediaan intravena
24 Hasil kemasan obat dalam rangka sediaan intravena
25 Hasil Membaca protokol kemoterapi dalam rangka sediaan sitostatika
26 Hasil penghitungan dosis sediaan farmasi dalam rangka sediaan sitostatika
27 Terlaksananya pengawasan proses pembuangan limbah dalam rangka sediaan
sitostatika
28 Terlaksananya Visite ke ruang rawat
29 Terlaksananya Pelayanan informasi obat (PIO)
30 Terlaksananya Konseling obat
31 Tercapainya Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
32 Hasil mengidentifikasi skala prioritas dan menyusun indicator/kriteria dalam rangka
evaluasi penggunaan obat
33 Hasil rekomendasi rencana intervensi dalam rangka evaluasi penggunaan obat
34 Hasil Menganalisis, menyimpulkan dan merekomendasikan upaya intervensi dalam
rangka pemantauan penggunaan obat
35 Terlaksananya klarifikasi laporan efek samping obat dalam rangka monitoring efek
samping obat(MESO)
36 Hasil Menganalisis mekanisme kerja, memantau dan merekomendasikan upaya
intervensi dalam rangka monitoring efek samping obat (MESO)
37 Hasil pemeriksaan kadar obat dalam rangka pemantauan kadar obat dalam darah
38 Hasil identifikasi skala prioritas dalam rangka menganalisis efektifitas biaya
39 Hasil Mengumpulkan, mengolah dan membandingkan data-data dalam rangka
menganalisis efektifitas biaya
40 Terlaksananya penyusunan laporan kegiatan farmasi klinik
41 Terlaksananya Pelayanan jarak jauh (Remote Services)
42 Terlaksananya Pelayanan di tempat tinggal (Home Care)
43 Tercapainya Ambulatory services
44 Hasil Swamedikasi
45 Terlaksananya Pelayanan paliatif
V. TINGKAT FAKTOR
FAKTOR : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (FK:
1 1-4=550)
1 Pengetahuan tentang prosedur, peraturan dan operasi yang
. membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
menyelesaikan masalah yang timbul;
2 Keterampilan, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
. yang cukup, untuk mengoperasikan dan menyesuaikan peralatan
dalam berbagai tujuan, seperti melaksanakan sejumlah tes atau
operasi standar;
3 Pegawai diwajibkan mengikuti pelatihan untuk menduduki
. jabatan Apoteker Madya.
III
TANGGUNG JAWAB :
.
1. Ketepatan dalam menyajikan rencana kegiatan dalam rangka penyiapan rencana
kegiatan kefarmasian
2. Ketepatan dalam menyajikan rancangan dalam rangka perencanaan perbekalan
farmasi
3. Keakuratan inventaris semua pemasok perbekalan farmasi
4. Keakuratan mengolah data dan menghitung kebutuhan sesuai ketentuan yang
berlaku dan dasar-dasar perencanaan
5. Ketepatan mengawasi kegiatan sterilisasi sentral sesuai dengan metode sterilisasi
yang benar
6. Ketepatan menyusun perbekalan farmasi
7. Keakuratan merekapitulasi daftra usulan perbekalan farmasi / resep yang akan
dihapuskan
8. Ketepatan meracik obat
9. Ketepatan mendokumentasikan semua kegiatan secara sistematis
10 Ketepatan melakukan penyuluhan dibidang kefarmasia / kesehatan
IV
HASIL KERJA :
.
1. Hasil pembuatan rangka acuan
2. Hasil klasifikasi perbekalan farmasi
3. Hasil inventaris semua pemasok perbekalan farmasi
4. Hasil olahan data dan hitungan kebutuhan sesuai ketentuan yang berlaku dan dasar-
dasar perencanaan
5. Hasil pengawasan kegiatan sterilisasi sentral sesuai dengan metode sterilisasi yang
benar
6. Hasil penyusunan perbekalan farmasi
7. Hasil rekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi / resep yang akan dihapuskan
8. Hasil racikan obat
9. Hasil dokumentasi semua kegiatan secara sistematis
10. Hasil melakukan penyuluhan dibidang kefarmasia / kesehatan
V. TINGKAT FAKTOR
FAKTOR : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (FK:
1 1-4=550)
1 Pengetahuan tentang prosedur, peraturan dan operasi yang
. membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
menyelesaikan masalah yang timbul;
2 Keterampilan, yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
. yang cukup, untuk mengoperasikan dan menyesuaikan peralatan
dalam berbagai tujuan, seperti melaksanakan sejumlah tes atau
operasi standar;
3 Pegawai diwajibkan mengikuti pelatihan untuk menduduki
. jabatan Apoteker Pertama.
III
TANGGUNG JAWAB :
.
1. Ketepatan memilah-milah, mengelompokkan dan mengomplikasi data-data
2. Ketepatan merekapitulasi data-data yang telah dipilih dan disetujui
3. Ketetapatan erekapitulasi data-data kebutuhan perbekalan farmasi sesuai
perencanaan
4. Ketepatan menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi untuk proses pengadaan
dan termasuk membuat draf surat pesanan
5. Ketepatan menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi yang merupakan program
pemerintah
6. Ketepatan melakukan proses pengemasan obat dan pemberian etika
7. Keakuratan menimbang dan atau mengukur bahan baku untuk kegiatan produksi
sediaan steril
8. Ketepatan mengumpulkan dan membuat daftar usulan / data-data berupa jenis dan
jumlah resep / pembekalan farmasi yang akan dihapuskan
9. Ketepatan menyiapkan obat sesuai dengan resep yang dibayar dan membuat etika
yang berisi informasi tentang tanggal, identitas pasien, aturan pakai dan cara
pemakaian
10. Ketetpatan menyiapkan kebutuhan obat untuk tiap kali pemakaian selama 24 jam
11. Ketepatan menyiapkan komponen TPN
12 Ketepatan membuat limbah obat sitostatika dan alat kesehatan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
13 Ketepatan menyusun laporan kegiatan farmasi klinik
14 Ketepatan melakukan penyuluhan di bidang kefarmasian / kesehatan
IV
HASIL KERJA :
.
1. Hasil pemilahan dan pengelompokkan dan mengimplikasi data-data
2. Hasil rekapitulasi data-data yang telah dipilih dan disetujui
3. Hasil rekapitulasi data-data kebutuhan perbekalan farmasi sesuai perencanaan
4. Hasil persiapan daftar usulan perbekalan farmasi untuk proses pengadaan dan
termasuk membuat draf surat pesanan
5. Hasil persiapan daftar usulan perbekalan farmasi yang merupakan program
pemerintah
6. Hasil proses pengemasan obat dan pemberian etika
7. Hasil timbangan dan atau pengukuran bahan baku untuk kegiatan produksi sediaan
steril
8. Hasil pengumpulan dan pembuatan daftar usulan / data-data berupa jenis dan jumlah
resep / pembekalan farmasi yang akan dihapuskan
9. Hasil persiapan obat sesuai dengan resep yang dibayar dan membuat etika yang
berisi informasi tentang tanggal, identitas pasien, aturan pakai dan cara pemakaian
10. Hasil persiapan kebutuhan obat untuk tiap kali pemakaian selama 24 jam
11. Hasil persiapan komponen TPN
12. Hasil pembuatan limbah obat sitostatika dan alat kesehatan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
13. Hasil penyusunan laporan kegiatan farmasi klinik
14. Hasil penyuluhan di bidang kefarmasian / kesehatan
V. TINGKAT FAKTOR
III
TANGGUNG JAWAB :
.
1. Keakuratan data rencana tahunan
2. Keakuratan data rencana tiga bulanan
3. Keakuratan data rencana bulanan
4. Keakuratan data pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga
5. Ketepatan menyiapkan dan menimbang bahan obat, tingkat kesulitan I
6. Ketersediaan ruangan produksi sedian obat jadi
7. Ketepatan sterilisasi bahan
8. Keakuratan pengemasan kembali, tingkat kesulitan I
9. Keakuratan pengiriman dan pengembalian sediaan farmasi pengadaan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan I
10. ketepatan catatan stok dan laporan pemakaian sediaan farmasi pengadaan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga
11. Ketepatan meracik dan mengemas obat, tingkat kesulitan II
IV
HASIL KERJA :
.
1. data rencana tahunan
2. data rencana tiga bulanan
3. data rencana bulanan
4. data pengadaan sediaan farmasi pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga
5. bahan obat, tingkat kesulitan I
6. produksi sedian obat jadi
7. sterilisasi bahan
8. pengemasan kembali, tingkat kesulitan I
9. pengiriman dan pengembalian sediaan farmasi pengadaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan I
10. catatan stok dan laporan pemakaian sediaan farmasi pengadaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga
11. Meracik dan mengemas obat, tingkat kesulitan II
12. tugas lain yang diperintahkan.
V. TINGKAT FAKTOR
FAKTOR : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (FK:
1 1-3=350)
1 Pengetahuan tentang prosedur, peraturan dan operasi yang
. membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
menyelesaikan masalah yang timbul.
2 Pengetahuan Asisten Apoteker berdasarkan peraturan asisten
. apoteker
3 Pegawai diwajibkan mengikuti pelatihan untuk menduduki
. jabatan Asisten Apoteker
III
TANGGUNG JAWAB :
.
1. Keakuratan data rencana tahunan
2. Keakuratan data rencana tiga bulanan
3. Keakuratan data rencana bulanan
4. Keakuratan data pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga
5. Ketepatan menyiapkan dan menimbang bahan obat, tingkat kesulitan I
6. Ketersediaan ruangan produksi sedian obat jadi
7. Ketepatan sterilisasi bahan
8. Keakuratan pengemasan kembali, tingkat kesulitan I
9. Keakuratan pengiriman dan pengembalian sediaan farmasi pengadaan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan I
10. ketepatan catatan stok dan laporan pemakaian sediaan farmasi pengadaan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga
11. Ketepatan meracik dan mengemas obat, tingkat kesulitan II
IV
HASIL KERJA :
.
1. data rencana tahunan
2. data rencana tiga bulanan
3. data rencana bulanan
4. data pengadaan sediaan farmasi pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga
5. bahan obat, tingkat kesulitan I
6. produksi sedian obat jadi
7. sterilisasi bahan
8. pengemasan kembali, tingkat kesulitan I
9. pengiriman dan pengembalian sediaan farmasi pengadaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan I
10. catatan stok dan laporan pemakaian sediaan farmasi pengadaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga
11. Meracik dan mengemas obat, tingkat kesulitan II
12. tugas lain yang diperintahkan.
V. TINGKAT FAKTOR
FAKTOR : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (FK:
1 1-3=350)
1 Pengetahuan tentang prosedur, peraturan dan operasi yang
. membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
menyelesaikan masalah yang timbul.
2 Pengetahuan Apoteker berdasarkan peraturan apoteker
.
3 Pegawai diwajibkan mengikuti pelatihan untuk menduduki
. jabatan Apoteker Muda
III
TANGGUNG JAWAB :
.
1. Ketepatan melaksanakan penghapusan resep / pembekalan farmasi dan
mendokumentasikannya
2. Ketepatan menyusun laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi
3. Ketepatan menyiapkan obat sesuai dengan resep yang dibayarkan dan membuat
etika yang berisi informasi tentang tanggal, identitas pasien, aturan pakai dan cara
pemakaian
4. Ketepatan menyiapkan komponen sedian IV
5. Ketepatan melakukan penyuluhan di bidang kefarmasian
IV
HASIL KERJA :
.
1. Hasil pelaksanaan penghapusan resep / pembekalan farmasi dan
mendokumentasikannya
2. Hasil penyusunananlaporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi
3. Hasil persiapan obat sesuai dengan resep yang dibayarkan dan membuat etika
yang berisi informasi tentang tanggal, identitas pasien, aturan pakai dan cara
pemakaian
4. Hasil persiapan komponen sedian IV
5. Hasil penyuluhan di bidang kefarmasian
V. TINGKAT FAKTOR
FAKTOR : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN (FK:
1 1-3=350)
1 Pengetahuan tentang prosedur, peraturan dan operasi yang
. membutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk
menyelesaikan masalah yang timbul.
2 Pengetahuan Asisten Apoteker berdasarkan peraturan asisten
. apoteker
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Tata hubungan kerja instalasi farmasi dengan unit lain maupun pihak
lain baik internal maupun eksternal dapat digambarkan sebagai berikut ini.
Pihak internal
No Pihak terkait Hubungan Kerja
A. Pola Ketenagaan
Pola ketenagaan unit farmasi terdiri dari :
1. Apoteker
2. Tenaga Teknis Kefarmasian
3. Tenaga Administrasi
Harian
Bulanan
Tiga bulanan
Harian
1 Produksi /repacking 25 3
Farmasi
Hari kerja tersedia 258
Waktu Kerja tersedia 1086
Kebutuhan SDM 3 orang
Harian
5 Pengarsipan dokumen 1 30
Dua bulanan
Tiga bulanan
Harian
8 Pengarsipan dokumen 1 30
Kegiatan Orientasi bagi pegawai di instalasi farmasi Rumah Sakit Muara Teweh
mengacu pada Pedoman Orientasi Pegawai yang berlaku di Rumah Sakit umum
Daerah Muara Teweh dengan menambahkan aspek-aspek teknis yang terkait
dengan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
1. Pengertian
a. Orientasi pegawai adalah program bagi pegawai baru ataupun pegawai
lama dengan tujuan untuk memperkenalkan tentang organisasi dalam hal
ini Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh dan aspek-aspek lain yang
berkaitan dengan bidang pekerjaan.
b. Pegawai baru adalah peserta seleksi penerimaan calon pegawai yang
berdasarkan keputusan Badan Pelaksana Harian (BPH) Rumah Sakit
Umum Daerah Muara Teweh dinyatakan diterima sebagai pegawai.
c. Pegawai lama adalah pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh
berdasarkan keputusan Direktur Utama dilakukan mutasi, rotasi ataupun
promosi dengan dipindahkan ke unit kerja yang lain.
2. Metode Orientasi
Orientasi pegawai unit farmasi dilakukan dengan metode klasikal dan metode
orientasi lapangan. Baik pegawai baru maupun lama wajib mengikuti kegiatan
orientasi sesuai ketentuan yang berlaku.
a. Orientasi Pegawai Baru
Jika penerimaan pegawai kurang dari 10 orang dalam satu lingkup rumah
sakit, maka orientasi lapangan dan klasikan dilakukan oleh atasan langsung
dan atau atasan tidak langsung. Selanjutnya untuk orientasi besar di tingkat
RS akan diundang kembali (metode klasikal level RS )Jika penerimaan
pegawai lebih dari 10 orang dalam satu lingkup rumah sakit maka
pegawai dikumpulkan di ruang pertemuan untuk mengikuti orientasi klasikal
level rumah sakit dengan materi-materi
yang sudah ditentukan (ceramah/diskusi). Setelah orientasi klasikal,
kemudian orientasi unit dengan kegiatan pengenalan lapangan kerja di unit
yang bersangkutan.
b. Orientasi Pegawai Lama
Orientasi dilakukan di unit farmasi yang akan ditempati oleh pegawai yang
bersangkutan.
Orientasi dan pendampingan dikoordinasi oleh kepala unit bersangkutan.
c. Pelaksanaan Orientasi
Orientasi Klasikal level rumah sakit dilaksanakan selama 3 hari pada pekan
pertama pegawai baru masuk.
Orientasi lapangan dilakukan selama 3 bulan sesuai penjadwalan. Bulan I
pegawai masuk shift pagi atau siang dan pada bulan II dijadwalkan shift pagi,
siang, malam.
3. Materi Orientasi Umum
a. Materi Orientasi Umum
No Deskripsi Pemateri
Profil Rumah Sakit (sejarah, visi,
misi, Direktur Utama
1
struktur organisasi dan budaya
organisasi)
Hak Pasien dan Pelayanan Prima
Direktur Pelayanan Medik
Menuju Kepuasan Pelanggan
2
Motivasi dan Etos Kerja Keuangan dan
Kepegawaian
3
Komunikasi Efektif Direktur
Handling Complain dan service
Humas
4 excellence
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Ketua Tim PPI
di RS
5
6 Keselamatan Pasien RS Ketua Tim SKP
Peraturan Pegawai RSUD Muara
7 Kepegawaian
Teweh
b. Materi Orientasi Khusus Farmasi
No Materi Pemateri