Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS

FUNDAMENTAL
SAHAM
JADI, MENGAPA PASAR MODAL ?
1. IMBAL HASIL MENARIK – TERBUKTI MENGELIMINASI INFLASI
2. SECARA LIKUID, JUGA MENARIK
3. MODAL YANG DISYARATKAN TIDAK TERLALU BESAR
4. BISA DIMULAI SEJAK DINI
5. LEARNING BY DOING – LONG LIFE LEARNER
6. BISA JADI KESIBUKAN SAAT PENSIUN NANTI
SEBAGAI INVESTOR, ANALISIS
APA?
Fundamental untuk menentukan
saham APA yang mau kita beli

Teknikaluntuk menentukan KAPAN masuk


dan keluar pasar
KEGELISAHAN UMUM
 PERTANYAAN UMUM INVESTOR PEMULA: KALAU SAYA MAU BELI SAHAM, SAYA
PILIH SAHAM YANG SEPERTI APA?

 ADANYA ANGGAPAN BAHWA RISIKO INVESTASI DI SEKTOR LAIN LEBIH KECIL


DARIPADA RISIKO INVESTASI DI PASAR MODAL....?

 KESIBUKAN INVESTOR YANG TIDAK ADA WAKTU LEBIH UNTUK MENGAMATI


KINERJA FUNDAMENTAL PERUSAHAAN

 APA YANG DISARANKAN KEPADA INVESTOR PEMULA??


PERLUKAH ANALISIS
FUNDAMENTAL?
 Prinsip Investasi: “BUY WHAT YOU KNOW AND KNOW WHAT YOU BUY”

 Membeli saham – membeli PROSPEK – butuh ANALISIS – tidak


sekedar PERGERAKAN HARGA

 Ilustrasi: membeli kendaraan bukan seperti mengambil kucing dalam


karung

 Jadi, .... Perlu???


ANALISIS FUNDAMENTAL – TOP
DOWN APPROACH
1. KONDISI MAKRO – kebijakan ekonomi pemerintah, tingkat inflasi, kestabilan
politik negara, dll

2. KONDISI SEKTOR INDUSTRI – sepanjang 2018 sektor industri dasar dan kimia
melonjak growthnya (21.17%) padahal IHSG melemah tipis ke 6.163 –
penghuni: industri kimia dan semen (SMGR akuisisi HOLCIM)

3. KONDISI FUNDAMENTAL PERUSAHAAN –corporate governance, kondisi


laporan keuangan (growth kinerja keuangannya), analisis rasio keuangannya,
nilai wajar
CONTOH

3,13
KENALI ISTILAH LAPISAN
SAHAM
BLUE CHIPS

SECOND LINER

THIRD LINER
BLUE CHIPS
 Peran besar dalam menggerakkan IHSG

 Kapitalisasi di atas 40 triliun


 Volatilitas harga tidak terlalu tinggi
 Tidak banyak terpengaruh gejolak pasar karena kinerjanya yang baik
 Fundamental kuat sehingga agak sulit digoreng
 Cocok untuk investasi jangka PANJANG

 Dividend for Living

 Harga rata-rata dijual dengan harga yang tinggi


 BBRI, ICBP, BBNI, UNVR, HMSP, BBCA, TLKM, PGAS, UNTR, GGRM dan lainnya
SECOND LINER
 Kapitalisasi antara 550 M – 10 triliun
 Volatilitas harga – cenderung bervolatilitas

 Fundamental saham – cukup baik karena dalam tahap berkembang


 Kapitalisasi saham dan harga - tidak sebesar Blue Chips

 PWON, BJTM, BBKP, BSDE, dan lainnya


THIRD LINER
 Junk stocks – small cap stocks – “gorengan”

 Kapitalisasi – di bawah 500 M


 Volatilitas harga – tinggi cenderung sangat tinggi
 Incaran spekulan
 Harga lebih murah dibanding Second Liner Stocks
 ABBA – suspen karena 7 – 18 September 2018 harga saham melonjak 290% - UMA
unusual
( market activity )
 KPAS – UMA
FUNDAMENTAL – APA SAJA YANG
DIPERHATIKAN?

EP PER
S
ROE PBV

DPR DER
1. EARNING PER SHARE (EPS)
 Laba bersih per lembar saham (tidak bisa hanya membandingkan laba bersih saja)
 Perusahaan A (Laba 1000, lembar saham 100), Perusahaan B (Laba 2000, lembar
saham 400)
 Misal, EPS Rp80 = setiap lembar saham mampu menghasilkan laba bersih 80 rupiah
 Kenaikan atau growth EPS yang dicermati
 Nilai EPS semakin meningkat disebabkan:

1. Earning meningkat, jumlah lembar saham tetap


2. Earning meningkat, jumlah lembar saham turun
3. Kenaikan earning lebih tinggi dibandingkan kenaikan jumlah lembar saham
CONTOH
 Misal: 7 Infrastructure, Utilities, & Transportation – 73 Telecommunication

SAHAM EPS KETERANGAN


BTEL (30) Ekuitas negatif, Rugi
EXCL (18) Rugi
FREN (20) Rugi
ISAT (378) Rugi
TLKM 192 Laba
2. PRICE TO EARNING RATIO
(PER)
 Perbandingan harga saham dengan EPS nya
 Biasanya digunakan untuk melihat murah / tidaknya harga saham
 Misal: ingin membandingkan PER saham A dengan PER industrinya?
Lihat dari mana datanya? – cek web idx.co.id (masuk ke Statistik)
 Praktik donk...
CONTOH
 Misal: 5. Consumer Goods Industry – 52 Tobacco Manufacturers

SAHAM PER PER INDUSTRI KETERANGAN


GGRM 20,95 Di atas
HMSP 33,40 Di atas
RMBA (20,09)
10,34 Minus
WIIM 7,10 Di bawah
3. RETURN ON EQUITY (ROE)
 Salah satu indikator yang bisa memuaskan investor

 Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari ekuitasnya (modal sendiri + pemegang saham)

 Laba bersih dibandingkan dengan total ekuitas

 Nilai ROE bisa turun disebabkan:


1. Laba bersih baik, tapi ekuitas stagnan
2. Laba bersih naik, tapi ekuitas turun
3. Laba bersih meningkat lebih tinggi dibandingkan peningkatan ekuitas
 FOKUS........FOKUS.......FOKUS please... 

 ROE yang bagus itu apakah yang selalu MENINGKAT? Kalau ROE menurun apa jelek perusahaannya??

 Cek dengan DIVIDEN ya !!


CONTOH
 Misal: 5 Consumer Goods Industry – 54 Cosmetics and Household

SAHAM ROE BAGI DIVIDEN


KINO 6,64 Setiap tahun
KPAS 3,40 UMA – IPO Okt 18
MBTO (23,70) Minus
MRAT 0,28 Tidak 5 tahun terakhir
TCID 10,24 Setiap tahun
UNVR 108,56 Setiap tahun
CONTOH ROE - DIVIDEN
4. PRICE TO BOOK VALUE (PBV)
 Harga saham dibandingkan dengan nilai buku per lembar saham

 Bisa digunakan untuk melihat mahal tidaknya harga saham


 Harus bisa menentukan BOOK VALUE saham - .....?????
 BV = T. EKUITAS/J.SHM.BEREDAR
 Jika nilai PBV saham lebih besar dari PBV industri, maka bisa dibilang saham
tersebut tidak murah.
CONTOH
 Misal: 7 Infrastructure, Utilities, and Transportation – 72 Toll Road, Airport, Harbor, and Allied
Products

SAHAM PBV PBV Industri Keterangan


CASS 1,65 Di atas
CMNP 0,76 Di bawah
IPCC 2,68 Di atas
JSMR 1,65
1,35 Di atas
KARW (0,10) Minus
META 1,49 Di atas

 PER dan PBV bisa digunakan untuk melihat mahal tidaknya harga saham. Kira-kira
Bapak Ibu condong melihat PER atau PBV?
5. DIVIDEND PAYOUT RATIO
 Seberapa besar pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham

 DPR merupakan persentase perbandingan dividen dan laba bersih perusahaan

 Biasanya, perusahaan besar dan mapan sering membagi dividen mendekati 100%. Apa maksud dari
pernyataan tersebut??
 Perusahaan bertumbuh, biasanya DPR di kisaran 20 – 50%

 Ciri perusahaan yang memiliki DPR tinggi:

1. tidak terlalu membutuhkan pendanaan untuk ekspansi,


2. cash flow yang tinggi,
3. ekuitas sangat kuat.
4. harga saham biasanya lebih mahal dibanding saham lain
5. kenaikan harga saham tidak bisa sesignifikan saham perusahaan bertumbuh

 Inti: dividend for living? Find the mature company and look the frequency of the dividend payment and
the DPR
CONTOH
ADD 5. DIVIDEND YIELD
 Tambahan informasi terkait Dividen (pembagian keuntungan perusahaan kepada
pemegang saham)
 YANG HARUS DIPAHAMI ADALAH TANGGAL-TANGGAL DI SEKITAR PEMBAGIAN
DIVIDEN
1. CUM DATE
2. EX DATE: biasanya h+1 after cum date
3. PAYMENT DATE: biasanya 1 bulan after ex date
 DY = perbandingan dividen per lembar saham (Rp) dengan harga saham

 Semakin besar Yield, maka semakin tinggi tingkat keuntungan yang diterima investor
DALAM BENTUK DIVIDEN
 Mana yang lebih dipertimbangkan, DY atau DPR?
6. DEBT TO EQUITY RATIO (DER)
 TIDAK TEPAT jika investor hanya melihat tingkat profitabilitas perusahaan saja

 Melihat seberapa solvabel kinerja keuangan perusahaan


 DER merupakan perbandingan antara total utang dan total ekuitas
 Menunjukkan porsi seberapa besar Utang dan Ekuitas – keduanya di PASIVA
CONTOH

DER ICBP akhir 2018 adalah 0,54

Anda mungkin juga menyukai