Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU TENGAH

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Jl. Tammauni Pue Ballung Kec. Tobadak Kab. Mamuju Tengah 91563
Telpon 081238269933 Email :rsud.mateng20@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN MAMUJU TENGAH
NOMOR : / / 2023

TENTANG
PENETAPAN PEDOMAN KERJA KESEHATAN LAINNYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAMUJU TENGAH

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAMUJU TENGAH

Menimbang :

a. bahwa untuk menjamin terselenggaranya peningkatan kualitas dan


kuantitas pasien di rumah sakit yang merupakan perangkat rumah sakit
dalam menerapkan tata kelolah pelayanan kepada pasien.
b. Bahwa pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor penentu
baik buruknya mutu dan citra rumah sakit,oleh karenanya tenaga
kesehatan lain sebagai tenaga profesional juga dituntut untuk
bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan sesuai
kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun
bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya.
c. Bahwa Berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud dalam a, b
ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Mamuju Tengah.

Mengigat :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan
2. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit
3. Undang - Undang Negara Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang tenaga kesehatan
4. Peraturan pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Penyusun dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,Tambahan
Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4502)
5. Peraturan Menteri Kesehata Republik Indonesia No 11 Tahun 2017
Tentang keselamatan pasien
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :26 Tahun 2013
Tentang Pratik tenaga Penunjang Medik Yang Berkompeten.
7. Peraturan Menteri Ksehatan Republik Indonesia Nomor 1144 Tahun
2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan RI
8. Peraturan pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Tentang pekrjaan
kefarmasian

0
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2013
Tentang penyelenggaraan pekerjaan dan praktek Tenaga gizi
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
370/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar profesi Ahli teknologi
Laboratorium Kesehatan
11. Keputusan Bupati Mamuju Tengah Nomor 11 Tahun 2015 Tentang
Pembentukan organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Mamuju Tengah.
12. Peraturan Bupati Mamuju Tengah Nomor 6Tahun 2018 Tentang
Pembentukan Unit Pelaksan Teknis Daerah Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Mamuju Tengah.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAMUJU


TENGAH TENTANG PENETAPAN PEDOMAN KERJA KESEHATAN
LAINNYA.

KEDUA penetapan Komite kesehatan lainnya di RSUD Mamuju Tengah


sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.

KETIGA Keputusan ini berlaku sejak Tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan di ubah dan di perbaiki
sebagaimana mestinya

Ditetapkan :Tobadak

Pada Tanggal :

Direktur

dr. Hj. Nur Fitriana, Sp,GK


NIP.198612312014122001

1
BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan terpenting dan perlu dukungan
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Berbagai profesi tenaga kesehatan dengan
perangkat keilmuan masing-masing berinteraksi satu sama lain. Penyelenggara pelayanan
kesehatan rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Untuk
menjaga kualitas mutu pelayanan maka diperlukan standarisasi sesuai penjelasan undang-
undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit bahwa rumah sakit wajib memberikan
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti kriminasi, dan efektif dengan mengutamakan
kepentingan pasien dengan standar pelayanan rumah sakit.

Tenaga kesehatan lain juga mmemgang peranan penting setalah Dokter,Perawat dan
Bidang tenaga kesehatan lain merupakan tenaga profesinal yang memberikan pelayanan
langsung kepada masyarakat,terutama di era globalisasi perkembangan dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan sangatl berkembang pesat saat ini kualitas pelayanan dapat dicapai
dengan landasan dan komitmen yang kuat dari seluruh pemberi pelayanan dengan berbasis
pada etik dan moral yang tinggi.

Kualitas pelayanan penunjang yang di berika oleh staf tenaga kesehatan lain sangat
ditentukan oleh semua aspek kompetensi tenaga kesehatan lain dalam melakukan
penatalaksanaan asuhan tenaga ksehatan lain tergantung upaya tenaga nkesehatan lain
memelihara kompetensi seoptimal mungkin.Untuk mempertahankan mutu dilakukan upaya
pemantauan dan pengendalian mutu profesi

Keselamatan pasien dapat di wujudkan apabila staf profesi kesehatan lainnya


mempunyai kemampuan sebagai tenaga juga harus memperhatikan kesehatan professional
yang dapat mebrikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki serta
melaksanakan sesuai dengan stadar yang telah ditentukan.

Staf Prifesi kesehatan lainnya dalam melaksanakan tugasnya juga harus mamberikan
hak-hak pasien sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan menghasilkan kepuasan pasien
atas pelayanan yang diberikan guna meningkatkan profesionalisme pembinaan etik dan disiplin
tenaga kesehatan serta menjaga mutu pelayanan yang mempunyai pungsi utama
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan profesi kesehatan lainyamelalui
kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi.

A. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM
Sebagai pedoman atau bagi komite kesehatan lain dalam menyelenggarakan kegiatan
untuk meningkatkan profesionalisme bagi tenaga keshatan lain.

2. TUJUAN KHUSUS
a. Terbentuknya persamaan, pemahaman, persepsi dan cara pandang serta paradigma
dalam penyelenggaraan komite kseshatan lain di RSUD Mamuju Tengah.
b. Terselenggaranya komite kesehatan lain RSUD Mamuju Tengah dapat memiliki tata
kelola klinis sesuai dengan etika profesi dan standar oprasional yang berlaku di Rumah
Sakit Umum Daerah Mamuju Tengah.

2
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Identitas
1. Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju tengah
2. Kepemilikan : Pemerintah Daerah KabupatenMamuju Tengah
3. Jenis Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah
4. KelasRumahSakit : Rumah Sakit Umum Daerah KelasTipe D
5. Alamat : Jl. TammauniePueBallung No. 2
6. Email : rsud.mateng20@gmail.com
B. Sejarah RSUD Mamuju Tengah
Berdasarkan Keputusan Bupati Mamuju Tengah Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati Mamuju Tengah Nomor 18 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Satelit Kabupaten
Mamuju Tengah tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Mamuju Tengah, ditetapkan sebagai RSUD Mamuju Tengah yang
sebelumnya dikenal dengan nama Rumah Sakit Daerah Satelit Mamuju Tengah secara
penuh berlaku efektif sejak tanggal 13 Januari 2015 dan berdasarkan Peraturan Bupati
Mamuju Tengah Nomor 6 tahun 2018 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada
Dines Kesehatan Kabupaten Mamuju Tengah mengatur tentang RSUD Mamuju Tengah
sebagai UPTD pada Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Tengah yang pelaksanaan
Keungan dan Kepegawaian bersifat otonom dan harus senantiasa berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
RSUD Mamuju Tengah adalah unsure penunjang penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Mamuju Tengah di bidang pelayanan kesehatan yang mempunyai tugas
melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu
dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan. Rumah
Sakit Umum Daerah Mamuju Tengah mempunyai tugas pokok: Melaksanakan Pelayanan
Kesehatan (Caring) dan penyembuhan (Curing) penderitaan serta pemulihan keadaan
cacat badan dan jiwa (Rehabilitation), serta melaksanakan upaya rujukan:
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah
sakit. Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tengah diresmikan pada tanggal 20 oktober
2014. Rumah Sakit Umum Daerah mamuju Tengah pada tahun 2017 telah terakreditasi
untuk kali pertama dengan predikat perdana bintang satu, dengankelas (tipe D).
C. Sumber Daya Manusia
Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tengah adalah milik Pemerintah Kabupaten Mamuju
Tengah yang terletak di Jalan Tammaunie Pue Ballung No. 2 Kabupaten Mamuju Tengah.
Lahan yang dimiliki RSUD Mamuju Tengah seluas 6000 m. Untuk menunjang operasional

3
pelayanan di Rumah Sakit, terdapat beberapa gedung penunjang dimana dari seluruh
bangunan utama dengan luas seluruh bangunan 2870 m.

RSUD Mamuju Tengah saat ini mempunyai kapasitas tempat tidur, dengan rincian sebagai
berikut :

Tabel 1. Jumlah Tempat Tidur RSUD Mamuju Tengah Tahun 2023

Jumlah Tempat
No Jenis Tempat Tidur
Tidur

1 VIP A 1

2 VIP B 1

3 Kelas I 8

4 Kelas II 20

5 Kelas III 66

6 Isolasi 6

7 ICU 4

8 Perinatologi 1

9 Nicu 5

10 Picu 2

Jumlah 114

Ruang Perawatan terdiri dari :

1.
2. Ruang Cempaka 7. Ruang Asoka
3. Ruang Melati 8. Ruang Perinatologi
4. Ruang Lavender 9. Ruang Perawatan Intensif (ICU)
5. Ruang Edelweis 10. Kamar Bersalin
6. Ruang Tulip

4
Pelayanan Poli KlinikRawat Jalan terdiridari :

1. PoliKlinik KIA/ Spesialis Obgyn 6. Poli Klinik SpesialisGizi


2. Poli KlinikSpesialis Interna 7. Poli Klinik Gigi dan Mulut
3. Poli KlinikSpesialisBedah 8. Poli Rehabilitasi Medik
4. Poli KlinikSpesialis Anak 9. Poli Umum
5. Poli KlinikSpesialis THT 10. Poli Klinik Infeksius

Instalasi Rumah Sakit terdiri dari:

1. Instalasi Gawat Darurat 9. Instalasi Sanitasi


2. Instalasi Bedah Sentral 10. BPJS dan SIMRS
3. Instalasi Rawat Jalan 11. Instalasi Pusat Sterilisasi
4. Instalasi Rawat Inap 12. Instalasi Laundry
5. Instalasi Gizi 13. Instalasi Pemeliharaan Sarana
6. Instalasi Rekam Medik Rumah Sakit (IPSRS)
7. Instalasi Farmasi 14. Instalasi Ambulans dan Rujukan
8. Instalasi Radiologi
15. Instalasi Pemulasaran Jezanah
16. LaboratoriumdanUTDRS

5
Jumlah Sumber Daya Manusia yang dimiliki RSUD Mamuju Tengah pada tahun 2023
berjumlah 401 orang, terdiri dari 47 orang PNS, dan 354 orang Tenaga Kontrak Daerah.
Jumlah SDM RSUD Mamuju Tengah berdasarkan fungsinya secara rinci sebagaimana table
berikut:

Tabel 2. Jumlah Sumber Daya Manusia RSUD Mamuju Tengah Tahun 2023

PNS PTT
NO PENDIDIKAN JUMLAH
L P L P
1 DOKTER UMUM
2 DOKTER GIGI 1 1 0 0 2
DOKTER
3 0 1 8
SPESIALIS 2 5
4 D3 BIDAN 0 9 0 111 120
5 D4 BIDAN 0 5 0 10 15
6 D3 PERAWAT 3 4 18 30 55
7 S.Kep 2 3 2 3 10
8 Ners 2 6 9 27 44
9 D3 FARMASI 1 0 2 6 9
10 D4 FARMASI 0 0 0 1 1
11 S1 FARMASI 0 1 0 4 5
12 APOTEKER 0 2 3 2 7
13 SKM (KESPRO) 0 0 0 1 1
S1
14
SKM(KESLING) 0 0 1 2 3
15 D3 KESLING 1 0 1 4 6
16 SI GIZI 0 1 0 0 1
17 S1 SKM(GIZI) 0 0 0 1 1
18 D3 GIZI 0 0 0 6 6
D3 PERAWAT
19
GIGI 0 0 1 0 1
DIV PERAWAT
20
GIGI 0 2 0 0 2
D3
21
RADIOGRAFER 0 1 0 4 5
22 D3 ANALIS 0 1 3 4 8
23 D4 ANALIS 0 0 1 1 2
24 D3 RMIK 0 0 0 1 1
25 SE 0 0 2 3 5
26 SM 0 0 0 3 3
27 S.Kom 0 0 0 1 1
28 SMA 0 0 1 6 7
29 LAINNYA 0 0 41 31 72
TOTAL 10 37 87 267 401

6
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

1. Visi Rumah Sakit adalah “Terwujudnya RSUD Mamuju Tengah menjadi Rumah Sakit
yang Bermutu, Mandiri dan Berkeadilan dalam rangka mendukung Mamuju Tengah dan
maju sejahtera dalam bingkai lallatassisara”.
2. Misi Rumah Sakit adalah:
a. Peningkatan akses terhadap Sumber Daya Manusia kesehatan yang berkualitas;
b. Peningkatan, pengembangan dan pemeliharaan sarpras dan alat kesehatan dalam
rangka mendukung kualitas pelayanan;
c. Tata kelola Rumah Sakit yang tertib, mandiri dan berkeadilan.
3. Falsafah Rumah Sakit adalah
a. Pasien merupakan insan yang sangat penting bagi Rumah Sakit dan harus
dihormati dan dilindungi hak-haknya.
b. Pasien merupakan insan yang sangat penting bagi Rumah Sakit dan harus
dihormati dan dilindungi hak-haknya.
c. Pegawai Rumah Sakit adalah aset yang sangat berharga oleh karena itu
kesejahteraanya perlu diperhatikan dan dilindungi.
d. Profesionalisme yang didukung dengan budaya kebersamaan, etos kerja yang
tinggi dari karyawan merupakan kunci keberhasilan Rumah Sakit.
e. Pelayanan yang berorientasi kepada pasien mempermudah pengembangan
pelayanan Rumah Sakit yang dapat diterima oleh masyarakat.
f. Pelayanan kepada pasien dilakukan secara manusiawi.
4. TujuanRumahSakit
a. Terselenggaranya pelayanan yang berkualitas dan terjangkau dengan
memperhatikan masyarakat kurang mampu.
b. Menjadikan RSUD Mamuju tengah sebagai pilihan utama masyarakat Mamuju
Tengah dan sekitarnya mendapatkan pelayanan lanjutan.
c. Terpenuhinya kebutuhan atas pelayanan, sarana dan prasarana Rumah akit yang
modern, sesuai standard dan klasifikasi RS.
d. Tercapainya kesinambungan sarana dan prasarana modern guna mendukung
pelayanan bermutu dan terakreditasi.
e. Terselenggaranya pembinaan kompetensi dan karakter karyawan yang
berkepribadian secara berlanjutan.
f. Terbangunnya system pengelolaan yang professional, transparan, dan akuntabel.
g. Terpenuhinya imbalan kerja karyawan sesuai kinerja dan profesionalitas.

7
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT MAMUJU TENGAH

Strukturorganisasi RSUD Mamuju Tengah mengacu pada PeraturanBupatiMamuju


Tengah Nomor 6 Tahun 2018 Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas
Kesehatan KabupatenMamuju Tengah. Adapun susunanorganisasi RSUD Mamuju Tengah
adalahsebagaiberikut :

A. Direktur yang merupakanpimpinanrumahsakit


B. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
C. KepalaSeksiPelayananMedik
D. KepalaSeksiKeperawatan
E. KepalaSeksiPenunjangMedik
F. KepalaSeksiInstalasi dan RekamMedik
Adapun strukturorganisasi yang dimaksud pada PerbupNomor 6 Tahun 2018
adalahsebagaiberikut :

Gambar 1. Bagan StrukturOrganisasi RSUD Mamuju Tengah

8
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE TENAGA KESEHATANLAINNYA

4.1. Struktur Organisasi Komite Tenaga Kesehatan Lainnya

Ketua Komite : Yenny febriana Roosdyahwati Lalo,S.Tr KG


Sekretaris I : Muhraini,AMG

Sub Komite Kredensial


Ketua : Diayul Haq, Amd Kes
Anggota : Oetary Yunita, S.Gz
: Nur Adha T,S.Tr.Kes

Sub Komite Mutu Profesi

Ketua : Apt.Sohra Rahayu,S.Farm


Anggota : M Fiqi Febryawan, A.Md.Rad
: Ilham, A.Md.KL

Sub Komite Etik & Disiplin Profesi

Ketua : Salmawati,A.Md.Rad

Anggota : Silahuddin, A.Md KG

: Nirwati.AMG

9
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAMUJU TENGAH

DIREKTUR

Dr. Hj. Nur. Fitriana,Sp,GK


Nip. 19861231201412 2 001

Ketua komite Kesehatan Lainnya

Yenny Febriana R Lalo,S Tr.KG


Nip.19730223 199303 2 003

s
Sekertaris

Muhraini, AMG
Nipppk.199307192023212005

Ketua Sub Komite Ketua Sub Komite Mutu Profesi Ketua Sub KomiteEtik dan
Kredensialing Apt.Sohra Rahayu, S. Farm disiplin profesi
Diayul Haq, Amd Kes Nipppk.199201072023212001 Salmawati, Amd Rad
Nipppk: 19960404202321001 Nip. 198009232011012007

Anggota Anggota
Anggota
Oetari Yunita, S.Gz Muh.fiqih febriyawan, Amd Rad
Silahuddin, Amd KG
Nip. 199206212019032016 Nipppk.199302142023211001
Nipppk.199202182023211003
Nur Adha T, S.Tr Kes Ilham Wahyudi, Amd.KL
Nirwati, AMG
Nipppk. 199604302023212010 Nip.1904132019032016
Nipppk.198601202023212002

10
BAB V

URAIAN TUGAS

A. KETUA KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA

1. Ketua Komite tenaga kesehatan dipilih pada pemilihan langsung oleh anggota
secara periodik yang diselenggarakan setiap 3 tahun selanjutnya diajukan dan
disetujui oleh Direktur.
2. Ketua tenaga kesehatan adalah karyawan tetap.
3. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan ketua sebelum masa jabatannya
berakhir, masa kekosongan tesebut di isi oleh sekretaris.
4. Tugas Ketua Komite Tenaga kesehatan adalah :
a. Menyelenggarakan komunikasi yang efektif dan mewakili pendapat
kebijakan, laporan, serta kebutuhan, dan kelompok bertanggung jawab
kepada seluruh Staf tenaga kesehatan.
b. Menyelenggarkan dan bertanggung jawab atas semua risalah rapat yang
diselenggarakan ketua Komite tenaga kesehatan.
b. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh direktur dan Sub Komite
lainnya.
c. Menentukan agenda setiap rapat Komite tenaga kesehatan.

B. SEKRETARIS KOMITE TENAGA KESEHATANAN LAINNYA

1. Sekretaris Komite tenaga kesehatan ditetapkan oleh Ketua Komite tenaga


kesehatan.
2. Sekretaris Komite tenaga kesehatan adalah seorang Staf Tenaga
kesehatan karyawan tetap.
3. Sekretaris Komite Tenaga kesehatan bertanggung jawab untuk
mengkordinasikan tugas - tugas kesekretariatan Komite Tenaga
kesehatan.
4. Mewakili Komite tenaga kesehatan dalam hal Ketua Komite tenaga
kesehatan berhalangan.
5. Pada sekretaris Komite Tenaga kesehatan disediakan fasilitas
kesekretariatan dan segala prasarana lain oleh rumah sakit.
6. Tugas Sekertaris Komite Tenaga kesehatan adalah :
a. Melakukan pemberitahuan kepada semua anggota yang berhak untuk
menghadiri rapat-rapat Komite Tenaga kesehatan.
b. Mempersiapkan dan mengedarkan risalah rapat yang lengkap kepada
hadirin yang berhak menghadiri rapat.
b. cMelaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Ketua Komite tenaga
kesehatan.

11
C. SUB KOMITE TENAGA KESEHATAN

1. SUB KOMITE KREDENSIAL

Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang tenaga kesehatan


yang selanjutnya ditetapkan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk
melakukan tindakan tenaga kesehatan sesuai dengan lingkup prakteknya.
Rumah sakit wajib menetapkan kewenangan klinis tenaga kesehatan yang
memperoleh izin praktek dalam rangka melaksanakan tata kelola klinis yang
baik (good clinical governance). Kewenangan klinins harus dirumuskan dalam
peraturan internal tenaga kesehatan

a. Tujuan
Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga tenaga
kesehatan yang memberikan asuhan tenaga kesehatan benar kompeten
dan etis.
b. Tugas dan wewenang
Tugas sub komite kredensial adalah :
1) Menyusun dan membuat daftar kewenangan klinis sesuai jenjang
karir, berdasarkan masukan dari kelompok staf non keperawatan.
2) Melakukan assesmen dan pemeriksaan :
a) Kompetensi
b) Status kesehatan
c) Perilaku
d) Etika profesi

3) Melaporkan hasil assesmen dan pemeriksaan serta memberikan


rekomendasi kewenangan klinik kepada komite non keperawatan.

4) Melakukan proses kredensial masa berlaku surat penugasan dan


adanya permintaan khusus dari komite tenaga kesehatan. Sub komite
kredensial mempunyai kewenangan menilai dan memutuskan
kewenangan klinis yang adekuat sesuai kompetensi yang dimiliki
setiap non tenaga kesehatan sesuai jenjang karir.

c. Keanggotaan

Keanggotaan sub komite kredensial sekurang-kurangnya terdiri dari ketua


dan anggota serta dibantu oleh kelompok staf fungsional tenaga
kesehatan.

d. Mekanisme kerja

1) Mempersiapkan kewenangan sesuai kompetensi

12
2) Menyusun kewenangan klinis dengan kriteria : pendidikan, lisensi,
prestasi penjagaan dan peningkatan mutu pelayanan tenaga
kesehatan, status personal, status kesehatan serta tidak pernah
terlihat dalam tindak kriminal dan kekerasan jika melakukan praktik
mandiri, jelaskan pola praktik dan implementasinya.
3) Membuat keputusan untuk pemberian kewenangan dengan
memberikan rekomendasi kepada komite tenaga kesehatan
4) Melakukan pembinaan dan pemulihan kewenangan secara berkala
5) Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang di
tetapkan.

2. SUB KOMITE MUTU


Dalam rangka menjamin pasien memperoleh pelayanan asuhan tenaga
kesehatan berkualitas, maka tenaga kesehatan sebagai pemberi
pelayanan harus bermutu, kompeten, etis dan profesional. Perlu dilakukan
upaya-upaya yang terencana dan terarah agar kompetensi dipertahankan
dan dikembangkan. Tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan-
asuhan paramedis non ketenaga kesehatanan sesuai dengan standar
praktik, standar pelayanan dan standar prosedur operasional yang
ditetapkan oleh rumah sakit. Mutu pelayanan tenaga kesehatan lainnya
harus selalu dipantau dievaluasi serta diperbaharui dan ditingkatkan agar
pasien dan keluarga memperoleh kepuasan
a. Tujuan
Memastikan kualitas asuhan tenaga kesehatanan yang diberikan oleh
tenaga tenaga kesehatan, benar-benar sesuai standar melalui
penggunaan sumber-sumber dan evaluasi yang berkesinambungan.
b. Tugas dan Kewenangan Tugas sub komite mutu profesi adalah :
1) Mempersiapkan bahan standar pelayanan tenaga kesehatan
dan standar prosedur operasional yang telah disusun oleh
rumah sakit.
2) Menyususun data dasar profile tenaga kesehatan sesuai area
praktik.
3) Pendataan kompetensi tenaga kesehatan sesuai jenjang karir
pada setiap area praktik tenaga kesehatan.
4) Mengidentifikasikan dan mengevaluasi data tenaga kesehatan.
5) Melakukan audit tenaga kesehatan.
6) Melakukan koordinasi dengan unit mutu RS, untuk telaah
temuan kualitas sehingga dapat dilakukan tindak lanjut
perubahan mutu.
7) Mengadakan pertemuan-pertemuan ilmiah, pelatihan internal
RS, untuk berdasarkan hasil asesmen kompetensi dan
kemajuan IPTEK.

13
8) Mengadakan kegiatan-kegiatan ilmiah, pelatihan di luar RS bagi
tenaga kesehatan sesuai area praktik pada setiap level jenjang
karir.
9) Memfasilitasi proses pendampingan “couch” (preceptorship/
mentorship) selama melaksanankan praktik tenaga kesehatan.
10) Mengidentifikasi perubahan-perubahan kompetensi
berdasarkan fakta melalui kaji ulang. Kewenangan sub komite
mutu profesi adalah; assesmen, mempertahankan dan
mengembangkan mutu profesi setiap tenaga tenaga kesehatan.
c. Keanggotaan
Sub komite mutu profesi terdiri dari sekurang-kurangnya ketua dan
anggota. Dibantu oleh tenaga kesehatan yang di beri wewenang untuk
melakukan asesmen kompetensi tenaga kesehatan.

d. Mekanisme Kerja Untuk melaksanakan tugas sub komite mutu profesi,


maka ditetapkan mekanisme sebagai berikut :

1. Koordinasi dengan bidang tenaga kesehatan untuk memperoleh


data dasar tentang profil tenaga tenaga kesehatan di RS sesuai
jenjang karirnya
2. Berdasarkan hasil asesmen kompetensi dan perkembangan IPTEK,
diidentifikasikan gap, kompetensi atau kompetensi baru sebagai
materi pertemuan ilmiah, dan pelatihan baik dilakukan di dalam
maupun luar RS
3. Koordinasi dengan supervisor, instruktur klinik dan kelompok
fungsional tenaga kesehatan melakukan “couch”, bimbingan
(perseptorship/ mentorship) selama melaksanakan praktik
4. Melakukan audit tenaga kesehatan dan pembahasan kasus
bersama unit mutu
5. Mengidentifikasikan telaah kompetensi tenaga kesehatan sebagai
bahan mengadakan perubahan/ motivasi pelayanan penunjang
medis, standar pelayanan dan kompetensi yang ada saat ini.
6. Memberi masukan kepada kepala bidang penunjang medis,
bagaimana pengembangan sumber daya manusia tentang prestasi
atau kegagalan tenaga tenaga kesehatan sebagai bahan penilaian
kinerja tenaga kesehatan atau perubahan kewenangan klinik.

3. SUB KOMITE ETIK & DISIPLIN PROFESI

Setiap tenaga kesehatan harus memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam
memberikan asuhan dengan menerapkan standar pelayanan, prosedur
operasional serta menerapkanetika profesi dalam praktiknya.
Profesialisme tenaga tenaga kesehatan dapat ditingkatkan dengan
melakukan pembinaan dan penegakan disiplin profesi serta penguatan
nilai-nilai etik dalam kehidupan profesi. Penegakan disiplin profesi dan

14
pembinaan etika profesi perlu dilakukan secara terencana, terarah dan
dengan semangat yang tinggi sehingga pelayanan tenaga kesehatan yang
diberikan benar-benar menjamin pasien akan aman dan mendapat
kepuasan.

a. Tujuan

Sub komite etik & disiplin profesi bertujuan :


1) Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga
tenaga kesehatan yang tidak layak.
2) Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga tenaga
kesehatan.
b. Tugas dan Kewenangan
1) Melakukan penegakan disiplin profesi tenaga kesehatan.
2) Melakukan pembinaan etika tenaga kesehatan.
3) Membantu menyelesaikan masalah-masalah pelanggaran disiplin
dan masalahmasalah etik dalam pelayanan asuhan.
4) Memberikan nasehat pertimbangan dalam mengambil keputusan
etis dalam asuhan.
c. Keanggotaan
Sub komite etik & disiplin profesi tenaga kesehatan terdiri dari ketua
dan anggota. Dalam penegakan disiplin profesi dilakukan oleh panel
yang dibentuk oleh ketua sub komite disiplin profesi. Panel terdiri dari
3 (tiga) orang tenaga kesehatan atau lebih dengan jumlah yang ganjil,
komposisinya disesuaikan dengan jenis penegakan disiplinnya.
d. Mekanisme kerja
1) Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:
a) Identifikasi sumber lapran dari manajemen rumah sakti, tenaga
kesehatan lain, dokter atau tenaga kesehatan lain serta pasien
dan keluarganya, juga dapat berasal dari laporan hasil
konferensi klinis dan kematian.
b) Pemeriksaan didahulukan oleh panel disiplin profesi melalui
proses pembuktian. Tim panel dapat menggunakan keterangan
saksi ahli sesuai kebutuhan. Seluruh pemeriksaan dilakukan
tertutup dan rahasia.

2) Membuat keputusan

Keputusan panel dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Bila


tenaga kesehatan merasa keberatan terhadap keputusan maka
yang bersangkutan dapat mengajukan bukti-bukti baru yang
kemudian sub komite disiplin membetuk panel baru. Akhirnya
keputusan di laporkan kepada direksi rumah sakit melalui komite
tenaga kesehatan.

15
3) Memberikan tindakan disiplin profesi tenaga kesehatan berupa
teguran, penugasan peringatan tertulis, pembatasan sampai
pencabutan wewenang klinis, sementara atau selamanya, serta
bekerja dibawah supervisi dari tenaga kesehatan yang memiliki
kewenangan.

4) Memberi keputusan tindakan disiplin untuk di laksanakan. Keputusan


sub komite disiplin profesi diserahkan kepada pemimpin rumah sakit
dalam bentuk rekomendasi komite tenaga kesehatan untuk
selanjutnya disampaikan kepada tenaga kesehatan oleh pemimpin
RS untuk dilaksanakan.

5) Melakukan pembinaan profesionalisme tenaga kesehatan


pembinaan profesionalisme merupakan bagian penting dari tahapan
sosialisasi profesionalisme tenaga tenaga kesehatan untuk
mencapai profesionalisme.
a) Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat
dalam pelaksanaan praktik tenaga kesehatan sehari-hari.
b) Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal,
materi/topic dan metode serta evaluasi.
c) Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah,
lokakarya, symposium, “bedside teaching”, refleksi diskusi
kasus dan lain-lain disesuaikan dengan lingkup pembinaan
dan sumber yang tersedia.
d) Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan bidang tenaga
kesehatan, diklat dan kelompok fungsional tenaga kesehatan
untuk melakukan pembinaan.

16
BAB VI

TATA HUBUNGAN KERJA

A. Tahubungan kerja komite kesehatan lain dengan direktur.

Komite kesehatan lain mendapat arahan dari direktur tentang rencana pelaksanaan
program komite kesehatan lain dan melaporkan hasil program kerja kepada direktur agar
dapat memberikan tindak lanjut terhadap rencana program kerja komite kesehatan lain.

B. Tata hubungan kerja komite kesehatan lainnya meliputi hubungan kerja internal.

Pengaturan hubungan kerja yang menyangkut komite –komite di dalam suatu


organisasi merupakan tata kerja internal, berdasarkan hubungan kerja tersebut tata
hubungan kerja perlu dibuat untuk komite yang cenderung tumpang tindi atau yang
memerlukan kerja sama yang harus diatur dengan tata hubungan kerja yang perlu dibuat
terutama untuk tugas-tugas yang bersifat strategis yang memerlukan kejelasan peran dan
tanggung jawab masing-masing sub bagian.

Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penyusunan tata hubungan kerja


internal adalah:

1. Mengedentifikasi tugas-tugas yang cenderung tumpang tindih atau benar-


benar melakukan kerja sama.
2. Menetapkan sub bagian komite yang menjadi pelaku utama dari setiap tugas.
3. Menetapkan peran sub bagian komite dalam pelaksanaan setip tugas.
4. Menetapkan urutan kegiatan yang harus dilakukan untuk melaksanakan
/menyelesaikan setiap tugas sesuai dengan peran masing-masing sub bagian
komite kesehatan lainnya

C. Tata hubungan kerja external

Tata hubungan kerja external adalah pengaturan hubungan kerja antar komoite-
komite dalam suatu organisasi dengan komite-komite lain dan semua instalasi/unit di luar
komite tersebut hubungan kerja dengan komite dan semua Instalasi/unit dapat berupa
kerjasama lintas program kerja ataupun diluar program kerja.

Komite tenaga kesehatan lain merupakan komite yang membawahi tenaga


kesehatan lain yang melakukan pelayanan penunjang medik di Rumah Sakit Umum Daerah
Mamuju Tengah. Dalam melakukan tugasnya, Komite tenaga Kesehatan lain melakukan
hubungan kerja dengan beberapa lintsas komite dan Instalasi/unit antara lain:

1. Komite yang berhubungan dengan lintas komite adalah:


a) Komite medik

17
b) Komite Keperawatan
c) Komite PPI
d) Komite PMKP
e) Komite K3RS

2. Instalasi yang berhubungan dengan komite kesehatan lain adalah:

a) Instalasi rawat Jalan.


b) Instalasi rawat inap.
c) Instalasi Humas
d) Instalasi Laboratorium
e) Instalasi Sanitasi
f) Instalasi Farmasi
g) Instalasi Rekam Medik.
h) Instalasi Gizi
i) Instalasi Radiologi
j) IPM
k) Unit transfuse dara

3. Unit yang berhubungan dengan fungsi koordinasi adalah:

a) Bagian Manajemen
b) Bagian Umum Dan Administrasi
c) Bagian Pendidikan dan pelatihan
d) Bagian pengadaan

DIREKTUR

KOMITE KOMITE KOMITE KESEHATAN KOMITE KOMITE KOMITE PPI


MEDIK PMKP LAIN K3RS KEPERAWANTA

SEMUA INSTALASI/UNIT
BAGIAN

18
BAB VIII
PERTEMUAN /RAPAT

Rapat bulanan komite kesehatan lain dieselenggarakan minggu kedua pada hari senin
dengan tujuan:

1. Pembentukan struktur organisasi komite tenaga kesehatan lain


2. Pembentukan pedoman organisasi Komite Kesehatan Lain
3. Pembentukan Panduan Sub Komite Mutu Komite Kesehatan lain
4. Kredensialing dan rekredensialing Tenaga Kesehatan Lain
5. Permasalahan yang muncul dalam pengerjaan tugas masing masing sub Komite
6. Evaluasi kinerja
7. Lain-lain

Rapat Incedental Rapat yang di selenggarakan jika sewaktu-waktu ada hal-hal atau kejadian
yang perlu dirapatkan oleh anggota komite kesehatan lain dan staf serta pimpinan
instalasi /unit yang terkait bila diperlukan.

Rapat triwulan di komite kesehatan lainnya dilakukan setiap 3 bulan sekaili pekan terakhir
dengan tujuan :

1. Untuk memantau kinerja masing-masing tugas dari sub bagian komite kesehatan
lainnya .
2. Mengatasi kesulitan ,kendala ,kekurangan , dan ketidak puasan pelayanan komite
ksehatan lainnya.
3. Untuk tempat/wada diskusi dalam bidang kredensialing.
4. Sebagai tempat peningkatan sumber daya manusia dalam pelayanan yang optimal
sesuai dengan profesinya masing-masing.

Rapat Tahunan dikomite kesehatan lainnya

Program kerja komite tenaga kesehatan lain dibuat untuk memantau dan menilai mutu serta
kewajaran asuhan terhadap pasien dan memecahkan masaalah yang terungkap. Untuk
dapat menghasilkan pelayanan yang bermutu,maka penting bagi rumah sakit untuk
melakukan pengawalan terhadap tenaga kesehatan lain agar dalam memberikan asuhan
kepada pasien dapat tetap berfokus pada standar profesi dan standar oprasional yang
berlaku di rumah sakit.

19
BAB IX

PELAPORAN

Pelaporan kegiatan komite kesehatan lain di buat untuk memantau dan menilai mutu
pelayanan serta asuhan terhadap pasien dan memecahkan masalah-masalah yang
terungkap, untuk dapat menghasilkan pelayanan yang bermutu,maka penting bagi rumah
sakit melakukan pengawalan terhadap tenaga kesehatan lain agar dalam memberikan
asuhan kepada pasien dapat tetap berfokus pada standar profesi dan standar prosedur
oprasional yang berlaku di rumah sakit.

Laporan harian

Pelaporan mengenai tindak lanjut hasil rapat sebelumnya serta diskusi kendala dan
hambatan dalam penyelesaian tugas masing-masing sub komite dan penyelesaian
masaalah-masalah apabila tedapat kejadian yang tidak dinginkan maka Pelaporan di
lakukan pada saat rapat rutin komite tenaga kesehatan lain di hadiri oleh seluruh anggot staf
tenaga kesehatan lain.

Laporan bulanan

Laporan mengenai hasi dokumen yang telah dibuat dengan kegiatan yang telah dilalukan
setiap bulan. Laporan dilakukan oleh komite tenaga kesehatan lain Kepada Direktur sebagai
Rekomendasi.

Laporan Tahunan

Laporan Tahunan merupakan evaluasi dari seluruh kegiatan dilakukan setiap tahun dengan
memperhatikan pencapaian target melalui tim komite kesehata lain>kegiatan secara
keseluruhan termasuk pelaporan tentang penilaian kinerja para anggota/staf tenaga
kesehatan lain.

20

Anda mungkin juga menyukai