Keperawatan Maternitas
Kehamilan Ektopik
Disusun Oleh :
Rizki Pilayati
20300015
Profesi Ners
Dosen Pengampu ;
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi bila telur yang dibuahi
uterin tidak sinonim dengan kehamilan ektopik karena kehamilan pada pars
interstisialis tuba dan kanalis servikalis termasuk dalam uterus, tetapi jelas
dituba, jarang terjadi implantasi pada ovarium, rongga perut, kanalis servikalis
uteri, tanduk uterus yang rudimenter dan divertikel pada uterus (Prawiroharjo,
2005)
2. Klasifikasi
c. Kehamilan Ovarium.
e. Kehamilan Abdominal
Kehamilan ektopik yang paling banyak terjadi adalah dituba, hal ini
a. anatomi
b. Fisiologi
Manusia baru mulai terbentuk ketika sebuah sel sperma dari sekian juta yang
keluar waktu bersenggama berhasil membuahi sel telur (ovum). Dari berjuta-
juta sel sperma yang masuk pada ujung atas vagina, hanya beberapa ribu saja
yang berhasil menerobos masuk ke dalam rongga rahim. Dari jumlah itu
hanya beberapa ratus yang mampu mencapai saluran telur melalui bagian
kromosom-kromosom dari sel sperma dan sel telur itu bergabung menjadi
satu. Dengan dikendalikan oleh gen, sel kemudian membelah diri sampai
2014).
juta sel mani bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk kesaluran telur,
melindungi ovum, kemudian masuklah satu sel mani dan bersatu dengan sel
telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus didalam
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak oleh
rambut getar tuba menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim
sampai tujuh hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi mudigah
dan janin, dipersiapkan uri atau plasenta hasil dari nidasi ini adalah blastula.
akan masuk kedalam desidua. Bila nidasi telah terjadi dimulailah diferensiasi
pada sebagian kehamilan etopik. Setelah janin mati, desidua dalam uterus
mengalami degenerasi dan kemudian dikeluarkan berkeping-keping, tetapi
4. Etiologi
congenital.
5. Manifestasi Klinik
tergantung pada ruptur atau tidaknya kehamilan tersebut. Adapun gejala dan
a. Gambaran klinis kehamilan tuba belum terganggu tidak khas. Pada umumnya
besarnya tidak sesuai dengan usia kehamilan. Tuba yang mengandung hasil
konsepsi karena lembeknya sukar diraba pada pemeriksaan bimanual.
banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapat gejala yang tidak
jelas.
Pada rupture tuba nyeri perut bagian bawah terjadi secara tiba-tiba dan
d. Perdarahan pervaginam merupakan salah satu tanda penting yang kedua pada
bervariasi.
7. Patofisiologi
sperma) terjadi pada tuba, kemudian sel telur yang telah dibuahi digerakkan dan
disebabkan antara lain faktor di dalam tuba dan luar tuba, sehingga hasil
pembuahan terhambat atau tidak bisa masuk ke rongga rahim, sehingga sel telur
pada organ reproduksi wanita selain rongga rahim, antara lain di tuba falopii
(saluran telur), kanalis servikalis (leher rahim), ovarium (indung telur), dan
Risiko Infeksi
Nyeri Akut
Gangguan
Mobilitas
Fisik
8. Komplikasi
a. Pada pengobatan konservatif, yaitu jika ruptur tuba telah lama berlangsung (4-
indikasi operasi.
b. Infeksi
d. Sterlitas
9. Pemeriksaan penunjang
baru terganggu.
b. Dilatasi kuretase
Teknik Kuldosentesis:
3) Pasang speculum dan jepit bibir belakang porsio dengan cunam serviks,
coklat sampai hitam yang tidak membeku atau berupa bekuan kecil yang
diluar uterus.
2005).
Ektopik
konservatif. Apabila kondisi ibu buruk, misalnya dalam keadaan syok, lebih
darah meningkat.
Mansjoer, Arief. 2005. Kapita Selekta Kedokteran, ed. 3, cet. 5, Jakarta:Media Aesculapis
Manuaba, I.B.G. 2013. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. EGC: Jakarta.