Program Kerja Rumah Sakit
Program Kerja Rumah Sakit
(Contoh)
By admin On Februari 16, 2012 · 1 Comment
I. PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah semua sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, gawat darurat, tindakan medik yang dilaksanakan selama 24 jam melalui upaya
kesehatan perorangan. Dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit, maka rumah sakit
harus melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan umum dan pelayanan medik baik
melalui akreditasi, sertifikasi, ataupun proses peningkatan mutu lainnya.
Dalam perkembangannya rumah sakit telah berubah menjadi suatu institusi yang sangat
kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik. Dengan mengikuti standar
akreditasi rumah sakit di Indonesia maka diharapkan rumah sakit akan dapat memberikan
sebuah pelayanan yang baik, pelayanan yang baik ini tidak akan terwujud apabila rumah sakit
tidak memperhatikan fasilitas keamanan untuk pasien (patient safety), pengunjung, dan
petugas (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses, outcome
secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan kewajaran
pelayanan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien, dan
memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan di
rumah sakit berdaya guna dan berhasil guna.
Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu didukung oleh sumber daya yang dimiliki
meliputi sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan medis, dan anggaran rumah sakit
yang memadai. Berdasarkan Visi Rumah Sakit yaitu “Rumah Sakit Swasta yang
mengutamakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terbaik bagi seluruh lapisan
masyarakat Jakarta dan sekitarnya”, oleh karena itu diperlukan suatu program kerja tahunan
guna peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit pada tahun 2016.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan rumah sakit secara optimal sesuai visi dan misi Rumah Sakit .
III. SASARAN
IV. PROGRAM
Sumber dana penyelenggaraan program kerja tahun 2016 adalah anggaran Rumah Sakit
tahun 2016.
Disetujui Oleh :
B. Pendahuluan
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional dengan pengelolaan
sekelompok perawat dengan menggunakan fungsi manajemen sehingga dapat memberikan asuhan
keperawatan secara optimal kepada klien, untuk itu manajemen keperawatan pelu mendapat
prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan.
Asuhan keperawatan profesional adalah asuhan keperawatan yang diberikan secara komprehensif
kepada klien yang nantinya akan mencerminkan mutu dan kualitas dari perawat. Salah satu asuhan
keperawatan yang dapat diberikan kepada pasien adalah menciptakan lingkungan pasien bersih dan
rapi, sehingga pasien akan merasa nyaman dan dapat mempercepat proses kesembuhan.
2. Jadwal Dinas
Dinas Pagi :
•
•
•
•
•
•
Dinas Siang
•
•
•
•
•
3. Pasien
Jumlah pasien kamar 4 : 6 orang
Jumlah pasien kamar 5: 5 orang
Jumlah pasien sebanyak 11 orang, dengan kriteria :
a. Minimal care 2 orang
b. Partial care 6 orang
c. Total care 3 orang
Jadi kebutuhan perawat dalam 24 jam adalah 3,04 + 2,08+ 1,22= 6,24 atau 6 orang.
Kesimpulan kebutuhan jumlah tenaga perawat pagi 3,08 = 3 orang
siang 2,08= 2 orang
malam 1,22= 1 orang
BOR = 11/11 x 100% = 100%
4. Rencana Kegiatan
a. Pengontrolan kebersihan dan kerapihan ruang rawat inap
b. Meminimalisir resiko infeksi nosokomial, dengan memberlakukan aturan:
- Penggunaan alat perlindungan diri (APD) yang maksimal bagi tenaga medis
- Untuk klien dengan penyakit menular, pengukuran tekanan darah harus dilapisi plastik, dan alat
yang telah digunakan dicuci dengan alkohol 70%.
- Melarang anak-anak dibawah 10 tahun memasuki ruang rawat.
c. Peningkatan tingkat kenyamanan klien:
- Pengontrolan jumlah pengunjung, maksimal 2 orang
- Satu pasien satu orang penunggu
- Tidak memperkenankan pengunjung untuk tidur/duduk dilantai ruang rawat
- Pemasangan pengharum ruangan
d. Peningkatan komunikasi terapeutik:
- Perawat atau tenaga medis lain hendaknya selalu memperkenalkan diri kepada klien, terutama
klien baru.
- Memanggil klien dengan namanya.
e. Pemeriksaan vital sign dilakukan setiap saat minimal satu sift satu kali.
2. Pengorganisasian
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan
b. Merumuskan tujuan metode penugasan
c. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet secara jelas
d. Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi 2 perawat primer dan perawat primer
membawahi 2 perawat asosiet
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas, mengatur tenaga
yang ada setiap hari.
f. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
g. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek
h. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat kepada perawat primer
i. Mengembangkan kemampuan anggota
j. Menyelenggarakan konferensi
3. Pengarahan
a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer
b. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik
c. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan asuhan keperawatan
klien
e. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya
f. Meningkatkan kolaborasi
4. Pengawasan
a. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat primer mengenai
asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien
b. Melalui supervisi:
- Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan langsung secara
lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat ini
- Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca dan memeriksa rencana
keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilakukan
(didokumentasikan), mendengar laporan dari perawat primer
c. Evaluasi
- Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah
disusun bersama
- Audit keperawatan
CONTOH PEDOMAN KERJA BIDANG
KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan merupakan salah satu pelayanan yang dapat memberikan
kontribusi terhadap upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
masyarakat.Upaya tersebut dilaksanakan dengan fungsi perawat secara mandiri
maupun kolaborasi, untuk mencapai tujuan bersama yaitu pencegahan penyakit dan
kecacatan, perawatan pada gangguan kesehatan, peningkatan ke arah kondisi
kesehatan yang optimal bagi individu, kelompok dan masyarakat..
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntunan dan
harapan masyarakat yang semakin tinggi terhadap kualitas pelayanan, maka
pelayanan keperawatan harus senantiasa dinamis dan selalu memperbaiki diri dari
waktu ke waktu, untuk memberikan kualitas pelayanan bagi masyarakat pengguna
jasa.
Oleh karena itu, Bidang keperawatan Rumah Sakit TMC sebagai pengelola profesi
keperawatan, bertanggungjawab terhadap terciptanya pelayanan yang berkualitas
dengan terus menerus meningkatkan SDM Keperawatan yang profesional.
BAB II
FALSAFAH DAN TUJUAN
A. Visi
Rumah Sakit rujukan di wilayah priangan timur dengan pelayanan prima
B. Misi
1. Mengembangkan kualitas asuhan keperawatan komprehensif secara
profesional dengan mengutamakan keselamatan pasien
2. Mewujudkan pelayanan keperawatan yang berorientasi pada pelanggan
melalui pelayanan keperawatan yang ramah, sepenuh hati, santun dan jujur.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia keperawatan
4. Mengupayakan tersedianya fasilitas keperawatan yang dikembangkan sesuai
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Mengupayakan terwujudnya kesejahteraan tenaga keperawatan.
D. Strategi
BAB III
ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN
B.Uraian Tugas
1. Kepala Bidang Keperawatan
a. Nama Jabatan
Kepala Bidang Keperawatan
b. Atasan Langsung
Wakil Direktur Medik
c. Pengertian
Seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di Rumah TMC.
c. Persyaratan Jabatan :
e. Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Perawatan mempunyai wewenang
antara lain:
f. Uraian Tugas
a. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi:
Kebenaran dan ketepatan rencana kerja Seksi SDM dan Logistik Perawatan.
Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan dan anggaran tenaga dan
peralatan keperawatan
kelancaran tugas tenaga keperawatan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan
Keobjektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program bimbingan siswa/mahasiswa
pendidikan keperawatan
Kebenaran dan ketepatan analisis dan evaluasi beban kerja tenaga
keperawatan
Kebenaran dan ketepatan laporan berkala dan laporan khususdalam hal
pendayagunaan tenaga dan utilisasi dan pemeliharaan peralatan
keperawatan.
5) Wewenang
tanggung jawab dan wewenang dalam pembinaan Etika Mutu Asuhan Keperawatan
4) Persyaratan jabatan :
6) Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Seksi Etika dan Mutu Asuhan Keperawatan
mempunyai wewenang sbb:
4) Persyaratan
a) Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun
b) Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun
c) Pengalaman sebagai PJ Shift, Ka Tim
d) Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan
e) Mempunyai sertifikat manajemen keperawatan/kursus Penyelia
f) Mempunyai kemampuan kepemimpinan
g) Mampu melakukan koordinasi dengan semua koordinator ruangan , dan staf
bawahannya
d) Kebenaran & ketepatan saran serta bahan pertimbangan kepada Kepala
Bidang Perawatan
1) Wewenang
b) Melakukan supervise ke unit perawatan agar tujuan pelayanan yang ingin
dicapai tetap terjamin
c) Mengatasi masalah yang timbul terutama yang berkaitan dengan pelayanan dan
kalau perlu melaporkan kepada Kepala Bidang Keperawatan / Piminan Rumah sakit
e) Membuat laporan secara keseluruhan tentang kondisi Rumah Sakit pada waktu
Sore/malam/hari libur khususnya tentang kegiatan pelayanan keperawatan kepada
Kepala Bidang Perawatan
f) Meneliti dan menanda tangani daftar hadir tenaga keperawatan yang bertugas
c) Mengawasi dan memelihara ketertiban dan keamanan ruang rawat dan
keseluruhan rumah sakit koordinasi dengan petugas keamanan rumah sakit
f) Mampu koordinasi dengan semua koordinator ruangan, supervisor dan staf
dibawahnya
h) Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
i) Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya
3) Wewenang
e) Menanda tangani surat & dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
Kepala Ruangan
c) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk di ruang rawat,koordinasi dengan supervisor keperawatan
b) Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga keperawatan & tenaga lain sesuai
kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku di rumah sakit
q) Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan di ruang
rawatnya & selanjutnya mengembalikan berkas tersebut kebagian Medical Record
bila pasien keluar/pulang dari ruang rawat tersebut
u) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergantian dinas
4) Persyaratan
a) Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal di Kamar bedah 3
tahun
b) Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal di kamar bedah 5
tahun
h) Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
i) Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya
6) Berperan aktif dalam menyusun prosedur/tata kerja kamar operasi (termasuk
menyusun pedoman penggunaan alat).
7) Secara kontinyu menganalisa kegiatan tatalaksana kamar operasi yang ada
hubungannya dengan penggunaan alat/bahan secara efektif dan efisien dengan
jalan meninjau kembali tentang :
a) Program kamar operasi
b) Rencana pengawasan
c) Penggunaan alat/bahan sesuai dengan tatalaksana kamar operasi
d) Masalah-maslah yang timbul dalam menjalankan tatalaksana kamar operasi.
3. Pengertian
Adalah seorang tenaga keperawatan profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan di Poliklinik
rumah sakit TMC Tasikmalaya
7. Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya Penanggung Jawab Poliklinik mempunyai wewenang,
sebagai berikut :
Tata kerja Bidang Keperawatan di dasarkan kepada Organisasi dan Tata Kerja
Bidang Keperawatan serta Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit TMC
Tasikmalaya yang menjalankan fungsi penyediaan, pemeliharaan, pengendalian,
pemantauan dan penilaian terhadap SDM Keperawatan dan standar pelayanan
keperawatan.
Secara operasional hubungan kerja dengan bidang dan instalasi lain dalam
melaksanakan kegiatan di lingkungan keperawatan, dapat diselesaikan secara
struktural atau fungsional yang melibatkan seluruh unsur yang terkait.Untuk hal-hal
yang berhubungan dengan lintas sektor yang melibatkan bidang dan instalasi yang
ada di lingkungan Rumah Sakit TMC Tasikmalaya dapat diselesaikan melalui jalur
koordinasi sesuai dengan kewenangannya.
BAB IV
STAF DAN PIMPINAN
c. IGD
d. Perinatologi
f. Ruang Kebidanan
j. Haemodialisa
k. HCU
B. Pola Ketenagaan
Pola Ketenagaan yang ada di Bidang Keperawatan disusun berdasarkan Unit kerja,
kapasitas TT, pendidikan dan pelatihan, jumlah tenaga (data terlampiR)
Setiap shift terdiri dari perawat dengan kemampuan berdasarkan level atau tingkat
kompetensi, misalnya satu level di bawah kepala shift minimal kompetensinya sama
atau mendekati kepala shift, setiap level mempunyai kualifikasi tertentu karena
kompetensi dan masa kerja perawat yang ada belum merata.
Selain jadwal dinas yang rutin, kepala ruangan mempersiapkan jadwal perawat
pengganti dinas untuk persiapan bila ada lonjakan BOR, KLB, peningkatan beban
kerja atau ada perawat berhalangan hadir untuk dinas.
E. Supervisor Keperawatan
Yang dimaksud dengan Supervisor Keperawatan adalah perawat pengganti kepala
bidang keperawatan di luar jam kerja yang mempunyai peran dan fungsi untuk
pengelolaan SDM perawat dan sistem pelayanan keperawatan serta bertanggung
jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan di rumah sakit
TMC
Perawat jaga terdiri dari empat orang dengan pengaturan jadwal dinas terdiri dari
shift pagi, siang , malam dan libur. Setiap pergantian dinas membuat laporan yang
akan dievaluasi dan ditindaklanjuti oleh kepala seksi dan kepala bidang keperawatan
secara rutin.
1. Pertemuan rutin mulai dari unit kerja terkecil (setingkat urusan) sampai
dengan lintas unit kerja (setingkat bidang) yang dihadiri oleh seluruh staf dan
pimpinan.
2. Mengadakan pertemuan rutin pejabat struktural di lingkungan bidang
keperawatan secara periodik 1 bulan sekali yang dihadiri oleh Koordinator
Ruangan, supervisor keperawatan, kepala seksi dan kepala bidang.
Mengadakan pertemuan rutin khusus staf bidang keperawatan yang
dilaksanakan setiap 1 minggu sekali.
3. Mengikuti pertemuan rutin kepala bidang, kepala instalasi dan jajaran Direksi
yang dilaksanakan setiap 1 minggu sekali.
4. Mengolah masukan dan saran yang disampaikan oleh Bidang dan Instalasi
lain yang ada dilingkungan kerja Rumah sakit TMC serta kritik dan saran yang
disampaikan langsung oleh pasien untuk dilaksanakan perbaikan di Bidang
Keperawatan.
2.Apabila Kepala Seksi berhalangan hadir maka tugas dan pekerjaan dilaksanakan
oleh salah satu kepala seksi atau staf dibawahnya sesuai dengan kewenangan
yang dimilikinnya, namun untuk pengambilan keputusan yang memerlukan kebijakan
dilakukan oleh kepala bidang.
BAB V
FASILITAS DAN PERALATAN
1. Komputer
2. Meja Kerja
3. Kursi cytos
4. Lemari sofa
5. Printer
6. Soft board
7. Telepon
8. Meja komputer
9. Kursi putar
Fasilitas yang ada di ruangan diupayakan sesuai dengan standar kebutuhan yang
dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pelayanan, antara lain :
¨ Ruang kepala ruangan
¨ Ruang Nurse Station
¨ Ruang Tindakan
¨ Ruang slof zing
¨ Ruang alat tenun
¨ Ruang Peralatan
¨ Ruang dapur/pantry
Untuk penggunaan fasilitas dan peralatan khusus dan canggih dilakukan oleh
perawat dengan kualifikasi mempunyai sertifikat pelatihan operasional alat tersebut.
Peminjaman peralatan dan perlengkapan antar unit kerja yang ada dalam lingkup
Bidang Keperawatan harus diketahui oleh Kepala Unit Kerja yang bersangkutan
secara tertulis sedangkan untuk peminjaman yang lintas bidang dan instalasi harus
diketahui oleh Kepala Bidang Keperawatan atau orang yang diberi wewenang oleh
Kepala Bidang Keperawatan.
BAB VI
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
A. Kebijakan Bidang Keperawatan
Kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan atau ruang lingkup yang
berhubungan dengan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan dibuat oleh
bidang keperawatan, yang meliputi :
1. Ketenagaan
a. Rekruitmen
Yang menjadi dasar pertimbangan untuk melakukan rekruitmen SDM Keperawatan
adalah :
1) Jumlah operasional Tempat Tidur atau jumlah kunjungan
2) BOR atau beban kerja ruangan
3) Tingkat ketergantungan pasien
4) Spesifikasi tertentu berdasarkan kebutuhan yang disesuaikan dengan ruang
lingkup pelayanan di ruangan, diantaranya ruangan yang memerlukan kualifikasi
tertentu.
5) Pengganti yang cuti melahirkan dan melanjutkan pendidikan
6) Estimasi Turn Over
7) Perhitungan berdasarkan standar kebutuhan tenaga yang mengacu pada standar
perhitungan dari Depkes untuk tenaga fungsional dan WISN untuk tenaga struktural
dan Pembimbing Klinik Keperawatan.
1) Pendidikan
2) Masa kerja
3) Kompetensi
4) Diklat yang pernah diikuti
b. Orientasi
Kegiatan orientasi dilakukan sebagai upaya untuk membantu perawat dalam
pengenalan terhadap lingkungan dan pekerjaan, melalui tahapan orientasi umum
yang dilakukan secara klasikal dan orientasi khusus dengan target pencapaian
kompetensi tertentu.Pelaksanaan kegiatan orientasi ini dikoordinir oleh Bidang SDM,
bekerjasama dengan Bidang Diklalit dan seluruh instalasi yang terkait.
1. Mutasi sementara
a)Dilakukan dalam rangka pemerataan perawat non shift sebelum dan setelah
melahirkan.
b)Perawat dengan gangguan kesehatan yang membutuhkan penanganan atau
perawatan khusus.
3. Mobilisasi
Pelaksanaan mobilisasi dilakukan untuk mengatasi kekurangan tenaga di satu
ruangan pada saat-saat tertentu apabila terjadi pelonjakan pasien atau ada perawat
yang tidak bisa berdinas karena sesuatu hal (prosedur terlampir
4. Promosi
Salah satu upaya untuk pengembangan perawat di rumah sakit TMC adalah melalui
pengkaderan, seleksi dan pendampingan untuk promosi baik melaui jenjang
fungsional maupun structural(prosedur terlampir )
1. SPO Manajerial, yang berkaitan dengan sistem dan lingkup kerja di bidang
keperawatan, diantaranya SPO rekruitmen, SPO orientasi, SPO rotasi mutasi,
SPO seleksi pendidikan, dll.
2. SPOPelayanan Keperawatan dibuat sebagai pedoman bagi perawat untuk
melakukan tindakan keperawatan (SPO terlampir)
3. SPO umum yang berkaitan dengan lintas unit, untuk menunjang pelaksanaan
pelayanan keperawatan
a. Perencanaan
Perencanaan pemenuhan logistik keperawatan di ruangan dibuat berdasarkan
ketentuan sebagai berikut :
1. Spesifikasi ruangan
2. Perkembangan dan pertumbuhan pelayanan rumah sakit dan penambahan
jumlah tempat tidur.
3. Pergantian alat atau barang yang rusak, hilang dan penghapusan karena
perkembangan teknologi.
a) Bahan seragam pakaian tidak tipis dan dapat menyerap keringat, kerudung
menutupi aurat dan tidak menimbulkan infeksi nosokomial, formal dan fleksibel
tanpa meninggalkan keindahan.
b) Warna seragam tidak mencolok, cocok dipakai oleh laki-laki maupun
perempuan.
c) Model seragam berdasarkan kesepakatan bersama dengan syarat utama
menutup aurat, rapih, formal, fleksibel dan tanpa meninggalkan estetik.
8) Pengadaan
Pengadaan alat / barang logistik yang menunjang terhadap pelayanan keperawatan,
pemenuhan kebutuhannya dikoordinir oleh Bidang Logistik Rumah Sakit
berdasarkan pengajuan dari ruangan dengan alur dan prosedur yang telah
ditetapkan.
9) Pemeliharaan
Pemeliharaan alat / barang logistik yang menunjang pelayanan keperawatan
dilakukan oleh ruangan yang meliputi : cara penyimpanan, perawatan / kebersihan
dan perbaikan , sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
10) Penyaluran
Penyaluran / pendistribusian barang logistik yang menunjang pelayanan
keperawatan yang harus dilakukan secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan
serta terdokumentasikan baik di ruangan maupun di bidang logistik.
BAB VII
PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN
Untuk menunjang pencapaian visi rumah sakit TMC kualitas Sumber Daya Manusia
harus selalu ditingkatkan secara terus menerus dan berkesinambungan melalui
pengembangan staf dan program pendidikan formal maupun non formal.
Program pengembangan staf keperawatan yang berhubungan dengan jenjang karir,
dirumah sakit TMC dilakukan berdasarkan dua jalur yaitu jalur fungsional dan
struktural. Sedangkan Program Pendidikan staf keperawatan diarahkan pada
peningkatan profesional berdasarkan kompetensi yang meliputi sikap, pengetahuan
dan keterampilan yang dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.
Jenis program pendidikan dan pelatihan didasarkan atas kualifikasi kompetensi yang
harus dimiliki oleh masing-masing perawat dan bidan disesuaikan dengan
kebutuhan, dan pelaksanaannya dilakukan secara berkala berdasarkan kebutuhan
di lingkungan Keperawatan.
BAB VIII
EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU
Apabila tidak berjalan efektif maka dicari penyebab masalah yang menjadikan
kebijakan tersebut tidak berjalan efektif sehingga dapat dihasilkan suatu solusi agar
kebijakan tersebut bisa berjalan efektif atau dibuat suatu kebijakan baru.
Hasil pelaksanaan kebijakan dianalisa oleh pejabat struktural yang ada pada unit
kerja yang bersangkutan dan dilaporkan kepada atasannya secara periodik untuk
dilaksanakan perbaikan sebagai upaya tindak lanjut sesuai dengan kebutuhan unit
kerja yang bersangkutan.
BAB IX
PENUTUP
Demikian pedoman ini kami susun dengan harapan mudah-mudahan dapat
dijadikan acuan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit TMC,
baik untuk perencanaan program kerja, kebijakan, stadar pelayanan, standar praktek
keperawatan dan kebidanan maupun standar logistik keperawatan. Kami menyadari
dalam penyusunan pedoman ini masih banyak kekurangan sehingga diharapkan
adanya kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya.
Share on : Facebook Twitter Google+ Lintasme
Related Posts :
Entri Populer
CONTOH PEDOMAN KERJA BIDANG KEPERAWATAN
CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT: KELEBIHAN VOLUME CAIRAN DENGAN GAGAL
GINJAL KRONIS
Pengertian Kehamilan Menurut Para Ahli
Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) | Sehat menurut
DEPKES RI | Konsep sehat menurut Parkins (1938)
Buku Praktek Panduan Kebidanan
CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN PENDERITA STROKE
Pengertian Malpraktek Medik dan Aspek Hukum Yang Mengatur Tentang
Malpraktek Di Indonesia
CONTOH SOP PENUNJUKKAN PERAWAT / BIDAN PENGGANTI DINAS
DARI RUANGAN LAIN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DENGUE HEMORAGHIC FEVER
(DHF)
Pengertian Vitamin, Penggolongan Vitamin, dan Fungsinya
Arsip Blog
▼ 2015 (83)
o ► Desember (8)
o ► November (23)
o ► Oktober (7)
o ▼ September (9)
CONTOH PEDOMAN KERJA BIDANG KEPERAWATAN
Pengertian Malpraktek Medik dan Aspek Hukum Yang M...
Cara Alami Menghilangkan Jerawat dengan Menggunaka...
Cara Menghilangkan Bau Kaki Secara Alami
Makalah Kesehatan Lingkungan | Pengertian Kesehata...
Definisi Pernapasan, Fungsi Pernafasan dan Proses ...
Perbedaan Air Ketuban dan Kuputihan
Tujuan Asuhan Antenatal dan Manajemen Asuhan Ante...
Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami dengan Men...
o ► Agustus (8)
o ► Juli (2)
o ► Juni (10)
o ► Mei (3)
o ► April (2)
o ► Maret (2)
o ► Februari (9)
Labels
Artikel Kesehatan Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Materi Kebidanan Materi
Keperawatan Tanaman Hias Tips Kecantikan Tips Kesehatan
Cara Menghilangkan Jerawat - Privacy Policy - Terms Of Service - Diclaimer - Sitemap
Design Template by Maha Templates