Anda di halaman 1dari 5

RESUME KEPERAWATAN PADA TN.

T DENGAN DIAGNOSA
STRUMA DI RUANG POLI ONKOLOGI RSU ALIYAH II
KOTA KENDARI

OLEH

NINA MARLIATI

N202001071

CI INSTITUSI CI LAHAN

NAZARUDDIN, S. Kep., Ns., M.Kep SITA IVAYANTI, S.St

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NERS
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
STRUMA
A. Defenisi

Struma adalah pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh

penambahan jaringan kelenjar gondok yang menghasilkan hormon tiroid dalam

jumlah banyak sehingga menimbulkan keluhan seperti berdebar-debar, keringat,

gemetaran, bicara jadi gagap, mencret, berat badan menurun, mata membesar,

penyakit ini dinamakan hipertiroid.

B. Etiologi

Adanya gangguan fungsional dalam pembentukan hormon tyroid

merupakan faktor penyebab pembesaran kelenjar tyroid antara lain :

a. Defisiensi Iodium

b. Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon

tyroid.

c. Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (seperti substansi dalam

kol, lobak, kacang kedelai).

d. Penghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya :

thiocarbamide, sulfonylurea dan litium).

C. Patofisiologi

Iodium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk

pembentukan hormon tyroid. Bahan yang mengandung iodium diserap usus,

masuk ke dalam sirkulasi darah dan ditangkap paling banyak oleh kelenjar tyroid.

Dalam kelenjar, iodium dioksida menjadi bentuk yang aktif yang distimuler oleh

Tiroid Stimulating Hormon kemudian disatukan menjadi molekul tiroksin yang


terjadi pada fase sel koloid. Senyawa yang terbentuk dalam molekul diyodotironin

membentuk tiroksin (T4) dan molekul Triodotironin (T3). Tiroksin (T4)

menunjukkan pengaturan umpan balik negatif dari sekresi Tiroid Stimulating

Hormon dan bekerja langsung pada tirotropihypofisis, sedang tyrodotironin (T3)

merupakan hormon metabolik tidak aktif. Beberapa obat dan keadaan dapat

mempengaruhi sintesis, pelepasan dan metabolisme tyroid sekaligus menghambat

sintesis tiroksin (T4) dan melalui rangsangan umpan balik negatif meningkatkan

pelepasan TSH oleh kelenjar hypofisis. Keadaan ini menyebabkan pembesaran

kelenjar tyroid.

D. Tanda dan Gejala

a. Berdebar-debar

b. Keringat

c. Gemetaran

d. Bicara jadi gagap

e. Mencret

f. Berat badan menurun

g. Mata membesar

E. Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik

a. Pada palpasi teraba batas yang jelas, bernodul satu atau lebih,

konsistensinya kenyal.

b. Scanning Tiroid

c. USG

d. RadiologyThorax
F. Penatalaksanaan

Tidak selalu harus semua kasus ditangani dengan operasi. Tindakan

pembedahan dikerjakan dengan alasan; adanya nodule atau benjolan tunggal di

salah satu bagian anatomis kelenjar tersebut yang dikhawatirkan bisa berkembang

menjadi ganas. Adanya multinodul – banyak benjolan - yang berat, penekanan

terhadap saluran nafas dan dengan alasan estetik atau penampilan diri seseorang

yang mengalami pembesaran di bagian leher depan itu. Tentu operasi dikerjakan

setelah syarat-syaratnya terpenuhi termasuk hasil pemeriksaan lab yang

menunjukkan fungsi kelenjar thyroid ini yang sebisa mungkin tidak sedang

mengalami gangguan (hyper atau hipothyroid). Untuk menurunkan kadar

hormonethyroksin dapat diberikan obat-obatan yang bisa menekan thyroid agar

tidak memproduksi hormone yang berlebihan.

Pembedahan kelenjar thyroid disebut thyroidectomi. Pada pelaksanaannya

ada yang mengangkat sebagian kelenjar (hemithyroidectomi, subtotal

thyroidectomi, isthmolobectomi), keseluruhan (total thyroidectomi) atau bisa juga

radikal thyroidectomi pada kasus kanker. Pemilihan itu tergantung dari kasus atau

kelainan yang dijumpai. Pengaturan hormon tubuh jika thyroid diangkat total

dapat digantikan dengan obat yang berfungsi seperti hormone tiroksin yang mesti

teratur diminum sepanjang hidup.


DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : PT


Gramedia Pustaka Utama

http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/26/askep-struma/. Minggu, 13 APRIL


2014. Pukul 14.14 WITA

http://imrannito.wordpress.com/2007/10/08/struma-pembesaran-kelenjar-gondok/.
Minggu, 13 APRIL 2014. Pukul 14.14 WITA

Carpenito L Y, 2001, HandBook of Nursing Diagnosis, Edisi 8, EGC : Jakarta

Doengoes, dkk, 2000, Nursing Care Plans : Guideline For Planning And
Dokumentating Care. EGC : Jakarta.

Hidayat, Syamat, dkk, 1997. Edisi Revisi Buku Ilmu Ajar Bedah,EGC : Jakarta.

Manjoer, Arief, dkk, 2000.Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I, Media Aesculapius :


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai