Latihan T Produksi
Latihan T Produksi
Soal kasus 5.1 Suatu proses produksi menggunakan input L dan input K untuk menghasilkan produk
tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagao input tetap
pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi tersebut ditunjukkan
oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan jumlah output (Q) yang dihasilkan
pada tingkat penggunaan input L sebanyak 10 unit.
Soal kasus 5.3 Suatu proses produksi yang menggunakan input L dan input K untuk menghasilkan produk
tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagai input tetap pada
tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi tersebut ditunjukkan oleh
persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, jika produsen menambah tenaga kerja satu orang,
yakni dari 9 orang menjadi 10 orang, tentukan produksi marjinal L (MP L) pada tingkat penggunaan input
tenaga kerja (L) sebanyak 10 orang.
Halaman 1
TEORI EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
Soal kasus 5.4 Sebuah perusahaan memproduksi barang Ymenggunakan satu macam input variabel, yaitu
X. jumlah barang Y yang dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan TP = 240X + 24X2 – X3.
Pertanyaan:
a. Produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP) input X pada penggunaan input X = 10 unit.
b. Batas penggunaan input X pada produksi tahap I, tahap II dan tahap III.
Soal kasus 5.5 Misalnya dalam suatu proses produksi menggunakan dua macam input variabel yaitu modal
(K) dan tenaga kerja (L). Harga input K adalah Rp. 100 dan harga input L adalah Rp. 200. Anggaran yang
tersedia untuk membeli input K dan input L untuk suatu proses produksi adalah Rp. 1.000. Buatlah
persamaan dan kurva isocost produsen tersebut pada satu proses produksi.
Jawaban 5.5
Persamaan garis anggaran konsumen adalah:
PKK + PLL = C
PK = Rp. 100 ; PL = Rp. 200 ; C = Rp. 1.000
100K + 200L = 1.000
Skedul anggaran konsumen dengan garis anggaran 100K + 200L = 1.000 adalah
Kombinasi K L Anggaran
A 0 5 1.000
B 2 4 1.000
C 4 3 1.000
D 6 2 1.000
E 8 1 1.000
F 10 0 1.000
Kurva isocost produsen untuk membeli input K dan input L adalah:
Halaman 2
TEORI EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
K
10 F
8 E
6 D
Kurva Isocost
4 C
2 B
A
0 1 2 3 4 5 L
Soal kasus 5.6 Suatu proses produksi menggunakan dua macam input variabel, yaitu X dan Y. Harga input
X adalah Rp. 2 per unit dan harga input Y adalah 4 per unit. Jumlah output yang dapat dihasilkan dari
penggunaan dua macam input tersebut ditunjukkan oleh persamaan Q = 2XY. Q adalah jumlah output yang
dihasilkan dari satu periode produksi, X adalah jumlah input X dan Y adalah jumlah input Y. Jika produsen
tersebut menginginkan jumlah output yang dihasilkan adalah 64 unit, tentukan jumlah input X dan jumlah
input Y masing-masing yang digunakan dalam proses produksi tersebut agar biaya produksi paling rendah.
2X2 = 128
X2 = 64
X =8
2XY = 64
2(8)Y = 64
Y = 64/16 = 4
Kombinasi input yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output sebanyak 64 adalah
jumlah input X adalah 8 unit dan jumlah input Y adalah 4 unit.
Soal kasus 5.7 Suatu proses produksi menggunakan dua macam input, yaitu modal (K) dan tenaga kerja (L).
Jumlah output (Q) yang dapat dihasilkan dalam satu periode produksi ditunjukkan oleh persamaan berikut
ini:
Q = 4K1/2 L1/4
Halaman 3
TEORI EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
Harga input K per unit adalah Rp. 8, harga input L per unit adalah Rp. 1 sedangkan anggaran yang tersedia
untuk membeli input K dan output L adalah Rp. 48.
Pertanyaan:
a. Tentukan jumlah input K dan input L yang harus digunakan dalam proses produksi tersebut agar
kombinasi input tersebut merupakan kombinasi dengan biaya terendah (least cost combination).
b. Tentukan jumlah output yang dihasilkan pada kondisi least cost combination.
c. Jika input modal (K) ditambah 8%, sedangkan input L dan teknologi yang digunakan dalam proses
produksi tidak berubah, tentukan persentase perubahan jumlah output yang dapat dihasilkan.
d. Jik input tenaga kerja (L) ditambah 10%, sedangkan input modal (K) dan teknologi yang digunakan
dalam proses produksi tidak berubah, tentukan persentase perubahan jumlah output yang dapat
dihasilkan.
e. Jika input modal (K) dan tenaga kerja (L) masing-masing ditambah 10% sedangkan teknologi yang
digunakan dalam proses produksi tidak berubah, tentukan persentase perubahan jumlah output yang
dapat dihasilkan.
f. Tentukan skala produksi proses produksi tersebut (increasing, decreasing, atau constant)?
g. Bandingkan tingkat penggunaan input K dan input L dalam proses produksi tersebut apakah capital
intensive atau labor intensive.
Halaman 4
TEORI EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
e. Besarnya penjumlahan koefisien elastisitas input K dan input L adalah ½ + ¼ = ¾. Artinya jika input K
dan input L masing-masing ditambah 1% sedangkan teknologi yang digunakan tetap maka output
meningkat ¼%. Jadi jika input modal (K) dan input tenaga kerja (L) masing-masing ditambah 10%
sedangkan teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah maka jumlah output
meningkat sebanyak 7,5%.
f. Besarnya penjumlahan koefisien elastisitas input K dan input L adalah ½ + ¼ < 1. artinya skala produksi
proses produksi tersebut adalah decreasing return to scale.
g. Koefisien elastisitas input K (EK = ½) lebih besar daripada koefisien elastisitas input L (EL = ¼)
sehingga dapat disimpulkan dalam proses produksi tersebut pada modal (capital intensive).
Halaman 5
TEORI EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
14. Dalam penelitian mengenai karakteristik proses produksi banyak menggunakan fungsi Cobb-Douglas
untuk menunjukkan hubungan antara input yang digunakan dalam proses produksi dengan output yang
dihasilkan. Sebutkan beberapa kemungkinan keunggulan yang dapat diperoleh dalam menganalisis
karakteristik proses produksi dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglass.
15. Suatu proses produksi menggunakan dua macam input variabel, yaitu tenaga kerja (L) dan modal (K).
produksi total ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut:
Q = 12L3/4K1/2
Q: jumlah output (produksi total); L: jumlah tenaga kerja; K: jumlah jam kerja modal.
Harga input tenaga kerja (L) = Rp. 3 per unit dan harga input modal (K) = Rp. 4 per unit dan anggaran
yang tersedia untuk membeli input L dan input K adalah 40.
a. Tentukan jumlah input K dan input L yang harus digunakan dalam proses produksi tersebut agar
kombinasi input tersebut merupakan kombinasi dengan biaya terendah (least cost combination).
b. Tentukan jumlah output yang dihasilkan pada kondisi least cost combination.
c. Jika input modal (K) ditambah 8% sedangkan input L dan teknologi yang digunakan dalam proses
produksi tidak berubah, tentukan persentase perubahan jumlah output yang dapat dihasilkan.
d. Jika input tenaga kerja (L) ditambah 10% sedangkan input modal (K) dan teknologi yang digunakan
dalam proses produksi tidak berubah, tentukan persentase perubahan jumlah output yang dapat
dihasilkan.
e. Jika input modal (K) dan tenaga kerja (L) masing-masing ditambah 10% sedangkan teknologi yang
digunakan dalam proses produksi tidak berubah, tentukan persentase perubahan jumlah output yang
dapat dihasilkan.
f. Tentukan skala produksi proses produksi tersebut (increasing, decreasing atau constant)?
g. Bandingkan tingkat penggunaan input K dan input L dalam proses produksi tersebut, apakah capital
intensive atau labor intensive?
Halaman 6