Anda di halaman 1dari 3

SERAPAN BAHASA SANSKERTA DALAM WAYANG BEBER DENGAN

LAKON JAKA KEMBANG KUNING

Ariq Alvaro 1806145862

I. LATAR BELAKANG

Secara umum bahwa Bahasa Sansekerta merupakan bahasa rumpun Indo-Eropa yang
masih diterapkan baik untuk penelitian maupun penggunaan bahasa sehari – hari.
Asal muasal dari bahasa tersebut yaitu India Klasik dengan kontekstual bahasa yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Dewa Nagari. Dalam perkembangan zamannya,
terjadi beberapa penyerapan bahasa di Benua Asia Tenggara contohnya Indonesia.
Dari alur Proto Melayu maupun Deutro Melayu, lahirnya bahasa yang digunakan dari
zaman kerajaan sampai terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga
sekarang.

Hal yang mempengaruhi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa salah satunya yaitu
bahasa Sansekerta. Salah satu yang tercantum yaitu dalam Aksara Dewa Nagari yang
dimana telah diterjemahkan dalam kamus seperti KBBI, SEALANG, hingga
Macdonell Sanskrit-English Dictionary. Perkembangan yang terjadi mengacu kepada
salah satu karya budaya Jawa yaitu lakon pada pertunjukkan wayang. Peneliti
menemukan beberapa kosa kata dari segi toponimis bahwa cenderung memiliki
terjemahan yang berasal baik dari serapan bahasa Sansekerta maupun gubahan dari
bahasa Sansekerta.

Salah satu lakon yang bisa ditemukan sekaligus menjadi penelitian ini yaitu Lakon
Jaka Kembang Kuning. Terdapat kata yang merupakan nama dalam alur cerita
tersebut. Beberapa sumber seperti arti nama dari Dewi Sekartaji cenderung terdapat
beberapa referensi, akan tetapi masih ada kosakata lain yang memiliki dasar berasal
dari bahasa Sansekerta. Hal itu seperti contoh pengartian dari leksikal Dewi Sekartaji
yang dikomparasikan pemaknaannya dengan Candra Kirana. Kontekstualnya bahwa
nama tersebut memiliki arti tokoh cantik yang memiliki kebaikan dalam dirinya
dalam konten percintaan.

Permasalahan:

Apa saja kosa kata bahasa Sansekerta yang tercantum dalam Lakon Jaka Kembang
Kuning?
II. TINJAUAN PUSTAKA

Referensi yang digunakan dalam pencarian kosakata bahasa Sansekerta yaitu


“Bauwarna Kawruh Wayang: Sejarah Wayang Beber”. Buku ini terdapat di Pura
Mangkunegaran, Solo serta terbitan buku tersebut tahun 1980. Penulis yang tertera
yaitu Joseph Errington dari University of Chicago, Amerika dan R. M. Sayid dari
Dewan Ahli Pedalangan, Surakarta. Buku ini merupakan terjemahan dari beberapa
aksara dan hasil penelitian yang menggunakan bahasa inggris kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa Jawa.

Penerjemahan dalam penelitian ini menggunakan yang pertama Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Penggunaan kamus yang disingkat KBBI ini sebagai acuan untuk peneliti
agar lebih memahami arti dari setiap nama serta arti dari nama tersebut. Kedua yaitu
Bausastra dengan pencipta web tersebut budiarto.id yang dapat diakses melalui
website dengan link https://budiarto.id/bausastra/. Penggunaan ini sebagai
mempermudah dalam penerjemahan bahasa Indonesia. Selain itu penggunaan
Bausastra tersebut juga sebagai komparasi dalam penerjemahan arti dari nama dalam
Lakon Jaka Kembang Kuning.

Lalu yang ketiga terdapat SEAlang Library Javanese yang bisa ditemukan juga dalam
website. Link yang terterA bisa diakses http://sealang.net/java/dictionary.htm.
Fungsinya yaitu sebagai bahan kompatasi dalam penerjemahan antara bahasa
Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Sansekerta. Kemudian kamus yang digunakan
terakhir yaitu Macdonell Sanskrit-English Dictionary. Dapat diakses dengan link
https://www.sanskrit-lexicon.uni-
koeln.de/scans/MDScan/2020/web/webtc2/index.php. Website tersebut akan
digunakan dalam penerjemahan bahasa Sansekerta dalam Lakon penelitian ini

III. PEMBAHASAN

1. Arti Nama Jaka Kembang Kuning

Kata dari Jaka sendiri terdapat dari Kamus Macdonnell yang dapat diakses
dengan https://dsal.uchicago.edu/cgi-bin/app/macdonell_query.py?
qs=jaka&searchhws=yes&matchtype=containing memiliki keterkaitan dengan
kata jaka yaitu:

अराजक arājaka (p. 26) : Sebuah. tanpa raja; n. anarki; -ta, f. tanpa raja;
-daivika, a. tidak disebabkan oleh raja atau oleh takdir; -laksman, a. tidak
memiliki lencana kerajaan; -̮anvayin, a. bukan milik ras kerajaan.
अर्जक arjaka (p. 27) : Sebuah. pengadaan, perolehan; -ana, n. Akuisisi;
-anîya, fp. untuk diakuisisi; -ita, hal. diperoleh, diperoleh; -di sebuah.
memperoleh.

Lalu dalam sealang terdapat sebagai berikut:

jaka 718:4
jajaka 718:4.1 Pemuda (Belum Menikah)
parajaka 718:4.2 pemuda yang telah menjadi murid
(berlatih menjadi) seorang guru
amarajaka 718:4.3 untuk diterima di antara murid-murid,
melayani melatih seseorang

dari 2 kamus Jawa Kuno dan kamus Sanskerta dapat disebutkan bahwa arti
kata “Jaka” memiliki riwayat yang sama dari versi Sanskerta dengan Jawa
Kuno. Akan tetapi dari penyerapan bahasa serta factor masyarakat sekitar
yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam arti kata “jaka” tersebut.

SUMBER PUSTAKA

http://sealang.net/ojed/
yang diunggah pada, Selasa 29 Juni 2021 pukul 3.30

https://dsal.uchicago.edu/cgi-bin/app/macdonell_query.py?
qs=jaka&searchhws=yes&matchtype=containing
yang diunggah pada, Selasa 29 Juni 2021 pukul 3.30

R.M. Sayid.1980.Sejarah Wayang Beber.Solo: Pura Mangkunegaran.

Anda mungkin juga menyukai