NEWSFLASH
OKTOBER 2020
Publikasi teknis ini disusun oleh Divisi Teknis dan Standar Insitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
dengan supervisi Komite Asistensi dan Implementasi Standar Profesi (KAISP) IAPI. IAPI tidak
bertanggungjawab atas kerugian yang dialami oleh pihak yang melaksanakan atau menahan diri
untuk melaksanakan suatu tindakan dengan mendasarkan pada materi publikasi ini secara langsung
maupun tidak langsung, baik yang disebabkan oleh kelalaian atau hal lainnya. Materi ini tidak
dirancang untuk menjadi suatu ringkasan lengkap dan komprehensif dari isu terkait dampak pandemi
Covid-19, tetapi untuk membantu diskusi secepat mungkin selama masa pandemi Covid-19 ini untuk
menunjang pemerolehan bukti audit. Aspek-aspek yang dibahas hanya terbatas dari Standar Audit
(SA) yang dicakup dan publikasi ini tidak menggantikan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku.
2
PROSEDUR ALTERNATIF DALAM
PENGUJIAN ATAS PENGHITUNGAN DAN
OBSERVASI TERHADAP PERSEDIAAN
SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 YANG
PERLU DIPERTIMBANGKAN
Beberapa entitas menerapkan sistem pengendalian internal atas persediaan dengan salah
satunya melaksanakan prosedur penghitungan secara bergilir (siklus) atau cycle-count
sepanjang tahun. Dengan prosedur tersebut, entitas tidak perlu melaksanakan penghitungan
persediaan akhir tahun yang sangat masif.
Dalam melaksanakan audit atas persediaan dengan prosedur tersebut, apabila auditor
menghadapi situasi ketika tidak dapat melaksanakan pengujian atas prosedur cycle-count
sejak prosedur pengujian yang terakhir, maka auditor dapat mempertimbangkan untuk
melaksanakan prosedur pengujian alternatif atas saldo persediaan akhir periode pelaporan
dengan cara pengujian transaksi penjualan/pemakaian dan pembelian/produksi sejak posisi
persediaan ketika proses pengujian yang terakhir dilaksanakan, sehingga ketidakmampuan
untuk menghadiri pelaksanaan cycle-count berikutnya, tidak akan menjadi penghalang
auditor untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat.
3
Untuk melaksanakan prosedur roll-forward atau roll-back, auditor perlu memeroleh
informasi pendukung, antara lain:
Mengingat prosedur roll-forward atau roll-back tidak dapat memberikan bukti audit
langsung atas kondisi persediaan pada saat periode akhir pelaporan, maka auditor perlu
mempertimbangkan kombinasi dengan prosedur audit yang lain, diantaranya namun tidak
terbatas pada prosedur pengujian penurunan nilai pada persediaan (Nilai Realisasi Bersih)
dan analisis peristiwa setelah periode pelaporan.
Salah satu metode yang paling banyak didiskusikan adalah observasi melalui video secara
jarak jauh (virtual) atas prosedur penghitungan yang dilaksanakan oleh manajemen atas
persediaan yang mereka miliki.
4
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan oleh auditor adalah, sebagai
berikut:
5
b Pertimbangan ketika proses eksekusi observasi fisik persediaan secara jarak
jauh (virtual)
Auditor yang melaksanakan observasi secara jarak jauh (virtual) harus memiliki
tingkat keahlian dan pengalaman, sebagai contoh observasi bukan dilaksanakan
oleh staf audit yang sangat junior, terutama jika terdapat masalah yang muncul
selama proses penghitungan dan untuk meminimalisir risiko kecurangan.
Auditor perlu memastikan bahwa tidak terdapat pergerakan persediaan, dan bila
dalam kondisi yang tidak dapat dihindari, terdapat pergerakan selama proses
penghitungan dan observasi, maka pergerakan tersebut dapat diidentifikasi
secara jelas.
Memastikan bahwa auditor telah memiliki semua bukti audit yang dibutuhkan
sebelum observasi selesai dilaksanakan.
6
c Dokumentasi atas bukti audit
Bukti audit yang perlu didokumentasikan sehubungan dengan pengujian penghitungan dan
observasi secara jarak jauh (virtual), antara lain:
7
d Pertimbangan tambahan atas penggunaan video jarak jauh (virtual)
8
3 Konfirmasi atas persediaan yang disimpan dan dikendalikan oleh pihak ketiga.
9
KESIMPULAN
Peran auditor pada kondisi saat ini berada dalam tingkat pengawasan yang ketat
terhadap kepentingan publik. Auditor memiliki kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan
audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan ketentuan etika
profesi yang berlaku. Materi ini tidak dirancang untuk menjadi suatu ringkasan lengkap
dan komprehensif dari isu terkait dampak pandemi Covid-19. Namun demikian, panduan
ini diharapkan dapat membantu auditor untuk melaksanakan prosedur alternatif atas
penghitungan atau observasi fisik persediaan, sehingga auditor tetap dapat memeroleh
bukti audit yang cukup dan tepat dalam pengujian keberadaan dan kondisi persediaan
selama masa pandemi Covid-19 ini. Panduan ini diterapkan tentunya dengan keterlibatan
dan kerja sama antara manajemen, auditor, dan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola perusahaan untuk bersama-sama menyepakati pendekatan prosedur alternatif
yang akan dilaksanakan.
10
SUMBER
IFAC. 2020. “Summary of Covid-19 Audit Consideration”, diakses pada 30 September 2020
SA 501: Bukti Audit – Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan, Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP), Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
SA 530: Sampling Audit, Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI).
11
TECHNICAL
NEWSFLASH
OKTOBER 2020