D A N P O RT O F O L I O
Contoh:
Consumer Goods: Unilever, Indofood
Finance: Bank BCA, Bank Mandiri, Bank
BRI
Indofood Unilever
2016 ke 2017 : 2016 ke 2017 :
475-472 / 472 x 100% = 0,63 % 184-168 / 168 x 100% = 9,5 %
indofood : 12,99 %
unilever : 139,96 %
DER (DEBT TO EQUITY
RASIO)
Digunakan untuk melihat seberapa besar risiko suatu perusahaan
DER=1x atau 100%, artinya hutangnya sama dengan modal sendirinya.
Secara logika, perusahaan yang memiliki hutang yang jauh lebih besar
daripada modal sendirinya akan semakin tinggi risikonya.
DER kurang bisa digunakan untuk perusahaan perbankan dan asuransi,
karena karena dana nasabah atau pihak ketiga dianggap sebagai hutang.
Bisa dibandingkan secara relatif terhadap sebagai perusahan di satu
industri.
Indofood : 111,17 %
Unilever : 290,95 %
DY (DEVIDEN YIELD)
DY biasanya digunakan untuk mengukur seberapa royal mayoritas pemegang
saham (MPS) yang menguasai perusahaan terhadap pemegang saham publik. DY
membandingkan antara harga yang dibayar oleh investor dengan deviden yang
diberikan kepada pemegang saham.
Umumnya royal atau tidaknya suatu perusahaan dipatok oleh investor, rata-rata 3%
per tahun.
Semakin tinggi DY, semakin royal pula MPS terhadap pemegang saham publik.
Indofood : 3,95 %
Unilever : 1,27 %
BOOK VALUE (PBV) VS
HARGA PASAR
Nilai Buku
Nilai aset (tanah, bangunan, kendaraan, dll) yang dimiliki perusahaaan setelah
dikurangi hutang, atau dengan kata lain adalah berapa besar uang (ekuitas) yang akan
diperoleh apabila perusahan dibangkrutkan/ditutup.
Harga pasar
Harga saham di bursa pada eaktu tertentu yang terbentuk dari jumlah supply demand
saham suatu emiten.
Indofood :1,39x
Unilever : 49,09x
DEVIDEN PAYOUT RATIO
Rasio yang membandingkan persen laba yang dibagikan kepada
pemegang saham sebagai deviden terhadap total laba yang dihasilkan.
Sisanya mejadi laba ditahan yang menambah jumlah ekuitas (modal).
Misal,
Earning (laba) : 100 juta,
Laba ditahan 40 juta.
Maka, DPO adalah....
Indofood : 42,22 %
Unilever : 44,33 %
SIMPULAN:
Keenam rasio tersebut adalah alat ukur sederhana untuk menilai
suatu perusahaan.
Kelompok 1: rio renaldo, hafid jazuli: sektor konstruksi (WSKT, WIKA, PTPP)
Kelompok 2: nur azizah, rizka: Perbankan blue chip
Kelompok 3: Zaki Sigit: Pertambangan (Batu bara)
Kelompok 4: Heni, Ardel: Consumer good (blue chip)
Kelompok 5: Alif Rohman, Ilham: Properti (ASRI, BSDE, PWON)
Kelompok 6: pipit, mahrus: consumer (HMSP, GGRM, RMBA)
Kelompok 7: Rifqi Della: CPO (AALI, BWPT, ANJT, SSMS)
Kelompok 8: Siska anggi: Bank second liner (BTPS, BNDA, BDMN)
Kelompok 9: salsabila, anindita (TLKM, ISAT, EXCL)
Kelompok 10: Anjani, fira: (SMGR, SMBR, INTP)
Kelompok 11: Rosi, Izza (GIAA, CMPP, BIRD)
Kelompok 12: ratna, indah (INAF, KAEF, KLBF)
Kelompok 13: kevin, bella (ABDA, AMAG, AHAP)
Kelompok 14: dila, youngky (SRIL, DMDT, BELL)
Kelompok 15: titin, dias (SIDO, MYOR, KINO)
Kelompok 16: hadad, helang (JPFA, CPIN, MAIN)
Kelompok 17: minahus, nabila gita (FILM, MNCN, SCMA)
BEDAH BUKU
(TECHNICAL ANALYSIS FOR
MEGA PROFIT)
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
THANK YOU
nur.faizaty@uisi.ac.id