Lap Askep Hiperglikemi
Lap Askep Hiperglikemi
DISUSUN OLEH :
AGUSTINO ADINATA (113063C113001)
ALAN MINN HAWINO (113063C113002)
DEDE HATLIN SANDITO JAYA (113063C113006)
HERWENDA KRISTI (113063C113015)
IRIANA WINEINI (113063C113016)
ISZA YUSZA YUYANTI (113063C113007)
KARMILA (113063C113019)
KRIANTANI AMELIA SHINTA (113063C113020)
LORENZA AUDIA (113063C113021)
DOSEN PENGAMPU :
DWI MARTHA AGUSTINA, Ners, M.Kep
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi kekurangan dalam
makalah ini.
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Tim Penyusun
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................4
B. TUJUAN......................................................................................................6
BAB II ISI..............................................................................................................8
HIPERGLIKEMIA....................................................................................16
A. KESIMPULAN..........................................................................................23
B. SARAN......................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
rentang kadar puasa normal 80 – 90 mg/dl darah, atau rentang non puasa sekitar
insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter yang memegang peranan
Respon ini merupakan repon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan
normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap
Pergeseran pola penyakit saat ini terus terjadi, dari penyakit infeksi ke
kejadiannya cukup tinggi di berbagai negara dan merupakan salah satu penyakit
juta jiwa diseluruh dunia. Kejadian ini akan meningkat lebih dari dua kali lipat
pada tahun 2030 (WHO 2006). Menurut survei yang dilakukan WHO, Indonesia
setelah India, Cina, dan Amerika Serikat. Menurut data Depkes, jumlah pasien
hiperglikemi rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit menempati urutan
terus meningkat dengan cepat karena menurunnya aktivitas fisik dan banyak
sumber daya manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu,
tetapi juga pada sistem kesehatan suatu negara. Walaupun belum ada survei
nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat
pada kelompok umur dewasa ke atas pada seluruh status sosial ekonomi. Saat ini
ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung
kronis, hipertensi, otak, sistem saraf, hati, mata dan ginjal (Dirjen Bina Kesmas
diabetes, jumlah penderita diabetes mellitus yang ada di Indonesia tahun 2001
terdapat 5,6 juta jiwa untuk usia diatas 20 tahun. Pada tahun 2020 diestimasikan
6
akan meningkat menjadi 8,2 juta, apabila tidak dilakukan upaya perubahan gaya
angka kejadian diabetes mellitus atau bahkan lebih. Peningkatan dapat diturunkan
medis, baik oleh pemerintah maupun masyarakat sesuai dengan porsinya masing-
masing. Perawat sebagai salah satu tim kesehatan mempunyai peran yang sangat
sebagai pendidik agar penderita hiperglikemi mau dan mampu untuk melakukan
latihan jasmani secara teratur dan mengatur pola makannya yang dapat mencegah
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
klien dengan masalah Hiperglikemi.
7
klien dengan Hiperglikemi.
dengan Hiperglikemi.
klien dengan Hiperglikemi.
8
BAB II
ISI
1. Definisi
diabetes mellitus.
2. Etiologi
antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
3. Patofisiologi
kedalam sel. Hal itu bisa menyebabkan lemas dengan kadar glukosa dalam
penggunaan glukosa oleh otot, lemak dan hati serta peningkatan produksi
yang dapat mengakibatkan anorexia (tidak nafsu makan), nafas bau keton
pembuluh darah menjadi keras (arterisklerosis) dan bila plak itu telepas
4. Manifestasi Klinik
a. Polipagi
b. Polidipsi
c. Poliuri
f. Visus menurun
h. Kelemahan tubuh
5. Komplikasi
a. Komplikasi akut :
1) Ketoasidosis diabetic
3) Hipoglikemia
4) Asidosis lactate
5) Infeksi berat
b. Komplikasi kronik
1) Komplikasi vaskuler
darah perifer
2) Komplikasi neuropati
11
kardiovaskuler.
b) Ulkus kaki
6. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis dapat dibuat dengan gejala-gejala diatas + GDS > 200 mg%
(Plasma vena). Bila GDS 100-200 mg% sehingga perlu pemeriksaan test
Osm/l.
e. Elektrolit :
alkalosis respiratorik.
k. Insulin darah : Mungkin menurun / bahkan sampai tidak ada (pada tipe
(auto antibodi).
m. Urine : Gula dan aseton positif; berat jenis dan osmolalitas mungkin
menigkat.
o. Ultrasonografi
13
7. Penatalaksanaan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dan upaya mengurangi terjadinya
1) Diet
a) Komposisi makanan :
1. Karbohidrat = 60 % – 70 %
2. Protein = 10 % – 15 %
3. Lemak = 20 % – 25 %
perempuan : 25 kkal/kg BB
a. Kurus : BB x 40 – 60 kalori/hari
c. Gemuk : BB x 20 kalori/hari
d. Obesitas : BB x 10 – 15 kalori/hari
2) Latihan jasmani
c) Mencegah kegemukan.
hiperkoagulasi darah
3) Penyuluhan
glimeperide, glipizid.
2. Biguanid (metformin)
3. Inhibitor glucosidase
4. Tiosolidinedlones
b) Insulin
kemudian.
Insuman.
Velosulin.
16
1. Pengkajian
c. Keluhan Utama
d. Riwayat Penyakit
tidak berdaya, kepala pusing, sesak nafas serta mual, badan pucat,
Hipertensi
Hipertensi
e. Pengkajian Primer
1) Airway
2) Breathing
3) Circulation
4) Disability
5) Exposure
17
f. Data Fokus
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
2. Diagnosa Keperawatan
informasi
f. Resiko tinggi terhadap cedera dengan faktor resiko status penyakit dan
malnutrisi.
18
3. Intervensi Keperawatan
a) TD 120 / 80 mmHg
b) RR 16 – 20 x/ menit
d) Suhu 36 – 37°C
b. Intervensi
takikardia.
cairan tubuh.
7) Kolaborasi pemeriksaan
a) Hematokrit
diuresis.
b) BUN / kreatinin
c) Natrium
d) Kalium
a. Tujuan
a) TD 120 / 80 mmHg
b) RR 16 – 20 x/ menit
d) Suhu 36 – 37°C
22
b. Intervensi
lambung.
kepala, pusing).
4. Evaluasi
a. Diagnosa 1 : Cairan terpenuhi
b. Diagnosa 2 : Nutrisi terpenuhi
C.
24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dan upaya
1. Diet
2. Latihan jasmani
3. Penyuluhan
B. SARAN
Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan dalam penulisan makalah ini
adalah :
1. Bagi Perawat
saat melakukan asuhan keperawatan baik secara konsep teori maupun teknik
DAFTAR PUSTAKA
aesculopius
2.
Jakarta : EGC