Modul UKS
Modul UKS
NERS
Keperawatan Komunitas 2
Modul Asuhan Keperawatan
Sekolah
1. Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun, terdiri atas masa pranatal mulai embrio (mulai
konsepsi -8 minggu) dan masa fetus (9 minggu sampai lahir), serta masa pascanatal mulai
dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi (29 hari-1 tahun), masa anak (1-2 tahun), dan
masa prasekolah (3- 6 tahun).
2. Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun ke atas, terdiri atas masa sekolah (6-12 tahun) dan
masa remaja (12-18 tahun).
3. Tahapan tumbuh kembang anak usia sekolah
Tahapan ini dimulai sejak anak berusia 6 tahun sampai organ-organ seksualnya masak.
Kematangan seksual ini sangat bervariasi baik antar jenis kelamin maupun antar budaya
berbeda. Berdasarkan pembagian tahapan perkembangan anak, ada dua masa perkembangan
pada anak usia sekolah, 19 yaitu pada usia 6-9 tahun atau masa kanak-kanak tengah dan pada
usia 10-12 tahun atau masa kanak-kanak akhir. Setelah menjalani masa kanak- kanak akhir,
anak akan memasuki masa remaja. Pada usia sekolah, anak memiliki karakteristik yang
berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Perbedaan ini terlihat dari aspek fisik,
mental-intelektual, dan sosial- emosial anak. Pertumbuhan fisik pada anak usia sekolah tidak
secepat pada masamasa sebelumnya. Anak akan tumbuh antara 5-6 cm setiap tahunnya. Pada
masa ini, terdapat perbedaan antara anak perempuan dan anak laki- laki. Namun, pada usia 10
tahun ke atas pertumbuhan anak laki-laki akan menyusul ketertinggalan mereka. Perbedaan
lain yang akan terlihat pada aspek fisik antara anak laki-laki dan perempuan adalah pada
bentuk otot yang dimiliki. Anak laki-laki lebih berotot dibandingkan anak perempuan yang
memiliki otot lentur (Gunarsa, 2016).
Pada masa pertengahan dan akhir anak-anak merupakan periode pertumbuhan fisik yang
lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira dua
tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual, pada masa ini pertumbuhan
berkembang pesat. Oleh karena itu, masa ini sering disebut juga sebagai “periode tenang”
sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja, meskipun merupakan masa
tenang, tetapi hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik
yang berarti.
Pada anak usia sekolah, umumnya pada permulaan usia 6 tahun anak mulai masuk
sekolah, dengan demikian anak mulai mengenal dunia baru, anak-anak mulai berhubungan
dengan orang-orang di luar keluarganya dan mulai mengenal suasana baru di lingkungannya.
Hal-hal baru yang dialami oleh anak-anak yang sudah mulai masuk dalam usia sekolah akan
mempengaruhi kebiasaan makan mereka. Anak-anak akan merasakan kegembiraan di sekolah,
rasa takut akan terlambat tiba di sekolah, menyebabkan anak-anak ini menyimpang dari
kebiasaan makan yang diberikan kepada mereka (Moehji, 2009).
Anak sehat adalah anak yang dapat tumbuh kembang dengan baik dan teratur, jiwanya
berkembang sesuai dengan tingkat umurnya, aktif, gembira, makannya teratur, bersih, dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ciri-ciri anak sehat adalah tumbuh dengan baik, yang
dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur dan proporsional; Tingkat
perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya; tampak aktif/gesit dan gembira; Mata bersih
dan bersinar; Nafsu makan baik; Bibir dan lidah tampak segar; Pernapasan tidak berbau; Kulit
dan rambut tampak bersih dan tidak kering; dan Mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Menurut (Andriyani,2012) karakteristik anak usia sekolah 9-11 tahun dijabarkan sebagai
berikut:
1. Karakteristik fisik/jasmani : anak memiliki pertumbuhan yang lambat namun teratur, BB dan TB
anak perempuan lebih besar dibandingkan anak laki-laki pada usia yang sama, terjadi
pertumbuhan tulang yang cepat, pertumbuhan gizi permanen, nafsu makan mengalami
peningkatan, dan timbul haid pada anak akhir masa usia sekolah ini.
2. Karakteristik emosi : pada masa ini anak mulai memiliki rasa ingin tahu yang kuat, suka
menambah pertemanan, dan kurang kepedulian terhadap lawan jenis.
3. Karakteristik sosial : anak mulai suka bermain dan mempererat hubungan pertemanan dengan
teman sebayanya.
4. Karakteristik intelektual : anak mulai berani menyuarakan pendapatnya, memiliki minat besar
terhadap belajar, mulai terlihat memiliki keterampilan, rasa ingin tahu yang kuat, dan memiliki
perhatian terhadap sesuatu yang singkat.
Berbagai macam masalah yang muncul pada anak usia sekolah, namun masalah yang
biasanya terjadi yaitu masalah kesehatan umum. Masalah kesehatan umum yang terjadi pada
anak usia sekolah biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti
gosok gigi yang baik dan benar, kebersihan diri, serta kebiasaan cuci tangan pakai sabun
(Permata, 2010).
Upaya pemerintah dalam meng- atasi masalah tentang kebersihan yaitu dengan
mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/ X/2004 tentang Visi
Promosi Kesehatan RI adalah “Perilaku Hidup Bersih Sehat 2010” atau “PHBS 2010”. PHBS
terdiri dari beberapa indikator khususnya PHBS tatanan sekolah yaitu mencuci tangan dengan air
yang mengalir dan memakai sabun, mengonsumsi jajanan di warung/ kantin sekolah,
menggunakan jamban yang bersih & sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas
jentik nyamuk, tidak merokok, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan,
dan membuang sampah pada tempatnya (Depkes, 2005). Salah satu wadah untuk
mengembangkan promosi PHBS anak usia sekolah adalah layanan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS). Kegiatan UKS di tinjau dari segi sarana dan prasarana, pengetahuan, sikap peserta didik
di bidang kesehatan, warung sekolah, makanan sehari- hari/gizi.
Departemen Kesehatan (2008) menjelaskan tujuan umum dari UKS adalah meningkatkan
mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar, dan menciptakan
lingkungan sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
1. Pengkajian
a. Data Komunitas
1) Demografi : Jumlah anak usia sekolah keseluruhan, jumlah anak usia
sekolah menurut jenis kelamin, golongan umur.
2) Etnis : suku bangsa, budaya, tipe keluarga.
3) Nilai, kepercayaan dan agama : nilai dan kepercayaan yang dianut oleh
anak usia sekolah berkaitan dengan pergaulan, agama yang dianut,
fasilitas ibadah yang ada, adanya organisasi keagamaan, kegiatan-
kegiatan keagamaan yang dikerjakan oleh anak usia sekolah.
b. Data Subsystem
Delapan subsitem yang dikaji sebagai berikut :
1) Lingkungan Fisik
Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan lingkungan,
aktifitas anak usia sekolah di lingkungannya, data dikumpulkan dengan
winshield survey dan observasi.
Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan anak usia sekolah dari
guru kelas, kader UKS, dan kepala sekolah melalui wawancara.
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang
kurang baik bagi perkembangan anak usia sekolah.
2) Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak usia sekolah, bentuk
pelayanan kesehatan bila ada, apakah terdapat pelayanan konseling bagi
anak usia sekolah melalui wawancara.
3) Ekonomi
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua siswa,
jumlah uang jajan para siswa melalui wawancara dan melihat data di staff
tata usaha sekolah.
4) Keamanan dan transportasi.
a) Keamanan : adanya satpam sekolah, petugas penyebarang jalan.
b) Transportasi Jenis transportasi yang dapat digunakan anak usia
sekolah, adanya bis sekolah untuk layanan antar jemput siswa
5) Politik dan pemerintahan
Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib sekolah
yang harus dipatuhi seluruh siswa.
6) Komunikasi
a) Komunikasi formal Media komunikasi yang digunakan oleh anak usia
sekolah untuk memperoleh informasi pengetahuan tentang kesehatan
melalui buku dan sosialisasi dari pendidik.
b) Komunikasi informal Komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia
sekolah dengan guru dan orang tua, peran guru dan orang tua dalam
menyelesaikan dan mencegah masalah anak sekolah, keterlibatan guru
dan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak usia
sekolah.
7) Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan
sekolah, dan tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah.
8) Rekreasi
Intervensi:
1) Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
2) Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga.
3) Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani.
4) Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak.
5) Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikan
masalah.
6) Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah.
7) Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau mampu
membaut alternatif.
c. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga.
Tujuan: dipertahankanya hubungan yang harmonis.
Intervensi:
1) Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada
keluarga.
2) Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas
kemampuannya
3) Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak usia
sekolah)
No. Revisi :
Halaman :
4. Referensi
No. Revisi :
Halaman :
1. Pengertian Merupakan salah satu kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang dilaksanakan diluar gedung puskesmas.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk kelancaran kegiatan UKGS
3. Kebijakan
4. Referensi
No. Revisi :
Halaman :
1. Proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah
tangan dengan memakai sabun dan air bersih
2. Tujuan Mencegah infeksi nosokomial yang menular dipelayanan kesehatan dan
mencegah penyebaran mikroorganisme multiresisten
3. Kebijakan
4. Referensi Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan
Sumber Daya Terbatas , JNPK-KR, YBP-SP, Jakarta, 2004
5. Prosedur 1. Basahi kedua belah tangan
2. Gunakan sabun biasa
3. Gosok dengan keras seluruh bidang permukaan tangan dan jari jari
bersama sama sekurang kurangnya selama 10 – 15 detik, dengan
memperhatikan bidang di bawah tangan dan diantara jari jari
4. Bilas kedua tangan seluruhnya dengan air bersih
5. Keringkan tangan dengan lap kering dan gunakan lap untuk mematikan
kran
6. Diagram Alir B asahi
k e d u a b e la h t a n g a n
G unakan
s a b u n b ia s a
G o s o k d e n g a n k e ra s
s e lu r u h b id a n g p e r m u k a a n
t a n g a n d a n ja r i ja r i b e r s a m a
s a m a s e k u ra n g k u ra n g n y a
s e la m a 1 0 - 1 5 d e t ik , d e n g a n
m e m p e r h a t ik a n b id a n g d i b a w a h
t a n g a n d a n d ia n t a r a ja r i ja r i
B ila s k e d u a
ta n g a n s e lu r u h n y a d e n g a n
a ir b e r s ih
K e r in g k a n ta n g a n d e n g a n
la p k e r in g d a n g u n a k a n la p u n t u k
m e m a tik a n k r a n
No. Revisi :
Halaman :
M e n g a n ju r k a n
p a s ie n m e le p a s a la s k a k i
M e m p e r s ila h k a n
p a s ie n b e r d ir i t e g a k d i t e m p a t
p e n g u k u ra n , m e n g h a d a p
p e tu g a s
M e n a r ik a la t p e n g u k u r
T B te p a t p a d a k e p a la p a s ie n .
M e lih a t s k a la y a n g
ada pada pengukur TB .
P e n g u k u r a n s e le s a i, p a s ie n
d ip e r s ila h k a n m e m a k a i a la s k a k i
k e m b a li.
M e n c a ta t h a s il
p e n g u k u r a n p a d a r e k a m m e d is
No. Revisi :
Halaman :
3. Timbangan tidur
a. Beritahu pasien akan ditimbang dan jaga privacy pasien
b. Bawa pasien kedekat timbangan dan kunci roda
timbangannya
c. Arahkan pasien disisi timbangan
d. Lepaskan kerangka pengaman
e. Rendahkan strecer terhadap matras.
f. Angkat pasien ketimbangan
g. Ukur berat badan pasien
h. Kembalikan pasien keposisi semula
i. Catat hasilnya
6. Digram Alir