Anda di halaman 1dari 40

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN

PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI


PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan


Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh:
MEIRITA DWI WULANDARI
2213043

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2017

i
ii
iii
KATA PENGATAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian dengan judul
“Hubungan Dukungan Suami dengan Kepatuhan Pemeriksaan Antenatal Care
(ANC) pada Ibu Hamil di Puskesmas Kasihan II Bantul, Yogyakarta”.
Usulan penelitian ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan
bantuan berbagai pihak yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu, dan pada
kesempatan ini penulis mengucapkan trimakasih dengan setulus-tulusnya kepada:
1. Dr. Kuswanto Harjo, M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Tetra Saktika Adinugraha, M.Kep., Ns., Sp. Kep.M.B selaku Ketua Prodi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta.
3. Suwarno, S.Kep., Ns., MNS selaku penguji yang telah memberikan masukan,
saran, dan koreksi kepada penulis
4. Dwi Yati, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan memeberikan masukan kepada
penulis dalam menyusun usulan penelitian ini.
5. Responden yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian di
Puskesmas Kasihan II Bantul, Yogyakarta.
6. Puskesmas Kasihan II Bantul, Yogyakarta yang memberikan kesempatan bagi
peneliti untuk melakukan studi pendahuluan dan penelitian.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu
Semoga Allah SWT, Senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, atas
segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga
skripsi ini berguna bagi semua.
Yogyakarta, Agustus 2017

Meirita Dwi Wulandari

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………...……….. ii
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………….... iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. vii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………..
viii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. ix
INTISARI…………………………………………………………………… x
ABSTRACT………………………………………………………………….. xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.……………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 3
C. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 3
D. Manfaat Penelitian……………………………………………….... 3
E. Keaslian Penelitian……………………………………………….... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Dukungan Suami………………………………………………….. 6
1. Definisi dukungan suami……………………………………… 6
2. Fungsi dukungan suami……………………………………….. 6
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan suami………….. 9
B. Kepatuhan…………………………………………………………. 11
1. Definisi kepatuhan…………………………………………….. 11
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan…………… 11
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan………………… 12
C. Antenatal Care ……………………………………………………. 13
1. Definisi antenatal care………………………………………… 13
2. Tujuan antenatal care………………………………………….. 14
3. Program kebijakan antenatal care……………………………... 14
4. Standart pelayanan asuhan antenatal care…………………….. 15
5. Tempat pelayanan antenatal care………………………………. 20
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemeriksaan antenatal care.. 20
D. Kehamilan…………………………………………………………. 23
1. Definisi kehamilan……………………………………………... 23
2. Tanda-tanda kehamilan………………………………………… 25
3. Pertumbuhan dan perkembangan janin………………………… 26
E. Kerangka Teori …………………………………………………..... 29
F. Kerangka Konsep Penelitian..……………………………………… 30
G. Hipotesis.…………………………………………………………… 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian.…………………………………… 31

v
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.……………………………………… 31
C. Populasi dan Sampel Penelitian.…………………………………… 31
1. Populasi penelitian…………………………………………....... 31
2. Cara pemilihan sampel………………………………………… 32
3. Kriteria inklusi dan Ekslusi……………………………………. 32
4. Besar sampel…………………………………………………… 32
D. Variabel Penelitian.………………………………………………… 33
E. Definisi Operasional……………………………………………….. 33
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data …………………….………... 34
G. Uji Validitas dan Reliabilitas ……………………………….…....... 37
1. Uji validitas…………………………………………………….. 37
2. Uji reliabilitas………………………………………………….. 38
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ………………….………… 39
I. Etika Penelitian ……………………………………………………. 41
J. Pelaksanaan Penelitian ………..…………………………………… 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian……………………………………………………... 45
1. Gambaran Lokasi Penelitian……………………………………. 45
2. Gambaran Karakteristik Responden……………………………. 46
3. Dukungan Suami……………………………………………....... 47
4. Kepatuhan Pemeriksaan ANC………………………………….. 47
5. Hubungan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Pemeriksaan
ANC……………………………………………………………. 48
B. Pembahasan
1. Dukungan Suami……………………………………………….. 49
2. Kepatuhan Pemeriksaan ANC………………………………….. 50
3. Hubungan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Pemeriksaan
ANC……………………………………………………………. 51
C. Keterebatasan dan Kelemahan Penelitian………………………..… 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan………………………………………………………… 54
B. Saran……………………………………………………………….. 54

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ukuran Fundus Uteri Sesuai Dengan Usia Kehamilan………… 15


Tabel 2.2 jadwal pemberian imunisasi TT……………………………….. 16
Tabel 3.1 Definisi Operasional…………………………………………... 33
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Kuisioner Dukungan Suami…………....... 35
Tabel 3.3 Kontingensi Korelasi………………………………………… 41
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden Di
Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta……………………………. 46

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami


Di Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta………………………….. 47

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepatuhan


Pemeriksaan ANC Di Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta……… 47

Tabel 4.7 Hubungan Dukungan Suami dengan Kepatuhan Pemeriksaan


ANC Di Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta………………….. 48

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ……………………………………………. 29


Gambar 2.2 Kerangka Konsep …………………………………………. 30

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan menjadi responden


Lampiran 2 Informed consent
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Hubungan Dukungan Suami dengan Kepatuhan
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil di Puskesmas
Kasihan II Bantul, Yogyakarta.
Lampiran 4 Lembar Observasi Pemeriksaan Antenatal care di Puskesmas
Kasihan II Bantul, Yogyakarta
Lampiran 5 Jadwal Penyusunan skripsi
Lampiran 6 Surat Ijin Studi Pendahuluan dari Stikes Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta
Lampiran 7 Surat Ijin Pendahuluan dari Bapeda Bantul
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian dari Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian dari Bapeda Bantul
Lampiran 10 Surat Etika Penelitian dari Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Lampiran 11 Surat dari Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta
Lampiran 12 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 13 Hasil uji statistik menggunakan aplikasi SPSS

ix
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN
PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS KASIHAN II, BANTUL, YOGYAKARTA

Meirita Dwi Wulandari , Dwi Yati


INTISARI
Latar Belakang: Indonesia mempunyai Angka Kematian Ibu (AKI) tertinggi di
Asia mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab terbanyak
adalah adalah Pre Eklamsia Berat (PEB) sebanyak 36% , pendarahan sebesar 36%
, TB paru 18%, dan Emboli air ketuban 9%. Pencegahan dini dapat dilakukan
dengan cakupan ANC yang berkualitas, sehingga akan diperoleh penanganan dan
pelayanan rujukan yang efektif. Dukungan suami dalam kepatuhan pemeriksaan
antenatal care penting untuk menjamin proses alamiah tetap berjalan secara
normal selama kehamilan.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan dukungan suami dengan kepatuhan
pemeriksaan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan
penelitian menggunakan pendekatan Cross-sectional, sampel diambil dengan
teknik accidental sampling dengan responden sebanyak 79 responden. Instrumen
penelitian adalah kuesioner.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian responden dukungan suami
dengan kategori cukup yaitu sebanyak 57 responden (72,2%), sedangkan
kepatuhan ibu hamil sebagian besar patuh dalam kunjungan pemeriksaan ANC
sebanyak 74 responden (93,7%). Berdasarkan analisis chi-square diperoleh hasil
nilai p=0,014 dan nilai koefisien kontingensi 0,312.
Kesimpulan: Ada hubungan signifikan antara dukungan suami dengan kepatuhan
pemeriksaan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta
dengan keeratan antara variabel dalam kategori rendah. Saran peneliti untuk
Puskesmas Hendaknya bidan meningkatkan pelayanan Antenatal Care (ANC)
pada ibu hamil dengan meningkatkan dukungan suami dalam pemeriksaan
Antenatal Care (ANC) dengan memberikan bimbangan konseling lebih intensif
supaya tidak terjadi komplikasi dalam kehamilan.

1
Mahasiswi PSIK Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
Dosen PSIK Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

x
THE CORRELATION BETWEEN THE HUSBAND SUPPORT AND
ANTENATAL CARE EXAMINATION CONFORMITY ON PREGNANT
WOMENT IN PUSKESMAS KASIHAN II, BANTUL, YOGYAKARTA

Meirita Dwi Wulandari , Dwi Yati


ABSTRACT

Background: Indonesia has the highest number for maternal mortality rate in
Asia which reaches 305 per 100.000 of birth life with the most causes are severe
preeclampsia for 36%, bleeding for 36%, pulmonary tuberculosis for 18%,
amniotic fluid embolism for 9%. Early prevention can be conducted with qualified
ANC coverage, so that effective handling and service references will be gained.
The husband support in antenatal care examination conformity is important to
enseru the natural process during the pregnancy.
Objective: To discover the correlation between the husband support and ANC
examination conformity on pregnant women in Puskesmas Kasihan II, Bantul,
Yogyakarta.
Research method: This research type is quantitative study using cross sectional
approach. The samples were gained using accidental sampling with the number of
respondents were 79. The research instrument was questionnaire.
Results: The results of the research shows that partially related to husband
support, it is categorized as sufficient for 57 respondents ( 72,2 % ) , while fot the
pregnant women conformity, most of them are categorized as obedient in ANC
exzamination visits for 74 respondent (93,7%). Based on chi-square analysis the
results show p value of p= 0.014 and the value of coefficient contingency is
0,312.
Conclusion: There is a correlation between the husband support and antenatal
care examination conformity on pregnant women in Puskesmas Kasihan II,
Bantul, Yogyakarta with the closeness among variables is considered as low . The
researcher’s suggestion for the Puskesmas Midwives should increase Antenatal
Care Services (ANC) on pregnant women by involuing husbands in the Antenatal
Care (ANC) ixamination in over to provide more intensive counseling so that
there is complication during pregnancy.

1
Student of Nursing Department in STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta
1
Lecturer in STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta

xi
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi.
Menurut hasil survai penduduk antar sensus (2015) angka kematian ibu mencapai
305 per 100.000 kelahiran hidup. Keberhasilan upaya kesehehatan ibu, di
antaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Jumlah AKI
pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi penurunan yang terbesar pada
tahun 2014 yaitu sebesar 204 per 100.000 kelahiran hidup turun menjadi 46 per
100.0000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu pada tahun 2014 dibandingkan
dengan target SDGs sebesar < 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015
(Dinas Kesehatan Yogyakarta, 2016).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Bantul pada tahun 2015 mengalami
penurunan dibanding pada tahun 2014. Pada tahun 2014 sebesar 104,7 per
100.000 kelahiran hidup yaitru sejumlah 14 kasus , sedangkan tahun 2015
sebesar 87,5 per 100.000, target (AKI) tahun 2015 adalah sebesar 70 per 100.000
kelahiran hidup berarti masih butuh peningkatan untuk menurunkan angka
kematian ibu disaat masa kehamilan. Berdasarkan hasil Audit Maternal Perinatal
(AMP) diketahui bahwa penyebab kematian ibu pada tahun 2015 adalah Pre
Eklamsia Berat (PEB) sebanyak 36% (4 kasus), pendarahan sebesar 36% (4
kasus), TB paru 18% (2 kasus) dan Emboli air ketuban 9% (1 kasus). (Dinas
Kesehatan Bantul, 2016)
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
BKKBN (2007) sikap suami dapat ditunjukkan dengan memberikan perhatian
dan kasih sayang kepada istri, mendorong dan mengantar istri untuk
memeriksakan kehamilan ke fasilitas kesehatan minimal 4 kali selama
kehamilan, memenuhi kebutuhan gizi bagi istrinya agar tidak terjadi anemi,
menentukan tempat bersalin (fasilitas kesehatan) bersama istri, melakukan
rujukan ke fasilitas kesehatan sedini mungkin bila terjadi hal-hal menyangkut
kesehatan selama kehamilan dan menyiapkan biaya persalinan.

1
2

Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan April 2017 di Puskesmas


Kasihan II Bantul didapatkan jumlah ibu hamil sebanyak 261 orang dari data
pemeriksaan bulan Maret sampai bulan April tahun 2017. Menurut hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada 10 ibu hamil didapatkan bahwa 4 ibu
hamil mengatakan dukungan suami saat dirumah cukup baik dengan perhatian
dan cara suami saat dirumah tidak pernah menyuruh kerja berat dan lebih
perhatian kepada sang ibu dan setiap periksa kehamilan selalu diantar oleh
suaminya. Dan yang tidak diantar suami sebanyak 6 ibu hamil mengatakan
dukungan suami saat dirumah sedikit cuek dengan keadaan kehamilan
dikarenakan sibuk kerja dan pulang malam saat ibu sudah terlelap tidur sehingga
suami jarang untuk menanyakan hasil pemeriksaan yang dilaporkan kepada ibu
hamil dan alasan tidak diantar karena suami bekerja. Dan didapatkan 4 orang
yang melakukan pemeriksaan sebanyak 8 kali yaitu 2 kali pada trimester I , 3 kali
pada trimester II, dan 3 kali pada trimester III. Sedangkan 6 orang mengatakan
melakukan pemeriksaan hanya ketika ada waktu luang saja.
Dukungan suami penting untuk kehamilan istri karena suami adalah orang
yang paling dekat dan terkadang istri dihadapkan pada situasi ketakutan dan
kesendirian, sehingga suami diharapkan untuk selalu memotivasi dan menemani
ibu hamil, selain itu dukungan yang diberikan suami selama istri hamil juga
dapat mengurangi kecemasan serta mengembalikan kepercayaan diri calon ibu
dalam mengalami proses kehamilannya (kusmiyati, 2008). Hal ini sesuai dengan
konsep suami “siaga” yaitu siap, antar, dan jaga bahwa kewaspadaan suami
mengenali tanda bahaya kehamilan dan kesiapan suami mendampingi istri
ketempat pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan kehamilan memang di
harapakan pada setiap kunjungan pemeriksaan kehamilan, para suami sering
selalu mendampingi istri sehingga mereka tahu kondisi kehamilan (Rahmawati,
2008). Faktor-faktor dukungan suami yaitu tingkat pendidikan, pendapatan,
budaya, pengetauhan tentang kehamilan, pengalaman, status perkawinan, dan
status sosial ekonomi. (Bobak, 2004)
Berdasarkan beberapa alasan mengenai dukungan suami terhadap
pemeriksaan kehamilan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
3

“hubungan dukungan suami denganb kepatuhan pemeriksaan ANC pada ibu


hamil di puskesmas kasihan II, Bantul, Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang dapat
dirumuskan adalah “Adakah hubungan dukungan suami dengan kepatuhan
pemeriksaan antenatal care ibu hamil di Puskesmas Kasihan II, Bantul,
Yogyakarta ” ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui hubungan dukungan suami dengan kepatuhan antenatal care
(ANC) ibu hamil di Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui gambaran dukungan suami yang diberikan pada ibu hamil yang
melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Kasihan II, Bantul,
Yogyakarta.
b. Diketahui tingkat kepatuhan ibu hamil dalam pemeriksaan antenatal care
di Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta.
c. Diketahui hubungan antara dukungan suami yang diberikan pada ibu
hamil yang melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Kasihan II, Bantul,
Yogyakarta.
d. Diketahui keeratan hubungan dukungan suami yang diberikan pada ibu
hamil yang melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Kasihan II, Bantul,
Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan pada
bidang ilmu kesehatan khusunya keperawatan maternitas mengenai hubungan
dukungan suami dengan kepatuhan pemeriksaan ANC pada ibu hamil.
4

2. Manfaat Praktis
a. Bagi suami
Sebagai pemberi informasi mengenai pentingnya dukungan suami
terhadap ibu hamil dalam antenatal care untuk mempersiapkan
kesehatan ibu dan anak secara optimal. Khususnya pada suami istri
sebagai masukan bermanfaat untuk peningkatan pemberian dukungan
dalam menghadapi kehamilan.
b. Bagi perawat khususnya perawat maternitas
Sebagai pedoman perawat untuk memotivasi suami agar dapat
memberikan dukungan lebih kepada ibu hamil.
c. Bagi instansi pelayanan kesehatan (Puskesmas)
Sebagai bahan pertimbangan agar tetap memperhatikan sikap pelayanan
dengan melibatkan suami dalam ANC dan diharapkan agar petugas
kesehatan melakukan penyuluhan mengenai peran serta suami dalam
menjaga kehamilan, kondisi ibu, dan janin.
d. Bagi peneliti
Sebagai bahan masukan bagi proses selanjutnya dan dapat dijadikan
sebagai perbandingan dalam keaslian penelitian.

E. Keaslian Penelitian
1. Nurhidayah (2013), Hubungan Dukungan Suami dalam pemeriksaan ANC
pada ibu hamil di BPM Ny linggar hastuti desa bonomerto kecamatan
suruh kabupaten semarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada
hubungan dukungan suami dengan frekuensi ANC pada ibu hamil di BPM
Ny linggar hastuti desa bonomerto kecamatan suruh kabupaten semarang,
dengan nilai X2 sebesar 25,345 dan nilai p value sebesar 0,000 dan OR
286,000.
2. Haryanti (2016), Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan
pemeriksaan ANC pada ibu hamil di puskesmas kasihan II bantul,
Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan dukungan keluarga sebagian
besar baik sebanyak 33 responden (47,1%), sedangkan kepatuhan ibu
5

hamil sebagian besar patuh dalam kunjungan pemeriksaan ANC sebanyak


58 responden (82,9%). Berdasarkan analisis chi-square diperoleh hasil
nilai p=0,000 dan nilai koefisien kontingensi 0,473.
3. Rustiana (2016), Gambaran dukungan suami pada ibu hamil trimester III
dalam melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas banguntapan II
kabupaten bantul Yogyakarta.. Hasil penelitian menunjukkan dukungan
suami dalam pemeriksaan kehamilan yaitu dukungan informasional dalam
kategori baik sebanyak 22 responden (53,7%), dukungan penilaian dalam
kategori kurang sebanyak 21 responden (51,2%), dukungan instrumental
dalam kategori kurang sebanyak 22 responden (53,7%), dukungan
emosional dalam kategori kurang sebanyak 22 responden (53,7%).
46

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kasihan II Bantul yang berada di
Dusun Padokan, Desa Tirtonimolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah Puskesmas Kasihan II adalah 1.023
Ha, dengan jumlah penduduk 52.851 jiwa. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas
Kasihan II yaitu sebelah utara kecaatan Gamping, sebelah timur adalah Desa
Tamantirto Kasihan. Topografi sebagian besar dataran rendah dan berada semi
perkotaan.
Wilayah kerja Puskesmas Kasihan II adalah Desa Tirtonimolo dan Desa
Ngestiharjo, Puskesmas Kasihan II memiliki 14 tenaga kesehatan yang terdiri dari
7 bidan, 2 orang bidan PTT, 5 orang bidan desa. Puskesmas Kasihan II
melaksanakan 6 Upaya Kesehatan wajib yang terdiri dari pelyanan KIA dan KB,
Usaha Kesehatan Gizi Masyarakat, Kesehatan Lingkungan Pemberantas dan
Pencegahan Penyakit Menular (P2M), pengobatan yang termasuk pelayanan
darurat dan promosi kesehatan.
Salah satu program yang dapat mendukung pelyanan KIA di Puskesmas
Kasihan II Bantul yaitu adanya kelas ibu hamil yang diadakan setiap minggu
ketiga dan minggu keempat. Kegiatan ini dilakukan didalam kelas ibu hamil salah
satunya adalah senam ibu hamil. Senam ibu hamil akan dilakukan ± 1 jam dan
dilanjutkan dengan konseling tentang permasalahan seputar kehamilan dan
persiapan persalinan. Untuk pemeriksaan ANC dilakukan setiap minggunya dua
kali yaitu pada hari selasa dan rabu.
Rata-rata per bulan jumlah ibu hamil yang datang pemeriksaan ANC ke
Puskesmas Kasihan II yaitu sebanyak 150 ibu hamil.

46
47

2. Analisis Hasil Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kasihan II Bantul pada tanggal 06
Juni–19 Juli 2017. Subyek penelitian ini adalah semua ibu hamil yang
berkunjung ke Puskesmas Kasihan II Bantul sebanyak 79 responden.
Peneliti telah memberikan kuisioner pada rsponden yang dipilih dengan
kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan diperoleh karakteristik responden sebagai berikut
:

a. Karakreristik Responden (Analisis Univariat)


Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden Di
Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta dengan n : 79

No Karakteristik Responden Frekuensi Presentase (%)


n = 79 n = 100 %

1 Umur
< 20 tahun 2 2,5
20 – 40 tahun 77 97,5

2 Pendidikan
SD 3 3,8
SMP 15 19,0
SMA 49 62,0
Perguruan Tinggi 12 15,2

3 Pekerjaan
IRT 44 55,7
Swasta 34 43,0
PNS 1 1,3

4 Status Menikah
Penikahan Pertama 79 100

5 Tinggal bersama suami


Ya 78 98,7
Tidak 1 1,3

Sumber : Data Primer 2017


Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden Puskesmas
Kasihan II Bantul Yogyakarta berusia 20-40 tahun (97,5%), dengan sebagian
besar berpendidikan SMA sebanyak (62,0%), mayoritas responden tidak bekerja
48

atau sebagai ibu rumah tangga yaitu (55,7%), dengan status pernikahan pertama
seluruhnya sebanyak (100%), serta yang tinggal bersama suami (98,7%).
b. Dukungan Suami
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami Di
Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta

Dukungan Keluarga Frekuensi Presentasi


Baik 10 12,7
Cukup 57 72,2
Kurang 12 15,2
Total 79 100
Sumber : Data Primer 2017
Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil penelitian pada
Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta dari 79 responden yang diteliti
didapatkan sebagain besar responden mendapatkan dukungan dari suami dalam
kategori baik untuk pemeriksaan ANC yaitu sebanyak 10 responden (84,8%),
sedangkan 57 responden (72,2%) mendapatkan dukungan dalam kategori cukup
dan 12 responden (15,2%) yang mendapatkan dukungan dalam kategori kurang.

c. Kepatuhan pemeriksaan ANC


Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepatuhan Pemeriksaan
ANC Di Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta

Pemeriksaan ANC Frekuensi Persentase (%)


Patuh 74 93,7
Tidak Patuh 5 6,3
Total 79 100%
Sumber : Data Primer 2017
Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil penelitian di
Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta dari 79 responden yang diteliti,
didapatkan bahwa sebagian besar responden patuh dalam kunjungan pemeriksaan
ANC di Puskesmas yaitu sebanyak 74 responden (93,7%).
49

d. Analisis Hubungan Antar Variabel


Tabel 4.7 Hubungan Dukungan Suami dengan Kepatuhan Pemeriksaan
ANC Di Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta.

Dukungan suami Pemeriksaan ANC Total R p-value


Patuh Tidak patuh
n % n %
Baik 10 12,7 0 0 10 0,312 0,014
Cukup 55 69,6 2 2,5 57
Kurang 9 93,7 5 6,3 12
Total 74 5 79
Sumber : Data Primer 2017
Dari hasil analisis pada tabel 4.7, menunjukkan bahwa responden yang
mendapatkan dukungan suami dalam kategori cukup sebagian besar patuh dalam
pemeriksaan ANC yaitu sebanyak 55 responden (69,6%), sedangkan responden
yang mendapatkan dukungan suami dalam kategori kurang sebagian besar tidak
patuh dalam pemeriksaan ANC yaitu sebanyak 3 responden (3,8%).
Penelitian ini menggambarkan bahwa responden yang mendapatkan
dukungan suami dalam kategori cukup akan patuh melakukan pemeriksaan ANC.
Dukungan suami dinyatakan berhubungan secara statistik dengan kepatuhan
pemeriksaan ANC yang ditunjukkan dengan hasil uji statistic Chi-Square
diperoleh nilai p-Value 0,014 (p<0,05) dimana Ho ditolak dan Ha diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan suami dengan
kepatuhan pemeriksaan ANC di Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta.
Dari koefisen kontingen yang diperoleh dapat disimpulkan keeratan dalam
penelitian hubungan dukungan suami dengan kepatuhan pemeriksaan ANC pada
ibu hamil di Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta yaitu 0,312 dan termasuk
kategori rendah dengan nilai 0,20 – 0,399.
50

B. Pembahasan
1. Dukungan Suami
Hasil penelitian yang dilakukan pada ibu hamil di Puskesmas Kasihan II
Bantul Yogyakarta dari 79 responden yang diteliti, didapatkan bahwa sebagian
besar responden memiliki dukungan suami dalam kategori cukup yaitu (69,6%).
Diketahui bahwa dukungan suami sebagian besar pada kategori cukup untuk
melakukan pemeriksaan ANC di Puksesmas Kasihan II Bantul, Yogyakarta di
karenakan suami yang kurang mengetahui tujuan, dan mamfaat melakukan ANC,
sehingga tidak menganjurkan atau mengingatkan untuk melakukan pemeriksaan
ANC, tidak mengantar ibu pemeriksaan dan tidak member pujian jika ibu
melakukan pemeriksaan secara teratur hal itu bisa menjadi faktor secara tidak
lansung membuat dukungan suami lebih banyak dalam kategori cukup (Aureliya,
2015).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Yulistiana
(2015) dengan hasil bahwa sebagian besar responden yang melakukan
pemeriksaan di Puskesmas Wates Lampung Tengah mendapatkan dukungan
suami dalam kategori cukup yaitu sebanyak 24 responden (60,0%) dari 40
responden yang diteliti. Banyaknya dukungan yang cukup dipengaruhi oleh faktor
dari ibu hamil yaitu umur, tingkat pendidikan, dan bekerja atau tidaknya. Dari
(37,5) yang mempunyai dukungan suami cukup mayoritas berumur 20-40 tahun,
ibu hamil yang berpendidikan SMA dan tidak bekerja. Ibu hamil dengan
pendidikan tinggi akan patuh dalam pemeriksaan ANC dikarenakan
pengetahuannya tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak. Hasil penelitian ini
sesuai dengan pendapat Nasharillah (2011), suami sebagai pendamping yang
paling dekat dengan ibu bukan hanya berperan sebagai pengambil keputusan saja
tetapi juga memiliki peran serta dalam memberikan dukungan moral kepada istri
sejak kehamilan diketahui sampai masa persainan dan masa nifas. Kusmiyati
(2009), bahwa orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya
ialah ayah sang anak.
51

2. Kepatuhan Pemeriksaan ANC


Antenatal care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar (Ernawati, 2011). Hasil penelitian yang
dilakukan di Puskesmas Kasihan II Bantul, Yogyakarta didapatkan bahwa
responden patuh dalam melakukan pemeriksaan ANC yaitu sebanyak (93,7%)
sedangkan (6,3%) lainnya tidak patuh dalam pemeriksaan ANC. Kepatuhan dalam
pemeriksaan kunjungan ANC merupakan kunjungan yang dilakukan sejak awal
tanda kehamilan sampai pada trimester III dengan kriteria trimester I sebanyak 1
kali kunjungan , trimester II sebanyak 1 kali kunjungan, dan trimester III
sebanyak 2 kali kunjungan (Sulistiyawati, 2009).
Hasil penelitian ini sesuai dengan Ambarwati (2014), dengan hasil
sebagian besar responden di Rumah Bersalin Pemerintah Kota Malang patuh
dalam pemeriksaan ANC ke Rumah Bersalin yaitu (86,0%). Hal tersebut
menunjukkan bahwa ibu hamil mengerti tentang pentingnya pemeriksaan ANC
demi menunjang kesehatan ibu dan anak dan memberikan kesempatan untuk
dapat mendiagnosis secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu dan janin selama kehamilan sehingga dapat dilakukan
tindakan yang tepat secepatnya (Winkjosatro, 2008). Ibu hamil yang melakukan
antenatal care mendapatkan layanan seperti vaksinasi TT, penjelasan tanda-tanda
komplikasi, menerima tablet besi dan pemeriksaan tekanan darah, kesemua
pelayanan kesehatan tersebut sangat bermamfaat bagi kualitas bayi yang akan
dilahirkan juga bagi kesehatan ibu sendiri.
Patuhnya responden dalam pemeriksaan ANC juga dipengaruhi oleh
pendidikan yang dimiliki oleh ibu hamil ,status sosial ekonomi dan paritas. Ibu
hamil dengan pendidikan tinggi cenderung dapat menerima informasi-informasi
yang diberikan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan yang dimiliki dan
dapat mengambil sikap yang lebih bijaksana dan lebih taat untuk melakukan
kunjungan kehamilan (Prawirohardjo, 2002). Hasil penelitian yang dilakukan di
Puskesmas Kasihan II Bantul, Yogyakarta didapatkan bahwa responden memiliki
52

pendidikan SMA yaitu (62,0%) dengan pekerjaan responden sebagian besar ibu
rumah tangga yaitu sebanyak (55,7%). Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian
Ambarwati (2014) bahwa sebagian besar responden memiliki pendidikan SMA
yaitu (48,8%) dengan pekerjaan yang dimiliki responden sebagian besar ibu
rumah tangga yaitu (74,4%). Depkes RI (2007) mengungkapkan bahwa pekerjaan
mempengaruhi pendapatan dan status sosial ekonomi dan akan berpengaruh dalam
mendapatkan pelayanan antenatal care yang adekuat dan pemenuhan gizi.

3. Hubungan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Pemeriksaan ANC


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang mendapatkan
dukungan dari suami dalam kategori cukup sebagian besar patuh dalam
pemeriksaan ANC yaitu sebanyak 55 responden (69,6%), sedangkan responden
yang mendapatkan dukungan suami dalam kategori kurang sebagian besar tidak
patuh dalam pemeriksaan ANC yaitu sebanyak 3 responden (3,8%).
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa dukungan suami dinyatakan
behubungan secara statistik dengan kepatuhan melakukan ANC di Puskesmas
Kasihan Bantul, Yogyakarta yang ditunjukkan dengan hasi uji statistik chi-square
diperoeh niai p-value 0,014 (p< 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara dukungan suami dengan kepatuhan melakukan ANC. Hasil
penelitan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ambarwati (2014) dan
Aureliya (2015) yaitu ada hubungan antara faktor dukungan suami dengan
motivasi kunjungan antenatal care (ANC) oleh ibu hamil dan semakin cukup
dukungan yang diberikan oleh suami maka semakin baik tingkat kepatuhan ibu
dalam melakukan kunjungan ANC ke Puskesmas atau pusat layanan kesehatan
lainnya.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan tingkat keeratan hubungan rendah
yaitu nilai koefisen kontingensi sebesar 0,312. Hal tersebut terjadi karena masih
ada faktor yang mempengaruhi kepatuhan melakukan ANC seperti pendidikan
ibu, pengetahuan, ekonomi, letak geografis, sumber informasi, serta usia dan
paritas. Masih adanya faktor lain yang mempengaruhi ditunjukkan dengan hasil
bahwa responden yang mendapatkan dukungan suami dalam kategori baik masih
53

sedikit dibanding dengan yang mendapatkan dukungan dalam kategori cukup.


Dukungan suami merupakan dukungan psikososial, dukungan instrumental,
penghargaan dan informasi yang dibutuhkan oleh seorang ibu dalam menjalani
proses kehamilannya (Friedman, 2010). Dukungan yang diberikan oleh suami
merupakan motivasi terpenting bagi ibu hamil karena akan adanya perubahan
perilaku dalam bentuk sebuah kepatuhan. Sebuah dukungan akan memotivasi ibu
hamil untuk mencari pelayanan kesehatan yang baik demi menjaga kondisi ibu
beserta janin dalam kandungannya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada
responden yang mendapatkan dukungan suami dalam kategori kurang, akan tetapi
patuh dalam pemeriksaan ANC yaitu sebanyak 9 responden (10,7%). Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Wawan (2010) yang mengemukakan bahwa kepatuhan
dibentuk melalui suatu proses dan didasari oleh adanya kesadaran dan sikap yang
positif akan bersifat langgeng, dengan demikian bahwa semakin baik dukungan
yang diberikan oleh suami kepada ibu hamil maka akan semakin tinggi pula
kepatuhan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan ANC selama kehamilan.

C. Keterbatasan Penelitian
1. Kesulitan Penelitian
Ada beberapa ibu hamil yang menolak menjadi responden, dan waktu penelitian
hanya 2 x seminggu karena mengikuti jadwal dari tempat penelitian sehingga
penelitian selesai dalam waktu 1 bulan
2. Kelemahan Penelitian
Peran suami tidak diteliti faktor lain yang tidak diteliti seperti pendapatan,
Karakteristik suami yang dapat mempengaruhi dukungan ibu terhadap ANC
54

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Berdasarkan analisi data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
hipotesis diterima yaitu sebagai berikut :
1. Responden di Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta mendapatkan
dukungan suami dalam kategori cukup 72,2%
2. Responden di Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta patuh dalam
pemeriksaan ANC 93,7%
3. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan kepatuhan
pemeriksaan ANC yang ditunjukkan dengan hasil uji statistic Chi-square nilai
p-value (p<0,05)
4. Hubungan antara dukungan suami dengan kepatuhan pemeriksaan ANC
menunjukkan keeratan hubungan yang rendah yaitu nilai koefisien kontingensi
sebesar 0,312.

B. Saran
1. Bagi Suami
Diharapkan suami dapat mengingatkan, menjaga kesehatan ibu selama hamil
serta menemani saat ibu memeriksakan kehamilannya ke pelayanan kesehatan.
2. Bagi Perawat Khusunya Perawat Maternitas
Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
maternal bahwa dukungan suami maupun sosial penting untuk diberikan
kepada ibu hamil selama menjalankan masa kehamilan terkait dengan
pelaksanaan ANC.
3. Bagi Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta
Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi masukan agar dapat
meningkatkan kompetensi petugas kesehatan dalam melakukan upaya untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan kompetensi
perawat maternitas dengan ketepatan dalam memberikan asuhan kehamilan di
Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta.

54
55

4. Bagi Peneliti Selanjutnya


Peneliti dapat meneliti lebih lanjut variabel-variabel lain yang menjadi faktor
yang mempengaruhi tingkat kepatuhan ibu hamil dalam melakukan
pemeriksaan ANC dan peneliti mengharapkan pada peneliti selanjutnya dapat
lebih ditingkatkan lagi penelitian yang berkaitan dengan ANC dengan
menggunakan jenis penelitian yang berbeda dengan penelitian ini.
56

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, B.A., Kusuma, D.T., Mahfirah, M.E. (2014). Hubungan Dukungan


Suami Dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Pada Ibu
Hamil Trimester III di Rumah Bersalin Pemerintah Kota Malang Tahun
2014. Jurnal Kebidanan. Volume 1, No. Mei 2014, hal 70-79 . Diakses
tanggal 05 februari 2017.
Azwar, D. (2010). Penyusunan Skala Psikologi . Edisi 2, Yogyakarta : Pustaka
Rineka Cipta.
Astuti, N.A. (2013). Hubungan Dukungan Suami Dengan Kelengkapan
Kunjuungan ANC Pada Ibu Hamil TM III di Puskesmas Jetis II Bantul
Tahun 2013. Jurnal Kebidanan. Volume 1, No. Mei 2013, hal 60-69.
Diakses tanggal 05 februari 2017.
Alawiyah, F. (2014). Hubungan Dukungan Suami Dengan Kelengkapan
Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas
Mergangsan Kota Yogyakarta Tahun 2014. Jurnal Kebidanan. Volume 1,
No. Juni 2014, hal 65-72. Diakses tanggal 30 november 2016.
BKKBN. (2007). Bahan Pembelajaran Peningkatan Partisipasi Pria dalam KB
dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : BKKBN
Bandiyah, S. (2009). Kehamilan Persalinan & Gangguan Kehamilan, Nuha
Medika, Yogyakarta.
Bobak, L. (2004). Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Dinkes Jogjakarta. (2016). Profil Kesehatan Yogyakarta: Dinkes Yogyakarta.
Dewi, V.N.L.,& Sunarsih, T. (2011). Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan.
Salemba Medika, Jakarta.
Dinkes Kabupaten Bantul (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Bantul.
Yogyakarta: Dinkes Kabupaten Bantul. Diakses dari
http://dinkes.bantulkab.go.id/filestorage/dokumen/2015/10/Narasi%20Prof
il%202015.pdf (02 mei 2016).
Departemen Kesehatan RI, (2012). Pedoman Pelayanan Antental. Jakarta: Dirjen
Binkesmas Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI, (2008). Pedoman Pelayanan Antental. Jakarta: Dirjen
Binkesmas Depkes RI.

Dewi. M. S. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Frekuensi


Kunjungan Antenatal Care Pada Komunitas Ibu Slum Area Kelurahan
Selapajang Jaya Kota Tangerang. Skripsi: Tangerang : UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dharma, K. S. (2013). Metodologi Penelitian Keperawatan, Trans Info Medika,
Jakarta.
57

Ernawati. (2011). Penggunaan Patograf WHO Oleh Bidan di Rumah Sakit dr.
Hasan Sadikin Bandung Tahun 2011. Jurnal kebidanan. Volume 1, No. 1
februari 2011, hal 60-74. Diakses tanggal 07 februari 2017.
Evayanti, Y. (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Dukungan Suami Pada Ibu
Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di
Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal Kebidanan.
Volume 1, No. 2 Juli 2015, hal 81-90. Diakses tanggal 07 februari 2017
Friedman, M., Bowden, V., Jones., E. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga :
Riset, Teori dan Praktik, EGC, Jakarta.
Hani, U., Kusbandiyah, J., Marjati, & Yulifah, R. (2011). Asuhan Kebidanan
pada Kehamilan Fisiologis. Salemba Medika, Jakarta.
Haryati, T., Ida N., Suwarno. (2016). Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Kepatuhan Pemeriksaan Antenatal Care Pada Ibu Hamil DiPuskesmas
Kasihan II Bantul. Skripsi. Yogyakarta : Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta.
Heriati. (2008). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan
Kunjungan Ulang Pemeriksaan Kehamilan. Fakultas Kedokteran
Airlangga, Surabaya.
Hidayat, A. A. A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis
Data. salemba Medika, Jakarta.
Hutagaol, A. (2015). Hubungan Motivasi Suami Pada Ibu Hamil Terhadap
Pemeriksaan Kehamilan (ANC) di Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia
Medan. Jurnal Ilmiah Keperawatan, Volume. 1 No.1,februari 2015.
Diakses tanggal 07 februari 2017.
Handayani, N.R. (2014). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care
di UPTD Puskesmas Gajahan Surakarta Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah.
Stikes Kusuma Husada Surakarta, Surakarta.
Kusmiyati, Y. (2009). Perawatan Ibu Hamil, Fitrimaya, Yogyakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) http://kbbi.web.id/patuh. Diakses tanggal
23 Mei 2017.
Komariyah, O. (2014). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care di Puskesmas Banyu Biru
Kabupaten Semarang. Jurnal keperawatan.Diakses tanggal 07 februari
2017.
Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Manuaba, I, C., Manuaba, I. B. F., & Manuaba, I. B. G. (2009). Buku Ajar
Patologi Obstetri, EGC, Jakarta.
Mertahadiningsih, D., Aridiana, L., Wahyu, E. (2014). Hubungan Dukungan
Suami Dengan Pemeliharaan Kesehatan Ibu Hamil Primigravida Trimester
III di Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Skripsi.Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
Nasharillah, Wardatul. (2011). Hubungan Motivasi Suami Pada Ibu Hamil
Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC). Skripsi.
Niven, N. (2013). Psikologi Kesehatan, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
58

Nurhidayah, S., Rosalina., Trinasari, A. (2014). Hubungan Dukungan Suami


Dalam Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) dengan Frekuensi Antenatal
Care (ANC) Pada Ibu Hamil di BPM Ny Linggar Hastuti Desa Bonomerto
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Karya Tulis Ilmiah . Stikes Ngudi
Waluyo Ungaran.
Nursalam. (2013). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.
Nugroho, T., Nurrezki., Warnaliza, D., Wilis. (2014). Buku Ajar Asuhan
Kebidanan 1 Kehamilan, Medical Book, Yogyakarta.
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Pantiawati, I., Saryono. (2010). Asuhan Kebidanan 1, Medical Book, Yogyakarta.
Prawihardjo, S. (2011). Ilmu Kebidanan, PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharja,
Jakarta.
Pramasanthi, R. (2016). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dan Dukungan Suami
Dengan Kepatuhan Melaksanakan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) di Kota Salatiga. Jurnal Ilmiah
Keperawatan, Volume. 1 No.4,februari 2014. Diakses tanggal 07 februari
2017.
Pramitasari, F. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan
Melakukan Antenatal Care (ANC) Pada Ibu Hamil di Unit Pelayanan
Terpadu (UPT) Puskesmas Turi Sleman. Jurnal Keperawatan. Diakses
tanggal 09 februari 2017.
Rustiana, N., Puspitasari, D., Fatiasari, N. (2016). Gambaran Dukungan Suami
Pada Ibu Hamil Trimester III Dalam Melakukan Pemeriksaan Kehamilan
di Puskesmas Banguntapan. Skripsi. Yogyakarta. Stikes Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta.
Rahmayanti, D., Keintjem.F., Losu.F.N. (2014). Faktor-faktor Yang Berhubungan
Dengan Motivasi Ibu Hamil Melakukan Kunjungan Antenatal Care di
Puskesmas Kauditan Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara.
Jurnal Ilmiah Bidan, Volume 2, No.2 juli-desember 2014. Diakses
tanggal 07 februari 2017.
Sacket, 2010. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Setiadi. (2007). Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga, Graha Ilmu,
Surabaya
Sugiyono (2016). Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Sulistyawati, A. (2009). Asuhan Kebidanan Pada ibu nifas. Jogjakarta : Andi
Offset.
Syahda, S. (2014). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal
Care (ANC) di Desa Muara Mahat Wilayah Kerja Puskesmas Tapung I
Tahun 2014. Jurnal kebidanan STIKES Tuanku Tambusai Riau, Volume
2, No.2 juli-desember 2014. Diakses tanggal 09 februari 2017.
Taufik, B. (2007). Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok untuk
Kebidanan, Medika Salemba, Jakarta.
Tomlingson, C. A., Tighe, J. (2010). Integrating Education and Psycohological
Measurement.
59

Wawan. (2010). Teori Dan Pengukuran Pengetahuan Perilaku dan Sikap


Manusia, Nuha Medika, Yogyakarta.
Walyani, E. S. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan, Pustaka baru press,
Yogyakarta.
Wiknjosastro, H. (2008). Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.
Yuristin, D. (2014). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang
Kunjungan Antenatal Care (K4) di Wilayah Kerja Puskesmas Balai Jaya
Kec. Bagan Sinembah Kab. Rokan Hilir Tahun 2014. Jurnal Kebidanan
STIKES Tuanku Tambusai Riau, Volume 2, No.2 juli-desember 2014
Diakses tanggal 09 februari 2017.

Yulistiana, A. (2015). Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami Pada Ibu
Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Di
Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal Kebidanan.
Volume 1, No. 2 Juli 2015 halaman 81-90. Diakses tanggal 07 februari
2017.
60

L
A
M
P
I
R
A
N
64

Lampiran 3

KUISIONER
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN
PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS KASIHAN II
KABUPATEN BANTUL

A. Karakteristik Responden
Isilah identitas anda secara lengkap dan benar.
1. Nama (Inisial) :
2. Umur :
3. Pendidikan Terakhir :
a. SD c. SMA

b. SMP d. Perguruan Tinggi


4. Pekerjaan
a. IRT

b. Petani

c. Swasta

d. PNS
5. Status Pernikahan
a. Pernikahan pertama

b. Pernikahan lebih dari 1


6. Tinggal Bersama Suami
a. Ya

b. Tidak
Jika Tidak Sejak :
a. Usia Kehamilan 1-3 bulan

b. Usia Kehamilan 4-6 bulan

c. Usia Kehamilan 7-9 bulan

B. Hubungan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Antenatal


Care Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kasihan II Kabupaten Bantul
65

1. Bacalah dengan teliti pertanyaan kemudian jawablah sesuai dengan


keadaan anda yang sesungguhnya. Apabila terdapat pertanyaan yang tidak
dimengerti dapat menanyakannya kepada pihak kami.
2. Pilih 1 (satu) dari 5 (lima) jawaban yang tersedia dengan member tanda
centang (√)pada kolom yang telah disediakan.
3. Dalam kuisioner ini tidak terdapat benar atau salah, sehingga tidak
terdapat jawaban yang dianggap salah. Semua jawaban dianggap benar
jika anda memberikan jawaban sesuai dengan keadaan anda sebenarnya.

Selalu : dukungan yang diberikan oleh suami setiap hari dan


selalu dilakukan
Sering : dukungan yang diberikan oleh suami lebih banyak
muncul tetapi pernah tidak muncul
Jarang : dukungan yang diberikan oleh suami pernah muncul
tetapi juga pernah tidak muncul
Sangat Jarang : dukungan yang diberikan oleh suami tidak pernah

No Pertanyaan Selalu Sering Jarang Sangat Tidak


jarang pernah
Dukungan Informasional
1 Apakah suami ibu
menasehati ibu untuk
rajin memeriksakan
kehamilan ?
2 Apakah suami ibu
menjelaskan tentang
pentingnya
pemeriksaan
kehamilan ?
3 Apakah suami ibu
menjelaskan kepada
ibu tentang mamfaat
penjagaan kesehatan
ibu hamil dan janin ?
4 Apakah suami ibu
menjelaskan
66

pengenalan tanda-
tanda bahaya dan
faktor resiki yang
dihadapi ibu hamil
serta pencarian
pertolongan yang
memadai secara tepat
waktu ?
5 Apakah suami ibu
menyarankan kepada
ibu untuk melakukan
kunjungan
pemeriksaan
kehamilan secara
rutin ?
6 Apakah suami ibu
menasehati ibu untuk
mengonsumsi
makanan yang
bergizi ?
7 Apakah suami ibu
menasehati ibu untuk
rajin berolahraga ?
8 Apakah suami ibu
menyarankan kepada
ibu untuk mengikuti
kegiatan kesehatan di
puskesmas ?
Dukungan Penilaian
9 Apakah suami ibu
67

memberikan
kebebasan untuk
menentukan tempat
pemeriksaan
kehamilan ?
10 Apakah suami ibu
melibatkan ibu dalam
pengambilan
keputusan keluarga ?
11 Apakah suami ibu
mendengarkan saran
atau pendapat yang
diberikan oleh ibu ?
12 Apakah suami ibu
menyuruh ibu untuk
melakukan semua
pekerjaan di rumah ?
13 Apakah suami ibu
menerima ibu apa
adanya dengan segala
keterbatasan ibu ?
Dukungan Instrumen
14 Apakah suami ibu
selalu mengantar ibu
untuk memeriksakan
kehamilan ibu ?
15 Apakah suami ibu
menjaga dan
merawat ibu jika
kondisi kesehatan ibu
68

menurun ?
16 Apakah suami ibu
membawa ibu untuk
memeriksakan
kehamilan jika
kondisi ibu sangat
menurun saja ?
17 Apakah suami ibu
mempersiapkan dana
khusus untuk biaya
pemeriksaan
kesehatan selama
kehamilan bagi ibu ?
18 Apakah suami ibu
menyiapkan makanan
yang bergizi bagi ibu
?
Dukungan emosional
19 Apakah suami ibu
menunjukkan wajah
yang menyenangkan
saat membantu atau
melayani ibu ?
20 Apakah suami ibu
menjaga dan
merawat ibu dengan
kasih sayang ?
21 Apakah suami ibu
siap membantu ibu
dengan tulus ikhlas ?
69

22 Apakah suami ibu


menanyakan
kesehatan ibu jika
kondisi ibu sudah
sangat menurun saja
?
23 Apakah suami ibu
mengetahui jadwal
pemeriksaan hamil
ibu ?
24 Apakah suami ibu
memperhatikan jika
ibu tidak ada
keinginan untuk
makan ?
7
8
9

Anda mungkin juga menyukai